Hiponatremi ; • Koreksi : (135-Na) x 0.6 x kgBB = mEq • * 0,6 : untuk laki-Lki, 0,5 untuk perempuan • Na >125 - 135 cukup koreksi dgn NaCl 0.9% • Na < 125 koreksi dgn NaCL 3% ( Na 513mEq/L, Cl 513mEq/L dan tek osm 1026) • Koreksi diberikan dalam 4 jam. Pemberian NaCl 3% dengan dosis 1 mL/kgbb diharapkan dapat meningkatkan kadar Natrium sekitar 1 mEq/L./jam untuk pasien dengan gangguan neurologis • Larutan ini tidak untuk diberikan pada keadaan hiponatremia yang asimptomatik. • Kenaikan kadar natrium serum idealnya tidak melebihi 1 mEq/jam peningkatan kadar Na+ serum sebanyak sebanyak 0,5 mEq/L/jam hingga tercapai kadar Na+ serum, hingga 12 mEq/L dalam 24 jam pertama Hipernatremi : • kadar Na> 145-150 mEq/L. • Koreksi ; • Pasien asimptomatis diberikan terapi cairan lewat oral atau NGT • Pasien hypovolemic bisa dengan NaCL 0.9% atau D5 NS ½ • Jangan berikan D5W • *Bila overload, berikan diuretic • *Defisit air : Plasma Na-140 / 140 x TBW • TBW ; (50% Lk, 40% Wn x BB) • Pada keadaan dehidrasi berat disertai syok/presyok berikan NaCl 0,9% atau Ringer Laktat atau Albumin 5% • Setelah syok teratasi berikan larutan yang mengandung Na 75-80 mEq/L, misalnya NaCl-dextrosa (2A) atau DG half strength • Bila ada hipokalsemia berikan Ca glukonas sesuai kebutuhan • Kecepatan penurunan kadar natrium plasma maksimal 2 mEq/jam., dan turun tidak lebih dari 12 mEq/L/24 jam Hipokalemia • Kadar K serum < 3,5 mEq/L • Gejala : Kelelahan, konstipasi, polyuri, dan polydipsi, kram otot, (jika <3mEq/l terjadi cardiac aritmia, intoleransi glukosa) EKG : T inverted, PR interval memanjang, QRS melebar. • Koreksi • Defisit K+ : K+ x BB x 0,8 Hipokalemia • Penatalaksanaan : meminimalisir kehilangan K atau pemberian K • Indikasi Pemberian K IV : aritmia atau hipokalemia berat (<2,5 mEq/L) • Jumlah Maksimal Penggantian K IV 10-20 mEq/jam dengan pemantauan EKG • Jika terjadi cardiac arrest, pemberian K secara cepat, 10 mEq Iv selama 5 menit, ulangi jika perlu Hiperkalemia • Kadar K serum ≥ 5,5 mEq/L, moderate (>6-7 mEq/L), severe (>7 mEq/L) • Gejala : Kecapaian, paralisis, ventrikuler ritmia, gelombang T ↑(T tall), QT interval memendek, gel P datar / hilang, QRS komplek melebar. • Hiperkalemia berat atau perubahan EKG yang lanjut) membutuhkan koreksi dalam beberapa menit. Koreksi secara langsung melalui penghambatan efek jantung dengan kalsium disertai redistribusi kalium dari ECF ke ICF. Hiperkalemia • Stop pemberian K eksogen, evaluasi obat yang meningkatkan K (diuretic, ACEI, NSAID) • Ringan ( 5 – 6 mEq/L) Oral kayexalate (Na : K exchange resin) 3 x 50 mg atau 15-30 g dalam 50-100 mL 20% sorbitol • Sedang (6 – 7 mEq/L) Oral kayexalate (Na : K exchange resin) 3 x 50 mg Glukosa + Insulin mix 25 g(50 ml D5%) glukosa dan 10 U insulin, berikan IV 15-30 menit Sodium Bicarbonate : 50 mEq IV selama 5 menit • Berat (>7 mEq/L) Ca chloride : 500-1000 mg (5-10 mL) IV 2-5 menit Sodium Bicarbonate : 50 mEq IV selama 5 menit Glukosa + Insulin mix 25 g(50 ml D5%) glukosa dan 10 U insulin, berikan IV 15-30 menit • Obat eksresi K : Furosemide 40-80 mg IV Hipokalsemia • Kadar kalsium serum total < 9 mg/dl / Kalsium terionisasi < 4,5 mg/dl • Hipokalsemia simptomatik berat dengan tetani atau kejang diobati dengan 10 ml kalsium glukonas 10% (10-20 ml) IV 4 menit • diikuti dengan infus kalsium tambahan (58-77 ml kalsium glukonas 10% dicampur dengan 1000 ml D5W) diberikan 0,5-2 mg/kgBB/jam , diberikan dalam waktu 6 sampai 12 jam. • Kadar kalsium serum dan EKG harus sering dipantau selama pengobatan untuk menghindari terjadi hiperkalsemia, ukur kalsium tiap 4-6 jam • Hipokalsemia ringan kronis diobati dengan pemberian garam kalsium dan vitamin D. Garam kalsium tersedia dalam bentuk kalsium glukonat, kalsium laktat, atau kalsium karbonat. Diperlukan 10-15 gram kalsium laktat atau kalsium glukonat setiap harinya. • Vitamin D diberikan dalam dosis 50.000-150.000 unit/hari. Pengobatan 1,25-dihidroksikolekalsiferol diberikan dalam dosis 0,25 µg/hari. Hiperkalsemia • Kadar kalsium serum total > 10,5 mg/dl • hiperparatiroidisme primer diatasi dengan pembedahan • Koreksi = Ca serum + (0,8 x Jumlah albumin) • Jika fungsi renal baik : 0,9% NS 300-500 ml/Jm sampai diuresis terjafi (UO >200-300 ml/jam) • Jika gangguan renal atau heart failure : hemodialisis • Bifosfonat (hambat aktiv.osteoklast) • Pamidronat 60 – 90 mg i v selama 4 – 24 jam • Disodium etadronat 7,5 mg/Kg iv @hari slama 4 jam untuk 3 – 7 hari Hipofosfatemia • Kadar fosfat serum < 1,7 mEq/L • Tatalaksana bersifat preventif. • Deplesi fosfat dapat dipulihkan secara cepat dengan mengobati penyakit yang mendasari dan dengan pengobatan fosfat. Susu adalah sumber fosfor yang sangat baik, memberikan sekitar 240 mg/gelas. Alternatifnya adalah tablet fosfat dan kalium mengandung 250 mg fosfat anorganik yang dapat diberikan dalam dosis terbagi. • Pada hipofosfatemia berat (sangat jarang terjadi) fosfat dapat diberikan secara IV. Hiperfosfatemia • Peningkatan kadar fosfat serum > 2,6 mEq/K • Terapi hiperfosfatemia ditujukan kepada penyebab penyakit yang mendasari. • Hiperfosfatemia akibat gagal ginjal diatasi dengan pembatasan fosfat dalam makanan dan dengan pemberian kalsium karbonat,. • Antasid yang mengikat fosfat Hipomagnesemia • Kadar Mg serum < 1,5 mEq/L • Defisit magnesium ringan dapat diobati dengan pemberian makanan kaya kandungan magnesium (sayuran hijau, kacang, buncis, daging) dan mungkin garam magnesium oral dalam bentuk tablet atau cair. • Hipomagnesemia parah disertai dengan kejang atau disritmia jantung : MgSO4 1-2 g IV 5-60 menit • Torsades de pointes dengan cardiac arrest : 1-2 g MgSO4 IV 5-20 menit • Jika kejang : 2 g IV MGSO4 10 menit Hipermagnesemia • Kadar magnesium serum > 2,5 mEq/L • Semua sumber intake magnesium sebaiknya dihentikan • Kalsium intravena (1 g kalsium glukonat) dapat secara sementara mengantagonis efek dari hipermagnesemia. • Kalsium Klorida 5-10 ml IV • Loop diuretic yang disertai dengan ½-normal saline dalam dekstrosa 5% dapat meningkatkan ekskresi magnesium. Hiperglikemia