diistilahkan untuk tanah untuk pertanian. UUPA tdk hanya mengatur materi tanah, melainkan jg
mengatur materi air dan luar angkasa. Yang disebut tanah dalam UUPA adalah permukaan bumi, yg
dimaksud ruang angkasa adalah udara/ruang udara. UUPA sebenarnya tdk mendefinisikan pengertian
dari agraria, tetapi menjelaskan cakupan dr agrarian yaitu tanah, udara dan laut.
Istilah Sumber Daya Alam: dapat ditemukan dalam pasal 1 ayat 9 UU32/2009 (UU PPLH). Sumber daya
alam adalah unsur lingkungan hidup yg terdiri dari sumber hayati dan non hayati yg secara satu
kesatuan berinteraksi membentuk suatu ekosistem.
Selain UU PPLH, juga ada TAP MPR no. 9/2001 ttg SDA, dikatakan bahwa SDA meliputi bumi , air, ruang
angkasa, dan kekayaan alam yg terkandung di dalamnya. Terdapat perbedaan dari pengertian SDA dan
agraria. Bahwa SDA itu merupakan istilah yg mewakili pandangan bhw komponen2 alam (tanah, air,
ruang angkasa) harus dimanfaatkan agar mengasilkan nilai ekonomis sebanyak2nya. Apakah agrarian
juga memandang nilai ekonomis ? tidak, karena dibalik istilah agrarian ada unsur keadilan (social
justice) yg mengharuskan pemanfaatan ruang angkasa, tanah, dan air membuat manusia mendapatkan
manfaat seluruhnya, jadi pemanfaatan SDA tujuannya untuk sebesar2nya kemakmuran rakyat.
Dalam perkembangannya, 2 istilah ini dipergunakan secara bergantian untuk maksud yg sama
Dlm perkembangan praktek pemerintahan, istilah agrarian mengalami suatu penyempitan menjadi
tanah saja. Hal tsb terjadi karena pemerintah membuat UU berdasarkan sektor2 ruang tersendiri bagi
laut, udara, dan tanah.
Pada jaman belanda, yg dipakai adalah system konsesi, karena mengandung system colonial, tahun
1960an diganti dengan system kontrak.
Hak erpfacth diberikan dlm jangka waktu 75 tahun.
UUPA 5/1960, kalau dibaca dibagian menimbang, itu menegaskan dirinya merupakan
pelaksanaan/pengaturan lebih lanjut dari pasal 33 ayat (3) UUD 1945. Tepatnya pada bagian konsideran
hukum agrarian. Dalam UUD 1945, istilah yg dipakai dlm ps 33 adalah bumi, air, dan ruang angkasa, yg
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara utk sbesar2nya kemakmuran rakyat. Di UUPA ada
tambahan hak, yaitu hak menguasai dari negara. Penambahan istilah hak dalam UUPA dimaknai sama
dgn hak menguasai yg ada dlm UUD 1945. UUPA dibuat pada masa pemerintahan orde lama.
Pembuatan UUPA masih didukung oleh situasi semangat untuk melakukan dekolonialisasi dan
defeodalisasi. Sbg bangsa yg baru merdeka, tentu saja ingin menghilangkan hal2 yg berbau kolonialisme.
Defeodalisasi adalah kegiatan menghilangkan praktek2 penguasaan tanah oleh kaum bangsawan yg
bersifat menghisap atau keuntungan terbesar didapatkan oleh bangsawan, sementara petani hanya
dapat manfaat yg kecil dr kegiatan menggarap atau menggunakan tanahnya. Dengan semangat ini,
UUPA memang ingin menggantikan hukum tanah nasional yg bersifat pluralistik yang mana sering
disebut dualistik 1). Berlaku hukum barat 2). Berlaku hukum adat.
Menghilangkan dualisme dlm hukum tanah nasional tujuannya untuk menciptakan kesatuan/unifikasi
dalam hukum tanah nasional. Sejak tahun 1960, cita2 unifikasi tsb belum tercapai karena banyaknya
kepemilikan tanah melalui hukum adat yg contohnya transaksi, dan kepemilikan tanah melalui hk adat.
Hk agrarian nasional, memuat dasar2 yg kira2 ada 9 dasar yg bisa diekstrak dari sekitar 50an pasal dlm
UUPA termasuk pasal dlm konversi:
1. Dasar kenasionalan bisa dilihat dlm pasal yg mengatur hak milik, hak guna usaha , hak
bangunan
2. Negara bukan sbg pemilik hak atas tanah tetapi penguasa
ini yg membedakan UUPA dengan agrarische wet 1970. Hak bangsa adalah hak tertinggi dari
hak penguasaan negara, karena terdiri dari aspek privat & aspek public. Contoh aspek privat
adalah seluruh WNI memiliki hak untuk memakai/memanfaatkan tanah untuk kepentingan
pribadi/kelompok. Kenapa pilihannya HMN ini memiliki dan bukan menguasai ? karena pada
jaman masa penjajahan belanda, konsepnya adalah menguasai, jadi Indonesia tidak ingin
menganut konsep menguasai tsb, jadi diubah jadi memiliki atau pemilik. Salah satu bentuk
negara sbg pemilik tanah adalah negara boleh memperjualbelikan tanah, berbeda dengan
menguasai tanah. Menguasai atau hak imperium tidak memperbolehkan negara untuk
memperjualbelikan tanah, fungsi pemerintah adalah membuat dan mengatur aturan yg bersifat
public. Bahayanya negara bisa menguasai tanah adalah negara dapat memanfaatkan tanah tsb
hanya untuk pengelola negara/pejabat negara yg berkuasa.
3. Pengakuan atas hak ulayat (pasal 3 & 5 UUPA)
prinsip ini tidak hanya merupakan khas Indonesia, banyak negara2 lain memiliki UU yg
klausulnya seperti ini.
4. Fungsi sosial hak atas tanah (ps 6 UUPA)
Ada 2 contoh yg menggambarkan : 1). Dihubungkan tanah untuk kepentingan umum, tidak
ada satupun WNI , diatur dlm UU no2/2012 ttg pengadaan tanah untuk pembangunan demi
kepentingan umum. Jadi utk kepentingan umum, tidak ada hak bagi warganegara yg
memiliki hak atas tanah utk menolak, tetapi syaratnya hrs diberikan ganti rugi yg adil dan
layak. Dibalik pasal itu, adalah fungsi sosial yg mana untuk kepentingan orang banyak,
dimana apabila terjadi pengakuisisian tanah milik individu oleh negara.
2). Konsep Easemant, yaitu apabila warga yg memiliki tanah/pekarangan yg menghalangi
akses jalan orang banyak, maka pemilik tanah tsb harus memberikan tanah tsb untuk
dijadikan akses jalan melalui sertifikat tanah.
5. Asas kebangsaan
Hanya bangsa Indonesia yg dapat memiliki hubungan hukum atas tanah
6. Perlindungan atas golongan yg lemah (perempuan, petani gurem, penggarap),
prinsip ini muncul karena situasi tahun 1960an, kepemilikan tanah masih banyak dimiliki
oleh orang asing
7. Agrarian reform dan land reform (tanah harus diusahakan secara aktif oleh pemiliknya),
ketimpangan penguasaan yg telah berlangsung sejak pemerintahan colonial, harus dihilangkan,
dan itu dilakukan dengan agrarian reform/land reform yg tujuannya utk menghilangkan
ketimpangan.
8. Perencanaan (nasional dan regional) utk peruntukan, penggunaan, dan persediaan tanah
Pasal 16 UUPA, yg memerintahkan pemerintah nasional utk membuat perencanaan
penggunaan tanah.
9. Kesatuan, kesederhanaan, dan kepastian hk agrarian nasional
Struktur UUPA
1. Bagian pertama
Sistematika penguasaan
Prinsip2 (fungsi sosial, Batasan pemilikan, persamaan hak, kewajiban tdk menelantarkan
tanah, dan menjaga kesuburan, larangan monopoli) termasuk pengakuan atas hak ulayat
dan hukum adat
Hak2 atas tanah (ps 16-51)
Ketentuan pidana
Ketentuan peralihan (misalnya status hak2 atas tanah yg ada sambil menunggu dibuatnya
peraturan per-UUan yg dimandatkan utk dibuat)
2. Bagian Kedua (Konversi) , salah satu cara untuk menghilangkan kolonialisme tercantum dlm
bagian konversi, contohnya adalah hak2 barat seperti hak erpfacth dan hak opsi dikonversi
dalam UUPA. Hak erpfacht dikonersi menjadi HGU, hak postal dikonversi menjadi HGB. Dan
menjadi ketentuan hak atas tanah yg diatur dalam UUPA
Inpres no.1/1976, mengatur koordinasi antara bbrp kementerian. Ada 1 pasal yg implisit
mengatakan bahwa kegiatan pemanfaatan dlm Kawasan hutan tdk perlu menggunakan ha katas
tanah.
Pembaharuan Hk Agraria
4 Wilayah pembaharuan Hukum Agraria
a. Desentralisasi, yaitu kewenangan pemerintah pusat didelegasikan ke daerah. Desentralisasi
merupakan salah satu agenda reformasi, seperti yg ditentukan dalam TAP MPR No. X/1998
ttg pokok2 reformasi pembangunan dlm rangka penyelamatan dan normalisasi kehidupan
nasional sebagai haluan Negara. Bab IV kebihakan reformasi pembangunan , bidang
ekonomi (2f). Desentralisasi membawa perubahan pada hukum agrarian/SDA, ditandai
dengan penyerahan sebagaian kewenangan dalam pengelolaan agrarian/SDA, yg diikuti
dengan perubahan pada alokasi anggaran.
TAP MPR No. XV/1998 ttg penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan pembagian, dan
pemanfaatan sumber daya Nasional yg berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan
daerah dalam kerangka NKRI. TAP MPR No. IV/2000 juga mengatur
Contoh2 konkrit desentralisasi urusan agrarian/SDA:
- Kewenangan pemberian izin kpd kepala daerah. Misalnya izin usaha hak pengusahaan
hutan, izin usaha pertambangan, izin usaha perikanan, dan izin lokasi
- Pembentukan instansi pemerintahan (dinas, badan, kantor, unit pelaksanaan teknis)
- Retribusi daerah (retribusi usaha perikanan, retribusi hasil hutan)
b. Pemberlakuan TAP MPR no.21 tebtabg pembaharuan agrarian dan sumber daya alam.
Merupakan suatu ketetapan yg lahir setelah UUPA diberlakukan semenjak 1960.
Sistematika hak penguasaan atas bumi, tanah, air, dan ruang angkasa
Hak bangsa
Disebut juga dengan kedaulatan rakyat (peoplex: sovereignity). Hak bersama atau seluruh
warga negara Indonesia terhadap BARA yg terdapat dalam wilayah negara
Hak ini mencakup kewenangan privat dan kewenangan public, kewenangan privat berupa
hak setiap warga negara untuk menguasai, memiliki dan memanfaatkan BARA. Kewenangan
publik berupa hak untuk mengatur peruntukan, persediaan, penguasaan, dan penggunaan
BARA.
Hukum Pertanahan
Peristilahan : hukum tanah dan hukum pertanahan, memiliki maksud yang sama karena itu
bisa dipakai secara bergantian
Kedudkan : hukum pertanahan adalah salah satu dari bidang hukum dalam hukum agraria,
hukum sumber daya alam
Tanah/pertanahan adalah salah satu komponen dari sumber daya alam.
Pengertian tanah
Mengacu pada pasal 1 ayat (4) dan apsal 4 ayat (1) UUPA
Pasal 4 ayat (2) mengatur cakupan objek hak atas tanah
Pengertian tersebut menandakan bahwa hukum tanah Indonesia menerapkan asas
pemisahan horizontal. Asas ini mengadopsi konsep hukum adat
Asas pemisahan horizontal memungkinkan pemilik tanah dengan benda2 diatasnya bisa
benda/tanaman pemiliknya berbeda, dengan kata lain bahwa benda2 yg ada diatas tanah
tidak otomatis milik dr pemilik tanah.
Perbandingan pengertian “tanah” dalam peraturan perundang-undangan di negara lain
Amerika serikat pada beberapa negara bagian seperti Texas, west virginia, missisipi,
menggunakan asas pelekatan (cesie/kekayaan mineral lainnya yang ada dalam tubuh bumi
adalah untuk yang empunya tanah)
Asas pelekatan berasal dari konsep hukum romawi
Hukum pertanahan hanya berfokus apda aspek ha katas tanah
Hak atas tanah adalah kewenangan pemegang hak untuk mempergunakan atau mengambil
manfaat dari tanah yg dihaki
“mempergunakan”, digunakan untuk digarap untuk pertanian, perikanan, peternakan,
perkebunan
Dengan kata lain objek hukum pertanahan adalah hak penguasaan atas tanah. Hak
penguasaan diartikan sebagai serangkaian kewenangan, kewajiban dan larangan bagi
pemegang hak
Asas dan prinsip dalam penguasaann & penggunaan tanah menurut UUPA
Kenasionalan ps (1), (2) , (3), ps 9 dan ps 31
Hak menguasai dari negara
Pengakuan hak ulayat
Semua ha katas tanah mempunyai fungsi sosial
Tanah diutamakan untk kepentingan WNI, hanya WNI yang dapat mempunyai hak milik atas
tanah
Persamaan gender
Perlindungan bagi golongan ekonomi lemah
Tanah pertanian untuk petani, termasuk asas bahwa tanah pertanian harus dikerjakan
secara aktif oleh pemiliknya
Penggunaan tanah secara berencana dan pemeliharaan2 kelestarian/kesuburan tanah