PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat praktisi keluarga dan anak merupakan area spelisasi keempat yang
di identifikasi dan berfokus pada keluarga. Asuhan perawat praktisi keluarga
diberikan untuk seluruh keluarga, tetapi fokus utama para perawat praktisi ini
adalah memandang keluarga sebagai suatu kumpulan dari anggotanya. Baik
perawat praktisi keluarga maupun anak memandang keluarga sebagai konteks klien
individu. Akan tetapi hal ini tengah mengalami perubahan karena beberapa progam
perawat praktisi memasukan materi keperawatan keluarga lanjut kedalam
kurikulum nya guna mengupayakan layanan yang lebih luas dan untuk membantu
mahasiswa.(Wright & Leahey)
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep keperawatan
keluarga khususnya home care
2. Tujuan Khusus:
a. Untuk mengetahui pengertian, pelayanan keperawatan
dirumah/home care
b. Untuk mengetahui sejarah keperawatan keluarga,Trend, dan issue
keperawtan keluarga
C. Rumusan Masalah
1. Pengertian, pelayanan keperawatan dirumah/home care
2. Sejarah keperawatan keluarga
3. Trend, dan issue keperawatan keluarga
2
BAB II
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Konsep Keperawatan Keluarga
Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi
yang terdiri dari keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik
keperawatan keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang
menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota anggotanya
dalam situasi sehat dan sakit.
Home care merupakan penyediaan layanan dan peralatan professional
perawat bagi klien dan keluarganya di rumah untuk mnjaga kesehatan,
edukasi, pencegahan penyakit, diagnosis dan penanganan penyakit, tetapi
paliatif, dan rehabilitatif. (Depkes,2002) menyebutkan bahwa home care
merupakan pelayanan kesehatan yang berkesinambunhan dan komprehensif
yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka
untuk meningkatkan,mempertahankan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat penyakit. Menurut Direktorat Bina
Pelayanan Keperawatan Depeartemen Kesehatan RI dalam makalahnya
pada seminal nasional 2007 tentang”Home Care; bukti kemandirian
perawat”. Home Care merupakan sintesis dari pelayanan keperawatan
kesehatan komunitas dan keterampilan teknis perawatan klinik yang berasal
dari spesialisasi keperawatan tertentu.(Falsalado candra widyanto,2014)
3
b. Meningkatnya kemandrian klien dan keluarga dalam pemeliharaan dan
perawatan anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan.
c. Terpenuhinya pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai kebutuhan
klien.
Home care merupakan salah satu jenis perawtan jangka
panjang(long term care) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional
maupun tenaga non profesional yang telah mendapat pelatihan. Home care
merupakan lanjutan dari asuhan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit
termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning) dan dapat
dilaksanakan oleh perawat rumah sakit semula, oleh perawat komunitas
dimana klien berada, atau tim keperawatan khusus yang menangani klien di
rumah. Pelayanan home care merupakan suatu komponen tentang
keperawatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka. (Falsalado candra
widyanto,2014)
4
a. Pengelolaan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
dilaksanakan oleh perawat/ TIM yang memiliki keahlian khusus
bidang tersebut.
b. Mengaplkasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam
praktik.
c. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat, dan
komprehensif secara terus menerus.
d. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa
keperawatan
e. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan,
terapi dan pemulihan.
f. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga
kenyamanan, penyembuhan, peningkatan kesehatan dan mencegah
komplikasi.
g. Mengevaluasi secara terus menerus respon klien dan keluarganya
terhadap intervensi keperawatan.
h. Bertanggung jawab terhadap klien dan keluarganya akan pelayanan
yang bermutu melalui manajemen kasus,rencana penghentian
asuhan keperawatan (discharge planning), dan koordinasi dengan
sumber-sumber di komunitas.
i. Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik
keperawatan. (Falsalado candra widyanto,2014)
5
a. Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien
apabila dirawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya klien
kanker stadium akhir secara medis belum ada upaya yang dapat
dilakuka untuk mencapai kesembuhan. Contoh lain pada klien dengan
gagal ginjal kroni yang harus mejalani terapi hemodialisa, kini sudah
berkembang pelayanan hemodialisa dengan Continous Ambulatory
Peritoneal Dialysis (CAPD) yang memungkinkan klien dapat
melakukan cuci darah sendir dirumah.
b. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada
kasus-kasus penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang
relatif lama. Hal itu akan berdampak pada meningkatnya kasus-kasus
yang memerlukan tindak lanjut perawatan di rumah. Misalnya klien
pasca stroke yang mengalami komplikasi kelumpuhan dan
memerlukan pelayanan rehabilitasi waktu yang relatif lama. Contoh
lain klien dengan ulkus diabetikum yang memerlukan perawatan luka
kronis yang relatif lama.
c. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan
bahwa perawatan klien yang lama (lebih dari 1 minggu ) tidak
menguntungkan dan menjadi ebeban manajemen.
d. Banyak orang merasakan bahwa dirawat di institusi pelayanan
kesehatan membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak
menikmati kehidupan secara optimal karena terkait denfan aturan-
aturan yang ditetapkan.
e. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian
klien dibandingkan denganperawatan di rumah sakit, sehingga dapat
mempercepat kesembuhan.
(Falsalado candra widyanto,2014)
6
pasang surut.Pada era sebelum masa industri dan kolonial saat anggota
keluarga bekerja di rumah dalam industri rakyat atau perkebunan,
perawatan keluarga tampak menonjol.Kemudian datang era
industrialisasi,saat anggota keluarga berpindah bekerja di pabrik. Pelayanan
kesehatan secara bertahap berpindah dari rumah ke rumah sakit.
Di inggris, Florance Nightingale menyadari betapa pentingnya
keluarga dan lingkungan rumah dalam perawatan individu yang sakit.
Nightingale menyatakan adanya kebutuhan akan anggota keluarga dalam
kamp militer dan kebutuhan untuk menjaga seluruh keluarga agar terhindar
dari kemiskinan dengan cara memberikan perawatan kepada pencari nafkah
agar kembali sehat (Beard,1915, seperti yang dikutip dalam Whall,19861,
hlm 242-243)
Selama tahun 1800-an dan awal 1900-an di Amerika Serikat,
perawat kesehatan masyarakat dan petugas kesehatan di inggris melayani
keluarga di rumah. Dengan adanya birokrasi di dalam
masyarakat,spesialisai dan praktik kedokteran keluarga serta keperawatan
yang berorientasi pada keluarga tidak lagi digunakan. Keterbatasan cakupan
asuransi,kebijakan perujukkan dan pembayaran lembaga pemerintah
maupun swasta, dan kurangnya pendanaan untuk hal yang bersifat preventif
juga merupakan kebijakan yang kemudian mengurangi perawatan yang
berfokus pada keluarga (Ford,1979).
Keperawatan kesehatan masyarakat, keshatan ibu dan anak, dan
kebidanan berusaha untuk menjembatani kesenjangan dalam beberapa hal
dan berdiri sebagai contoh, baik perawatan yang berpusat pada keluarga
maupun perawatan fraksional. Sebagai contoh, obstetri membatasi
perawatanya hanya pada ibu , perawatan bayi diserahkan kepada penyedia
perawatan yang lain, dan hanya sedikit perhatian yang diberikan kepada
anggotta keluarga yang lain, dan layanan kesehatan masyarakat untuk
penyakit menular biasanya melibatkan keluarga berkelanjutan adalah
Frontier Nursing service. Di sini, Frontier Nursing Service menyediakan
7
layanan, baik layanan kebidanan maupun layanan kesehatan masyarakat
bagi keluarga.
Keempat kelompok spesialisasi keperawatan yang paling
bersemangat memfokuskan diri pada keluarga adalah pelayanan kesehatan
komunitas yang memandang keluarga sebagai klien, keperawatan orang tua
– anak, yang menilai keluarga sebagai konteks dan klien, pelaynan
kesehatan jiwa psikiatri, yang memandang keterlibatan keluarga yang luas
tercakup dalam spesialisasi terapi keluarga, dan keperawatn primer keluarga
atau perawat praktisi spesialisasi, yang kadang memandang keluarga
sebagai kumpulan dari anggotanya, tetapi juga memandang keluarga
sebagai konteks.
Selain pengaruh spesifik yang dilami oleh area spesialisasi ini,
beberapa faktor umum tertentu telah meningkatkan pertumbuhan
keparawatan keluarga. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Peningkatan pemahaman dalam keperawatan dan masyarakat terhadap
kebutuhan akan promosi kesehatan dan fokus kesehatan, tidak hanya
berorientasi pada penyakit
b. Populasi lansia yang ada dalam komunitas kita dan petumbuhan
penyakit kronik, menyebabkan tingginya biaya perawatan diri dan
kebutuhan akan penyedia perawatan bagi keluarga.
c. Adanya kesadaran yang luas akan banyakanya keluarga yang bermsaalh
dalam komunitas kita
d. Penyebaran dan penerimaan umum teori interpersonal dan teori yang
berbasis keluarga tertentu, seperti teori bonding and attachment dan
teori sistem umum, serta teori stress dan koping keluarga.
e. Gerakan terapi pernikahan dan keluarga, perkembangan pedoman
membesarkan anak, pernikahan, serta pelayanan dan klinik keluarga.
