DISUSUN OLEH:
Pada hari ini, Rabu tanggal Tujuh Bulan Agustus Tahun Dua Ribu
Sembilan Belas (07-08-2019), telah dilaksanakan Seminar Laporan
Aktualisasi bagi Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan lll Angkatan Vl Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung di BKPSDM Daerah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, atas
nama:
Nama Wahyu Novaldi R, S.Pd.
NIP 19941101 201902 1 003
Jabatan Guru Kimia Ahli Pertama
lnstansi SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas Pendidikan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Mentor Jasman, S.Pd. Ekop, hll.Pd
Coach Abdul Sani, S.Pd.l., M.A.P
Judul Pengolahan Sampah Organik menjadi Pupuk Organik
Bersama Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Tim Pembimbing
Mentor
Tim Pembimbing
Mentor, Coach,
c
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Tim Pembimbing
Mentor, Coach,
c
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Tim Pembimbing
Coach,
6
Jasma Ekop., M.Pd Abdul Sani, P
NIP. 1 201001 1 013 NrP. 19740306 200903 005
Mengetahui,
Kepegawaian dan
Penguji,
SDM Daerah
lauan Bangka
itung,
di Sahirman, M.Si
NIP. 1 020 198910 1 001 10815 199103 1 006
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Laporan Aktualisasi dengan judul “Pengolahan Sampah Organik menjadi
Pupuk Organik Bersama Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lepar Pongok” .
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan program Pelatihan Dasar Calon Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Drs. H. Sahirman, M.Si. selaku Kepala Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
2. Bapak Jasman, S.Pd.Ekop., M.Pd selaku Kepala Sekolah dan
Mentor yang telah mendukung dan membimbing selama pelatihan
dasar dan aktualisasi.
3. Bapak Abdul Sani, S.Pd.I., M.A.P selaku Coach/Pembimbing yang
telah memberikan masukan, saran dan membimbing.
4. Bapak Muhaidi selaku Penguji seminar aktualisasi yang telah
memberikan masukan dan saran.
5. Bapak/Ibu Widyaiswara, Panitia Penyelenggara dan Pengasuh
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan VI yang telah
memfasilitasi para peserta selama pelatihan dasar.
6. Keluarga besar SMA Negeri 1 Lepar Pongok atas dukungan dan
kerjasamanya
7. Orang tua, dan keluarga yang telah memberikan do’a, dukungan
dan kasih sayang serta motivasi yang melimpah.
8. Teman-teman sejawat peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan
VI yang telah memberikan saran, bantuan dan semangat luar biasa.
iv
Semoga laporan aktualisasi yang disusun dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan memberikan contoh penerapan nilai-nilai “ANEKA” di
kehidupan masyarakat. Saran dan kritikan yang membangun dari para
pembaca sangat dibutuhkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Pangkalpinang, Agustus 2019
Penulis,
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ..................................................... 3
1.3 Gambaran Unit Kerja (Organisasi) ............................... 4
1.4 Struktur Organisasi ...................................................... 5
1.5 Visi dan Misi Organisasi............................................... 6
vi
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI
4.1 Deskripsi Core Issue dan Strategi Penyelesaiannya .... 51
4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi................................... 52
4.3 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi ...................................... 53
4.4 Analisis Dampak ........................................................... 88
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................... 102
5.2 Saran ............................................................................ 102
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Penilaian Prioritas Issue dengan Metode USG ................ 29
Tabel 3.2 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ............................. 50
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ....................... 53
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Lepar Pongok ....... 5
Gambar 4.1 Jadwal Rencana Kegiatan ........................................... 56
Gambar 4.2 (a) dan (b) Konsultasi dengan Atasan (Kepala Sekolah) 57
Gambar 4.3 (a), (b) dan (c) Lembar Persetujuan Atasan ................ 58
Gambar 4.4 Pembuatan Lembar Persetujuan Atasan ..................... 58
Gambar 4.5 (a), (b) dan (c) Lembar Persetujuan Atasan yang telah
Ditandatangani ............................................................ 60
Gambar 4.6 Saat Meminta Persetujuan Atasan .............................. 61
Gambar 4.7 Jadwal Pelaksanaan Sosialisasi .................................. 64
Gambar 4.8 Pembuatan Jadwal Pelaksanaan Sosialisasi .............. 64
Gambar 4.9 Media Sosialisasi ......................................................... 65
Gambar 4.10 Pembuatan media Sosialisasi ..................................... 66
Gambar 4.11 Materi yang disampaikan ............................................. 67
Gambar 4.12 Kegiatan Sosialisasi .................................................... 68
Gambar 4.13 Jadwal Pelaksanaan Pengolahan Sampah Organik .... 71
Gambar 4.14 Pembuatan Jadwal Pelaksanaan Pengolahan Sampah
Organik ....................................................................... 71
Gambar 4.15 Data Alat dan Bahan serta Rincian ............................. 73
Gambar 4.16 Pembuatan Data Alat dan Bahan serta Rincian Biaya 73
Gambar 4.17 Alat dan Bahan ............................................................ 75
Gambar 4.18 (a), (b), (c) dan (d) Persiapan Alat dan Bahan ............. 75
Gambar 4.19 Pupuk Organik dalam Proses ...................................... 77
Gambar 4.20 (a), (b), (c),(d),(e) dan (f) kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik .................................. 78
Gambar 4.21 (a), (b), (c),(d),(e) dan (f) kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik lanjutan ..................... 79
Gambar 4.22 (a) dan (b)kegiatan pengolahan sampah organik menjadi
pupuk organik lanjutan ............................................... 80
Gambar 4.23 Alat yang Sudah Bersih ............................................... 81
ix
Gambar 4.24 Saat Membersihkan Alat ............................................. 81
Gambar 4.25 Lembar Evaluasi Kegiatan ........................................... 84
Gambar 4.26 Pembuatan Lembar Evaluasi ...................................... 84
Gambar 4.27 Lembar Evaluasi Kegiatan yang Telah Diisi ................ 86
Gambar 4.28 Pengisian Lembar Evaluasi Kegiatan .......................... 86
Gambar 4.29 Hasil Pengolahan Data Lembar Evaluasi Kegiatan dan
Kesimpulan ................................................................. 87
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan terawat menjadikan proses pembelajaran terasa lebih nyaman
dan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi. Disisi lain,
lingkungan sekolah yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai
penyakit ataupun aroma yang tidak sedap bagi warga sekolah.
Oleh karena itu, lingkungan sekolah harus menjadi perhatian
khusus agar dapat ditata dan dikelola dengan baik secara
berkelanjutan, sehingga dapat menjadi wahana pembentukan
karakter sikap peduli lingkungan.
2
Akan tetapi, selama ini di SMA Negeri 1 Lepar Pongok masih
minimnya kesadaran warga sekolah untuk mengelola sampah-
sampah, terutama sampah organik. Hal ini terlihat belum adanya
pengolahan sampah organik, sehingga semakin hari semakin
menumpuknya sampah-sampah organik yang tidak diolah dan
dimanfaatkan. Selain itu belum adanya langkah yang tepat untuk
mengolah sampah organik tersebut menjadi produk yang lebih
bermanfaat.
3
1) Peningkatan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah
dan sekitar.
2) Peningkatan keindahan lingkungan sekolah untuk mendukung
program pemerintah yaitu sekolah sehat.
3) Menciptakan lingkungan sekolah yang berwawasan lingkungan.
4) Peningkatan persiapan akreditasi sekolah yang akan
dilaksanakan tahun 2020.
4
Ruang Kelas : 10
Ruang BK :1
Ruang UKS :1
Mushola :1
Laboratorium biologi :1
Laboratorium kimia :1
Laboratorium fisika :1
Perpustakaan :1
Sanitasi Siswa :2
Lapangan olahraga : Ada
5
1.5 Visi dan Misi Organisasi
SMA Negeri 1 Lepar Pongok memiliki visi “Menuju Sekolah yang
Berprestasi, Berwawasan Lingkungan dan Berjiwa Kewirausahaan
dengan Dilandasi Iman dan Taqwa”.
6
(14) Menuntaskan permasalahan siswa dan guru secara cepat dan
tepat
(15) Menciptakan suasana lingkungan dan kondisi belajar yang
kondusif
(16) Menjalin hubungan harmonis antara sekolah dan masyarakat
(17) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
(18) Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih, hijau, dan
berwawasan lingkungan
7
BAB II
NILAI-NILAI DASAR ANEKA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI
2.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri
Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
(1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
(2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
(3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik;
(4) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
8
(2) Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi;
(3) Integritas : adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan, kesesuaian antara hati, pikiran, perbuatan
dan ucapan dengan perilaku;
(4) Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun
yang tidak di sengaja., Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban;
(5) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang. Keadilan adalah landasan utama dari
akuntabilitas;
(6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada
sebuah kepercayaan., kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.;
(7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas;
(8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan;
(9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai
ASN. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi
kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
9
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih
penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi
nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila
demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat
dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi
atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangsa
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusa; mengembangkan sikap tenggang rasa (LAN RI
2015).
