Anda di halaman 1dari 181

LAPORAN AKTUALISASI

PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK ORGANIK


BERSAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK

DISUSUN OLEH:

WAHYU NOVALDI R, S.Pd.

NIP. 19941101 201902 1 003

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN VI BADAN KEPEGAWAIAN DAN

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


2019
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI

Pada hari ini, Rabu tanggal Tujuh Bulan Agustus Tahun Dua Ribu
Sembilan Belas (07-08-2019), telah dilaksanakan Seminar Laporan
Aktualisasi bagi Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan lll Angkatan Vl Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung di BKPSDM Daerah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, atas
nama:
Nama Wahyu Novaldi R, S.Pd.
NIP 19941101 201902 1 003
Jabatan Guru Kimia Ahli Pertama
lnstansi SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas Pendidikan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Mentor Jasman, S.Pd. Ekop, hll.Pd
Coach Abdul Sani, S.Pd.l., M.A.P
Judul Pengolahan Sampah Organik menjadi Pupuk Organik
Bersama Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lepar Pongok

Pangkalpinang, 07 Agustus 2019

Tim Pembimbing
Mentor

. Ekop, M.Pd i R, S.Pd


NIP. 1 121 201001 1 013 NtP. 19941101 201902 1 003

haidi Abdul Sani, S.Pd.l., P


NIP 1 198910 1 001 NtP. 19740306 200903 1
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK ORGANIK


BERSAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK

NAMA WAHYU NOVALDI R, S.Pd


NIP 1994{101 201902 1 003
PANGKAT,GOLCINGAN PENATA MUDA, III'A
JABATAN GURU KIMIA AHLI PERTAMA
INSTANSI Stl,IA NEGERI 1 LEPAR PONGOK

Telah disetujui sebagai salah satu persyaratan mengikuti Seminar


Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan lll
Angkatan Vl Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Rabu, 07 Agustus
2019 bertempat di Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pangkalpinang, 07 Agustus 2019

Tim Pembimbing

Mentor, Coach,
c

Ekop., M,Pd Abdul Sani, S.Pd.l., .A,P


NtP. 1981112',1 201001 { 013 NtP. 19740306 1 005

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK ORGANIK


BERSAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK

NAMA WAHYU IIOVALDI R, S'Pd


NIP 19941101 2A1992 1 003
PANGKAT,GOLONGAN PENATA MUDA, III'A
JABATAN GURU KIMIA AHLI PERTAMA
INSTANSI SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK

Telah disetujui sebagai salah satu persyaratan mengikuti Seminar


Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan Ill
Angkatan Vl Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Rabu, 07 Agustus
2O1g bertempat di Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pangkalpinang, 07 Agustus 2019

Tim Pembimbing

Mentor, Coach,
c

Ekop., M.Pd Abdul Sani, S.Pd.l., .A.P


NrP. 19811121 2A1001 1 013 NtP. 19740306 I 005

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK ORGANIK


BERSAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK

NAMA WAHYU NOYALDI R, S.Pd


NIP 19941101 201902 I 003
PANGKAT,GOLONGAN PE}IATA MUDA, III'A
JABATAN GURU KIMIA AHLI PERTAIIIIA
INSTANSI SMA HEGERI 1 LEPAR PONGOK

Telah disahkan berdasarkan Hasil Seminar Aktualisasi Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan Ill Angkatan Vl Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada Rabu, 07 Agustus 2019 bertempat di
Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
Pangkalpinang, 07 Agustus 2019

Tim Pembimbing
Coach,

6
Jasma Ekop., M.Pd Abdul Sani, P
NIP. 1 201001 1 013 NrP. 19740306 200903 005

Mengetahui,
Kepegawaian dan
Penguji,
SDM Daerah
lauan Bangka
itung,

di Sahirman, M.Si
NIP. 1 020 198910 1 001 10815 199103 1 006

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Laporan Aktualisasi dengan judul “Pengolahan Sampah Organik menjadi
Pupuk Organik Bersama Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lepar Pongok” .
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan program Pelatihan Dasar Calon Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Drs. H. Sahirman, M.Si. selaku Kepala Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
2. Bapak Jasman, S.Pd.Ekop., M.Pd selaku Kepala Sekolah dan
Mentor yang telah mendukung dan membimbing selama pelatihan
dasar dan aktualisasi.
3. Bapak Abdul Sani, S.Pd.I., M.A.P selaku Coach/Pembimbing yang
telah memberikan masukan, saran dan membimbing.
4. Bapak Muhaidi selaku Penguji seminar aktualisasi yang telah
memberikan masukan dan saran.
5. Bapak/Ibu Widyaiswara, Panitia Penyelenggara dan Pengasuh
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan VI yang telah
memfasilitasi para peserta selama pelatihan dasar.
6. Keluarga besar SMA Negeri 1 Lepar Pongok atas dukungan dan
kerjasamanya
7. Orang tua, dan keluarga yang telah memberikan do’a, dukungan
dan kasih sayang serta motivasi yang melimpah.
8. Teman-teman sejawat peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan
VI yang telah memberikan saran, bantuan dan semangat luar biasa.

iv
Semoga laporan aktualisasi yang disusun dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan memberikan contoh penerapan nilai-nilai “ANEKA” di
kehidupan masyarakat. Saran dan kritikan yang membangun dari para
pembaca sangat dibutuhkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Pangkalpinang, Agustus 2019
Penulis,

Wahyu Novaldi R, S.Pd


NIP. 199411012019021003

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ..................................................... 3
1.3 Gambaran Unit Kerja (Organisasi) ............................... 4
1.4 Struktur Organisasi ...................................................... 5
1.5 Visi dan Misi Organisasi............................................... 6

BAB II NILAI-NILAI DASAR ANEKA & KEDUDUKAN DAN PERAN


ASN DALAM NKRI
2.1 Nilai-nilai dasar ANEKA ................................................ 8
2.1.1 Akuntabilitas ....................................................... 8
2.1.2 Nasionalisme ...................................................... 9
2.1.3 Etika Publik ........................................................ 10
2.1.4 Komitmen Mutu .................................................. 12
2.1.5 Anti Korupsi ........................................................ 13
2.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI...................... 16
2.2.1 Manajemen ASN ................................................ 16
2.2.2 Whole of Government ........................................ 21
2.2.3 Pelayanan Publik................................................ 22

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI


3.1 Identifikasi Isu ............................................................... 25
3.2 Isu yang diangkat & gagasan pemecahan isu .............. 28
3.3 Kegiatan dan tahapan kegiatan pemecahan isu ........... 31
3.4 Keterkaitan kegiatan dengan nilai ANEKA dan peran
Kedudukan ASN dalam NKRI ....................................... 32
3.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi .......................... 50

vi
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI
4.1 Deskripsi Core Issue dan Strategi Penyelesaiannya .... 51
4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi................................... 52
4.3 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi ...................................... 53
4.4 Analisis Dampak ........................................................... 88

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................... 102
5.2 Saran ............................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 104


LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 105

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Penilaian Prioritas Issue dengan Metode USG ................ 29
Tabel 3.2 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ............................. 50
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ....................... 53

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Lepar Pongok ....... 5
Gambar 4.1 Jadwal Rencana Kegiatan ........................................... 56
Gambar 4.2 (a) dan (b) Konsultasi dengan Atasan (Kepala Sekolah) 57
Gambar 4.3 (a), (b) dan (c) Lembar Persetujuan Atasan ................ 58
Gambar 4.4 Pembuatan Lembar Persetujuan Atasan ..................... 58
Gambar 4.5 (a), (b) dan (c) Lembar Persetujuan Atasan yang telah
Ditandatangani ............................................................ 60
Gambar 4.6 Saat Meminta Persetujuan Atasan .............................. 61
Gambar 4.7 Jadwal Pelaksanaan Sosialisasi .................................. 64
Gambar 4.8 Pembuatan Jadwal Pelaksanaan Sosialisasi .............. 64
Gambar 4.9 Media Sosialisasi ......................................................... 65
Gambar 4.10 Pembuatan media Sosialisasi ..................................... 66
Gambar 4.11 Materi yang disampaikan ............................................. 67
Gambar 4.12 Kegiatan Sosialisasi .................................................... 68
Gambar 4.13 Jadwal Pelaksanaan Pengolahan Sampah Organik .... 71
Gambar 4.14 Pembuatan Jadwal Pelaksanaan Pengolahan Sampah
Organik ....................................................................... 71
Gambar 4.15 Data Alat dan Bahan serta Rincian ............................. 73
Gambar 4.16 Pembuatan Data Alat dan Bahan serta Rincian Biaya 73
Gambar 4.17 Alat dan Bahan ............................................................ 75
Gambar 4.18 (a), (b), (c) dan (d) Persiapan Alat dan Bahan ............. 75
Gambar 4.19 Pupuk Organik dalam Proses ...................................... 77
Gambar 4.20 (a), (b), (c),(d),(e) dan (f) kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik .................................. 78
Gambar 4.21 (a), (b), (c),(d),(e) dan (f) kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik lanjutan ..................... 79
Gambar 4.22 (a) dan (b)kegiatan pengolahan sampah organik menjadi
pupuk organik lanjutan ............................................... 80
Gambar 4.23 Alat yang Sudah Bersih ............................................... 81

ix
Gambar 4.24 Saat Membersihkan Alat ............................................. 81
Gambar 4.25 Lembar Evaluasi Kegiatan ........................................... 84
Gambar 4.26 Pembuatan Lembar Evaluasi ...................................... 84
Gambar 4.27 Lembar Evaluasi Kegiatan yang Telah Diisi ................ 86
Gambar 4.28 Pengisian Lembar Evaluasi Kegiatan .......................... 86
Gambar 4.29 Hasil Pengolahan Data Lembar Evaluasi Kegiatan dan
Kesimpulan ................................................................. 87

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan
publik yang di buat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI.

Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No. 5


Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang
umum di sebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada
jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan
publik maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan
aktualisasi khususnya pelayanan di bidang pendidikan yang di
laksanakan di instansi sekolah. Setelah disahkannya Undang-
undang (UU) ASN aparatur negara memiliki kekuatan dan
kemampuan profesional kelas dunia, berintegritas tinggi non parsial
dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan
kesejahteraan tinggi, serta di percaya publik dengan dukungan
SDM.

Sekolah adalah sebuah wahana untuk menumbuhkembangkan


kompetensi siswa. Dalam pengembangan kompetensi siswa, salah
satu faktor yang turut mendukung dalam proses pembelajaran
adalah lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang bersih, sehat,

1
dan terawat menjadikan proses pembelajaran terasa lebih nyaman
dan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi. Disisi lain,
lingkungan sekolah yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai
penyakit ataupun aroma yang tidak sedap bagi warga sekolah.
Oleh karena itu, lingkungan sekolah harus menjadi perhatian
khusus agar dapat ditata dan dikelola dengan baik secara
berkelanjutan, sehingga dapat menjadi wahana pembentukan
karakter sikap peduli lingkungan.

Berdasarkan pengamatan penulis selama bekerja di SMA Negeri1


Lepar Pongok dapat diketahui bahwa SMA Negeri1 Lepar Pongok
adalah salah satu sekolah yang menjalankan program “Wiyata
Mandala” sebagaimana yang dimuat dalam visi dan misi sekolah
tersebut. Wiyata Mandala yaitu suatu program yang mewujudkan
sekolah berwawasan lingkungan dan peduli lingkungan. Maka dari
itu, menjaga dan mengelola lingkungan menjadi tugas dan
tanggung jawab semua warga sekolah demi terwujudnya visi dan
misi sekolah.

Pengelolaan sampah sebenarnya sudah dituntut oleh pemerintah


sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, yang menyebutkan bahwa:
“Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta
menjadikan sampah sebagai sumber daya melalui
penerapan sistem Reuse, Reduce dan Recycle (3R). Reuse
berarti menggunakankembali sampah yang masih dapat
digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang
mengakibatkan sampah. Recycle berati mengelola kembali
(daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat”.

2
Akan tetapi, selama ini di SMA Negeri 1 Lepar Pongok masih
minimnya kesadaran warga sekolah untuk mengelola sampah-
sampah, terutama sampah organik. Hal ini terlihat belum adanya
pengolahan sampah organik, sehingga semakin hari semakin
menumpuknya sampah-sampah organik yang tidak diolah dan
dimanfaatkan. Selain itu belum adanya langkah yang tepat untuk
mengolah sampah organik tersebut menjadi produk yang lebih
bermanfaat.

Berdasarkan isu yang ditemui di SMA Negeri 1 Lepar Pongok


tersebut, penulis bersama mentor dan coach akhirnya menemukan
solusi untuk pemencahan isu tersebut dengan mengadakan
kegiatan pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk organik
bersama siswa kelas X. Kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan karakter sikap kepedulian dan kesadaran dalam
mengelola lingkungan sekolah agar tetap terjaga kebersihan,
keindahan dan kenyamannya. Dengan demikian penulis
bermaksud mengangkat judul aktualisasi yaitu “Pengolahan
sampah organik menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X
SMA Negeri 1 Lepar Pongok” sebagai gagasan pemecahan core
issue “Belum adanya pengolahan sampah organik” dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA dan kedudukan dan peran
sebagai ASN dalam NKRI.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari aktualisasi ini adalah untuk mengadakan kegiatan
pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik bersama siswa
kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok dalam mengamalkan nilai-
nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan ASN. Kegiatan ini akan
dilaksanakan dalam beberapa kegiatan sehingga memberi manfaat
sebagai berikut:

3
1) Peningkatan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah
dan sekitar.
2) Peningkatan keindahan lingkungan sekolah untuk mendukung
program pemerintah yaitu sekolah sehat.
3) Menciptakan lingkungan sekolah yang berwawasan lingkungan.
4) Peningkatan persiapan akreditasi sekolah yang akan
dilaksanakan tahun 2020.

1.3 Gambaran Umum Unit Kerja (Organisasi)


SMA Negeri 1 Lepar Pongok beralamat di Jalan Merdeka No. 1
Tanjung Labu, Kecamatan Lepar Pongok di Kabupaten Bangka
Selatan. Sekolah ini berdiri tanggal 20 Juli 2005
Data Sekolah
 NPSN : 10901410
 NSS : 301290504001
 Website : www.sman1lepong.sch.id
 Email : sman1lepong@yahoo.co.id
 Telp : 081949180045
 Kepala Sekolah : Jasman, S.Pd,Ekop., M.Pd
 Operator : Erik Suprapto
 Guru : 20
 Siswa Laki-laki : 130
 Siswa Perempuan : 115
 Rombongan belajar : 10
 Kurikulum : KTSP/Kurikulum K-13
 Letak Geografis : -2,9895 L / 106,7763 B
 Akses Internet : Ada
 Daya Listrik : 10,700
 Luas Tanah :10,000 M
 Ruang Kepala sekolah: 1
 Ruang Guru :1

4
 Ruang Kelas : 10
 Ruang BK :1
 Ruang UKS :1
 Mushola :1
 Laboratorium biologi :1
 Laboratorium kimia :1
 Laboratorium fisika :1
 Perpustakaan :1
 Sanitasi Siswa :2
 Lapangan olahraga : Ada

1.4 Struktur Organisasi


Adapun struktur organisasi dari SMA Negeri 1 Lepar Pongok
adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Lepar Pongok

5
1.5 Visi dan Misi Organisasi
SMA Negeri 1 Lepar Pongok memiliki visi “Menuju Sekolah yang
Berprestasi, Berwawasan Lingkungan dan Berjiwa Kewirausahaan
dengan Dilandasi Iman dan Taqwa”.

Adapun misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok adalah :


(1) Meningkatkan iman dan Takwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa
(2) Melaksanakan pengembangan kurikulum standar nasional,
perangkat pembelajaran, silabus, RPP, kurikulum muatan
lokal, metode pembelajaran dan sistem penilaian
(3) Melaksanakan pengembangan instrumen evaluasi, olimpiade
matematika dan Sains
(4) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara terjadwal,
efektif, dan efisien
(5) Melaksanakan pengembangan kegiatan olah raga, wawasan
wiyata mandala, kesenian, keagamaan dan tata krama
(6) Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana
pendidikan serta media pembelajaran
(7) Melaksanakan pengembangan profesional pendidik dan
tenaga kependidikan, kompetensi guru, manajemen sekolah,
kelembagaan sekolah dan otonomi sekolah
(8) Menanamkan budaya tepat waktu terhadap seluruh warga
sekolah
(9) Menanamkan budaya malu jika melakukan pelanggaran
(10) Memberdayakan sikap dan profesionalisme guru
(11) Menyamakan persepsi dalam tugas dan kewajiban
(12) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparasi)
(13) Meningkatkan kesejahteraan guru dan pegawai

6
(14) Menuntaskan permasalahan siswa dan guru secara cepat dan
tepat
(15) Menciptakan suasana lingkungan dan kondisi belajar yang
kondusif
(16) Menjalin hubungan harmonis antara sekolah dan masyarakat
(17) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
(18) Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih, hijau, dan
berwawasan lingkungan

7
BAB II
NILAI-NILAI DASAR ANEKA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI

2.1 Nilai-Nilai Dasar ANEKA

2.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri
Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
(1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
(2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
(3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik;
(4) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas


yang harus diperhatikan, (LAN RI 2015) yaitu :
(1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari
atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan
yang penting dalam menciptakan lingkungannya, sebagai
pemberi contoh pada orang lain (lead by example);

8
(2) Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi;
(3) Integritas : adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan, kesesuaian antara hati, pikiran, perbuatan
dan ucapan dengan perilaku;
(4) Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun
yang tidak di sengaja., Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban;
(5) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang. Keadilan adalah landasan utama dari
akuntabilitas;
(6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada
sebuah kepercayaan., kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.;
(7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas;
(8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan;
(9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

2.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai
ASN. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi
kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam

9
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih
penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi
nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila
demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat
dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi
atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangsa
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusa; mengembangkan sikap tenggang rasa (LAN RI
2015).

2.1.3 Etika Publik


Etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan yang mengarahkan kebijakan publik dalam
rangak menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik
untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan

10
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-
dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan
publik (Haryatmoko dalam LAN RI 2015).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis (LAN RI 2015). Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh
oleh sekelompok profesional tertentu.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-undang ASN (LAN RI 2015), yakni sebagai berikut :
(1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
(2) Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasarn
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945
(3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak.
(4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
(5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
(6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
(7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
(8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah.
(9) Memberikan layan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
(10) Mengutamakan kepemiminin berkualitas dan
kerjasama.
(11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

11
(12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai.
(13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
(14) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

2.1.4 Komitmen Mutu


LAN RI (2015) menjelaskan bahwa target utama kinerja
aparatur berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan
kepuasan masyarakat yang menerima layanan (customer
satification). Dalam implementasi tiga fungsi utama pegawai
ASN harus menunjukkan perilaku yang komitmen terhadap
mutu, bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban
formal atau menjalankan rutinitas pelayanan. Pegawai ASN
harus mampu menjadi pelayan publik yang handal dan
profesional, menjadi pendengan yang baik atas berbagai
keluhan dan pengaduan masyarakat, sekaligus mampu
menindaklanjuti dengan memberikan solusi yang tepat
melalui langkah perbaikan secara nyata.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu
yang harus diperhatikan, (LAN RI 2015) yaitu :
(1) Efektivitas berarti sejauh mana dapat mencapai tujuan
yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang
coba dikerjakannya. Efektifitas organisasi tidak hanya
diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber
daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
(2) Efisiensi adalah jumlah sumber daya yang digunakan
untuk mencapai tujuan. Efisiensi diukur dari ketepatan
realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada

12
atau tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang ke luar alur.
(3) Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan
yang terjadi di sekitarnya. Inovasi Pelayanan Publik
adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun
karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
(4) Orientasi mutu, Mutu merupakan suatu kondisi dinamis
berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
(5) Komitmen adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk
menjaga mutu kinerja pegawai dan dilakukan secara
berkelanjutan.

2.1.5 Anti Korupsi


Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi
sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena
dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi

13
dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak
secara jangka panjang. (LAN RI 2015).
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi
yang harus diperhatikan, yaitu :
(1) Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan
utama bagi penegakan integritas diri seseorang.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri
maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri
terhadap godaan untuk berbuat curang.
(2) Peduli, individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih
terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa
sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri
dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya
untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
(3) Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
(4) Disiplin, ketekunan dan konsistensi untuk terus
mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan
selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani
tugasnya. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat
terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara
yang mudah.

