Anda di halaman 1dari 4

Skenario 1 “Kok jantungku berdebar-debar”

Bu Tarno, usia 43 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan jantung berdebar-
debar yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu yang dirasakan terus menerus
sepanjang hari. Keluhan tersebut tidak disertai dengan sakit dada, namun pasien
mengeluh tangan sering gemetaran, mudah berkeringat, sulit tidur dan menjadi
lebih mudah marah. Disamping itu, pasien merasa nafsu makannya meningkat,
tetapi berat badannya dirasakan terus menurun. Pasien juga mengeluh cepat haus
sehingga sering minum yang berakibat pasien sering buang air kecil. Bu Tarno
merasa malu jika keluar rumah karena di lehernya terdapat benjolan. Inilah yang
membuat Bu Tarno enggan memeriksakan diri dan yang paling fatal adalah
dirinya terpaksa resign dari pekerjaannya.

Pemeriksaan fisik :

TD : 130/80 mmHg, Nadi : 120x/menit, Nafas : 26x/menit, Suhu : 36,3

Leher : Tampak benjolan bilateral, simetris kanan-kiri, permukaan rata, nyeri


tekan negatif, konsistensi kenyal, ukuran sekitar 7 cm. benjolan pada leher ikut
bergerak pada saat menelan.

Indeks Wayne : 27.

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Tyroid Stimulating Hormone


(TSH) 0,006 uIU/ml, Triiodotironin (T3) 5,56 mg/dl, dan Tiroksin (T4) 18,2
mg/dl.

STEP 1. Klarifikasi Istilah

1. : hormone yang mengandung yodium yang di


Tiroksin
sekresikan oleh kelenjar tiroid, terdapat secara
alami dalam bentuk L-tiroksin, dan berfungsi
meningkatkan kecepatan metabolisme sel.
2. Tremor : getaran atau menggigil yang terjadi secara tidak
sadar.
3. TSH : hormone kelenjar hipofisi anterior yang
mempunyai afinitas untuk dan secara spesifik
merangsang kelenjar tiroid.
4. Triidotironin : salah satu hormon tiroid, senyawa organik yang
mengandung yodium yang dilepaskan dari
tiroglobulin melalui hidrolisis.
5. Indeks wayne : checklist yang berisi ada atau tidaknya gejala-
gejala untuk mendiagnosa penyakit hipertiroid.

Step 2. Identifikasi masalah

1. Mengapa pasien merasa jantung berdebar debar dan terjadi tremor


pada tangan ?

2. Mengapa pasien memiliki nafsu makan meningkat namun berat


badan menurun ?

3. Mengapa pasien menjadi suka marah, sulit tidur dan mudah


berkeringat ?

4. Mengapa terdapat benjolan di leher pasien ?

5. Apa kemungkinan diagnosis kasus diatas ?

Step 4. Skema
Step 5. Sasaran Belajar

1. Etiologi dan faktor risiko Hipertiroidisme

2. Patofisiologi Hipertiroidisme

3. Penegakan diagnosis dan Diagnosis banding Hipertiroidisme

4. Tatalaksana Hipertiroidisme

5. Komplikasi dan prognosis Hipertiroidisme

6. Edukasi

7. AIK

DAPUS
Dorland WA, Newman. Kamus Kedokteran Dorland edisi 31. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.2010

Price, sylvia Anderson. Phatophysiology . Alih Bahasa Peter Angrah . Ed.

4. Jakarta : EGC. 1994 (INI UTK STEP 1 NO 5)

Anda mungkin juga menyukai