Anda di halaman 1dari 21

PUTUSAN SELA

NOMOR 73/PID.B/2016/PN. Smn

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Sleman, yang memeriksa dan mengadili perkara


pidana pada peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan secara
biasa telah menjatuhkan putusan sela seperti tersebut di bawah ini dalam
perkaranya terdakwa : --------------------------------------------------------------------------

1. Nama lengkap : NADYA PRAMESTI binti DEDI KUSUMA


HUSEIN ; ---------------------------------------------------

2. Tempat lahir : Malang ; -----------------------------------------------------

3. Umur/Tgl lahir : 33 tahun/11 Desember 1983 ; -------------------------

4. Jenis Kelamin : Perempuan ; ------------------------------------------------

5. Kebangsaan : Indonesia ; --------------------------------------------------

6. Tempat tinggal : Villa Regency Blok ATL, RT.002, RW.009,


Babatan Wiyungan, Surabaya – Jawa Timur ; ----

7. Agama : Islam ; ------------------------------------------------------

8. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga ; -------------------------------------

Terdakwa ditangkap pada tanggal 19 Desember 2015 ; -------------------

Terhadap Terdakwa telah dilakukan penahanan Rutan oleh ; ------------

1. Penyidik sejak tanggal 20 Desember 2015 sampai dengan


tanggal 08 Januari 2016 ;
--------------------------------------------------------------------------------

2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 09 Januari 2016


sampai dengan tanggal 17 Pebruari 2016 ;
-----------------------------------------------------

3. Penuntut Umum sejak tanggal 11 Pebruari 2016 sampai dengan


tanggal 01 Maret 2016 ;
----------------------------------------------------------------------------------

4. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman sejak tanggal 18


Pebruari 2016 sampai dengan tanggal 18 Maret 2016 ;
----------------------------------------------

Halaman 1 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasihat Hukumnya
yang masing-masing bernama : Halimah Ginting, S.H., Sri Waryanti, S.H., Anik
Setyowati, S.H., kesemuanya adalah Advokat/Penasihat Hukum yang
berkantor di L.A.B.H, Jl. Badran JT.I No.946, Yogyakarta, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 17 Pebruari 2016 ; --------------------------------------------

Pengadilan Negeri tersebut ; -----------------------------------------------------

Setelah membaca : ------------------------------------------------------------------

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sleman Nomor 73/Pen.Pid/2016/


PN.Smn. tanggal 18 Pebruari 2016 tentang penunjukan Majelis Hakim ; ---

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 73/Pen.Pid.B/2016/PN.Smn tanggal 18


Pebruari 2016 tentang penetapan hari sidang ; --------------------------------------

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan ; -------------------------

Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum ; -----


Setelah mendengar pembacaan keberatan dari Penasihat Hukum
Terdakwa dan pendapat dari Penuntut Umum ; -----------------------------------------
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut : ----------------------

Pertama :

Bahwa terdakwa NADYA PRAMESTI Binti DEDI KUSUMA HUSEN


pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2015 sekira pukul 19.00 Wib atau
setidak-tidaknya dalam tahun 2015 bertempat di Dukuh Potro Rt 01 Rw 17
Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman atau setidak-
tidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah Hukum
Pengadilan Negeri Sleman yang berwenang memeriksa dan mengadilinya,
dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan
tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk
menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang
maupun menghapus piutang ; --------------------------------------------------------------

Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai


berikut : ------------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2015 sekira pukul 19.00
Wib. Saksi ARIEF RAHMAN HAKIM bersama dengan terdakwa NADYA
PRAMESTI yang beralamatkan di Villa Regency Blok ATL Rt.002 Rw.009
Babatan, Wiyungan, Surabaya datang ke rumah kurban Abdul Latif Marecar

Halaman 2 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


di Dukuh Potro Rt 01 Rw 17 Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman dengan tujuan menawarkan/ menjual 1 (satu) unit KBM
Toyota Innova V warna hitam th 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n. STNK dan BPKB: NADYA
PRAMESTI ; ---------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa terdakwa sewaktu menawarkan 1 (satu) unit KBM Toyota


Innova V warna hitam th 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n. STNK hanya membawa
buku BPKBnya dan diperlihatkan kepada kurban sedangnya fisik mobilnya
tidak dibawa oleh terdakwa ; -----------------------------------------------------------------

Bahwa karena kurban berminat ingin membeli mobil dan tertarik


terhadap mobil yang ditawarkan oleh terdakwa lalu terjadi tawar menawar
terhadap harga mobil yang akan dijual oleh terdakwa selanjutya terdakwa
menawarkan 1 (satu) unit KBM Toyota Innova V warna hitam th 2009, nopol
L-1916-VT, Noka: MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n. STNK dan
BPKB: NADYA PRAMESTI kepada kurban dengan harga Rp 140.000.000,-
(seratus empat puluih juta rupiah) ; ---------------------------------------------------------

Bahwa sehari kermudian yaitu pada hari Jum'at tanggal 14 Maret 2015
terdakwa datang lagi ke rumah kurban untuk menyerahkan 1 (satu) buah buku
BPKB Toyota Innova V warna hitam th 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n. NADYA PRAMESTI
beserta 1 (satu) lembar kwitansi tanda bukti menyerahkan uang sebesar Rp.
140.000.000,- yang dibuat oleh Nandya Pramesti, foto copy KTP an. Nandya
Pramesti, surat pernyataan yang dibuat oleh Nadya Pramesti dan foto copy
buku nikah , selanjutnya terdakwa minta kepada kurban untuk menyerahkan
uangnya sebesar Rp. 140.000.000,- (seratus empat puluh juta rupiah) terlebih
dahulu dan mobil akan diserahkan oleh terdakwa dua hari kemudian ; ---------

Bahwa atas bujuk rayu atau tipu muslihat atas kata-kata yang
disampaikan oleh terdakwa maka kurban terpedaya dan mau menyerahkan
uangnya sebesar Rp. 140.000.000,- (seratus empat puluh juta rupiah) dan
sampai ternyata sampai terdakwa dilaporkan kepada yang berwajib 1 (satu)
unit mobil Toyota Innova V warna hitam th 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n. NADYA PRAMESTI tidak
diserahkan kepada kurban sedangkan terdakwa sulit untuk dihubungi; --------

Halaman 3 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


Bahwa atas perbuatan terdakwa , kurban merasa dirugikan sejumlah
uang sebesar Rp. 140.000.000,- (seratus empat puluh juta rupiah) atau
setidak-tidaknya sejumlah tersebut ; ------------------------------------------------------

