Indriani Sonjaya
12100118628
Preceptor :
Alya Tursina, dr., Sp.S., M.H.Kes.
KELUHAN UTAMA :
Lemas anggota badan sebelah kiri
Anamnesa Khusus :
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Muhammadiyah dengan keluhan lemas pada anggota gerak kiri sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dirasakan tiba-tiba saat bangun tidur. Pasien sempat terjatuh dan
kepalanya terjatuh terlebih dahulu, pasien mengaku tidak dapat menggerakan tangan dan kaki kirinya
sedikitpun, akan tetapi tangan dan kaki kanan masih bisa digerakan walaupun terasa lemas. Beberapa saat
kemudian keluarga pasien mengaku keluhan semakin memburuk, sehingga kaki dan tangan pasien tidak
dapat digerakan sama sekali.
Keluhan disertai dengan bicara rero, bibir mencong ke kanan, baal-baal dan
kesemutan tidak ditanyakan. Keluhan tidak disertai dengan penurunan kesadaran,
nyeri kepala hebat, muntah, demam, dan kejang. Keluhan BAB dan BAK di sangkal.
Pasien bisa berbicara tetapi tidak nyambung. Keluhan seperti ini baru dirasakan
pertama kali oleh pasien.
Pasien tidak memiliki riwayat darah tinggi, riwayat penyakit gula, kolesterol, ginjal,
dan jantung disangkal oleh pasien. Keluhan yang sama pada keluarga tidak ditanyakan.
Pasien memiliki riwayat benturan dikepala. Merokok atau minum alkohol tidak
ditanyakan.
Aktivitas sehari-hari biasanya pasien mengambil barang-barang yang tidak dipakai
lagi. Pasien memiliki keterbatasan mental.
PEMERIKSAAN FISIK (2/07/2019)
Keadaan umum
Kompos mentis dan sakit ringan
GCS 15 (E4 V5 M6)
Tanda-tanda Vital
Nadi : 64 x/menit
Tekanan darah : 109/70 mmHg
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36.7 °C
Tinggi Badan : tidak ditanyakan
Berat Badan : tidak ditanyakan
Keadaan Gizi : Gizi cukup
PEMERIKSAAN INTERNA
Kepala : Normocephal
Mata
Konjungtiva : anemis (-/-)
Sklera : ikterik (-/-)
Pupil : bulat, isokor, reflex cahaya +/+
Leher : tidak teraba pembesaran KGB
Toraks : bentuk dan gerakan simetris
Paru-paru : VBS ka=ki, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : S1 S2 murni, regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Cekung, soepel
Tidak teraba pembesaran hepar dan limpa
Tidak terdapat nyeri tekan
Bising usus (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, sianosis -/-, edema -/-
Kulit : turgor baik dan kering
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Umum
Isi Kesadaran : Kompos mentis
Hubungan psikis : Baik
Emosi : Baik
Fungsi luhur
Tangan dominan : Kanan
Orientasi waktu : Sulit diidentifikasi
Orientasi Orang : Sulit diidentifikasi
Orientasi tempat : Sulit diidentifikasi
Memori
Ingatan jangka pendek : Sulit diidentifikasi
Ingatan jangka panjang : Sulit diidentifikasi
Kalkulasi : Sulit diidentifikasi
Bahasa : Normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Rangsang Meningen
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Brudzinski III : (-)
Brudzinski IV : (-)
Laseque : tidak terbatas
Kernig : tidak terbatas
Motorik
Atrofi (-)
Normotonus
Fasikulasi (-)
Kekuatan otot
5|0
5|0
Sensorik : Hemihipestesia kiri
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Koordinasi
Ekuilibrium
Tes Romberg
Mata terbuka : Tidak dilakukan
Mata tertutup : Tidak dilakukan
Romberg dipertajam
Mata terbuka : Tidak dilakukan
Mata tertutup : Tidak dilakukan
Tes Tandem : Tidak dilakukan
Tes Fukuda : Tidak dilakukan
Nonekuilibrium
Tes telunjuk-hidung : Tidak dilakukan
Tes telunjuk-telunjuk : Tidak dilakukan
Tes tumit-lutut : Tidak dilakukan
Disdiadokokinesis : Tidak dilakukan
Past pointing :Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN NEUROLOGI (PEMERIKSAAN SARAF OTAK)
Biceps + +
Triceps + +
Brachioradilais + +
Patella + +
Achiles + +
PEMERIKSAAN NEUROLOGI (REFLEKS PATOLOGIS)
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaefer - -
RESUME
Bp. AH, laki-laki, 35 tahun, datang ke IGD RS Muhammadiyah dengan keluhan lemas
pada anggota gerak kiri sejak 1 hari SMRS. Keluhan dirasakan tiba-tiba saat bangun tidur.
