Prinsip kerjanya yaitu saat tegangan yang mengalir pada instalasi listrik memiliki nilai tegangan normal, maka
arrester belum bekerja. Saat tegangan tiba-tiba melonjak melebihi toleransi tegangan normal, maka arrester
bekerja otomatis mengalirkan tegangan tsb menuju pentanahan (grounding). Untuk mendapatkan fungsi arrester
bekerja dgn baik maka dipastikan bahwa grounding terpasang benar (tahanan < 2 ohm). Saat terjadi lonjakan
arus listrik pada suatu instalasi listrik yg udah terpasang arrester, maka pengaman akan bekerja memutuskan
arus langsung dari sumber utama.
2. KARAKTERISTIK SELA BATANG (ROD GAP), FUNGSI DAN PRINSIP KERJA
Alat pengaman celah batang (rod gap) merupakan alat pengaman paling sederhana, yang terdiri dari dua batang
logam dengan penampang tertentu.
Prinsip kerjanya yaitu batang logam bagian atas diletakkan di puncak isolator jenis pos (post type insulator)
dihubungkan dengan kawat penghantar jaringan distribusi, sedangkan batang logam bagian bawah diletakkan
pada bagian dasar isolator jenis pos yang langsung berhubungan dengan ground.
3. SEBUTKAN FUNGSI PENGAMAN PADA GARDU DISTRIBUSI
a) Cut Out : Peralatan pengaman yang ditempatkan di sisi tegangan menengah
b) Arrester : Peralatan pengaman tegangan lebih (akibat sambaran petir atau switching)
c) Panel tegangan rendah (Low voltage Panel) : Peralatan bantu tempat meletakan saklar pemutus utama, rel-
rel tegangan rendah & peralatan tegangan rendah lainnya.
d) Sakelar pemutus utama : Pengaman trafo jika terjadi hubung singkat pada peralatan tegangan rendah
e) Fuse jurusan tegangan rendah : Membatasi arus jurusan bila terjadi beban lebih pada jaringan tegangan
rendah
d) Pembumian netral sekunder : Membatasi kenaikan tegangan fasa yang normal bila terjadi gangguan 1 fasa
ke tanah
e) Pembumian arrester : Menyalurkan arus ke bumi akibat sambaran petir/switching
f) Pembumian body trafo & panel TR : Mengamankan bodi & peralatan dari kemungkinan kegagalan fungsi
isolasi.
4. PRINSIP KERJA ARRESTER JENIS KATUP DAN JENIS EKSPULSI
A. Lightning Arrester Jenis Katub (Valve) : Alat pengaman arrester jenis katup (valve) ini terdiri dari sebuah
celah api (spark gap) yang dihubungkan secara seri dengan sebuah tahanan non linier atau tahanan katup (valve
resistor). Dimana ujung dari celah api dihubungkan dengan kawat fasa, sedangkan ujung dari tahanan katup
dihubungkan ke ground (tanah). Saat terjadi tegangan lebih maka pada celah api akan terjadi percikan yang akan
menyebabkan timbulnya bunga api terus menerus dan akan dihentikan resistor non linier (yg akan makin turun
tahanannya saat tegangan menjadi lebih besar).
JAWABAN UAS SISTEM PROTEKSI 2019
B. Lightning Arrester Jenis Ekspulsi (Expulsion) : Memiliki dua celah api, yang satu berada diluar dan satu
lagi berada dalam. Ketika terjadi tegangan lebih pada jaringan maka pada elektroda batang sebagai celah api 1
akan terjadi loncatan busur api (flshover). Loncatan busur api ini akan turun ke dalam tabung fiber (fiber
tube) diantara elektroda atas dan bawah yang merupakan celah api 2. Temperatur pelepasan dari busur api akan
menimbulkan tekanan dalam tabung fiber, sehingga tabung fiber akan menghasilkan uap gas. Makin tinggi
temperatur busur api makin banyak uap gas yang dihasilkan. Uap gas yang dihasilkan oleh tabung fiber akan
bercampur dengan busur api, sehingga akan mematikan busur api & uap gas yang tak berpenghantar ke luar
tabung gas. Maka daya busur api akan cenderung mengikuti pelepasan peralihan (transient discharge) ke ground
tanpa ada kekuatan selama tegangan lebih terakhir.
5. GAMBAR MUTU PENYALURAN ENERGI LISTRIK KE KONSUMEN