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


pasal 378 KUHP ; ------------------------------------------------------------------------------

Atau

Kedua :

Bahwa terdakwa NADYA PRAMESTI Binti DEDI KUSUMA HUSEN


pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2015 sekira pukul 19.00 Wib atau
setidak-tidaknya dalam tahun 2015 bertempat di Dukuh Potro Rt 01 Rw 17
Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman atau setidak-
tidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah Hukum
Pengadilan Negeri Sleman, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki
barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain,
tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan ; -------------------

Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai


berikut : ---------------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2015 sekira pukul 19.00
Wib. Saksi ARIEF RAHMAN HAKIM bersama dengan terdakwa NADYA
PRAMESTI yang beralamatkan di Villa Regency Blok ATL Rt.002 Rw.009
Babatan, Wiyungan, Surabaya datang ke rumah kurban Abdul Latif Marecar
di Dukuh Potro Rt 01 Rw 17 Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem
Kabupaten Sleman dengan tujuan menawarkan/ menjual 1 (satu) unit KBM
Toyota Innova V warna hitam th 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n. STNK dan BPKB: NADYA
PRAMESTI ; --------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa terdakwa sewaktu menawarkan 1 (satu) unit KBM Toyota


Innova V warna hitam th 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n. STNK hanya membawa
buku BPKBnya dan diperlihatkan kepada kurban sedangnya fisik mobilnya
tidak dibawa oleh terdakwa ; ------------------------------------------------------------------

Bahwa karena kurban berminat ingin membeli mobil dan tertarik


terhadap mobil yang ditawarkan oleh terdakwa lalu terjadi tawar menawar
terhadap harga mobil yang akan dijual oleh terdakwa selanjutya terdakwa
menawarkan 1 (satu) unit KBM Toyota Innova V warna hitam th 2009, nopol

Halaman 4 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


L-1916-VT, Noka: MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n. STNK dan
BPKB: NADYA PRAMESTI kepada kurban dengan harga Rp 140.000.000,-
(seratus empat puluih juta rupiah) ; ---------------------------------------------------------

Bahwa sehari kermudian yaitu pada hari Jum'at tanggal 14 Maret 2015
terdakwa datang lagi ke rumah kurban untuk menyerahkan 1 (satu) buah buku
BPKB Toyota Innova V warna hitam th 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n. NADYA PRAMESTI
beserta 1 (satu) lembar kwitansi tanda bukti menyerahkan uang sebesar Rp.
140.000.000,- yang dibuat oleh Nandya Pramesti, foto copy KTP an. Nandya
Pramesti, surat pernyataan yang dibuat oleh Nadya Pramesti dan foto copy
buku nikah , selanjutnya terdakwa minta kepada kurban untuk menyerahkan
uangnya sebesar Rp. 140.000.000,- (seratus empat puluh juta rupiah) terlebih
dahulu dan mobil akan diserahkan oleh terdakwa dua hari kemudian ; ----------

Bahwa kurban mau menyerahkan uangnya sebesar Rp.


140.000.000,- (seratus empat puluh juta rupiah) dengan harapan 1 (satu)
unit mobil Toyota Innova V warna hitam th 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n. NADYA PRAMESTI jadi
milik kurban , akan tetapi kenyataannya sampai perkara ini dilaporkan yaitu
tanggal 14 Nopember 2015 terdakwa tidak menyerahkan mobilnya
selanjutnya kurban melaporkan kepada yang berwajib untuk proses lebih
lanjut ; -----------------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa atas perbuatan terdakwa , kurban merasa dirugikan sejumlah


uang sebesar Rp. 140.000.000,- (seratus empat puluh juta rupiah) atau
setidak-tidaknya sejumlah tersebut ; -------------------------------------------------------

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


pasal 372 KUHP ; -------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa atas dakwaan dari Penuntut Umum tersebut


Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan keberatan/eksepsi sebagai
berikut : ---------------------------------------------------------------------------------------------
I. EKSEPSI
Bahwa berkenaan dengan ketentuan hukum mengenai surat dakwaan tersebut
dihubungkan dengan ketentuan pengajuan nota keberatan (eksepsi) seperti
tersebut diatas, maka berdasarkan ketentuan pasal 156 ayat (1) KUHAP
tersebut, eksepsi dapat diajukan dalam 2 (dua) hal, yaitu : -------------------------

1. Eksepsi tentang kewenangan pengadilan ; -------------------------------------------

Halaman 5 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


2. Eksepsi mengenai surat dakwaan yang terdiri dari : -------------------------------

a. Eksepsi mengenai dakwaan tidak dapat diterima ;


----------------------------

b. Eksepsi mengenai surat dakwaan harus dibatalkan ;


-------------------------

Bahwa sehubungan dengan ketentuan yang tersebut dalam pasal 156 ayat (1)
KUHAP diatas, maka bersamaan dengan ini disampaikan eksepsi terhadap
surat dakwaan tertanggal 11 Februari 2016 sebagaimana berikut dibawah ini :

Eksepsi mengenai surat dakwaan harus dibatalkan demi hukum ; -----------

Bahwa surat dakwaan harus sesuai sebagaimana diatur dalam Pasal 143
KUHAP, sehingga apabila tidak sesuai dalam pasal 143 KUHAP, maka surat
dakwaan batal demi hukum. Oleh karena itu, kami Penasehat Hukum atas
nama hukum agar hukum ditegakkan di Negara yang kita cintai ini,
menyampaikan alasan-alasan kami. Menurut hemat kami Surat Dakwaan tidak
berisi uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum yaitu : -----------------------------------------

DAKWAAN KESATU : -------------------------------------------------------------------------

Dakwaan Kesatu dari surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut


mengenai perbuatan melanggar Pasal 378 KUHP ; -----------------------------------

1. KEBERATAN PERTAMA ; ----------------------------------------------------------------

Bahwa surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah obscuur libel, tidak jelas
dan kabur, sehingga tidak memenuhi syarat materiil surat dakwaan dalam
Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP. Adapun alasan kami sebagaimana
diuraikan di bawah ini : ------------------------------------------------------------------------

