Asma : gangguan inflamasi kronik yang disebabkan oleh allergen yang meyebabkan hipersenstifitas
ditandai dengan sesak napas, suara mengi,dll.
Klasifikasi :
Gagal napas :
Tipe I : HIPOKSEMIA : karena kegagalan difusi sehingga po2 rendah, pco2 normal dan cenderung rendah
tipe : hiperkapnia : akibat gangguan ventilasi , po2 rendah, pco2 tinggi
Asma :
1. Intermiten : <1/minggu , vep(ventilasi ekspirasi paksa detik pertama ) : >80%, ape(arus puncak
ekspirasi ): >80 , variability <20
2. Persisten ringan : >1/minggu, meggau aktivitas tidur, VEP : 80%,APE:80%,variability APE :20-30%
3. Persisten sedang : hampir tiap hari, pakai bronkodilator, menggau aktivitas tidur , VEP :60-
80,APE 60-80,Variabiliti AEP 30
4. Persisten berat : bronkodilator, sering kambuh, aktivitas fisik terbatas, VEB :60,APE :60,
VARIABILITY APE: >30%
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Asma :
Spirometri: untuk diagnosis asma dengan melihat respon pasien dengan menggunakan
bronkodilator. Dianggap bermakna apabila peningkatan vep >!2%.
3. foto thorax : untuk melihat kecurigaan lain akibat patologi paru lainnya
PENATALAKSANAAN :
Asma
2. aminofilin : untuk merelaksasi otot polos bronkus dan menekan stimulant jalan napas
1. Asma ringan :
Salbutamol 4-10 puff ,, diberikan satu kali setlah 20 menit pemberian diperiksan lagi , apabila
tidak bersepon terhadap bronkodilator berikan prednisolon (dosisis dewasa 1 mg/kg/bb, anak 1-
2/kg/bb )
2. Asma berat :
Salbutamol 4-10 puff diberikan setiap 20 menit sealama 3 jam , dan berikan ipratropium
bromide 4-6 puff … diberikan setiap 20 menit selama 3 jam , 10 mg/kgbb aminofilin diberikan
semala 60 menit.
3. Asma sangat berat :
Berikan oksigen dan salbutamol 2 * 5 mg /kgbb tanpa diencerkan dan ipratropium bronida 250
mcg setiap 20 menit selama 1 jam, metil prenisolon 1mg/kgbb tiap 6-8 jam, aminofilin 10 g/kgbb
selama 60 menit.
Gagal napas :
Kompilkasi :
Gagal napas :
Kematian
Asma :
Gagal napas, atelectasis (pengerutan seluruh paru-paru karena sumatan saluran bronkus karena
pernapsan sangat dangkal ), emboli paru,