Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


“MP ASI”

Disusun Oleh

Nama : Anita Kisda Sapitri

Nim : PO.71.20.17.007

Lahan Praktik : Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

DIII KEPERAWATAN POLTEKKES PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Makanan Pendamping ASI (MP ASI)


Media : Leaflet
Sasaran : Ibu yang memiliki anak berumur > 6 bulan
Metode : Ceramah dan Tanya jawab

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x pertemuan, diharapkan ibu yang
memiliki anak berumur > 6 bulan dapat memahami pentingnya MP ASI

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1x pertemuan, diharapkan
Ibu dapat mengerti dan memahami tentang:
a. Pengertian MP ASI
b. Syarat MP ASI
c. Pemberian MP ASI
d. Jenis MP ASI

III. SASARAN
Ibu-ibu yang memiliki anak berumur > 6 bulan

IV. MATERI
Terlampir

V. METODE
Penjelasan materi ceramah dan diskusi

VI. MEDIA
Leaflet
VII. Kegiatan Penyuluhan
N Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
o
1. 5 menit Pembukaan
 Memberi salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengar dan
 Menjelaskan kotrak: memperhatikan
waktu, topik, tempat  Mendengar dan
serta tujuan memperhatikan
penyuluhan
2. 15  Pelaksanaan
menit  Mengkaji  Mendengar dan
pengetahuan klien mengemukakan
tentang pengertian pendapat
MP ASI  Mendengar dan
 Memberi memperhatikan
reinforcement  Mendengar dan
positif memperhatikan
 Menjelaskan  Mendengar dan
pengertian MP memperhatikan
ASI  Mendengar dan
 Menjelaskan jenis memperhatikan
jenis MP ASI  Mendengar dan
 Menjelaskan memperhatikan
Komponen MP
ASI
 Menjelaskan cara
pemberian MP
ASI
3. 10 Penutup
menit  Menyimpulkan  Menyimpulkan materi
materi penyuluhan penyuluhan bersama
bersama dengan dengan mahasiswa
klien Menjawab pertanyaan
 Melakukan  Menjawab salam
evaluasi
 Menutup
penyuluhan dan
memberikan salam

A. Pengertian Makanan Pendamping ASI (MP ASI)


Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, oleh karena itu
tenaga kesehatan mempunyai peranan penting dalam membantu
keluarga dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pemberian
MP ASI berarti memberikan makanan lain sebagai pendamping ASI
yang diberikan pada bayi dan anak mulai usia 6-24 bulan. MP ASI
yang tepat dan baik merupakan makanan yang dapat memenuhi
kebutuhan gizi sehingga bayi dan anak dapat tumbuh kembang dengan
optimal. MP ASI diberikan secara bertahap sesuai dengan usia anak,
mulai dari MP ASI bentuk lumat, lembik sampai anak menjadi
terbiasa dengan makanan keluarga. Di samping MP ASI pemebrian
ASI terus dilanjutkan sebagai zat gizi dan faktor pelindung penyakit
hingga anak mencapai usia dua tahun.
Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) adalah makanan atau
minuman yang mengandung zat gizi dan diberikan kepada bayi atau
anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI
(Depkes RI, 2006). MP-ASI adalah makanan bergizi yang diberikan
mendampingi ASI kepada bayi berusia 6 bulan ke atas atau
berdasarkam indikasi medis, sampai anak berusia 24 bulan untuk
mencapai kecukupan gizinya (WHO, 2003). Zat gizi pada ASI hanya
memenuhi kebutuhan gizi bayi sampai usia 6 bulan, untuk itu ketika
bayi berusia 6 bulan perlu diberi makanan pendamping ASI dan ASI
tetap diberikan sampai usia 24 bulan atau lebih.
Pemberian MP ASI diberikan pada anak yang berusia 6 sampai 24
bulan secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan
mengunyah dan menelan serta menerima macam-macam makanan
dengan berbagai tekstur dan rasa. Pemberian MP ASI harus bertahap
dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental,
sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembik dan akhirnya
makanan padat (Soenardi, 2006). MP ASI sebaiknya diberikan secara
bertahap, sedikit demi sedikit dalam bentuk encer secara berangsur-
angsur ke bentuk yang lebih kental sampai padat (Arisman, 2004).
MP ASI sebaiknya diberikan pada bayi yang telah berusia enam
bulan karena jika diberikan terlalu dini akan menurunkan konsumsi
dan produksi ASI dan bayi dapat mengalami gangguan pencernaan
seperti diare dan juga dehidrasi. Risiko pemberian MP ASI sebelum
usia enam bulan adalah kenaikan berat badan yang terlalu cepat (risiko
obesitas), alergi terhadap salah satu zat gizi yang terdapat dalam
makanan tersebut, mendapat zat-zat tambahan seperti garam dan nitrat
yang dapat merugikan. Asupan makanan / minuman selain ASI
kepada bayi sebelum usia 6 bulan juga dapat mengakibatkan bayi
sering sakit dan memacu timbulnya alergi karena imunitas yang
menurun. Akibat - akibat tersebut dapat mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan bayi (Pudjiadi, 2005). Keterlambatan dalam
pemberian MP ASI juga akan menghambat pertumbuhan bayi. Energi
dan zat-zat gizi yang dihasilkan ASI tidak mencukupi lagi kebutuhan
bayi setelah berusia 6 bulan. Akibat yang dapat ditimbulkan apabila
pemberian MP ASI terlambat adalah terjadinya gagal tumbuh,
defisiensi zat besi dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan
(Pudjiadi, 2005).
Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan
kemampuan bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-
24 bulan dibagi menjadi 5 tahap :

