Anda di halaman 1dari 10

Makalah Farmakognosi

Tumbuhan Obat
Tapak Kuda ( Ipomoea pes-caprae L )

Diusulkan Oleh:

D3 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah farmakognosi
mengenai salah satu tanaman Obat yaitu tanaman tapak kuda

Adapun makalah mengenai tanaman obat tapak kuda ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun
bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka
kami membuka bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tanaman ini kita dapat mengambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Surakarta, 10 April 2018

Penyusun
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keanekaragaman tumbuhan yang terdapat di Indonesia merupakan salah satu
kekayaan alam yang perlu dilestarikan, karena peranan dan khasiat dari tumbuhan
tersebut yang dapat memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia. Peranan
tumbuh-tumbuhan sangatlah beragam salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai
tumbuhan obat. Dalam hal ini banyak yang tidak mengetahui mengenai khasiat dari
tumbuhan yang ternyata sangat membantu dalam bidang kesehatan. Seperti halnya
pada tumbuhan tapak kuda yang merupakan tumbuhan liar.
Pada awal peradaban manusia, semua flora yang ada di muka bumi ini tumbuh
secara liar. Seiring berjalannya waktu dan desakan kebutuhan, manusia mulai
melakukan domestifikasi dan kegiatan budi daya terhadap berbagai spesies tumbuhan
sehingga muncul istilah-istilah di ilmu pengetahuan tumbuhan. Termasuk pada
tumbuhan liar yang sering ditemukan pada pekarangan. Sama halnya dengan
tumbuhan tapak kuda yang merupakan tumbuhan liar namun memiliki manfaat yang
besar. Namun, banyak juga yang masih asing bagaimana wujud dari tanaman ini.
Apalagi cenderung saat ini berdasarkan perkembangan zaman yang serba teknologi
menjadikan akan pengetahuan ini tidak banyak diminati. Padahal jika dikaji lebih
dalam tumbuhan ini seperti apa bentuknya, tergolong famili apa, apa kandungan
didalamnya, dan lain-lain akan sangat membantu terutama bidang kesehatan karna
ternyata tumbuhan tapak kuda ini termasuk tanaman obat. Kebanyakan akan
menganggap hal remeh mengenai pengobatan dan hanya bergantung dari resep dokter.
Padahal jika bersedia memanfaatkan alam maka dengan begitu kesehatan itu juga
akan tetap diperoleh dan tubuh cenderung mudah bersahabat dengan kandungan yang
ada didalamnya karna merupakan dari alam. Tentunya dengan prosedur pengolahan
yang benar. Untuk itu akan di kaji lebih mendalam tentang tanaman obat tapak kuda.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu tanaman tapak kuda?
1.2.2 Apa saja kandungan yang terdapat dalam tanaman tapak kuda?
1.2.3 Bagaimana khasiat dan penggunaan dari tanaman tapak kuda?
1.2.4 Apa efek farmakologi dari tanaman tapak kuda?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tumbuhan tapak kuda.

1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat memanfaatkan tumbuhan tapak kuda setelah mengetahui detail
informasi yang diberikan.
1.4.2 Dapat menambah wawasan pengetahuan akan tanaman obat dalam membantu
bidang kesehatan.

BAB II
PEMBAHASAN
Tapak Kuda

A. Botani
Sinonim : Ipomoea pes-caprae [L.] , Convolvulus brasiliensis
Klasifikasi
KINGDOM : Plantae
SUB KINGDOM : Viridiplantae
INFRA KINGDOM : Streptophyta
SUPER DIVISI : Embryophyta
DIVISI : Tracheophyta
SUB DIVISI : Spermatophytina
KELAS : Magnoliopsida
SUPER ORDO : Asteranae
ORDO : Solanales
FAMILI : Convolvulaceae
GENUS : Ipomoea L
SPESIES : Ipomoea pes-caprae (L.)
SUB SPESIES : ssp. pes-caprae (L.)
Nama asing : Ma an teng (China)
Nama daerah : Katang-katang ( Bali ), batata pantai (Manado), tangkatang
(Madura ), leleri (Makassar), tilalade (Gorontalo), lalere
(Bugis), daung karang (Maluku), loloro (Halmahera Utara).

