MEMUTUSKAN
KESATU : Mengesahkan peraturan rumah sakit tersebut di atas berlaku 2(dua) tahun
terhitung mulai saat di tetapkan;
KEDUA : Pihak Rumah Sakit wajib Memberikan Naskah Peraturan Rumah Sakit Ini
kepada Setiap karyawan atau sekurang-kurangnya menempelkan ditempat-
tempat yang mudah dibaca oleh karyawan Rumah Sakit;
KETIGA : Disamping ketentua-ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Rumah
Sakit ini, karyawan wajib mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Rahayu Medika;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
BAB I
UMUM
Pasal 1
Definisi
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
1. Peraturan Rumah Sakit ini dibuat untuk dijadikan pedoman bagi Rumah Sakit dan
seluruh Karyawan dalam mengadakan dan menjalankan hubungan kerja.
2. Tujuan dibuatnya Peraturan Rumah Sakit ini adalah untuk mengatur hak dan kewajiban
baik Rumah Sakit maupun Karyawan sehingga dapat tercipta ketenangan kerja .
Pasal 3
Lingkup Berlakunya Peraturan Rumah Sakit
Seluruh ketentuan yang tertera dalam Peraturan Rumah Sakit ini beserta ketentuan-
ketentuan pelaksanannya sejauh tidak diatur dalam perjanjian kerja, berlaku bagi
semua karyawan
Pasal 4
Kewajiban Rumah Sakit
Pasal 5
Kewajiban Karyawan
Pasal 6
Hak Rumah Sakit
- Karyawan Pelayanan
Shift Pagi : 07.00 WIB s/d 14.00 WIB
Shift Sore : 14.00 WIB s/d 20.00 WIB
Shift Malam : 20.00 WIB s/d 07.00 WIB
p
Karyawan harus bisa menyesuaikan jam kerjanya dengan pekerjaan yang
dibebankan Rumah Sakit.
Pasal 18
Kerja Lembur
BAB IV
PENGUPAHAN/PENGGAJIAN
Pasal 19 Umum
1. Upah/gaji yang berlaku secara umum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Rahayu Medika
adalah :
a. Upah/gaji Pokok.
b. Tunjangan Tetap, berupa Tunjangan Makan
c. Tunjangan Tetap, berupa Tunjangan Transport.
Pada poin a, b dan c di atas akan di akumulasikan dalam bentuk sistem Remunerasi yang
telah di tentukan dalam peraturan Rumah Sakit.
2. Pajak Penghasilan atas upah/gaji Karyawan ditanggung oleh Karyawan, dipotong oleh
Rumah Sakit untuk disetor ke Kantor Pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku.
3. Rumah Sakit juga menjamin asuransi dengan bekerja sama Kantor BPJS
Ketenagakerjaan sebagai asuransi Jaminan Hari Tua sesuai dengan ketentuan BPJS
Ketenagakerjaan.
4. Pembayaran Upah/gaji dilakukan 2 (dua) kali dalam satu bulan sesuai dengan tanggal
pemanggilan kerja. Awal bulan ( setiap tanggal 5 ) dan pertengahan bulan ( setiap
tanggal 20 ).
Pasal 20
Upah/Gaji
1. Rumah Sakit menetapkan upah/gaji sesuai dengan kualifikasi karyawan dengan
memperhatikan upah/gaji minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah (UMR).
2. Peninjauan Upah/gaji Karyawan dilakukan setahun sekali dengan
memperhatikan prestasi kerja karyawan dan kemampuan Rumah Sakit.
3. Perhitungan Upah/gaji kerja lembur dilakukan dengan berpedoman pada peraturan
Rumah Sakit.
4. Perhitungan upah/gaji kerja lembur dimaksud di atas adalah sebagai berikut :
Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja atau hari istirahat mingguan atau Hari
Libur Resmi :
(1) Untuk jam kerja lembur pertama dibayar sebesar 1,5 x upah/gaji sejam.
(2) Untuk jam kerja lembur selebihnya dibayar 2 x upah/gaji sejam.
Pasal 21
Upah/gaji Dirumahkan Sementara
1. Dalam hal ini terjadi penurunan / penghentian sebagian kegiatan Rumah Sakit dapat
merumahkan sementara Karyawan.
2. Selama dirumahkan sementara, Karyawan diperbolehkan mencari dan
melakukan pekerjaan di luar Rumah sakit.
3. Selama dirumahkan sementara, apabila Karyawan melakukan pekerjaan di Luar Rumah
Sakit berdasarkan ikatan atau kontrak dengan pihak luar, maka karyawan tersebut
dianggap telah mengundurkan diri dari Rumah Sakit dan oleh karenanya, Rumah Sakit
dibebaskan oleh kewajiban memberikan upah/gaji maupun pesangon kepada karyawan
tersebut.
4. Selama dirumahkan sementara pembayaran upah/gaji karyawan disesuaikan dengan
kebijakan/peraturan dalam Rumah Sakit.
Pasal 22
Tunjangan Hari raya Keagaman
1. Setiap tahun Rumah Sakit memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan pada
hari raya Idul Fitri kepada seluruh Karyawan yang berhak mendapatkannya.
2. Pembayaran THR dilakukan 7 (tujuh) hari sebelum tanggal hari raya tersebut.
3. Ketentuan pembayaran THR adalah sebagai berikut :
a. Untuk masa kerja 12 bulan secara berturut-turut atau lebih, besarnya THR
adalah 1 bulan Upah/gaji.
b. Untuk masa kerja 3 bulan atau lebih tetapi kurang dari 12 bulan, besarnya
THR adalah prorata.
c. Untuk masa kerja kurang dari 3 bulan, tidak ada THR.
Pada poin a,b dan c di atas di sesuaikan dengan kebijakan dan peraturan yang telah
ditetapkan Rumah sakit.
p
BAB V
JAMINAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Pasal 23
Jamsostek/ BPJS Ketenagakerjaan
Pasal 24
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
1. Untuk pelayanan berobat jalan dan rawat inap di Rumah sakit, Karyawan dan
keluarganya berhak memperoleh diskon sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Oleh
Pihak Rumah Sakit Rahayu Medika
2. Rumah Sakit tidak bertanggungjawab dan tidak berkewajiban untuk mengganti biaya
yang telah dikeluarkan karyawan untuk berobat jalan maupun perawatan di Rumah
Sakit.
3. Dalam hal karyawan sakit berkepanjangan sehingga Karyawan yang bersangkutan
berhalangan masuk kerja, maka upah/gaji dibayar berdasarkan peraturan perundang-
undangan ketenagakerjaan yang berlaku atau sesuai dengan aturan Rumah sakit.
BAB VI
HARI LIBUR, CUTI DAN IZIN
Pasal 25 Hari Libur Resmi
Pasal 36
Kesalahan atau Pelanggaran yang Dikenakan SP II
p
3. Tidak mematuhi atau tidak menjalankan sebagaimana mestinya pengarahan Atasan.
4. Memindahkan/ menyimpan peralatan kerja dari tempat semula ketempat lain tanpa izin
Atasan.
5. Tidak berusaha memperbaiki diri setelah mendapatkan Surat Peringatan I atau
melakukan pelanggaran lagi, baik pelanggaran serupa ataupun pelanggaran lainnya.
Pasal 37
Kesalahan atau Pelanggaran yang dikenakan Surat Peringatan III (Terakhir)
Karyawan dikenalkan Surat Peringatan III (Terakhir) dengan masa berlaku 6 (enam) bulan
apabila melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut :
1. Mangkir selama 4 (empat) hari kerja berturut-turut atau 5 (lima) hari kerja tidak
berturut-turut dalm periode 1 (satu) bulan.
2. Mengoperasikan mesin, peralatan medis dan non medis atau menggunakan bahan-bahan
atau peralatan tidak sesuai dengan perintah Atasan.
3. Menyebarkan berita atau issue dalam lingkungan Rumah Sakit sehingga
menimbulkan keresahan di antara sesama karyawan.
4. Melalaikan kewajiban yang menjadi tanggung-jawabnya sehingga menimbulkan
kecelakaan bagi dirinya.
5. Terlibat dalam perkelahian atau mogok kerja atau demonstrasi dalam lingkungan
Rumah Sakit dibawah ancaman atau perintah Atasan atau teman sejawat.
6. Tidak berusaha memperbaiki diri setelah mendapat Surat Peringatan II atau selama
masih berlaku Surat Peringatan I melakukan pelanggaran lagi, baik pelanggaran serupa
ataupun pelanggaran lainnya.
Pasal 38
Kesalahan atau Pelanggaran Berat dengan Sanksi Pemutusan Hubungan kerja
(PHK)
Karyawan dikenakan sanksi PHK apabila melakukan kesalahan atau pelanggaran berat
sebagai berikut :
1. Melakukan tindak kejahatan antara lain penipuan, pencurian, penggelapan barang/uang
milik Rumah Sakit atau milik sesama Karyawan atau milik pihak luar,
memperdagangkan barang terlarang dalam lingkungan Rumah Sakit maupun diluar
lingkungan Rumah Sakit, atau kejahatan lainnya.
2. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan.
3. Mabuk,minum minuman keras yang memabukkan di lingkungan Rumah Sakit.
4. Berjudi dan memakai Narkoba.
5. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan atau kesusilaan dilingkungan
Rumah Sakit.
6. Dengan sengaja walaupun sudah diperingatkan membiarkan diri Karyawan atau teman
sekerja dalam keadaan bahaya.
7. Menyerang atau mengintimidasi Direktur, Atasan, ataupun sesama Karyawan.
8. Menganiaya, mengancam secara fisik ataupun mental, menghina secara kasar kepada
Direktur, Atasan dan sesama karyawan.
9. Membongkar atau membocorkan rahasia Rumah Sakit atau mencemarkan nama baik