Pasien sempat terjatuh dan kepalanya terjatuh terlebih dahulu. Keluhan disertai dengan
bicara rero, bibir mencong ke kanan, baal-baal dan kesemutan tidak ditanyakan. Keluhan
tidak disertai dengan penurunan kesadaran, nyeri kepala hebat, mual, muntah, demam, dan
kejang. Keluhan BAB dan BAK di sangkal. Pasien bisa berbicara tetapi tidak nyambung.
Keluhan seperti ini baru dirasakan pertama kali oleh pasien.
Pasien tidak memiliki riwayat darah tinggi, riwayat penyakit gula, kolesterol, ginjal, dan
jantung disangkal oleh pasien. Keluhan yang sama pada keluarga tidak ditanyakan. Pasien
memiliki riwayat benturan dikepala. Merokok atau minum alkohol tidak ditanyakan.
Pemeriksaan penunjang:
CT Scan menunjukkan adanya lesi hipodens di region temporoparietal kanan, ganglia basalis
kanan, dan occipital kiri
EKG menunjukkan adanya gangguan pada irama jantung Right Bundle Branch Block (RBBB)
SISIRAJ SCORE
Pada pasien:
0x2,5+0x2,5+0x2,5+0x2,5+70x0,1= 7
Hasilnya -12+7= -5 (infark)
Skor Gajah Mada (SGM)
Diagnosis Banding
Umum Khusus
• stabilisasi jalan nafas dan pernafasan • IV Nacl 20 tpm
: beri O2 • Clopidogrel 1x75mg
• Stabilisasi hemodinamika: beri • Inj piracetam 3g/15ml
cairan koloid atau kristaloid
intravena • Atorpastatin 1x200mg
• Monitoring tanda-tanda vital
Prognosis
Terdiri dari :
Dua hemisphere bagian kanan dan kiri
yang dipisahkan oleh Longitudinal
fissure. Terdapat juga gyrus, yaitu
lipatan-lipatan pada otak ; fissure, yaitu
celah dalam antara lipatan dan sulcus
yaitu celah dangkal antara lipatan.
Cerebrum terdiri dari 5 lobus, yaitu:
a. Frontal lobe: paling anterior, dan terdapat di
anterior dari centrak sulcus
b. Parietal lobe: posterior dari central sulcus
c. Occipital lobe: inferior dari parieto occipital
sulcus, dan dibawah lobus occipital terdapat
cerebellum
d. Temporal lobe: terdapat di inferior dari lateral
sulcus
e. Insula lobe: terdapat didalam lateral sulcus.
Otak terdiri dari serebrum, serebellum, dan
batang otak.
Serebrum terdiri dari serebral hemisfer
dan ganglia basalis.
Diensefalon epitalamus, dorsal
thalamus, dan hipotalamus.
Midbrain bagian dari batang otak.
Pons antara midbrain dan medulla
oblongata.
Medulla oblongata (MO) bagian paling
kaudal dari batang otak.
Serebellum Terdiri dari dua hemisfer
lateral yang dihubungkan oleh vermis.
vaskularisasi
Cerebrum diperdarahi oleh 4 arteri utama,
yaitu:
2 arteri internal carotid arteri yang
bercabang menjadi 2 anterior cerebral
arteri dan 2 middle cerebral arteri
2 vertebral arteri yang bergabung
menjadi satu menjadi arteri basiler dan
bercabang kembali menjadi 2 posterior
cerebral arteri.
Hubungan atau anastomosis antara arteri-
arteri ini dapat membuat suatu sirkulus
willis.
Arteri Distribusi
Non-modifiabel Modifiabel
• Usia • Hipertensi • Obat kontrasepsi
• Jenis Kelamin • Penyakit jantung • Merokok
• Alkohol
• Ras • Diabetes • TIA
• Riwayat keluarga Stroke • Hiperlipidemia
Klasifikasi Aterotrombotik
Infark Kardioembolimboli
Lakuner
Stroke
Pendarahan Intra
Serebri (PIS)
Hemoragik
Pendarahan Sub
Arachnoid (PSA)
Berdasarkan Pembuluh Darah
Sistem Karotis Sistem Vertebrobasiler
Definisi
Stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi
otak fokal atau global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau
lebih dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskular yang terjadi karena penyumbatan pada pembuluh darah di otak3
Epidemiologi
Peringkat kesatu penyebab kecacatan di dunia dan Indonesia
Usia stroke 18-95 tahun, dengan rata-rata pada usia 58,8 tahun ±13,3 tahun
Pada usia produktif pria>wanita. Pada usia lanjut wanita>pria
Berdasarkan RISKESDAS KemKes tahun 2013, prevalensi meningkat 8.3%
tahun 2007 menjadi 12.1% tahun 2013
Sulawesi Selatan (17.9%), DIY (16.9%) dan Sulawesi Tengah (16.6%).
Klasifikasi
Berdasarkan kategori patologi anatomi
1. Atherotrombotic: Disebabkan karena adanya atherosclerosis pada pembuluh darah lalu
membentuk trombus di dalam pembuluh darah dan trombus tersebut menyumbat
pembuluh darah yang berada di otak
2. Cardioemboli: Disebabkan karena terjadinya proses penggumpalan darah yang terjadi
akibat kelainan dari jantungnya itu sendiri.
3. Lacunar: Terdapat infark kecil yang multiple, sehingga menyebabkan stenosis pada
pembuluh darah kecil yang sifatnya terbatas
Stroke Atherotrombotic
Kebanyakan penyakit serebrovaskular dapat dikaitkan dengan
atherosklerosis dan hipertensi kronis.
Keduanya saling mempengaruhi
Atherosklerosis akan mengurangi kelenturan arteri besar, dan stenosis
atherosklerotik yang terjadi pada arteri ginjal, keduanya dapat
mengakibatkan tekanan darah yang meningkat.
Sedangkan hipertensi akan ”mendorong” atherosklerosis ke dinding
arteri cabang kecil.
Tempat yang paling sering adalah:
• A. carotis interna, pada pangkalnya
yang berasal dari a. carotis
communis.
• A. vertebralis pars cervicalis dan
pada peralihannya yang
membentuk a. basiler
• Pada batang maupun
percabangan utama a. cerebri medial
• Pada a. cerebri posterior yang
memutar di otak tengah
• A. cerebri anterior di lengkungan
yang memutari corpus callosum
Stroke Kardioemboli
Stroke dapat
ditimbulkan oleh emboli
yang bersumber dari
trombus di jantung.
Trombus yang terlepas
akan terbawa oleh aliran
pembuluh darah sampai
pada percabangan arteri
yang terlalu kecil untuk
dilewati.
Emboli yang berasal dari jantung dapat disebabkan oleh:
Kardioembolik
Emboli dapat berupa kardial pada atrial fibrilasi, infark miokard, gagal
jantung dan penyakit kelainan katup jantung dan trans-kardial pada
right to left cardiac shunt
Lacunar
Terdapat infark kecil yang multipel sehingga menyebabkan stenosis
pada pembuluh darah kecil yang sifatnya terbatas
PLAK
• Pembentukan plak aterosklerotik pada
pembuluh darah besar stenosis yang
progesif dan penyempitan lumen
pembuluh darah.
Awitan Sering saat aktivitas Sering saat aktivitas Sering saat istirahat Sering saat istirahat