PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Genogram:
X Ny. M
Keterangan:
: Pasien
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal dalam satu rumah
X : Meninggal
Interpretasi: suami kien sudah meninggal, klien tinggal bersama anaknya yaitu
Ny. K
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah
sakit)
- Antropometeri
BB : 65 kg
TB : 155 cm
IMT : 27,0
- Interpretasi : Berdasarkan hasil dari IMT Sdr. A yaitu sebesar27,
maka Sdr. A memiliki badan yang gemuk
- Biomedical sign :
Pemeriksaan biokimia zat gizi
Hb : 12,5 gr/dL
Ht : 39%
Trombosit : 2.31.000
Leukosit : 12.400/uL
- Clinical Sign :
Mata : sklera tampak putih (normal)
Kulit : kering, kurang bersih
Kuku : sedikit panjang dan kotor
Mukosa : lembab
Lidah : tampak berwarna putih pucat
- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Sdr. M makan teratur 3 kali sehari sebelum sakit dan meminum air
putih cukup. Namun setelah di rumah sakit nafsu makan Sdr. A
berkurang, makan sedikit-sedikit, sehari 2 kali, dan tidak selalu
habis.
BAB
- Frekuensi : Banyak
- Jumlah :-
- Konsistensi : klien mengatakan bahwa sebelum dan sesudah
sakit konsistensinya normal.
- Warna : Klien mengatakan bahwa sebelum dan sesudah
sakit warnanya normal/ coklat. Bau :-
- Karakter :-
- BJ :-
- Alat Bantu :-
- Kemandirian : mandiri
- Lain :-
Interpretasi :
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Klien mengatakan bahwa sebelum sakit ia hanya sebagai ibu rumah tangga
yang setiap harinya sering masak dan membersihka rumah, tetapi setelah
sakit klien hanya berbaring/beristirahat di tempat tidur dan mengalami
keterbatasan untuk melakukan aktivitas.
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Makan / minum 4
Toileting 4
Berpakaian 4
Berpindah 4
Ambulasi / ROM 4
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Durasi :
Sebelum sakit klien mengatakan tidur teratur, dapat tidur selama 5-8 jam
dan merasa tidurnya nyenyak, tetapi setelah sakit durasi tidurnya hanya 2
jam saat tidur dimalam hari, saat tidur disiang hari hanya 1 jan dengan
kondisi mudah terbangun, tidak teratur, dan kurang nyenyak
Gangguan tidur :
Sebelum sakit klien mengatakan mudah untuk tidur tetapi setelah sakit
menjadi susah tidur
Keadaan bangun tidur :
Sebelum sakit terasa segar/fresh ketika bangun tidur, tetapi setelah sakit
menjadi lesu karena susah tidur
Interpretasi : klien mengalami gangguan pola tidur.
Tanda vital:
1. Kepala
Wajah simetris, distribusi rambut merata, kulit kepala kurang bersih, tidak
ada bekas luka, tidak ada tumor, tidak ada nyeri tekan
2. Mata
Bentuk mata simetris, tidak adanya nyeri tekan pada bola mata,
konjungtiva tidak anemis.
3. Telinga
Tidak ada lesi, tidak ada masa, telinga tampak sedikit kotor, tidak adanya
nyeri tekan, simetris
4. Hidung
Lubang hidung simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan,
udara dapat dihembuska dengan mudah
5. Mulut
Tidak ada tumor, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri mulut, mulut
kurang bersih, mulut sedikit bau, warna mulut hitam, tidak ada lesi, idak
ada massa
6. Leher
Tidak ada pembengkakan, tidak ada massa, bentu leher normal (tidak
panjang dan tidak pendek), warna leher sama dengan warna kulit
sekitarnya, tidak ada nyeri tekan,
7. Dada
I : dada klien terlihat simetris, tidak terdapat jejas atau lesi, iktus
kordis tidakampak.
P : ketika diperkusi terdengan suara sonor dibagian kiri dan kanan,
area jantung pekak
P : pengembangan paru-paru kanan dan kiri sama, tidak ada nyeri
tekan, dan tidak ada massa
A : suara napas vesikuler, bunyi jantung 1 dan 2 terdengar jelas,
tidak ada suara tambahan.
8. Abdomen
I : bentuk simetris kanan dan kiri, tidak terdapat jaringan parut,
tidak terdapat penonjolan dibagian perut
A : terdengar bising usus 3x per menit
P : bunyi timpani disetiap lapang perut,kecuali perut bagian hepar
terdengar pekak
P : tidak adanya massa, tidak terdapat nyeri tekan.
9. Urogenital
Klien tidak terpasang kateter dan BAB klien lancar/normal.
10. Ekstremitas
- Ekstremitas atas:
Tangan kiri terpasang infus, warna kulit merata, tidak terdapat
bekas luka maupun jejas, tidak terdapat edema, tidak terdapat
massa, warna kulit merata.
- Ekstremitas bawah:
Kaki kanan maupun kiri dapat bergerak normal , tidaak terdapat
bekas luka maupun jejas, tidak terdapat massa, warna kulit merata.
11. Kulit dan kuku
Kulit pasien cukup lembab, turgor kulit cukup, terlihat sedikit pucat,
CRT>2 detik. Kuku klien tampak sedikit panjang dan kotor.
12. Keadaan lokal
Klien terlihat berbaring di tempat tidur dengan posisi supinasi, terpasang
infus ditangan sebelah kiri, dan tubuh klien tampak sedikit kotor.
V. Terapi
Kontraind
ikasi:
Penderita
yang
diketahui
hipersensi
tif
terhadap
ranitidin
Kontraind
ikasi:
Pada klien
dengan
riwyat
hipersentif
itas
terhadap
obat ini
atau
golongan
sefalospor
in.
3 Dexk Sebagai Injeksi IV Indikasi: Mual
eto pereda muntah,
3x1 gr Nyeri akut
profe nyeri diare,
n Kontraind pusing
ikasi: pada
injeksi
Hipersensi
IV
tif
cepat.
terhadap
dexketopr
ofen,
asma,
rhnitis
akut, polip
nasal,
urtikaria/e
dema
angioneuri
tik.
Kontraidi
kasi:
Hiperhidr
asi,
hipernatre
mia,
hipokalem
ia, kondisi
asidosis,
hipertensi
Kontraind
ikasi:
Tidak
diberikan
pada klien
hipersensi
tif
pantopraz
ole
9 januari 11 januari
2020 2020
1 Rontgen Benjolan di
nervus
inguinalis
2 Tes
laboratorium :
Darah Lengkap
Ht 38.8- 39
44.5
Faal Ginjal
3 Faal Hati
4 Gula Darah
10 Januari 2020
Pengambil Data,
(AZIN LINGGAR PRAMILA)
NIM 172310101197