6 16 Desember 2003
MATA UANG ASING
MELEKAT PADA KONTRAK DALAM
INTERPRETASI PERNYATAAN
S TANDAR A KUNTANSI KEUANGAN
INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 12 DAB 16
PSAK 55 (REVISI 1999)
TENTANG INSTRUMEN DERIVATIF
INTERPRETASI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ISAK NO.
Diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Jl. SisingamangarajaNo. 59, Jakarta Selatan 12120
Telp.: (021) 722-2989
Fax. :(021) 724-5078
email: iai-info@iaiglobal.or.id
website: http://www.iaiglobal.or.id
Cetakan Pertama
Desember 2003
ii
Interpretasi alas Paragraf 12 dan 16 PSAK 55 (Revisi 1999) tentang
Instrumen DerNatlf Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing ISAK No. 6
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dalam hal ini memandang perlu untuk
memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut dengan menerbitkan
Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK 55 (Revisi 1999) tentang Instrumen Derivatif
Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.
DAFTAR ISI
HalamanIII
PENGANTAR (LATAR BELAKANG) ...................
iv
Interpretasi alas Paragraf 12 dan 16 PSAK 55 (Resist 1999) tentang
Instrumen DerivaM Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing ISAK No. 6
KUTIPAN PSAK
12. Instrumen derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utama dan diperlakukan
sebagai instrumen derivatif menurut pernyataan ini jika dan hanya jika seluruh
kriteria berikut terpenuhi:
(a) karakteristik dan risiko instrumen derivatif melekat tidak
secara jelas dan erat berhubungan dengan karakteristik dan risiko ekonomis kontrak
utama;
(b) instrumen derivatif mencakup instrumen derivatif melekat
dan kontrak utama tidak dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan
prinsip akuntansi yang diterima umum; dan
(c) instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan
instrumen derivatif melekat, menurut paragraf 5, 6, 8-10, adalah instrumen derivatif
yang tunduk pada persyaratan pernyataan ini. (Investasi awal bersih untuk instrumen
derivatif majemuk tidak boleh dianggap sebagai investasi awal bersih untuk derivatif
melekat).
16. Instrumen derivatif valuta asing melekat tidak boleh dipisahkan dari kontrak
utama dan dianggap sebagai instrumen derivatif menurut paragraf 11 apabila kontrak
utama bukan merupakan instrumen keuangan dan memerlukan pembayaran dalam
denominasi:
(a) mata uang fungsional pihak yang membuat kontrak; atau
(b) valuta yang dipergunakan dalam perdagangan intemasional
(misalnya, US dollar untuk transaksi minyak mentah).
Transaksi valuta asing yang belum diselesaikan, termasuk instrumen keuangan, yang
merupakan aktiva/kewaj iban moneter dan mengandung pembayaran pokok, pembayaran
6 .1
Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK 55 (Revisi 1999) tentang
Instrumen Deriuatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing ISAK No. 6
keduanya yang didenominasi dalam valuta asing tunduk pada persyaratan dalam PSAK
10 untuk mengakui laba atau rugi transaksi valuta asing dalam pendapatan dan tidak
dianggap mengandung instrumen derivatif valuta asing melekat berdasarkan
pernyataan ini. Batasan yang sama diterapkan pada sekuritas yang tersedia untuk dijual
atau untuk diperdagangkan yang menghasilkan arus kas dalam valuta asing.
ALASAN INTERPRETASI 10
Di Indonesia banyak kontrak yang mensyaratkan pembayaran dalam mata uang asing
yang bukan merupakan mata uang fungsional dari salah satu atau semua pihak
utama yang mengadakan perikatan kontrak. Contohnya adalah kontrak leasing ruang
kantor dalam mata uang US Dollar, sedangkan mata uang fungsional pihak lessor
(pihak yang menyewakan) maupun lessee (pihak penyewa) adalah Rupiah.
INTERPRETASI
Suatu kontrak yang mensyaratkan pembayaran dalam suatu mata uang asing
sedangkan mata uang fungsional dari salah satu atau semua pihak utama yang
mengikatkan diri dalam kontrak adalah Rupiah tidak mengandung unsur derivatif
melekat apabila mata uang asing tersebut lazim dipakai dalam transaksi bisnis lokal.
Contoh mata uang asing demikian adalah US Dollar.
Paragraf 12 PSAK 55 (Revisi 1999) menentukan bahwa apabila ketiga kondisi dalam
paragraf 12 tersebut dipenuhi maka
6.2
Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK 55 (Revisi 1999) tentang
Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing ISAK No. 6