14
(5) Tanggung Jawab, Pribadi yang utuh dan mengenal diri
dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya
di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggung-jawabkan sepenuhnya kepada Tuhan
Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
(6) Kerja Keras, individu beretos kerja akan selalu berupaya
meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya
kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.
(7) Sederhana, pribadi yang berintegritas tinggi adalah
seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya
memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak
akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
(8) Berani, seseorang yang memiliki karakter kuat akan
memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan
menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan
secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman
sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari
hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak

15
memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada
hal-hal yang menyimpang.
(9) Adil, pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari
bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih
payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan
lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga
ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi
masyarakat dan bangsanya.

2.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

2.2.1 Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang
unggul selaras dengan perkembangan zaman.

(1) Kedudukan ASN


Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri.
Namun demikian pegawai ASN merupakan kesatuan.
Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting, mengingat
dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah,

16
sering terjadinya isu putra daerah yang hampir terjadi
dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi
stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan
ancaman bagi kesatuan bangsa.

(2) Peran ASN


Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka
pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta
harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi
pada kepentingan publik.

2) Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturanperundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa
dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN
senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada

17
Pancasila, UUD 1945, negara danpemerintah. ASN
senantiasa menjunung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN,
salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

(3) Hak dan kewajiban ASN


Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang
diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi
oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan
bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak
diterima. Agar melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya dengan baik, dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan
PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang
ASN sebagai berikut:
PNS berhak memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi.
PPPK berhak memperoleh:
1) gaji dan tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi.
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan
pasal 70 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan

18
bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian;
4) Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau
tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain
kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.
Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN wajib:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang;
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang,
baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

19
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

(4) Kode etik dan kode perilaku ASN


Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan
bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik
dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku
agar pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung
jawab, dan berintegritas tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah
atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk

20
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

2.2.2 Whole of Government

(1) Pengertian Whole of Government (WoG)


Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris
di lapangan maka WoG didefinisikan sebagai “suatu
model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang
digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit
dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik
atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas
sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan
perilaku.

(2) Nilai-nilai Dasar Whole of Government


Praktik WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan
menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan
pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini:
1) Koordinasi, kompleksitas lembaga membutuhkan
koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga
dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.
2) Integrasi, Integrasi dilakukan dengan pembauran
sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi
kesatuan yang utuh.
3) Sinkronisasi, sinkronisasi merupakan penyelarasan
semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai
sumber, dengan menyingkronkan seluruh sumber
tersebut.

21
4) Kolaborasi, kolaborasi merupakan sebuah perbuatan
kerja sama untuk menangani isu atau keadaan
tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
5) Simplifikasi, simplikasi merupakan penyederhanaan
segala sesuatu baik terkait data/proses di suatu
lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan
biaya.

2.2.3 Pelayanan Publik


Pelayanan publik merupakan berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk menyediakan barang/jasa
yang dibutuhkan oleh warga negera ketika pasar tidak bisa
menyediakannya.
Prinsip-prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah sebagai berikut:

(1) Partisipatif
Dalam penyelenggaraan publik dibutuhkan masyarakat,
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.

(2) Transparan
Dalam penyelengaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut. Masyarakat juga
harus diberi akses untuk mempertanyakan dan
menyampaikan pengaduan bila merasa tidak puas
dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
pemerintah.

22
(3) Responsif
Penyelenggaran pelayanan publik wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warganya. Tidak hanya
terkait bentuk dan jenis pelayanan namun juga
mekanisme pelayanan seperi jam pelayanan, prosedur
dan lainnya.

(4) Tidak diskriminatif


Pelayanan publik tidak boleh membeda-bedakan antara
warga satu dengan yang lainnya atas dasar perbedaan
identitas warga negara, seperti status sosial, pandangan
politik, agama, jenis kelamin, dan lainnya.

(5) Mudah dan Murah


Penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.

(6) Efektif dan Efisien,


penyelenggaraan pelayanan publik dapat mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara
mewujudkannya dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit dan biaya yang murah.

(7) Aksesibel
Pelayanan publik harus dapat dijangkau oleh warga
negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat,
terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, dan
lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik (biaya
dan persyaratan) yang harus dipenuhi masyarakat.

(8) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada

23
masyarakat secara luas melalui media publik, baik cetak
maupun elektronik.

(9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh
pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan
adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang
dilakukan oleh warga negara lain. Oleh karena itu
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat menjadi
alat pelindung kelompok rentan dan mampu
mengahdirkan keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.

24
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu


Rancangan kegiatan aktualisasi ini disusun berdasarkan isu-isu yang
ditemukan di tempat penulis bekerja/bertugas yaitu di SMA Negeri 1
Lepar Pongok. Isu tersebut diidentifikasi disesuaikan dengan bidang
jabatan penulis, maka dari itu terlebih dahulu akan dijelaskan jabatan
penulis. Jabatan penulis adalah sebagai guru kimia ahli pertama di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Adapun uraian tugas pokok dan fungsi
(tupoksi) penulis sebagai guru berikut ini.

Secara umum tugas guru dapat dijelaskan dalam Bab XI pasal 39 ayat
(2) UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
20 UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta pasal 52 PP
No. 74 tahun 2008 tentang Guru, yaitu:

(1) Merencanakan pembelajaran


(2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
(3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
(4) Membimbing dan melatih peserta didik/siswa
(5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
(6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok
yang sesuai dan
(7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan

Kemudian secara lebih terperinci, adapun tugas guru dijelaskan dalam


Permendikbud No. 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis

25
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dan
pasal 13 ayat (2) Permenpanrb No. 16 tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, yaitu:

(1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan


(2) Menyusun silabus pembelajaran
(3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
(5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran
(6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya
(7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
(8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
(9) Melaksanakan bimbingan dan konseling selaku wali kelas di
kelas yang menjadi tanggung jawabnya
(10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional
(11) Membimbing guru pemula dalam program induksi
(12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran
(13) Melaksanakan pengembangan diri
(14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif
(15) Melaksanakan presentasi ilmiah
Adapun fungsi guru sebenarnya sudah termasuk dalam tugas-tugas
pokok guru yang telah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa
fungsi lain yang termuat dalam point (d) dan (e) pasal 20 UU No. 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta point (a), (b), dan (c) UU
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni:

26
(1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
(2) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru,serta nilai-nilai agama dan etika
(3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis
(4) Menciptakan dan menjaga suasana lingkungan pendidikan yang
aman, tertib, bersih dan sehat
(5) Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan, dan
(6) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Berdasarkan pengalaman bekerja sebagai cpns di SMA Negeri 1


Lepar Pongok selama 3 bulan dirasakan adanya beberapa isu yang
terjadi. Adapun isu-isu tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut
:
(1) Kurangnya keterampilan siswa dalam penggunaan laboratorium
kimia di SMA Negeri 1 Lepar Pongok sebagai sumber belajar.
(2) Belum adanya pengolahan sampah organik di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok
(3) Masih minimnya penggunaan media pembelajaran kimia di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok
(4) Hasil belajar kimia di SMA Negeri 1 Lepar Pongok masih rendah

Hasil identifikasi Isu diatas diperoleh penulis dari hasil pengamatan


langsung di lapangan dan berdiskusi dengan rekan kerja baik guru
maupun petugas sekolah yang terlibat, serta berkonsultasi dengan
mentor dan coach. Isu-isu yang diidentifikasi tersebut selain
didasarkan pada tupoksi penulis sebagai guru juga didasarkan dari

27
prinsip peran dan kedudukan PNS dalam NKRI diantaranya Whole of
Government (WoG), pelayanan publik, dan manajemen Aparatur Sipil
Negara (ASN). Selanjutnya, isu-isu yang telah diidentifikasi tersebut
dianalisis agar dapat diketahui isu mana yang menjadi prioritas
tertinggi dan memiliki manfaat yang besar terhadap kemajuan dan
mendukung visi serta misi di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Setelah itu
akan terpilih sebuah isu yang diangkat dan ditetapkan sebagai isu
utama/Core Issue.

3.2 Isu yang diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu

3.2.1 Isu Yang Diangkat


Proses penetapan isu utama/ core Issue dari identifikasi isu
yang dikemukakan diatas, maka penulis melakukan analisis
penetapan prioritas isu menggunakan metode USG (Urgent,
Seriousness, dan Growth).

URGENCY : Seberapa mendesak suatu isu harus


dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
SERIOUSNESS : Seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
GROWHT : Seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagai mana mestinya

Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG dapat dilihat


pada tabel berikut.

28
Tabel 3.1 Penilaian Prioritas Isue dengan Metode USG
No. Prioritas Masalah USG Total Ranking
U S G
1. Kurangnya keterampilan 3 4 4 11 III
siswa dalam
memanfaatkan
laboratorium kimia di
SMA Negeri 1 Lepar
Pongok sebagai sumber
belajar
2. Belum adanya 5 5 4 14 I
pengolahan sampah
organik di SMA Negeri 1
Lepar Pongok
3. Masih minimnya 3 4 3 10 IV
penggunaan media
pembelajaran kimia di
SMA Negeri 1 Lepar
Pongok
4. Hasil belajar kimia di 4 5 4 13 II
SMA Negeri 1 Lepar
Pongok masih rendah
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG
di atas dapat dilihat bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang
mendapatkan prioritas tertinggi adalah isu final/isu (core issue)
yang perlu diangkat yaitu, “Belum adanya pengolahan sampah
organik di SMA Negeri 1 Lepar Pongok” dan menjadi isu yang
perlu dicarikan pemecahan masalahnya.

29
Berdasarkan hasil diskusi dan musyawarah dengan Mentor dan
Coach bahwasanya isu yang sangat penting untuk segera
diselesaikan yakni “Belum adanya pengolahan sampah organik
di SMA Negeri 1 Lepar Pongok”, karena isu tersebut
mendapatkan prioritas tertinggi dalam rangka menciptakan
lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan terawat serta sangat
diharapkan implementasinya dalam mendukung visi dan misi
SMA Negeri 1 Lepar Pongok.

Apabila isu tersebut tidak segera diatasi maka akan berdampak


pada hal-hal sebagai berikut :

(1) Semakin bertambah banyak sampah organik di SMA Negeri


1 Lepar Pongok maka sangat disayangkan jika tidak diolah
dan dimanfaatkan dengan baik.
(2) Semakin banyak sampah organik maka tempat
pembuangan sampah tidak dapat mengcover semua
sampah yang semakin hari semakin bertambah.
(3) Dapat mengganggu kenyamanan proses KBM di sekolah
yang berpengaruh pada pencapaian hasil belajar
(4) Melemahnya kesadaran dan kepedulian dalam mengelola
dan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat
(5) Semakin menurunnya karakter sikap kepedulian siswa
terhadap lingkungan terutama lingkungan sekolah.
(6) Akreditasi dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
standar kualitas sekolah dapat semakin menurun.

3.2.2 Gagasan Pemecahan Isu


SMA Negeri 1 Lepar Pongok adalah salah satu sekolah yang
menjalankan program “Wiyata Mandala” yaitu suatu program

30
yang mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan dan peduli
lingkungan. Maka dari itu, menjaga dan mengelola lingkungan
menjadi tugas dan tanggung jawab setiap warga sekolah.
Namun selama ini, masih minimnya kegiatan peduli terhadap
lingkungan sekolah seperti pengolahan sampah organik.
Dengan adanya kegiatan pemanfaatan sampah organik menjadi
pupuk organik yang akan dilakukan diharapkan dapat
meningkatkan karakter kepedulian dan kesadaran dalam
mengelola lingkungan sekolah agar tetap terjaga kebersihan,
keindahan dan kenyamannya. Dengan demikian gagasan
pemecahan isu yang diusulkan adalah “pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X SMA
Negeri 1 Lepar Pongok”

3.3 Kegiatan dan Tahapan Pemecahan Isu


Menyadari bahwa Core Issue ini bersifat complicated atau tidak
bersifat tunggal, sehingga saya mengusulkan beberapa kegiatan dan
tahapan kegiatan pemecahan masalah sebagai satu rangkaian
kegiatan besar. Kegiatan yang saya usulkan berdasarkan uraian tugas
dan fungsi sebagai guru. Kegiatan dan tahapan yang diusulkan untuk
memecahkan isu diatas adalah sebagai berikut:

(1) Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala sekolah,


Waka. Kurikulum dan Waka. Kesiswaan) dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut :
1) Menyampaikan kepada atasan perihal rencana kegiatan
2) Membuat lembar persetujuan atasan perihal rencana kegiatan
3) Meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan
(2) Melakukan sosialisasi rencana kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik, dengan tahapan sebagai berikut :

31
1) Membuat dan mengatur jadwal sosialisasi
2) Membuat media sosialisasi
3) Memberikan/menyajikan materi sosialisasi
(3) Mengolah sampah organik menjadi pupuk organic bersama siswa,
dengan tahapan sebagai berikut :
1) Membuat dan mengatur jadwal pembuatan pupuk organik
2) Menginventarisir data alat dan bahan serta rincian biaya
3) Bersama siswa menyiapkan alat dan bahan
4) Bersama siswa membuat pupuk organik
5) Menugaskan siswa membersihkan alat yang telah digunakan
(4) Melakukan evaluasi kegiatan, dengan tahapan sebagai berikut:
1) Membuat lembar evaluasi
2) Mengisi lembar evaluasi
3) Menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan

Kegiatan-kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan tersebut diatas akan


penulis laksanakan di SMA Negeri 1 Lepar Pongok tempat saya
berkerja dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar aneka dan
penerapan kedudukan peran PNS dalam NKRI (manajemen asn dan
WoG) sehingga nantinya diharapkan dapat berkontribusi mendukung
terwujudnya visi, misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok dan juga
diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai organisasi pemerintahan.

3.4 Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai-nilai ANEKA dan peran


kedudukan PNS dalam NKRI
Adapun kegiatan-kegiatan sebagaimana diuraikan diatas akan
penulis laksanakan pada kegiatan aktualisasi ditempat penulis bekerja
yang akan penulis uraikan satu persatu sebagai berikut :

32
(1) Kegiatan I :
Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala
sekolah, Waka. Kurikulum dan Waka. Kesiswaan)

Kegiatan melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala


sekolah, Waka. Kurikulum dan Waka. Kesiswaan) sangatlah
penting dilakukan untuk menyelaraskan tujuan bersama, sehingga
kekurangan atau kelebihan SMA Negeri 1 Lepar Pongok dapat
diperbaiki dan kelebihannya dapat dikembangkan bersama demi
peningkatan mutu pendidikan dengan mengimplementasikan visi
dan misi sekolah yang telah diprogramkan.

Kegiatan melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala


sekolah, Waka. Kurikulum dan Waka. Kesiswaan) terkait kegiatan
rancangan aktualisasi akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut:
1) Menyampaikan kepada atasan perihal rencana kegiatan
2) Membuat lembar persetujuan atasan perihal rencana kegiatan
3) Meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan
Adapun pengaktualisasian nilai-nilai dasar dan nilai-nilai peranan
dan kedudukan PNS dalam NKRI dalam tahapan-tahapan
kegiatan satu ini adalah sebagai berikut :

Kegiatan 1 tahapan 1:
Menyampaikan kepada atasan perihal rencana kegiatan

Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan menyampaikan


kepada atasan perihal rencana kegiatan, penulis akan
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Kejelasan” dengan
cara menguraikan dan menjelaskan maksud dan tujuan serta
langkah-langkah kegiatan pengolahan sampah organik menjadi

33
pupuk organik di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Hal ini dilakukan
agar atasan dapat memahami dengan baik rencana kegiatan
yang akan penulis lakukan sehingga dengan demikian diharapkan
atasan dapat memberikan masukan, saran dan izin serta
persetujuan atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di
sekolah.

Kemudian penulis juga akan mengaktualisasikan nilai


Nasionalisme yaitu Sila ke 4 (mengutamakan musyawarah dalam
pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama), dengan
cara berdiskusi tanya jawab bersama atasan diharapkan adanya
suatu keputusan bersama demi kelancaran pelaksanaan
kegiatan.

Selanjutnya penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Etika


Publik yaitu “Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama”
dengan cara bersikap hormat dan sopan dalam menerima dan
menghargai pendapat ataupun masukan dari atasan demi
terlaksananya kegiatan dengan baik sesuai tujuan. Dengan
demikian diharapkan terjalinnya hubungan yang harmonis dan
profesional antara penulis dengan atasan.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah jadwal


rencana kegiatan dan foto konsultasi dengan atasan.

Kegiatan 1 tahapan 2:
Membuat lembar persetujuan atasan
Dalam membuat lembar persetujuan atasan, penulis akan
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Tanggung jawab”

34
dengan cara membuat lembar persetujuan atasan yang jelas,
mudah dipahami dan menggunakan bahasa Indonesia yang baku,
sehingga apabila atasan telah menyetujui maka penulis
bertanggung jawab selama pelaksanaan kegiatan.

Adapun hasil/output melaksanakan tahapan ini adalah lembar


persetujuan atasan dan foto pembuatan lembar persetujuan
atasan.

Kegiatan 1 tahapan 3:
Meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan
Dalam meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan,
penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Tanggung jawab” dengan cara menjelaskan kepada atasan
mengenai alur pelaksanaan kegiatan di lapangan sehingga atasan
akan merasa yakin bahwa penulis dapat bertanggung jawab pada
kegiatan yang akan dilakukan.

Disamping itu, penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Etika


Publik yaitu “Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
luhur” dengan cara meminta persetujuan secara sopan, ramah
dan bertutur kata yang lembut serta tidak memaksakan kehendak
kepada atasan sehingga diharapkan atasan dapat menyetujui
rencana kegiatan yang akan dilakukan.

Adapun output/hasil melaksananakan tahapan ini yaitu lembar


persetujuan atasan yang telah ditandatangani dan foto saat
meminta persetujuan atasan.

35
Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi
Dengan melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan perihal
kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
bersama siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan
hubungan dan kerjasama dengan atasan tetap terjalin dengan baik
sehingga diharapkan dapat berkontribusi mendukung pencapaian
visi SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu: Menuju sekolah yang
berprestasi, berwawasan lingkungan dan berjiwa kewirausahaan
dengan dilandasi iman dan taqwa serta diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok
diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar.

(2) Kegiatan 2 :
Melakukan sosialisasi rencana kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik kepada siswa kelas X SMA
Negeri 1 Lepar Pongok

Kegiatan sosialisasi pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah


organik menjadi pupuk organik dilakukan kepada siswa kelas X
SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Kegiatan ini sangatlah penting
dilakukan untuk memberikan pemahaman secara jelas kepada
siswa mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Dengan adanya
kegiatan ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan siswa dan kreativitas siswa dalam mengolah sampah-
sampah organik di sekolah.

36
Kegiatan sosialisasi rencana kegiatan pengolahan sampah organik
menjadi pupuk organik kepada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lepar
Pongok akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan kegiatan
sebagai berikut:

1) Membuat dan mengatur jadwal pelaksanaan sosialisasi


2) Membuat media sosialisasi
3) Menyajikan materi sosialisasi

Adapun pengaktualisasian nilai-nilai dasar dan nilai-nilai peranan


dan kedudukan PNS dalam NKRI dalam tahapan-tahapan kegiatan
kedua ini adalah sebagai berikut :

Kegiatan 2 tahapan 1:
Membuat dan mengatur jadwal pelaksanaan sosialisasi

Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan Membuat dan


mengatur jadwal pelaksanaan sosialisasi perihal rencana kegiatan,
penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Tanggung jawab dan transparansi” dengan cara membuat dan
mengatur jadwal sosialisasi secara cermat dan teliti sehingga siswa
mengetahui dengan jelas dan diketahui secara terbuka oleh semua
siswa yang akan terlibat dalam tahapan kegiatan sosialisasi
tersebut.

Selanjutnya penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Komitmen


mutu yaitu “Efektivitas” dengan cara membuat dan mengatur jadwal
sosialisasi dengan mempertimbangkan hari, waktu dan tempat
yang tepat sehingga durasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
sosialisasi akan cukup dan juga tidak menggangu jam pelajaran
siswa.

37
Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu jadwal
pelaksanaan sosialisasi dan foto pembuatan jadwal sosialisasi

Kegiatan 2 tahapan 2:
Membuat media sosialisasi
Pada kegiatan membuat media sosialisasi perihal rencana
kegiatan, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Kejelasan dan Tanggung jawab” dengan cara dengan mendesain
media agar berisi materi yang jelas, singkat dan padat serta
menggunakan kalimat yang sederhana.

Selanjutnya penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Komitmen


mutu yaitu “Kreatif dan inovatif” dengan cara mendesain media
tidak hanya berisi kata-kata tetapi mengkombinasikan dengan
gambar-gambar yang menarik.

Adapun output/hasil melaksananakan tahapan ini yaitu media


sosialisasi dan foto pembuatan media sosialisasi.

Kegiatan 2 tahapan 3:
Menyajikan materi sosialisasi
Pada kegiatan menyajikan materi sosialisasi perihal rencana
kegiatan, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Kejelasan” ” dengan cara dengan menguraikan materi sosialisasi
secara sistematis, singkat, padat dan jelas sehingga siswa dapat
mamahami langkah apasaja yang akan mereka lakukan.

Disamping itu, penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Etika


Publik yaitu “Menjunjung tinggi standar etika luhur” dengan cara
bersikap sopan, ramah, berbicara dengan suara jelas, intonasi dan

38
tempo yang sesuai, dan berbahasa indonesia baik dan benar
sehingga siswa dapat menerima materi dengan baik.

Selanjutnya, penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Komitmen


Mutu yaitu “Efektivitas” dengan cara menyampaikan materi
sosialisasi dengan durasi waktu yang cukup dan tidak
menghabiskan waktu yang lama sehingga siswa dapat memahami
inti sari tujuan yang ingin dicapai.

Kemudian dalam menyajikan materi sosialisasi, penulis juga akan


mengaktualisasikan nilai Pelayanan Publik yaitu” Transparansi”
dengan cara menyampaikan materi secara interaktif dalam forum
terbuka sehingga terciptanya suasana sosialisasi yang kondusif
dan siswa dapat menerima materi dengan antusias.

Adapun output/hasil melaksananakan tahapan ini yaitu materi yng


disampaikan dan foto kegiatan sosialisasi.

Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi


Dengan melakukan sosialisasi tentang kegiatan pengolahan
sampah organik menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas Pendidikan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan tujuan dan
pelaksanaan kegiatan dapat dipahami oleh siswa dan warga
sekolah yang terlibat sehingga diharapkan dapat berkontribusi
mendukung pencapaian visi SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu:
Menuju sekolah yang berprestasi, berwawasan lingkungan dan
berjiwa kewirausahaan dengan dilandasi iman dan taqwa serta
diharapkan agar dapat berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1
Lepar Pongok diantaranya:

39
1. Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar.

(3) Kegiatan 3 :
Mengolah sampah organik menjadi pupuk organik

Kegiatan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik


bersama siswa di SMA Negeri 1 Lepar Pongok menjadi penting
dilakukan karena kegiatan ini merupakan inti dari semua kegiatan.
Tujuannya agar siswa dapat mempraktekkan secara langsung
mengenai bagaimana cara mengolah sampah organik menjadi
pupuk organik sehingga dapat menambah keterampilan siswa
tentang cara mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
serta diharapkan dapat meningkatkan sikap kepedulian siswa
terhadap lingkungan.

Kegiatan mengolah sampah organik akan dilaksanakan melalui


tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:

1) Membuat dan mengatur jadwal pembuatan pupuk organik


2) Menginventarisasi data alat dan bahan serta rincian biaya
3) Bersama siswa mengumpulkan/membeli/meminjam alat/bahan
4) Bersama siswa membuat pupuk organik
5) Menugaskan siswa membersihkan alat yang telah digunakan

Adapun pengaktualisasian nilai-nilai dasar dan nilai-nilai peranan


dan kedudukan PNS dalam NKRI dalam tahapan-tahapan kegiatan
ketiga ini adalah sebagai berikut :

40
Kegiatan 3 tahapan 1:
Membuat dan mengatur jadwal pembuatan pupuk organik

Pada saat membuat dan mengatur jadwal pembuatan pupuk


organik, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Kejelasan” dengan cara membuat dan mengatur jadwal yang
mana menunjukkan kejelasan terhadap waktu, tempat pelaksanaan
dan peserta yang terlibat sehingga siswa dapat memahami kapan
dan dimana pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah organik
akan mereka lakukan.

Penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Komitmen mutu yaitu


“Efektif dan Efesien” dengan cara mempertimbangkan durasi
waktu, tempat yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan sehingga
pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah dapat berjalan secara
efektif dan efesien.

Selanjutnya, Penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Anti


Korupsi yaitu “Tanggung jawab” dengan cara membuat dan
mengatur jadwal secara cermat dan teliti sehingga diharapkan tidak
mengganggu jam pelajaran lain.

Adapun output/hasil melaksananakan tahapan ini yaitu jadwal


pelaksanaan pengolahan pupuk organik dan foto pembuatan
jadwal pelaksanaan pengolahan sampah organik.

Kegiatan 3 tahapan 2:
Menginventarisasi data alat dan bahan serta rincian biaya
Pada kegiatan menginventarisasi data alat dan bahan serta
rincian biaya, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas
yaitu “Transparansi” dengan cara melakukan inventarisir data alat

41
dan bahan serta rincian biaya secara transparan sesuai
jumlahnya dan biaya yang dikeluarkan sehingga diharapkan tidak
menimbulkan kesalahpaham siswa terhadap penggunaan alat
dan bahan serta biaya. Disamping itu, penulis juga telah
mengaktualisasikan nilai Komitmen mutu yaitu “efektif dan
efesien” dengan cara menginventarisir data alat dan bahan yang
harus dibutuhkan saja dan sedapat mungkin meminimalisir biaya
yang akan keluar tetapi tetap mempertimbangkan mutu.

Selanjutnya, penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Anti


Korupsi yaitu “Kejujuran” dengan cara menginventarisasi data alat
dan bahan serta rincian biaya yang valid dan tidak mengada-
ngada ataupun melakukan mark-up data sehingga tidak
menimbulkan prasangka buruk siswa kepada penulis dan data
dapat diterima siswa dengan senang hati. Disamping itu, penulis
juga telah mengaktualisasikan nilai Whole of Government yaitu
“sinkronisasi” dengan cara menginventarisasi data alat dan bahan
serta rincian biaya yang sesuai dengan harga barang di
toko/pasar sehingga data yang dibuat benar-benar rill dan faktual.

Adapun output/hasil melaksananakan tahapan ini yaitu data alat


dan bahan serta rincian biaya dan foto pembuatan data alat dan
bahan serta rincian biaya.

Kegiatan 3 tahapan 3:
Bersama siswa menyiapkan alat dan bahan
Pada kegiatan bersama siswa mengumpulkan/membeli/meminjam
alat dan bahan, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas

42
yaitu “Kejelasan” dengan cara menginformasikan kepada siswa
perihal alat dan bahan yang perlu dibeli/dipinjam/dicari sehingga
mempermudah dan mempercepat dalam mengumpulkan alat dan
bahan.Disamping itu, penulis akan mengaktualisasikan nilai Anti
Korupsi yaitu “Kerja Keras” dengan cara berusaha dan bekerja
keras bersama siswa mengumpulkan alat dan bahan misalnya
mengumpulkan sampah-sampah organik yang terdapat di sekolah
dan sebagainya.

Selanjutnya, penulis juga akan mengaktualisasikan nilai


Manajemen ASN yaitu “Pelaksana kebijakan, pelayanan publik,
perekat dan pemersatu bangsa” dengan cara memerankan posisi,
kedudukan, peran dan fungsi sebgai ASN pada saat bersama
siswa mengumpulkan alat dan bahan yang ada di sekolah dan di
lingkungan masyarakat. Kemudian dalam mengumpulkan alat dan
bahan bersama siswa, penulis juga akan mengaktualisasikan nilai
Pelayanan Publik yaitu” Partisipatif” dengan cara melibatkan
partisipasi siswa dalam mengumpulkan alat dan bahan sehingga
adanya kerjasama antara guru dan siswa.

Adapun output/hasil melaksananakan tahapan ini yaitu alat dan


bahan, foto persiapan alat dan bahan.

Kegiatan 3 tahapan 4:
Bersama siswa mengolah sampah organik menjadi pupuk
organik
Pada kegiatan bersama siswa bersama siswa mengolah sampah
menjadi pupuk organik, penulis akan mengaktualisasikan nilai
Akuntabilitas yaitu “Kepemimpinan” cara mempraktekkan cara
mengolah sampah organik menjadi pupuk organik kemudian

43
dilakukan siswa secara bersama sehingga siswa dapat memahami
bahwa sampah-sampah organik dapat mereka olah sendiri menjadi
sebuah pupuk organik yang bermanfaat sehingga dapat
meningkatkan rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan,
terutama lingkungan sekolah tempat mereka belajar dan menimba
ilmu pengetahuan.

Berikutnya, penulis juga akan mengaktualisasikan nilai


Nasionalisme yaitu “Sila ke 5 (keadilan) yaitu sikap adil terhadap
semua tingkat kemasyarakatan, menyediakan kesetaraan,
kesempatan dalam proses pelayanan” dengan cara melibatkan
partisipasi siswa secara adil dan tidak membedakan kemampuan
maupun latar belakang masing-masing siswa. Disamping itu,
penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Etika Publik yaitu
“mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi” dengan cara
menunjukkan sikap kepemimpinan yang melayani siswa dengan
berintegritas tinggi sehingga setiap langkah-langkah pengerjaan
dapat diikuti oleh semua siswa menjadikan pengerjaan dapat cepat
selesai sehingga waktu pengerjaannya pun menjadi lebih efektif.

Selanjutnya, penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Komitmen


Mutu yaitu “Orientasi Mutu” dengan cara bersama siswa membuat
pupuk organik sesuai prosedur langkah-langkah yang telah
ditentukan sehingga diharapkan dapat menghasilkan pupuk
organik yang baik. Kemudian dalam membuat pupuk organik
bersama siswa, penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Anti
Korupsi yaitu ”Kerja Keras” dengan cara melakukan setiap langkah-
langkah pembuatan pupuk bersama siswa dengan kerja keras,
hati-hati dan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu, penulis akan
mengaktualisasikan nilai Pelayanan Publik yaitu “tidak diskriminatif”

44
dengan cara tidak membedakan perlakuan kepada masing-masing
siswa sehingga dapat menguatkan rasa kebersamaan, semangat
persatuan dan kekompakan diantara siswa.

Adapun output/hasil melaksananakan tahapan ini yaitu pupuk


organik dalam proses dan foto kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik.

Kegiatan 3 tahapan 5:
Menugaskan siswa membersihkan alat yang telah digunakan
Pada kegiatan menugaskan siswa membersihkan alat yang telah
digunakan, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas
yaitu “Kejelasan dan kepercayaan” dengan cara memberikan
informasi tugas yang jelas dan memberikan tanggung jawab
kepada beberapa siswa untuk membersikan alat-alat yang telah
digunakan sehingga dapat tumbuh sikap tanggung jawab pada diri
siswa dan siswa dapat lebih memahami arti dari sebuah tanggung
jawab atas tugas yang diberikan kepanya serta siswa dapat belajar
bagaimana menjaga kepercayaan orang terhadap dirinya.

Berikutnya, penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Manajemen


ASN yaitu “Pelaksana kebijakan, pelayanan publik, perekat dan
pemersatu bangsa,” dengan cara memberikan tugas yang sama
kepada siswa untuk dikerjakan bersama dan memberikan
pemahaman kepada siswa bahwa apabila sebuah pekerjaan
dilakukan secara bersama maka akan terasa lebih ringan sehingga
dapat memupuk rasa kesatuan dan kegiatan membersihkan alat
dapat lebih cepat selesai.

Adapun output/hasil melaksananakan tahapan ini yaitu alat yang


telah bersih dan foto saat membersihkan alat.

45
Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi
Dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
bersama siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan
dapat menjadi solusi terbaik dalam mengurangi volume sampah
organik, menjadikan sampah organik menjadi lebih bernilai guna
dan bermanfaat, serta menciptakan lingkungan sekolah yang
sehat, bersih dan indah dan bebas dari sampah sehingga
diharapkan dapat berkontribusi mendukung pencapaian visi SMA
Negeri 1 Lepar Pongok yaitu: Menuju sekolah yang berprestasi,
berwawasan lingkungan dan berjiwa kewirausahaan dengan
dilandasi iman dan taqwa serta diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok
diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
3) Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih, hijau, dan
berwawasan lingkungan.

(1) Kegiatan 4:
Melakukan evaluasi kegiatan
Kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan penting
dilakukan untuk mengukur sejauh mana proses kegiatan
terlaksana dengan baik dan mengetahui bagaimana respons
siswa terhadap pelaksanaan kegiatan serta mengetahui
seberapa besar manfaat dan keberlajutan program kegiatan ini
bagi kemajuan sekolah.

46
Kegiatan Membuat evaluasi kegiatan dilaksanakan melaui
tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:
1) Membuat lembar evaluasi kegiatan
2) Mengisi lembar evaluasi kegiatan
3) Menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan

Adapun pengaktualisasian nilai-nilai dasar dan nilai-nilai peranan


dan kedudukan PNS dalam NKRI dalam tahapan-tahapan
kegiatan keempat ini adalah sebagai berikut :

Kegiatan 4 tahapan 1:
Membuat lembar evaluasi

Pada saat membuat dan mengatur jadwal pembuatan pupuk


organik, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Kejelasan dan tanggung jawab” dengan cara membuat lembar
evaluasi kegiatan yang jelas dan tersistematis dengan demikaian
diharapkan siswa memahami dalam pengisian lembar evaluasi
kegiatan dan data yang diperoleh dapat diinterpretasikan dan juga
disimpulkan sehingga hasil pengolahan data dapat
dipertanggungjawabkan.

Penulis juga akan mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi yaitu


“Kemandirian” dengan cara berusaha sendiri membuat lembar
evaluasi kegiatan yang layak untuk digunakan dan dapat menjadi
bukti autentik sehingga lembar evaluasi dapat langsung
disebarkan ke siswa untuk diisi sebagai penilaian terhadap
pelaksanaan kegiatan.

47
Adapun output/hasil melaksananakan tahapan ini yaitu lembar
evaluasi kegiatan dan foto pembuatan lembar evaluasi kegiatan.

Kegiatan 4 tahapan 2:
Mengisi lembar evaluasi kegiatan
Pada kegiatan mengisi lembar evaluasi kegiatan, penulis akan
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Integritas” dengan
cara memberikan petunjuk kepada siswa untuk mengisi lembar
evaluasi dengan jujur sesuai dengan fakta yang ada selama
proses kegiatan sebagai tolak ukur ketercapaian tujuan
pelaksanaan kegiatan, sehingga diharapkan data-data yang
dihasilkan akan valid, autentik dan dapat dipertanggungjawabkan
demi perbaikan dan peningkatan proses maupun hasil dari
pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah organik menjadi
sampah.

Selanjutnya, penulis juga akan mengaktualisasikan nilai


Komitmen mutu yaitu “orientasi mutu” dengan cara menerapkan
prosedur pengumpulan data evaluasi kegiatan yang tersistematis,
sehingga data evaluasi kegiatan yang diperoleh benar-benar
dapat mengevaluasi sejauh mana implementasi kegiatan
terlaksana maka diharapkan adanya target sasaran mutu
sehingga hasil atau output dari pelaksanaan kegiatan akan lebih
baik.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu lembar


evaluasi kegiatan yang telah diisi dan foto pengisian lembar
evaluasi.

48
Kegiatan 4 tahapan 3:
Menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan
Pada kegiatan bersama siswa menyimpulkan hasil evaluasi
kegiatan, penulis akan mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Kejelasan” dengan cara mengolah data-data evaluasi kegiatan
untuk dianalisis secara keseluruhan dengan sistematis dan
representatif untuk ditarik kesimpulannya sehingga dihasilkan
kelebihan dan kelemahan serta saran/komentar pada program
kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
untuk diimplentasikan secara berkelanjutan dengan pelaksanaan
yang lebih baik lagi.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu hasil


pengolahan data lembar evaluasi kegiatan dan adanya
kesimpulan.

Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi


Dengan melakukan evaluasi keseluruhan perihal kegiatan
pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk organik bersama
siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas Pendidikan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan dapat
menunjukan persentase keberhasilan terhadap proses dan hasil
kegiatan sehingga diharapkan dapat berkontribusi mendukung
pencapaian visi SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu: Menuju
sekolah yang berprestasi, berwawasan lingkungan dan berjiwa
kewirausahaan dengan dilandasi iman dan taqwa serta
diharapkan agar dapat berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1
Lepar Pongok diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)

49
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar

3.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


Adapun jadwal rencana kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Juli Agustus
1 2 3 4 5 1 2 3
Melakukan konsultasi dan
diskusi dengan atasan (Kepala
1
sekolah, Waka. Kurikulum dan
Waka. Kesiswaan)
Melakukan sosialisasi rencana
2 kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik
Mengolah sampah organik
3 menjadi pupuk organik bersama
siswa
4 Melakukan evaluasi kegiatan

50
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Core Issue dan Strategi Penyelesaiannya


Dalam laporan aktualisasi ini, penulis mencoba menyelesaikan core
issue yang telah ditetapkan yaitu belum adanya pengolahan sampah
organik di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Akan tetapi, jika masalah/isu
tersebut belum dapat diselesaikan maka akan berdampak terhadap
pencapaian visi dan misi sekolah yang telah disepakati bersama.
Disamping itu jika isu ini tidak mampu dicarikan penyelesaiannya,
maka dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
(1) Semakin bertambah banyak sampah organik di SMA Negeri 1
Lepar Pongok maka sangat disayangkan jika tidak diolah dan
dimanfaatkan dengan baik.
(2) Semakin banyak sampah organik maka tempat pembuangan
sampah tidak dapat menampung semua sampah yang semakin
hari semakin bertambah.
(3) Dapat mengganggu kenyamanan proses KBM di sekolah yang
berpengaruh pada pencapaian hasil belajar
(4) Melemahnya kesadaran dan kepedulian dalam mengelola dan
menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat
(5) Semakin menurunnya karakter sikap kepedulian siswa terhadap
lingkungan terutama lingkungan sekolah.
(6) Akreditasi dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap standar
kualitas sekolah dapat semakin menurun.

Berkaitan dengan deskripsi core issue di atas, adapun strategi


penyelesaiannya yaitu dengan melakukan kegiatan pengolahan

51
sampah organik menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Kegiatan tersebut dilakukan dalam beberapa
kegiatan dan tahapan-tahapannya. dengan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS dan juga mengaktualisasikan nilai kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI. Dalam pelaksanaannya, penulis tetap
menjunjung tinggi hubungan sosial dan kerjasama yang baik antar
warga sekolah dan masyarakat agar tujuan dari kegiatan ini dapat
tercapai. Dengan adanya strategi penyelesaian tersebut, maka
diharapkan akan memberikan manfaat yang besar bagi penulis,
sekolah dan masyarakat pada umumnya.

4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Aktualisasi kegiatan ini telah dilaksanakan di tempat penulis bekerja
yaitu di SMA Negeri 1 Lepar Pongok selama masa off campus.
Kegiatan ini dimulai sejak tanggal 2 Juli 2019 sampai 5 Agustus 2019.
Namun waktu pelaksanaan kegiatan baru dapat dilakukan mulai
tanggal 15 Juli - 5 Agustus 2019 dikarenakan sekolah masih dalam
masa libur Akhir Semester dan sekolah baru aktif masuk kembali pada
tanggal 15 Juli 2019. Pelaksanaan kegiatan hanya berlangsung 15
hari efektif. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan masa
habituasi sebagai berikut:

52
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Juli Agustus
1 2 3 4 5 1 2 3
Melakukan konsultasi dan
diskusi dengan atasan (Kepala
1
sekolah, Waka. Kurikulum dan
Waka. Kesiswaan)
Melakukan sosialisasi rencana
2 kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik
Mengolah sampah organik
3 menjadi pupuk organik bersama
siswa
4 Melakukan evaluasi kegiatan

4.3 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi


Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan tanggal 15 Juli
– 5 Agustus 2019 yang terdiri dari empat kegiatan diantaranya sebagai
berikut:

(1) Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala sekolah,


Waka. Kurikulum dan Waka. Kesiswaan) dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut :
1) Menyampaikan kepada atasan perihal rencana kegiatan
2) Membuat lembar persetujuan atasan perihal rencana kegiatan
3) Meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan
(2) Melakukan sosialisasi rencana kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik, dengan tahapan sebagai berikut :

53
1) Membuat dan mengatur jadwal sosialisasi
2) Membuat media sosialisasi
3) Memberikan/menyajikan materi sosialisasi
(3) Mengolah sampah organik menjadi pupuk organic bersama siswa,
dengan tahapan sebagai berikut :
1) Membuat dan mengatur jadwal pembuatan pupuk organik
2) Menginventarisir data alat dan bahan serta rincian biaya
3) Bersama siswa menyiapkan alat dan bahan
4) Bersama siswa membuat pupuk organik
5) Menugaskan siswa membersihkan alat yang telah digunakan
(4) Melakukan evaluasi kegiatan, dengan tahapan sebagai berikut:
1) Membuat lembar evaluasi
2) Mengisi lembar evaluasi
3) Menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan

Berdasarkan uraian kegiatan dan tahapan aktualisasi yang telah


penulis lakukan, maka penulis akan menjelaskan setiap rangkaian
kegiatan tersebut.

