Pembahasan
Secara keseluruhan, meskipun patofisiologi kondisi inisangat berbeda, kedua kelompok
menunjukkan fungsi yang serupa level di ketiga domain MPAI-4 baik di admis-sion dan debit.
Kedua kelompok menunjukkan peningkatan berfungsi selama rehabilitasi, berkembang dari
ringan batasan sedang hingga batas ringan di seluruh domain. Kedua kelompok menunjukkan
tingkat keuntungan fungsional yang serupa dari pengobatan (masuk ke debit). Ini
menunjukkan bahwa keduanya Jenis CVA mendapat manfaat yang sama dari panjang dan
jenis yang sama rehabilitasi.tingkat pendidikan yang tinggi. Satu studi menemukan level yang
lebih rendah pendidikan mempengaruhi ketergantungan fungsional pada iskemik penderita
stroke [32]. Karena itu, semakin tinggi tingkat pendidikannya dalam sampel ini sebagian
mungkin positif dan mungkin memengaruhi hasil kelompok secara berbeda. Dalam beberapa
penelitian, usia ditemukan menjadi prediktor hasil fungsional setelah rehabilitasi, khususnya
yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari [22, 33]. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini, kedua individu yang menopang ICH dan CI CVA mungkin dipamerkan lebih
baik hasil karena usia yang lebih muda pada saat stroke. Juga peserta dalam penelitian ini
terdiri dari beragam kelompok etnis. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa Kaukasia
non-
Pasien hispanik menunjukkan penerimaan postakut yang lebih tinggi dan
peringkat status fungsional debit dibandingkan dengan pasien
pada kelompok minoritas, terutama dengan usia yang lebih tua [34]. Simi
Larly, dalam penelitian lain, pasien Afrika-Amerika tercapai
perbaikan kurang fungsional saat keluar dari rawat inap
fasilitas rehabilitasi [35]. Sampel etnis yang beragam di Indonesia
penelitian ini mungkin telah membuatnya sulit untuk diungkap kebenarannya
perbedaan fungsional di antara para peserta. Penelitian di masa depan harus memanfaatkan
ukuran hasil tambahan
yang pasti dan langkah-langkah yang lebih beragam saat membandingkan populasi ini
ulations. Akan sangat membantu untuk membandingkan populasi dari
masuk awal ke unit rawat inap dengan peringkat tiga
bulan setelah keluar dari fasilitas rehabilitasi postacute
agar lebih baik membandingkan kemampuan fungsional lintas waktu dan
lamanya rehabilitasi. Mungkin bermanfaat untuk membandingkan
CVA dan kemampuan fungsional pascaprehabilitasi, khususnya
di bidang fungsi psikososial dan komunitas
partisipasi untuk memperhitungkan kemungkinan kemampuan fungsional yang lebih rendah.
Akan sangat membantu untuk membandingkan mereka yang menjalani lebih awal
versus keterlambatan masuk dalam hasil fungsional antara
kelompok dengan CI dan ICH. Studi masa depan harus sesuai dengan usia,
pendidikan, etnis, dan keparahan stroke. Demikian pula halnya
penting untuk mereplikasi penelitian ini dengan lebih heterogen
sampel untuk mengeksplorasi sejauh mana temuan ini serupa
dalam populasi individu yang lebih luas dengan CVA. Akhirnya,
peneliti masa depan harus memeriksa sistem dukungan sosial di Indonesia
untuk menentukan dampak dukungan sosial terhadap fungsional
hasil pada peserta.
Mengenai implikasi klinis, hasil ini menunjukkan bahwa
kedua kelompok mendapat manfaat dari jenis, panjang, dan frekuensi yang sama.
tingkat rehabilitasi. Karena penurunan nilai residual setelah
tiga bulan rehabilitasi, direkomendasikan itu
perawatan diperpanjang untuk beberapa bulan lagi, baik di RSUP
tingkat postacute atau rawat jalan.
Simpulan
Strok, atau cerebrovascular accident (CVA), merupakan hilangnya fungsi-fungsi otak dengan
cepat, karena gangguan suplai darah ke otak. Hal ini dapat terjadi karena iskemia (berkurangnya
aliran darah) dikarenakan oleh penyumbatan (thrombosis, arterial embolism), atau adanya
haemorrhage (pendarahan).[1] Stroke iskemik yang biasanya disebabkan oleh diabetes menjadi
mayoritas pada penderita stroke dan bisa mencapai 85 persen, sedangkan stroke pendarahan
hanya 15 persen, tetapi stroke pendarahan dapat menyebabkan kematian pada 40 persen
pasiennya. Yang perlu diperhatikan juga adalah stroke iskemik ringan yang gejalanya mirip
stroke, tetapi akan hilang dengan sendirinya dalam 24 jam (transient ischemic attacks (TIA))