Anda di halaman 1dari 6

JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 52-57 ISSN 2303-1077

AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SECARA IN-VITRO EKSTRAK TERIPANG BUTOH


KELING (Holothuria leucospilota Brandt) DARI PULAU LEMUKUTAN

Edi Wiranto1*, Muhamad Agus Wibowo1, Puji Ardiningsih1


1
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
*email: wirantoedi20@gmail.com

ABSTRAK
Teripang butoh keling (Holothuria leucospilota Brandt) merupakan biota laut yang banyak
ditemukan di perairan Indonesia, salah satunya di perairan pulau Lemukutan. Namun, oleh
masyarakat pulau Lemukutan Holothuria leucospilota Brandt belum dimanfaatkan secara
optimal baik sebagai bahan pangan berkhasiat medis maupun sebagai komoditas yang bernilai
ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan metabolit sekunder dari H.
leucospilota dan aktivitas antiinflamasi ekstrak metanol H. leucospilota dengan menggunakan
metode stabilisasi membran sel darah merah. Inhibisi hemolisis akibat induksi larutan hipotonis
digunakan sebagai ukuran aktivitas antiinflamasi. Aktivitas antiinflamasi ekstrak metanol H.
leucospilota dibandingkan dengan standar aspirin 100 µg/mL. Analisis fitokimia ekstrak metanol
H. leucospilota menunjukkan adanya kandungan senyawa flavonoid, steroid dan triterpenoid
yang diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi. Hasil uji aktivitas antiinflamasi menunjukkan
bahwa ekstrak metanol H. leucospilota pada konsentrasi 10, 100, 500 dan 1000 µg/mL masing-
masing sebesar 31,27; 57,19; 59,18 dan 61,23%, dimana standar aspirin mempunyai aktivitas
sebesar 67,59%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol H. leucospilota
Brandt berpotensi sebagai agen antiinflamasi.

Kata Kunci: antiinflamasi, Holothuria leucospilota Brandt, sel darah merah

PENDAHULUAN leucospilota Brandt). Jenis teripang ini juga


banyak ditemukan di perairan pulau
Inflamasi merupakan suatu respon
Lemukutan, Kabupaten Bengkayang,
protektif tubuh yang berperan dalam
Kalimantan Barat. Menurut Albuntana
melawan agen penyebab kerusakan sel
(2011), H. leucospilota memiliki bioaktivitas
pada daerah lokal yang mengalami cedera,
yang tinggi dan perlu dilakukan penelitian
seperti karena terinfeksi atau luka bakar
lebih lanjut sebagai bahan baku obat.
(Tanu, 2002). Pada daerah ini akan terjadi
Althunibat et al., (2009) melaporkan bahwa
rangkaian reaksi untuk memusnahkan agen
H. leucospilota mengandung jumlah fenolik
yang membahayakan jaringan atau
yang tinggi, hal yang sama juga dilaporkan
mencegah agen menyebar lebih luas.
oleh Sukmiwati (2012) bahwa H.
Reaksi-reaksi ini kemudian juga
leucospilota mengandung senyawa fenolik
menyebabkan jaringan yang cedera
dan terpenoid yang berpotensi sebagai
diperbaiki atau diganti dengan jaringan
antioksidan. Kurniawan et al., (2012) dalam
baru, proses ini dikenal dengan
penelitiannya mengatakan bahwa H.
peradangan. Saat terjadi inflamasi,
leucospilota mengandung senyawa steroid.
beberapa mediator kimia dilepaskan oleh
Selain itu, menurut Firdaus (2015) H.
sel seperti histamin, 5-hidroksitriptamin atau
leucospilota mengandung senyawa
serotonin, leukotrien, dan prostaglandin.
triterpenoid dan flavonoid. Middleton (2000)
Tanda-tanda dari proses inflamasi antara
melaporkan bahwa golongan senyawa
lain adalah rubor (kemerahan), kalor
flavonoid memiliki kemampuan dalam
(panas), tumor (pembengkakan), dolor
menstabilkan membran. Selain itu, menurut
(nyeri), dan function laesa (perubahan
Ko et al., (2007) dalam penelitiannya juga
fungsi) (Tanu, 2002).
melaporkan bahwa golongan senyawa
Teripang merupakan jenis biota laut
triterpenoid memiliki kemampuan dalam
yang tersebar di perairan Indonesia, salah
menstabilkan membran. Di negara Cina,
satunya teripang butoh keling (Holothuria