Bahwa yang dimaksud dengan jelas, cermat dan legkap, tidak hanya
menyebut unsur beserta dasar hukum (pasal) dari peraturan perundang-
undangan pidana yang didakwakan, melainkan juga menyebut secara cermat,
jelas dan lengkap tentang unsur-unsur tindak pidana pasal yang didakwakan
yang harus jelas kaitannya atau hubungannya dengan peristiwa atau kejadian
nyata yang didakwakan ; -----------------------------------------------------------------------

Bahwa didalam surat dakwaan tidak jelas atau kabur antara unsur-unsur tindak
pidana Pasal 378 KUHP dengan unsur-unsur dakwaan yang termuat dalam
surat dakwaan ; ----------------------------------------------------------------------------------

Halaman 6 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


Untuk lebih jelasnya dalam Dakwaan Kesatu surat dakwaan Jaksa Penuntut
Umum Pasal 378 KUHP, terdapat unsur-unsur sebagai berikut : -------------------

1. Unsur : dengan maksud ; -----------------------------------------------------------------

2. Unsur : menguntungkan diri sendiri atau orang lain ; ------------------------------

3. Unsur : secara melawan hukum ; -------------------------------------------------------

4. Unsur : dengan memakai nama palsu atau martabat palsu ; --------------------

5. Unsur : dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian bohong ; ---------------------

6. Unsur : menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu


kepadanya ; -----------------------------------------------------------------------------------

7. Unsur : supaya memberi hutang atau menghapus piutang ; --------------------

Bahwa dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum seluruh unsur Pasal 378
KUHP tidak jelas bagaimana cara Terdakwa melakukan tipu muslihat ataupun
rangkaian bohong agar korban Abdul Latif Marecar menyerahkan uang kepada
Terdakwa dan bagaimana peran Arief Rahman Hakim dalam peristiwa tersebut
karena dalam surat dakwaan menyebutkan bahwa Terdakwa datang bersama
Saksi Arief Rahman Hakim, tetapi tidak dijelaskan sejauhmana peran Arief
Rahman Hakim dalam proses jual mobil tersebut, apakah sebagai
makelar/perantara atau sebagai apa? Hal ini menunjukkan Jaksa Penuntut
Umum kurang cermat dalam membuat surat dakwaan ; ------------------------------

Dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum juga tidak menjelaskan sejak
kapan dan bagaimana Terdakwa dapat mengenal korban Abdul Latif Marecar
karena dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum menyebutkan bahwa
Terdakwa tinggal di Villa Regency Blok ALT Rt. 002 Rw.009 Babatan,
Wiyungan Surabaya, Jawa Timur. Hal ini menunjukkan bahwa Jaksa Penuntut
Umum tidak cermat dan jelas dalam menyusun surat dakwaan ; -------------------

Apalagi dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum menerangkan bahwa


pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2015 ketika Terdakwa menawarkan 1
(satu) unit KBM Toyota Innova V warna hitam tahun 2009, nopol L-1916-VT,
Noka: MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n STNK dan BPKB:
NADYA PRAMESTI kepada Korban dan Korban berminat membeli mobil
tersebut dan tertarik terhadap mobil yang ditawarkan oleh terdakwa lalu terjadi
tawar menawar terhadap harga mobil dengan harga Rp.140.000.000,- (seratus
empat puluh juta rupiah) dan disetujui oleh terdakwa padahal fisik mobilnya
tidak dibawa oleh terdakwa dan dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum

Halaman 7 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


tidak menjelaskan kenapa korban tidak menanyakan keberadaan mobil
tersebut dan siapa yang menguasai mobil tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa surat dakwaan Penuntut Umum tidak lengkap, selain itu Jaksa
Penuntut Umum tidak cermat dalam menentukan Hari kedatangan Terdakwa
ke rumah korban, dalam surat dakwaan disebutkan terdakwa datang ke rumah
korban hari Kamis tanggal 13 Maret 2015, padahal tanggal 13 Maret 2015
adalah Hari JUMAT ; --------------------------------------------------------------------------

Bahkan dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum selanjutnya


menerangkan bahwa sehari kemudian hari Jumat tanggal 14 Maret 2015
Terdakwa datang kembali dengan menyerahkan 1 (satu) buah buku BPKB
Toyota Innova V warna hitam tahun 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n STNK dan BPKB: NADYA
PRAMESTI beserta 1 (satu) lembar kwitansi tanda bukti menyerahkan uang
sebesar Rp.140.000.000,- yang dibuat oleh Nadya Pramesti dan foto copy
KTP an. Nadya Pramesti, surat pernyataan yang dibuat oleh Nadya Pramesti
dan foto copy buku nikah, selanjutnya terdakwa minta kepada korban untuk
menyerahkan uangnya sebesar Rp. 140.000.000; (seratus empat puluh juta
rupiah) terlebih dahulu dan mobil akan diserahkan oleh terdakwa dua hari
kemudian. Padahal surat pernyataan dan kwitansi pembelian yang telah disita
oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 13 Maret 2015 bukan tanggal 14 Maret
2015, begitu juga dalam menentukan Hari berikutnya Terdakwa datang ke
rumah korban, dalam surat dakwaan disebutkan sehari kemudian terdakwa
datang lagi ke rumah korban hari Jumat tanggal 14 Maret 2015, padahal
tanggal 14 Maret 2015 adalah Hari SABTU, hal ini menunjukkan surat
dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak disusun secara cermat, jelas dan
lengkap ; -------------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak menunjukkan


bagaimana cara terdakwa melakukan bujuk rayu atau tipu muslihat kepada
korban, sehingga korban terpedaya menyerahkan uangnya sebesar Rp.
140.000.000; (seratus empat puluh juta rupiah), sehingga korban merasa ditipu
padahal secara fisik mobil tersebut tidak diperlihatkan kepada korban dan
handphone terdakwa tidak dapat dihubungi, (tanpa menyebutkan nomor
handphone yang dihubungi korban) sehingga korban merasa ditipu, tetapi
dalam uraian Jaksa Penuntut Umum tidak menjelaskan tanggal dan bulan
berapa korban menghubungi Terdakwa melalui handphone dan juga tidak
menjelaskan korban pernah mencari terdakwa di rumahnya sebagaimana