10
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-
dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan
publik (Haryatmoko dalam LAN RI 2015).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis (LAN RI 2015). Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh
oleh sekelompok profesional tertentu.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-undang ASN (LAN RI 2015), yakni sebagai berikut :
(1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
(2) Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasarn
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945
(3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak.
(4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
(5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
(6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
(7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
(8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah.
(9) Memberikan layan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
(10) Mengutamakan kepemiminin berkualitas dan
kerjasama.
(11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
11
(12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai.
(13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
(14) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
12
atau tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang ke luar alur.
(3) Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan
yang terjadi di sekitarnya. Inovasi Pelayanan Publik
adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun
karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
(4) Orientasi mutu, Mutu merupakan suatu kondisi dinamis
berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
(5) Komitmen adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk
menjaga mutu kinerja pegawai dan dilakukan secara
berkelanjutan.
13
dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak
secara jangka panjang. (LAN RI 2015).
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi
yang harus diperhatikan, yaitu :
(1) Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan
utama bagi penegakan integritas diri seseorang.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri
maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri
terhadap godaan untuk berbuat curang.
(2) Peduli, individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih
terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa
sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri
dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya
untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
(3) Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
(4) Disiplin, ketekunan dan konsistensi untuk terus
mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan
selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani
tugasnya. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat
terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara
yang mudah.
14
(5) Tanggung Jawab, Pribadi yang utuh dan mengenal diri
dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya
di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggung-jawabkan sepenuhnya kepada Tuhan
Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
(6) Kerja Keras, individu beretos kerja akan selalu berupaya
meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya
kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.
(7) Sederhana, pribadi yang berintegritas tinggi adalah
seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya
memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak
akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
(8) Berani, seseorang yang memiliki karakter kuat akan
memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan
menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan
secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman
sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari
hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak
15
memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada
hal-hal yang menyimpang.
(9) Adil, pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari
bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih
payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan
lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga
ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi
masyarakat dan bangsanya.
16
sering terjadinya isu putra daerah yang hampir terjadi
dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi
stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan
ancaman bagi kesatuan bangsa.
2) Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturanperundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa
dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN
senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
17
Pancasila, UUD 1945, negara danpemerintah. ASN
senantiasa menjunung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN,
salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
18
bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian;
4) Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau
tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain
kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.
Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN wajib:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang;
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang,
baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
19
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
20
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
21
4) Kolaborasi, kolaborasi merupakan sebuah perbuatan
kerja sama untuk menangani isu atau keadaan
tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
5) Simplifikasi, simplikasi merupakan penyederhanaan
segala sesuatu baik terkait data/proses di suatu
lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan
biaya.
(1) Partisipatif
Dalam penyelenggaraan publik dibutuhkan masyarakat,
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
(2) Transparan
Dalam penyelengaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut. Masyarakat juga
harus diberi akses untuk mempertanyakan dan
menyampaikan pengaduan bila merasa tidak puas
dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
pemerintah.
22
(3) Responsif
Penyelenggaran pelayanan publik wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warganya. Tidak hanya
terkait bentuk dan jenis pelayanan namun juga
mekanisme pelayanan seperi jam pelayanan, prosedur
dan lainnya.
(7) Aksesibel
Pelayanan publik harus dapat dijangkau oleh warga
negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat,
terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, dan
lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik (biaya
dan persyaratan) yang harus dipenuhi masyarakat.
(8) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
23
masyarakat secara luas melalui media publik, baik cetak
maupun elektronik.
(9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh
pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan
adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang
dilakukan oleh warga negara lain. Oleh karena itu
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat menjadi
alat pelindung kelompok rentan dan mampu
mengahdirkan keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
24
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Secara umum tugas guru dapat dijelaskan dalam Bab XI pasal 39 ayat
(2) UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
20 UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta pasal 52 PP
No. 74 tahun 2008 tentang Guru, yaitu:
25
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dan
pasal 13 ayat (2) Permenpanrb No. 16 tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, yaitu:
26
(1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
(2) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru,serta nilai-nilai agama dan etika
(3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis
(4) Menciptakan dan menjaga suasana lingkungan pendidikan yang
aman, tertib, bersih dan sehat
(5) Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan, dan
(6) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
27
prinsip peran dan kedudukan PNS dalam NKRI diantaranya Whole of
Government (WoG), pelayanan publik, dan manajemen Aparatur Sipil
Negara (ASN). Selanjutnya, isu-isu yang telah diidentifikasi tersebut
dianalisis agar dapat diketahui isu mana yang menjadi prioritas
tertinggi dan memiliki manfaat yang besar terhadap kemajuan dan
mendukung visi serta misi di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Setelah itu
akan terpilih sebuah isu yang diangkat dan ditetapkan sebagai isu
utama/Core Issue.
28
Tabel 3.1 Penilaian Prioritas Isue dengan Metode USG
No. Prioritas Masalah USG Total Ranking
U S G
1. Kurangnya keterampilan 3 4 4 11 III
siswa dalam
memanfaatkan
laboratorium kimia di
SMA Negeri 1 Lepar
Pongok sebagai sumber
belajar
2. Belum adanya 5 5 4 14 I
pengolahan sampah
organik di SMA Negeri 1
Lepar Pongok
3. Masih minimnya 3 4 3 10 IV
penggunaan media
pembelajaran kimia di
SMA Negeri 1 Lepar
Pongok
4. Hasil belajar kimia di 4 5 4 13 II
SMA Negeri 1 Lepar
Pongok masih rendah
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG
di atas dapat dilihat bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang
mendapatkan prioritas tertinggi adalah isu final/isu (core issue)
yang perlu diangkat yaitu, “Belum adanya pengolahan sampah
organik di SMA Negeri 1 Lepar Pongok” dan menjadi isu yang
perlu dicarikan pemecahan masalahnya.
29
Berdasarkan hasil diskusi dan musyawarah dengan Mentor dan
Coach bahwasanya isu yang sangat penting untuk segera
diselesaikan yakni “Belum adanya pengolahan sampah organik
di SMA Negeri 1 Lepar Pongok”, karena isu tersebut
mendapatkan prioritas tertinggi dalam rangka menciptakan
lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan terawat serta sangat
diharapkan implementasinya dalam mendukung visi dan misi
SMA Negeri 1 Lepar Pongok.
30
yang mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan dan peduli
lingkungan. Maka dari itu, menjaga dan mengelola lingkungan
menjadi tugas dan tanggung jawab setiap warga sekolah.
Namun selama ini, masih minimnya kegiatan peduli terhadap
lingkungan sekolah seperti pengolahan sampah organik.
Dengan adanya kegiatan pemanfaatan sampah organik menjadi
pupuk organik yang akan dilakukan diharapkan dapat
meningkatkan karakter kepedulian dan kesadaran dalam
mengelola lingkungan sekolah agar tetap terjaga kebersihan,
keindahan dan kenyamannya. Dengan demikian gagasan
pemecahan isu yang diusulkan adalah “pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X SMA
Negeri 1 Lepar Pongok”
31
1) Membuat dan mengatur jadwal sosialisasi
2) Membuat media sosialisasi
3) Memberikan/menyajikan materi sosialisasi
(3) Mengolah sampah organik menjadi pupuk organic bersama siswa,
dengan tahapan sebagai berikut :
1) Membuat dan mengatur jadwal pembuatan pupuk organik
2) Menginventarisir data alat dan bahan serta rincian biaya
3) Bersama siswa menyiapkan alat dan bahan
4) Bersama siswa membuat pupuk organik
5) Menugaskan siswa membersihkan alat yang telah digunakan
(4) Melakukan evaluasi kegiatan, dengan tahapan sebagai berikut:
1) Membuat lembar evaluasi
2) Mengisi lembar evaluasi
3) Menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan
32
(1) Kegiatan I :
Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala
sekolah, Waka. Kurikulum dan Waka. Kesiswaan)
Kegiatan 1 tahapan 1:
Menyampaikan kepada atasan perihal rencana kegiatan
33
pupuk organik di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Hal ini dilakukan
agar atasan dapat memahami dengan baik rencana kegiatan
yang akan penulis lakukan sehingga dengan demikian diharapkan
atasan dapat memberikan masukan, saran dan izin serta
persetujuan atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di
sekolah.
Kegiatan 1 tahapan 2:
Membuat lembar persetujuan atasan
Dalam membuat lembar persetujuan atasan, penulis akan
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Tanggung jawab”
34
dengan cara membuat lembar persetujuan atasan yang jelas,
mudah dipahami dan menggunakan bahasa Indonesia yang baku,
sehingga apabila atasan telah menyetujui maka penulis
bertanggung jawab selama pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan 1 tahapan 3:
Meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan
Dalam meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan,
penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Tanggung jawab” dengan cara menjelaskan kepada atasan
mengenai alur pelaksanaan kegiatan di lapangan sehingga atasan
akan merasa yakin bahwa penulis dapat bertanggung jawab pada
kegiatan yang akan dilakukan.
35
Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi
Dengan melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan perihal
kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
bersama siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan
hubungan dan kerjasama dengan atasan tetap terjalin dengan baik
sehingga diharapkan dapat berkontribusi mendukung pencapaian
visi SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu: Menuju sekolah yang
berprestasi, berwawasan lingkungan dan berjiwa kewirausahaan
dengan dilandasi iman dan taqwa serta diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok
diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar.
(2) Kegiatan 2 :
Melakukan sosialisasi rencana kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik kepada siswa kelas X SMA
Negeri 1 Lepar Pongok
36
Kegiatan sosialisasi rencana kegiatan pengolahan sampah organik
menjadi pupuk organik kepada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lepar
Pongok akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan kegiatan
sebagai berikut:
Kegiatan 2 tahapan 1:
Membuat dan mengatur jadwal pelaksanaan sosialisasi
37
Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu jadwal
pelaksanaan sosialisasi dan foto pembuatan jadwal sosialisasi
Kegiatan 2 tahapan 2:
Membuat media sosialisasi
Pada kegiatan membuat media sosialisasi perihal rencana
kegiatan, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Kejelasan dan Tanggung jawab” dengan cara dengan mendesain
media agar berisi materi yang jelas, singkat dan padat serta
menggunakan kalimat yang sederhana.
Kegiatan 2 tahapan 3:
Menyajikan materi sosialisasi
Pada kegiatan menyajikan materi sosialisasi perihal rencana
kegiatan, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Kejelasan” ” dengan cara dengan menguraikan materi sosialisasi
secara sistematis, singkat, padat dan jelas sehingga siswa dapat
mamahami langkah apasaja yang akan mereka lakukan.
38
tempo yang sesuai, dan berbahasa indonesia baik dan benar
sehingga siswa dapat menerima materi dengan baik.
39
1. Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar.
(3) Kegiatan 3 :
Mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
40
Kegiatan 3 tahapan 1:
Membuat dan mengatur jadwal pembuatan pupuk organik
Kegiatan 3 tahapan 2:
Menginventarisasi data alat dan bahan serta rincian biaya
Pada kegiatan menginventarisasi data alat dan bahan serta
rincian biaya, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas
yaitu “Transparansi” dengan cara melakukan inventarisir data alat
41
dan bahan serta rincian biaya secara transparan sesuai
jumlahnya dan biaya yang dikeluarkan sehingga diharapkan tidak
menimbulkan kesalahpaham siswa terhadap penggunaan alat
dan bahan serta biaya. Disamping itu, penulis juga telah
mengaktualisasikan nilai Komitmen mutu yaitu “efektif dan
efesien” dengan cara menginventarisir data alat dan bahan yang
harus dibutuhkan saja dan sedapat mungkin meminimalisir biaya
yang akan keluar tetapi tetap mempertimbangkan mutu.
Kegiatan 3 tahapan 3:
Bersama siswa menyiapkan alat dan bahan
Pada kegiatan bersama siswa mengumpulkan/membeli/meminjam
alat dan bahan, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas
42
yaitu “Kejelasan” dengan cara menginformasikan kepada siswa
perihal alat dan bahan yang perlu dibeli/dipinjam/dicari sehingga
mempermudah dan mempercepat dalam mengumpulkan alat dan
bahan.Disamping itu, penulis akan mengaktualisasikan nilai Anti
Korupsi yaitu “Kerja Keras” dengan cara berusaha dan bekerja
keras bersama siswa mengumpulkan alat dan bahan misalnya
mengumpulkan sampah-sampah organik yang terdapat di sekolah
dan sebagainya.
Kegiatan 3 tahapan 4:
Bersama siswa mengolah sampah organik menjadi pupuk
organik
Pada kegiatan bersama siswa bersama siswa mengolah sampah
menjadi pupuk organik, penulis akan mengaktualisasikan nilai
Akuntabilitas yaitu “Kepemimpinan” cara mempraktekkan cara
mengolah sampah organik menjadi pupuk organik kemudian
43
dilakukan siswa secara bersama sehingga siswa dapat memahami
bahwa sampah-sampah organik dapat mereka olah sendiri menjadi
sebuah pupuk organik yang bermanfaat sehingga dapat
meningkatkan rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan,
terutama lingkungan sekolah tempat mereka belajar dan menimba
ilmu pengetahuan.
44
dengan cara tidak membedakan perlakuan kepada masing-masing
siswa sehingga dapat menguatkan rasa kebersamaan, semangat
persatuan dan kekompakan diantara siswa.
Kegiatan 3 tahapan 5:
Menugaskan siswa membersihkan alat yang telah digunakan
Pada kegiatan menugaskan siswa membersihkan alat yang telah
digunakan, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas
yaitu “Kejelasan dan kepercayaan” dengan cara memberikan
informasi tugas yang jelas dan memberikan tanggung jawab
kepada beberapa siswa untuk membersikan alat-alat yang telah
digunakan sehingga dapat tumbuh sikap tanggung jawab pada diri
siswa dan siswa dapat lebih memahami arti dari sebuah tanggung
jawab atas tugas yang diberikan kepanya serta siswa dapat belajar
bagaimana menjaga kepercayaan orang terhadap dirinya.
45
Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi
Dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
bersama siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan
dapat menjadi solusi terbaik dalam mengurangi volume sampah
organik, menjadikan sampah organik menjadi lebih bernilai guna
dan bermanfaat, serta menciptakan lingkungan sekolah yang
sehat, bersih dan indah dan bebas dari sampah sehingga
diharapkan dapat berkontribusi mendukung pencapaian visi SMA
Negeri 1 Lepar Pongok yaitu: Menuju sekolah yang berprestasi,
berwawasan lingkungan dan berjiwa kewirausahaan dengan
dilandasi iman dan taqwa serta diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok
diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
3) Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih, hijau, dan
berwawasan lingkungan.
(1) Kegiatan 4:
Melakukan evaluasi kegiatan
Kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan penting
dilakukan untuk mengukur sejauh mana proses kegiatan
terlaksana dengan baik dan mengetahui bagaimana respons
siswa terhadap pelaksanaan kegiatan serta mengetahui
seberapa besar manfaat dan keberlajutan program kegiatan ini
bagi kemajuan sekolah.
46
Kegiatan Membuat evaluasi kegiatan dilaksanakan melaui
tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:
1) Membuat lembar evaluasi kegiatan
2) Mengisi lembar evaluasi kegiatan
3) Menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan
Kegiatan 4 tahapan 1:
Membuat lembar evaluasi
47
Adapun output/hasil melaksananakan tahapan ini yaitu lembar
evaluasi kegiatan dan foto pembuatan lembar evaluasi kegiatan.
Kegiatan 4 tahapan 2:
Mengisi lembar evaluasi kegiatan
Pada kegiatan mengisi lembar evaluasi kegiatan, penulis akan
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Integritas” dengan
cara memberikan petunjuk kepada siswa untuk mengisi lembar
evaluasi dengan jujur sesuai dengan fakta yang ada selama
proses kegiatan sebagai tolak ukur ketercapaian tujuan
pelaksanaan kegiatan, sehingga diharapkan data-data yang
dihasilkan akan valid, autentik dan dapat dipertanggungjawabkan
demi perbaikan dan peningkatan proses maupun hasil dari
pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah organik menjadi
sampah.
48
Kegiatan 4 tahapan 3:
Menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan
Pada kegiatan bersama siswa menyimpulkan hasil evaluasi
kegiatan, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Kejelasan” dengan cara mengolah data-data evaluasi kegiatan
untuk dianalisis secara keseluruhan dengan sistematis dan
representatif untuk ditarik kesimpulannya sehingga dihasilkan
kelebihan dan kelemahan serta saran/komentar pada program
kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
untuk diimplentasikan secara berkelanjutan dengan pelaksanaan
yang lebih baik lagi.
49
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
50
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
51
sampah organik menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Kegiatan tersebut dilakukan dalam beberapa
kegiatan dan tahapan-tahapannya. dengan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS dan juga mengaktualisasikan nilai kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI. Dalam pelaksanaannya, penulis tetap
menjunjung tinggi hubungan sosial dan kerjasama yang baik antar
warga sekolah dan masyarakat agar tujuan dari kegiatan ini dapat
tercapai. Dengan adanya strategi penyelesaian tersebut, maka
diharapkan akan memberikan manfaat yang besar bagi penulis,
sekolah dan masyarakat pada umumnya.
52
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Juli Agustus
1 2 3 4 5 1 2 3
Melakukan konsultasi dan
diskusi dengan atasan (Kepala
1
sekolah, Waka. Kurikulum dan
Waka. Kesiswaan)
Melakukan sosialisasi rencana
2 kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik
Mengolah sampah organik
3 menjadi pupuk organik bersama
siswa
4 Melakukan evaluasi kegiatan
53
1) Membuat dan mengatur jadwal sosialisasi
2) Membuat media sosialisasi
3) Memberikan/menyajikan materi sosialisasi
(3) Mengolah sampah organik menjadi pupuk organic bersama siswa,
dengan tahapan sebagai berikut :
1) Membuat dan mengatur jadwal pembuatan pupuk organik
2) Menginventarisir data alat dan bahan serta rincian biaya
3) Bersama siswa menyiapkan alat dan bahan
4) Bersama siswa membuat pupuk organik
5) Menugaskan siswa membersihkan alat yang telah digunakan
(4) Melakukan evaluasi kegiatan, dengan tahapan sebagai berikut:
1) Membuat lembar evaluasi
2) Mengisi lembar evaluasi
3) Menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan
(1) Kegiatan I :
Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala
sekolah, Waka. Kurikulum dan Waka. Kesiswaan)
54
penulis laksanakan selama 3 hari yaitu tanggal 15-17 Juli 2019 di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Kegiatan tersebut telah penulis
aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
direncanakan dan setiap tahapan kegiatan penulis juga telah
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dan nilai-nilai kedudukan serta peran PNS dalam
NKRI (Manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan Publik).
Pelaksanaan kegiatan tersebut penulis uraikan dengan tahapan
sebagai berikut :
Kegiatan 1 tahapan 1:
Menyampaikan kepada atasan perihal rencana kegiatan
55
cara berdiskusi tanya jawab bersama atasan dengan demikian
diharapkan adanya suatu keputusan bersama demi kelancaran
pelaksanaan kegiatan.
56
(a) (b)
Gambar 4.2 (a) dan (b) Konsultasi dengan Atasan (Kepala Sekolah)
Kegiatan 1 tahapan 2:
Membuat lembar persetujuan atasan
Pada tahapan membuat lembar persetujuan atasan, penulis telah
melaksanakannya pada hari Selasa tanggal 16 Juli 2019 di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini, penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Tanggung jawab”
dengan cara membuat lembar persetujuan atasan yang jelas,
mudah dipahami dan menggunakan bahasa Indonesia yang baku,
sehingga apabila atasan telah menyetujui maka penulis
bertanggung jawab selama pelaksanaan kegiatan.
57
(a) (b) (c)
Gambar 4.3 (a), (b) dan (c) Lembar Persetujuan Atasan
58
Kegiatan 1 tahapan 3:
Meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan
Dalam meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan,
penulis telah melaksanakannya pada hari Rabu tanggal 17 Juli
2019 di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Pada tahapan ini penulis
telah mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Tanggung jawab”
dengan cara menjelaskan dan meyakinkan kepada atasan
mengenai alur pelaksanaan kegiatan di lapangan sehingga atasan
akan merasa yakin bahwa penulis dapat bertanggung jawab pada
kegiatan yang akan dilakukan.
59
(a)
(b) (c)
Gambar 4.5 (a), (b) dan (c) Lembar Persetujuan Atasan yang telah Ditandatangani
60
(a)
(b)
(c)
Gambar 4.6 (a), (b) dan (c) Saat Meminta Persetujuan Atasan
61
Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi
Dengan melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan perihal
kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
bersama siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan
hubungan dan kerjasama dengan atasan tetap terjalin dengan baik
sehingga diharapkan dapat berkontribusi mendukung pencapaian
visi SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu: Menuju sekolah yang
berprestasi, berwawasan lingkungan dan berjiwa kewirausahaan
dengan dilandasi iman dan taqwa serta diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok
diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
(2) Kegiatan 2 :
Melakukan sosialisasi rencana kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik kepada siswa kelas X SMA
Negeri 1 Lepar Pongok
62
Pada kegiatan ini penulis telah melaksanakannya selama 3 hari
yaitu tanggal 18, 19 dan 22 Juli 2019 di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok. Kegiatan tersebut telah penulis aktualisasikan sesuai
dengan tahapan-tahapan yang telah direncanakan dan setiap
tahapan kegiatan penulis juga telah mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan nilai-nilai kedudukan serta
peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan
Publik). Pelaksanaan kegiatan tersebut penulis uraikan dengan
tahapan sebagai berikut :
Kegiatan 2 tahapan 1:
Membuat dan mengatur jadwal pelaksanaan sosialisasi
63
Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu jadwal
pelaksanaan sosialisasi dan foto pembuatan jadwal sosialisasi.
64
Kegiatan 2 tahapan 2:
Membuat media sosialisasi
Pada tahapan membuat media sosialisasi pelaksanaan kegiatan,
penulis telah melaksanakannya selama 2 hari yaitu kamis dan
jum’at tanggal 18-19 Juli 2019. Dalam tahapan ini penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Kejelasan dan
Tanggung jawab” dengan cara dengan mendesain media agar
berisi materi yang jelas, singkat dan padat serta menggunakan
kalimat yang sederhana.
65
Gambar 4.10 Pembuatan media Sosialisasi
Kegiatan 2 tahapan 3:
Menyajikan materi sosialisasi
Pada tahapan menyajikan materi sosialisasi perihal pelaksanaan
kegiatan, penulis telah melaksanakannya pada hari senin tanggal
22 Juli 2019 di SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu sosialisasi
gambaran secara umum di ruang aula sekolah dan sosialisasi
technical meeting di kelas. Dalam tahapan ini penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Kejelasan” dengan
cara menguraikan materi sosialisasi secara sistematis, singkat,
padat dan jelas sehingga siswa dapat mamahami langkah apasaja
yang akan mereka lakukan.
66
Selanjutnya, penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Komitmen
Mutu yaitu “Efektivitas” dengan cara menyampaikan materi
sosialisasi dengan durasi waktu yang cukup dan tidak
menghabiskan waktu yang lama sehingga siswa dapat memahami
inti sari tujuan yang ingin dicapai.
67
(a)
(b)
Gambar 4.12 (a) dan (b) Kegiatan Sosialisasi
68
pelaksanaan kegiatan dapat dipahami oleh siswa dan warga
sekolah yang terlibat sehingga diharapkan dapat berkontribusi
mendukung pencapaian visi SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu:
Menuju sekolah yang berprestasi, berwawasan lingkungan dan
berjiwa kewirausahaan dengan dilandasi iman dan taqwa serta
diharapkan agar dapat berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1
Lepar Pongok diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar.
(3) Kegiatan 3 :
Mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
69
nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan nilai-nilai
kedudukan serta peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, WoG,
dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan kegiatan tersebut penulis
uraikan dengan tahapan sebagai berikut :
Kegiatan 3 tahapan 1:
Membuat dan mengatur jadwal pengolahan sampah organik
menjadi pupuk organik
70
Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu jadwal
pelaksanaan pengolahan sampah organik dan foto pembuatan
jadwal pelaksanaan pengolahan sampah organik
71
Kegiatan 3 tahapan 2:
Menginventarisir data alat dan bahan serta rincian biaya
Pada tahapan menginventarisir data alat dan bahan serta rincian
biaya, penulis telah melaksanakannya pada hari selasa tanggal
23 Juli 2019 di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini,
penulis telah mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Transparansi” dengan cara melakukan inventarisir data alat dan
bahan serta rincian biaya secara transparan sesuai jumlahnya
dan biaya yang dikeluarkan sehingga diharapkan tidak
menimbulkan kesalahpaham siswa terhadap penggunaan alat
dan bahan serta biaya. Disamping itu, penulis juga telah
mengaktualisasikan nilai Komitmen mutu yaitu “efektif dan
efesien” dengan cara menginventarisir data alat dan bahan yang
harus dibutuhkan saja dan sedapat mungkin meminimalisir biaya
yang akan keluar tetapi tetap mempertimbangkan mutu.
72
Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu data alat dan
bahan serta rincian biaya dan foto pembuatan data alat dan bahan
serta rincian biaya.
Gambar 4.16 Pembuatan Data Alat dan Bahan serta Rincian biaya
73
Kegiatan 3 tahapan 3:
Bersama siswa menyiapkan alat dan bahan
Pada tahapan bersama siswa menyiapkan alat dan bahan, penulis
telah melaksanakannya pada hari selasa dan rabu tanggal 23-24
Juli 2019 di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini,
penulis telah mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Kejelasan” dengan cara menginformasikan kepada siswa perihal
alat dan bahan yang perlu dibeli/dipinjam/dicari sehingga
mempermudah dan mempercepat dalam mengumpulkan alat dan
bahan.Disamping itu, penulis telah mengaktualisasikan nilai Anti
Korupsi yaitu “Kerja Keras” dengan cara berusaha dan bekerja
keras bersama siswa mengumpulkan alat dan bahan misalnya
mengumpulkan sampah-sampah organik yang terdapat di sekolah
dan sebagainya.
74
Gambar 4.17 Alat dan Bahan
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 4.18 (a), (b), (c) dan (d) Persiapan Alat dan Bahan
75
Kegiatan 3 tahapan 4:
Bersama siswa mengolah sampah organik menjadi pupuk
organik
Pada tahapan bersama siswa bersama siswa mengolah sampah
menjadi pupuk organik, penulis telah melaksanakannya pada hari
kamis, senin dan selasa tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019 di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini, penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Kepemimpinan”
dengan cara mempraktekkan cara mengolah sampah organik
menjadi pupuk organik kemudian dilakukan siswa secara bersama
sehingga siswa dapat memahami bahwa sampah-sampah organik
dapat mereka olah sendiri menjadi sebuah pupuk organik yang
bermanfaat sehingga dapat meningkatkan rasa kepedulian siswa
terhadap lingkungan, terutama lingkungan sekolah tempat mereka
belajar dan menimba ilmu pengetahuan.
76
Selanjutnya, penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Komitmen
Mutu yaitu “Orientasi Mutu” dengan cara bersama siswa membuat
pupuk organik sesuai prosedur langkah-langkah yang telah
ditentukan sehingga diharapkan dapat menghasilkan pupuk
organik yang baik. Kemudian dalam membuat pupuk organik
bersama siswa, penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Anti
Korupsi yaitu ”Kerja Keras” dengan cara melakukan setiap langkah-
langkah pembuatan pupuk bersama siswa dengan kerja keras,
hati-hati dan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu, penulis telah
mengaktualisasikan nilai Pelayanan Publik yaitu “tidak diskriminatif”
dengan cara tidak membedakan perlakuan kepada masing-masing
siswa sehingga dapat menguatkan rasa kebersamaan, semangat
persatuan dan kekompakan diantara siswa.
77
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
Gambar 4.20 (a), (b), (c),(d),(e) dan (f) kegiatan pengolahan sampah organik
menjadi pupuk organik
78
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
Gambar 4.21 (a), (b), (c),(d),(e) dan (f) kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik lanjutan
79
(a) (b)
Gambar 4.22 (a) dan (b) kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk
organik lanjutan
Kegiatan 3 tahapan 5:
Menugaskan siswa membersihkan alat yang telah digunakan
Pada tahapan menugaskan siswa membersihkan alat yang telah
digunakan, penulis telah melaksanakannya bersamaan dengan
waktu pelaksanaan pengolahan sampah organik yaitu pada hari
kamis, senin dan selasa tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019 di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Tahapan ini baru dapat dilaksanakan
apabila tahapan pengolahan sampah menjadi pupuk organik
selesai. Dalam tahapan ini, penulis telah mengaktualisasikan nilai
Akuntabilitas yaitu “Kejelasan dan kepercayaan” dengan cara
memberikan informasi tugas yang jelas dan memberikan tanggung
jawab kepada beberapa siswa untuk membersikan alat-alat yang
telah digunakan sehingga dapat tumbuh sikap tanggung jawab
pada diri siswa dan siswa dapat lebih memahami arti dari sebuah
tanggung jawab atas tugas yang diberikan kepanya serta siswa
dapat belajar bagaimana menjaga kepercayaan orang terhadap
dirinya.
80
untuk dikerjakan bersama dan memberikan pemahaman kepada
siswa bahwa apabila sebuah pekerjaan dilakukan secara bersama
maka akan terasa lebih ringan sehingga dapat memupuk rasa
kesatuan dan kegiatan membersihkan alat dapat lebih cepat
selesai.
81
Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi
Dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
bersama siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan
dapat menjadi solusi terbaik dalam mengurangi volume sampah
organik, menjadikan sampah organik menjadi lebih bernilai guna
dan bermanfaat, serta menciptakan lingkungan sekolah yang
sehat, bersih dan indah dan bebas dari sampah sehingga
diharapkan dapat berkontribusi mendukung pencapaian visi SMA
Negeri 1 Lepar Pongok yaitu: Menuju sekolah yang berprestasi,
berwawasan lingkungan dan berjiwa kewirausahaan dengan
dilandasi iman dan taqwa serta diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok
diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
3) Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih, hijau, dan
berwawasan lingkungan
(1) Kegiatan 4:
Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan penting
dilakukan untuk mengukur sejauh mana proses kegiatan
terlaksana dengan baik dan mengetahui bagaimana respons siswa
terhadap pelaksanaan kegiatan serta mengetahui seberapa besar
manfaat dan keberlajutan program kegiatan ini bagi kemajuan
sekolah.
82
Pada kegiatan ini penulis telah melaksanakannya selama 3 hari
yaitu tanggal 31 Juli dan 1-2 Agustus 2019 di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok. Kegiatan tersebut telah penulis aktualisasikan sesuai
dengan tahapan-tahapan yang telah direncanakan dan setiap
tahapan kegiatan penulis juga telah mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan nilai-nilai kedudukan serta
peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan
Publik). Pelaksanaan kegiatan tersebut penulis uraikan dengan
tahapan sebagai berikut :
Kegiatan 4 tahapan 1:
Membuat lembar evaluasi kegiatan
83
Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu lembar
evaluasi kegiatan dan foto pembuatan lembar evaluasi kegiatan.
84
Kegiatan 4 tahapan 2:
Mengisi lembar evaluasi kegiatan
Pada kegiatan mengisi lembar evaluasi kegiatan, penulis telah
melaksanakannya pada hari kamis tanggal 1 Agustus 2019 di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini, penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Integritas” dengan
cara memberikan petunjuk kepada siswa untuk mengisi lembar
evaluasi dengan jujur sesuai dengan fakta yang ada selama
proses kegiatan sebagai tolak ukur ketercapaian tujuan
pelaksanaan kegiatan, sehingga diharapkan data-data yang
dihasilkan akan valid, autentik dan dapat dipertanggungjawabkan
demi perbaikan dan peningkatan proses maupun hasil dari
pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah organik menjadi
sampah.
85
Gambar 4.27 Lembar Evaluasi Kegiatan yang Telah Diisi
86
Kegiatan 4 tahapan 3:
Menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan
Pada tahapan menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan, penulis telah
melaksanakannya pada hari jum’at tanggal 2 Agustus 2019 di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini, penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Kejelasan” dengan
cara mengolah data-data evaluasi kegiatan untuk dianalisis secara
keseluruhan dengan sistematis dan terukur untuk ditarik
kesimpulan yang representatif sehingga dapat diketahui kelebihan
dan kelemahan serta saran/komentar pada program kegiatan
pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik untuk
diimplentasikan secara berkelanjutan dengan pelaksanaan yang
lebih baik lagi.
Gambar 4.29 Hasil Pengolahan Data Lembar Evaluasi Kegiatan dan Kesimpulan
87
Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi
Dengan melakukan evaluasi keseluruhan perihal kegiatan
pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik bersama siswa
kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas Pendidikan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan dapat menunjukan
persentase keberhasilan terhadap proses dan hasil kegiatan
sehingga diharapkan dapat berkontribusi mendukung pencapaian
visi SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu: Menuju sekolah yang
berprestasi, berwawasan lingkungan dan berjiwa kewirausahaan
dengan dilandasi iman dan taqwa serta diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok
diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
88
(1) Kegiatan 1 :
Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala
sekolah, Waka. Kurikulum dan Waka. Kesiswaan)
89
6) Tidak adanya keterbukaan terhadap pelaksanaan kegiatan
maka akan berdampak pula pada proses pelaksanaan kegiatan.
7) Pelaksanaan kegiatan tidak mendapat dukungan dari pihak
sekolah terutama atasan/kepala sekolah.
8) Kurangnya kepercayaan atasan/kepala sekolah terhadap
kegiatan yang akan dilakukan.
90
3) Komunikasi dan persetujuan dari atasan tidak dapat berjalan
dengan baik karena tidak berasaskan standar etika yang
sesuai.
4) Tidak mencerminkan niat dan etikat yang baik untuk
melaksanakan kegiatan.
5) Penulis selaku calon ASN dapat saja dinilai tidak sopan dan
tidak beretika oleh atasan, karena menyalahi prosedur dalam
meminta persetujuan atasan.
(2) Kegiatan 2 :
Melakukan sosialisasi rencana kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik kepada siswa kelas X SMA
Negeri 1 Lepar Pongok
91
4) Pada saat kegiatan sosialisasi dikhawatirkan tidak berjalan
dengan efektif dan efesien.
5) Tidak semua siswa dapat menghadiri kegiatan sosialisasi
sehingga rencana kegiatan tidak dapat tersampaikan kepada
semua siswa.
6) Jadwal sosialisasi dapat mengganggu proses KBM dan jam
pelajaran siswa.
92
2) Materi yang disajikan tidak dapat tersampaikan dengan baik
sehingga siswa tidak paham apa yang disampaikan.
3) Pada saat akan melakukan pengolahan sampah, siswa akan
merasa kebingungan melakukan langkah-langkah pengerjaan
pengolahan sampah.
4) Siswa akan merasa tidak peduli terhadap kegiatan pengolahan
sampah yang akan dilakukan.
5) Penyampaian materi tidak menarik perhatian siswa sehingga
siswa tidak antusias dan bersemangat untuk melakukan
kegiatan pengolahan sampah.
Selanjutnya apabila nilai Komitmen Mutu yaitu “Efektivitas” dan nilai
Pelayanan Publik yaitu” Transparansi” tidak dapat diaplikasikan
dalam meminta menyajikan materi sosialisasi, maka juga akan
berdampak:
1) Kegiatan sosialisasi dapat menyita durasi waktu yang lama
sehingga tidak efektif dan berjalan tidak sesuai jadwal yang
telah dibuat.
2) Tidak terciptanya suasana sosialisasi yang kondusif dan
interaktif, sehingga penulis kurang yakin apakah siswa benar-
benar memahami kegiatan yang akan dilakukan
(3) Kegiatan 3 :
Mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
93
yaitu “Kejelasan”, nilai Komitmen mutu yaitu “Efektif dan efesien”
dan nilai Anti Korupsi yaitu “Tanggung jawab” tidak dapat
diaplikasikan maka akan berdampak:
1) Jadwal tidak tersusun dengan baik dan pembuatan jadwal
menyita banyak waktu
2) Kegiatan pengolahan sampah organik tidak dapat dilaksanakan
karena jadwal tidak disusun dengan baik, tidak cermat dan tidak
dengan rasa tanggung jawab.
3) Jadwal pengolahan sampah organik tidak dapat diterima oleh
semua siswa karena tidak transparan dalam menyampaikannya
dan tidak diketahui oleh semua siswa.
4) Pada saat kegiatan pengolahan sampah organik dikhawatirkan
tidak berjalan dengan efektif dan efesien.
5) Tidak semua siswa dapat menghadiri pelaksanaan kegiatan
pengolahan sampah organik.
6) Jadwal pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah organik
dapat mengganggu proses KBM dan jam pelajaran siswa.
94
2) Inventarisir data alat dan bahan serta rincian biaya tidak
tersusun dengan baik dan transparan.
3) Pembuatan inventarisir data alat dan bahan serta rincian biaya
menghabiskan waktu yang lama.
4) Pada saat menyiapkan alat dan bahan, dikhawatirkan tidak
efektif dan efesien karena tidak ada kejelasan apa saja alat dan
bahan yang dibutuhkan.
5) Tidak diketahui alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan
sehingga dapat menyulitkan siswa dalam menyiapkan alat dan
bahan.
6) Biaya yang akan dikeluarkan tidak bisa diterima siswa karena
data tidak valid dan tidak sinkron.
7) Terjadi perbedaan antara data harga barang yang dibuat
dengan harga barang yang sesungguhnya di toko/pasar karena
data tidak rill dan tidak faktual.
8) Pada saat akan menyiapkan alat dan bahan, dikhawatirkan
dapat terjadi pemborosan penggunaan biaya.
95
1) Siswa tidak memahami alat dan bahan apa saja yang
diperlukan sehingga mereka merasa kesulitan saat menyiapkan
alat dan bahan.
2) Adanya miskomunikasi antara siswa dan penulis dalam
menyiapkan alat dan bahan
3) Proses menyiapkan alat dan bahan dapat berlangsung dengan
waktu yang lama
4) Alat dan bahan yang disiapkan tidak sesuai dengan data
inventarisasi yang telah dibuat.
5) Hanya beberapa saja alat dan bahan yang diperoleh karena
tidak dilakukan dengan tanggung jawab dan kerja keras.
6) Kegiatan selanjutnya yaitu pengolahan sampah organik menjadi
terhambat dan tidak dapat dilaksanakan.
7) Munculnya krisis kepercayaan masyarakat terhadap penulis
karena dalam menyiapkan alat dan bahan yang ada di
lingkungan masyarakat tidak memerankan posisi, kedudukan,
peran serta fungsi sebagaimana layaknya seorang ASN.
8) Penulis tidak dapat mencerminkan sosok dan kepribadian yang
memiliki nilai Manajemen ASN sebagaimana yang dituntut
sebagai calon PNS.
9) Hubungan antara penulis selaku guru dengan siswa menjadi
tidak harmonis dan tidak interaktif karena penulis tidak dapat
melayani siswa dengan baik sehingga menurunkan partisipasi
siswa dalam menyiapkan alat dan bahan.
10) Tidak terjadinya kerjasama yang baik dan rasa kebersamaan
semakin rendah karena siswa tidak mau berpartisipasi dalam
menyiapkan alat dan bahan.
96
Kegiatan 3 Tahapan 4 : Bersama siswa mengolah sampah
organik menjadi pupuk organik
Pada saat bersama siswa mengolah sampah organik menjadi
pupuk organik, apabila nilai Akuntabilitas yaitu “kepemimpinan”,
nilai Nasionalisme yaitu “Sila ke 5 (keadilan) yaitu sikap adil
terhadap semua tingkat kemasyarakatan, menyediakan
kesetaraan, kesempatan dalam proses pelayanan”, nilai Etika
Publik yaitu “mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi” dan
nilai Komitmen Mutu yaitu “Orientasi Mutu” serta nilai Anti Korupsi
yaitu ”Kerja Keras” tidak dapat diaplikasikan maka akan
berdampak:
1) Siswa tidak memahami cara mengolah sampah organik dengan
baik karena penulis tidak menunjukkan kepemimpinan dalam
mempraktekkan cara mengolah sampah organik
2) Siswa merasa kesulitan saat mencoba melakukan kegiatan
pengolahan sampah organik.
3) Adanya miskomunikasi dan kesalahpahaman antara siswa dan
penulis dalam melakukan kegiatan pengolahan sampah
organik.
4) Siswa menjadi kurang semangat dan antusias dalam
melakukan kegiatan pengolahan sampah organik.
5) Kegiatan pengolahan sampah organik tidak berjalan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat sehingga dapat mengganggu
jam pelajaran siswa.
6) Kegiatan pengolahan sampah organik dapat berlangsung
dengan waktu yang lama sehingga tidak efektif dan efisien.
7) Kegiatan pengolahan sampah menjadi tidak
terkendali/terkoordinir dengan baik apabila penulis tidak
97
memunculkan sikap kepemimpinan yang berintegritas dan
berkualitas tinggi.
8) Langkah-langkah prosedur pengerjaan pengolahan sampah
tidak terlaksana dengan baik dan sistematis sesuai rencana.
9) Dapat terjadi kecemburuan sosial, konflik dan pertikaian
diantara siswa tidak adanya pembagian tugas secara adil,
merata dan memberikan kesempatan dan perlakukan yang
sama.
10) Tidak terciptanya kerjasama dan semangat gotong-royong
dalam melakukan setiap langkah-langkah kegiatan pengolahan
sampah organik.
11) Pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah organik menjadi sia-
sia dan hasil yang diharapkan, dikhawatirkan menjadi tidak
maksimal sehingga tidak berorientasi pada mutu.
12) Dapat menurunkan rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan,
terutama lingkungan sekolah.
13) Tidak terciptanya suasana lingkungan kerja yang harmonis,
interaktif dan komunikatif yang berkontribusi mewujudkan visi
dan misi sekolah.
98
1) Siswa tidak memahami petunjuk atas tugas yang diberikan
kepadanya.
2) Terjadinya miskomunikasi dan kesalahpahaman antara siswa
dan penulis dalam membersihkan alat.
3) Siswa tidak membersihkan alat dengan baik, tidak serius dan
tidak ada rasa tanggung jawab.
4) Membersihkan alat dapat menghabiskan waktu yang lama.
5) Siswa hanya membersihkan beberapa alat saja dan
membiarkan alat yang lain.
6) Tidak terjadinya kerjasama yang baik dan rasa saling percaya
semakin rendah.
7) Penulis tidak dapat mencerminkan sosok dan kepribadian yang
memiliki nilai Manajemen ASN sebagaimana yang dituntut
sebagai calon PNS.
(4) Kegiatan 4:
Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Kegiatan 4 Tahapan 1 : Membuat lembar evaluasi kegiatan
Dalam membuat lembar evaluasi kegiatan, apabila nilai
Akuntabilitas yaitu “Kejelasan dan tanggung jawab” dan nilai Anti
Korupsi yaitu “Kemandirian” tidak dapat diaplikasikan maka akan
berdampak:
1) Lembar evaluasi kegiatan dapat memuat banyak kesalahan
sehingga tidak dapat dijadikan pedoman penilaian.
2) Lembar evaluasi kegiatan tidak tersusun dengan jelas dan
sistematis
3) Pembuatan lembar evaluasi kegiatan tidak sesuai dengan
standar kelayakan sehingga tidak dapat digunakan.
99
4) Lembar evaluasi kegiatan tidak dapat menilai secara
keseluruhan dan tidak dapat menjadi bukti otentik.
5) Pembuatan lembar evaluasi kegiatan menghabiskan waktu
yang lama
6) Tidak timbulnya usaha sadar dan kreativitas penulis untuk
membuat lembar evaluasi kegiatan yang baik
7) Lembar evaluasi kegiatan tidak dapat dipertanggungjawabkan
dan
8) Lembar evaluasi kegitan tidak mendukung terwujudnya visi dan
misi sekolah demi perbaikan dan kemajuan yang berkelanjutan.
100
6) Data–data yang diperoleh tidak dapat diolah dan dianalisis
sehingga tidak dapat dijadikan pedoman perbaikan dan
peningkatan proses maupun hasil pelaksanaan kegiatan.
7) Penulis dapat mengalami kesulitan dalam menganalisis dan
menyimpulkan data lembar evaluasi kegiatan.
8) Proses pengisian lembar evaluasi berjalan tidak secara tertib
maka dapat menghabiskan waktu yang lama sehingga tidak
efektif dan efesien terhadap waktu.
101
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kegiatan Aktualisasi Latihan Dasar CPNS Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung ini, telah penulis laksanakan selama 30 hari kerja
mulai dari 02 Juli 2019 s/d 05 Agustus 2019 di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok. Aktualisasi ini berisi kegiatan pengolahan sampah organik
menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X SMA Negeri 1 Lepar
Pongok dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dan
nilai kedudukan serta peran ASN dalam NKRI. Aktualisasi yang
dilakukan sebagai bentuk kegiatan peduli terhadap lingkungan
sekolah sehingga dapat terciptanya lingkungan sekolah yang bersih
dan sehat. Bentuk kegiatan ini sebagai perwujudan dari visi dan
misi sekolah yang melaksanakan program “Wiyata Mandala” yaitu
berwawasan dan peduli lingkungan. Hal ini apabila tidak dilakukan
maka akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan dan
kemajuan sekolah serta akreditasi sekolah dimasa mendatang.
Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
telah adanya proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk
organik di SMA Negeri 1 Lepar Pongok.
5.2. Saran
Kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
diharapkan tidak hanya sebatas kegiatan aktualisasi ini, tetapi
disarankan agar dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Hal ini karena situasi dan kondisi yang ada
sangat mendukung untuk melaksanakan program kegiatan ini.
Saran untuk kegiatan yang serupa dengan yang penulis buat yaitu
pada saat pemotongan sampah organik diusahakan benar-benar
berukuran kecil dan merata agar proses pembusukan sampah
102
organik dapat maksimal dan berlangsung dengan waktu yang relatif
cepat. Selain itu perlu dilakukan pengecekan selama pupuk organik
masih dalam proses untuk menjaga suhu agar tidak di atas 50oC
sehingga hasil yang diharapkan dapat maksimal.
103
DAFTAR PUSTAKA
104
Lampiran 1. Formulir Rancangan Aktualisasi
Bangka Belitung
Identifikasi isu :
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL TERLAKSANA KETERCA KETERKAITAN NILAI- KONTRIBUSI TERHADAP VISI PENGUATAN
TGL PAIAN NILAI DASAR MISI ORGANISASI NILAI-NILAI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Melakukan konsultasi dan 1) Menyampaikan 1. Jadwal rencana 15 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Dengan melakukan konsultasi dan
diskusi dengan atasan kepada atasan kegiatan (Kejelasan) diskusi dengan atasan perihal
1. Kepala Sekolah perihal rencana kegiatan pengolahan sampah
2. Waka. Kurikulum kegiatan 2. Foto konsultasi NASIONALISME organik menjadi pupuk organik
3. Waka. Kesiswaan dengan atasan (Sila ke-4 Utamakan bersama siswa kelas X di SMA
perihal rencana kegiatan musyawarah dalam Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Pengolahan sampah pengambilan Pendidikan Provinsi Kepulauan
organik menjadi pupuk keputusan untuk Bangka Belitung maka diharapkan
organik bersama siswa kepentingan bersama) hubungan dan kerjasama dengan
kelas X SMA Negeri 1 Lepar atasan tetap terjalin dengan baik
Pongok, ETIKA PUBLIK sehingga diharapkan dapat
(Menghargai berkontribusi mendukung
komunikasi, konsultasi pencapaian visi SMA Negeri 1
dan kerjasama) Lepar Pongok yaitu: Menuju
Sekolah yang Berprestasi,
Berwawasan Lingkungan, dan
Berjiwa Kewirausahaan dengan
2) Membuat lembar 1. Lembar 16 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Dilandasi Iman dan Taqwa serta
persetujuan atasan persetujuan (Tanggung jawab) diharapkan agar dapat
atasan berkontribusi terhadap misi SMA
Negeri 1 Lepar Pongok diantaranya
2. Foto pembuatan :
lembar 1) Menggalang kekeluargaan dan
persetujuan kebersamaan dalam iklim
atasan keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
1) Menggalang kekeluargaan dan
kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian
3) Meminta 1. Lembar 17 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS terhadap lingkungan sekolah dan
persetujuan atasan persetujuan (Tanggung jawab) sekitar
perihal rencana atasan yang telah
kegiatan ditandatangani ETIKA PUBLIK
(Memelihara dan
2. Foto saat menjunjung tinggi
meminta standar etika luhur)
persetujuan
atasan
2 Melakukan sosialisasi 1) Membuat dan 1. Jadwal 18 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Dengan melakukan sosialisasi
rencana kegiatan mengatur jadwal pelaksanaan (Tanggung jawab dan tentang kegiatan pengolahan
pengolahan sampah organik sosialisasi sosialisasi transparansi) sampah organik menjadi pupuk
menjadi pupuk organik organik bersama siswa kelas X di
kepada siswa kelas X SMA 2. Foto pembuatan KOMITMEN MUTU SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Negeri 1 Lepar Pongok. jadwal sosialisasi (Efektivitas) Pendidikan Provinsi Kepulauan
2) Membuat media 1. Media 18-19 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Bangka Belitung maka diharapkan
sosialisasi sosialisasi (Kejelasan dan tujuan dan pelaksanaan kegiatan
Tanggung jawab) dapat dipahami oleh siswa dan
2. Foto pembuatan warga sekolah yang terlibat
media sosialisasi KOMITMEN MUTU sehingga diharapkan dapat
(Kreatif dan inovatif) berkontribusi mendukung
pencapaian visi SMA Negeri 1
3) Menyajikan materi 1. Materi yang 22 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS
Lepar Pongok yaitu: Menuju
sosialisasi disampaikan (Kejelasan)
Sekolah yang Berprestasi,
Berwawasan Lingkungan, dan
2. Foto kegiatan ETIKA PUBLIK
Berjiwa Kewirausahaan dengan
sosialisasi (Memelihara dan
Dilandasi Iman dan Taqwa serta
menjunjung tinggi
diharapkan agar dapat
standar etika luhur)
berkontribusi terhadap misi SMA
Negeri 1 Lepar Pongok diantaranya
KOMITMEN MUTU
:
(Efektivitas)
1) Menggalang kekeluargaan dan
kebersamaan dalam iklim
PELAYANAN PUBLIK
keterbukaan (transparansi)
(Transparan)
2) Meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
3 Mengolah sampah organik 1) Membuat dan 1. Jadwal 22 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Dengan mengolah sampah organik
menjadi pupuk organik mengatur jadwal pelaksanaan (Kejelasan) menjadi pupuk organik bersama
pengolahan sampah pengolahan siswa kelas X di SMA Negeri 1
organik menjadi pupuk sampah organik KOMITMEN MUTU Lepar Pongok, Dinas Pendidikan
organik (Efektif dan efesien) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2. Foto pembuatan maka diharapkan dapat menjadi
jadwal ANTI KORUPSI solusi terbaik dalam mengurangi
pelaksanaan (Tanggung jawab) volume sampah organik,
pengolahan menjadikan sampah organik
sampah organik menjadi lebih bernilai guna dan
bermanfaat, serta menciptakan
lingkungan sekolah yang sehat,
2) Menginventarisir 1. Data alat dan 23 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS
bersih dan indah dan bebas dari
data alat dan bahan bahan serta (Transparansi)
sampah sehingga diharapkan dapat
serta rincian biaya rincian biaya
berkontribusi mendukung
KOMITMEN MUTU
pencapaian visi SMA Negeri 1
2. Foto pembuatan (Efektif dan efesien)
Lepar Pongok yaitu: Menuju
data alat dan
Sekolah yang Berprestasi,
bahan serta ANTI KORUPSI
Berwawasan Lingkungan, dan
rincian biaya (Kejujuran)
Berjiwa Kewirausahaan dengan
Dilandasi Iman dan Taqwa serta
WoG
diharapkan agar dapat
(Sinkronisasi)
berkontribusi terhadap misi SMA
3) Bersama siswa 1. Alat dan bahan 23-24 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Negeri 1 Lepar Pongok diantaranya
menyiapkan alat dan (Kejelasan) :
bahan 2. Foto persiapan 1) Menggalang kekeluargaan dan
alat dan bahan ANTI KORUPSI kebersamaan dalam iklim
(Kerja keras) keterbukaan (transparansi)
KOMITMEN MUTU
(Orientasi mutu)
ANTI KORUPSI
(Kerja keras)
PELAYANAN PUBLIK
(Tidak diskriminatif)
5) Menugaskan siswa 1) Alat yang telah 25, 29, 30 Juli 100% AKUNTABILITAS
membersihkan alat bersih 2019 (Kejelasan dan
yang telah digunakan Kepercayaan)
2) Foto saat
membersihkan MANAJEMEN ASN
alat (Pelaksana kebijakan,
pelayanan publik,
perekat dan
pemersatu bangsa)
4 Melakukan evaluasi 1) Membuat lembar 1. Lembar 31 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Dengan melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan evaluasi kegiatan evaluasi kegiatan (Kejelasan dan keseluruhan perihal kegiatan
Tanggung jawab) pemanfaatan sampah organik
2. Foto pembuatan menjadi pupuk organik bersama
lembar evaluasi ANTI KORUPSI siswa kelas X di SMA Negeri 1
kegiatan (Kemandirian) Lepar Pongok, Dinas Pendidikan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
maka diharapkan dapat
menunjukan persentase
keberhasilan terhadap proses dan
hasil kegiatan sehingga diharapkan
2) Mengisi lembar 1. Lembar 1 Agustus 2019 100% AKUNTABILITAS dapat berkontribusi mendukung
evaluasi kegiatan evaluasi yang (Integritas) pencapaian visi SMA Negeri 1
telah diisi Lepar Pongok yaitu: Menuju
KOMITMEN MUTU Sekolah yang Berprestasi,
2. Foto pengisian (Orientasi mutu) Berwawasan Lingkungan, dan
lembar evaluasi Berjiwa Kewirausahaan dengan
Dilandasi Iman dan Taqwa serta
diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA
Negeri 1 Lepar Pongok diantaranya
:
3) Menyimpulkan hasil 1. Hasil 2 Agustus 2019 100% AKUNTABILITAS
1) Menggalang kekeluargaan dan
evaluasi kegiatan pengolahan data (Kejelasan)
kebersamaan dalam iklim
lembar evaluasi
keterbukaan (transparansi)
kegiatan
2) Meningkatkan kepedulian
2. Adanya
terhadap lingkungan sekolah dan
kesimpulan
sekitar
LEMBAR PENGENDALIAN COACH
Paraf
No Tanggal Kegiatan Output Coach
Paraf
No Tanggal Kegiatan Output
Mentor
1 27 Juni 2019 Pengajuan identifikasi isu Bahan
yang ditemukan,isu yang konsultasi
diangkat dan gagasan berupa isu dan
pemecah isu persetujuan
2 27 Juni 2019 Pengajuan formulir formulir
Rancangan aktualisasi Rancangan
aktualisasi
3 28 Juni 2019 Pengajuan Bab I dan II Bab I dan II
4 28 Juni 2019 Pengajuan Bab III Bab III
5 28 Juni 2019 Konsultasi tahap kegiatan tahap kegiatan
6 28 Juni 2019 Konsultasi Output Kegiatan Output Kegiatan
7 05 Agustus Konsultasi Output Kegiatan Output Kegiatan
2019 Lanjutan
8 05 Agustus Pengajuan Bab IV Bab IV
2019
9 05 Agustus Pengajuan bab IV dan IV dan
2019 bab V bab V
Berdasarkan hasil konsultasi dan diskusi pada tanggal 15-16 Juli 2019,
telah disetujui untuk dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lepar Pongok sebagai
bentuk kegiatan aktualisasi Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2019.
Berdasarkan hasil konsultasi dan diskusi pada tanggal 15-16 Juli 2019,
telah disetujui untuk dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lepar Pongok sebagai
bentuk kegiatan aktualisasi Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2019.
Berdasarkan hasil konsultasi dan diskusi pada tanggal 15-16 Juli 2019,
telah disetujui untuk dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lepar Pongok sebagai
bentuk kegiatan aktualisasi Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2019.
08.00-
Ruang Aula Sekolah X (IPA-IPS) Sosialisasi gambaran secara umum
08.45
10.30-
Ruang Kelas X IPA X IPA
11.15
Senin, 11.15-
Ruang Kelas X IPS 1 X IPS 1
22 Juli 2019 12.00
Sosialisasi technical meeting
14.15-
Ruang Kelas X IPS 2 X IPS 2
15.00
15.00-
Ruang Kelas X IPS 3 X IPS 3
15.45
Foto Pembuatan Jadwal PelaksanaanSosialisasi
Foto Media Sosialisasi
II. Tujuan :
Dapat melakukan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
Nama Siswa :
Kelas :
Sekolah :
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda checklist (√) pada pilihan jawaban Anda dengan jujur!
Evaluasi ini bertujuan untuk menindaklanjuti kegiatan yang telah dilakukan dan tidak
mempengaruhi nilai Anda.
Aspek Uraian Pertanyaan Jawaban
1. Perizinan/persetujuan
terhadap kegiatan
1. Kepala sekolah mengizinkan dan menyetujui kegiatan ini □ Ya
pengolahan sampah
dilakukan di sekolah □ Tidak
organik menjadi pupuk
organik
2. Sosialisasi kegiatan 2. Jadwal pelaksanaan sosialisasi kegiatan menurut saya sudah □ Ya
pengolahan sampah efektif, efisien dan tidak mengganggu jam pelajaran lain □ Tidak
organik menjadi pupuk 3. Media sosialisasi yang digunakan berisi materi yang singkat, □ Ya
organik padat dan jelas □ Tidak
4. Media sosialisasi yang digunakan sangat menarik dan mudah □ Ya
dipahami □ Tidak
5. Penyajian materi sosialisasi disampaikan secara singkat, □ Ya
padat dan jelas serta sistematis □ Tidak
6. Penyajian materi sosialisasi disampaikan menggunakan □ Ya
bahasa Indonesia yang baik dan benar □ Tidak
3. Pelaksanaan kegiatan 7. Jadwal pelaksanaan kegiatan menurut saya sudah efektif, □ Ya
pengolahan sampah efisien dan tidak mengganggu jam pelajaran lain □ Tidak
organik menjadi pupuk 8. Alat dan bahan yang dibutuhkan didata secara rinci dan □ Ya
organik transparan □ Tidak
□ Ya
9. Alat dan bahan yang dibutuhkan mudah diperoleh
□ Tidak
10. Prosedur pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik □ Ya
sudah dilakukan dengan benar □ Tidak
11. Proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
□ Ya
sudah melibatkan partisipasi siswa secara adil dan
□ Tidak
mengutamakan kerjasama yang baik
12. Kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik □ Ya
mudah dilakukan □ Tidak
13. Membersihkan kembali lokasi dan alat setelah selesai □ Ya
kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik □ Tidak
4. Lainnya 14. Kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik □ Ya
menurut saya sangat bermanfaat bagi siswa,guru dan sekolah □ Tidak
15. Secara keseluruhan, saya tertarik dan setuju dengan kegiatan
□ Ya
pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik untuk
□ Tidak
dilakukan di sekolah secara berkelanjutan.
Lepar Pongok, Juli 2019
Foto Pembuatan Lembar Evaluasi Kegiatan
Foto Pengisian Lembar Evaluasi Kegiatan
ANALISIS DATA LEMBAR EVALUASI KEGIATAN
Jumlah
No. Aspek %
(Dari 128 Peserta)
Kepala sekolah mengizinkan dan menyetujui kegiatan ini
dilakukan di sekolah
1
Ya 128 100
Tidak 0 0
Jadwal pelaksanaan sosialisasi kegiatan menurut saya sudah
efektif, efisien dan tidak mengganggu jam pelajaran lain
2 117 91,41
Ya
Tidak 11 8,59
Media sosialisasi yang digunakan berisi materi yang singkat,
padat dan jelas
3 122 95,31
Ya
Tidak 6 4,69
Media sosialisasi yang digunakan sangat menarik dan mudah
dipahami
4 115 89,84
Ya
Tidak 13 10,16
Penyajian materi sosialisasi disampaikan secara singkat, padat
dan jelas serta sistematis
5 126 98,43
Ya
Tidak 2 1,57
Penyajian materi sosialisasi disampaikan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
6 128 100
Ya
Tidak 0 0
Jadwal pelaksanaan kegiatan menurut saya sudah efektif, efisien
dan tidak mengganggu jam pelajaran lain
7 120 93,75
Ya
Tidak 8 6,25
Alat dan bahan yang dibutuhkan didata secara rinci dan
transparan
8 128 100
Ya
Tidak 0 0
Alat dan bahan yang dibutuhkan mudah diperoleh
9 Ya 128 100
Tidak 0 0
Prosedur pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
sudah dilakukan dengan benar
10 124 96,88
Ya
Tidak 4 3,12
Proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik sudah
melibatkan partisipasi siswa secara adil dan mengutamakan
11 kerjasama yang baik
116 90,63
Ya
Tidak 12 9,37
Kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
mudah dilakukan
12 109 85,16
Ya
Tidak 19 14,84
Membersihkan alat setelah selesai kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik.
13 102 79,69
Ya
Tidak 26 20,31
Kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
menurut saya sangat bermanfaat bagi siswa,guru dan sekolah
14 118 92,19
Ya
Tidak 10 7,81
Secara keseluruhan, saya tertarik dan setuju dengan kegiatan
pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik untuk
15 dilakukan di sekolah secara berkelanjutan.
120 93,75
Ya
Tidak 8 6,25
Kesimpulan :
Kegiatan pengolahan sampah menjadi pupuk organik sudah terlaksana Rata-rata
dengan baik, dirasakan manfaatnya bagi siswa, guru dan sekolah. Jawaban 93,80
Siswa merasa tertarik dan setuju untuk dilakukan sehingga diharapkan “Ya/Setuju”
dapat dilakukan secara berkelanjutan.