Anda di halaman 1dari 4

ILMU PENYAKIT SARAF – WIANNE CARIMA

LOW BACK PAIN

A. DEFINISI  Muatan kerja rendah bahkan kehidupan


- Nyeri yang dirasakan di daerah punggung pribadi
bawah  Attitude
- Antara sudut iga terbawah dan lipat bokong  Kognisi
bawah  Fear-avoidance belief
- Daerah lumbal atau lumbosakral  Depresi
- Sering disertai penjalaran nyeri ke arah tungkai  Ansietas
dan kaki  Distres
 Riwayat kekerasan fisik
B. EPIDEMIOLOGI
- Hampir 80% penduduk negara industri pernah
mengalami LBP E. ETIOLOGI
- USA: prevalensi per tahun 15-20%, insidensi - Tumor/neoplasma
14,3% - Infeksi
- Di Indonesia belum terdapat datanya, tetapi - Fraktur vertebra
diperkirakan di Jawa Tengah: 40% penduduk > - Kelainan metabolik
65 tahun pernah menderita LBP, ♂ > ♀ (18,2% - Inflamasi
vs 13,6%) - OA sendi facet
- Degenerasi diskus
C. KLASIFIKASI - HNP
- Onset - Kanal stenosis
 Akut: < 6 minggu - Spondilolistesis, spondilolisis
 Subakut: 6 minggu – 12 minggu - Stain, sprain lumbosacral
 Kronis: > 12 minggu
- Triage Klinis F. DIAGNOSIS
 LBP dengan tanda bahaya (red flags) - Anamnesis
Perlu dilakukan pemeriksaan neuroimaging  Site  tempat
 LBP dengan sindroma radikuler, ischialgia,  Onset  akut, subakut, kronis
termasuk kanalis stenosis  Characteristic
 LBP non-spesifik  > 90% kasus (paling o Nyeri tajam/tumpul
banyak) o Skala nyeri:
Perlu dilakukan pemeriksaan foto polos dan 0: tidak nyeri
neuroimaging tidak rutin 1-3: ringan
4-7: sedang
D. FAKTOR RISIKO 8-10: berat
- Faktor fisik  Radiation  menjalar
 Awitan LBP usia 35-55 tahun Radikulopati
 Riwayat LBP sebelumnya L1-L3: betis
 Kehamilan (terutama trimester 3) L4-L5: tulang kering
 Kebugaran L5: jempol
 Merokok S1: jari-jari lain
 Nyeri kepala  Association condition
 Kecanduan obat Riwayat trauma, overuse otot
- Pekerjaan/okupasi  Timing
 Posisi tubuh statik (duduk atau berdiri o Durasi
lama) o Terus-menerus/hilang-timbul  saat
 Tubuh terpapar getaran  pengemudi truk aktivitas/istirahat
 Mengoperasikan alat bergetar  Excacerbation
 Mengangkat/menarik beban berat Memperberat/memperingan
 Membungkuk  Severity
 Berputar Defisit neurologi dan keluhan visceral
- Psikososial Mengganggu aktivtas/tidak
 Rendahnya kepuasan kerja dan dukungan  Red flags
sosial o Onset LBP > 55 tahun
 Tuntutan kerja dan tuntutan mutu tinggi
ILMU PENYAKIT SARAF – WIANNE CARIMA
o Riwayat trauma (termasuk trauma Foto polos lumbosacral  fraktur, dislokasi,
ringan lansia atau berpotensi HNP: pengurangan tinggi i.v disc dan
osteoporosis) kalsifikasi nukleus pulposus atau anulus
o Nyeri konstan progresif memburuk fibrosus, kelainan visera dan paraspinal.
dengan berbaring Foto  AP dan lateral, oblique:
o Deformitas struktural spondilolistesis atau kelainan sendi faset,
o Riwayat keganasan proyeksi lateral posisi fleksi-ekstensi.
o Drug abuse  Mielografi
o Pemakaian steroid lama / Indikasi: dugaan neoplasma, LBP subakut,
imunosupresan kegagalan dengan terapi konservatif,
o Luasnya gejala dan tanda neurologis  rencana operasi, parese nyata pada
disfungsi kandung kemih, saddle radikulopati.
anesthesia, hilangnya sensibilitas  CT-Scan
progresif dengan atau tanpa hilangnya o Efektif bila tinggi lesi diketahui
motorik sesuai radiks saraf o Dapat melihat kelainan tulang dan sendi
o Kelainan neurologik menetap sampai 1 serta degenerasi
bulan o Membantu diagnosis kanal stenosis
o Retriksi fleksi lumbal berat (< 5 cm) o Mielogram-CT scan
o Demam  MRI
Kanker/neoplasma Neoplasma, infeksi, HNP, defisit neurologik
Infeksi  Spondilitis TB menetap dan nyeri menentap tanpa tanda-
Fraktur Vertebrae Lumbosacral gejala neurologik selama 4-8 minggu, lesi
Cauda Equina Syndrome medula spinalis.
Defisit neurologi berat  Laboratorium
LED, CBC, CRP, RF, ALP, Ca, urinalisis.
- Pemeriksaan Fisik
 Posisi tegak: cara berjalan, jongkok, berdiri, G. TATALAKSANA
fungsi integritas sendi panggul dan tungkai, - LBP Akut
tulang belakang, paraspinal, bokong dan  Umum
kedua tungkai, mobilitas punggung. o Edukasi mengenai penyakit, sikap tubuh
 Posisi terlentang: lesi primer pada reffered o Tetap aktif sesuai dengan aktivitas
pain atau metastasis, pemeriksaan sebelumnya
neurologis. Hasil pemeriksaan otot, refleks, o Radikulopati akut  tirah baring 2-3
dan sensibilitas dapat menyimpulkan tinggi hari saja atau sampai nyerinya hilang
lesi. o Posisi berbaring semifowler, panggul
 Posisi telungkup: tulang belakang, dan lutut fleksi diganjal bantal.
paraspinal, bokong, cari lesi primer reffered Modifikasi posisi  terlentang dan
pain. kedua tungkai lebih diatas kepala atau
Sindroma radikuler: posisi ke samping, panggul dan lutut
o Nyeri radikuler spontan dibangkitkan tetap fleksi.
(batuk/bersin/mengedan) o Terapi dingin atau panas  mengurangi
o Valsava (+) nyeri dan spasme
o Laseque/SLR, Bragard  Khusus
o Parese motorik o Analgetik jangka pendek: NSAID
o Gangguan sensibilitas: hipestesi, (meloxicam 7,5 mg 1dd1) atau
hiperestesi paracetamol, opioid jangka pendek
o Refleks fisiologis ↓ (nyeri hebat)
o Refleks patiologis (-) o Muscle relaxant
o Vitamin saraf: mekobalamin B12,
- Pemeriksaan Penunjang piridoksin B6, thiamine B1
 Neurofisiologis o Bedah
Menentukan tinggi lesi, derajat disfungsi,  Dugaan sindroma kauda equina,
relevansi dengan gambaran imaging  Defisit neurologik yang semakin
 Blok saraf memburuk,
Blok radiks saraf dan suntikan intradiskal  Nyeri yang resisten terhadap terapi
(diagnostik dan terapi)  menentukan konservatif
tinggi lesi dan mengetahui asal nyeri - LBP Kronis  Multidisiplin
 Neuroradiologi  Umum
ILMU PENYAKIT SARAF – WIANNE CARIMA
o Edukasi mengenai penyakit, sikap tubuh
o Aerobik  memperkuat otot batang
tubuh
o Behaviour therapy  terapi relaksasi
dan kognitif
o Penggunaan korset dan brace 
membatasi gerakan spinal,
memperbaiki posisi tubuh, mengurangi
stes mekanik lumbal bawah
 Khusus
o Analgetik jangka pendek: asetaminofen,
NSAID (meloxicam 7,5 mg 1dd1), opioid
o Analgetik adjuvant: antidepresi
(amitriptilin 25 mg atau 50 mg, dll) atau
antikonvulsi (carbamazepine, fenitoin,
gabapentin 100 mg atau 300 mg, dll)
o Muscle relaxant
o Vitamin saraf: mekobalamin B12,
piridoksin B6, thiamine B1
o Suntikan kombinasi corticosteroid dan
anestetik lokal pada titik picu  nyeri
mereda setelah 3 bulan

H. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
ILMU PENYAKIT SARAF – WIANNE CARIMA
RADIKULOPATI

A. DEFINISI
Keadaan yang berhubungan dengan gangguan
fungsi dan struktur radiks akibat proses patologis
yang dapat mengenai satu atau lebih radiks saraf
dengan pola gangguan yang sifatnya dermatomal.

B. ETIOLOGI
 Kompresif
HNP, dislokasi trauma, kompresi fraktur,
skoliosis, tumor medula spinalis,
spondilolithesis, stenosis spinal, skoliosis,
spondilolisis
 Inflamasi
GBS, Herpes Zoster
 Degeneratif
DM

C. FAKTOR RISIKO
 Aktivitas berulang dan bertumpu pada tulang
belakang (posisi duduk/stasis)
 Aktivitas berat, olahraga (angkat beban, dll)
 Riwayat keluarga

D. KLASIFIKASI
 Cervical
 Thoracal
 Lumbar

E. MANIFESTASI KLINIS
 Nyeri radikuler
 Gangguan motorik
 Gangguan sensorik

F. DIAGNOSIS (Lumbar)
 Anamnesis
o SOCRATES
o Manifestasi klinis
o Red flags
o Etiologi
 Pemeriksaan Fisik (Neurologis)
o Laseque (+)  L2, L3, L4
o Kernig (+)  L2, L3, L4
o Bragard (+)  L2, L3, L4
o Sicard (+)  L4
o Valsava (+)
o Motor strength ↓ (parese motorik)
o Hipesthesia (sesuai dermatom)
o Refleks:
Fisiologis ↓, patologis (-)
 Pemeriksaan Penunjang
o Neurofisiologi
 EMG/nerve conduction studies
o Neuroradiologi
 Rontgen vertebrae lumbosacral
 CT-Myelografi lumbosacral
 MRI lumbosacral

Anda mungkin juga menyukai