a Makanan bayi umur 0 – 4 bulan


b Makanan bayi umur 4 – 6 bulan
c Makanan bayi umur 6 – 9 bulan
d Makanan anak umur 9 – 12 bulan
e Makanan anak umur 12 – 24 bulan
Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja,
pemberian makanan bayi/anak perlu penanganan secara khusus.

a. Makanan Bayi Umur 0 – 4 Bulan


1. Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif )
Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi
ASI terutama pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada
periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi
bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk
bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan
menyusui akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan
anak.
2. Berikan kolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama,
kental dan berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum
mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi.

3. Berikan ASI dari kedua payudara


Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian
pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali setiap
hari.

b. Makanan Bayi Umur 4 – 6 Bulan


1. Pemberian ASI diteruskan, diberikan dari kedua payudara
secara bergantian
2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat
halus karena bayi sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh
MP-ASI berbentuk halus antara lain : bubur susu, biskuit yang
ditambah air atau susu, pisang dan pepaya yang dilumatkan.
Berikan untuk pertama kali salah satu jenis MP-ASI, misalnya
pisang lumat. Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan
jumlah 1-2 sendok makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk
beberapa hari secara tetap, kemudian baru dapat diberikan jenis
MP-ASI yang lainnya.
3. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI,
agar ASI dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI berbentuk
cairan diberikan dengan sendok, jangan sekali-kali
menggunakan botol dan dot. Penggunaan botol dan dot berisiko
selain dapat pula menyebabkan bayi/anak mencret itu dapat
mengakibatkan infeksi telinga.
4. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta
sambil tiduran dapat menyebabkan infeksi telinga tengah,
apabila MP-ASI masuk keruang tengah.
5. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa.
Kalau bayi sulit menerima, ulangi pemberiannya pada waktu
bayi lapar, sedikit demi sedikit dengan sabar, sampai bayi
terbiasa dengan rasa makanan tersebut.

c. Makanan Bayi Umur 6 – 9 Bulan

1. Pemberian ASI diteruskan

2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh
karena itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x
sehari.
3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi
ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu
santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat
menambah kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa
enak juga mempertinggi penyerapan vit A dan zat gizi lain
yang larut dalam lemak.

4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran


paling sedikit sbb :

a. Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan


b. Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makan
c. Pada umur 8 bulan – beri 8 sendok makan
d. Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan
“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”

d. Makanan Bayi Umur 9 - 12 Bulan


1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan
keluarga secara bertahap. Karena merupakan makanan
peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan kepadatan nasi tim
bayi harus diatur secara berangsur, lambat laun mendekati
bentuk dan kepadatan makanan keluarga.

2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan


selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo,
buah, dll. usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri agar
kebersihannya terjamin.

3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan


makanan. Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai
lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti (terlampir).
Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini akan
berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat
dikemudian hari.
e. Makanan Anak Umur 12 – 24 Bulan
1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI
sudah berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang
berkualitas tinggi
2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-
kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh makanan orang
dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan
makanan selingan 2 kali sehari.
3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan
Bahan Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun,
roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe,
kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun kangkung,
wortel, tomat. Bubur susu diganti dengan: bubur kacang ijo,
bubur sumsum, biskuit, dll.
4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-
tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.