(1) Kegiatan I :
Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala
sekolah, Waka. Kurikulum dan Waka. Kesiswaan)

Kegiatan melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala


sekolah, Waka. Kurikulum dan Waka. Kesiswaan) sangatlah
penting dilakukan untuk menyelaraskan tujuan bersama, sehingga
kekurangan atau kelebihan SMA Negeri 1 Lepar Pongok dapat
diperbaiki dan kelebihannya dapat dikembangkan bersama demi
peningkatan mutu pendidikan dengan mengimplementasikan visi
dan misi sekolah yang telah diprogramkan. Kegiatan ini telah

54
penulis laksanakan selama 3 hari yaitu tanggal 15-17 Juli 2019 di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Kegiatan tersebut telah penulis
aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
direncanakan dan setiap tahapan kegiatan penulis juga telah
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dan nilai-nilai kedudukan serta peran PNS dalam
NKRI (Manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan Publik).
Pelaksanaan kegiatan tersebut penulis uraikan dengan tahapan
sebagai berikut :

Kegiatan 1 tahapan 1:
Menyampaikan kepada atasan perihal rencana kegiatan

Tahapan ini telah penulis laksanakan pada hari Senin tanggal 15


Juli 2019 di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Pada saat
melaksanakan tahapan kegiatan menyampaikan kepada atasan
perihal rencana kegiatan, penulis telah mengaktualisasikan nilai
Akuntabilitas yaitu “Kejelasan” dengan cara menguraikan dan
menjelaskan maksud dan tujuan serta langkah-langkah kegiatan
pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Hal ini dilakukan agar atasan dapat
memahami dengan baik rencana kegiatan yang akan penulis
lakukan sehingga dengan demikian diharapkan atasan dapat
memberikan masukan, saran dan izin serta persetujuan atas
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di sekolah.

Kemudian penulis juga telah mengaktualisasikan nilai


Nasionalisme yaitu Sila ke 4 (mengutamakan musyawarah dalam
pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama), dengan

55
cara berdiskusi tanya jawab bersama atasan dengan demikian
diharapkan adanya suatu keputusan bersama demi kelancaran
pelaksanaan kegiatan.

Selanjutnya penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Etika


Publik yaitu “Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama”
dengan cara bersikap hormat dan sopan dalam menerima dan
menghargai pendapat ataupun masukan dari atasan demi
terlaksananya kegiatan dengan baik sesuai tujuan. Dengan
demikian diharapkan terjalinnya hubungan yang harmonis dan
profesional antara penulis dengan atasan.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini adalah jadwal


rencana kegiatan dan foto konsultasi dengan atasan.

Gambar 4.1 Jadwal Rencana Kegiatan

56
(a) (b)
Gambar 4.2 (a) dan (b) Konsultasi dengan Atasan (Kepala Sekolah)

Kegiatan 1 tahapan 2:
Membuat lembar persetujuan atasan
Pada tahapan membuat lembar persetujuan atasan, penulis telah
melaksanakannya pada hari Selasa tanggal 16 Juli 2019 di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini, penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Tanggung jawab”
dengan cara membuat lembar persetujuan atasan yang jelas,
mudah dipahami dan menggunakan bahasa Indonesia yang baku,
sehingga apabila atasan telah menyetujui maka penulis
bertanggung jawab selama pelaksanaan kegiatan.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini adalah lembar


persetujuan atasan dan foto pembuatan lembar persetujuan
atasan.

57
(a) (b) (c)
Gambar 4.3 (a), (b) dan (c) Lembar Persetujuan Atasan

Gambar 4.4 Pembuatan Lembar Persetujuan Atasan

58
Kegiatan 1 tahapan 3:
Meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan
Dalam meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan,
penulis telah melaksanakannya pada hari Rabu tanggal 17 Juli
2019 di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Pada tahapan ini penulis
telah mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Tanggung jawab”
dengan cara menjelaskan dan meyakinkan kepada atasan
mengenai alur pelaksanaan kegiatan di lapangan sehingga atasan
akan merasa yakin bahwa penulis dapat bertanggung jawab pada
kegiatan yang akan dilakukan.

Selanjutnya penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Etika


Publik yaitu “Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
luhur” dengan cara meminta persetujuan secara sopan, ramah
dan bertutur kata yang lembut serta tidak memaksakan kehendak
kepada atasan sehingga diharapkan atasan dapat menyetujui
rencana kegiatan yang akan dilakukan.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu lembar


persetujuan atasan yang telah ditandatangani dan foto saat
meminta persetujuan atasan.

59
(a)

(b) (c)

Gambar 4.5 (a), (b) dan (c) Lembar Persetujuan Atasan yang telah Ditandatangani

60
(a)

(b)

(c)

Gambar 4.6 (a), (b) dan (c) Saat Meminta Persetujuan Atasan

61
Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi
Dengan melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan perihal
kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
bersama siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan
hubungan dan kerjasama dengan atasan tetap terjalin dengan baik
sehingga diharapkan dapat berkontribusi mendukung pencapaian
visi SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu: Menuju sekolah yang
berprestasi, berwawasan lingkungan dan berjiwa kewirausahaan
dengan dilandasi iman dan taqwa serta diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok
diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar

(2) Kegiatan 2 :
Melakukan sosialisasi rencana kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik kepada siswa kelas X SMA
Negeri 1 Lepar Pongok

Kegiatan sosialisasi pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah


organik menjadi pupuk organik dilakukan kepada siswa kelas X
SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Kegiatan ini sangatlah penting
dilakukan untuk memberikan pemahaman secara jelas kepada
siswa mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Dengan adanya
kegiatan ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan siswa dan kreativitas siswa dalam mengolah sampah-
sampah organik di sekolah.

62
Pada kegiatan ini penulis telah melaksanakannya selama 3 hari
yaitu tanggal 18, 19 dan 22 Juli 2019 di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok. Kegiatan tersebut telah penulis aktualisasikan sesuai
dengan tahapan-tahapan yang telah direncanakan dan setiap
tahapan kegiatan penulis juga telah mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan nilai-nilai kedudukan serta
peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan
Publik). Pelaksanaan kegiatan tersebut penulis uraikan dengan
tahapan sebagai berikut :

Kegiatan 2 tahapan 1:
Membuat dan mengatur jadwal pelaksanaan sosialisasi

Pada tahapan membuat dan mengatur jadwal pelaksanaan


sosialisasi, penulis telah melaksanakannya pada hari kamis tanggal
18 Juli 2019 di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini
penulis telah mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Tanggung jawab dan transparansi” dengan cara membuat dan
mengatur jadwal sosialisasi secara cermat dan teliti sehingga siswa
mengetahui dengan jelas dan diketahui secara terbuka oleh semua
siswa yang akan terlibat dalam tahapan kegiatan sosialisasi
tersebut.

Selanjutnya penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Komitmen


mutu yaitu “Efektivitas” dengan cara membuat dan mengatur jadwal
sosialisasi dengan mempertimbangkan hari, waktu dan tempat
yang tepat sehingga durasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
sosialisasi akan cukup dan juga tidak menggangu jam pelajaran
siswa.

63
Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu jadwal
pelaksanaan sosialisasi dan foto pembuatan jadwal sosialisasi.

Gambar 4.7 Jadwal Pelaksanaan Sosialisasi

Gambar 4.8 Pembuatan Jadwal Pelaksanaan Sosialisasi

64
Kegiatan 2 tahapan 2:
Membuat media sosialisasi
Pada tahapan membuat media sosialisasi pelaksanaan kegiatan,
penulis telah melaksanakannya selama 2 hari yaitu kamis dan
jum’at tanggal 18-19 Juli 2019. Dalam tahapan ini penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Kejelasan dan
Tanggung jawab” dengan cara dengan mendesain media agar
berisi materi yang jelas, singkat dan padat serta menggunakan
kalimat yang sederhana.

Selanjutnya penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Komitmen


mutu yaitu “Kreatif dan inovatif” dengan cara mendesain media
tidak hanya berisi kata-kata tetapi mengkombinasikan dengan
gambar-gambar yang menarik.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu media


sosialisasi dan foto pembuatan media sosialisasi.

Gambar 4.9 Media Sosialisasi

65
Gambar 4.10 Pembuatan media Sosialisasi

Kegiatan 2 tahapan 3:
Menyajikan materi sosialisasi
Pada tahapan menyajikan materi sosialisasi perihal pelaksanaan
kegiatan, penulis telah melaksanakannya pada hari senin tanggal
22 Juli 2019 di SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu sosialisasi
gambaran secara umum di ruang aula sekolah dan sosialisasi
technical meeting di kelas. Dalam tahapan ini penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Kejelasan” dengan
cara menguraikan materi sosialisasi secara sistematis, singkat,
padat dan jelas sehingga siswa dapat mamahami langkah apasaja
yang akan mereka lakukan.

Kemudian penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Etika Publik


yaitu “Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur”
dengan cara bersikap sopan, ramah, berbicara dengan suara jelas,
intonasi dan tempo yang sesuai, dan berbahasa indonesia baik dan
benar sehingga siswa dapat menerima materi dengan baik.

66
Selanjutnya, penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Komitmen
Mutu yaitu “Efektivitas” dengan cara menyampaikan materi
sosialisasi dengan durasi waktu yang cukup dan tidak
menghabiskan waktu yang lama sehingga siswa dapat memahami
inti sari tujuan yang ingin dicapai.

Kemudian dalam menyajikan materi sosialisasi, penulis juga telah


mengaktualisasikan nilai Pelayanan Publik yaitu” Transparansi”
dengan cara menyampaikan materi secara interaktif dalam forum
terbuka sehingga terciptanya suasana sosialisasi yang kondusif
dan siswa dapat menerima materi dengan antusias.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu materi yang


disampaikan dan foto kegiatan sosialisasi.

Gambar 4.11 Materi yang disampaikan

67
(a)

(b)
Gambar 4.12 (a) dan (b) Kegiatan Sosialisasi

Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi


Dengan melakukan sosialisasi tentang kegiatan pengolahan
sampah organik menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas Pendidikan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan tujuan dan

68
pelaksanaan kegiatan dapat dipahami oleh siswa dan warga
sekolah yang terlibat sehingga diharapkan dapat berkontribusi
mendukung pencapaian visi SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu:
Menuju sekolah yang berprestasi, berwawasan lingkungan dan
berjiwa kewirausahaan dengan dilandasi iman dan taqwa serta
diharapkan agar dapat berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1
Lepar Pongok diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar.

(3) Kegiatan 3 :
Mengolah sampah organik menjadi pupuk organik

Kegiatan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik


bersama siswa di SMA Negeri 1 Lepar Pongok menjadi penting
dilakukan karena kegiatan ini merupakan inti dari semua kegiatan.
Tujuannya agar siswa dapat mempraktekkan secara langsung
mengenai bagaimana cara mengolah sampah organik menjadi
pupuk organik sehingga dapat menambah keterampilan siswa
tentang cara mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
serta diharapkan dapat meningkatkan sikap kepedulian siswa
terhadap lingkungan.

Pada kegiatan ini penulis telah melaksanakannya selama 6 hari


yaitu tanggal 22-25 Juli 2019 dan 29-30 Juli 2019 di SMA Negeri 1
Lepar Pongok. Kegiatan tersebut telah penulis aktualisasikan
sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah direncanakan dan
setiap tahapan kegiatan penulis juga telah mengaktualisasikan

69
nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan nilai-nilai
kedudukan serta peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, WoG,
dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan kegiatan tersebut penulis
uraikan dengan tahapan sebagai berikut :

Kegiatan 3 tahapan 1:
Membuat dan mengatur jadwal pengolahan sampah organik
menjadi pupuk organik

Pada tahapan membuat dan mengatur jadwal pengolahan sampah


organik menjadi pupuk organik, penulis telah melaksanakannya
pada hari senin tanggal 22 Juli 2019 di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok. Penulis telah mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Kejelasan” dengan cara membuat dan mengatur jadwal yang
mana menunjukkan kejelasan terhadap waktu, tempat pelaksanaan
dan peserta yang terlibat sehingga siswa dapat memahami kapan
dan dimana pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah organik
akan mereka lakukan.

Penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Komitmen mutu yaitu


“Efektif dan Efesien” dengan cara mempertimbangkan durasi
waktu, tempat yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan sehingga
pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah dapat berjalan secara
efektif dan efesien.

Selanjutnya penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Anti


Korupsi yaitu “Tanggung jawab” dengan cara membuat dan
mengatur jadwal secara cermat dan teliti sehingga diharapkan tidak
mengganggu jam pelajaran lain.

70
Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu jadwal
pelaksanaan pengolahan sampah organik dan foto pembuatan
jadwal pelaksanaan pengolahan sampah organik

Gambar 4.13 Jadwal Pelaksanaan Pengolahan Sampah Organik

Gambar 4.14 Pembuatan Jadwal Pelaksanaan Pengolahan Sampah Organik

71
Kegiatan 3 tahapan 2:
Menginventarisir data alat dan bahan serta rincian biaya
Pada tahapan menginventarisir data alat dan bahan serta rincian
biaya, penulis telah melaksanakannya pada hari selasa tanggal
23 Juli 2019 di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini,
penulis telah mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Transparansi” dengan cara melakukan inventarisir data alat dan
bahan serta rincian biaya secara transparan sesuai jumlahnya
dan biaya yang dikeluarkan sehingga diharapkan tidak
menimbulkan kesalahpaham siswa terhadap penggunaan alat
dan bahan serta biaya. Disamping itu, penulis juga telah
mengaktualisasikan nilai Komitmen mutu yaitu “efektif dan
efesien” dengan cara menginventarisir data alat dan bahan yang
harus dibutuhkan saja dan sedapat mungkin meminimalisir biaya
yang akan keluar tetapi tetap mempertimbangkan mutu.

Selanjutnya penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Anti


Korupsi yaitu “Kejujuran” dengan cara menginventarisasi data alat
dan bahan serta rincian biaya yang valid dan tidak mengada-
ngada ataupun melakukan mark-up data sehingga tidak
menimbulkan prasangka buruk siswa kepada penulis dan data
dapat diterima siswa dengan senang hati. Disamping itu, penulis
juga telah mengaktualisasikan nilai Whole of Government yaitu
“sinkronisasi” dengan cara menginventarisasi data alat dan bahan
serta rincian biaya yang sesuai dengan harga barang di
toko/pasar sehingga data yang dibuat benar-benar rill dan faktual.

72
Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu data alat dan
bahan serta rincian biaya dan foto pembuatan data alat dan bahan
serta rincian biaya.

Gambar 4.15 Data Alat dan Bahan serta Rincian biaya

Gambar 4.16 Pembuatan Data Alat dan Bahan serta Rincian biaya

73
Kegiatan 3 tahapan 3:
Bersama siswa menyiapkan alat dan bahan
Pada tahapan bersama siswa menyiapkan alat dan bahan, penulis
telah melaksanakannya pada hari selasa dan rabu tanggal 23-24
Juli 2019 di SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini,
penulis telah mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu
“Kejelasan” dengan cara menginformasikan kepada siswa perihal
alat dan bahan yang perlu dibeli/dipinjam/dicari sehingga
mempermudah dan mempercepat dalam mengumpulkan alat dan
bahan.Disamping itu, penulis telah mengaktualisasikan nilai Anti
Korupsi yaitu “Kerja Keras” dengan cara berusaha dan bekerja
keras bersama siswa mengumpulkan alat dan bahan misalnya
mengumpulkan sampah-sampah organik yang terdapat di sekolah
dan sebagainya.

Selanjutnya penulis juga telah mengaktualisasikan nilai


Manajemen ASN yaitu “Pelaksana kebijakan, pelayanan publik,
perekat dan pemersatu bangsa” dengan cara memerankan posisi,
kedudukan, peran dan fungsi sebagai ASN pada saat bersama
siswa mengumpulkan alat dan bahan yang ada di sekolah dan di
lingkungan masyarakat. Kemudian dalam mengumpulkan alat dan
bahan bersama siswa, penulis juga telah mengaktualisasikan nilai
Pelayanan Publik yaitu” Partisipatif” dengan cara melibatkan
partisipasi siswa dalam mengumpulkan alat dan bahan sehingga
adanya kerjasama antara guru dan siswa.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu alat dan


bahan, foto persiapan alat dan bahan.

74
Gambar 4.17 Alat dan Bahan

(a) (b)

(c) (d)
Gambar 4.18 (a), (b), (c) dan (d) Persiapan Alat dan Bahan

75
Kegiatan 3 tahapan 4:
Bersama siswa mengolah sampah organik menjadi pupuk
organik
Pada tahapan bersama siswa bersama siswa mengolah sampah
menjadi pupuk organik, penulis telah melaksanakannya pada hari
kamis, senin dan selasa tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019 di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini, penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Kepemimpinan”
dengan cara mempraktekkan cara mengolah sampah organik
menjadi pupuk organik kemudian dilakukan siswa secara bersama
sehingga siswa dapat memahami bahwa sampah-sampah organik
dapat mereka olah sendiri menjadi sebuah pupuk organik yang
bermanfaat sehingga dapat meningkatkan rasa kepedulian siswa
terhadap lingkungan, terutama lingkungan sekolah tempat mereka
belajar dan menimba ilmu pengetahuan.

Berikutnya penulis juga telah mengaktualisasikan nilai


Nasionalisme yaitu “Sila ke 5 (keadilan) yaitu sikap adil terhadap
semua tingkat kemasyarakatan, menyediakan kesetaraan,
kesempatan dalam proses pelayanan” dengan cara melibatkan
partisipasi siswa secara adil dan tidak membedakan kemampuan
maupun latar belakang masing-masing siswa. Disamping itu,
penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Etika Publik yaitu
“mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi” dengan cara
menunjukkan sikap kepemimpinan yang melayani siswa dengan
berintegritas tinggi sehingga setiap langkah-langkah pengerjaan
dapat diikuti oleh semua siswa menjadikan pengerjaan dapat cepat
selesai sehingga waktu pengerjaannya pun menjadi lebih efektif.

76
Selanjutnya, penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Komitmen
Mutu yaitu “Orientasi Mutu” dengan cara bersama siswa membuat
pupuk organik sesuai prosedur langkah-langkah yang telah
ditentukan sehingga diharapkan dapat menghasilkan pupuk
organik yang baik. Kemudian dalam membuat pupuk organik
bersama siswa, penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Anti
Korupsi yaitu ”Kerja Keras” dengan cara melakukan setiap langkah-
langkah pembuatan pupuk bersama siswa dengan kerja keras,
hati-hati dan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu, penulis telah
mengaktualisasikan nilai Pelayanan Publik yaitu “tidak diskriminatif”
dengan cara tidak membedakan perlakuan kepada masing-masing
siswa sehingga dapat menguatkan rasa kebersamaan, semangat
persatuan dan kekompakan diantara siswa.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu pupuk


organik dalam proses dan foto kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik.

Gambar 4.19 Pupuk Organik dalam Proses

77
(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Gambar 4.20 (a), (b), (c),(d),(e) dan (f) kegiatan pengolahan sampah organik
menjadi pupuk organik

78
(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Gambar 4.21 (a), (b), (c),(d),(e) dan (f) kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik lanjutan

79
(a) (b)
Gambar 4.22 (a) dan (b) kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk
organik lanjutan

Kegiatan 3 tahapan 5:
Menugaskan siswa membersihkan alat yang telah digunakan
Pada tahapan menugaskan siswa membersihkan alat yang telah
digunakan, penulis telah melaksanakannya bersamaan dengan
waktu pelaksanaan pengolahan sampah organik yaitu pada hari
kamis, senin dan selasa tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019 di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Tahapan ini baru dapat dilaksanakan
apabila tahapan pengolahan sampah menjadi pupuk organik
selesai. Dalam tahapan ini, penulis telah mengaktualisasikan nilai
Akuntabilitas yaitu “Kejelasan dan kepercayaan” dengan cara
memberikan informasi tugas yang jelas dan memberikan tanggung
jawab kepada beberapa siswa untuk membersikan alat-alat yang
telah digunakan sehingga dapat tumbuh sikap tanggung jawab
pada diri siswa dan siswa dapat lebih memahami arti dari sebuah
tanggung jawab atas tugas yang diberikan kepanya serta siswa
dapat belajar bagaimana menjaga kepercayaan orang terhadap
dirinya.

