Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN UAS SISTEM PROTEKSI 2019

1. KARAKTERISTIK ARRESTER, FUNGSI DAN GAMBAR PRINSIP KERJA


Alat yang berfungsi untuk melindungi instalasi listrik saat terjadi lonjakan tegangan atau tegangan lebih (over
voltage), sehingga lonjakan tegangan tidak sampai merusak peralatan elektronik.

Prinsip kerjanya yaitu saat tegangan yang mengalir pada instalasi listrik memiliki nilai tegangan normal, maka
arrester belum bekerja. Saat tegangan tiba-tiba melonjak melebihi toleransi tegangan normal, maka arrester
bekerja otomatis mengalirkan tegangan tsb menuju pentanahan (grounding). Untuk mendapatkan fungsi arrester
bekerja dgn baik maka dipastikan bahwa grounding terpasang benar (tahanan < 2 ohm). Saat terjadi lonjakan
arus listrik pada suatu instalasi listrik yg udah terpasang arrester, maka pengaman akan bekerja memutuskan
arus langsung dari sumber utama.
2. KARAKTERISTIK SELA BATANG (ROD GAP), FUNGSI DAN PRINSIP KERJA
Alat pengaman celah batang (rod gap) merupakan alat pengaman paling sederhana, yang terdiri dari dua batang
logam dengan penampang tertentu.

Prinsip kerjanya yaitu batang logam bagian atas diletakkan di puncak isolator jenis pos (post type insulator)
dihubungkan dengan kawat penghantar jaringan distribusi, sedangkan batang logam bagian bawah diletakkan
pada bagian dasar isolator jenis pos yang langsung berhubungan dengan ground.
3. SEBUTKAN FUNGSI PENGAMAN PADA GARDU DISTRIBUSI
a) Cut Out : Peralatan pengaman yang ditempatkan di sisi tegangan menengah
b) Arrester : Peralatan pengaman tegangan lebih (akibat sambaran petir atau switching)
c) Panel tegangan rendah (Low voltage Panel) : Peralatan bantu tempat meletakan saklar pemutus utama, rel-
rel tegangan rendah & peralatan tegangan rendah lainnya.
d) Sakelar pemutus utama : Pengaman trafo jika terjadi hubung singkat pada peralatan tegangan rendah
e) Fuse jurusan tegangan rendah : Membatasi arus jurusan bila terjadi beban lebih pada jaringan tegangan
rendah
d) Pembumian netral sekunder : Membatasi kenaikan tegangan fasa yang normal bila terjadi gangguan 1 fasa
ke tanah
e) Pembumian arrester : Menyalurkan arus ke bumi akibat sambaran petir/switching
f) Pembumian body trafo & panel TR : Mengamankan bodi & peralatan dari kemungkinan kegagalan fungsi
isolasi.
4. PRINSIP KERJA ARRESTER JENIS KATUP DAN JENIS EKSPULSI
A. Lightning Arrester Jenis Katub (Valve) : Alat pengaman arrester jenis katup (valve) ini terdiri dari sebuah
celah api (spark gap) yang dihubungkan secara seri dengan sebuah tahanan non linier atau tahanan katup (valve
resistor). Dimana ujung dari celah api dihubungkan dengan kawat fasa, sedangkan ujung dari tahanan katup
dihubungkan ke ground (tanah). Saat terjadi tegangan lebih maka pada celah api akan terjadi percikan yang akan
menyebabkan timbulnya bunga api terus menerus dan akan dihentikan resistor non linier (yg akan makin turun
tahanannya saat tegangan menjadi lebih besar).
JAWABAN UAS SISTEM PROTEKSI 2019

B. Lightning Arrester Jenis Ekspulsi (Expulsion) : Memiliki dua celah api, yang satu berada diluar dan satu
lagi berada dalam. Ketika terjadi tegangan lebih pada jaringan maka pada elektroda batang sebagai celah api 1
akan terjadi loncatan busur api (flshover). Loncatan busur api ini akan turun ke dalam tabung fiber (fiber
tube) diantara elektroda atas dan bawah yang merupakan celah api 2. Temperatur pelepasan dari busur api akan
menimbulkan tekanan dalam tabung fiber, sehingga tabung fiber akan menghasilkan uap gas. Makin tinggi
temperatur busur api makin banyak uap gas yang dihasilkan. Uap gas yang dihasilkan oleh tabung fiber akan
bercampur dengan busur api, sehingga akan mematikan busur api & uap gas yang tak berpenghantar ke luar
tabung gas. Maka daya busur api akan cenderung mengikuti pelepasan peralihan (transient discharge) ke ground
tanpa ada kekuatan selama tegangan lebih terakhir.
5. GAMBAR MUTU PENYALURAN ENERGI LISTRIK KE KONSUMEN

6. PERSAMAAN & PERBEDAAN SEKERING DAN CIRCUIT BREAKER (CB)


Persamaan : Berfungsi melindungi sirkuit listrik yang kelebihan beban dengan cara memutus aliran listrik.
Perbedaan : Jika terjadi hubung singkat maka sekering adalah pemutus total dan sekering harus diganti.
Sedangkan CB pemutus arus berwujud saklar otomatis jika terjadi hubung singkat, maka jika bekerja/terjadi
hubung singkat hanya tinggal meng-ON-kan kembali.
7. MACAM-MACAM CB DAN PENERAPAN
a) MCB (Miniatur Circuit Breaker) : Suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis
(bimetal) untuk pengaman beban lebih dan dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat.
b) MCCB (Mold Case Circuit Breaker) : Salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya memiliki
dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk penghubung.
c) ACB (Air Circuit Breaker) : Jenis circuit breaker dengan sarana pemadam busur api berupa udara. ACB
dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah.
d) OCB (Oil Circuit Breaker) : Jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam busur api yang
timbul saat terjadi gangguan.
e) VCB (Vacuum Circuit Breaker) : Alat yg memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan busur api, pada
saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi, akibat
gangguan atau sengaja dilepas.
f) SF6CB (Sulfur Circuit Breaker) : Pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai sarana pemadam
busur api.
g) ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) : Alat pengaman yg biasa dipakai pada kebocoran arus mencegah
adanya sengatan listrik.
8. SEBUTKAN PERALATAN PERLINDUNGAN ARUS LEBIH
 Fuse (sekering)  Over Current Relay
 MCB (Miniature Circuit Breaker)  Overload Relay
 MCCB (Mold Case Circuit Breaker)
9. PERBEDAAN DISCONNECTING SWITCH (DS) & CIRCUIT BREAKER (CB)
Persamaan : Dipakai memutuskan dan menyambungkan arus pada peralatan listrik.
Perbedaan : Disconnecting Switch/PMS dipakai untuk menyatakan secara visual bebas tidaknya suatu alat dari
tegangan kerja sehingga tidak boleh di-ON-kan pada kondisi kerja/beroperasi. Sedangkan Circuit Breaker/PMT
adalah peralatan yg memutuskan/menghubungkan arus dgn cepat dan baik juga memiliki kemampuan bekerja
saat masih ada tegangan/beroperasi.
10. PERBEDAAN CUT OUT DAN SEKERING
Keduanya memiliki prinsip kerja yang sama yaitu dengan melebur hanya saja Fuse Cut Out (FCO) memutus
rangkaian listrik berbeban pada jaringan distribusi dan memiliki kemampuan pada kapasitas besar. FCO juga
banyak diguakan pada konstruksi saluran udara terbuka. Sedangkan sekering memiliki kemampuan pd kapasitas
lebih kecil & sering ditemukan pada peralatan elektronik rumah tangga atau otomotif.
JAWABAN UAS SISTEM PROTEKSI 2019

KISI-KISI PAK WAHYONO

1. PRINSIP KERJA RELAY


Relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid
dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak
saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula
dan kontak saklar kembali terbuka.
2. SIFAT & KEUNTUNGAN RELAY
 Kuat arus yang diperlukan guna pengoperasian relay ditentukan oleh pabrik pembuatnya.
 Tegangan yang diperlukan untuk menggerakkan suatu relay akan sama dengan kuat arus yang
dikalikan dengan tahanan atau hambatan relay.
 Daya yang diperlukan untuk menggerakkan relay sama dengan tegangan yang dikalikan dengan arus.
 SENSITIF/PEKA
 EKONOMIS
 CEPAT BEKERJA
 HANDAL
3. PERBEDAAN OGW DAN ARRESTER
Perbedaan : OGW berfungsi menyalurkan arus ke bumi dan tidak terhubung sistem sehingga mengamankan
arus susulan. Sedangkan arrester dapat digunakan untuk mengamankan arus susulan.
4. PERBEDAAN ARUS LEBIH DAN BEBAN LEBIH
Arus lebih : Arus yg melebihi arus nominal. Bahaya dari arus lebih adalah resiko timbulnya api.
Beban lebih/overload : terjadi ketika arus yang mengalir dalam suatu system melebihi dari biasanya ( 50 % ~
100 % lebih tinggi). Kondisi panas pada penghantar ini mungkin cukup menimbulkan api.
5. MENGAPA SISTEM PENGAMANAN DILAKUKAN?
 Mengurangi/menghindari kerusakan peralatan listrik
 Tercapai keandalan sistem yg tinggi
 Mempercepat lokalisir area/zona yg terganggu
 Mengamankan manusia (terutama) dari bahaya listrik
6. PERBEDAAN SURJA HUBUNG DAN SURJA PETIR
SURJA HUBUNG SURJA PETIR
Berdasar sumber timbul akibat switching Berdasar sumber timbul akibat arus petir.
Disebabkan kesalahan pensaklaran (internal) Disebabkan karena sambaran petir (eksternal)
Bentuk gelombang impuls waktu muka lebih dari 20 Bentuk gelombang impuls waktu muka sebesar 20
mikro disebut switching impulse mikro disebut lightning impulse
7. PENGERTIAN SURJA HUBUNG & SURJA PETIR
Surja hubung adalah gejala tegangan lebih transien yang disebabkan oleh operasi pensaklaran
sedangkan surja petir adalah gejala tegangan lebih transien yang disebabkan oleh sambaran petir

Anda mungkin juga menyukai

  • Laut Bercerita
    Laut Bercerita
    Dokumen394 halaman
    Laut Bercerita
    Dewi Anggraini
    94% (97)
  • Laut Bercerita
    Laut Bercerita
    Dokumen394 halaman
    Laut Bercerita
    Dewi Anggraini
    94% (97)
  • Iolnhfso
    Iolnhfso
    Dokumen5 halaman
    Iolnhfso
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Membuat Node
    Membuat Node
    Dokumen2 halaman
    Membuat Node
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Menbalik Putaran Motor 3 Fasa
    Menbalik Putaran Motor 3 Fasa
    Dokumen5 halaman
    Menbalik Putaran Motor 3 Fasa
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Pomp
    Pomp
    Dokumen12 halaman
    Pomp
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Ojmfcchyf
    Ojmfcchyf
    Dokumen13 halaman
    Ojmfcchyf
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Gjiobcdycxsss
    Gjiobcdycxsss
    Dokumen9 halaman
    Gjiobcdycxsss
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Moses Air Heater
    Moses Air Heater
    Dokumen3 halaman
    Moses Air Heater
    ivan fathurrahman
    Belum ada peringkat
  • GRAFIKKKK
    GRAFIKKKK
    Dokumen2 halaman
    GRAFIKKKK
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Proposal Tugas Akhir Bella Dian Diki Emeh Fix Conto
    Proposal Tugas Akhir Bella Dian Diki Emeh Fix Conto
    Dokumen22 halaman
    Proposal Tugas Akhir Bella Dian Diki Emeh Fix Conto
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Teorinya
    Teorinya
    Dokumen152 halaman
    Teorinya
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • CROss
    CROss
    Dokumen8 halaman
    CROss
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • JWB
    JWB
    Dokumen3 halaman
    JWB
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Pomp
    Pomp
    Dokumen12 halaman
    Pomp
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Natural Fuel1
    Natural Fuel1
    Dokumen23 halaman
    Natural Fuel1
    Salam I
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen5 halaman
    Cover
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Lapor A.N
    Lapor A.N
    Dokumen5 halaman
    Lapor A.N
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Bab 1. Sistem Daya
    Bab 1. Sistem Daya
    Dokumen22 halaman
    Bab 1. Sistem Daya
    Jauhar Alfa
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen6 halaman
    Tugas
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Lapor A.N
    Lapor A.N
    Dokumen5 halaman
    Lapor A.N
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen6 halaman
    Tugas
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen6 halaman
    Cover
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Pedoman PKM 2018
    Pedoman PKM 2018
    Dokumen137 halaman
    Pedoman PKM 2018
    Aulia Rahma
    Belum ada peringkat
  • Arduino
    Arduino
    Dokumen6 halaman
    Arduino
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Sistempengaturan Anastasiacantik
    Sistempengaturan Anastasiacantik
    Dokumen2 halaman
    Sistempengaturan Anastasiacantik
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Tembus Pada Cair-1
    Tembus Pada Cair-1
    Dokumen17 halaman
    Tembus Pada Cair-1
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat
  • Panduan KKL + PKL
    Panduan KKL + PKL
    Dokumen57 halaman
    Panduan KKL + PKL
    Rizky Amanda Rachman
    Belum ada peringkat
  • Arduino
    Arduino
    Dokumen6 halaman
    Arduino
    Satya Ginaa
    Belum ada peringkat