Anda di halaman 1dari 3

Tips Dasar Pembentukan Perpustakaan Desa

Redaksi Januari 19, 2016 Artikel 5 Comments 5,440 Views


A. Pelaku Pembentukan

Para pelaku pembentukan perpustakaan umumdesa


adalah pemerintah atau pemerintah daerah dan masyarakat di desa tersebut. Mereka terdiri dari atas
kepala desa, perangkat desa, tokoh dan masyarakat setempat yang dibantu oleh instansi atau lembaga
yang terkait. Pihak swasta yang peduli terhadap perpustakaan diharapkan juga turun tangan. Para pelaku
pembentukan tersebut bermusyawarah untuk merumuskan kata sepakat berdasarkan aspirasi, keinginan
dan kepentingan masyarakat untuk membangun perpustakaan. Mereka berupaya dalam rangka
menyediakan fasilitas belajar milik bersama. Pelaku itu sendiri adalah pemangku kepentingan
(Pemerintah Desa, Tokoh Masyarakat, Pemuda, Karang Taruna, Relawan, Instansi terkait dan
Masyarakat). Biaya diharapkan diperoleh dari pemerintah desa, dan swadana dari masyarakat.
Sementara pengelolaannya dilakukan bersama-sama warga yang direkrut dari dan untuk masyarakat
berdasarkan prinsip swasembada, swadana, dan swakelola atau dari rakyat desa itu sendiri.
B. Maksud dan Tujuan
Pembentukan perpustakaan desa dimaksudkan agar pada setiap desa terdapat perpustakaan yang
dikelola secara berdaya guna, berhasil guna dan proporsional, sehingga 9menjadi salah satu
media/sarana untuk mengembangkan diri dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan
masyarakat.

Sementara itu tujuan pembentukan, penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan umum desa
bertujuan untuk melayani masyarakat. Sebuah upaya menyediakan fasilitas membaca, belajar yang
memadai yang disesuaikan dengan kondisi, situasi, wilayah dan kebutuhan masyarakat. Setiap desa
hendaknya membentuk perpustakaan sesuai dengan sifat yang khas, karakteristik, keunikannya. Suatu
upaya untuk menfasilitasi warga dengan penguasaan informasi, ilmu pengetahuan dan keterampilan
dalam menghadapi tantangan dan persoalan keseharian. Tujuan yang lebih rinci adalah sebagai berikut:

1. Menunjang program wajib belajar dan program pendidikan keterampilan masyarakat lainnya.

2. Menyediakan wahana mencerdaskan kehidupan masyarakat desa dan menumbuhkan daya


kreasi, prakarsa dan swakarsa masyarakat melalui peningkatan gemar membaca dan semangat
belajar masyarakat.
3. Memberi semangat belajar dan hiburan yang sehat dalam memanfaatkan hal-hal yang bersifat
membangun dalam waktu senggang.

4. Menyediakan berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman keapda masyarakat dalam berbagai
bidang.

5. Menyediakan kebutuhan sarana edukasi, rekreasi, penerangan, informasi, dan penelitian bagi
warga desa.

C. Konsep Dasar Pembentukan

Perpustakaan desa dibentuk sebagai wujud pelayanan


kepada pemustaka dan masyarakat. Pembentukan itu dilakukan oleh pemerintah daerah bersama-sama
masyarakat. Upaya itu seharusnya dimulai dengan pemikiran-pemikiran atau ide yang konseptual dan
analisa dari kebutuhan dan kebijakan. Pertama analisis kebutuhan dimaksudkan untuk mengetahui apa
yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam bidang inforamsi dan ilmu pengetahuan. Kebutuhan itu
dipelajari dianalisis, dijabarkan, dan diupayakan pemenuhannya. Wujud pemenuhan kebutuhan tersebut
dilakukan dengan memberikan pelayanan yang menyenangkan dan memuaskan. Pengelola
perpustakaan berusaha untuk memberikan layanan yang memadai. Dalam analisis itu akan diungkapkan
dan diuraikan apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam bidang informasi yang seharusnya
dipenuhi oleh pemerintah pusat.
Pembentukan dan penyelenggaraan perpustakaan juga dimaksudkan untk menciptakan kebutuhan yang
tadinya belum disadari oleh masyarakat. Cara itu sebagai salah satu motivasi dan memberikan
rangsangan untuk mengembangkan kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan. Analisis itu dapat
diartikan pula sebagai upaya untuk menyediakan fasilitas agar masyarakat memperoleh kemudahan-
kemudahan untuk membaca dan belajar. Masyarakat diharapkan dapat mengikuti kemajuan,
perkembangan dan menikmati nilai tambah atas kemajuan tersebut. Masyarakat desa dapat menjadi
pelaku atau bagian dari perubahan dengan berbuat sesuat yang berarti dalam hidupnya.

Kedua, analisis kebijakan, yaitu langkah-langkah nyata yang arif dan bijak untuk membangun/membentuk
perpustakaan desa. Ini merupakan inisiatif dari pemerintah desa/pemerintah daerah dan jajarannya.
Berkat analisis itu akan dirumuskan dan dihasilkan keputusan-keputusan yang strategis yang mengarah
pada segera dibentuknya perpustakaan umum desa. Pemerintah beranggapan bahwa dalam analisis
untuk membuat fasilitas umum seperti perpustakaan desa sudah waktunya disediakan secara memadai
sehingga masyarakat merasa diperhatikan dan dipenuhi kebutuhannya.
Analisis kebijakan untuk masa depan adalah suatu upaya untuk memprediksi perkembangan dan
perubahan di masa depan. Perkembangan informasi dan ilmu pengetahun yang berlangsung cepat dan
meluas. Salah satu sumbernya adalah perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Pusat kajian, penelitian
dan rekayasa seharusnya dapat diikuti dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas, temasuk warga desa.
Mereka yanga tidak mendapatkan akses informasi dengan cepat dan tepat akan merasa dirugikan dan
ketinggalan zaman. Sementara kelompok yang dengan cepat dan tepat memperoleh informasi akan lebih
diuntungkan. Antara keduanya akan terjadi perbedaan karena pengaruh perolehan dan kesempatan
memanfaatkan informasi tersebut. Kondisi ini sedapat mungkin dinetralisir sehingga ada suatu kedekatan
jarak dan pada gilirannya dapat maju bersama-sama. Perpustakaan umum desa diharapkan dapat
menjadi mediator antara masyarakat dan sumber informasi dan ilmu pengetahuan dengan membuka
akses dan kesempatan yang memadai.

D. Pelaksanaan Pembentukan
Proses yang menyangkut teknis pembentukan perpustakaan desa sekurang-kurangnya memenuhi
syarat: memiliki koleksi perpustakaan, tenaga perpustakaan, sarana dan prasarana, sumber pendanaan,
dan memberitahukan kepada Perpustakaan Nasional. Pemberitahuan ini dimaksudkan agar
perpustakaan dicatat dalam daftar perpustakaan dan mendapatkan bantuan seperlunya, baik teknis
maupun non-teknis. Agar pembentukan itu dapat berjalan lancar perlu diawali dengan hal-hal sebagai
berikut:
1. Pelaksana pembentukan adalah pemerintah desa dan pemerintah daerah berkoordinasi
dengan Perpustakaan Nasional RI dan melaporkan atas pembentukan perpustakaan desa.
Koordinasi secara berjenjang melalui perpustakaan tingkat kecamatan, perpustakaan kabupaten/kota
dan perpustakaan provinsi. Biaya pembentukan perpustakaan desa diharapkan bersumber dari
pemerintah daerah masing-masing.
2. Langkah / kegiatan pembentukan perpustakaan desa terdiri atas beberapa hal, yaitu menyusun
rencana, anggaran, program kerja pembentukan yang mencakup dua hal. Pertama, rencana
pelaksanaan pembentukan dan kedua pembuatan rencana pelaksanaan/penyelesaian pengadaan
unsure-unsur pokok perpustakaan desa meliputi:

 Organisasi

 Gedung atau tuang

 Koleksi bahan pustaka

 Perlengkapan dan perabot

 System atau metode

 Mata anggaran

 Tenaga pustakawan/pelaksana teknis perpustakaan

Anda mungkin juga menyukai