B. Syarat MP ASI
Makanan yang diberikan pada bayi dan anak balita harus
memenuhi syaratsyarat berikut (As’ad, 2002) yaitu memenuhi
kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai usia, macam makanan
yang diberikan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan
makanan yang digunakan tersedia di daerah setempat. Kebiasaan
makan, bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima,
toleransi, dan keadaan faali anak, dengan selalu memperhatikan
higienitas makanan maupun lingkungan. MP ASI untuk bayi
sebaiknya mempunyai nilai energi, kandungan protein, vitamin dan
mineral yang sesuai kebutuhan (Muchtadi, 2004).

C. Cara Pemberian MP ASI


Pemberian MP ASI diberikan pada anak yang berusia 6 sampai
24 bulan secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan
mengunyah dan menelan serta menerima macam-macam makanan
dengan berbagai tekstur dan rasa. Pemberian MP ASI harus bertahap
dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental,
sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembik dan akhirnya
makanan padat. MP ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, sedikit
demi sedikit dalam bentuk encer secara berangsur-angsur ke bentuk
yang lebih kental sampai padat. Minuman bersoda, minuman buah
yang manis, permen, biskuit manis adalah makanan selingan yang
tidak baik diberikan kepada anak karena banyak mengandung gula
tetapi kurang zat gizi lainnya.

D. Jenis MPASI
MP ASI sebaiknya dapat menyiapkan sendiri makanan untuk
bayi menggunakan makanan lokal, dengan harga yang murah dan
mudah didapat dan bentuknya bervariasi. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menyiapkan makanan bayi dirumah, yaitu:
Menyiapkan makanan bayi harus bersih (bebas dari kotoran) dan
saniter (bebas dari mikroba penyakit), menggunakan bahan yang
segar, jika ingin menambahkan gula maka gunakan sedikit saja,
haluskan buah segar yang telah dicuci bersih dan dikupas seperti
pisang, pepaya dan lainnya, Makanan bayi yang dimasak dapat segera
disimpan dalam wadah tertutup.

E. Bahan Makanan Pendamping ASI


Makanan campuran yang ideal untuk bayi atau anak dibawah
usia dua tahun yaitu:
1. Makanan Pokok
Makanan pokok merupakan bahan dasar yang sangat baik untuk
membuat makanan pendamping ASI sebab biasanya lebih murah
dibandingkan jenis makanan lain dan juga merupakan sumber karbohidrat.
Contohnya seperti beras, jagung, singkong, ubu jalar, sagu dan beberapa
umbi-umbian seperti talas dan kentang.
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan diperlu juga oleh bayi untuk memenuhi
kebutuhan protein yang sangat penting untuk pertumbuhan. Contohnya,
kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah dan masih
banyak lagi jenis kacangkacangan.
3. Bahan pangan hewani
Hampir semua bahan pangan hewani bergizi tinggi dan sangat baik
digunakan campuran makanan bayi. Bahan pangan hewani yang baik
untuk bayi antara lain, daging sapi, ayam, ikan segar, telur dan susu
beserta hasil olahannya seperti keju.
4. Sayuran Berwarna
Jenis sayuran yang baik untuk campuran makanan bayi adalah
sayuran yang kaya akan kandungan karotennya seperti sayuran berwarna
jingga dan hijau. Contoh sayuran yang umum dipergunakan bahan
campuran makanan bayi adalah wartel, tomat merah, bayam, kangkung
dan lainnya
5. Buah-buhan
Sebaiknya pilih buah yang berwarna jingga dan tidak asam seperti,
pepaya, pisang, jeruk manais dan lainnya
6. Lemak dan minyak
Lemak dan minyak memberi rasa lebih gurih dan makanan menjadi
lebih lunak dan mudah ditelan. Beberapa jenis lemak yang dapat
ditambahkan pada makanan bayi antara lain mentega, keju dan jenis
minyak yang umum digunakan yaitu minyak kelapa, santan, minyak
kacang, minyak jagung dan lainnya.

F. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini


Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 4
bulan) menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare.
Kalau pemberian MP-ASI terlambat bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat
menyebabkan hambatan pertumbuhan anak.

Pada usia 4-6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-
ASI dapat menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-
zat yang diperlukan bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan
memberikan MP-ASI terlebih dahulu berarti kemampuan bayi untuk
mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat menurunnya produksi
ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi. Seharusnya
ASI diberikan dahulu baru MP-ASI.

Anda mungkin juga menyukai