Anda di halaman 1dari 41

KOREKSI ELEKTROLIT

PADA HIPONATREMIA
DAN HIPOKALEMIA
HALIM P. JAYA
INSTALASI FARMASI RSUD DR.SOETOMO
Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo
2
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
PERBANDINGAN KONSENTRASI ELEKTROLIT
& PROTEIN ANION

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


3
NATRIUM (NA+)
 90% kation cairan ekstraseluler
 Kadar Na+ dalam plasma darah: 135-145 mEq/L

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Berperan penting bagi osmolaritas cairan
ekstraseluler (142 dari sekitar 300 mOsm/Liter)
 Aliran Na+ melalui voltage-gated channels di
membran sel → menghasilkan konduksi
potensial aksi neuron dan serabut otot
 Dikontrol oleh: Aldosteron, ADH, dan ANP

4
FISIOLOGI KALIUM
 95% - 98% di intrasel
 konsentrasi plasma 3.5 – 5.5 mEq/ L
 kebutuhan K+ 1 – 3 mEq/ kgBB/ hari

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Berperan besar dalam mengatur mengatur
tonisitas intrasel
 Berperan dalam “resting potential” membran sel
 Ekskresi 90% melalui urin, diatur oleh
aldosteron
 Asidosis – K+ keluar sel
 Alkalosis – K+ masuk sel

5
HIPONATREMIA
 Hiponatremia terjadi bila konsentrasi natrium
plasma dalam tubuhnya turun dibawah nilai
normal (kurang dari 135 mEq/L)

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Derajat keparahan hiponatremia menurut Joint
European Guidelines adalah :
 Ringan : 130-134 mEq/L

 Sedang : 125-129 mEq/L

 Berat : <125 mEq/L

6
HIPONATREMIA BERDASARKAN WAKTU
TERJADINYA
 Hiponatremia akut: jika hiponatremia
ditemukan terjadi <48 jam

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Hiponatremia kronik: jika hiponatremia terjadi
sekurang-kurangnya 48 jam atau lebih. Jika
hiponatremia tidak dapat diklasifikasikan, maka
dianggap sebagai kronik

7
PATOFISIOLOGI HIPONATREMIA
 Kehilangan natrium klorida pada cairan
ekstrasel atau penambahan air yang berlebihan
pada cairan ekstrasel akan menyebabkan

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


penurunan konsentrasi natrium plasma
 Ditentukan berdasarkan pemeriksaan
osmolalitas urin
 Osmolalitas urin yang lebih dari 100 mOsm/L
menunjukkan menurunnya kemampuan ginjal
untuk mengeluarkan air dari tubuh

8
PENYEBAB HIPONATREMIA
 Berkeringat selama aktivitas berat
 Diare dan muntah

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Penggunaan diuretik dan obat tertentu seperti
HCT, Furosemide, SSRI (Fluoxetin, Citalopram)
 Sekresi ADH/AVP (Anti Diuretic
Hormon/Arginin Vasopressin) tanpa stimulus
hemodinamik Sering pada pasien rawat inap
dengan stres bedah (terutama bedah digestif dan
visceral)

9
SYNDROME OF INAPPROPRIATE ANTI
DIURETIC HORMONE (SIADH)

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


10
GEJALA KLINIS HIPONATREMIA
 Mual dan muntah
 Sakit kepala

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Kebingungan

 Kehilangan energi dan kelelahan

 Kelemahan otot, kejang, atau kram

 Kejang

 Koma

11
TERAPI HIPONATREMIA
 Membatasi intake air pasien dan terapi garam
p.o 3x500 mg (Garam yang disarankan bukan
garam dapur, karena mengandung iodium)

