Anda di halaman 1dari 24

Koreksi Gangguan

Elektrolit
Addinil Haq Muliyana
12100118561

Perseptor: dr. Media Yuni Kurniawati, Sp.S

SMF Neurologi
RSUD CIBABAT CIMAHI
Hiponatremia

Kadar normal Na : 135-145mEq/L


Hiponatremi ;
• Koreksi : (135-Na) x 0.6 x kgBB = mEq
• * 0,6 : untuk laki-Lki, 0,5 untuk perempuan
• Na >125 - 135 cukup koreksi dgn NaCl 0.9%
• Na < 125 koreksi dgn NaCL 3% ( Na 513mEq/L, Cl 513mEq/L dan tek
osm 1026)
• Koreksi diberikan dalam 4 jam. Pemberian NaCl 3% dengan dosis 1
mL/kgbb diharapkan dapat meningkatkan kadar Natrium sekitar 1
mEq/L./jam untuk pasien dengan gangguan neurologis
• Larutan ini tidak untuk diberikan pada keadaan hiponatremia yang
asimptomatik.
• Kenaikan kadar natrium serum idealnya tidak melebihi 1 mEq/jam
peningkatan kadar Na+ serum sebanyak sebanyak 0,5 mEq/L/jam
hingga tercapai kadar Na+ serum, hingga 12 mEq/L dalam 24 jam
pertama
Hipernatremi :
• kadar Na> 145-150 mEq/L.
• Koreksi ;
• Pasien asimptomatis diberikan terapi cairan lewat oral atau NGT
• Pasien hypovolemic bisa dengan NaCL 0.9% atau D5 NS ½
• Jangan berikan D5W
• *Bila overload, berikan diuretic
• *Defisit air : Plasma Na-140 / 140 x TBW
• TBW ; (50% Lk, 40% Wn x BB)
• Pada keadaan dehidrasi berat disertai syok/presyok berikan NaCl
0,9% atau Ringer Laktat atau Albumin 5%
• Setelah syok teratasi berikan larutan yang mengandung Na 75-80
mEq/L, misalnya NaCl-dextrosa (2A) atau DG half strength
• Bila ada hipokalsemia berikan Ca glukonas sesuai kebutuhan
• Kecepatan penurunan kadar natrium plasma maksimal 2 mEq/jam.,
dan turun tidak lebih dari 12 mEq/L/24 jam
Hipokalemia
• Kadar K serum < 3,5 mEq/L
• Gejala : Kelelahan, konstipasi, polyuri, dan polydipsi, kram otot,
(jika <3mEq/l terjadi cardiac aritmia, intoleransi glukosa) EKG : T
inverted, PR interval memanjang, QRS melebar.
• Koreksi
• Defisit K+ : K+ x BB x 0,8
Hipokalemia
• Penatalaksanaan : meminimalisir kehilangan K atau
pemberian K
• Indikasi Pemberian K IV : aritmia atau hipokalemia
berat (<2,5 mEq/L)
• Jumlah Maksimal Penggantian K IV 10-20 mEq/jam
dengan pemantauan EKG
• Jika terjadi cardiac arrest, pemberian K secara cepat,
10 mEq Iv selama 5 menit, ulangi jika perlu
Hiperkalemia
• Kadar K serum ≥ 5,5 mEq/L, moderate
(>6-7 mEq/L), severe (>7 mEq/L)
• Gejala : Kecapaian, paralisis, ventrikuler
ritmia, gelombang T ↑(T tall), QT interval
memendek, gel P datar / hilang, QRS
komplek melebar.
• Hiperkalemia berat atau perubahan EKG
yang lanjut) membutuhkan koreksi dalam
beberapa menit. Koreksi secara langsung
melalui penghambatan efek jantung
dengan kalsium disertai redistribusi
kalium dari ECF ke ICF.
Hiperkalemia
• Stop pemberian K eksogen, evaluasi obat yang meningkatkan K
(diuretic, ACEI, NSAID)
• Ringan ( 5 – 6 mEq/L)
Oral kayexalate (Na : K exchange resin) 3 x 50 mg atau 15-30 g
dalam 50-100 mL 20% sorbitol
• Sedang (6 – 7 mEq/L)
 Oral kayexalate (Na : K exchange resin) 3 x 50 mg
 Glukosa + Insulin mix 25 g(50 ml D5%) glukosa dan 10 U
insulin, berikan IV 15-30 menit
 Sodium Bicarbonate : 50 mEq IV selama 5 menit
• Berat (>7 mEq/L)
Ca chloride : 500-1000 mg (5-10 mL) IV 2-5 menit
Sodium Bicarbonate : 50 mEq IV selama 5 menit
Glukosa + Insulin mix 25 g(50 ml D5%) glukosa dan 10 U insulin,
berikan IV 15-30 menit
• Obat eksresi K :
 Furosemide 40-80 mg IV
Hipokalsemia
• Kadar kalsium serum total < 9 mg/dl / Kalsium
terionisasi < 4,5 mg/dl
• Hipokalsemia simptomatik berat dengan tetani atau
kejang diobati dengan 10 ml kalsium glukonas 10%
(10-20 ml) IV 4 menit
• diikuti dengan infus kalsium tambahan (58-77 ml
kalsium glukonas 10% dicampur dengan 1000 ml D5W)
diberikan 0,5-2 mg/kgBB/jam , diberikan dalam waktu
6 sampai 12 jam.
• Kadar kalsium serum dan EKG harus sering dipantau
selama pengobatan untuk menghindari terjadi
hiperkalsemia, ukur kalsium tiap 4-6 jam
• Hipokalsemia ringan kronis diobati dengan pemberian garam kalsium
dan vitamin D. Garam kalsium tersedia dalam bentuk kalsium
glukonat, kalsium laktat, atau kalsium karbonat. Diperlukan 10-15
gram kalsium laktat atau kalsium glukonat setiap harinya.
• Vitamin D diberikan dalam dosis 50.000-150.000 unit/hari.
Pengobatan 1,25-dihidroksikolekalsiferol diberikan dalam dosis 0,25
µg/hari.
Hiperkalsemia
• Kadar kalsium serum total > 10,5 mg/dl
• hiperparatiroidisme primer diatasi dengan pembedahan
• Koreksi = Ca serum + (0,8 x Jumlah albumin)
• Jika fungsi renal baik : 0,9% NS 300-500 ml/Jm sampai
diuresis terjafi (UO >200-300 ml/jam)
• Jika gangguan renal atau heart failure : hemodialisis
• Bifosfonat (hambat aktiv.osteoklast)
• Pamidronat 60 – 90 mg i v selama 4 – 24 jam
• Disodium etadronat 7,5 mg/Kg iv @hari slama 4 jam
untuk 3 – 7 hari
Hipofosfatemia
• Kadar fosfat serum < 1,7 mEq/L
• Tatalaksana bersifat preventif.
• Deplesi fosfat dapat dipulihkan secara cepat dengan mengobati
penyakit yang mendasari dan dengan pengobatan fosfat. Susu
adalah sumber fosfor yang sangat baik, memberikan sekitar
240 mg/gelas. Alternatifnya adalah tablet fosfat dan kalium
mengandung 250 mg fosfat anorganik yang dapat diberikan
dalam dosis terbagi.
• Pada hipofosfatemia berat (sangat jarang terjadi) fosfat dapat
diberikan secara IV.
Hiperfosfatemia
• Peningkatan kadar fosfat serum > 2,6 mEq/K
• Terapi hiperfosfatemia ditujukan kepada penyebab penyakit
yang mendasari.
• Hiperfosfatemia akibat gagal ginjal diatasi dengan pembatasan
fosfat dalam makanan dan dengan pemberian kalsium
karbonat,.
• Antasid yang mengikat fosfat
Hipomagnesemia
• Kadar Mg serum < 1,5 mEq/L
• Defisit magnesium ringan dapat diobati dengan pemberian makanan
kaya kandungan magnesium (sayuran hijau, kacang, buncis, daging)
dan mungkin garam magnesium oral dalam bentuk tablet atau cair.
• Hipomagnesemia parah disertai dengan kejang atau disritmia jantung
: MgSO4 1-2 g IV 5-60 menit
• Torsades de pointes dengan cardiac arrest : 1-2 g MgSO4 IV 5-20
menit
• Jika kejang : 2 g IV MGSO4 10 menit
Hipermagnesemia
• Kadar magnesium serum > 2,5 mEq/L
• Semua sumber intake magnesium sebaiknya dihentikan
• Kalsium intravena (1 g kalsium glukonat) dapat secara
sementara mengantagonis efek dari hipermagnesemia.
• Kalsium Klorida 5-10 ml IV
• Loop diuretic yang disertai dengan ½-normal saline dalam
dekstrosa 5% dapat meningkatkan ekskresi magnesium.
Hiperglikemia

• Terapi antihiperglikemia
• Obat anti hiperglikemi suntik :
1. Insulin
2. Agonis GLP-1
Hipoglikemia
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai