Latar Belakang
1 Soedjono Dirdjosisworo, Respon Terhadap Kejahatan Introduksi Hukum Penanggulangan Kejahatan (Introduction
To The Law of Crime Prevention) 1 (STHB Press, Bandung, 2002).
2 Undang Undang R.I., No. 23 Tahun 2002, Tentang Perlindungan Anak, T.L.N.R.I., Tahun 2002 No. 4235, Pasal 13 ayat
(1) huruf b.
3 Megalia Tifani Piri, Perlindungan Hukum Terhadap Tindakan Eksploitasi Anak (Kajian Undang-Undang Nomor 23
1
untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik,mental dan sosialnya secara
utuh. Anak mempunyai hak yang bersifat asasi, sebagaimana yang dimiliki orang
dewasa, hak asasi manusia (HAM) 4. Berdasarkan Pasal 76 huruf I Undang Undang
Nomor 23 Tahun 2002 jo Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perlindungan Anak,
Dari yang telah dijelaskan, ada suatu kasus yang terjadi baru-baru ini yang
merupakan permasalahan antara Persatuan Bulu Tangkis (PB) Djarum dengan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Dalam kasus tersebut, KPAI
menuduh Persatuan Bulu Tangkis (PB) Djarum dengan alasan bahwa PB Djarum
telah melanggar regulasi jika tetap menyematkan nama yang identik dengan produk
4 Absori, Perlindungan Hukum Hak-Hak Anak dan Implementasinya Di Indonesia Pada Era Otonomi Daerah,
Vol.2,No.1 Jurisprudence, 78 (2005).
5 Undang Undang R.I., No. 35 Tahun 2014, Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak, T.H.L.N.R.I., Tahun 2014 No. 5606, Pasal 76 huruf I.
2
tembakau dalam audisi.6 KPAI menilai PB Djarum telah melanggar Pasal 36 ayat
(1) Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 yang menyatakan,
a. tidak menggunakan nama merek dagang dan logo Produk Tembakau termasuk
brand image Produk Tembakau; dan
“ Setiap orang yang memproduksi dan/atau mengimpor Produk Tembakau yang menjadi
sponsor dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan hanya dapat dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut :
6 Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Dugaan Eksploitasi Anak dan Regulasi yang Menyandung PB Djarum,
https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/10/115954265/dugaan-eksploitasi-anak-dan-regulasi-yang-
menyandung-pb-djarum?page=all (10 September 2019, 20 September 2019).
7 Peraturan Pemerintahan , No. 109 Tahun 2012, Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
Tembakau Bagi Kesehatan, T.H.L.N.R.I. Tahun 2012 No. 5380, Pasal 9 ayat (1).
3
tanpa berfikir panjang, mereka bersedia untuk menutup audisi tahun 2020 karena
PB Djarum tidak mau mengganti nama serta logo dan PB Djarum juga tidak mau
melanggar regulasi yang dituduh KPAI. Dengan di tutupnya audisi PB Djarum
untuk tahun 2020 menimbulkan polemik yang membuat KPAI mendapat hujatan
dari warga internet karena telah menduga PB Djarum melakukan eksploitasi
terhadap anak-anak yang mengikuti kegiatan beasiswa tersebut.
“Setiap anak berhak memperoleh Pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakat”.
8 Iswara N Raditya, Sejarah PB Djarum dan Perbedaannya dengan Pabrik Rokok, https://tirto.id/sejarah-pb-djarum-
dan-perbedaannya-dengan-pabrik-rokok-ehKA (9 September 2019, 14 September 2019)
9 Rochmat Purnomo, PB Djarum dan KPAI Berdamai, SImak Empat POin Hasil Mediasi Yang Dilakukan Menpora ,
https://www.tribunnews.com/sport/2019/09/13/pb-djarum-dan-kpai-berdamai-simak-empat-poin-hasil-
mediasi-yang-dilakukan-menpora?page=2 ( 13 September 2019, 28 October 2019)
4
3. KEMENPORA, KPAI, dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia
(PBSI) sepakat memberikan kesempatan kepada PB Djarum untuk
konsolidasi secara internal guna melanjutkan audisi di tahun 2020 dan
seterusnya10.
Mediasi dari polemik tersebut menimbulkan banyak hal yang semakin kurang
jelas dari fakta-fakta yang ada seperti mengapa mediasi langsung dilakukan tanpa
adanya penyelidikan. Padahal hal tersebut sudah menjadi polemik yang tergolong
sangat heboh dibicarakan.
5
III. Tinjauan Pustaka Sementara
“Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan”.
6
“Anak adalah orang yang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur 8 (delapan)
tahun tetapi belum mencapai 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah kawin” 16
“Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun dan
belum pernah kawin.”
Dalam hal ini, hak anak diatur di dalam beberapa Peraturan Perundang-
Undangan yaitu Undang Undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan
Anak, Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, dan
Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang Undang
Nomor 23 Tahun 2002.
17 Abintoro Prakoso, 2016, Hukum Perlindungan Anak, Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, Hal. 42-43
7
Sebagai mahkluk sosial sudah seharusnya kita harus menghormati dan
melindungi hak-hak manusia lain maupun hak diri sendiri yang termasuk dalam
menghormati serta melindungi hak anak yang pada dasarnya apabila anak tersebut
tidak memiliki orang yang seharusnya melindungi haknya. Hal tersebut, dinamakan
perlindungan anak.
Perlindungan Anak sangatlah penting untuk dimengerti serta dilakukan karena
perlindungan anak yang disinggung mencakup segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan
berpartisipasi secara optimal, sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi18.
18 Meilan Lestari, Hak Anak Untuk Mendapatkan Perlindungan Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan, Vol.1.,
No.2., UIR Law Review 186, 2017.
19 PB Djarum, Sejarah PB Djarum, https://www.pbdjarum.org/klub/sejarah/ (25 September 2019)
20 Iswara N Raditya, Sejarah PB Djarum dan Perbedaannya dengan Pabrik Rokok, https://tirto.id/sejarah-pb-
8
PB Djarum memiliki visi yaitu membantu persatuan Indonesia dan
mengharumkan nama bangsa dengan berprestasi di bidang perbulutangkisan dunia.
Selain visi, misi dari PB Djarum adalah menjadi klub terbaik Indonesia yang penuh
dengan pemain-pemain bulutangkis top dunia asal Indonesia.21
22 Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif 57 (Bayu Media Publishing, Surabaya, 2005).
9
Bab II Tinjauan Pustaka, menjelaskan pengertian dari
perlindungan, anak, hak anak, dan perlindungan hak anak,
serta pengaturan tentang hak anak.
Bab III Dalam bab ini penulis akan menjelaskan secara rinci
mengenai fenomena dari kasus yang ada di latar belakang
dan dikaitkan dengan hukum yang berlaku.
Bab IV Hasil dan Pembahasan, penulis akan menganalisa fenomena
dari kasus yang ada di latar belakang dan dihubungkan
dengan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012
Bab V Penutup, menguraikan tentang kesimpulan serta saran dari
hasil penelitian.
Buku
10
Absori, Perlindungan Hukum Hak-Hak Anak dan Implementasinya Di
Indonesia Pada Era Otonomi Daerah, Vol.2,No.1 Jurisprudence, 78
(2005).
Artikel dan Jurnal
11
Peraturan Perundang-Undangan
12