52
JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 52-57 ISSN 2303-1077

dilaporkan bahwa secara medis tubuh dan Tahap II, yaitu preparasi suspensi
kulit teripang jenis Stichopus japonicus (10% v/v) sel darah merah tikus. Sampel
berkhasiat sebagai anti-inflamasi (Martoyo darah dimasukkan ke dalam tabung
et al., 2006). Berdasarkan hal tersebut, sentrifugasi yang telah berisi larutan alsever
maka penelitian ini perlu dilakukan untuk dengan perbandingan yang sama,
mengetahui potensi Holothuria leucospilota kemudian disentrifugasi dengan kecepatan
Brandt dari perairan pulau Lemukutan 3.000 rpm selama 15 menit pada suhu
sebagai obat antiinflamasi dengan ruang. Supernatan yang terbentuk
menggunakan metode stabilisasi membran dipisahkan dengan hati-hati dari sel darah
sel darah merah. merah menggunakan pipet tetes steril.
Endapan sel-sel darah dicuci dengan
METODE PENELITIAN larutan isosaline dan disentrifugasi kembali.
Proses pencucian dan sentrifugasi
a. Alat dan Bahan
dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali
Alat-alat yang digunakan dalam
sampai supernatan jernih. Volume sel darah
penelitian ini adalah autoklaf, batang
merah diukur dan diresuspensi dengan
pengaduk, beaker, blender, botol vial, cool
larutan isosaline sehingga diperoleh
box, hot plate, labu ukur, magnetic stirer,
konsentrasi suspensi sel darah merah 10%
mikropipet, neraca analitik, oven, pipet
v/v (Manivannana dan Sukumar, 2007).
tetes, pipet volume, rotary evaporator,
Tahap III, yaitu dilakukan uji aktivitas
sentrifuse, spatula dan Spektrofotometer
antiinflamasi secara in-vitro dengan
UV-Vis.
menggunakan metode stabilisasi membran
Bahan-bahan yang digunakan pada
sel darah merah dan dibandingkan dengan
penelitian ini adalah teripang H. leucospilota
larutan standar (aspirin 100 µg/mL).
Brandt, akuades, aspirin (100 µg/mL), asam
Campuran uji terdiri dari 2 mL hipotonik
klorida (HCl 2 N), buffer natrium posfat 0,15
saline; 1,0 mL 0,15 M buffer natrium posfat
M (pH 7,4), larutan Alsever (dekstrosa 2,45
(pH 7,4); 0,5 mL (10% v/v) suspensi sel
gram; sodium citrat 2,20 gram; asam sitrat
darah merah dan 1,0 mL sampel uji dan
0,73 gram dilarutkan dalam 100 mL water
larutan standar. Campuran uji diinkubasi
for injection), darah (10% v/v suspensi sel
pada suhu 37oC selama 30 menit, dan
darah merah), isotonik saline (0,85% w/v
kemudian larutan disentrifugasi pada
NaCl), hipotonik saline (0,25% w/v NaCl),
kecepatan 3000 rpm selama 30 menit.
magnesium, metanol p.a, MgSO4 5%,
Absorbansi larutan diukur pada panjang
pereaksi FeCl3 1%, pereaksi Mayer,
gelombang 560 nm. Persentase inhibisi
pereaksi Liebermann-Burchard dan
hemolisis dihitung dengan menggunakan
pereaksi Wagner.
rumus (Leelaprakash and Dass, 2011):
b. Metode ( )
Penelitian yang dilakukan dibagi
Dimana: A1 = Absorbansi larutan kontrol
menjadi 3 tahap. Penelitian tahap I,
uji
mengekstrak metabolit sekunder H.
A2 = Absorbansi larutan uji/
leucospilota. Tahapan dari proses ekstraksi
larutan standar uji
yaitu merendam, mencuci dan
membersihkan isi perut, memotong-motong
HASIL DAN PEMBAHASAN
daging H. leucospilota kemudian dikering
anginkan, dimaserasi dengan pelarut Ekstraksi
metanol selama 24 jam dan dipisahkan Teripang H. leucospilota berwarna
antara filtrat dan residunya kemudian residu cokelat kehitaman, memiliki tentakel
direndam kembali dengan metanol dan menyerupai kembang kol, terdapat bintil
dilakukan berulang kali hingga warna residu pada seluruh bagian tubuh, berlendir dan
menjadi pucat. Filtrat kemudian dievaporasi memiliki getah putih dengan rata-rata
menggunakan rotary evaporator pada suhu memiliki panjang 25-35 cm dan diperoleh
30-40oC, kemudian ditentukan kandungan berat bersihnya sebanyak 10 kg.
fitokimia menurut Harborne (1987). Selanjutnya dilakukan maserasi
dengan pelarut metanol untuk menarik
metabolit yang terdapat pada ekstrak.
Metanol memiliki sifat yang baik dalam

