Deasy Mediawaty
2/22/13
NATRIUM
Na+: ion utama diluar sel; N: 135-145 meq/L
-
Intrasel 10 meq/L Dipertahankan oleh sistim Na-K-ATP ase Sangat menentukan osmolalitas extrasel selain kadar glukosa dan ureum.
Hiponatremi
Etiologi:
1. 2.
Deplesi volume sirkulasi:ADH naik haus retensi cairan hiponatremi GGK : air> hiponatremi insuff.adrenal diare, mual, muntah, hilangnya Na mel.ginjal hipo Na Sindr.Inappropriate ADH (SIADH) secr.: Ggn.neuro: infeksi, tumor, vaskuler, GBS Obat2an : klorpropamid,vincristin,siklofosf.,karbamazepin , tiotiksen. Infeksi paru: TBC, aspergilosis, pneumonia Pasca bedah: idiopatik, ADH ektopik,
2/22/13 3 3
3.
Gejala hiponatremi
G/ timbul o.k edema otak
-
Na.< 125 meq/L : nausea, malaise Na. 110-120 : letargi dan sakit kepala Na. < 110 meq/L: kejang2 dan koma menjaga agar kadar Na > 120 meq/L Bila disertai kehilangan cairan:
Koreksi:
-
4 4
Koreksi Hiponatremi
Koreksi
Hiponatremi
Bila Na> 125 mEq/L Koreksi dgn NS 500 cc / 8 jam Bila Na< 125 mEq/L Rumus: 0,6X BBX (140-Na plasma) Maintenance dewasa: 1 meq/BB/hr
2/22/13 anak
: 2 meq/BB/hr
Hipernatremia
Kadar > 145 meq/L Etiologi :
1.
Fluid-loss: insensibel loss (demam, ISPA, luka bakar, didaerah suhu tinggi); diabetes insipidus; pemberian diuretik; ggn.hipotala mus hipodipsi ok ggn. Osmoreseptor Intake Na+ >: pemberian NaCl hipertonik Na.Bik.> atau NaCl peroral >, sindroma Cushing dan hiperaldosteronism serum 160 mEq/L :
2/22/13 6 6
2.
Gejala
.Na o.
Penatalaksanaan Hipernatremi
Hipervolemia
air
kemungkinan Diabetes
insipidus diuretik (Hct) dg. diet rendah Na, atau pemberian klofibrat, 2/22/13 klorpropamid, asetaminofen,
Koreksi
Volume dengan NS
NS
Jika
Na serum awal > 175 mEq/L, cegah terjadinya edema serebri dengan monitor setiap jam sampai Na serum 155 mEq/L Na serum ; 2mEq/L setiap jam
Penurunan
KALIUM
Hipokalemia: - tanpa defisit K+ total tubuh - dg.defisit K+ total Tanpa defisit:
-
terjadi pada Alkalosis Resp. K+ intrasel asupan K+ kurang : anoreksia& alkoholism Kehilangan K+ >>: diare hebat, muntah2, laxans> Mel.Ginjal: mineralokortikoid> (hiperaldosteron primer/sekunder pada sirosis, SN, dekomp.); diuretik berlebihan, pmberian penisilin/ karbenisilin; asidosis 2/22/13
Dengan defisit:
-
9 9
Gejala hipokalemi
-
aritmi: terutama bila mendapat digitalis EKG: T mendatar, gel.U, ST depresi, QT melebar, kepekaan berkurang Ileus paralitik, kelemahan otot/kuadriplegi, hipotensi ortostatik Kronik: vakuolisasi sel tub.proksimal, fibrosis interstitial, atrofi/dilatasi tubulus, poliuri&polidipsi, osmol.urine menurun NH3 meningkat ekskresi NH4 urine meningkat2/22/13
10 10
Koreksi Hipokalemi
Harga Normal : 3,5 5,1 meq/L
-
dapat peroral/ parenteral Alkalosis : K+ dalam bentuk KCl Alkalosis : bikarbonat, sitrat, glukonat Parenteral: 10 meq/jam dengan pemantauan kadar K+ plasma Pemberian dalam larutan 2/22/13 NaCl/dextrose
11 11
Koreksi Hipokalemi
Defisit
K+ : K+ x BB x 0,8 :
Maintenance
: 2 meq / BB / hr : Maintenance
: Defisit + maintenance
Sediaan: KCl Flacon 25 cc (25 meq/fl) Pemberian infus K: Konsentrasi < 40 meq/L (preparat KCL perdrip) 2/22/13
Hiperkalemia
Etiologi :
-
asupan berlebih peroral/enteral Perpindahan K+ ke ekstrasel pada asidosis Pseudohiperkalemia: pada pem. Penderita dgn Lekositosis/trombositosis ok.proses koagulasi/hemolisis.
Gejala:
-
kelemahan otot s/d paralisa Utk.menurunkan K+, meningkatkan hormon2 aldosteron, insulin, epinephrin, glukagon u/ menstabilkan gula darah Jantung: aritmia/arrest; gambaran EKG: tall T, QRS
2/22/13
13 13
Pengobatan hiperkalemia
1.
Menurunkan K+ plasma: - pemberian D 10% 500ml/infus jam insulin endogen mndorong K+ msk sel; pada DM ditambah 15 U insulin - pada asidosis: K+ luar sel meningkat dg. Pemberian Na.Bic. 44-88 meq enteral K+ trdorong masuk dalam sel - Sod.Polystirene Sulfonat (kayexalate) - hemodialisis: bila cara2 diatas gagal Menurunkan ambang rangsang neuromuskuler: - 10 cc Gluonas Calc.10% I.v. Diberikan dlm. 2-3 menit dapat diulang setelah 5 menit bila gbr. EKG tak berubah 2/22/13
14 14
2.
Koreksi Hiperkalemi
Ringan
( 5 6 mEq/L)
(6 7 mEq/L)
Oral kayexalate (Na : K exchange resin) 3 x 50 mg Insulin 12 unit dalam D5% 500 mL (1 : 2) 20 tpm
Berat q
(>7 mEq/L)
Ca glukonas 10% 1 ampul iv selama 1 2 menit (onset segera, durasi 15 30 menit). 2/22/13 Dapat diulang setelah 5 menit jika tidak ada
KALSIUM
-
40% Ca serum terikat albumin Harga Normal : 8,5 10,5 mg/dl 55-60% difusabel berupa ion Ca++/ kompleks Kalsium Kebutuhan kalk 0,5 g/hari (DepKes); saat hamil perlu tambahan 0,5 g/hari Diet rata2 mengandung 0,4-1,4 g dg susu 2,8 g/hari Diabsorbsi usus halus proksimal secara difusi pasif;
16 16
absorbsi : ok oksalat, sitrat atau fitat; peristaltik , def.protein. Absorbsi : pada 2/22/13 pemberian vit.D3 (kolekalsiferol), hormon PTH
Hipokalsemia :
Etiologi :
1.
Def.vit.D:makanan kurang lemak,sindr malabsorbsi (gastrektomi, pankreatitis, obat pencahar), renal insuf, g3.metab.vit.D, ggn.fgs.hati, obat anti kejang Hipoparatiroidism Pseudohipoparatiroidism Keganasan Hipofosfatemia
2. 3. 4. 5.
Pengobatan : koreksi defisiensi dg kalsium i.v (Ca.Gluconat/ klorida 10%) atau peroral (Ca.Gluconas/karbonat); dpt Disertai 2/22/13 pemberian vit.D dosis besar
17 17
Hiperkalsemia
Etiologi:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Hiperparatiroidisme Tumor ganas yg mengeluarkan PTH Intoksikasi vit.D & vit A Hipertiroid Insufisiensi adrenal Milk Alkali Syndrome: ok pemberian antasid disertai pemberian susu> pada ulkus peptikum atau pemberian tiasid lama bersama vit.D.
2/22/13 18 18
Terapi Hiperkalsemia
1.
2. 3. 4. 5.
Fosfat: meningkatkan deposisi kalk tulang & menghambat resorbsi tulang; hati2 pada GGK Indometasin : berguna pada hiperkalsemia akibat keganasan Meningkatkan ekskresi dg. Lar.NaCl. Diet rendah kalsium Jika fungsi ren terganggu hemodialisis 2/22/13 19
19
Koreksi = Ca serum + (0,8 x Jumlah albumin) Jika fungsi ren baik : 1 2 L NS + furosemide 80 100 mg tiap 12 jam slama 24 jam I Prednison 60 mg/hr PO atau hidrokortison suksinat 200-300 mg iv Bifosfonat (hambat aktiv.osteoklast) Pamidronat 60 90 mg i v selama 4 24 jam Disodium etadronat 7,5 mg/Kg iv @hari slama 4 jam untuk 3 7 hari Plikamisin (mitramisin) 25ug/Kg iv dalam 500 ml D5% slama 3 6 jam, diulang bbrp kali dgn selang 24-48 jam 2/22/13
MAGNESIUM
Harga Normal : 0.74 0.99 mmol/L Hipomagnesemia Etiologi:
1. 2. 3. 4.
Ggn.abs.: primer, reseksi usus, Alkoholism kronik Ketoasidosis diabetik Pemberian diuretik, sindr.Barter, SIADH, Hiperaldosteron, vit.D>, hiper PTH 2/22/13 21
21
Hipermagnesemia
E/: GGK atau insuf.hormon korteks adrenal G/: ggn.saraf pusat& neuromusk. A.l. gangguan menelan, quadriplegi,ggn.bicara, kelumpuhan pernafasan Tx/: pemberian kalsium 5-10 meq I.v diuretik bila fungsi ginjal baik hemodialisis
2/22/13 22 22