1840312257/ P 2695 A
Ekstrapiramidal Sindrom
Tardive Dyskenia atau diskinesia tarda, atau sering juga disebut sindrom
tardif sebagai akibat penggunaan obat golongan neuroleptik jangka panjang dan
atau dosis tinggi adalah gerakan abnormal tidak disadari atau involunter yang
lambat dan kadang cepat, biasanya gejala yang klasik bermanifestasi sebagai
sindrom oro-buccal-lingual-facial (OBLF).2
b. Sindrom Parkinsonisme
c. Dystonia
Dystonia (dari bahasa Yunani, yang berarti perubahan tonus otot) mengacu
pada suatu sindrom kontraksi otot berkelanjutan atau spasmodik. Gerakan
biasanya lambat dan berkelanjutan, dan mereka sering terjadi secara berulang
dan terpola; Namun, mereka bisa tidak dapat diprediksi dan berfluktuasi.
Kelompok otot yang paling sering terlibat adalah otot wajah, otot rahang
(trismus, gaping, grimacing), leher (torticolis dan retrocolis), lidah (protrusion,
memuntir), seluruh otot tubuh (opistotonus) atau otot ekstraokuler (krisis
okulogirik).5
Gejalanya yaitu Posisi abnormal atau spasme otot kepala, leher, anggota
gerak, atau batang tubuh yang berkembang dalam beberapa hari setelah
memulai atau menaikkan dosis medikasi neuroleptik (atau setelah menurunkan
medikasi yang digunakan untuk mengobati gejala ekstrapiramidal).5
Seorang pasien akatisia tidak bisa duduk dengan tenang dalam jangka waktu
yang lama. Pada situasi yang ekstrim, pasien akan langsung berdiri segera setelah
dia duduk dan akan terus menerus berdiri kemudian duduk kembali. Ketika pasien
dipaksa untuk berada dalam suatu tempat, mereka akan gelisah. Ketika duduk,
mereka akan mengganti posisinya terus menerus, menggosok lengannya,
menyilangkan dan meluruskan kembali kakinya atau bergerak maju mundur.6
Hal-hal tersebut dilakukan untuk mengurangi desakan yang kuat untuk
bergerak. Ketika berdiri, pasien akan terus menerus bergerak di tempatnya. Akatisia
merupakan kumpulan gejala psikomotor yang kompleks yang terdiri atas komponen
subjektif (emosional) dan objektif (motorik).
b. Sindrom Parkinsonisme
c. Dystonia
d. Akathisia
Akatisia biasanya merupakan gejala akut yang muncul beberapa jam atau hari
setelah terapi antipsikotik. Dosis awal yang tinggi dan peningkatan dosis obat yang
cepat merupakan faktor predisposisi akatisia akut. Akatisia dibagi atas beberapa
subtype berdasarkan onset terjadinya.6
Akatisia akut
Akatisia tardive
Akatisia subtype ini merupakan akatisia yang terjadi pada penggunaan obat
neuroleptik jangka panjang meskipun tidak ditemukan adanya perubahan dosis
atau jenis obat, ataupun pemutusan obat golongan anti akatisia. Awitan akatisia
tardive adalah 3 bulan setelah pemberian obat yang stabil. 6
Akatisia kronik