METODE
Buah kurma
Pencucian
Sari kurma
Langkah pertama adalah pemilihan buah kurma yang berkualitas baik. Buah kurma
yang berkualitas baik memiliki kulit yang masih dalam kondisi baik dan tidak rusak, selain
itu kurma yang berkualitas baik ditandai dengan warna kulit yang kecoklatan, kekuningan
atau merah, dari teksturya kurma yang kualitas baik tidak lengket dan dagingnya padat.
Setelah mendapat buah kurma selanjutnya adalah pencucian dengan tujuan untuk
membersihkan buah kurma dari berbagai kotoran baik dari dalam tanah maupun dari luar.
Selanjutnya adalah memisahkan antara daging dengan biji buah kurma. Karena untuk
membuat sari yang diperlukan hanya dagingnya saja. Selanjutnya dilakukan penghalusan
dengan menggunakan food processor. Tujuannya agar daging kurma dapat lebih halus
secara merata sehingga dapat diambil sarinya. Pada saat dihaluskan, tambahkan sedikit air
agar kurma tidak lengket. Kemudian setelah halus dilakukan penyaringan sari dari kurma
tersebut dan ditaruh dalam wadah.
Metode Pembuatan marsmellow kurma
Pencampuran III
Putih Telur
(Hingga kalis)
(
Pemberian vanila cair setelah
10 menit adonan di mixer
Persiapan cetakan/loyang
Marsmellow kurma
Proses pembuatan diawali dengan memilih bahan yang baik dan sesuai dengan
mutu persyaratan. Tahap awal adalah melakukan pencampuran I yaitu mencampur gelatin
sapi dengan air dan di diamkan selama 10 menit hingga gelatin mengembang. Dalam proses
pembuatan marshmellow gelatin merupakan bahan dimana fungsi penggunaannya yaitu
sebagai pengikat dan perekat yang nantinya membuat marshmellow mencadi empuk dan
kenyal.
Selanjutnya adalah dengan memasukan gelatin yang sudah mengembang
(pencampuran I) ke bahan basah (pencampuran II). Pencampuran II terdiri dari Air, gula,
madu, sari kurma, garam yang di rebus selama 1 menit hingga mendidih. Air berfungsi
sebagai pelarut dalam pencampuran II tersebut. Gula berfungsi sebagai bahan pemanis
pada marshmellow yang nantinya akan dibagi dua fungsinya kepada sari kurma. Sari kurma
berfungsi sebagai pemberi rasa pada marshmellow dan memberi tambahan kandungan gizi
pada marshmellow tersebut. Garam sebagai penambah cita rasa, meningkatkan aroma,
memperkuat kekompakkan adonan dan memperlambat pertumbuhan jamur pada produk
akhir karena sifatnya menyerap air.
Selanjutnya pencampuran III yaitu mencampurkan adonan gula dan gelatin dengan
putih telur yang telah di mixer hingga mengembang. Telur berfungsi sebagai pengikat
bahan lain dan membangun struktur adonan, melembapkan, memberi rasa gurih, dan
meningkatkan nilai gizi yaitu sumber protein. Selain itu kuning telur yang digunakan dapat
memberi efek empuk , renyah dan meningkatkan cita rasa. Setelah itu adonan di mixer
hingga tercampur dan kalis. Setelah sepuluh menit di mixer adonan ditambahkan vanili
cair dengan tujuan menambah cita rasa daripada marshmellow. Selanjutnya di mixer
hingga adonan kali dan mengembang.
Selanjutnya persiapan cetakan atau loyang. Pada tahap ini loyang dan cetakan
diberikan lapisan kertas alumunium foil. Fungsinya untuk mempermudah pengangkatan
adonan ketika sudah mengeras dan tidak menempel atau lengket pada cetakan atau loyang.
Kemudian setelah dilapisi alumunium foil, loyang diolesi oleh margarin atau mentega dan
di taburi tepung meizena. Tujuannya agar mempermudah ketika melepaskan adonan dari
kertas alumunium foil dan tidak merusak bentuk dari marsmellow tersebut.
Perancangan Formulasi