Selanjutnya penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Manajemen


ASN yaitu “Pelaksana kebijakan, pelayanan publik, perekat dan
pemersatu bangsa,” dengan cara memberikan tugas kepada siswa

80
untuk dikerjakan bersama dan memberikan pemahaman kepada
siswa bahwa apabila sebuah pekerjaan dilakukan secara bersama
maka akan terasa lebih ringan sehingga dapat memupuk rasa
kesatuan dan kegiatan membersihkan alat dapat lebih cepat
selesai.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu alat yang


telah bersih dan foto saat membersihkan alat.

Gambar 4.23 Alat yang Sudah Bersih

Gambar 4.24 Saat Membersihkan Alat

81
Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi
Dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
bersama siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan
dapat menjadi solusi terbaik dalam mengurangi volume sampah
organik, menjadikan sampah organik menjadi lebih bernilai guna
dan bermanfaat, serta menciptakan lingkungan sekolah yang
sehat, bersih dan indah dan bebas dari sampah sehingga
diharapkan dapat berkontribusi mendukung pencapaian visi SMA
Negeri 1 Lepar Pongok yaitu: Menuju sekolah yang berprestasi,
berwawasan lingkungan dan berjiwa kewirausahaan dengan
dilandasi iman dan taqwa serta diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok
diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
3) Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih, hijau, dan
berwawasan lingkungan

(1) Kegiatan 4:
Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan penting
dilakukan untuk mengukur sejauh mana proses kegiatan
terlaksana dengan baik dan mengetahui bagaimana respons siswa
terhadap pelaksanaan kegiatan serta mengetahui seberapa besar
manfaat dan keberlajutan program kegiatan ini bagi kemajuan
sekolah.

82
Pada kegiatan ini penulis telah melaksanakannya selama 3 hari
yaitu tanggal 31 Juli dan 1-2 Agustus 2019 di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok. Kegiatan tersebut telah penulis aktualisasikan sesuai
dengan tahapan-tahapan yang telah direncanakan dan setiap
tahapan kegiatan penulis juga telah mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan nilai-nilai kedudukan serta
peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan
Publik). Pelaksanaan kegiatan tersebut penulis uraikan dengan
tahapan sebagai berikut :

Kegiatan 4 tahapan 1:
Membuat lembar evaluasi kegiatan

Pada tahapan membuat lembar evaluasi kegiatan, penulis telah


melaksanakannya pada hari rabu tanggal 31 Juli 2019 di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini, penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Kejelasan dan
tanggung jawab” dengan cara membuat lembar evaluasi kegiatan
yang jelas dan tersistematis dengan demikian diharapkan siswa
memahami dalam pengisian lembar evaluasi kegiatan dan data
yang diperoleh dapat diinterpretasikan dan juga disimpulkan
sehingga hasil pengolahan data dapat dipertanggungjawabkan.

Penulis juga telah mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi yaitu


“Kemandirian” dengan cara berusaha sendiri membuat lembar
evaluasi kegiatan yang layak untuk digunakan dan dapat menjadi
bukti autentik sehingga lembar evaluasi dapat langsung
disebarkan ke siswa untuk diisi sebagai penilaian terhadap
pelaksanaan kegiatan.

83
Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu lembar
evaluasi kegiatan dan foto pembuatan lembar evaluasi kegiatan.

Gambar 4.25 Lembar Evaluasi Kegiatan

Gambar 4.26 Pembuatan Lembar Evaluasi Kegiatan

84
Kegiatan 4 tahapan 2:
Mengisi lembar evaluasi kegiatan
Pada kegiatan mengisi lembar evaluasi kegiatan, penulis telah
melaksanakannya pada hari kamis tanggal 1 Agustus 2019 di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini, penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Integritas” dengan
cara memberikan petunjuk kepada siswa untuk mengisi lembar
evaluasi dengan jujur sesuai dengan fakta yang ada selama
proses kegiatan sebagai tolak ukur ketercapaian tujuan
pelaksanaan kegiatan, sehingga diharapkan data-data yang
dihasilkan akan valid, autentik dan dapat dipertanggungjawabkan
demi perbaikan dan peningkatan proses maupun hasil dari
pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah organik menjadi
sampah.

Selanjutnya penulis juga telah mengaktualisasikan nilai


Komitmen mutu yaitu “orientasi mutu” dengan cara menerapkan
prosedur pengumpulan data evaluasi kegiatan yang tersistematis,
sehingga data evaluasi kegiatan yang diperoleh benar-benar
dapat mengevaluasi sejauh mana implementasi kegiatan
terlaksana maka diharapkan adanya target sasaran mutu
sehingga hasil atau output dari pelaksanaan kegiatan akan lebih
baik.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu lembar


evaluasi kegiatan yang telah diisi dan foto pengisian lembar
evaluasi.

85
Gambar 4.27 Lembar Evaluasi Kegiatan yang Telah Diisi

Gambar 4.28 Pengisian Lembar Evaluasi Kegiatan

86
Kegiatan 4 tahapan 3:
Menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan
Pada tahapan menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan, penulis telah
melaksanakannya pada hari jum’at tanggal 2 Agustus 2019 di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok. Dalam tahapan ini, penulis telah
mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas yaitu “Kejelasan” dengan
cara mengolah data-data evaluasi kegiatan untuk dianalisis secara
keseluruhan dengan sistematis dan terukur untuk ditarik
kesimpulan yang representatif sehingga dapat diketahui kelebihan
dan kelemahan serta saran/komentar pada program kegiatan
pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik untuk
diimplentasikan secara berkelanjutan dengan pelaksanaan yang
lebih baik lagi.

Adapun output/hasil melaksanakan tahapan ini yaitu hasil


pengolahan data lembar evaluasi kegiatan dan adanya
kesimpulan.

Gambar 4.29 Hasil Pengolahan Data Lembar Evaluasi Kegiatan dan Kesimpulan

87
Kontribusi Terhadap Nilai Visi Dan Misi
Dengan melakukan evaluasi keseluruhan perihal kegiatan
pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik bersama siswa
kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas Pendidikan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung maka diharapkan dapat menunjukan
persentase keberhasilan terhadap proses dan hasil kegiatan
sehingga diharapkan dapat berkontribusi mendukung pencapaian
visi SMA Negeri 1 Lepar Pongok yaitu: Menuju sekolah yang
berprestasi, berwawasan lingkungan dan berjiwa kewirausahaan
dengan dilandasi iman dan taqwa serta diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA Negeri 1 Lepar Pongok
diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan dan kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar

4.4 Analisis Dampak Apabila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak


Diaktualisasikan/Diaplikasi dalam Pelaksanaan Tugas dan
Jabatan
Pada pembahasan bagian hasil pelaksanaan aktualisasi (4.3) telah
diuraikan keseluruhan kegiatan dan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) dan nilai-nilai kedudukan serta peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan Publik). Berikut ini penulis
menganalisis dampak apabila nilai-nilai tersebut tidak dapat
diaplikasikan dalam melaksanakan tugas dan jabatan saya.

88
(1) Kegiatan 1 :
Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala
sekolah, Waka. Kurikulum dan Waka. Kesiswaan)

Kegiatan 1 Tahapan 1 : Menyampaikan kepada atasan perihal


rencana kegiatan
Dalam menyampaikan kepada atasan perihal rencana kegiatan,
apabila nilai Akuntabilitas yaitu “Kejelasan”, nilai Nasionalisme yaitu
Sila ke 4 (mengutamakan musyawarah dalam pengambilan
keputusan untuk kepentingan bersama) dan nilai Etika Publik yaitu
“Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama” tidak dapat
diaplikasikan maka akan berdampak:
1) Atasan tidak mengetahui tentang rencana kegiatan sehingga
tidak ada kejelasan tentang apasaja langkah-langkah
pelaksanaan kegiatan.
2) Dapat terjadinya miskonsepsi dan kesalahpahaman antara
penulis dengan atasan/kepala sekolah karena rencana kegiatan
yang disampaikan tidak jelas.
3) Pelaksanaan kegiatan tidak dapat berjalan sesuai dengan
tujuan dan harapan karena tidak mendapatkan kesepakatan
antara atasan/kepala sekolah dengan penulis
4) Pelaksanaan kegiatan dapat saja berjalan namun dikhawatirkan
kurang efektif dan kurang maksimal karena tidak adanya
musyawarah untuk mendapatkan saran dan masukan dari
atasan/kepala sekolah
5) Tidak terciptanya hubungan dan kerjasama yang harmonis
antara penulis selaku calon ASN dengan atasan/kepala sekolah
dalam memajukan sekolah dan mewujudkan visi dan misi.

89
6) Tidak adanya keterbukaan terhadap pelaksanaan kegiatan
maka akan berdampak pula pada proses pelaksanaan kegiatan.
7) Pelaksanaan kegiatan tidak mendapat dukungan dari pihak
sekolah terutama atasan/kepala sekolah.
8) Kurangnya kepercayaan atasan/kepala sekolah terhadap
kegiatan yang akan dilakukan.

Kegiatan 1 Tahapan 2 : Membuat lembar persetujuan atasan


Dalam membuat lembar persetujuan atasan apabila nilai
Akuntabilitas yaitu “tanggung jawab” tidak dapat diaplikasikan
maka akan berdampak:
1) Lembar persetujuan yang dibuat tidak sesuai standar aturan
yang berlaku.
2) Timbulnya kesalahpahaman antara penulis dan atasan karena
lembar persetujuan yang dibuat rancu dan tidak jelas.
3) Pada saat meminta persetujuan, lembar persetujuan dapat
ditolak karena tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Kegiatan 1 Tahapan 3 : Meminta persetujuan atasan perihal


rencana kegiatan
Dalam meminta persetujuan atasan perihal rencana kegiatan,
apabila nilai Akuntabilitas yaitu “tanggung jawab” dan nilai Etika
Publik yaitu “Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur”
tidak dapat diaplikasikan maka akan berdampak:
1) Pelaksanaan kegiatan dapat dibatalkan atau tidak dapat
dilaksanakan karena tidak mendapat persetujuan dari
atasan/kepala sekolah.
2) Tidak bisa dipertanggungjawabkan karena ketiadaan bukti
tertulis mengenai izin pelaksanaan kegiatan.

90
3) Komunikasi dan persetujuan dari atasan tidak dapat berjalan
dengan baik karena tidak berasaskan standar etika yang
sesuai.
4) Tidak mencerminkan niat dan etikat yang baik untuk
melaksanakan kegiatan.
5) Penulis selaku calon ASN dapat saja dinilai tidak sopan dan
tidak beretika oleh atasan, karena menyalahi prosedur dalam
meminta persetujuan atasan.

(2) Kegiatan 2 :
Melakukan sosialisasi rencana kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik kepada siswa kelas X SMA
Negeri 1 Lepar Pongok

Kegiatan 2 Tahapan 1 : Membuat dan mengatur jadwal


pelaksanaan sosialisasi
Dalam membuat dan mengatur jadwal pelaksanaan sosialisasi,
apabila nilai Akuntabilitas yaitu “tanggung jawab dan transparan”
dan nilai Komitmen mutu yaitu “Efektif dan efesien” tidak dapat
diaplikasikan maka akan berdampak:
1) Jadwal tidak tersusun dengan baik dan pembuatan jadwal
menyita banyak waktu
2) Kegiatan sosialisasi tidak dapat dilaksanakan karena jadwal
sosialisasi dibuat asal-asalan, tidak cermat dan tidak dengan
rasa tanggung jawab.
3) Jadwal sosialisasi tidak dapat diterima oleh semua siswa
karena tidak transparan dalam menyampaikannya dan tidak
diketahui oleh semua siswa.

91
4) Pada saat kegiatan sosialisasi dikhawatirkan tidak berjalan
dengan efektif dan efesien.
5) Tidak semua siswa dapat menghadiri kegiatan sosialisasi
sehingga rencana kegiatan tidak dapat tersampaikan kepada
semua siswa.
6) Jadwal sosialisasi dapat mengganggu proses KBM dan jam
pelajaran siswa.

Kegiatan 2 Tahapan 2: Membuat media sosialisasi


Dalam membuat media sosialisasi apabila nilai Akuntabilitas yaitu
“kejelasan” dan nilai Komitmen mutu yaitu “Kreatif dan inovatif”
tidak dapat diaplikasikan maka akan berdampak:
1) Media sosialisasi kurang efektif bahkan tidak dapat digunakan
karena berisi materi yang tidak jelas maksud dan tujuannya.
2) Siswa akan sulit memahami materi yang terdapat dalam media
sosialisasi.
3) Media sosialisasi yang dibuat dan akan digunakan kurang
menarik dan bersifat monoton.
4) Tidak timbulnya kreativitas dalam diri penulis sebagai tuntutan
menjadi seorang calon ASN.
5) Pada saat menyajikan materi sosialisasi, dikhawatirkan siswa
cepat merasa jenuh sehingga materi tidak tersampaikan.

Kegiatan 2 Tahapan 3 : Menyajikan materi sosialisasi


Dalam menyajikan materi sosialisasi, apabila nilai Akuntabilitas
yaitu “kejelasan” dan nilai Etika Publik yaitu “Memelihara dan
menjunjung tinggi standar etika luhur” tidak dapat diaplikasikan
maka akan berdampak:
1) Jadwal yang telah dibuat tidak terlaksana dengan baik.

92
2) Materi yang disajikan tidak dapat tersampaikan dengan baik
sehingga siswa tidak paham apa yang disampaikan.
3) Pada saat akan melakukan pengolahan sampah, siswa akan
merasa kebingungan melakukan langkah-langkah pengerjaan
pengolahan sampah.
4) Siswa akan merasa tidak peduli terhadap kegiatan pengolahan
sampah yang akan dilakukan.
5) Penyampaian materi tidak menarik perhatian siswa sehingga
siswa tidak antusias dan bersemangat untuk melakukan
kegiatan pengolahan sampah.
Selanjutnya apabila nilai Komitmen Mutu yaitu “Efektivitas” dan nilai
Pelayanan Publik yaitu” Transparansi” tidak dapat diaplikasikan
dalam meminta menyajikan materi sosialisasi, maka juga akan
berdampak:
1) Kegiatan sosialisasi dapat menyita durasi waktu yang lama
sehingga tidak efektif dan berjalan tidak sesuai jadwal yang
telah dibuat.
2) Tidak terciptanya suasana sosialisasi yang kondusif dan
interaktif, sehingga penulis kurang yakin apakah siswa benar-
benar memahami kegiatan yang akan dilakukan

(3) Kegiatan 3 :
Mengolah sampah organik menjadi pupuk organik

Kegiatan 3 Tahapan 1 : Membuat dan mengatur jadwal


pengolahan sampah organik menjadi
pupuk organik
Dalam membuat dan mengatur jadwal kegiatan pengolahan
sampah organik menjadi pupuk organik, apabila nilai Akuntabilitas

93
yaitu “Kejelasan”, nilai Komitmen mutu yaitu “Efektif dan efesien”
dan nilai Anti Korupsi yaitu “Tanggung jawab” tidak dapat
diaplikasikan maka akan berdampak:
1) Jadwal tidak tersusun dengan baik dan pembuatan jadwal
menyita banyak waktu
2) Kegiatan pengolahan sampah organik tidak dapat dilaksanakan
karena jadwal tidak disusun dengan baik, tidak cermat dan tidak
dengan rasa tanggung jawab.
3) Jadwal pengolahan sampah organik tidak dapat diterima oleh
semua siswa karena tidak transparan dalam menyampaikannya
dan tidak diketahui oleh semua siswa.
4) Pada saat kegiatan pengolahan sampah organik dikhawatirkan
tidak berjalan dengan efektif dan efesien.
5) Tidak semua siswa dapat menghadiri pelaksanaan kegiatan
pengolahan sampah organik.
6) Jadwal pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah organik
dapat mengganggu proses KBM dan jam pelajaran siswa.

Kegiatan 3 Tahapan 2 : Menginventarisir data alat dan bahan


serta rincian biaya
Dalam menginventarisir data alat dan bahan serta rincian biaya,
apabila nilai Akuntabilitas yaitu “tanggung jawab” , nilai Komitmen
mutu yaitu “efektif dan efesien” dan nilai Anti Korupsi yaitu
“Kejujuran” serta nilai Whole of Government yaitu “sinkronisasi”
tidak dapat diaplikasikan maka akan berdampak:
1) Dapat menimbulkan kesalahpahaman antara penulis dan siswa
atas alat dan bahan yang akan digunakan serta biaya yang
dikeluarkan.

94
2) Inventarisir data alat dan bahan serta rincian biaya tidak
tersusun dengan baik dan transparan.
3) Pembuatan inventarisir data alat dan bahan serta rincian biaya
menghabiskan waktu yang lama.
4) Pada saat menyiapkan alat dan bahan, dikhawatirkan tidak
efektif dan efesien karena tidak ada kejelasan apa saja alat dan
bahan yang dibutuhkan.
5) Tidak diketahui alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan
sehingga dapat menyulitkan siswa dalam menyiapkan alat dan
bahan.
6) Biaya yang akan dikeluarkan tidak bisa diterima siswa karena
data tidak valid dan tidak sinkron.
7) Terjadi perbedaan antara data harga barang yang dibuat
dengan harga barang yang sesungguhnya di toko/pasar karena
data tidak rill dan tidak faktual.
8) Pada saat akan menyiapkan alat dan bahan, dikhawatirkan
dapat terjadi pemborosan penggunaan biaya.

Kegiatan 3 Tahapan 3 : Bersama siswa menyiapkan alat dan


bahan
Pada saat bersama siswa menyiapkan alat dan bahan, apabila nilai
Akuntabilitas yaitu “kejelasan”, nilai Anti Korupsi yaitu “Kerja Keras”
dan Manajemen ASN yaitu “Pelaksana kebijakan, pelayanan
publik, perekat dan pemersatu bangsa” serta nilai Pelayanan
Publik yaitu” Partisipatif” tidak dapat diaplikasikan maka akan
berdampak:

95
1) Siswa tidak memahami alat dan bahan apa saja yang
diperlukan sehingga mereka merasa kesulitan saat menyiapkan
alat dan bahan.
2) Adanya miskomunikasi antara siswa dan penulis dalam
menyiapkan alat dan bahan
3) Proses menyiapkan alat dan bahan dapat berlangsung dengan
waktu yang lama
4) Alat dan bahan yang disiapkan tidak sesuai dengan data
inventarisasi yang telah dibuat.
5) Hanya beberapa saja alat dan bahan yang diperoleh karena
tidak dilakukan dengan tanggung jawab dan kerja keras.
6) Kegiatan selanjutnya yaitu pengolahan sampah organik menjadi
terhambat dan tidak dapat dilaksanakan.
7) Munculnya krisis kepercayaan masyarakat terhadap penulis
karena dalam menyiapkan alat dan bahan yang ada di
lingkungan masyarakat tidak memerankan posisi, kedudukan,
peran serta fungsi sebagaimana layaknya seorang ASN.
8) Penulis tidak dapat mencerminkan sosok dan kepribadian yang
memiliki nilai Manajemen ASN sebagaimana yang dituntut
sebagai calon PNS.
9) Hubungan antara penulis selaku guru dengan siswa menjadi
tidak harmonis dan tidak interaktif karena penulis tidak dapat
melayani siswa dengan baik sehingga menurunkan partisipasi
siswa dalam menyiapkan alat dan bahan.
10) Tidak terjadinya kerjasama yang baik dan rasa kebersamaan
semakin rendah karena siswa tidak mau berpartisipasi dalam
menyiapkan alat dan bahan.

96
Kegiatan 3 Tahapan 4 : Bersama siswa mengolah sampah
organik menjadi pupuk organik
Pada saat bersama siswa mengolah sampah organik menjadi
pupuk organik, apabila nilai Akuntabilitas yaitu “kepemimpinan”,
nilai Nasionalisme yaitu “Sila ke 5 (keadilan) yaitu sikap adil
terhadap semua tingkat kemasyarakatan, menyediakan
kesetaraan, kesempatan dalam proses pelayanan”, nilai Etika
Publik yaitu “mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi” dan
nilai Komitmen Mutu yaitu “Orientasi Mutu” serta nilai Anti Korupsi
yaitu ”Kerja Keras” tidak dapat diaplikasikan maka akan
berdampak:
1) Siswa tidak memahami cara mengolah sampah organik dengan
baik karena penulis tidak menunjukkan kepemimpinan dalam
mempraktekkan cara mengolah sampah organik
2) Siswa merasa kesulitan saat mencoba melakukan kegiatan
pengolahan sampah organik.
3) Adanya miskomunikasi dan kesalahpahaman antara siswa dan
penulis dalam melakukan kegiatan pengolahan sampah
organik.
4) Siswa menjadi kurang semangat dan antusias dalam
melakukan kegiatan pengolahan sampah organik.
5) Kegiatan pengolahan sampah organik tidak berjalan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat sehingga dapat mengganggu
jam pelajaran siswa.
6) Kegiatan pengolahan sampah organik dapat berlangsung
dengan waktu yang lama sehingga tidak efektif dan efisien.
7) Kegiatan pengolahan sampah menjadi tidak
terkendali/terkoordinir dengan baik apabila penulis tidak

97
memunculkan sikap kepemimpinan yang berintegritas dan
berkualitas tinggi.
8) Langkah-langkah prosedur pengerjaan pengolahan sampah
tidak terlaksana dengan baik dan sistematis sesuai rencana.
9) Dapat terjadi kecemburuan sosial, konflik dan pertikaian
diantara siswa tidak adanya pembagian tugas secara adil,
merata dan memberikan kesempatan dan perlakukan yang
sama.
10) Tidak terciptanya kerjasama dan semangat gotong-royong
dalam melakukan setiap langkah-langkah kegiatan pengolahan
sampah organik.
11) Pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah organik menjadi sia-
sia dan hasil yang diharapkan, dikhawatirkan menjadi tidak
maksimal sehingga tidak berorientasi pada mutu.
12) Dapat menurunkan rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan,
terutama lingkungan sekolah.
13) Tidak terciptanya suasana lingkungan kerja yang harmonis,
interaktif dan komunikatif yang berkontribusi mewujudkan visi
dan misi sekolah.

Kegiatan 3 Tahapan 5 : Menugaskan siswa membersihkan alat


yang telah digunakan
Pada saat menugaskan siswa membersihkan alat yang telah
digunakan, apabila nilai Akuntabilitas yaitu “kejelasan dan
kepercayaan” dan nilai Manajemen ASN yaitu “Pelaksana
kebijakan, pelayanan publik, perekat dan pemersatu bangsa” tidak
dapat diaplikasikan maka akan berdampak:

98
1) Siswa tidak memahami petunjuk atas tugas yang diberikan
kepadanya.
2) Terjadinya miskomunikasi dan kesalahpahaman antara siswa
dan penulis dalam membersihkan alat.
3) Siswa tidak membersihkan alat dengan baik, tidak serius dan
tidak ada rasa tanggung jawab.
4) Membersihkan alat dapat menghabiskan waktu yang lama.
5) Siswa hanya membersihkan beberapa alat saja dan
membiarkan alat yang lain.
6) Tidak terjadinya kerjasama yang baik dan rasa saling percaya
semakin rendah.
7) Penulis tidak dapat mencerminkan sosok dan kepribadian yang
memiliki nilai Manajemen ASN sebagaimana yang dituntut
sebagai calon PNS.

(4) Kegiatan 4:
Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Kegiatan 4 Tahapan 1 : Membuat lembar evaluasi kegiatan
Dalam membuat lembar evaluasi kegiatan, apabila nilai
Akuntabilitas yaitu “Kejelasan dan tanggung jawab” dan nilai Anti
Korupsi yaitu “Kemandirian” tidak dapat diaplikasikan maka akan
berdampak:
1) Lembar evaluasi kegiatan dapat memuat banyak kesalahan
sehingga tidak dapat dijadikan pedoman penilaian.
2) Lembar evaluasi kegiatan tidak tersusun dengan jelas dan
sistematis
3) Pembuatan lembar evaluasi kegiatan tidak sesuai dengan
standar kelayakan sehingga tidak dapat digunakan.

99
4) Lembar evaluasi kegiatan tidak dapat menilai secara
keseluruhan dan tidak dapat menjadi bukti otentik.
5) Pembuatan lembar evaluasi kegiatan menghabiskan waktu
yang lama
6) Tidak timbulnya usaha sadar dan kreativitas penulis untuk
membuat lembar evaluasi kegiatan yang baik
7) Lembar evaluasi kegiatan tidak dapat dipertanggungjawabkan
dan
8) Lembar evaluasi kegitan tidak mendukung terwujudnya visi dan
misi sekolah demi perbaikan dan kemajuan yang berkelanjutan.

Kegiatan 4 Tahapan 2 : Mengisi lembar evaluasi kegiatan


Pada saat pengisian lembar evaluasi kegiatan, apabila nilai
Akuntabilitas yaitu “integritas” dan nilai Komitmen mutu yaitu
“orientasi mutu” tidak dapat diaplikasikan maka akan berdampak:
1) Siswa tidak memahami petunjuk pengisian lembar evaluasi
kegiatan.
2) Dapat terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam pengisian lembar
evaluasi kegiatan.
3) Siswa tidak jujur dalam mengisi lembar evaluasi kegiatan
sehingga data yang diperoleh tidak rill dan tidak faktual.
4) Data-data yang diperoleh tidak valid dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
5) Data-data yang diperoleh tidak dapat menunjukkan target
sasaran mutu sehingga tidak dapat dijadikan tolak ukur
ketercapaian tujuan pelaksanaan kegiatan.

100
6) Data–data yang diperoleh tidak dapat diolah dan dianalisis
sehingga tidak dapat dijadikan pedoman perbaikan dan
peningkatan proses maupun hasil pelaksanaan kegiatan.
7) Penulis dapat mengalami kesulitan dalam menganalisis dan
menyimpulkan data lembar evaluasi kegiatan.
8) Proses pengisian lembar evaluasi berjalan tidak secara tertib
maka dapat menghabiskan waktu yang lama sehingga tidak
efektif dan efesien terhadap waktu.

Kegiatan 4 Tahapan 3 : Menyimpulkan hasil lembar evaluasi


kegiatan
Dalam menyimpulkan hasil lembar evaluasi kegiatan, apabila nilai
Akuntabilitas yaitu “kejelasan” tidak dapat diaplikasikan maka akan
berdampak:
1) Dapat terjadi kesalahan dalam menyimpulkan hasil lembar
evaluasi kegiatan.
2) Hasil kesimpulan tidak dapat menilai sejauh mana proses
kegiatan telah terlaksana.
3) Hasil kesimpulan tidak jelas, bersifat tidak logis dan tidak
rasional sehingga tidak dapat dijadikan laporan hasil kegiatan.
4) Atasan/kepala sekolah dapat kesulitan dalam memahami hasil
kesimpulan yang diberikan.
5) Kesimpulan yang diperoleh tidak dapat berkontribusi dalam
mewujudkan visi dan misi sekolah.

101
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kegiatan Aktualisasi Latihan Dasar CPNS Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung ini, telah penulis laksanakan selama 30 hari kerja
mulai dari 02 Juli 2019 s/d 05 Agustus 2019 di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok. Aktualisasi ini berisi kegiatan pengolahan sampah organik
menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X SMA Negeri 1 Lepar
Pongok dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dan
nilai kedudukan serta peran ASN dalam NKRI. Aktualisasi yang
dilakukan sebagai bentuk kegiatan peduli terhadap lingkungan
sekolah sehingga dapat terciptanya lingkungan sekolah yang bersih
dan sehat. Bentuk kegiatan ini sebagai perwujudan dari visi dan
misi sekolah yang melaksanakan program “Wiyata Mandala” yaitu
berwawasan dan peduli lingkungan. Hal ini apabila tidak dilakukan
maka akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan dan
kemajuan sekolah serta akreditasi sekolah dimasa mendatang.
Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
telah adanya proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk
organik di SMA Negeri 1 Lepar Pongok.

5.2. Saran
Kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
diharapkan tidak hanya sebatas kegiatan aktualisasi ini, tetapi
disarankan agar dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok. Hal ini karena situasi dan kondisi yang ada
sangat mendukung untuk melaksanakan program kegiatan ini.
Saran untuk kegiatan yang serupa dengan yang penulis buat yaitu
pada saat pemotongan sampah organik diusahakan benar-benar
berukuran kecil dan merata agar proses pembusukan sampah

102
organik dapat maksimal dan berlangsung dengan waktu yang relatif
cepat. Selain itu perlu dilakukan pengecekan selama pupuk organik
masih dalam proses untuk menjaga suhu agar tidak di atas 50oC
sehingga hasil yang diharapkan dapat maksimal.

103
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Golongan III (Aktualisasi, Akuntabilitas, Anti Korupsi, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Nasionalisme) Modul 1. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan III (Wawasan Kebangsaan, Analisis Isu Kontemporer,
Kesiapsiagaan Bela Negara, Manajemen ASN, Pelayanan Publik,
Whole of Governmen, Habituasi) Modul 2. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Undang – Undang Republik Indonesia nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
Undang – Undang Republik Indonesia nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah

104
Lampiran 1. Formulir Rancangan Aktualisasi

Formulir Rancangan Aktualisasi

Nama : Wahyu Novaldi R, S.Pd

NIP : 19941101 201902 1 003

Latsar : Golongan III Angkatan VI

Unit kerja : UPTD Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Lepar

Pongok, Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

Identifikasi isu :

Berdasarkan diskusi bersama mentor dan coach serta pengamatan


penulis selama menjadi cpns guru kimia ahli pertama di SMA Negeri 1
Lepar, maka dihasilkan beberapa permasalahan/Isu yang terjadi. Adapun
Isu-isu tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Kurangnya keterampilan siswa dalam memanfaatkan laboratorium


kimia di SMA Negeri 1 Lepar Pongok sebagai sumber belajar.
2. Belum adanya pengolahan sampah organik di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok
3. Masih minimnya penggunaan media pembelajaran kimia di SMA
Negeri 1 Lepar Pongok
4. Hasil belajar kimia di SMA Negeri 1 Lepar Pongok masih rendah
Isu yang diangkat:

Belum adanya pengolahan sampah organik di SMA Negeri 1 Lepar


Pongok

Gagasan pemecahan isu :


“Pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik bersama siswa kelas
SMA Negeri 1 Lepar Pongok”
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Melakukan 1) Menyampaikan 1. Jadwal Akuntabilitas: Dengan melakukan konsultasi
konsultasi dan kepada atasan rencana Kejelasan, penulis akan dan diskusi dengan atasan
diskusi dengan perihal rencana kegiatan perihal kegiatan pengolahan
mengaktualisasikannya pada
atasan kegiatan sampah organik menjadi pupuk
Senin, 15 Juli 2019 dengan cara
2. Foto organik bersama siswa kelas X
1. Kepala Sekolah menguraikan dan menjelaskan
2. Waka. konsultasi maksud dan tujuan serta di SMA Negeri 1 Lepar Pongok,
Kurikulum dengan langkah-langkah kegiatan Dinas Pendidikan Provinsi
atasan Kepulauan Bangka Belitung
3. Waka. pengolahan sampah organik
Kesiswaan maka diharapkan hubungan
menjadi pupuk organik di SMA
dan kerjasama dengan atasan
Negeri 1 Lepar Pongok.,
perihal rencana tetap terjalin dengan baik
sehingga diharapkan atasan
kegiatan sehingga diharapkan dapat
dapat memberikan masukan,
Pengolahan berkontribusi mendukung
saran
sampah organik pencapaian visi SMA Negeri 1
menjadi pupuk Nasionalisme : Lepar Pongok yaitu: Menuju
organik bersama Sila ke 4 (utamakan Sekolah yang Berprestasi,
siswa kelas X SMA musyawarah dalam Berwawasan Lingkungan dan
Negeri 1 Lepar pengambilan keputusan untuk Berjiwa Kewirausahaan dengan
Pongok, Dilandasi Iman dan Taqwa
kepentingan bersama), penulis
akan mengaktualisasikannya serta diharapkan agar dapat
pada Senin, 15 Juli 2019 , berkontribusi terhadap misi
dengan cara berdiskusi tanya SMA Negeri 1 Lepar Pongok
jawab bersama atasan diantaranya:
diharapkan adanya suatu 1) Menggalang kekeluargaan
keputusan bersama demi dan kebersamaan dalam
kelancaran pelaksanaan iklim keterbukaan
kegiatan (transparansi)
2) Meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Etika Publik: sekolah dan sekitar
Menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama,
penulis akan
mengaktualisasikannya Senin,
15 Juli 2019 , dengan cara
dengan bersikap hormat dan
sopan dalam menerima dan
menghargai pendapat ataupun
masukan dari atasan demi
terlaksananya kegiatan dengan
baik sesuai tujuan.
2) Membuat 1. Lembar Akuntabilitas:
lembar persetujuan Tanggung jawab, penulis akan
persetujuan atasan
mengaktualisasikannya pada
atasan 2. Foto
Selasa, 16 Juli 2019 dengan
pembuatan
cara membuat lembar
lembar persetujuan atasan yang jelas,
persetujuan mudah dipahami dan
atasan
menggunakan bahasa Indonesia
yang baku, sehingga apabila
atasan akan menyetujui maka
penulis bertanggung jawab
selama pelaksanaan kegiatan.
3) Meminta 1. Lembar Akuntabilitas:
persetujuan persetujuan Tanggung jawab, penulis akan
atasan perihal atasan yang mengaktualisasikannya pada
rencana telah
Rabu, 17 Juli 2019 dengan cara
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kegiatan ditandatanga menjelasakan kepada atasan
ni mengenai alur kegiatan di
2. Foto saat lapangan, sehingga atasan akan
meminta merasa yakin bahwa penulis
persetujuan dapat bertanggung jawab pada
atasan kegiatan yang akan dilakukan.
Etika Publik:
Memelihara dan menjunjung
tinggi standar etika luhur,
penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Rabu, 17 Juli 2019 dengan cara
meminta persetujuan secara
sopan, ramah dan bertutur kata
yang lembut serta tidak
memaksakan kehendak kepada
atasan sehingga diharapkan
atasan dapat menyetujui
rencana kegiatan yang akan
dilakukan.
2 Melakukan 1) Membuat dan 1. Jadwal Akuntabilitas: Dengan melakukan sosialisasi
sosialisasi rencana mengatur pelaksanaan Tanggung jawab dan tentang kegiatan pengolahan
kegiatan jadwal sosialisasi transparansi, penulis akan sampah organik menjadi pupuk
pengolahan sosialisasi 2. Foto organik bersama siswa kelas X
mengaktualisasikannya pada
sampah organik pembuatan Kamis, 18 Juli 2019 dengan di SMA Negeri 1 Lepar Pongok,
menjadi pupuk jadwal cara membuat dan mengatur Dinas Pendidikan Provinsi
organik kepada sosialisasi Kepulauan Bangka Belitung
jadwal sosialisasi secara cermat
siswa kelas X SMA maka diharapkan tujuan dan
dan teliti sehingga siswa
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Negeri 1 Lepar mengetahui dengan jelas dan pelaksanaan kegiatan dapat
Pongok. diketahui secara terbuka oleh dipahami oleh siswa dan warga
semua siswa yang akan terlibat sekolah yang terlibat sehingga
dalam tahapan kegiatan diharapkan dapat berkontribusi
sosialisasi tersebut. mendukung pencapaian visi
Komitmen Mutu: SMA Negeri 1 Lepar Pongok
yaitu: Menuju Sekolah yang
Efektivitas, Berprestasi, Berwawasan
penulis akan Lingkungan dan Berjiwa
mengaktualisasikan pada Kewirausahaan dengan
Kamis, 18 Juli 2019 dengan Dilandasi Iman dan Taqwa
cara membuat dan mengatur serta diharapkan agar dapat
jadwal sosialisasi dengan berkontribusi terhadap misi
mempertimbangkan hari, waktu SMA Negeri 1 Lepar Pongok
dan tempat yang tepat sehingga diantaranya:
durasi yang dibutuhkan untuk 1) Menggalang kekeluargaan
pelaksanaan sosialisasi akan dan kebersamaan dalam
cukup dan juga tidak iklim keterbukaan
menggangu jam pelajaran (transparansi)
siswa. 2) Meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan
2) Membuat media 1. Media Akuntabilitas:
sosialisasi sosialisasi Kejelasan dan
2. Foto Tanggung jawab, penulis akan
pembuatan mengaktualisasikannya pada
media Kamis dan Jum’at 18-19 Juli
sosialisasi 2019 dengan cara mendesain
media yang berisikan materi
yang jelas, singkat dan padat
serta menggunakan kalimat
yang sederhana.
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Komitmen Mutu:
Kreatif dan Inovatif, penulis
akan mengkatualisasikannya
pada Kamis dan Jum’at 18-19
Juli 2019 dengan cara
mendesain media tidak hanya
berisi kata-kata tetapi
mengkombinasikan dengan
gambar-gambar yang menarik.
3) Menyajikan 1. Materi yang Akuntabilitas:
materi disampaikan Kejelasan, penulis akan
sosialisasi
mengaktualisasikannya pada
2. Foto Senin, 22 Juli 2019 dengan
kegiatan cara menguraikan materi
sosialisasi
sosialisasi secara sistematis,
singkat, padat dan jelas
sehingga siswa dapat
mamahami langkah apasaja
yang akan mereka lakukan.
Etika Publik:
Memelihara dan menjunjung
tinggi standar etika luhur,
penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Senin, 22 Juli 2019 dengan
cara bersikap sopan, ramah,
berbicara dengan suara jelas,
intonasi dan tempo yang sesuai,
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dan berbahasa indonesia baik
dan benar sehingga siswa dapat
menerima materi dengan baik.
Komitmen Mutu:
Efektivitas,penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Senin, 22 Juli 2019 dengan
cara menyampaikan materi
sosialisasi dengan durasi waktu
yang cukup dan tidak
menghabiskan waktu yang lama
sehingga siswa dapat
memahami inti sari tujuan yang
ingin dicapai.
Pelayanan Publik:
Transparan, penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Senin, 22 Juli 2019 dengan
cara menyampaikan materi
secara interaktif dalam forum
terbuka sehingga terciptanya
suasana sosialisasi yang
kondusif dan siswa dapat
menerima materi dengan
antusias.
3. Mengolah sampah 1) Membuat dan 1. Jadwal Akuntabilitas: Dengan mengolah sampah
organik menjadi mengatur pelaksanaan Kejelasan, penulis akan organik menjadi pupuk organik
pupuk organik jadwal pengolahan bersama siswa kelas X di SMA
mengaktualisasikannya pada
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
pengolahan sampah Senin, 22 Juli 2019 dengan cara Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
sampah organik organik membuat dan mengatur jadwal Pendidikan Provinsi Kepulauan
menjadi pupuk yangmana menunjukkan Bangka Belitung maka
organik 2. Foto kejelasan terhadap waktu, diharapkan dapat menjadi
pembuatan tempat pelaksanaan dan solusi terbaik dalam
jadwal peserta yang terlibat sehingga mengurangi volume sampah
pelaksanaan siswa dapat memahami kapan organik, menjadikan sampah
pengolahan dan dimana pelaksanaan organik menjadi lebih bernilai
sampah kegiatan pengolahan sampah guna dan bermanfaat, serta
organik organik akan mereka lakukan. menciptakan lingkungan
Komitmen Mutu: sekolah yang sehat, bersih dan
indah dan bebas dari sampah
Efektif dan Efesien, penulis sehingga diharapkan dapat
akan mengaktualisasikannya berkontribusi mendukung
pada Senin, 22 Juli 2019 pencapaian visi SMA Negeri 1
dengan cara Lepar Pongok yaitu: Menuju
mempertimbangkan durasi Sekolah yang Berprestasi,
waktu, tempat yang tepat untuk Berwawasan Lingkungan dan
pelaksanaan kegiatan sehingga Berjiwa Kewirausahaan dengan
pelaksanaan kegiatan Dilandasi Iman dan Taqwa
pengolahan sampah dapat serta diharapkan agar dapat
berjalan secara efektif dan berkontribusi terhadap misi
efesien. SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Anti Korupsi: diantaranya:
1) Menggalang kekeluargaan
Tanggung jawab, penulis akan
dan kebersamaan dalam
mengaktualisasikannya pada
iklim keterbukaan
Senin, 22 Juli 2019 dengan cara
(transparansi)
membuat dan mengatur jadwal
2) Meningkatkan kepedulian
secara cermat dan teliti
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
sehingga diharapkan tidak terhadap lingkungan
mengganggu jam pelajaran lain. 3) Menciptakan lingkungan
sekolah yang asri, bersih,
2) Menginventarisi 1. Data alat dan Akuntabilitas:
hijau, danberwawasan
r data alat dan bahan serta Transparansi, penulis akan lingkungan
bahan serta rincian biaya
mengaktualisasikannya pada
rincian biaya
Selasa, 23 Juli 2019 dengan
2. Foto cara melakukan inventarisir data
pembuatan
alat dan bahan serta rincian
data alat dan
biaya secara transparan sesuai
bahan serta
jumlahnya dan biaya yang
rincian biaya
dikeluarkan sehingga
diharapkan tidak menimbulkan
kesalahpaham siswa terhadap
penggunaan alat dan bahan
serta biaya.
Komitmen Mutu:
Efektif dan efiensi, penulis
akan mengaktualisasikannya
pada Selasa, 23 Juli 2019
dengan cara menginventarisir
data alat dan bahan yang harus
dibutuhkan saja dan sedapat
mungkin meminimalisir biaya
yang akan keluar tetapi tetap
mempertimbangkan mutu.
Anti Korupsi:
Kejujuran,penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Selasa, 23 Juli 2019 dengan
cara menginventarisasi data alat
dan bahan serta rincian biaya
yang valid dan tidak mengada-
ngada ataupun melakukan
mark-up data sehingga tidak
menimbulkan prasangka buruk
siswa kepada penulis dan data
dapat diterima siswa dengan
senang hati.
Whole of Government:
Sinkronisasi, penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Selasa, 23 Juli 2019 dengan
cara menginventarisasi data alat
dan bahan serta rincian biaya
yang sesuai dengan harga
barang di toko/pasar sehingga
data yang dibuat benar-benar rill
dan faktual.
3) Bersama siswa 1. Alat dan Akuntabilitas:
menyiapkan bahan Kejelasan, penulis akan
alat dan bahan
mengaktualisasikannya pada
2. Foto
Selasa dan Rabu 23-24 Juli
persiapan alat 2019 dengan cara
dan bahan
menginformasikan kepada siswa
perihal alat dan bahan yang
perlu dibeli/dipinjam/dicari
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
sehingga mempermudah dan
mempercepat dalam
mengumpulkan alat dan bahan.
Anti Korupsi:
Kerja keras, penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Selasa dan Rabu 23-24 Juli
2019 dengan cara berusaha
dan bekerja keras bersama
siswa mengumpulkan alat dan
bahan misalnya mengumpulkan
sampah-sampah organik yang
terdapat di sekolah dan
sebagainya.
Manajemen ASN:
Pelaksana kebijakan,
pelayanan publik, perekat dan
pemersatu bangsa, penulis
akan mengaktualisasikannya
pada Selasa dan Rabu 23-24
Juli 2019 dengan cara
memerankan posisi, kedudukan,
peran dan fungsi sebagai ASN
pada saat bersama siswa
mengumpulkan alat dan bahan
yang ada di sekolah dan di
lingkungan masyarakat.
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pelayanan Publik:
Partisipatif, penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Selasa dan Rabu 23-24 Juli
2019 dengan cara melibatkan
partisipasi siswa dalam
mengumpulkan alat dan bahan
sehingga adanya kerjasama
antara guru dan siswa.
4) Bersama siswa 1. Pupuk Akuntabilitas:
mengolah Organik Kepemimpinan, penulis akan
sampah organik dalam proses
mengaktualisasikannya pada
menjadi pupuk Kamis, Senin dan Selasa
organik 2. Foto kegiatan tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019
pengolahan
dengan cara mempraktekkan
sampah
cara mengolah sampah organik
organik
menjadi pupuk organik
menjadi kemudian dilakukan siswa
pupuk organik
secara bersama sehingga siswa
dapat memahami bahwa
sampah-sampah organik dapat
mereka olah sendiri menjadi
sebuah pupuk organik yang
bermanfaat sehingga dapat
meningkatkan rasa kepedulian
siswa terhadap lingkungan,
terutama lingkungan sekolah
tempat mereka belajar dan
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
menimba ilmu pengetahuan.
Nasionalisme :
Sila ke 5 (keadilan) yaitu sikap
adil terhadap semua tingkat
kemasyarakatan,
menyediakan kesetaraan,
kesempatan dalam proses
pelayanan, penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Kamis, Senin dan Selasa
tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019
dengan cara melibatkan
partisipasi siswa secara adil dan
tidak membedakan kemampuan
maupun latar belakang masing-
masing siswa.
Etika Publik:
Mengutamakan
kepemimpinan berkualitas
tinggi, penulis akan
mengaktualisasikan pada
Kamis, Senin dan Selasa
tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019
dengan cara menunjukkan sikap
kepemimpinan yang melayani
siswa dengan berintegritas
tinggi sehingga setiap langkah-
langkah pengerjaan dapat diikuti
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
oleh semua siswa menjadikan
pengerjaan dapat cepat selesai
sehingga waktu pengerjaannya
pun menjadi lebih efektif.
Komitmen Mutu:
Orientasi mutu, penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Kamis, Senin dan Selasa
tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019
dengan cara bersama siswa
membuat pupuk organik sesuai
prosedur langkah-langkah yang
akan ditentukan sehingga
diharapkan dapat menghasilkan
pupuk organik yang baik.
Anti Korupsi:
Kerja keras, penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Kamis, Senin dan Selasa
tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019
dengan cara melakukan setiap
langkah-langkah pembuatan
pupuk bersama siswa dengan
kerja keras, hati-hati dan penuh
rasa tanggung jawab.
Pelayanan Publik:
Tidak diskriminatif, penulis
akan mengaktualisasikannya
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
pada Kamis, Senin dan Selasa
tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019
dengan cara tidak
membedakan perlakuan kepada
masing-masing siswa sehingga
dapat menguatkan rasa
kebersamaan, semangat
persatuan dan kekompakan
diantara siswa.
5) Menugaskan 1) Alat yang telah Akuntabilitas:
siswa bersih Kejelasan
membersihkan
alat yang telah 2) Foto saat Kepercayaan, penulis akan
digunakan membersihkan mengaktualisasikannya
alat bersamaan waktu pelasanaan
pengolahan sampah organik,
pada Kamis, Senin dan Selasa
tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019
dengan cara memberikan
informasi tugas yang jelas dan
memberikan tanggung jawab
kepada beberapa siswa untuk
membersikan alat-alat yang
akan digunakan sehingga dapat
tumbuh sikap tanggung jawab
pada diri siswa dan siswa dapat
lebih memahami arti dari sebuah
tanggung jawab atas tugas yang
diberikan kepanya serta siswa
dapat belajar bagaimana
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
menjaga kepercayaan orang
terhadap dirinya.
Manajemen ASN:
Pelaksana kebijakan,
pelayanan publik, perekat dan
pemersatu bangsa, penulis
akan mengaktualisasikannya
bersamaan waktu pelasanaan
pengolahan sampah organik,
pada Kamis, Senin dan Selasa
tanggal 25, 29 dan 30 Juli 2019
dengan cara memberikan tugas
kepada siswa untuk dikerjakan
bersama dan memberikan
pemahaman kepada siswa
bahwa apabila sebuah
pekerjaan dilakukan secara
bersama maka akan terasa lebih
ringan sehingga dapat
memupuk rasa kesatuan dan
kegiatan membersihkan alat
dapat lebih cepat selesai.
4. Melakukan evaluasi 1) Membuat 1. Lembar Akuntabilitas: Dengan melakukan evaluasi
pelaksanaan lembar evaluasi evaluasi Kejelasan keseluruhan perihal kegiatan
kegiatan kegiatan kegiatan pemanfaatan sampah organik
Tanggung jawab, penulis akan menjadi pupuk organik bersama
2. Foto mengaktualisasikannya pada siswa kelas X MIA di SMA
pembuatan Rabu, 31 Juli 2019 dengan cara Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
lembar membuat lembar evaluasi Pendidikan Provinsi Kepulauan
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
evaluasi kegiatan yang jelas dan Bangka Belitung
kegiatan tersistematis dengan demikian maka diharapkan dapat
diharapkan siswa memahami menunjukan persentase
dalam pengisian lembar keberhasilan terhadap proses
evaluasi kegiatan dan data yang dan hasil kegiatan sehingga
diperoleh dapat diinterpretasikan diharapkan dapat berkontribusi
dan juga disimpulkan sehingga mendukung pencapaian visi
hasil pengolahan data dapat SMA Negeri 1 Lepar Pongok
dipertanggungjawabkan. yaitu: Menuju Sekolah yang
Berprestasi, Berwawasan
Anti Korupsi:
Lingkungan dan Berjiwa
Kemandirian, penulis akan Kewirausahaan dengan
mengaktualisasikannya pada Dilandasi Iman dan Taqwa
Rabu, 31 Juli 2019 dengan cara serta diharapkan agar dapat
berusaha sendiri membuat berkontribusi terhadap misi
lembar evaluasi kegiatan yang SMA Negeri 1 Lepar Pongok
layak untuk digunakan dan diantaranya:
dapat menjadi bukti autentik 1) Menggalang kekeluargaan
sehingga lembar evaluasi dapat dan kebersamaan dalam
langsung disebarkan ke siswa iklim keterbukaan
untuk diisi sebagai penilaian (transparansi)
terhadap pelaksanaan kegiatan. 2) Meningkatkan kepedulian
2) Mengisi lembar 1. Lembar Akuntabilitas: terhadap lingkungan
evaluasi evaluasi Integritas, penulis akan
kegiatan kegiatan yang
mengaktualisasikannya pada
telah diisi Kamis, 1 Agustus 2019 dengan
cara memberikan petunjuk
2. Foto
kepada siswa untuk mengisi
pengisian
lembar evaluasi dengan jujur
lembar
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
evaluasi sesuai dengan fakta yang ada
selama proses kegiatan sebagai
tolak ukur ketercapaian tujuan
pelaksanaan kegiatan, sehingga
diharapkan data-data yang
dihasilkan akan valid, autentik
dan dapat
dipertanggungjawabkan demi
perbaikan dan peningkatan
proses maupun hasil dari
pelaksanaan kegiatan
pengolahan sampah organik
menjadi sampah.
Komitmen Mutu:
Orientasi mutu, penulis akan
mengaktualisasikannya pada
Kamis, 1 Agustus 2019 dengan
cara cara menerapkan prosedur
pengumpulan data evaluasi
kegiatan yang tersistematis,
sehingga data evaluasi kegiatan
yang diperoleh benar-benar
dapat mengevaluasi sejauh
mana implementasi kegiatan
terlaksana maka diharapkan
adanya target sasaran mutu
sehingga hasil atau output dari
pelaksanaan kegiatan akan
lebih baik.
Penguatan
Keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap visi dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
pelatihan misi organisasi
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3) Menyimpulkan 1. Hasil Akuntabilitas:
hasil evaluasi pengolahan Kejelasan, penulis akan
kegiatan data lembar
mengaktualisasikannya pada
evaluasi
Jum’at 2 Agustus 2019 dengan
kegiatan
cara mengolah data-data
evaluasi kegiatan untuk
2. Adanya dianalisis secara keseluruhan
kesimpulan
dengan sistematis dan terukur
untuk ditarik kesimpulan yang
representatif sehingga dapat
diketahui kelebihan dan
kelemahan serta
saran/komentar pada program
kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik
untuk diimplentasikan secara
berkelanjutan dengan
pelaksanaan yang lebih baik
lagi.
Lampiran 2. Formulir Capaian Aktualisasi

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL TERLAKSANA KETERCA KETERKAITAN NILAI- KONTRIBUSI TERHADAP VISI PENGUATAN
TGL PAIAN NILAI DASAR MISI ORGANISASI NILAI-NILAI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Melakukan konsultasi dan 1) Menyampaikan 1. Jadwal rencana 15 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Dengan melakukan konsultasi dan
diskusi dengan atasan kepada atasan kegiatan (Kejelasan) diskusi dengan atasan perihal
1. Kepala Sekolah perihal rencana kegiatan pengolahan sampah
2. Waka. Kurikulum kegiatan 2. Foto konsultasi NASIONALISME organik menjadi pupuk organik
3. Waka. Kesiswaan dengan atasan (Sila ke-4 Utamakan bersama siswa kelas X di SMA
perihal rencana kegiatan musyawarah dalam Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Pengolahan sampah pengambilan Pendidikan Provinsi Kepulauan
organik menjadi pupuk keputusan untuk Bangka Belitung maka diharapkan
organik bersama siswa kepentingan bersama) hubungan dan kerjasama dengan
kelas X SMA Negeri 1 Lepar atasan tetap terjalin dengan baik
Pongok, ETIKA PUBLIK sehingga diharapkan dapat
(Menghargai berkontribusi mendukung
komunikasi, konsultasi pencapaian visi SMA Negeri 1
dan kerjasama) Lepar Pongok yaitu: Menuju
Sekolah yang Berprestasi,
Berwawasan Lingkungan, dan
Berjiwa Kewirausahaan dengan
2) Membuat lembar 1. Lembar 16 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Dilandasi Iman dan Taqwa serta
persetujuan atasan persetujuan (Tanggung jawab) diharapkan agar dapat
atasan berkontribusi terhadap misi SMA
Negeri 1 Lepar Pongok diantaranya
2. Foto pembuatan :
lembar 1) Menggalang kekeluargaan dan
persetujuan kebersamaan dalam iklim
atasan keterbukaan (transparansi)

2) Meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
1) Menggalang kekeluargaan dan
kebersamaan dalam iklim
keterbukaan (transparansi)

2) Meningkatkan kepedulian
3) Meminta 1. Lembar 17 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS terhadap lingkungan sekolah dan
persetujuan atasan persetujuan (Tanggung jawab) sekitar
perihal rencana atasan yang telah
kegiatan ditandatangani ETIKA PUBLIK
(Memelihara dan
2. Foto saat menjunjung tinggi
meminta standar etika luhur)
persetujuan
atasan

2 Melakukan sosialisasi 1) Membuat dan 1. Jadwal 18 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Dengan melakukan sosialisasi
rencana kegiatan mengatur jadwal pelaksanaan (Tanggung jawab dan tentang kegiatan pengolahan
pengolahan sampah organik sosialisasi sosialisasi transparansi) sampah organik menjadi pupuk
menjadi pupuk organik organik bersama siswa kelas X di
kepada siswa kelas X SMA 2. Foto pembuatan KOMITMEN MUTU SMA Negeri 1 Lepar Pongok, Dinas
Negeri 1 Lepar Pongok. jadwal sosialisasi (Efektivitas) Pendidikan Provinsi Kepulauan
2) Membuat media 1. Media 18-19 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Bangka Belitung maka diharapkan
sosialisasi sosialisasi (Kejelasan dan tujuan dan pelaksanaan kegiatan
Tanggung jawab) dapat dipahami oleh siswa dan
2. Foto pembuatan warga sekolah yang terlibat
media sosialisasi KOMITMEN MUTU sehingga diharapkan dapat
(Kreatif dan inovatif) berkontribusi mendukung
pencapaian visi SMA Negeri 1
3) Menyajikan materi 1. Materi yang 22 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS
Lepar Pongok yaitu: Menuju
sosialisasi disampaikan (Kejelasan)
Sekolah yang Berprestasi,
Berwawasan Lingkungan, dan
2. Foto kegiatan ETIKA PUBLIK
Berjiwa Kewirausahaan dengan
sosialisasi (Memelihara dan
Dilandasi Iman dan Taqwa serta
menjunjung tinggi
diharapkan agar dapat
standar etika luhur)
berkontribusi terhadap misi SMA
Negeri 1 Lepar Pongok diantaranya
KOMITMEN MUTU
:
(Efektivitas)
1) Menggalang kekeluargaan dan
kebersamaan dalam iklim
PELAYANAN PUBLIK
keterbukaan (transparansi)
(Transparan)
2) Meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan sekolah dan
sekitar
3 Mengolah sampah organik 1) Membuat dan 1. Jadwal 22 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Dengan mengolah sampah organik
menjadi pupuk organik mengatur jadwal pelaksanaan (Kejelasan) menjadi pupuk organik bersama
pengolahan sampah pengolahan siswa kelas X di SMA Negeri 1
organik menjadi pupuk sampah organik KOMITMEN MUTU Lepar Pongok, Dinas Pendidikan
organik (Efektif dan efesien) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2. Foto pembuatan maka diharapkan dapat menjadi
jadwal ANTI KORUPSI solusi terbaik dalam mengurangi
pelaksanaan (Tanggung jawab) volume sampah organik,
pengolahan menjadikan sampah organik
sampah organik menjadi lebih bernilai guna dan
bermanfaat, serta menciptakan
lingkungan sekolah yang sehat,
2) Menginventarisir 1. Data alat dan 23 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS
bersih dan indah dan bebas dari
data alat dan bahan bahan serta (Transparansi)
sampah sehingga diharapkan dapat
serta rincian biaya rincian biaya
berkontribusi mendukung
KOMITMEN MUTU
pencapaian visi SMA Negeri 1
2. Foto pembuatan (Efektif dan efesien)
Lepar Pongok yaitu: Menuju
data alat dan
Sekolah yang Berprestasi,
bahan serta ANTI KORUPSI
Berwawasan Lingkungan, dan
rincian biaya (Kejujuran)
Berjiwa Kewirausahaan dengan
Dilandasi Iman dan Taqwa serta
WoG
diharapkan agar dapat
(Sinkronisasi)
berkontribusi terhadap misi SMA
3) Bersama siswa 1. Alat dan bahan 23-24 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Negeri 1 Lepar Pongok diantaranya
menyiapkan alat dan (Kejelasan) :
bahan 2. Foto persiapan 1) Menggalang kekeluargaan dan
alat dan bahan ANTI KORUPSI kebersamaan dalam iklim
(Kerja keras) keterbukaan (transparansi)

MANAJEMEN ASN 2) Meningkatkan kepedulian


(Pelaksana kebijakan, terhadap lingkungan sekolah dan
pelayanan publik, sekitar
perekat dan
pemersatu bangsa) 3) Menciptakan lingkungan sekolah
yang asri, bersih, hijau,
PELAYANAN PUBLIK danberwawasan lingkungan
(Partisipatif)
3) Menciptakan lingkungan sekolah
yang asri, bersih, hijau,
danberwawasan lingkungan

4) Bersama siswa 1. Pupuk Organik 25, 29, 30 Juli 100% AKUNTABILITAS


mengolah sampah dalam proses 2019 (Kepemimpinan)
organik menjadi pupuk
organik 2. Foto kegiatan NASIONALISME
pengolahan (Sila ke-5 sikap adil
sampah organik terhadap semua
menjadi pupuk tingkatan
organik kemasyarakatan,
menyediakan
kesetaraan,
kesempatan dalam
proses pelayanan)

KOMITMEN MUTU
(Orientasi mutu)

ANTI KORUPSI
(Kerja keras)

PELAYANAN PUBLIK
(Tidak diskriminatif)

5) Menugaskan siswa 1) Alat yang telah 25, 29, 30 Juli 100% AKUNTABILITAS
membersihkan alat bersih 2019 (Kejelasan dan
yang telah digunakan Kepercayaan)
2) Foto saat
membersihkan MANAJEMEN ASN
alat (Pelaksana kebijakan,
pelayanan publik,
perekat dan
pemersatu bangsa)
4 Melakukan evaluasi 1) Membuat lembar 1. Lembar 31 Juli 2019 100% AKUNTABILITAS Dengan melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan evaluasi kegiatan evaluasi kegiatan (Kejelasan dan keseluruhan perihal kegiatan
Tanggung jawab) pemanfaatan sampah organik
2. Foto pembuatan menjadi pupuk organik bersama
lembar evaluasi ANTI KORUPSI siswa kelas X di SMA Negeri 1
kegiatan (Kemandirian) Lepar Pongok, Dinas Pendidikan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
maka diharapkan dapat
menunjukan persentase
keberhasilan terhadap proses dan
hasil kegiatan sehingga diharapkan
2) Mengisi lembar 1. Lembar 1 Agustus 2019 100% AKUNTABILITAS dapat berkontribusi mendukung
evaluasi kegiatan evaluasi yang (Integritas) pencapaian visi SMA Negeri 1
telah diisi Lepar Pongok yaitu: Menuju
KOMITMEN MUTU Sekolah yang Berprestasi,
2. Foto pengisian (Orientasi mutu) Berwawasan Lingkungan, dan
lembar evaluasi Berjiwa Kewirausahaan dengan
Dilandasi Iman dan Taqwa serta
diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi SMA
Negeri 1 Lepar Pongok diantaranya
:
3) Menyimpulkan hasil 1. Hasil 2 Agustus 2019 100% AKUNTABILITAS
1) Menggalang kekeluargaan dan
evaluasi kegiatan pengolahan data (Kejelasan)
kebersamaan dalam iklim
lembar evaluasi
keterbukaan (transparansi)
kegiatan
2) Meningkatkan kepedulian
2. Adanya
terhadap lingkungan sekolah dan
kesimpulan
sekitar
LEMBAR PENGENDALIAN COACH

Nama Peserta : Wahyu Novaldi R, S.Pd


Instansi : SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Tempat : SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Aktualisasi