B. Deskripsi

Habitus : Tumbuh liar , menjalar, dan tahunan. Sejenis tumbuhan menjalar yang
kerap didapati di pantai berpasir. Sebagai tumbuhan obat ia dikenal
sebagai tapak kuda. Nama ilmiahnya mengacu pada bentuk helaian
daunnya yang menyerupai teracak kambing (pes,kaki;caprae,kambing).
Batang : berbatang basah dengan panjang mencapai 30 m, merambat/merayap
di atas tanah dengan warna batang hijau-kecoklatan dan berakar pada
tiap-tiap ruas; batangnya mengeluarkan getah putih. Kadang-
kadang, liana (terna membelit) ini membelit. Pohon tapak kuda tumbuh
tegak menjalar dan membentuk semak. Akarnya cukup panjang dan
dalam. Tangkainya yang menjalar mengandung getah yang berwarna
putih susu.
Daun : Daunnya tunggal, letaknya tersebar, bertangkai dengan panjang 2–
3 cm, bergetah warna putih dan keluar apabila dipatahkan. Daun sering
meruncing ke satu sisi, bervariasi, membundar telur, menjorong,
membundar, mengginjal. Helaian daunnya bulat memanjang, tebal,
permukaan licin mengkilap, tidak berambut, ujung dan pangkal terbagi,
warnanya hijau, dan tepinya rata. Daunnya tumbuh berselang- seling
dan kebanyakan bertangkai. Ujung daunnya membelah sehingga
terlihat seperti jejak kaki kuda / tapak kuda. Tepian daunnya rata, rebal,
berwarna hijau tua.
Bunga : Perbungaannya majemuk, bisa terdiri atas satu bunga saja ataupun
lebih yang tumbuh di ketiak daun. Bunganya berbentuk corong,
warnanya ungu. Tangkai bunga panjangnya 3–16 cm. Benang sarinya
ada 5 buah yang berada di dasar bunga. Mahkota bunga lebarnya
sekitar 3-6 cm berbentuk corong (funnel). Mahkota bunganya berwarna
merah muda, merah keunguan, hingga ungu. Di bagian dalam bunga
tersebut warnanya terlihat lebih gelap. Daun kelopaknya tidaklah sama,
agak menjangat, mahkota mencorong, ungu sampai ungu kemerahan.
Buah : Buahnya tergolong buah memecah (dehiscent) berbentuk kapsul
bundar hingga agak datar dengan empat biji berwarna hitam dan dan
berambut rapat, terang, dan berwarna coklat. Ukuran buah 12–17 mm
Biji : Ukuran bijinya 6–10 mm, dalam satu buah terdiri dari 4 sampai 6
biji.
Akar : akar yang tebal, akar tumbuh pada ruas batang.

C. Ekologi dan Persebaran

Tapak kuda memilki persebaran pan-tropis. Ia dapat ditemukan di Asia


Tenggara di sepanjang pantai-pantai tropis, termasuk Indonesia. Tapak kuda berhabitat
dengan tumbuh meliar di daerah-daerah pantai atau pada tanah yang berbatu dan
mengandung pasir. Sering kali, ia tumbuh hanya di belakang garis pasang surut pada
pantai. Tumbuh juga di daratan, sepanjang tepi jalan dan parit, sampai ketinggian 800
m. Tapak kuda kadang-kadang menutupi seluruh pantai dengan batangnya yang liat,
panjang, dan banyak berdaun ini.
Menurut catatan taksonomis perihal persebaran anak spesies tapak kuda ini, dua
anak jenis dikenali oleh beberapa penulis yaitu I. pes-caprae ssp. pes-caprae yang
memiliki cuping daun yang dalam, dan I. pes-caprae ssp. brasiliensis yang memiliki
takik pada ujung daun. Keduanya terdapat di Indonesia, meskipun anak jenis yang
terakhir hanya diketahui dari Sumatera Barat dan Pulau Krakatau.
D. Budi Daya

Pada umumnya tapak kuda dapat tumbuh liar di daerah pantai atau di tempat-
tempat yang tanahnya berbatu-batu dan mengandung pasir. Namun, apabila ingin serius
membudidayakan tanaman tersebut karna manfaatnya maka perlu persiapan pengolahan
lahan yang sebaik mungkin. Bibit yang digunakan untuk menanam tumbuhan tapak
kuda harus berasal dari tanaman sehat dari serangan penyakit. Secara umum tumbuhan
ini dapat dikembangbiakkan dengan memakai biji dan stolon. Adapun stolon yang
diambil adalah stolon yang telah berakar dengan tiap ruas panjangnya mencapai 3 ruas.
Kemudian proses penanaman, bibit yang harus digunakan ketika menanam yaitu bibit
tapak kuda yang baru berusia 4-6 minggu. Setelah itu ditanam dengan menggunakan
jarak 20x20 cm. Untuk pemeliharaan dilakukan penyiraman secara rutin. Penyiraman
dilakukan 1-2 kali setiap hari tergantung kondisi lahan. Sedangkan pemupukan
dilakukan tiap 2-3 kali tiap 1x masa tanam tapak kuda.

E. Kandungan Kimia

Daun mengandung behenic acid, melissic acid, myristic acid. Daun kering
mengandung antistine (antihistamin/anti alergi). Kandungan kimia lain seperti adama
asiafat, asiatikosida, b- karatone, b-karofilena, b-elemena, b-farnesena, b-sitesterol,
brahminosida, asam brahmat, iso-tankunisida, asam iso-tankunat, oksiasiatikosida,
tankusinida, meso-inositol, asam askorbat, niacin, valarine, kalium, natrium,
magnesium, dan zat samak.

F. Khasiat dan Penggunaan

Masyarakat pedesaan meyakini tapak kuda memiliki sifat yang


menyejukkan, pencahar (laxative) dan astringen. Namun, tapak kuda rupanya memiliki
sifat yang berkebalikan, yakni sifatnya yang hangat dan rasanya yang pedas sedikit
pahit. Adapun, masyarakat menggunakan tapak kuda ini untuk mengobati konstipasi;
saat dikunyah bersamaan dengan biji pinang, ia bisa untuk mengobati keram perut dan
nyeri. Masyarakat Semenanjung Malaya menggunakan tumbuhan ini untuk mencengah
pembengkakan akibat dari sengatan ubur-ubur. Tapak kuda yang dicampur dengan
minyak kelapa dipercaya bisa mengobati abses dan mempercepat bisul. Kegunaan lain
adalah untuk mengobati kelelahan. Akarnya juga berkhasiat untuk mengobati sulit
kencing, mencegah bengkak air (oedema), dan masalah ginjal.
Pada tanaman tersebut juga terdapat antinociceptive, yang berguna mengatasi
rasa sakit berlebihan. Antinociceptive akan beraksi seperti hidroalkoholik, yang mampu
mengurangi rasa sakit. Dengan kandungan tersebut, tapak kuda kerap digunakan untuk
meredakan nyeri persendian atau pegal otot. Selain itu, tanaman ini juga digunakan
sebagai pereda sakit gigi dan pembengkakan gusi.
Untuk mengobatai rematik, ambil 45 gram tanaman tapak kuda segar, direbus
dengan air dalam jumlah yang sama. Setelah itu dinginkan dan minum. Sementara
untuk sakit gigi, ambil 45 gram akar tapak kuda kering direbus dengan air. Dinginkan
dan minum.
Bagi penderita bisul atau eksem, lumatkan daun tapak kuda segar. Balurkan
pada bisul, eksem, atau tempat yang sakit. Atau bisa juga dengan cara merebus daun
tapak kuda segar. Lalu gunakan airnya untuk mencuci bagian yang sakit.
Sementara masyarakat Melayu, mengenal tapak kuda untuk mengobati racun
yang ada di badan. Caranya, beberapa helai daun dicampur dengan 6 jenis ramuan lain
yaitu blumea balsamifera, gandarusa, cerek-cerek, serai wangi, tulang-tulang dan
lengkuas serta rebus ramuan tersebut. Air rebusan tadi dibuat untuk mandi.
Tapak kuda juga berfungi merawat wanita yang telah bersalin. Ambil daun
tapak kuda dan daun gandarusa. Tambahkan daun inai, lalu direbus dan airnya untuk
mandi.
Daun juga dapat digunakan untuk melegakan sakit lutut. Daunnya direndam
dalam air panas dan diramas bersama daun crinium asiaticum dan daun pisang batu.
Selepas itu, air rebusan disiram pada lutut.
Untuk menghilangkan demam panas, daun tapak kuda cukup diremas dalam air
dan rendam kepala dan bagian tubuh lainnya. Insya Allah panas akan berangsur-angsur
berkurang.
Khusus untuk ibu hamil, tidak diperkenankan digunakan mengunakan ramuan
dari tapak kuda. Akibatnya nanti pada janin, maka dari itu harap dihindari.

G. Farmakologi/Bioaktivitas

Rasa pedas sedikit pahit, hangat. Tapak kuda memiliki efek anti inflamasi (anti
radang) , antibiotik, antideman, antidiuretik, Anti rheumatic, anti bengkak (anti
swelling) dan keratolitik. Bahkan, kemampuan antibiotik dan anti inflamsinya
tergolong tinggi hingga berguna pula sebagai antibakteri.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Tanaman tapak kuda dengan nama ilmiah Ipomoea pes-caprae [L.] merupakan
tanaman yang tumbuh liar di daerah pantai atau di beberapa tempat yang
tanahnya berbatu-batu serta memiliki kandungan pasir.

3.1.2 Tanaman tapak kuda selain memiliki nama ilmiah juga nama daerah
tergantung penamaan di daerahnya masing-masing.

3.1.3 Tapak kuda yang merupakan famili Convolvulaceae ini sebenarnya digunakan
sebagai tanaman obat sejak zaman dahulu. Diperkaya kandungan kimia yang
sangat membantu bidang kesehatan dan manfaatnya yang banyak.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai