Dosen Pengampu: Anissa Hakim Purwantini, S.E., M.Sc.
Disusun Oleh:
1. Ida Rodunya 16.0102.0001
2. Siti Maesaroh 16.0102.0019 3. Siti Eri Oktavia 16.0102.0072 4. Yuli Indriyani 16.0102.0041 5. Siti Nur Atika 16.0102.0193
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2019 BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan teknologi informasi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Teknologi informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi yang membantu kita dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau memberikan informasi.Teknologi informasi (Information Technology) bisa disingkat TI, IT atau Infotech. Kemajuan TI telah mengubah cara perusahaan dalam mengumpulkan data, memproses dan melaporkan informasi keuangan. Oleh karena itu auditor akan menemukan suatu keadaan dimana data tersimpan lebih banyak dalam media elektronik dibanding media kertas. Auditor harus menentukan bagaimana perusahaan menggunakan IT system-nya dalam mengelompokkan, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi dalam laporan keuangan. Tidak ada perbedaan konsep audit untuk IT system yang kompleks maupun sistem pencatatan manual, yang berbeda adalah metode-metode spesifik yang cocok dengan situasi sistem informasi akuntansi yang ada. Pemahaman ini diperlukan untuk mendapatkan pemahaman pengendalian internal yang baik agar dapat merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. Penggunaan TI dapat meningkatkan pengendalian internal dengan menambahkan prosedur pengendalian baru yang dilakukan oleh komputer dan dengan mengganti pengendalian yang biasanya dilakukan secara manual yang rentan terhadap kesalahan manusia. Disaat yang sama, TI dapat menimbulkan risiko-risiko baru, yang dapat diatasi klien dengan menggunakan pengendalian khusus terhadap sistem TI. Oleh karena itu disini kami akan menekankan risiko-risiko khusus terkait dengan sistem TI, mengidentifikasi pengendalian-pengendalian yang dapat diterapkan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut serta menjelaskan bagaimana pengendalian terkait TI dapat berpengaruh terhadap pengauditan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teknologi informasi dapat meningkatkan pengendalian internal? 2. Bagaimana risiko-risiko yang muncul akibat penggunaan sistem akuntansi berbasis teknologi informasi? 3. Bagaimana pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dapat mengurangu risiko-risiko TI? 4. Bagaimana pengendalian internal dapat memengaruhi pengujian auditor terhadap pengendalian aplikasi? 5. Bagaimana masalah-masalah terkait sistem e-commerce dan sistem teknologi informasi khusus lainnya?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui teknologi informasi dapat meningkatkan pengendalian internal 2. Untuk mengetahui risiko-risiko yang muncul akibat penggunaan sistem akuntansi berbasis teknologi informasi 3. Untuk mengetahui pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dapat mengurangu risiko-risiko TI 4. Untuk mengetahui pengendalian internal dapat memengaruhi pengujian auditor terhadap pengendalian aplikasi. 5. Untuk mengetahui masalah-masalah terkait sistem e-commerce dan sistem teknologi informasi khusus lainnya. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 BAGAIMANA TEKNOLOGI INFORMASI MENINGKATKAN
PENGENDALIAN INTERNAL Sebagian besar entitas,termasuk perusahaan keluarga berukuran kecil,mengandalkan TI untuk mencatat dan memproses transaksi bisnis. Akibat kemajuan TI yang luar biasa,perusahaan yang relatif kecilpun bahkan menggunakan komputer pribadi dengan perangkat lunak akuntansi komersial untuk menjalankan fungsi akuntansinya. Fungsi Akuntansi yang menggunakan jaringan TI yang rumit,internet,dan fungsi TI terpusat sekarang sudah merupakan hal yang umum dilakukan dimana pun. Beberapa perubahan dalam pengendalian internal yang disebabkan oleh integrasi TI ke dalam sistem akuntansi. Pengendalian komputer menggantikan pengendalian manual. Keunggulan yang paling tampak dalam TI adalah kemampuannya untuk menangani transaksi bisnis yang kompleks dalam jumlah yang besar dengan efisien. Karena komputer memproses informasi secara konsisten, sistem TI dapat mengurangi salah saji dengan mengganti prosedur yang biasanya dilakukan secara manual dengan pengendaliaan-pengendalian yang terprogram yang menerapkan fungsi saling mengawasi dan mengontrol untuk setiap transaksi yang diproses. Menyediakan informasi dengan kualitas yang lebih tinggi. Aktivitas- aktivitas TI yang kompleks biasanya diatur secara efektif karena komleksitas mengharuskan adanya pengaturan, prosedur dan dokumentasi yang efektif
2.2 MENILAI RISIKO TEKNOLOGI INFORMASI
Banyak risiko dalam sistem manual dapat dikurangi dan dalam beberapa kasus malah dihilangkan. Namun,akan menciptakan risiko baru yang spesifik pada sistem TI yang selanjutnya dapat menimbulkan kerugian yang besar jika diabaikan. Jika sistem TI gagal,organisasi dapat lumpuh karena tidak mampu mendapatkan kembali informasi atau menggunakan informasi yang tidak andal karena kesalahan pemrosesan.Risiko ini meningkatkan kemungkinan salah saji yang material dalam laporan keuangan. Risiko khusus pada sistem TI meliputi: a. Risiko pada perangkat keras dan data b. Jejak audit yang berkurang c. Kebutuhan akan pengalaman TI dan pemisahan tugas TI a. Risiko Terhadap Perangkat Keras Dan Data Meskipun TI memberikan manfaat pemrosesan yang signifikan,hal itu juga menciptakan risiko yang unik dalam melindungi perangkat keras dan data,termasuk potensi munculnya jenis kesalahan baru. Risiko khusus ini mencakup hal-hal berikut: Ketergantungan pada kemampuan berfungsinya perangkat keras dan lunak. Kesalahan sistematis versus kesalahan acak. Akses yang tidak diotorisasi. Kehilangan data. b. Berkurangnya Jejak Audit Salah saji mungkin tidak dapat dideteksi dengan meningkatnya penggunaan teknologi informasi (TI) karena hilangnya jejak audit yang nyata. Dan juga berkurangnya keterlibatan manusia. Selain itu, komputer menggantikan beberapa jenis otorisasi tradisional dalam banyak sistem TI. Kejelasan jejak audit (visibility of audit trail). Berkurangnya keterlibatan manusia. Kurangnya Otorisasi Tradisional. c. Kebutuhan Terhadap Pengalaman Dibidang TI Dan Pemisahan Tugas-Tugas TI Sistem TI mengurangi pemisahan tugas tradisional (otorisasi, pembukuan dan penyimpanan) dan menciptakan suatu kebutuhan tambahan akan pengalaman dibidang TI Berkurangnya pemisahan tugas. Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI. 2.3 PENGENDALIAN INTERNAL KHUSUS UNTUK TEKNOLOGI INFORMASI Untuk mengatasi banyak risiko yang terkait dengan keandalan TI, organisasi-organisasi sering kali menerapkan pengendalian TI khusus. Standar audit menjelaskan dua kategori pengendalian untuk sistem TI. Yaitu, pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umumditerapkan pada semua aspek dalam fungsi TI, termasuk pengaturan TI, pemisahan tugas-tugas TI, pengembang sistem, pengamanan fisik dan online terhadap akses pada perangkat lunak, perangkat keras dan data terkait, rencana cadangan dan kontijensi jika terjadi kondisi darurat yang tidak diperkirakan sebelumnya; dan pengendalian perangkat keras. Auditor mengevaluasi pengendalian umum untuk peusahaan secara keseluruhan. Pengendalian aplikasi di terapkan untuk memproses transaksi-transaksi, seperti pengendalian terhadap pemrosesan penjualan atau penerimaan kas. Auditor haus mengevaluasi pengendalian aplikasi untuk setiap kelompok transaksi atau akun dimana auditor merencanakan untuk mengurangi penilaian risiko pengendaian karena pengendalian TI akan berbeda disetiap kelompok transaksi dan akun . pengendalian aplikasi hanya dapat menjadi efektif jika pengendalian umumnya efektif. Pengendalian Umum a. Pengaturan fungsi TI b. Pemisahan tugas-Tugas TI untuk mengenai risiko pengembangan tanggung jawab penyimpanan, otoritorisasi dan pembukuan tradisional dibawah sistem TI, organisasi organisasi yang dikendalikan dengan yang baik menanganinya dengan memisahkan tugas-tugas kunci dalam TI. Manajemen TI. Pengembangan sistem. Operasi operator computer bertanggung jawab untuk kegiatan operasional computer sehari-hari mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh, CIO mereka juga bertanggung untuk memantau perangkat computer untuk hal-hal terkait efesiensi dan kerusakan computer. Pengendalian data. c. Pengembangan sistempengembangan sistem mencakup hal-hal berikut: Pembelian perangkat luanak atau sendiri untuk memenuhi kebutuhan organisasi kunci Melakukan uji coba untuk semua perangkat lunak, untuk meyakinkan bahwa perangkat baru tersebut sesuai dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang ada, serta membutuhkan apakah perangkat keras dan perangkat lunak dapat menangani volume transasksi yang diinginkan d. Keamanan fisik dan online Pengendalian keamanan mencakup pengendalian akses secara fisik maupun online. Pengendalian fisik. pengendalian fisik yang tepat terhadap peraltan computer dengan membatasi akses terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan arsip data cadangan didalam pita mengetik atau cakram, CD dan Ekternal disks Pengendalian tahap akses online. Penggunaan identifikasi pengguna dan kata sandi yang tepat mengendalikan akses terhadap perangkat lunak dan arsip data terkait, mengurangi kemungkinan bahwa perubahan yang tidak diotorisasi dilakukan terhadap aplikasi perangkat lunak dan arsip data. Paket keamanan tambahan yang terpisah ,seperti firewall dan program-program enkripsi, dapat dipasang untuk meningkatkan keamanan sistem. Pengendalian aplikasi Pengendalian aplikasi dirancang untuk setiap aplikasi perangkat lunak dan dimaksudkan untuk membantu perusahaan memenuhi keenam tujuan audit terkait transaksi. Meskipun beberapa pengendalian aplikasi hanya memengaruhi satu atau beberapa tujuan audit terkait transaksi, sebagian besar pengendalian mencegah atau mendeteksi beberapa jenis salah saji. Pengendalian aplikasi lainnya menekankan pada saldo akun dan tujuan penyajian dan pengungkapan. Jika pengendalian dilakukan oleh computer pengendalian tersebut dinamakan pengendalian otomatis. Karena sifat pemrosesan computer , pengendalian otomatis jika dirancang dengan tepat dapat menyebabkan pelaksanaan pengendalian yang konsisten. Pengendalian input. Pengendalian input dirancang untuk meyakinkan bahwa informasi yang dimasukkan kedalam computer adalah sah, akurat dan lengkap. Hal tersebut sangat penting karena sebagain besar kesalahan dalam sistem TI berasal dari kesalahan dalam memasukkan data, tampa mempertimbangkan kualitas pemrosesan informasi , kesalahan input yang salah. Jenis-jenis pengendalian berikut merupakan pengendalian yang biasanaya dikembangkan untuk sistem manual dan tetap penting dalam sistem TI. Otorisasi manajemen atau transaksi Penyiapan manajemne sumber input yang memadai Personel yang kompoten Pengendalian yang khusus untuk TI mencakup hal-hal berikut : Tampilan layar input yang dirancang dengan tepat yang dapat membantu mempercepat masuknya informasi transaksi Daftar menu turunan dari pilihan perangkat lunak yang tersedia Pengujian validasi keakuratan input yang dilakukan oleh computer , seperti validasi nomor pelanggan dibandingkan dengan data diarsip utama pelanggan Pengendalain input berbasis online untuk aplikasi-aplikasi e-commorce dimana pihak-pihak eksternal, seperti pelanggan dan pemasok , melakukan bagian awal dari pemasukan transaksi Prosedur koreksi kesalahan yang dilakukan segera, untuk memberikan deteksi dan koreksi disini terhadap kesalahan-lesalahan input Akumulasi kesalahan dalam arsip kesalahan untuk tidak lanjut berikutnya oleh personel input data. Beberapa pengendalian umum untuk mendeteksi kesalahan dalam output antara lain sebagai berikut: Rekonsiliasi output yang dihasilkan oleh computer dengan hasil perhitungan manual Membandingkan jumlah unit dan proses dengan jumlah unit yang dimasukkan untuk diproses Membandingkan suatu sampel transaksi output dengan dokumen sumber inputnya Verivikasi tanggal dan waktu pemrosesan untuk mengidentifikasi setiap pemrosesan yang tidak berurutan. 2.4 DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PROSES AUDIT Para auditor bertanggung jawab untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal, mereka harus memiliki pengetahuan mengenai pengendalian umum dan aplikasi, apakah klien menggunakan aplikasi TI yang sederhana atau yang kompleks. Pengetahuan akan pengendalian umum meningkatkan kemampuan auditor untuk mengukur dan mengandalkan pengendalian aplikasi yang efektif untuk mengurangi risiko pengendalian untuk tujuan audit yang terkait. Bagi auditor perusahaan publik yang harus menerbitkan opini atas pengendalian intrenal terhadap laporan keuangan, pengetahuan terhadap umum maupun pengendalian aplikasi merupakan hal yang penting. Pengaruh Pengendalian Umum Terhadap pengendalian Mendapatkan Pemahaman Atas Pengendalian Umum Kien Auditor biasanya mendapatkan informasi mengenai pengendalian umum dan aplikasi melalui beberapa cara berikut ini Melakukan wawancara dengan personel TI dan para pengguna utama. Memeriksa dokumentasi sistem seperti bagan arus, petunjuk pengguna bagi, permohonan perubahan program, dan pengujin hasilnya. Mengkaji hasil perincian kuesioner yang di sisi oleh para staf TI. Dampak dari Pengendalian TI Terhadap risiko Pengendalian dan Pengujian substansif. Menghubungkan Pengendalian TI dengan Tujuan Audit Terkait transaksi Biasanya auditor tidak menghubungkan pengendalian dan kekurangan- kekurangan dalam pengendalian umum kepada tujuan audit terkait transaksi spesifik.Karena pengendalian umum memengaruhi tujuan audit dalam beberapa siklus, jika pengendalian umum tidak efektif, kemampuan auditor untuk mengandalkan pengendalian aplikasi untuk mengurangi resiko pengendalian dalam semua siklus akun akan menurun.Sebaliknya, jika pengendalian umum efektif, akan meningkatkan kemampuan auditor untuk mengandalkan pengendalian aplikasi untuk semua siklus. Pengaruh pengendalian TI Terhadap Pengujian substansif Setelah mengidentifikasi pengendalian aplikasi spesipik yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko pengendalian, auditor dapat mengurangi pengujian substansif. Sifat sistematis dari pengendalian aplikasi otomatis memungkinkan bagi auditor untuk mengurangi ukuran sampel yang digunakan untuk menguji pengendalian tersebut baik dalam audit atas laporan keuangan. Pengaudauditan dalam Lingkungan TI yang Tidak Terlalu Kompleks Banyak organisasi yang merancang dan menggunakan perangkat lunak akuntansi untuk memproses transaksi-transaksi bisnis mereka sehingga dokumen- dokumen sumbernya dapat dilihat kembali dalam bentuk yang mudah di baca dan dapat di telusuri dengan mudah di sepanjang sistem akuntansi hingga output-nya. Sistem semacam itu mesih mempertahankan banyak dokumen sumber tradsional seperti dokumen permintaan pembelian pelanggan, catatan pengiriman dan peneriman barang, serta faktur penjualan dan pembelian. Perangkat lunak tersebut juga menghasilka cetakan jurnal dan buku besar yang memungkinkan auditor untuk menelusuri transaksi melalui catatan-catatan akuntansi. Pengendalian internal dalam sistem ini sering kali melibatkan perbandingan catatan yang di hasilkan komputer dengan dokumen-dokumen sumber yang di lakukan oleh personel klien. Banyak organisasi dengan lingkungan TI yang tidak kompleks sering kali sangat mengandalkan komputer-komputer mikro untuk melakukan fungsi sistem akuntansi.Penggunaan komputer mikro menghasilkan pertimbangan audit yang khas sebagai berikut. Ketergantungan yang terbatas pada pengendalian otomatis.bahkan dalam lingkungan TI yang tidak terlalu canggih, pengendalia otomatis sering kali dapat di andalkan. Akses terhadap arsip utama. Kitaka klien menggunakan komputer mikro, auditor harus memperhatikan mengenai akses terhadap arsip-arsip utama dantangguang jawab untuk pemrosesannya manjadi sangat penting.Kajian yang dilakukan oleh mnajer pemilik yang di lakukan secara berkala terhadap output transaksi dapat meningkatkan pengendalian internal. Risiko virus komputer.Virus-virus komputer dapat mengakibatkan hilangnya data program .beberapa virus dapat merusak arsip elektronik ataumematikan seluruh jaringan komputer. Memperbaharui perangkat lunak anti virus secara berkala dapat meningkatkan pengendalian. Pengauditan Dalam Lingkungan TI yang Lebih Kompleks Ketika organisasi memperluas penggunaan TI-Nya, pengendalian internal sering kali dimasukkan kedalam aplikasi-aplikasi yang hanya tersedia secara elektronik. Ketika dokumen-dokumen sumber tradisional seperti faktur, permintaan pengendalian, catatan penagihan, dan catatan-catatan akuntansi seperti jurnal penjualan daftar persedian dan catatan pembantu piutang dagang hanya tersedia secara elektronik, auditor harus mengubah pendekatan audit mereka.Pendekatan ini disebut dengan Pengauditan melalui komputer (Auditing through the computer). Auditor menggunakan ketifa kategori pendekatan pengujian ketika mengaudit ketika mengaudit melalui komputer.ketiga pendekatan itu adalah pendekatan pengujian data, simulasi paralel dan pendekatan modul audit yang melekat. Pendekatan Pengujian data Dalam pendekatan penguian data, auditor memproses oengujian data mereka sendiri dengan menggunakan sistem komputer klien dan program aplikasi untuk menentukan apakah pengendalian otomatis sudah memproses dan yang di uji dengan tepat. Ketika menggunakan pendekatan pengujian data, auditor memilik tiga pertimbangan berikut : Pengujian data harus memasukkan semua kondisi yang ingi di uji oleh auditor. auditor harus merancang data yang di uji untu menguji semuan pengendalian kuncdi berbasis komputer dan memasukkan data yang relistis yang kemungkinan manjadi bagian dari pemrosesan normal klien, termasuk transaksi yang sah dan tidak sah. Program aplikasi yang diuji oleh data uji auditor harus sama dengan data yang digunakan oleh klien di sepanjang tahun.salah satu pendekatan yang digunakan adalah dengan menjalangkan pengujian data secara mendadak,dalam memungkan dalam waktu acak disepanjang tahun.Meskipun melakukan hal tersebut memakan biaya yang cukup mahal dan menghasilkan cukup banyak waktu. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan mengandalkan pengendalian umum klien dalam fungsi kepustakaan dan pengembangan sistem untuk meyakinkan bahwa program yang di uji adalah program yang digunakan oleh klien dalam pemrosesan transaksi sehari-hari. Data yang diuji harus dihapuskan dari catatan klien. Jika auditor memproses data yang diuji ketika klien memproses trabsaksinya sendiri, auditor harus menghapus data yang diuji dalam arsip utama klien setelah pengujian selesai dilakukan auditor dapat melakukan hal itu dengan mengembangkan dan memproses data yang memiliki dampak yang berkebalikan dengan data yang uji. Perangkat lunak umum diberikan tiga keuntungan, yaitu 1. relatif mudah untuk melatih para staf audit untuk menggunakannya, bahkan meski mereka sebelumnya hanya mendapatkan sedikit pelatihan audit terkait TI, 2. perangkat lunak tersebut dapat diterapkan pada beragam klien dengan sedikit penyusunan, dan 3. memiliki kemampuan untuk melakukan pengujian audit cepat dan lebih terperinci di banndingkan dengan menggunakan prosedur manual trdisional. Perangkat lunak audit umum digunakan untuk menguji pengendalian otomatis. Seorang auditor mendapatkan salinan arsip utama batas kredit pelanggan dan arsip pemesanan pelanggan milik klien, kemudian menginstruksikan komputer auditor untuk mendaftar transaksi- transaksi yang melebihi batasas kredit pelanggan yang diotorisasi. Auditor kemudian membandingkan output audit dengan daftar pesanan pelanggan milik klien yang ditolak karena melibihi batas kredit diotorisasi. � Perangkat lunak audit umum digunakan untuk memvertifiaksi saldo- saldo akun klien. Seorang auditor dapat menggunakan perangkat untuk menjumlahkan arsip utama piutang pelanggan klien untuk menentukan apakah jumlah totalnya sama saldo dibuku besar. Pendekatan Modul Audit Melekat (Embedded audit Module Apporoach) Ketika menggunakan pendekatan modul audit melekat auditor memasukkan sebuah modul audit dalam sistem aplikasi klien untuk mengidentifikasi jenis transaksi khusus. Sebagai contoh, auditor mungkin menginginkan untuk menggunakan modul melekat untuk mengidentifikasi semua pembelian yang melebihi Rp.25.0000.000 ditindak lanjuti dengan pengujian yang lebih terperinci untuk tujuan audit kejadian dan akurasi terkait transaksi. Pendekatan modul audit melekat memungkinkan auditor untuk dapat terus menerus mengaudit transaksi-transaksi dengan mengidentifikasi transaksi aktual yang yang di proses oleh klien dibandingka dengan data yang di uji dan pendekatan simulasi paralel, yang hanya bisa dilakukan dengan pengujian berselang. Meskipun para auditor dapat menggunakan satu atau gabungan beberapa pendekatan pengujian biasanya merekan menggunakan cara-cara berikut. � Menguji data untuk mengujian pengujian pengedalian dan pengujian subsanstif transaksi. � Simulasi, paralel untuk pemgujian sunstansif, seperti perhitungan ulang jumlah transaksi dan penjumlahan kebawah catatan tambahan di arsip utama piutang dagang. � Melekatkan modul audit untuk mengidentifikasi transaksi-transaksi yang tidak biasa untuk pengujian substansif. E. MASALAH-MASALAH DALAM LINGKUNGAN TI YANG BERBEDA Sejauh ini, kita membahas pengaruh TI terhadap proses audit untuk organisasi-organisasi yang memusatkan fungsi Ti-nya. Meskipun semua organisasi memerlukan pengendalian internal yang baik tanpa melihat struktur fungsi TI mereka, namum beberapa masalah pengendalian umum dapat berbeda tergantung pada lingkungan TI-nya. Berikut, kita akan mempelajari masalah-masalah TI bagi klien yang menggunakan jaringan, sistem manajemen basis data, sistem e-commerce, dan subkontrak (outsource) pusat pelayanan komputer. Masalah-Masalah Dalam Lingkungan Jaringan Meningkatnya penggunaan jaringan yang menghubungkan peralatan seperti komputer mikro, komputer mini, mainframe, workstation, serve dan mesin cetak telah mengubah TI untuk banyak aktivitas usaha. local area network (LAN) menghubungkan peralatan-peralatan dalam satu atau beberapa gedung yang lokasinya berdekatan dan hanya di gunakan dalam sebuah perusahaan. LAN sering kali di unakan untuk mentransfer data dan program dari suatu komputer atau workstation dengan menggunakan sistem jaringan yang memungkinkan semua alat-alat beroperasi bersama. Wide Area Network (WAN) menghubungkan peralatan-peralatan dalam wilayah geografis yang lebih luas, termasuk operasi global. Dalam jaringan, aplikasi perangkat lunak dan arsip data yang di gunakan untuk memproses transaksi di masukkan ke dalam beberapa komputer yang terhubung satu sama lainnya.akses terhadap aplikasi dari komputer mikro atau workstation diatur oleh perangkat lunak serve yang terhubung satu sama lain dalam suatu jaringan,sementara perusahaan yang lebih besar dapat memiliki ratusan serve dalam lusinan lokasi jaringan yang terhubung satu sama lain. Sebagian besar pengendalian umum yang di bahas pada bab ini diterapakan pada jaringan klien yang luas,karena dukungan TI dan ketrlibatan pengguna tersentalisasi. Untuk perusahaan-perusahaan lainnya, jaringan menggambarkan masalah-masalah pengendalian yang harus dipertimbangkan auditor dalam merencanakan audit. Sebagai contoh, auditor sering kali meningkatkan resiko pengendalian ketika perusahaan memiliki jaringan yang terdiri dari beberapa serve yang terletak di beberapa lokasi karena adanya operasi jaringan yang terdesentralisasi sering kali kekurangan dan pengawasan manajemen terhadap ragam serve yang terhubung keabsahannya, setiap tanda tangan secara digital di tandatangani oleh private key yang di jaga oleh otoritas yang memberi sertifikasi. Auditor harus memahami sifat dari flrewall dan pengendalian enkripsi untuk menyakinkan bahwa firewall dan pengendalian enkripsi telah di terapkan dan di pantau dengan tepat. Sebuah sistem pengaman firewall yang tidak memadai dapat meniningkatkan kemungkinan perubahan yang tidak diotoritas terhadap perangkat lunak dan data.sehingga, auditor mungkin perlu untuk menguji pengendalian di seputar penggunaan firewall untuk menjamin bahwa pengendalian aplikasi otomatis di gunakan untuk mendukung penilaian risiko pengendalian di bawah tingkat maksimum belum di ubah tanpa sepengetahuan auditor.demikian pula,auditor mungkin perlu memahami dan menguji pengendalian enkripsi untuk memenuhi tujuan saldo akun dan transaksi. kegagalan untuk melakukan enkirpsi transaksi atau data akun dengan tepat dapat berakibat pada perubahan dalam jumlah-jumlah yang mendukung transaksi atau saldo-saldo akun tersebut. Masalah Masalah Ketika Klien Mensubkontrakkan Kebutuhan TI Banyak klien yang mensubkontrakkan beberapa atau semua kebutuhan TI- nya kepada pusat layanan komputer independen, termasuk penyediaan layanan aplikasi (apalication service provider-ASP), di bandingkan dengan pusat TI internal.perusahaan-perusahaan yang lebih kecil sering mensubkontrakkan fungsi penggajian relatif sama di satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, dan banyak penyedia jasa penggajian yang andal yang tersedia. seperti halnya semua keputusan pesubkontrakkan, perusahaan memutuskan apakah akan mesubkontrkkan fungsi TI dengan alasan efisiensi biaya. Ketika perusahaan mensubkontrakkan TI pada suatu pusat layanan komputer, klien memasukan data input,yang kemudian di proses oleh pusat layanan komputer dengan harga pembayaran tertentu, dan mengembalikan hasil output dan input original yang di sepakati. Untuk penggajian, perusahaan memasukkan data waktu kerja pegawai,dan formulir pajak kepada pusat layanan.pusat layanan kemudian mengembalikan slip-slip gaji, jurnal dan data input setiap minggu serta formulir pajak di setiap akhir tahun. Pusat layanan komputer bertanggung jawab untuk merancang sistem komputer dan memberikan pengendalian yang memedai untuk menyaakinkan bahwa pemprosesan dapat di andalkan. Memahami Pengendalian Internal Dalam Sistem Subkontrak Auditor Menghadapi kesulitan ketika mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal klien dalam situasi tersebut karena banyak pengendalian yang terletak di pusat layanan, dan auditor tidak dapat menganggap pengendalian sudah di lakukan dengan tepat karena pusat layanan tersebut merupakan perusahaan independen. Standar audit mengharuskan auditor unyuk mempertimbangkan kebutuhan untuk mendapatkan pemahaman dan menguji pengendalian internal pusat layanan tersebut jika aplikasi pusat layanan tersebut melibatkan data finansial yang signifikan besarnya.sebagai.sebagai contoh,banyak pengendalian untuk tujuan audit terkait transksi penggajian terletak pada program perangkat lunak yang di jaga dan di dukung oleh perusahaan penyedia jasa penggajian,dan bukan pada klien audit. Ketika mendapatkan pemahaman dan menguji pengendalian pusat layanan,auditor harus menggunakan kriteria yang sama dengan yang di gunakan untuk pada kompleksitas sistem dan keleluasaan pengendalian yang di andalkan untuk mengurangi resiko.kedalaman pemahaman juga bergantung pada keleluasaan di mana pengendalian-pengendalian kunci terhadap tujuan audit terkait transaksi terletak pada pusat layanan jasa untuk audit pengendalian internal perusahaan publik.jika auditor menyimpulkan bahwa keterlibatan aktif di pusat layanan merupakan satu- satunya cara untuk melakukan audit.maka penting untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal di pusat layanan dan menguji pengendalian dengan menggunakan data yang di uji serta pengendalian atas pengendalian lainnya. Tingkat Kepercayaan Terhadap Auditor Pusat Layanan Komputer Dalam beberapa Tahun terakhir merupakan hal yang wajar bagi pusat layanan untuk melekukan kontrak dengan suatu KAP untuk mendapatkan pemahaman dan menguji pengendalian internal di pusat layanan serta menerbitkan laporan untuk di gunakan oleh semua pelanggan da para auditor independennya. Tujuan dari penilaian independen ini adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai pada seluruh pelanggan pusat layanan mengenai kecukupan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi pusat layanan serta untuk menghapus pengauditan yang berulang ulang yang di lakukan oleh para pelanggan pusat layanan tersebut.jika pusat layan tersebut memiliki banyak pelanggan dan masing-masing mengharuskan adanya pemahaman atas pengendalian internal pusat layanan oleh para auditor independennya,halangan dan biaya bagi pusat layanan dapat menjadi besar. PSA 70(SA 324) memberikan panduan bagi(1) auditor yang menrbitkan laporan atas pengendalian internal organisasi penyedia jasa (auditor perusahaan penyedia jasa ), dan (2) auditor organiasai pengguna (auditor perusahaan pengguna layanan) yang mengandalkan laporan auditor perusahaan penyedia jasa. Auditor perusahaan penyedia jasa dapat menerbitkan dua jenis laporan berikut. � Laporan atas pengendalian yang di diterapkan � Laporan atas pengendalian yang diterapkan serta pengujian efektivitas operasinya. Sebuah laporan ats pengendalian yang di terapkan akan membantu auditor dalam mendaptkan pemhaman atas pengendalian internal untuk merencanakan audit.namum demikian, auditor juga membutuhkan bukti mengenai efektivitas operasi pengendalian untuk menilai risiko pengendalian, khususnya ketika mengaudit pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan bagi perusahaan publik.bukti-bukti tersebut dapat berupa hal-hal berikut: �Berdasarkan pada laporan auditor perusahaan penyedia jasa atas pengendalianyang diterapkan dan pengujian atas efektivitas operasi pengendalian. � Berasal dari pengujian atas pengendalian internal organisasi pengguna terhadap aktivitas -aktivitas organisasipenyedia jasa. �Di hasilkan ketika auditor perusahaan pengguna layanan melakukan pengujian yang tepat di perusahaan penyedia jas. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Beberapa perubahan dalam pengendalian internal yang disebabkan oleh integrasi TI ke dalam sistem akuntansi. � Pengendalian komputer menggantikan pengendalian manual. Keunggulan yang paling tampak dalam TI adalah kemampuannya untuk menangani transaksi bisnis yang kompleks dalam jumlah yang besar dengan efisien. � Menyediakan informasi dengan kualitas yang lebih tinggi. Aktivitas- aktivitas TI yang kompleks biasanya diatur secara efektif karena komleksitas mengharuskan adanya pengaturan, prosedur dan dokumentasi yang efektif Risiko khusus pada sistem TI meliputi: Risiko pada perangkat keras dan data, Jejak audit yang berkurang, dan Kebutuhan akan pengalaman TI dan pemisahan tugas TI Pengendalian umumditerapkan pada semua aspek dalam fungsi TI, termasuk pengaturan TI, pemisahan tugas-tugas TI, pengembang sistem, pengamanan fisik dan online terhadap akses pada perangkat lunak, perangkat keras dan data terkait, rencana cadangan dan kontijensi jika terjadi kondisi darurat yang tidak diperkirakan sebelumnya; dan pengendalian perangkat keras. Auditor mengevaluasi pengendalian umum untuk peusahaan secara keseluruhan. Pengendalian aplikasi di terapkan untuk memproses transaksi-transaksi, seperti pengendalian terhadap pemrosesan penjualan atau penerimaan kas. Auditor haus mengevaluasi pengendalian aplikasi untuk setiap kelompok transaksi atau akun dimana auditor merencanakan untuk mengurangi penilaian risiko pengendaian karena pengendalian TI akan berbeda disetiap kelompok transaksi dan akun . pengendalian aplikasi hanya dapat menjadi efektif jika pengendalian umumnya efektif. Meningkatnya penggunaan jaringan yang menghubungkan peralatan seperti komputer mikro, komputer mini, mainframe, workstation, serve dan mesin cetak telah mengubah TI untuk banyak aktivitas usaha. local area network (LAN) menghubungkan peralatan-peralatan dalam satu atau beberapa gedung yang lokasinya berdekatan dan hanya di gunakan dalam sebuah perusahaan.. Wide Area Network (WAN) menghubungkan peralatan-peralatan dalam wilayah geografis yang lebih luas, termasuk operasi global Banyak klien yang mensubkontrakkan beberapa atau semua kebutuhan TI- nya kepada pusat layanan komputer independen, termasuk penyediaan layanan aplikasi (apalication service provider-ASP), di bandingkan dengan pusat TI internal.perusahaan-perusahaan yang lebih kecil sering mensubkontrakkan fungsi penggajian relatif sama di satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, dan banyak penyedia jasa penggajian yang andal yang tersedia. seperti halnya semua keputusan pesubkontrakkan, perusahaan memutuskan apakah akan mesubkontrkkan fungsi TI dengan alasan efisiensi biaya. B. SARAN Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar dapat menambah pengetahuan berkaitan dengan dampak teknologi informasi terhadap proses audit. Tak lupa, kami meminta saran dan kritik atas tulisan kami demi melengkapi dan menjadi bahan pertimbangan pada penulisan- penulisan berikutnya. DAFTAR PUSTAKA
Elder.landar J, Beasly. Mark S, Arens. Alfin A, Jusuf. Amir abadi. 2011.
Jasa audit dan assurance.Jakarta: Salemba Empat http://stdln.blogspot.com/368-penggunaan-teknologi-informasi-terhadap- proses-audit.htm http://budww.blogspot.com/pengaruh-perkembangan-it-terhadap.html http://blogkuliahan.blogspot.com/dampak-teknologi-informasi- terhadap.html