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Terapi koreksi hiponatremia tergantung dari
gejala klinis yang dialami pasien
 Bila memungkinkan, obat-obat yang diduga
menyebabkan hiponatremia harus dihentikan
 Evaluasi kadar natrium plasma setiap 24 jam
atau setiap selesai koreksi cepat
 Kenaikan kadar natrium plasma sebaiknya tidak
lebih dari 8-10 mEq/L dalam 24 jam
12
KEBUTUHAN NACL UNTUK TERAPI
HIPONATREMIA

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


*0,6 adalah fraksi cairan pada pasien, bisa lebih rendah pada pasien
tertentu seperti geriatri, obesitas dan severely wasted
13
CONTOH KASUS
 Pasien dengan kadar natrium 122 mEq/L pasca
operasi tanpa gejala neurologis berat, berapa
dosis NaCl yang diperlukan untuk menaikkan

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


kadar natrium pasien s/d 135 mEq/L. Diketahui
BB pasien 62 Kg dengan TB 167 cm dan dokter
merencanakan untuk melakukan koreksi dalam
waktu 2 hari (6,5 mEq/L)

Dosis NaCl = 0,6 (135-122) x 62


483,6 mEq ~ 28290,6 mg ~ 28,29 g
(BM NaCl = 58,5)

14
CONTOH KASUS (LANJUTAN)
 Kebutuhan NaCl 28,29 g ditambah dengan
kebutuhan NaCl harian 2g/hari

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Bila menggunakan NaCl 3% ( 3 g/100 mL) maka
dibutuhkan: 32,29 g / 3 g x 100 = 1076 mL

 Bila menggunakan NaCl 3% ( 0,9 g/100 mL)


maka dibutuhkan: 32,29 g / 0,9 g x 100 = 3587
mL

15
CONTOH KASUS (LANJUTAN)
 Bila diharapkan untuk dilakukan koreksi dalam
waktu 2 hari (6,5 mEq/hari), maka volume NaCl
3% yang dibutuhkan sebesar 538 mL/hari ~ 500

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


mL/hari
 Bila diharapkan untuk dilakukan koreksi dalam
waktu 2 hari (6,5 mEq/hari), maka volume NaCl
0,9% yang dibutuhkan sebesar 1793 mL/hari ~
1800 mL/hari

16
PERHITUNGAN DOSIS NATRIUM DENGAN
RUMUS ADROGUÉ-MADIAS

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


*[Na+], kadar natrium dalam mmol/L; [K+], kadar kalium dalam
mmol/L
**Pembilang pada rumus 1 merupakan penyederhanaan dari rumus 2,
dengan nilai dari persamaan dalam mmol/L
***Rumus ini juga menghitung kebutuhan harian natrium pasien,
pengaruh distribusi natrium intraseluler dan pengaruh jumlah cairan
terhadap kadar natrium dalam plasma 17
PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE
MEDSCAPE

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


18
MASUKKAN DALAM ANGKA-ANGKA DALAM MEDICAL CALCULATOR

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


19
RUMUS ADROGUÉ-MADIAS
 Nilai fraksi 0,6 untuk laki-laki non-geriatri dan
0,5 untuk wanita non-geriatri; dan berturut-
turut 0,5 dan 0,45 untuk laki-laki dan wanita
usia lanjut

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Rumus ini juga menghitung kebutuhan harian
natrium pasien, pengaruh distribusi natrium
intraseluler dan pengaruh jumlah cairan
terhadap kadar natrium dalam plasma dan
produksi urin
 Dalam rumus ini tidak menghitung terjadinya
penurunan lanjutan natrium karena kondisi
patofisiologis yang masih berjalan
 Kenaikan kadar natrium dapat lebih tinggi
daripada perhitungan 20
HIPONATREMIA DENGAN GEJALA BERAT
 Umumnya terjadi pada hiponatremia akut,
sehingga belum terjadi adaptasi pada tingkat
seluler

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Pasien hiponatremia berat ditandai dengan
adanya gejala neurologis seperti penurunan
kesadaran, muntah hebat, kejang, gagal
jantung/pernafasan dan koma akibat adanya
edema otak
 Bila tidak ditangani dengan segera, dapat
menyebabkan terjadinya kematian

21
KOREKSI CEPAT NATRIUM PADA
HIPONATREMIA BERAT
 Dilakukan dengan pemberian infus Saline 3 %
sebanyak 150 mL dalam waktu 20 menit

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Membatasi kenaikan kadar natrium plasma
sampai 10 mmol/L dalam 24 jam pertama dan 8
mmol/L dalam 24 jam berikutnya, sampai
tercapai kadar natrium plasma 130 mmol/L
 Evaluasi kondisi klinik pasien dan kadar
natrium plasma setelah 1, 6 dan 12 jam pasca
koreksi

22
CENTRAL PONTINE MYELINOLYSIS
(CPM)
 Kondisi neurologis akut yang disebabkan oleh
kerusakan selubung myelin pada sel saraf di
Pons (bagian dari batang otak)

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Pada umumnya iatrogenik, yaitu disebabkan
oleh faktor terapi eksogenus yang salah
 Dipublikasikan pertama kali pada tahun 1959
dari hasil otopsi pada 4 kasus fatal kematian
pasien pada tahun 1958
 Gejala: paralysis/paraplegia, dysphagia,
dysathria, dan gangguan neurlogis lainnya
 Nama lain : Osmotic Demyelination
23
Syndrome (ODS)
Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo
24
KORELASI CPM DENGAN KOREKSI
HIPONATREMIA
 Koreksi hiponatremia yang terlalu cepat, dapat
menyebabkan perubahan tonisitas plasma yang
cepat sehingga dapat merusak selubung myelin

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


dari saraf di sistem saraf pusat
 Kerusakan bersifat irreversibel, pada beberapa
laporan kasus dapat membaik

25
Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo
26
Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo
27
PASIEN RISIKO TINGGI CPM/ODS
 Pasien dengan kadar awal natrium plasma <105
mEq/L

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Pasien dengan hipokalemia

 Alkoholism dan malnutrisi

 Pasien dengan gangguan fungsi liver berat

28
TERAPI LAIN

 Vasopressin receptor antagonist seperti


Conivaptan memiliki manfaat untuk mencegah
penurunan kadar natrium lebih lanjut dengan

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


menghambat efek dari ADH
 Conivaptan diberikan dengan dosis loading 20
mg infus 30 menit dan dosis rumatan 20 mg/24
jam infus kontinyu sampai dengan kadar
natrium yang diharapkan tercapai

29
Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo
30
HIPOKALEMIA
 Kondisi patologis dimana kadar kalium menurun
<3,5 mEq/L yang ditandai dengan kelemahan
otot, kram otot, kejang otot, kelumpuhan otot

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


termasuk otot bantu pernapasan, detak jantung
abnormal, dan berdebar-debar
 Derajat keparahan hiponatremia menurut Joint
European Guidelines adalah :
 Ringan : 3,1 - 3,5 mEq/L

 Sedang : 2,5 - 3,0 mEq/L

 Berat : <2,5 mEq/L


31
ETIOLOGI HIPOKALEMIA
 Intake K+ kurang (malnutrisi, puasa, diare,
muntah)

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


 Ekskresi ↑ (obat diuretik, gangguan
keseimbangan asam basa)
 Obat-obatan (Insulin, Steroid, NSAID, dll)

 Kehilangan (diare)

 Gejalanya:

Otot-otot lemah (paralisis)


Refleks menurun
ileus paralitik, dilatasi lambung (kembung)
32
letargi, kesadaran menurun
TATA LAKSANA HIPOKALEMIA
 Pengobatan penyakit hipokalemia dapat dilakukan
dengan beberapa cara koreksi kalium
 Pada kadar kalium >3.0 mEq/L tanpa kelainan

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


jantung, lebih disarankan untuk melakukan
suplementasi kalium secara per oral (KSR®)
 Pada kadar kalium <3.0 mEq/L atau dengan
kelainan jantung, maka disarankan koreksi kalium
secara intravena

33
TERAPI KALIUM INTRAVENA
 Untuk koreksi cepat kalium pada orang dewasa
intravena dapat diberikan KCl sebanyak 20 meq
dalam 100 cc NaCl isotonik dapat dilakukan melalui

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


vena sentral dengan kecepatan 10 mEq/jam
 Dosis maksimal kalium pada orang dewasa yang
masih dapat ditoleransi adalah 200 mEq/24 jam
 Untuk pemberian kalium secara intravena melalui
vena perifer, konsentrasi maksimal yang
direkomendasikan adalah 40 mEq/L
 Lebih dipilih untuk menggunakan larutan infus non-
dektrose

34
PERHITUNGAN DOSIS KALIUM UNTUK
KOREKSI CEPAT
 Pemberian koreksi cepat kalium hanya untuk pasien
dengan komplikasi kardiovaskular
 Rumus menghitung dosis kalium:

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


Defisit K (mEq/l) = ( 3,5 – Kadar K+) x 0,3 x BB
 Diberikan dalam waktu 2 jam
 Perlu diberikan terapi kalium rumatan kalium 1-2
mEq/Kg BB/Hari
 Fraksi 0,3 dapat dikoreksi menjadi 0,25 pada pasien
dengan dehidrasi (eg. diare dan muntah) atau
menjadi 0,4 pada pasien dengan overload cairan (eg.
edema dan asites)

35
CONTOH KASUS
 Pasien anak BB 18 Kg, TB 112 cm, usia 6,5 th
datang ke IGD dengan SVT (Nadi 150

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


kali/menit). Dari hasil laboratorium, diketahui
kadar kalium 2,2 mEq/L berapa dosis KCl yang
diperlukan untuk koreksi cepat hipokalemia?

Dosis KCl = 0,3 (3,5-2,2) x 62


7,02 mEq ~ 7 mL KCl 7,46%
(BM KCl = 74,6)

KCl 7,46% diambil sebanyak 7 mL, diencerkan dalam 100 mL NaCl


dan diberikan dalam waktu 2 jam
36
DOSIS RUMATAN KALIUM
 Diberikan dengan dosis: 2 x 18 = 36 mEq/24 jam
 Dapat diberikan dengan 20 mEq KCl (20 mL KCl

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


7,46%) dilarutkan dalam 500 mL NaCl 0,9%
untuk 12 jam
 Pemberian larutan infus mengandung dekstrose
terkadang dilakukan untuk mempercepat
distribusi kalium ke cairan intraseluler
 Evaluasi kadar kalium pasca koreksi cepat dan
tiap 24 jam

37
MASALAH DOSIS KALIUM PADA
HIPOKALEMIA
 Kadar kalium dalam darah tidak bisa digunakan
sebagai parameter utama dalam menentukan
dosis terapi kalium karena kalium lebih banyak

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


di dalam sel (98% kalium terdapat pada
intraseluler)
 Setiap penurunan kalium 1 mEq/L dalam plasma
menunjukkan adanya defisit kalium sekitar 200-
400 mEq pada orang dewasa

38
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
PADA PEMBERIAN KALIUM INTRAVENA
 Pemberian kalium secara intravena yang terlalu cepat
dapat mengakibatkan disritmia yang fatal
 Sediaan KCl konsentrat untuk pemberian i.v termasuk

Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo


obat kategori “HIGH ALERT” dan tidak diperbolehkan
disimpan di ruangan perawatan untuk mencegah
terjadinya kejadian tidak diharapkan ataupun kejadian
sentinel
 Hati-hati penggunaan larutan infus lain untuk pembawa
KCl konsentrat, terutama terkait osmolaritas dan kadar
kalium dari larutan infus

39
Halim P. Jaya / RSUD Dr. Soetomo
40

Anda mungkin juga menyukai