Paraf
No Tanggal Kegiatan Output Coach

1 27 Juni 2019 Pengajuan identifikasi isu Bahan


yang ditemukan,isu yang konsultasi
diangkat dan gagasan berupa isu dan
pemecah isu persetujuan
2 27 Juni 2019 Pengajuan formulir formulir
Rancangan aktualisasi Rancangan
aktualisasi
3 28 Juni 2019 Pengajuan Bab I dan II Bab I dan II
4 28 Juni 2019 Pengajuan Bab III Bab III
5 28 Juni 2019 Konsultasi tahap kegiatan tahap kegiatan
6 28 Juni 2019 Konsultasi Output Kegiatan Output Kegiatan
7 06 Agustus Konsultasi Output Kegiatan Output Kegiatan
2019 Lanjutan
8 06 Agustus Pengajuan Bab IV Bab IV
2019
9 06 Agustus Pengajuan bab IV dan IV dan
2019 bab V bab V

Pangkalpinang, Agustus 2019


Coach,

Abdul Sani, S.Pd.I.,M.A.P


NIP. 197103222006041001
LEMBAR PENGENDALIAN MENTOR

Nama Peserta : Wahyu Novaldi R, S.Pd


Instansi : SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Tempat : SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Aktualisasi

Paraf
No Tanggal Kegiatan Output
Mentor
1 27 Juni 2019 Pengajuan identifikasi isu Bahan
yang ditemukan,isu yang konsultasi
diangkat dan gagasan berupa isu dan
pemecah isu persetujuan
2 27 Juni 2019 Pengajuan formulir formulir
Rancangan aktualisasi Rancangan
aktualisasi
3 28 Juni 2019 Pengajuan Bab I dan II Bab I dan II
4 28 Juni 2019 Pengajuan Bab III Bab III
5 28 Juni 2019 Konsultasi tahap kegiatan tahap kegiatan
6 28 Juni 2019 Konsultasi Output Kegiatan Output Kegiatan
7 05 Agustus Konsultasi Output Kegiatan Output Kegiatan
2019 Lanjutan
8 05 Agustus Pengajuan Bab IV Bab IV
2019
9 05 Agustus Pengajuan bab IV dan IV dan
2019 bab V bab V

Pangkalpinang, Agustus 2019


Mentor,

Jasman, S.Pd.Ekop., M.Pd


NIP. 19811121 201001 1 013
Lampiran 5
OUTPUT/HASIL KEGIATAN 1
Jadwal Rencana Kegiatan Pengolahan Sampah Organik menjadi Pupuk Organik
Bersama Siswa kelas X SMA Negeri 1 Lepar Pongok

KEGIATAN JULI AGUSTUS


NO.
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4
TAHAPAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan
 Menyampaikan
kepada atasan perihal
rencana kegiatan
 Membuat lembar
persetujuan perihal
rencana kegiatan
 Meminta persetujuan
atasan perihal
rencana kegiatan
2 Melakukan sosialisasi rencana kegiatan
 Membuat jadwal
sosialisasi
 Membuat media
sosialisassi
 Menyampaikan materi
sosialisasi
3 Mengolah sampah organic menjadi pupuk organik bersama siswa
 Membuat jadwal
pelaksanaan
 Menginventarisir data
alat dan bahan serta
rincian biaya
 Bersama siswa
menyiapkan alat dan
bahan
 Bersama siswa
mengolah sampah
organik menjadi
pupuk organik
 Menugaskan siswa
membersihkan alat
4 Melakukan evaluasi kegiatan
 Membuat lembar
evaluasi
 Mengisi lembar
evaluasi
 Menyimpulkan hasil
evaluasi kegiatan
Foto Konsultasi dengan Atasn
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Wahyu Novaldi R, S.Pd


NIP : 19941101 201902 1 003
Pangkat,Golongan : Penata Muda, III/a
Jabatan : Guru Kimia Ahli Pertama
Instansi : SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Isu yang diangkat : Belum adanya pengolahan sampah organik di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Gagasan pemecahan isu :
SMA Negeri 1 Lepar Pongok adalah salah satu sekolah yang
menjalankan program “Wiyata Mandala” yaitu suatu program yang
mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan dan peduli lingkungan.
Berdasarkan pengamatan terhadap lingkungan di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok dan juga berdiskusi dengan Kepala Sekolah selaku Mentor, maka
saya bermaksud melakukan kegiatan pengolahan sampah organik menjadi
pupuk organik bersama-sama siswa kelas X. Dengan adanya kegiatan ini
dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap lingkungan
sekolah sehingga diharapkan terwujudnya sekolah wiyata mandala sesuai
visi dan misi dari SMA Negeri 1 Lepar Pongok.

Adapun kegiatan-kegiatan pemecahan isu:

(1) Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala Sekolah,


Waka. Kurikulum, Waka. Kesiswaan)
(2) Melakukan sosialisasi kegiatan “Pengolahan sampah organik
menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X SMA Negeri 1 Lepar
Pongok”
(3) Mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
(4) Melakukan evaluasi kegiatan

Berdasarkan hasil konsultasi dan diskusi pada tanggal 15-16 Juli 2019,
telah disetujui untuk dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lepar Pongok sebagai
bentuk kegiatan aktualisasi Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2019.

Lepar Pongok, Juli 2019

Menyetujui, Peserta LATSAR CPNS,


Kepala SMA Negeri 1 Lepar Pongok

Jasman, S.Pd. Ekop., M.Pd Wahyu Novaldi. R, S.Pd


NIP. 19811121 201001 1 013 NIP. 19941101 201902 1 003
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Wahyu Novaldi R, S.Pd


NIP : 19941101 201902 1 003
Pangkat,Golongan : Penata Muda, III/a
Jabatan : Guru Kimia Ahli Pertama
Instansi : SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Isu yang diangkat : Belum adanya pengolahan sampah organik di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Gagasan pemecahan isu :
SMA Negeri 1 Lepar Pongok adalah salah satu sekolah yang
menjalankan program “Wiyata Mandala” yaitu suatu program yang
mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan dan peduli lingkungan.
Berdasarkan pengamatan terhadap lingkungan di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok dan juga berdiskusi dengan Kepala Sekolah selaku Mentor, maka
saya bermaksud melakukan kegiatan pengolahan sampah organic menjadi
pupuk organik bersama-sama siswa kelas X. Dengan adanya kegiatan ini
dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap lingkungan
sekolah sehingga diharapkan terwujudnya sekolah wiyata mandala sesuai
visi dan misi dari SMA Negeri 1 Lepar Pongok.

Adapun kegiatan-kegiatan pemecahan isu:

(1) Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala Sekolah,


Waka. Kurikulum, Waka. Kesiswaan)
(2) Melakukan sosialisasi kegiatan “Pengolahan sampah organik
menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X SMA Negeri 1 Lepar
Pongok”
(3) Mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
(4) Melakukan evaluasi kegiatan

Berdasarkan hasil konsultasi dan diskusi pada tanggal 15-16 Juli 2019,
telah disetujui untuk dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lepar Pongok sebagai
bentuk kegiatan aktualisasi Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2019.

Lepar Pongok, Juli 2019

Menyetujui, Peserta LATSAR CPNS,


Wakasek. Kurikulum

Hadat, S.Pd. Pkn Wahyu Novaldi. R, S.Pd


NIP. 19720101 201407 1 001 NIP. 19941101 201902 1 003
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Wahyu Novaldi R, S.Pd


NIP : 19941101 201902 1 003
Pangkat,Golongan : Penata Muda, III/a
Jabatan : Guru Kimia Ahli Pertama
Instansi : SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Isu yang diangkat : Belum adanya pengolahan sampah organik di
SMA Negeri 1 Lepar Pongok
Gagasan pemecahan isu :
SMA Negeri 1 Lepar Pongok adalah salah satu sekolah yang
menjalankan program “Wiyata Mandala” yaitu suatu program yang
mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan dan peduli lingkungan.
Berdasarkan pengamatan terhadap lingkungan di SMA Negeri 1 Lepar
Pongok dan juga berdiskusi dengan Kepala Sekolah selaku Mentor, maka
saya bermaksud melakukan kegiatan pengolahan sampah organik menjadi
pupuk organik bersama-sama siswa kelas X. Dengan adanya kegiatan ini
dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap lingkungan
sekolah sehingga diharapkan terwujudnya sekolah wiyata mandala sesuai
visi dan misi dari SMA Negeri 1 Lepar Pongok.

Adapun kegiatan-kegiatan pemecahan isu:

(1) Melakukan konsultasi dan diskusi dengan atasan (Kepala Sekolah,


Waka. Kurikulum, Waka. Kesiswaan)
(2) Melakukan sosialisasi kegiatan “Pengolahan sampah organic
menjadi pupuk organik bersama siswa kelas X SMA Negeri 1 Lepar
Pongok”
(3) Mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
(4) Melakukan evaluasi kegiatan

Berdasarkan hasil konsultasi dan diskusi pada tanggal 15-16 Juli 2019,
telah disetujui untuk dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lepar Pongok sebagai
bentuk kegiatan aktualisasi Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2019.

Lepar Pongok, Juli 2019

Menyetujui, Peserta LATSAR CPNS,


Wakasek. Kesiswaan

Zia Ul Haq, S.Pd. Wahyu Novaldi. R, S.Pd


NIP. 19821014 200904 1 002 NIP. 19941101 201902 1 003
Foto Pembuatan Lembar Persetujuan Atasan
Foto Saat Meminta Persetujuan Atasan
Lampiran 6
OUTPUT/HASIL KEGIATAN 2
JADWAL PELAKSANAAN SOSIALISASI

KEGIATAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK ORGANIK

SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK

Hari, tanggal Waktu Tempat Kelas Keterangan

08.00-
Ruang Aula Sekolah X (IPA-IPS) Sosialisasi gambaran secara umum
08.45

10.30-
Ruang Kelas X IPA X IPA
11.15

Senin, 11.15-
Ruang Kelas X IPS 1 X IPS 1
22 Juli 2019 12.00
Sosialisasi technical meeting
14.15-
Ruang Kelas X IPS 2 X IPS 2
15.00

15.00-
Ruang Kelas X IPS 3 X IPS 3
15.45
Foto Pembuatan Jadwal PelaksanaanSosialisasi
Foto Media Sosialisasi

Foto Pembuatan Media Sosialisasi


MATERI KEGIATAN SOSIALISASI
SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK

I. Nama Kegiatan : Pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik

II. Tujuan :
 Dapat melakukan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik

III. Alat dan Bahan :


 Cangkul
 Parang
 Karung
 Ember
 Terpal/plastik
 Alat timbang
 Sampah organik 200 kg
 Dedak/bekatul 10 kg
 Sekam 10 kg
 Gula pasir/merah 5 sdm
 Larutan em4 200 ml (20 sdm)
 Air secukupnya
IV. Langkah kerja :
 Potong atau cacah sampah organik kecil-kecil, lalu campurkan sekam dan
dedak. Aduk hingga bercampur rata
 Campurkan Larutan em4 dengan gula dan air dalam sebuah ember.
 Siapkan lokasi pembuatan kompos, pilih lokasi yang tidak terkena terik
matahari dan hujan. Buatlah lubang pada tanah dengan ukuran 1x1 m
dan kedalaman o,5 m.
 Tumpukkan campuran (sampah organik+sekam+dedak) ke dalam lubang,
lalu disiram perlahan dengan larutan (em4+gula+air) sampai merata
hingga kandungan air sekitar 30-40% (bila bahan digenggam airnya tidak
menetes).
 Tutup lubang dengan terpal/plastik
 Pada hari ke 3 dilakukan pengecekan suhu. Apabila tumpukan terlalu
panas (diatas 50oC) maka plastik penutup harus dibuka dan dilakukan
pengadukan.
 Setelah selesai tumpukan dirapikan dan ditutup kembali.
 Pengamatan suhu dan pengadukan sebaiknya dilakukan 4 - 5 hari sekali.
 Setelah 4 – 5 kali pengadukan (20 - 30 hari), kompos sudah jadi dan siap
digunakan.
 Ciri kompos yang sudah jadi adalah warnanya hitam kecoklatan,
teksturnya gembur, tidak berbau.
Foto Kegiatan Sosialisasi
Lampiran 7
OUTPUT/HASIL KEGIATAN 3
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK ORGANIK
SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK
Hari, tanggal Waktu Tempat Kelas Keterangan
07.15-
X IPS 2
Kamis, 09.30
25 Juli 2019 09.45- Lokasi
X IPA
12.00 Belakang Membawa alat dan bahan yang
Senin, 09.45- Gudang telah disiapkan
X IPS 3
29 Juli 2019 12.00 Sekolah
Selasa, 09.45-
X IPS 1
30 Juli 2019 12.00
Foto Pembuatan Jadwal Pelaksanaan Pengolahan Sampah Organik
DAFTAR ALAT DAN BAHAN
KEGIATAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK ORGANIK
SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK
Harga Total
Nama Alat
No. Jumlah Satuan Harga Keterangan
dan Bahan
(Rp) (Rp)
A. Alat yang diperlukan
1 Cangkul 1 buah - - Bawa dari rumah
2 Parang 1 buah - - Bawa dari rumah
3 Embrat 1 buah - - Disediakan sekolah
Tidak dibeli jika ada
4 Karung 1 lembar 5.000 5.000
yang bekas di rumah
5 Ember 1 buah - Bawa dari rumah
6 Terpal/plastik 2m 20.000 40.000 Beli di toko Pak Heri
B. Bahan yang dibutuhkan
Sampah Dikumpulkan yang ada
7 Secukupnya -
organik di sekolah
 Beli di toko Pak
30.000 / Heri
8 Larutan em4 1 botol 35.000
2 kelas  1 botol untuk 2
kelas
9 Gula merah 1 bulat 5.000 5.000 Beli di toko Pak Adi
10 Air Secukupnya - -
Dibagi dengan jumlah
Total biaya 65.000
siswa perkelas
Foto Pembuatan Data Alat dan Bahan serta Rincian Biaya
DAFTAR PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
KEGIATAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK ORGANIK
SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK
Nama Alat dan
No. Jumlah Keterangan
Bahan
B. Alat yang diperlukan
1 Cangkul 1 buah Bawa dari rumah
2 Parang 1 buah Bawa dari rumah
3 Embrat 1 buah Disediakan sekolah
Tidak dibeli jika ada yang
4 Karung 1 lembar
bekas di rumah
5 Ember 1 buah Bawa dari rumah
6 Terpal/plastik 2m Beli di toko Pak Heri
B. Bahan yang dibutuhkan
Dikumpulkan yang ada di
7 Sampah organik Secukupnya
sekolah
 Beli di toko Pak Heri
8 Larutan em4 1 botol
 1 botol untuk 2 kelas
9 Gula merah 1 bulat Beli di toko Pak Adi
10 Air Secukupnya
Foto Alat dan Bahan
Foto Persiapan Alat dan Bahan
Foto Persiapan Alat dan Bahan
Foto Pupuk Organik Dalam Proses
Foto Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik
Foto Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik
Foto Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik
Foto Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik
Foto Alat yang Sudah Bersih Foto Saat Membersihkan Alat
Lampiran 8
OUTPUT/HASIL KEGIATAN 4
LEMBAR EVALUASI KEGIATAN

Kegiatan : Pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik bersama siswa


kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok

Nama Siswa :
Kelas :
Sekolah :

Petunjuk pengisian:
 Berilah tanda checklist (√) pada pilihan jawaban Anda dengan jujur!
 Evaluasi ini bertujuan untuk menindaklanjuti kegiatan yang telah dilakukan dan tidak
mempengaruhi nilai Anda.
Aspek Uraian Pertanyaan Jawaban
1. Perizinan/persetujuan
terhadap kegiatan
1. Kepala sekolah mengizinkan dan menyetujui kegiatan ini □ Ya
pengolahan sampah
dilakukan di sekolah □ Tidak
organik menjadi pupuk
organik
2. Sosialisasi kegiatan 2. Jadwal pelaksanaan sosialisasi kegiatan menurut saya sudah □ Ya
pengolahan sampah efektif, efisien dan tidak mengganggu jam pelajaran lain □ Tidak
organik menjadi pupuk 3. Media sosialisasi yang digunakan berisi materi yang singkat, □ Ya
organik padat dan jelas □ Tidak
4. Media sosialisasi yang digunakan sangat menarik dan mudah □ Ya
dipahami □ Tidak
5. Penyajian materi sosialisasi disampaikan secara singkat, □ Ya
padat dan jelas serta sistematis □ Tidak
6. Penyajian materi sosialisasi disampaikan menggunakan □ Ya
bahasa Indonesia yang baik dan benar □ Tidak
3. Pelaksanaan kegiatan 7. Jadwal pelaksanaan kegiatan menurut saya sudah efektif, □ Ya
pengolahan sampah efisien dan tidak mengganggu jam pelajaran lain □ Tidak
organik menjadi pupuk 8. Alat dan bahan yang dibutuhkan didata secara rinci dan □ Ya
organik transparan □ Tidak
□ Ya
9. Alat dan bahan yang dibutuhkan mudah diperoleh
□ Tidak
10. Prosedur pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik □ Ya
sudah dilakukan dengan benar □ Tidak
11. Proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
□ Ya
sudah melibatkan partisipasi siswa secara adil dan
□ Tidak
mengutamakan kerjasama yang baik
12. Kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik □ Ya
mudah dilakukan □ Tidak
13. Membersihkan kembali lokasi dan alat setelah selesai □ Ya
kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik □ Tidak
4. Lainnya 14. Kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik □ Ya
menurut saya sangat bermanfaat bagi siswa,guru dan sekolah □ Tidak
15. Secara keseluruhan, saya tertarik dan setuju dengan kegiatan
□ Ya
pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik untuk
□ Tidak
dilakukan di sekolah secara berkelanjutan.
Lepar Pongok, Juli 2019
Foto Pembuatan Lembar Evaluasi Kegiatan
Foto Pengisian Lembar Evaluasi Kegiatan
ANALISIS DATA LEMBAR EVALUASI KEGIATAN

Kegiatan : Pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik bersama


siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lepar Pongok

Sekolah : SMA Negeri 1 Lepar Pongok


Jumlah Siswa : 128 peserta

Jumlah
No. Aspek %
(Dari 128 Peserta)
Kepala sekolah mengizinkan dan menyetujui kegiatan ini
dilakukan di sekolah
1
 Ya 128 100
 Tidak 0 0
Jadwal pelaksanaan sosialisasi kegiatan menurut saya sudah
efektif, efisien dan tidak mengganggu jam pelajaran lain
2 117 91,41
 Ya
 Tidak 11 8,59
Media sosialisasi yang digunakan berisi materi yang singkat,
padat dan jelas
3 122 95,31
 Ya
 Tidak 6 4,69
Media sosialisasi yang digunakan sangat menarik dan mudah
dipahami
4 115 89,84
 Ya
 Tidak 13 10,16
Penyajian materi sosialisasi disampaikan secara singkat, padat
dan jelas serta sistematis
5 126 98,43
 Ya
 Tidak 2 1,57
Penyajian materi sosialisasi disampaikan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
6 128 100
 Ya
 Tidak 0 0
Jadwal pelaksanaan kegiatan menurut saya sudah efektif, efisien
dan tidak mengganggu jam pelajaran lain
7 120 93,75
 Ya
 Tidak 8 6,25
Alat dan bahan yang dibutuhkan didata secara rinci dan
transparan
8 128 100
 Ya
 Tidak 0 0
Alat dan bahan yang dibutuhkan mudah diperoleh
9  Ya 128 100
 Tidak 0 0
Prosedur pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
sudah dilakukan dengan benar
10 124 96,88
 Ya
 Tidak 4 3,12
Proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik sudah
melibatkan partisipasi siswa secara adil dan mengutamakan
11 kerjasama yang baik
116 90,63
 Ya
 Tidak 12 9,37
Kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
mudah dilakukan
12 109 85,16
 Ya
 Tidak 19 14,84
Membersihkan alat setelah selesai kegiatan pengolahan sampah
organik menjadi pupuk organik.
13 102 79,69
 Ya
 Tidak 26 20,31
Kegiatan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
menurut saya sangat bermanfaat bagi siswa,guru dan sekolah
14 118 92,19
 Ya
 Tidak 10 7,81
Secara keseluruhan, saya tertarik dan setuju dengan kegiatan
pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik untuk
15 dilakukan di sekolah secara berkelanjutan.
120 93,75
 Ya
 Tidak 8 6,25

Kesimpulan :
Kegiatan pengolahan sampah menjadi pupuk organik sudah terlaksana Rata-rata
dengan baik, dirasakan manfaatnya bagi siswa, guru dan sekolah. Jawaban 93,80
Siswa merasa tertarik dan setuju untuk dilakukan sehingga diharapkan “Ya/Setuju”
dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai