RESUME MAKALAH NIFAS Haniii
RESUME MAKALAH NIFAS Haniii
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan
Menyusui
Dosen Pembimbing : Tatik Kusyanti, SST, M.Keb
Disusun Oleh:
Penyebab postpartum blues dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
berupa Perubahan hormone, Kesiapan Melahirkan, Umur Dan Paritas, Dukungan
Emosional, Kelelahan Dan Kekhawatiran Berlebih dan Riwayat Persalinan.Post partum
blues disebut juga maternity blues atau sindrom ibu baru. Gejala dari depresi post
partum adalah: Sering menangis, Sulit tidur, Nafsu makan hilang, Gelisah, Perasaan
tidak berdaya atau hilang control, Cemas atau kurang perhatian pada bayi, Tidak
menyukai atau takut menyentuh bayi, Pikiran menakutkan mengenai bayi, Kurang
perhatian terhadap penampilan dirinya sendiri, Perasaan bersalah dan putus
harapan (hopeless), Penurunan atau peningkatan berat badan dan Gejala fisik, seperti
sulit bernafas atau perasaan berdebar-debar.
D. Manajemen Asuhan Pada Ibu Yang Mengalami Kesedihan Dan Suka Cita
Penatalaksanaan untuk keadaan bayi cacat yang mungkin muncul diantaranya:
Bounding Attachment
A. Respon Positif
Respon positif dapat ditunjukkan dengan:
1. Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan bahagia.
2. Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan baik.
3. Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan bayi.
4. Perasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan bayi.
B. Respon Negatif
Respon negatif dapat ditunjukkan dengan:Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga
karena jenis kelamin yang tidak sesuai keinginan, Kurang berbahagia karena
kegagalan KB, Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah merasa
kurang mendapat perhatian, Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau
kekhawatiran dalam membina keluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya, Rasa
malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat, serta Anak yang dilahirkan
merupakan hasil hubungan zina, sehingga menimbulkan rasa malu dan aib bagi keluarga.
C. Perilaku Orang Tua
Perilaku orang tua yang dapat mempengaruhi ikatan kasih sayang antara orang
tua terhadap bayi baru lahir, terbagi menjadi:
1. Perilaku memfasilitasi seperti : Menatap, mencari ciri khas anak, Kontak mata,
Memberikan perhatian, Menganggap anak sebagai individu yang unik,
Menganggap anak sebagai anggota keluarga, Memberikan senyuman,
Berbicara/bernyanyi, Menunjukkan kebanggaan pada anak, Mengajak anak pada
acara keluarga, Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhan anak dan
Bereaksi positif terhadap perilaku anak.
2. Faktor eksternal seperti perhatian yang diterima selama kehamilan, melahirkan dan
postpartum, sikap dan perilaku pengunjung dan apakah bayinya terpisah dari orang
tua selama satu jam pertama dan hari-hari dalam kehidupannya.
Kondisi yang mempengaruhi sikap orang tua terhadap bayi meliputi:Kurang kasih
sayang, Persaingan tugas orang tua, Pengalaman melahirkan, Kondisi fisik ibu setelah
melahirkan, Cemas tentang biaya, Kelainan pada bayi, Penyesuaian diri bayi pascanatal,
Tangisan bayi, Kebencian orang tua pada perawatan, privasi dan biaya pengeluaran,
Gelisah tentang kenormalan bayi, Gelisah tentang kelangsungan hidup bayi dan Penyakit
psikologis atau penyalahgunaan alkohol dan kekerasan pada anak.
C. Langkah-langkah Konseling
Konseling dapat dilakukan dimana dan kapan saja dengan mempertimbangkan
tempat yang nyaman, aman dan tenang. untuk melakukan konseling ada 6 langkah
yang harus diperhatikan yaitu : salam, tanyakan, uraikan, bantu, jelaskan dan ulangi.
Selama konseling sampaikan informasi yang berkaitan dengan masalah klien dan
upayakan klien untuk memahami permasalahan yang diahadapi, media dan alat peraga
dapat digunakan untuk mempermudah pemahaman klien. Konselor dapat membantu
klien untuk menyesuaikan permasalahan yang diahadapi dengan kemungkinan pilihan
untuk memperbaiki keadaannya, bantu klien untuk memahami berbagai cara
pemecahan masalah yang dapat dilakukan dan bantu klien untuk memahami
kemudahan maupun kemungkinan kesulitan dari berbagai cara permasalahan yang
sudah dibicarakan sehingga klien mampu untuk memutuskan pilihan cara pemecahan
masalah yang akan dilaksanakan .
Langkah-langkah lain yang dapat dilaksanakan untuk pelaksanaan konseling
adalah : konseling awal atau tahap persiapan yaitu langkah awal dimana klien pertama
sekali menghubungi konselor, konseling spesifik atau tahap keterlibatan (the joining)
yaitu sudah terjadi keterlibatan antara konselor dengan klien baik secara isyarat
maupun secara verbal, menetapkan masalah yaitu : menetapkan masalah yang dihadapi
klien, langkah interaksi yaitu konselor menetapkan pola interaksi untuk penyelesaian
masalah, konferensi yaitu untuk meramalkan keakuratan dugaan permasalahan dan
memformulasi langkah-langkah pemecahan, langkah penentuan tujuan, dalam hal ini
klien telah mengmbil keputusan untuk berperilaku yang telah didiskusikan dengan
konselor sebagai perilaku normal yang seharusnya dilakukan klien dan lang terakhir
adalah langkah akhir atau penutup merupakan kegiatan mengakhiri hubungan
konseling setelah tujuan untuk mengatasi masalah klien dapat diatasi.
Setiap langkah konseling akan dievaluasi secara keseluruhan, konseling dikatakan
berhasil jika terjadinya perubahan tingkah laku klien yang berkembang kearah yang
lebih positif.
D. Manfaat Konseling
Konseling sangat bermanfaat bagi klien untuk meningkatkan kemampuan klien
dalam mengenal masalah, merumuskan alternatif pemecahan masalah dan memiliki
pengalaman dalam pemecahan masalah secara mandiri
Konseling menyusui dapat membantu ibu untuk mengenali permasalahan yang
dihadapi selama menyusui, mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah,
menetapkan prioritas alternatif pemecahan masalah, melakukan kajian tentang
konsekuensi dan keuntungan terhadap alternatif yang dipilih, meningkatkan
kemampuan ibu untuk memutuskan dan bertindak serta mendorong ibu untuk mencari
cara pemecahan masalah yang dapat dilakukan dan meningkatkan kemampuan ibu
untuk mampu berpikir positif dan optimis .