Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MINI CEX & DOPS

PENYAKIT MULUT
Oleh: Inas Rafidah Khansa
NPM: 1112014021

Kortikosteroid
1. Definisi
Kortikosteroid merupakan hormone steroid yang dikeluarkan dari korteks adrenal, yang
meliputi golongan glukokortikosteroid dan mineralkortikoid. Namun, istilah
"kortikosteroid" umumnya digunakan untuk merujuk pada glukokortikoid. Dinamai
karena pengaruhnya dalam metabolisme karbohidrat, glukokortikoid mengatur
beragam fungsi seluler termasuk pengembangan, homeostasis, metabolisme, kognisi
dan peradangan.1

2. Efek samping
Tetapi, manfaat terapi glukokortikoid dibatasi oleh efek samping yang berhubungan
dengan dosis tinggi (digunakan dalam pengobatan vaskulitis sistemik dan SLE) dan
penggunaan jangka panjang. Efek samping ini termasuk osteoporosis, atrofi kulit,
diabetes, obesitas perut, glaukoma, katarak, nekrosis dan infeksi avaskular, retardasi
pertumbuhan, dan hipertensi.1
Efek samping lain yang mungkin dapat terjadi yaitu penumpukan lemak di pipi
(moon face), rentan terkena infeksi, meningkatnya kadar gula darah, mempercepat
timbulnya katarak, pelemahan fungsi otot, perubahan mood dan perilaku.2 ()

3. Jenis-jenis obat3
- Dexamethasone
 Merk dagang obat dexamethasone: Camidexon, Corsona, Dexamethasone,
Indexon, Kalmethasone, Lanadexon, Molacort, Scandexon.
 Dosis:
Tablet dan Sirop
Dewasa: 0,75-9mg per hari dibagi menjadi 2-4 kali pemberian.
Anak-anak: 10-100mcg/kgBB per hari dibagi menjadi 1-2 kali pemberian
tergantung dari respons pasien terhadap obat. Dosis maksimal 300mcg/kgBB
per hari.
 Kontraindikasi: Infeksi jamur sistemik; infeksi sistemik kecuali dirawat
dengan anti-infeksi spesifik.
 Overdosis:
Gejala: Reaksi anafilaksis dan hipersensitivitas.
Penatalaksanaan: Pengobatan suportif. Dapat memberikan adrenalin,
aminofilin; memberikan ventilasi tekanan positif.

- Triamcinolone
 Merk dagang: flamicort, opicort, triamcort, trinolon
 Dosis:
Apabila kondisi luka di mulut:
a. Obat berbentuk pasta
b. Dosis: Untuk luka yang tidak terlalu luas, gunakan pasta kurang dari 1
cm ke daerah yang luka tanpa menggosoknya, hingga membentuk lapisan
tipis. Gunakan secukupnya setelah makan dan sebelum tidur malam

Apabila kondisi radang di kulit:

a. Obat berbentuk krim dan salep


b. Dosis: oleskan 2-4 kali sehari pada bagian yang meradang
 Kontraindikasi: Purpura trombositopenik idiopatik, malaria serebral; infeksi
jamur, virus, atau bakteri yang tidak diobati; psikosis akut, TB aktif, keratitis
herpes simpleks, mikosis sistemik dan parasitosis.

- Prednisolone
 Merk dagang: lupred
 Dosis:
Apabila kondisi alergi, peradangan, penyakit autoimun:
a. Dewasa: 5-60 mg per hari dibagi menjadi 2-4 kali pemberian. Dosis
pemeliharaan adalah 2,5-15 mg per hari.
b. Anak-anak (mulai usia usia 1 bulan): Dosis awal adalah 1-2 mg/kgBB,
satu kali per hari. Dosis bisa diturunkan secara bertahap setelah beberapa
hari jika diperlukan. Dosis maksimal adalah 60 mg per hari.

Apabila kondisi rheumatoid arthritis


a. Tablet
Dewasa: dosis awal adalah 5-7,5mg per hari disesuaikan dengan
kebutuhan.
Lansia: 5mg per hari.

b. Krim salep
Dewasa: oleskan secara merata ke daerah yang ingin diobati.

 Kontraindikasi: Infeksi sistemik aktif, okular herpes simplex, infeksi


mikobakteri, penyakit jamur pada telinga, dan membran timpani berlubang.

Daftar pustaka

1. Ramamoorthy R, Cidlowski JA. Corticosteroid-mechanisms of action in health and


disease. Rheum Dis Clin North Am. Feb;42(1): 15-31. 2016.
2. Li, J. et al. Corticosteroid Therapy in Ulcerative Colitis: Clinical Response and
Predictors. World Journal of Gastroenterology, 21(10), pp. 3005-3015. 2015.
3. https://www.mims.com/indonesia. Diakses pada 19 desember 2019 pukul 20.00.

Anda mungkin juga menyukai