Halaman 8 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


alamat terdakwa yang tertera dalam surat dakwaan. Padahal berdasarkan
bukti surat keterangan dari Bapak Jumadi, SH selaku Ketua RT 11 Perum
Puspa Indah, dukuh Gedongan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul dengan No. 87/RT.11/DK.XVI/XII/2015 tertanggal 22
Desember 2015 menerangkan bahwa Terdakwa NADYA PRAMESTI Binti
DEDI KUSUMA HUSEIN benar-benar datang menghadap Bapak Jumadi, SH
selaku Ketua RT 11 untuk membuat keterangan domisili dan berdasarkan
Surat Keterangan Pondok Pesantren Al Munawwir Jln Kyai Haji Ali Maksum
Tromol Pos 5, Dusun Krapyak, Desa Pangguharjo, Kecamatan Sewon,
Kabupaten Bantul menerangkan bahwa Terdakwa sejak tanggal 18 Maret 2015
menjadi Santri di pesantren tersebut, sehingga mustahil dan sangat mengada-
ada jika korban tidak dapat menghubungi terdakwa karena korban ditangkap
oleh penyidik Polda DIY di rumah korban pada saat terdakwa dan beberapa
saksi justru datang untuk meminta agar buku BPKB Toyota Innova V warna
hitam tahun 2009, nopol L-1916-VT, Noka: MHFXW43G194042880, nosin:
1TR6715563 a.n STNK dan BPKB: NADYA PRAMESTI dan beberapa
dokumen yang dititipkan kepada korban agar diserahkan kepada terdakwa,
tetapi justru terdakwa tidak dapat menemui korban dan hanya ditemui istri dan
anak korban yang menjelaskan bahwa korban keluar kota dan tidak berselang
lama polisi berpakaian preman datang meminta terdakwa dan para saksi ke
Polda DIY, selanjutnya terdakwa ditangkap ; ---------------------------------------------

Berdasarkan uraian diatas, nampak jelas bahwa dakwaan Jaksa Penuntut


Umum tidak cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan, justru cenderung dipaksakan agar Terdakwa NADYA PRAMESTI
Binti DEDI KUSUMA HUSEIN melakukan tindak pidana yang tidak pernah dia
lakukan. Dengan demikian Dakwaan Kesatu surat dakwaan Jaksa Penuntut
Umum Obscuur Libel, karena tidak berisi uraian secara cermat dan jelas
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP,
SEHINGGA SURAT DAKWAAN BATAL DEMI HUKUM.; --------------------------

2. KEBERATAN KEDUA ; --------------------------------------------------------------------

Bahwa peristiwa yang menjadi tindak dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut
Umum bukan merupakan perkara pidana atau tindak pidana melainkan
perkara perdata sebagaimana uraian di bawah ini : ------------------------------------

Bahwa Terdakwa mengenal korban pada tanggal 17 September 2015 ketika


atasan terdakwa Nadli Fatul Khasanah dan saksi lainnya dari Pondok
Pesantren Al Munawwir diajak oleh saksi Arief Rahman Hakim yang juga

Halaman 9 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


mantan santri di Pondok Pesantren Al Munawwir untuk mengantar Nadli Fatul
Khasanah berobat ke rumah korban. Seteah pertemuan tersebut saksi Arief
Rahman Hakim sering mengajak Terdakwa dan Nadli Fatul Khasanah serta
saksi lainnya ke rumah korban dengan alasan untuk berobat dan
menyelesaikan permasalahan rumah tangga Terdakwa dengan suami
Terdakwa ; -----------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa Terdakwa tidak pernah menerima uang cash/kontan dari korban tetapi
justru korban meminta terdakwa agar menyerahkan 1 (satu) buah buku BPKB
Toyota Innova V warna hitam tahun 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n STNK dan BPKB: NADYA
PRAMESTI beserta beberapa dokumen Terdakwa untuk dititipkan kepada
korban pada bulan September 2015. Terdakwa diminta menandatangani 1
(satu) lembar kwitansi telah menerima uang sebesar Rp.140.000.000,- dan
membuat surat pernyataan yang dibuat oleh Nadya Pramesti dan didikte oleh
korban pada bulan September 2015. Setelah penyerahan BPKB dan beberapa
dokumen dari Terdakwa kepada korban di bulan September 2015, Terdakwa
bersama dan santri lainnya sering diajak saksi Arief Rahman Hakim untuk
berobat menemui korban. Pada bulan November - Desember 2015 Terdakwa
bersama santri lainnya dan ustad Terdakwa sudah berulangkali datang ke
rumah korban untuk meminta BPKB Mobil dan dokumen yang dititipkan
Terdakwa kepada korban agar dikembalikan kepada Terdakwa, tetapi korban
tidak pernah ada dirumah dan hanya bertemu dengan istri dan anak korban
dan terakhir Terdakwa dan santri serta ustad Terdakwa datang ke rumah
korban untuk meminta BPKB Mobil beserta dokumen Terdakwa pada tanggal
19 Desember 2015, tetapi menurut istri dan anak korban serta Maryadi bahwa
korban tidak ada di rumah/keluar kota, sehingga Terdakwa bersama santri
lainnya dan ustad Terdakwa tetap menunggu korban pulang dari luar kota
sampai BPKB Mobil dan dokumen milik Terdakwa diserahkan oleh korban,
akan tetapi polisi berpakaian preman datang dan menjelaskan bahwa
Terdakwa dan santri lainnya dibawa ke Polda DIY dengan menggunakan mobil
milik polisi tanpa menunjukkan Surat Penangkapan atau surat lainnya. Setelah
Terdakwa sampai di Polda DIY, Terdakwa langsung diperiksa dan dilakukan
penangkapan serta dilanjutkan penahanan pada tanggal 20 Desember 2015 ;

Sehubungan dengan apa yang diuraikan seperti tersebut diatas, maka apabila
diperhatikan dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut dapat disimpulkan,

Halaman 10 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


bahwa apa yang didakwakan terhadap Terdakwa bukan tindak pidana,
sehingga tidak ada unsur melawan hukum ; ----------------------------------------------

Bahwa berdasarkan uraian diatas secara panjang lebar telah dipaparkan


bahwa dalam surat dakwaan tersebut, secara jelas dan gamblang dalam
Dakwaan Kesatu terlihat bahwa apa yang didakwakan bukan tindak pidana
karena Terdakwa NADYA PRAMESTI Binti DEDI KUSUMA HUSEIN tidak
pernah menerima uang tunai/cash sebesar Rp. 140.000.000 (seratus empat
puluh juta rupiah) dari korban, sehingga tidak ditemukan unsur dengan tipu
muslihat, ataupun rangkaian bohong menggerakkan orang lain untuk
menyerahkan barangnya ; ---------------------------------------------------------------------

Dari kenyataan ini jelaslah bahwa apa yang didakwakan itu bukan tindak
pidana, sehingga dengan demikian dakwaan tersebut dinyatakan TIDAK
DAPAT DITERIMA. ; ---------------------------------------------------------------------------

II. DAKWAAN KEDUA : -----------------------------------------------------------------------

Dakwaan Kedua dari Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut


mengenai perbuatan melanggar Pasal 372 KUHP ; ------------------------------------

Apabila diperhatikan Dakwaan Kedua Pasal 372 KUHP, maka unsur-unsur


yang terdapat didalamnya adalah sebagai berikut : ------------------------------------

1. Unsur : dengan sengaja ; ------------------------------------------------------------

2. Unsur : melawan hukum ; ------------------------------------------------------------

3. Unsur : memiliki barang seluruhnya atau sebagian ; --------------------------

4. Unsur : kepunyaan orang lain ; ------------------------------------------------------

5. Unsur : tetapi yang ada dalam kekuasaannya ; ---------------------------------

6. Unsur : bukan karena kejahatan ; --------------------------------------------------

Bahwa dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Dakwaan Kedua Pasal
372 KUHPsama sekali tidak dapat suatu uraian yang jelas dan lengkap yaitu
sejak kapan dan cara bagaimana Terdakwa dengan sengaja dan melawan
hukum memiliki barang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain tetapi
yang ada dalam kekuasaannya agar korban Abdul Latif Marecar menyerahkan
uang kepada Terdakwa dan bagaimana peran Arief Rahman Hakim dalam
peristiwa tersebut karena dalam surat dakwaan menyebutkan bahwa Terdakwa
datang bersama Saksi Arief Rahman Hakim, tetapi tidak dijelaskan
sejauhmana peran Arief Rahman Hakim dalam proses jual mobil tersebut,

Halaman 11 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


apakah sebagai makelar/perantara atau sebagai apa ? Hal ini menunjukkan
Jaksa Penuntut Umum kurang cermat dalam membuat surat dakwaan ; ---------

Dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum juga tidak menjelaskan sejak
kapan dan bagaimana Terdakwa dapat mengenal korban Abdul Latif Marecar
karena dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum menyebutkan bahwa
Terdakwa tinggal di Villa Regency Blok ALT Rt. 002 Rw.009 Babatan,
Wiyungan Surabaya, Jawa Timur. Hal ini menunjukkan bahwa Jaksa Penuntut
Umum tidak cermat dan jelas dalam menyusun surat dakwaan ; -------------------

Apalagi dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum menerangkan bahwa


pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2015 ketika terdakwa menawarkan 1 (satu)
unit KBM Toyota Innova V warna hitam tahun 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n STNK dan BPKB: NADYA
PRAMESTI korban Abdul Latif Marecar berminat membeli mobil tersebut dan
tertarik terhadap mobil yang ditawarkan oleh terdakwa lalu terjadi tawar
menawar terhadap harga mobil dengan harga Rp.140.000.000,- (seratus
empat puluh juta rupiah) dan disetujui oleh terdakwa padahal fisik mobilnya
tidak dibawa oleh terdakwa dan dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum
tidak menjelaskan kenapa korban tidak menanyakan keberadaan mobil
tersebut dan siapa yang menguasai mobil tersebut. Hal ini menunjukkan unsur
memiliki barang seluruhnya atau sebagian dalam hal ini Mobil Toyota Innova V
warna hitam tahun 2009, nopol L-1916-VT, Noka: MHFXW43G194042880,
nosin: 1TR6715563 tidak berada dalam kekuasaan Terdakwa, sehingga surat
dakwaan Penuntut Umum tidak lengkap, selain itu Jaksa Penuntut Umum tidak
cermat dalam menentukan Hari kedatangan Terdakwa ke rumah korban,
dalam surat dakwaan disebutkan terdakwa datang ke rumah korban hari
Kamis tanggal 13 Maret 2015, padahal tanggal 13 Maret 2015 adalah Hari
JUMAT. ; -------------------------------------------------------------------------------------------

Bahkan dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum selanjutnya


menerangkan bahwa sehari kemudian hari Jumat tanggal 14 Maret 2015
Terdakwa datang kembali dengan menyerahkan 1 (satu) buah buku BPKB
Toyota Innova V warna hitam tahun 2009, nopol L-1916-VT, Noka:
MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n STNK dan BPKB: NADYA
PRAMESTI beserta 1 (satu) lembar kwitansi tanda bukti menyerahkan uang
sebesar Rp.140.000.000,- yang dibuat oleh Nadya Pramesti dan foto copy
KTP an. Nadya Pramesti, surat pernyataan yang dibuat oleh Nadya Pramesti
dan foto copy buku nikah, selanjutnya terdakwa minta kepada kurban untuk

Halaman 12 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


menyerahkan uangnya sebesar Rp. 140.000.000; (seratus empat puluh juta
rupiah) terlebih dahulu dan mobil akan diserahkan oleh terdakwa dua hari
kemudian. Padahal surat pernyataan dan kwitansi pembelian yang telah disita
oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 13 Maret 2015 bukan tanggal 14 Maret
2015, begitu juga dalam menentukan Hari berikutnya Terdakwa datang ke
rumah korban, dalam surat dakwaan disebutkan sehari kemudian Terdakwa
datang lagi ke rumah korban hari Jumat tanggal 14 Maret 2015, padahal
tanggal 14 Maret 2015 adalah Hari SABTU, hal ini menunjukkan surat
dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak disusun secara cermat, jelas dan
lengkap ; -------------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak menunjukkan


bagaimana cara Terdakwa melawan hukum, sehingga memiliki barang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam
kekuasaannya bukan karena kejahatan sehingga korban menyerahkan
uangnya sebesar Rp. 140.000.000; (seratus empat puluh juta rupiah), padahal
secara fisik mobil tersebut tidak berada dalam penguasaan Terdakwa, tetapi
dalam uraian Jaksa Penuntut Umum tidak menjelaskan tanggal dan bulan
berapa korban menghubungi Terdakwa melalui handphone dan juga tidak
menjelaskan korban pernah mencari terdakwa di rumahnya sebagaimana
alamat terdakwa yang tertera dalam surat dakwaan. Padahal berdasarkan
bukti surat keterangan dari Bapak Jumadi, SH selaku Ketua RT 11 Perum
Puspa Indah, dukuh Gedongan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul dengan No. 87/RT.11/DK.XVI/XII/2015 tertanggal 22
Desember 2015 menerangkan bahwa Terdakwa NADYA PRAMESTI Binti
DEDI KUSUMA HUSEIN benar-benar datang menghadap Bapak Jumadi, SH
selaku Ketua RT 11 untuk membuat keterangan domisili dan berdasarkan
Surat Keterangan Pondok Pesantren Al Munawwir Jln Kyai Haji Ali Maksum
Tromol Pos 5, Dusun Krapyak, Desa Pangguharjo, Kecamatan Sewon,
Kabupaten Bantul menrangkan bahwa Terdakwa sejak tanggal 18 Maret 2015
menjadi Santri di pesantren tersebut, sehingga mustahil dan sangat mengada-
ada jika korban tidak dapat menghubungi Terdakwa karena korban dibawa ke
Polda DIY justru pada saat Terdakwa berada di rumah korban, pada saat
Terdakwa dan santari lainnya serta Ustad Terdakwa datang ke rumah korban
untuk meminta agar buku BPKB Toyota Innova V warna hitam tahun 2009,
nopol L-1916-VT, Noka: MHFXW43G194042880, nosin: 1TR6715563 a.n
STNK dan BPKB: NADYA PRAMESTI dan beberapa dokumen yang dititipkan
kepada korban agar diserahkan kepada terdakwa, tetapi Terdakwa tidak dapat

Halaman 13 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


menemui korban dan hanya ditemui istri dan anak korban serta Maryadi
menjelaskan bahwa korban keluar kota dan selang beberapa jam kemudian
polisi berpakaian preman datang ke rumah korban dan meminta Terdakwa dan
santri lainnya serta Ustad Terdakwa dibawa ke Polda DIY tanpa menunjukkan
Surat Perintah Penangkapan ataupun surat lainnya, selanjutnya setelah
Terdakwa diperiksa oleh Penyidik langsung dikeluarkan Surat Penangkapan ; -

Berdasarkan uraian diatas, Nampak jelas bahwa dakwaan Jaksa Penuntut


Umum tidak cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan, justru dipaksakan Terdakwa NADYA PRAMESTI Binti DEDI
KUSUMA HUSEIN melakukan tindak pidana yang tidak pernah dilakukan
Terdakwa. Dengan demikian Dakwaan Kedua Surat Dakwaan Jaksa Penuntut
Umum Obscuur Libel, karena tidak berisi uraian secara cermat dan jelas
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP,
SEHINGGA SURAT DAKWAAN BATAL DEMI HUKUM ; ---------------------------

III. KESIMPULAN : ------------------------------------------------------------------------------

Dengan memperhatikan hal-hal yang diuraikan tersebut dalam nota keberatan


atau eksepsi diatas, dapat disimpulkan bahwa : -----------------------------------------

1. Surat Dakwaan NO. REG. PERKARA : PDM - 43/SLMN/Epp.2/02/2016


tanggal 11 Februari 2016 tidak berisi uraian-uraian secara cermat, jelas
serta lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan ; ----------------------

2. Apa yang didakwakan terhadap Terdakwa dalam Surat Dakwaan bukan


merupakan tindak pidana ; ---------------------------------------------------------------

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka kami mohon kepada Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan mengadili perkara ini dapat
mempertimbangkan Nota Keberatan atau eksepsi ini dan memberikan putusan
sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------------------

1. Menyatakan Surat Dakwaan Batal Demi Hukum atau dinyatakan


Batal, atau;
--------------------------------------------------------------------------------------------

2. setidak-tidaknya menyatakan dakwaan Jaksa Penuntut Umum


tersebut Tidak Dapat Diterima ; -------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa Penuntut Umum selanjutnya telah pula


mengajukan Nota Tanggapan/ Jawaban atas Eksepsi Penasehat Hukum Para

Halaman 14 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


Terdakwa tertanggal 03 Maret 2016, yang pada pokoknya adalah sebagai
berikut : -------------------------------------------------------------------------------------------

1. Menolak eksepsi / nota keberatan dari Penasihat Hukum


terdakwa tanggal 25 Februari 2015 yang telah dibacakan dan
diserahkan didepan sidang Pengadilan Negeri Sleman ;---------

2. Menerima tanggapan kami Jaksa Penuntut Umum ; --------------

3. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum


telah sah dan benar menurut ketentuan hukum (vide pasal 143
ayat 2 huruf b KUHAP); ------------------------------------------------

4. Menyatakan bahwa persidangan perkara pidana nomor Reg.


Perk. : 73/Pid.B/2016/PN.Smn. atas nama terdakwa NADYA
PRAMESTI Binti DEDI KUSUMA HUSEIN dapat dilanjutkan
dengan memeriksa saksi-saksi dan terdakwa ; --------------------

Menimbang, bahwa setelah membaca dan meneliti uraian keberatan


Penasihat Hukum Para Terdakwa, maka pada pokoknya alasan-alasan
keberatan tersebut adalah sebagai berikut : ----------------------------------------------

1. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak berisi uraian-uraian secara


cermat, jelas serta lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan ; -----

2. Apa yang didakwakan terhadap Terdakwa dalam Surat Dakwaan bukan


merupakan tindak pidana ; ---------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa terhadap keberatan tersebut, Majelis Hakim


mempertimbangkan sebagai berikut : ------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa ketentuan mengenai Eksepsi/keberatan diatur


secara tegas dalam pasal 156 KUHAP yang mana dalam ketentuan ayat (1)
dan ayat (2) menyebutkan : -------------------------------------------------------------------

(1) Dalam hal terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan bahwa
pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak
dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi
kesempatan kepada penuntut umum untuk menyatakan pendapatnya,
hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya
mengambil keputusan;----------------------------------------------------------------------

(2) Jika hakim menyatakan keberatan tersebut diterima, maka perkara itu tidak
diperiksa lebih lanjut, sebaliknya dalam hal tidak diterima atau hakim

Halaman 15 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


berpendapat hal tersebut baru dapat diputus setelah selesai pemeriksaan,
maka sidang dilanjutkan ;------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa ketentuan pasal tersebut di atas pada dasarnya


berkaitan pula dengan ketentuan pasal 143 ayat (2) dan ayat (3) KUHAP yang
menyebutkan :------------------------------------------------------------------------------------

(2) Penuntut umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan
ditandatangani serta berisi : ------------------------------------------------------------

a. nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka ;------------

b. uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan ;---------------------------------------------------------------------------------

(3) Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud


dalam ayat (2) huruf b batal demi
hukum ;-----------------------------------------

Menimbang, bahwa pengertian mengenai Eksepsi itu sendiri dalam


bukunya M. Yahya Harahap, SH (Pembahasan Permasalahan dan Penerapan
KUHAP, Sinar Grafika, Edisi Kedua, 2002, halaman 123) disebutkan,
pengertian eksepsi atau exception adalah : ----------------------------------------------

- tangkisan (plead) atau pembelaan yang tidak


mengenai atau tidak ditujukan terhadap “materi pokok” surat
dakwaan;-----------------------------------------------

- tetapi keberatan atau pembelaan ditujukan terhadap


cacat “formal” yang melekat pada surat
dakwaan ;------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa bertitik tolak dari pengertian tersebut maka


menurut Majelis dasar pengajuan suatu Eksepsi/keberatan adalah bertumpu
pada Surat Dakwaan Penuntut Umum di mana perlu suatu penilaian apakah
Surat Dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum tersebut terdapat cacat
formal yang melekat ataukah tidak ;---------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa apabila dikaji, dianalisis secara lebih intens, detail


dan terperinci terhadap keberatan Penasihat Hukum sebenarnya bermuara
pada aspek esensial tentang surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum tidak
dapat menguraikan secara cermat, jelas dan lengkap sesuai Pasal 143 ayat

Halaman 16 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


(2) huruf b KUHAP, maka untuk itu Majelis terlebih dahulu harus memberi
deskripsi, mempertimbangkan dan menentukan pendiriannya tentang
pengertian cermat, jelas dan lengkap dari surat dakwaan ditinjau dari
redaksionalnya, doktrin, makna gramatikal, Surat Edaran Jaksa Agung,
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI sehingga mendapatkan persepsi yang
jelas baik untuk visi Jaksa/Penuntut Umum, terdakwa dan Penasihat
Hukumnya serta masyarakat luas ; ----------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa apabila bertitik tolak kepada redaksional ketentuan


Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP beserta penjelasannya tidak dapat diketahui
lebih detail tentang pengertian “letterlijke” dan praktek bagaimanakah makna
dari uraian secara cermat, jelas dan lengkap dari surat dakwaan sehingga
untuk itu Majelis akan menelaah dari visi doktrina, makna
gramatikal/leksikon, Surat Edaran Jaksa Agung RI dan Yurisprudensi
Mahkamah Agung Republik Indonesia ; ------------------------------------------------

Menimbang, bahwa menurut visi doktrina (A. Soetomo, SH, Pedoman


Dasar Pembuatan Surat Dakwaan Dan Suplemen, Penerbit: Pradnya
Paramita, Jakarta, 1989, hal. 10-11) ditentukan bahwa pengertian cermat
dimaksudkan surat dakwaan dibuat dengan penuh ketelitian dan
ketidaksembarangan serta hati-hati disertai suatu ketajaman dan keteguhan,
kemudian jelas berarti tidak menimbulkan kekaburan dan keraguan serta
serba terang dan tidak perlu ditafsirkan lagi, sedangkan lengkap berarti
komplit atau cukup yang dimaksudkan tidak ada yang tercecer atau
ketinggalan, semuanya ada ; -----------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa apabila dikaji melalui makna gramatikal/leksikon


(Vide:WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Penerbit PN
Balai Pustaka, Jakarta, 1976, hlm. 202, 410, dan 587) maka yang
dimaksudkan dengan kata cermat adalah seksama, teliti, dengan penuh
perhatian, sedangkan jelas berarti terang, nyata, tegas dan lengkap adalah
genap (tidak ada kurangnya, komplit) ; -----------------------------------------------------

Menimbang, bahwa apabila ditelaah menurut Surat Edaran Jaksa


Agung RI (Vide: SE Jaksa Agung RI Nomor: SE.004/J.A/II/1993 tertanggal
16 Nopember 1993 tentang Pembuatan Surat Dakwaan dan Surat Edaran
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Nomor: B-607/E/U/1993
tertanggal 22 Nopember 1993 perihal Pembuatan Surat Dakwaan) maka
yang dimaksudkan dengan cermat adalah uraian yang didasarkan kepada
ketentuan pidana terkait, tanpa adanya kekurangan/kekeliruan yang

Halaman 17 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


menyebabkan surat dakwaan batal demi hukum atau dapat dibatalkan atau
dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijk verklaard) sedangkan jelas
adalah uraian yang jelas dan mudah dimengerti dengan cara menyusun
redaksi yang mengemukakan fakta-fakta perbuatan terdakwa dengan unsur-
unsur tindak pidana yang didakwakan sehingga terdakwa yang mendengar
atau membaca akan mengerti tentang siapa yang melakukan tindak pidana,
tindak pidana yang dilakukan, kapan dan dimana tindak pidana tersebut
dilakukan, apa akibat yang ditimbulkan dan mengapa terdakwa melakukan
tindak pidana itu, sedangkan lengkap adalah uraian yang bulat dan utuh yang
mampu menggambarkan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan beserta
waktu dan tindak pidana itu dilakukan ; ----------------------------------------------------

Menimbang, bahwa menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung RI


(Vide: Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 1289 K/Pid/1986, tanggal 26
Juni 1987, termuat dalam Majalah Varia Peradilan, Nomor 41, Edisi
Pebruari 1989, hal. 97-123) ditentukan bahwa suatu surat dakwaan tidak
cermat, jelas dan lengkap apabila surat dakwaan tidak memuat secara lengkap
unsur-unsur/bestanddelen dari pada tindak pidana yang didakwakan sehingga
apabila unsur-unsur tersebut tidak diterangkan secara utuh dan menyeluruh
maka hal ini menyebabkan menjadi kabur (Obscurum libellum) sehingga
menyebabkan ketidakjelasan terhadap tindak pidana apa yang dilanggar oleh
perbuatan terdakwa ; ----------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa berdasarkan kajian dari doktrina, makna


gramatikal/leksikon, Surat Edaran Jaksa Agung RI dan Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI maka Majelis berpendapat bahwa hakekat fundamental
dan esensial dari pengertian surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum harus
cermat, jelas dan lengkap sebagaimana ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b
KUHAP mengandung arti secara global dan representatif bahwa suatu surat
dakwaan tersebut haruslah cermat, jelas dan lengkap dalam artian agar
identitas dan tindak pidana tersebut diuraikan dalam surat dakwaan secara
seksama, teliti, terang dan komplit memuat secara lengkap unsur-
unsur/bestanddelen dari pada tindak pidana yang didakwakan dengan
menyebutkan locus dan tempus delictinya ; ----------------------------------------------

Menimbang, bahwa sekarang Majelis akan meneliti dan


mempertimbangkan apakah benar surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak
cermat, tidak jelas dan tidak lengkap sehingga batal demi hukum karena
tidak memenuhi ketentuan Pasal 143 ayat (2) KUHAP sehingga menjadi

Halaman 18 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


obscuur libel (kabur), membingungkan dan menyesatkan yang berakibat sulit
bagi terdakwa melakukan pembelaan diri khususnya terhadap kesalahan dan
kekeliruan mengenai pencantuman umur, tempat tinggal dan agama dari
terdakwa untuk itu Majelis akan menetapkan pendiriannya dengan
mempertimbangkan tentang aspek-aspek sebagai berikut: ---------------------------

1. Bahwa berdasarkan aspek teoretis dan praktik peradilan bahwa keberatan


atau eksepsi sebagaimana ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP
merupakan aspek yang bersifat syarat formal dan material dari suatu surat
dakwaan sehingga tidaklah bersifat memeriksa pokok perkara (bodem
geschill) dan oleh karena itu maka berdasarkan ketentuan Pasal 143 ayat
(2) huruf b KUHAP mensyaratkan surat dakwaan harus memperhatikan
aspek syarat material yaitu: “uraian secara cermat, jelas dan lengkap
mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan
tempat tindak pidana itu dilakukan,” dan akan mengakibatkan batal demi
hukum kalau ketentuan tersebut dilanggar (Pasal 143 ayat (3) KUHAP) ; ---

2. Bahwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum NO: PDM –


43/Slmn/Epp.2/10/2015 tertanggal 11 Pebruari 2016 tercantum identitas
terdakwa yaitu nama : NADYA PRAMESTI binti DEDI KUSUMA HUSEIN,
lahir di Malang, Umur 33 tahun, tanggal lahir 11 Desember 1983, jenis
kelamin perempuan, kewarganegaraan Indonesia, Alamat tempat tinggal
Villa Regency Blok ATL, RT.002 RW.009, Babatan, Wiyungan, Surabaya –
Jawa Timur, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga ; ----------------------

3. Bahwa bagian fakta yang berisi perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa
yang mana hal ini telah diuraikan dengan jelas dalam surat Dakwaan
Penuntut Umum ; ---------------------------------------------------------------------------

4. Bahwa bagian yuridis berisi seluruh unsur tindak pidana yang didakwakan
yang mana hal ini telah pula diuraikan oleh Penutut umum didalam surat
dakwaannya baik dalam dakwaan Pertama atau kedua dan disamping itu
juga telah disebutkan mengenai waktu dan tempat terjadinya tindak pidana
sebagaimana terlihat dalam uraian masing-masing dakwaan dari Penuntut
Umum ; -----------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa dengan demikian Jaksa Penuntut Umum dalam penyusunan surat


dakwaannya telah berpedoman dengan peraturan intern dalam jajarannya
sebagaimana dalam penanganan perkara pidana harus bertitik tolak kepada
Surat Edaran Jaksa Agung RI Nomor: SE-004/J.A.II/1993 tanggal 16

Halaman 19 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


November 1993, Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum
Nomor: B-607/E/II/1993 tanggal 22 November 1993 serta Keputusan Jaksa
Agung RI Nomor: KEP-518/A/J.A/11/2001 tanggal 1 November 2001. Dengan
demikian syarat materiil dalam pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP telah
terpenuhi ; ------------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa mengenai eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa


tentang surat dakwaan Penuntut Umum tidak berisi uraian-uraian secara
cermat, jelas serta lengkap mengenai tindak pidana yang dilakukan oleh
terdakwa dan mengenai dakwaan Penuntut Umum bukanlah merupakan tindak
pidana, menurut Majelis Hakim hal ini nantinya justru akan dibuktikan tersendiri
kebenarannya dalam tahap pembuktian perkara ini, sehingga sudah masuk
dalam pokok perkara untuk itu dikesampingkan oleh Majelis ; ----------------------

Menimbang, bahwa oleh karena itu eksepsi tentang dakwaan tidak


cermat sehingga batal demi hukum atau tidak dapat diterima dari Penasihat
Hukum terdakwa dan juga mengenai perkara tersebut bukanlah mengenai
perkara tindak pidana dengan sendirinya haruslah ditolak ; --------------------------

Menimbang, bahwa berhubung eksepsi dari Penasihat Hukum


terdakwa itu ditolak, maka hal ini majelis Hakim sependapat dengan Penuntut
Umum, sehingga konsekuensinya pemeriksaan perkara ini harus dilanjutkan; -

Menimbang, bahwa oleh karena putusan ini mengenai keberatan dari


Penasihat Hukum Terdakwa terhadap surat dakwaan Penuntut Umum, maka
perhitungan mengenai biaya perkara ini ditangguhkan sampai dengan putusan
akhir ; ------------------------------------------------------------------------------------------------
Memperhatikan, Pasal 156 ayat (1) dan (2) Jo. Pasal Pasal 143 ayat
(2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; ----------------------------

MENGADILI :
1. Menyatakan keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa tersebut tidak

diterima ; --------------------------------------------------------------------------------------
2. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara

Nomor 73/Pid.B/2016/PN Smn atas nama Terdakwa tersebut di atas ; ------


3. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir ; -----------------

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Sleman, pada hari Kamis, tanggal 10 Maret 2016, oleh

Halaman 20 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn


NINIK HENDRAS SUSILOWATI, S.H., M.H., selaku Hakim Ketua, WISNU
KRISTIYANTO, S.H., M.H, dan ZULFIKAR SIREGAR, S.H., M.H., masing -
masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi
para Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh IWAN SULISTYANTO,
S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sleman, serta dihadiri oleh
SUHARNO, S.H, Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat
Hukumnya ; -------------------------------------------------------------------------------------

HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

WISNU KRISTIYANTO. S.H.,M.H. NINIK HENDRAS SUSILOWATI,S.H., M.H.

ZULFIKAR SIREGAR, S.H., M.H.

Panitera Pengganti

IWAN SULISTYANTO, S.H.

Halaman 21 dari 21 Putusan Sela Nomor 73/Pid.B/2016/PN.Smn

Anda mungkin juga menyukai