(M.Friedman, 2014.)
8
7. Trend Keperawatan Keluarga
Berdasarkan buku M.Friedman tahun 2014 terdapat beberapa trend
dalam keperawatan keluarga saat ini yaitu :
a. Perubahan Bidang Profesi Keperawatan
1. Perubahan ekonomi
Perubahan ekonomi membawa dampak terhadap pengurangan
berbagai anggaran untuk pelayanan kesehatan, sehingga berdampak
terhadap orientasi manajemen kesehatan atau keperawatan dari
lembaga sosial ke orientasi bisnis.
2. Kependudukan
Sedangkan perubahan kependudukan dengan bertambahnya jumlah
penduduk di Indonesia dan bertambahnya umur harapan hidup,
maka akan membawa dampak terhadap lingkup dari praktik
keperawatan. Pergeseran tersebut terjadi yang dulunya lebih
menekankan pada pemberian pelayanan kesehatan atau perawatan
pada “hospital-based” ke “comunity based”.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Atau Keperawatan
Era kesejagatan identik dengan era komputerisasi, sehingga perawat
di tuntut untuk menguasai teknolgi komputer di daam
melaksanakan MIS (Manajemen Information System) baik di
tatanan pelayanan maupun pendidikan keperawatan
b. Tuntutan Profesi
Keperawatan Karakteristik
Profesi yaitu:
1. Memiliki dan memperkaya tubuh pengetehuan (body of knowledge)
melalui penelitian
2. Memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada orang lain
3. Pendidikan yang memenuhi standar
4. Terdapat pengendalian terhadap praktik
9
5. Bertanggungjawab dan bertanggung gugat (Accounttable) terhadap
tindakan keperawatan yang dilakukan gabung
6. Merupakan karier seumur hidup
7. Mempunyai fungsi mandiri dan kolaborasi
10
rumah/berkelompok (sesuai SK MENKES R.I.647/2000 tentang
registrasi dan praktik keperawatan).
a) Perbedaan batas kewenangan praktik
b) Belum jelasnya batas kewenangan praktik keperawatan pada
setiap jenjang pendidikan, sebagai suatu tantangan bagi profesi
keperawatan.
11
belajar mengenai intervensi serta pogram yang telah ditetapkan oleh
negara lain.
e. Isu pendidikan : muatan apa yang harus diajarkan dalam kurikulum
keperawatan keluarga dan bagaimana cara menyajikannya?. Menurut
Hanson dan Heins (1997) yang melaporkan sebuah survei pada sekolah
keperawatan di Amerika Serikat yang mereka lakukan terkait cakupan
keperawatn keluarga di sekolah tersebut, terdapat perkembangan
pemaduan muatan keperawatan keluaraga dan keterampilan klinis ke
dalam prgram keperawatan keluarga.
B. PEMBAHASAN
a. Pengertian Konsep Keperawatan Keluarga
Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi
yang terdiri dari keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik
keperawatan keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang
menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota
anggotanya dalam situasi sehat dan sakit.
Salvacion G.Bailon dan Araceles Maglaja (1978) perawatan
kesehatan keluarga sebagai tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang dipusatkan pada “keluarga” sebagai unit atau kesatuan yang
dirawat dengan sehat sebagai tujuannya dan perawatan sebagai
sasarannya (Suprajitno, 2004).
Dapat disimpulkan bahwa keperwatan keluarga adalah :
1. Suatu bidang yang terspesialisasi yang mana diidalamnya terdapat
berbagai bidang perawatan.
2. Sebuah upaya pemberian perawatan dengan memanfaatkan proses-
proses keperawatan pada setiap anggota keluarga dalam situasi
sehat maupun sakit.
3. Suatu tingkatan dari pemberian layanan kesehatan dalam
masyarakat yang di pusatkan kepada keluarga yang bertujuan untuk
menyehatkan keluarga tersebut.
12
(Depkes,2002) menyebutkan bahwa home care merupakan pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka untuk
meningkatkan,mempertahankan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat penyakit.
13
3. Terpenuhinya pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai
kebutuhan klien.
Dalam pelayanan keperawatan sangat memerhatikan kepuasan
dan terpenuhinya perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi pasien saat itu.
c. Manfaat Home Care
Manfaat dari pelayanan home care, diantaranya:
1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik, dan komprehensif
Dengan adanya home care pelayanan yang diberikan bisa lebih
maksimal dan terkhusus atau tertuju hanya untuk 1 orang pasien.
Sehingga kecil kemungkinan untuk terjadinya hal yang tidak
diinginkan.
2. Pelayanan lebih professional
Pemberian pelayanan kesehatan akan menjadi lebih baik yang
deiberikan oleh tenanga keperawatan yang sudah professional.
3. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah
naungan legal dan etik keperawatan
4. Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga klien akan lebih
nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan yang professional.
14
4. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa
keperawatan
5. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan,
terapi dan pemulihan.
15
3. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan
bahwa perawatan klien yang lama (lebih dari 1 minggu ) tidak
menguntungkan dan menjadi ebeban manajemen.
4. Banyak orang merasakan bahwa dirawat di institusi pelayanan
kesehatan membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak
menikmati kehidupan secara optimal karena terkait denfan aturan-
aturan yang ditetapkan.
5. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian
klien dibandingkan denganperawatan di rumah sakit, sehingga dapat
mempercepat kesembuhan.
16
Service menyediakan layanan, baik layanan kebidanan maupun layanan
kesehatan masyarakat bagi keluarga.
Keempat kelompok spesialisasi keperawatan yang paling
bersemangat memfokuskan diri pada keluarga adalah pelayanan
kesehatan komunitas yang memandang keluarga sebagai klien,
keperawatan orang tua – anak, yang menilai keluarga sebagai konteks
dan klien, pelaynan kesehatan jiwa psikiatri, yang memandang
keterlibatan keluarga yang luas tercakup dalam spesialisasi terapi
keluarga, dan keperawatn primer keluarga atau perawat praktisi
spesialisasi, yang kadang memandang keluarga sebagai kumpulan dari
anggotanya, tetapi juga memandang keluarga sebagai konteks.
17
1. Isu praktik: kesenjangan bermakna antara teori dan penelitian serta
praktik klinis. Kesenjangan antara pengetahuan yang ada dan
penerapan pengetahuan ininjelas merupakan masalah di semua
bidang dan spesialisasi di keperawatan, meskipun kesenjangan ini
lebih tinggi di keperawatan keluarga.
2. Isu praktik :kebutuhan untuk membuat perawatan keluarga lebih
mudah untuk diintegrasikan ke dalam praktik. dalam beberapa tahun
belakangan ini, terjadi restrukturisasi pelayanan kesehatan besar-
besaran, yang mencakup perkembangan pesat sistem pengelolaan
perawatan berupa sistem pemberian layanan kesehatan yang
kompleks, multiunit, dan multilevel sedang dibentuk.
3. Isu praktik : peralihan kekuasaan dan kendali dari penyedia
pelayanan kesehatan kepada keluarga. Berdsarkan perbincangan
dengan perawat dan tulisan yang disusun oleh perawat keluarga
terdapat kesepakatan umum bahwa peralihan kekuasaan dan kendali
dari penyedia layanan kesehatan ke pasien/keluarga perlu dilakukan.
4. Isu praktik : globalisasi keperawatan keluarga menyuguhkan
kesempatan baru yang menarik bagi pegawai keluarga. Dengan
makin kecilnya dunia akibat proses yang dikenal sebagai globalisasi
perawat keluarga disuguhkan dengna kesempatan baru dan menarik
untuk belajar mengenai intervensi serta pogram yang telah
ditetapkan oleh negara lain.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi
yang terdiri dari keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik
keperawatan keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang
menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota
anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Perawatan kesehatan keluarga
sebagai tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada
“keluarga” sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat
sebagai tujuannya dan perawatan sebagai sasarannya.
Dapat disimpulkan bahwa keperwatan keluarga adalah :
1. Suatu bidang yang terspesialisasi yang mana diidalamnya terdapat
berbagai bidang perawatan.
2. Sebuah upaya pemberian perawatan dengan memanfaatkan proses-
proses keperawatan pada setiap anggota keluarga dalam situasi
sehat maupun sakit.
3. Suatu tingkatan dari pemberian layanan kesehatan dalam
masyarakat yang di pusatkan kepada keluarga yang bertujuan untuk
menyehatkan keluarga tersebut.
Tujuan khusus home care antara lain: Terpenuhinya kebutuhan dasar
bagi klien secara bio, psiko, sosio, spiritual. Meningkatnya kemandrian
klien dan keluarga dalam pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga
yang memiliki masalah kesehatan. Terpenuhinya pelayanan
keperawatan kesehatan di rumah sesuai kebutuhan klien.
19
B. SARAN
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui
pendalaman keluarga mengenai konsep dari keperawatan keluarga secara
home care dan juga trend dan issu dalam keperawatan keluarga dapat
mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal. Upaya ini perlu
dikembangkan atau ditingkatkan, untuk itu perlu didukung oleh pihak-pihak
tenaga dari pelayanan kesehatan.
20
DAFTAR PUSTAKA
M. Friedman, Marilyn. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, teori &
Praktik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
21