Anda di halaman 1dari 15

Oleh :

Arwan Apriyono

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNSOED
TAHUN 2010
Pendahuluan Menyipat datar memanjang digunakan untuk:
 mencari beda tinggi 2 titik yang beda tingginya
terlalu besar,
 Mencari beda tinggi titik2 pada kerangka peta
(poligon).

Waterpas B

Waterpas 1

A
Metode

Metode yang digunakan dalam pencatatan sipat datar memanjang adalah


sebagai berikut ini:

Digunakan apabila hanya dicari beda tinggi


Metode 1 kedua titik ujung saja (Titik A dan B).

Digunakan apabila perlu dicari juga


Metode 2 ketinggian semua titik bantu

Digunakan utk pengukuran2 yang


Metode 3 memerlukan ketelitian tinggi

Apabila untuk mengukur jarak antar


Metode 4 titik, digunakan pengukuran jarak optis
Metode

Pembacaan Mistar
Titik Jarak
Belakang Muka
A
1.426 0.528 74.47
1
0.795 2.282 86.08
2
1.723 0.389 87.94
3
2.268 0.864 82.38
B
Sb 6.212
Beda Tinggi A
Sm 4.063
dan B = 2.149
t 2.149

Metode 1
Metode

Pembacaan Mistar Beda


Titik Jarak Tinggi Titik
Belakang Muka tinggi
A 721.586
1.426 0.528 74.47 0.898
1 722.484
0.795 2.282 86.08 -1.487
2 720.997
1.723 0.389 87.94 1.334
3 722.331
2.268 0.864 82.38 1.404
B 723.735
Sb 6.212 4.063
Sm 4.063
t 2.149 2.149

Metode 2
Metode

Pengukuran pergi Pengukuran Pulang Beda Tinggi Rata-


Titik Jarak Tinggi Titik
Belakang Muka Belakang Muka Pergi Pulang rata
A 345.15
2.435 0.397 76.28 0.555 2.589 2.038 -2.034 2.036
1 347.186
1.152 2.758 84.9 2.556 0.951 -1.61 1.605 -1.6055
2 345.5805
2.153 0.251 92.08 0.416 2.313 1.902 -1.897 1.8995
3 347.48
2.246 0.205 72.66 0.358 2.395 2.041 -2.037 2.039
B 349.519
Sb 7.986 3.611 3.885 8.248 4.375 -4.363 4.369
Sm 3.611 8.248
4.369
t 4.375 -4.363

Metode 3
Metode
b
b+a db = (bb – ab)x100
pembacaan t mistar
Titik 2t dm = (bm – am)x100 beda tinggi tinggi titik
a
d = db + dm
Belakang Muka Belakang Muka
A 454.721
1.006 2.011 1.507 3.514 50.5 -1.004
0.753 1.757 1.506 3.514 50.8
0.501 1.503 101.3
1 453.717
0.339 2.764 0.463 5.272 21.5 -2.404
0.232 2.636 0.464 5.272 25.6
0.124 2.508 47.1
2 451.313
1.527 1.451 2.492 2.317 56.2 0.088
1.246 1.158 2.492 2.316 58.5
0.965 0.866 114.7
3
2.907 0.467 5.503 0.62 31.1 2.441 451.401
2.751 0.31 5.502 0.62 31.4
2.596 0.153 62.5
B 453.842
Sb 14.947
Sm 17.584
t -2.637

Metode 4
ba
Metode
bt
p i

s f ob bb
A D’
D

D = D’ + (fob + S) Pada semua alat waterpas, sudah diseting


Dimana  fob = 0.01*p, sehingga nilai B = 100.
D = Jarak alat dengan mistar  Nilai s + fob maksimal = 50 cm (diabaikan)
fob =jarak titik fokus lensa obyektif Sehinga jarak alat sampai mistar dapat
s =jarak sumbu I dengan lensa dihitung dgn pers :
D’ diperoleh dengan melihat 2 segitiga yang sebangun, D = B*i
dan berpotongan di titik fokus: D = B* (bb – ba)
D’ : fob =i : p Dimana :
D =(fob/p)*i + (s + fob) D = jarak optis
= B*i + A B = konstanta = 100
dimana : B = fob/p, dan (s + fob) = A ba = bacaan benang atas
bb = bacaan benang bawah

Jarak Optis dengan Waterpass


Tinggi Garis Pengukuran tinggi dengan garis bidik dilakukan untuk
Bidik mengetahui secara cepat, tinggi titik-titik dengan posisi
yang menyebar. Sebelum tinggi suatu titik dicari,
terlebih dahulu harus diketahui tinggi garis bidik, yang
akan dijadikan sebagai referensi.

Alat diletakkan di atas titik pasti sehingga


Metode 1 ketinggian garis bidik merupakan penjumlahan
Tinggi Tt dengan tinggi alat

Metode
Penentuan
TGB

Mistar diletakkan diatas titik pasti, sehingga


Metode 2 tinggi garis bidik merupakan penjumlahan
tinggi Tt dengan bacaan mistar
Tinggi Garis
Bidik

Tgb = Tt + t a

ta

Tt

Metode 1
Tinggi Garis
Bidik

Tgb = Tt + a

Tt

Metode 2
Tinggi Garis
Bidik

Tinggi garis bidik

Tx = Tgb - b

Pengukuran Tinggi dengan Metode TGB


Profil Memanjang &
Melintang

 Profil memanjang (Long Profile) diperlukan untuk


membuat trace jalan rel, jalan raya, ataupun saluran air.
Setelah trace ditentukan, kita bisa memprediksi galian &
timbunan yg diperlukan.
 Pembuatan long profile, menggunakan kombinasi sipat
datar memanjang dan metode pengukuran garis bidik.

 Ketinggian titik2 sebagai kerangka peta (ditandai


dengan angka), ditentukan dengan cara menyipat datar
memanjang.
 Ketinggian titik detail (ditandai dengan huruf),
ditentukan dengan pengukuran garis bidik.
Profil Memanjang &
Melintang

Pembacaan Mistar Tinggi Garis


Titik Tinggi titik Jarak (m) Ket
Belakang Muka lain-lain Bidik
1 0.65 351.92 351.27 0.00
a 0.43 351.49 10.10
b 1.22 350.70 20.30
c 1.37 350.55 46.60
d 1.85 350.07 55.30
2 1.93 349.99 70.50
2 1.45 351.44 349.99 70.50
a 2.23 349.21 77.00
b 2.19 349.25 80.90
c 1.47 349.97 80.90
d 1.31 350.13 85.20
3 0.31 351.13 99.80
3 2.24 353.37 351.13 115.30
a 2.15 351.22 115.30
b 1.30 352.07 124.20
4 1.11 352.26 131.80

Tabel Pengukuran Profil Memanjang


Profil Memanjang &
Melintang

a b
1
a
b
c 3
d d
c
2
a b

0.00 10.1 20.3 46.6 55.3


351.24 351.49 350.70 350.56 350.07

Anda mungkin juga menyukai