53
JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 52-57 ISSN 2303-1077

melarutkan metabolit dari sampel, yaitu dan glikosida (gula). Menurut Wu et al.
dapat memecah dinding dan membran sel (2007), saponin mudah larut dalam air
akibat perbedaan tekanan didalam dan sehingga metabolit tersebut terkonsentrasi
diluar sel, sehingga metabolit yang terdapat pada pelarut yang bersifat polar, hal ini
pada sitoplasma akan larut dalam pelarut dikarenakan glikosa (gula) sangat banyak
metanol dan akan terekstraksi sempurna mengandung gugus OH-, sehingga sangat
(Darwis, 2000). Maserasi dilakukan baik larut dalam air dan pelarut polar
berulang-ulang hingga warna dari sampel lainnya.
pucat, kemudian filtrat dipekatkan dengan Ekstrak H. leucoapilota juga positif
rotary evaporator pada suhu 30-40oC. mengandung flavonoid. Menurut Markham
Ekstrak kasar H. leucospilota diperoleh (1988), flavonoid memiliki ikatan dengan
sebanyak 565,86 g dengan persentase gugus gula yang menyebabkan flavonoid
rendemen sebesar 5,66%. bersifat polar, hal ini dibuktikan dengan
perubahan warna pada flavonoid dengan
Analisis Fitokimia pereaksi Mg-HCl.
Analisis fitokimia yang dilakukan yaitu
uji steroid, triterpenoid, alkaloid, saponin, Tabel 1. Analisis Fitokimia Ekstrak
polifenol dan flavonoid menurut Harborne H.leucospilota
(1987). Fitokimia merupakan bagian dari Uji EK
ilmu pengetahuan alam yang bidang Steroid ++
perhatiannya adalah aneka ragam senyawa Triterpenoid +++
organik yang dibentuk baik oleh tumbuhan Alkaloid -
maupun oleh hewan meliputi struktur Saponin +
kimianya, biosistesisnya, perubahan serta Polifenol -
metabolismenya, penyebaran secara ilmiah Flavonoid +++
dan fungsi biologisnya (Rustaman et al., Keterangan: EK : ekstrak kasar
2006). Metabolit yang terdapat pada H. - : hasil negatif
+ : hasil positif lemah
leucospita Brandt ditunjukkan pada Tabel 2. ++ : hasil positif kuat
Ekstrak H. leucospilota positif mengandung +++ : hasil positif sangat kuat
triterpenoid yang ditandai dengan
terbentuknya warna merah keunguan saat Uji Aktivitas Antiinflamasi
ditambahkan dengan pereaksi Liebermann- Stabilisasi dari membran sel darah
Burchard. Senyawa triterpenoid yang merah digunakan sebagai metode untuk
memiliki struktur siklik berupa alkohol yang mengetahui aktivitas antiinflamasi secara in-
menyebabkan senyawa ini cenderung vitro. Hal ini dikarenakan membran sel
bersifat semipolar (Titis et al., 2013). darah merah mirip dengan membran
Ekstrak H. leucospilota juga positif lisosom (Shenoy et al., 2010; Leelaprakash
mengandung steroid yang ditandai dengan and Dass, 2011) yang dapat mempengaruhi
terbentuknya warna hijau saat ditambahkan proses inflamasi sehingga stabilitas lisosom
dengan pereaksi Liebermann-Burchard. penting dalam membatasi respon inflamasi,
Steroid bersifat non-polar sehingga dapat yaitu dengan cara mencegah pelepasan
larut dalam pelarut-pelarut non-polar dan enzim dari dalam lisosom selama proses
secara umum tidak larut dalam air atau inflamasi berlangsung (Lutfiana, 2013).
pelarut polar lainnya. Meskipun demikian, Dengan demikian, stabilisasi membran sel
dengan meningkatnya gugus hidroksil (OH-) darah merah yang diinduksi dengan larutan
atau gugus fungsional polar lainnya pada hipotonik dapat digunakan sebagai ukuran
kerangka steroid, membuat kelarutan untuk mengindikasikan stabilisasi dari
steroid dalam pelarut polar menjadi membran lisosom (Manivannana and
meningkat (Sarker dan Nahar, 2009). Sukumar, 2007).
Ekstrak H. leucospilota positif Stabilitas membran sel darah merah
mengandung saponin. Menurut Zhang et dari ekstrak H. leucospilota dan aspirin 100
al., (2006) saponin merupakan senyawa µg/mL ditunjukkan pada (Tabel 2). Sampel
yang dominan dihasilkan oleh teripang. uji yang memiliki aktivitas antiinflamasi
Saponin memiliki kerangka glikosida dilihat dari penurunan absorbansi
kompleks yang apabila dihidrolisis akan hemoglobin yang terdeteksi pada campuran
menghasilkan suatu senyawa triterpenoid larutan uji, yaitu semakin kecilnya serapan

54
JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 52-57 ISSN 2303-1077

yang terdeteksi pada campuran larutan uji triterpenoid, steroid dan flavonoid.
berarti membran sel darah merah semakin Beberapa penelitian mengungkapkan
stabil dan sedikit mengalami lisis (Lutfiana, bahwa ada hubungan antara kemampuan
2013). Setelah pengukuran dan diperoleh senyawa flavonoid dalam menstabilkan
data absorbansi kemudian dihitung persen membran dan sebagai penghambat proses
inhibisinya. Persen inhibisi adalah enzimatis selama inflamasi berlangsung
kemampuan suatu sampel untuk (Middleton et al., 2000). Hasil penelitian
menstabilisasi sel darah merah yang Muralidhar et al (2010) menunjukkan bahwa
didapat dari perbandingan serapan antara flavonoid yang diisolasi dari kulit batang
serapan (absorbansi kontrol dikurangi Butea monosperma, yaitu Genistein (4’,5,7-
absorbansi larutan uji) dengan absorbansi trihydroxy isoflavone) dan Prunetine (4’,5-
kontrol. dihydroxy-7-methoxy isoflavone) memiliki
kemampuan menghambat kerja enzim
Tabel 2. Persen Inhibisi H. leucospilota dan siklooksigenase dan lipooksigenase dalam
Standar Aspirin mengkonversi asam arakidonat menjadi
Ekstrak Konsentrasi Inhibisi prostaglandin dan leukotrien yang
(µg/mL) Hemolisis merupakan mediator inflamasi. Selain itu,
(%) Manivannana dan Sukumar (2007) juga
H. leucospilota 10 31,27 melaporkan bahwa senyawa flavonoid yang
100 57,19 diisolasi dari Luecas aspera bertanggung
500 59,18 jawab terhadap stabilitas membran sel
1000 61,23 darah merah tikus albino dari hemolisis
Aspirin 100 67,59 yang diinduksi larutan hipotonik.
Selain flavonoid, senyawa yang juga
Ekstrak H. leucospilota memberikan diduga memiliki kemampuan menstabilkan
stabilitas membran sel darah merah pada membran adalah triterpenoid. Senyawa
setiap variasi konsentrasi (Gambar 2), yaitu triterpenoid glikosida telah diisolasi dari H.
semakin besar konsentrasi sampel maka leucospilota Brandt (Kitagawa et al., (1978)
semakin kecil absorbansi, sehingga didalam Radhika et al., 2002), dimana
stabilitas membran semakin besar. Semakin beberapa penelitian menunjukkan bahwa
kecilnya serapan yang terdeteksi pada senyawa triterpenoid berhubungan dengan
campuran larutan uji, berarti membran sel stabilitas membran. Hasil penelitian Wu et
darah merah semakin stabil dan sedikit al (2011) menunjukkan bahwa, senyawa
mengalami lisis (Lutfiana, 2013). triterpenoid dari Ligustrum memiliki
70 kemampuan menghambat aktivitas enzim
Stabilitas Membran (%)

siklooksigenase dalam mengkonversi asam


60
arakhidonat menjadi prostaglandin sebagai
50 mediator inflamasi. Hal yang sama juga
40 dilaporkan oleh Cippada et al (2011) bahwa
30 senyawa flavonoid dan triterpenoid dari
20 ekstrak Cintella asiatica bertanggung jawab
terhadap aktivitas antiinflamasi dalam
10
menstabilkan membran sel darah merah.
0
0 500 1000 1500 KESIMPULAN
Konsentrasi (µg/mL)
Metabolit sekunder yang diduga
Gambar 2. Kurva stabilisasi membran memiliki kemampuan dalam menstabilkan
eritrosit dari ekstrak H. membran adalah steroid, triterpenoid dan
leucoapilota flavonoid. Ekstrak metanol H. leucospilota
memiliki aktivitas antiinflamasi pada
Senyawa yang memiliki kemampuan berbagai variasi konsentrasi (10, 100, 500
untuk menstabilkan membran dikenal dan 1000 µg/mL), yaitu masing-masing
karena dapat mengganggu proses awal dari sebesar 31,27; 57,19; 59,18 dan 61,23%.
fase inflamasi. Analisis kimia menunjukkan Ekstrak H. leucospilota Brandt berpotensi
bahwa ekstrak H. leucospilota Brandt sebagai obat antiinflamasi.
mengandung senyawa saponin,

55
JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 52-57 ISSN 2303-1077

DAFTAR PUSTAKA Lutfiana, 2013, Uji Aktivitas Antiinflamasi


Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera
Albuntana, A., Yasman dan Wardhana, W.,
Lam.) dengan Metode Stabilisasi
2011, Uji Toksisitas Empat Jenis
Membran Sel Darah Merah Secara In
Teripang Suku Holothuriidae dari
Vitro, Universitas Islam Negeri,
Pulau Penjaliran Timur, Kepulauan
Jakarta.
Seribu, Jakarta Menggunakan Brine
Manivannana, R., and Sukumar, D., 2007,
Shrimp Lethality Test (BSLT), Jurnal
The RBC Membrane Stabilisation in
Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis,
an In Vitro Method by the Drug
3(1):65-72.
Isolated from Lucas aspera,
Althunibat, O.Y., Ridzwan., Taher, M.,
International Journal of Applied
Daud, J.M., Ikeda, M.A., and Zali, B.I.,
Science and Engeneering, 5(2): 133-
2009, In Vitro Antioxidant and
138.
Antiproliferative Activities of Three
Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi
Malaysian Sea Cucumber Species,
Flavonoid’, ITB, Bandung.
European Journal of Scientific
Middleton, E.JR., Kandaswami, C., and
Research, 37(3):376-387.
Theoharides, T. C., 2000, The Effect
Aras, T.R., 2013, Uji Toksisitas Ekstrak
of Plant Flavonoids on Mammalian
Teripang Holothuria scraba Terhadap
Cells: Implications for Inflammation,
Artemia salina, Universitas
Heart Disease, and Cancer, The
Hasanudin.
American Society for Pharmacology
Darwis D., 2000, Teknik Dasar
and Experimental Therapeutics, 52(4):
Laboratorium Dalam Penelitian
673-751.
Senyawa Bahan Alam Hayati,
Muralidhar, A., Babu, K.S., Sankar, T.R.,
Workshop Pengembangan Sumber
Reddanna, P., Reddy, G.V., and
Daya Manusia dalam Bidang Kimia
Latha, J., 2010, Anti Inflammatory
Organik Bahan Alam Hayati, FMIPA
Activity of Flavonoid Fraction Isolated
Universitas Andalas, Padang.
from the Stem Bark of Butea
Firdaus, R., Ardiningsih, P., dan Arreneuz,
monosperma Lam: a Mechanism
S., 2015, Aktivitas Antijamur Ekstrak
Based Study, International Journal of
Teripang Butoh Keling (Holothuria
Phytopharmacology, 1(2): 124-132.
leucospilota) dari Pulau Lemukutan
Radhika, P., Anjaneyulu, V., Rao, P.V.S.,
Terhadap Candida albicans.
Makareiva, T.N and Kalinovosky, A.I.,
Universitas Tanjungpura.
2002, Chemical examination of the
Ko, H.H., Hung, C.F., Wang, J.P., and Lin,
Echinoderms of Indian Ocean: The
C.N., 2007, Antiinflamatory
triterpene glycosides of the sea
Triterpenoids and Steroids from
cucumber: Holothuria nobilis,
Ganoderma lucidum and Ganoderma
Bohadschia aff. Tenuissima and
tsugae, ELSEVIER, pp: 1-6.
Actinopyga mauritana from
Kitagawa, I., Nishino, T., Matsuno, T.,
Lakshadweep, Andaman and Nicobar
Akutsu H and Kyogoku, Y., 1978,
Islands, Indian Journal of Chemistry,
Tetrahedron Lett, pp:985.
(41B): 1276-1282.
Kurniawan, A dan Kurniawan, A., 2012,
Rustaman., Abdurahman, H.M dan Anshori,
Studi Potensi Teripang di Perairan
J.A., 2006, “Skrining Fitokimia
Bangka Sebagai Sumber Steroid
Tumbuhan di Kawasan Gunung Kuda
Untuk Sex Reversal Ikan Nila,
Kabupaten Bandung Sebagai
AQUASAINS Jurnal Ilmu Perikanan
Penelaahan Keanekaragaman
dan Sumberdaya Perairan, Hal: 57-
Hayati”, Laporan Penelitian,
60.
Universitas Padjadjaran.
Leelaprakash, G., and Dass, S.M., 2011, In-
Sarker, S.D., dan Nahar, L., 2009, Kimia
vitro Antiinflamatory Activity of
Untuk Mahasiswa Farmasi: Bahan
Methanol Extract of Enicostemma
Kimia Organik, Alam dan Umum,
axillare, International Journal of Drug
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Development and Research, 3(3):
Shenoy, S.K.S., Prabhu, K., Maradi, R.,
189-196.
Bairy, K.L and Shanbhag, T., 2010,
Evaluation of Anti-inflammatory

56
JKK, Tahun 2016, Volume 5(1), halaman 52-57 ISSN 2303-1077

Activity of Tephrosia purpurea in Rats, Titis, M. B.; Fachriyah, E.; dan Kusrini, D.,
Asian Pasific Journal of Tropical 2013, Isolasi, Identifikasi dan Uji
Medicine, 3(3): 193-195. Aktivitas Senyawa Alkaloid Daun
Sukmiwati, M., 2012, Uji Aktivitas Bahinong (Anredera cordifolia
Antioksidan pada 16 Spesies (Tenore) Steenis), Chem, 1:196-201.
Teripang yang Ditemukan pada Wu, J., Tang., Wu, H.M., and Zhou, Z.R.,
Perairan Natuna Kepulauan Riau, 2007, Hillasides A and B, Two New
Perpustakaan Universitas Riau, Hal: Cytotoxic Triterpene Glycosides from
222-228. the Sea Cucumber Holothuria hilla
Tanu, I., Syarif, A., Estuningtyas, A. lesson, Asian Natural Products
Setiawati, A., Muchtar, H.A., dan Arif, Research, 9: 609-615.
A., 2002, Farmakologi dan Terapi, Zhang, Y.S., Yi, H.Y., and Tang, H.F., 2006,
Fakultas Kedokteran Universitas Cytotoxic Sulfated Triterpene
Indonesia, Jakarta. Glycosides from the Sea Cucumber
Pseudocolochirus violaceus,
Chemistry and Biodiversity, 3: 807-
817.

57

Anda mungkin juga menyukai