Anda di halaman 1dari 4

VSD adalah defek yang terjadi pada septum ventricularis, dinding yang memisahkan ventriculus dextra

dengan sinistra. Vsd Gangguan atau lubang pada septum atau sekat di antara rongga ventrikel akibat
kegagalan fungsi atau penyambungan sekat interventrikel.

Digoksin merupakan salah satu obat dengan kadar terapi sempit yang paling banyak digunakan
terutama pada penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jantung.
Digoksin yang berasal dari tumbuhan Digitalis Lanata, digunakan pada gagal jantung kongestif dan
untuk rate control pada fibrilasi atrium.
Renafar adalah obat yang mengandung koenzim untuk proses metabolisme tubuh : sebagai sumber
asam amino penting dan mineral magnesium serta kalium.

Furosemide adalah obat golongan diuretik yang digunakan untuk membuang cairan atau garam berlebih
di dalam tubuh melalui urine dan meredakan pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung,
penyakit hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait.

Echocardiography, juga disebut suatu test gema, adalah suatu alat yang mengambil gambar dari hati
atau jantung dengan menggunakan gelombang suara.

Fraksi ejeksi ( EF ) adalah fraksi volumetrik (atau bagian dari total) cairan (biasanya darah ) yang
dikeluarkan dari bilik (biasanya jantung ) dengan setiap kontraksi (atau detak jantung )

Bagaimana bisa terjadi vsd dan apa saja faktor yg mempengaruhinya?

Penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai
pengaruh pada peningkatan angka kejadian VSD.

(a) Faktor Prenatal · Ibu menderita infeksi Rubella. · Ibu alkoholisme. · Umur ibu lebih dari 40 tahun.
· Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.

(b) Faktor genetik · Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB. · Ayah atau ibu menderita PJB. · Kelainan
kromosom misalnya Sindroma Down. · Lahir dengan kelainan bawaan lain.

Apa saja klasifikasi dr vsd?

Berdasarkan lokasi defek, VSD terbagi atas 4 yaitu :

(a) Defek subpulmonal, disebabkan oleh kekurangan septum conal. (b) Defek membranous, terletak
dibelakang septum dari katup tricuspid. (c) Defek Atrioventrikular (AV), disebabkan karena kekurangan
komponen endokardial dari septum interventrikuler. (d) Defek muscular, dapat terjadi dibagian
manapun dari septum otot.

Berdasarkan ukuran defek, VSD terbagi atas 3 yaitu :

(a) Defek kecil, tidak didapatkan gejala dan murmur jantung pada pemeriksaan rutin. (b) Defek sedang,
menyebabkan timbul gejala pada bayi ( muncul pada bulan pertama kehidupan). (c) Defek besar,
gejala mulai muncul pada minggu pertama kehidupan.

Apa saja tanda-tanda dan gejala ventricular septal defect (kebocoran bilik
jantung)?
Ini gejala paling umum kebocoran bilik jantung:

(b) Kelelahan, sesak napas (khususnya saat olahraga) atau sakit dada
(c) Menjadi anemia karena darah mengandung sedikit oksigen
(d) Degup jantung abnormal
(e) Sulit menaikkan berat badan

Bagaimana pemeriksaan diagnostik pada penderita vsd dan obat apa saja yg digunakan pd pasien
vsd
Jika terdengar suara bising jantung maka dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan yang antara
lain berupa:
 Echo jantung, untuk menentukan ukuran, lokasi, dan tingkat keparahan VSD.
 Foto Rontgen dada, untuk memeriksa kondisi jantung dan paru-paru.
 Elektrokardiogram (EKG), untuk merekam dan memeriksa aktivitas listrik jantung.
 Katerisasi jantung, untuk memeriksa kondisi jantung langsung dari dalam.
 MRI, untuk mendeteksi kemungkinan adanya kondisi cacat jantung lainnya.
Obat yg digunakan :
 Diuretik, seperti furosemide, untuk mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh sehingga kerja
jantung menjadi lebih ringan.
 Penghambat beta, seperti metoprolol, untuk menambah kekuatan otot jantung dalam
memompa darah.
 ACE inhibitor, seperti lisinopril dan ramipril, untuk menurunkan tekanan darah sehingga kerja
jantung menjadi lebih ringan.

Bagaimana efek penyakit jantung pd ibu hamil dalam masa persalinan?

Beberapa efek pada ibu hamil dengan penyakit jantung yang dapat terjadi selama proses
intranatal atau persalinan antara lain :

a. Kegagalan jantung (dekompensasi kordis). Dapat terjadi pada ibu selama persalinan
akibat peningkatan beban kerja jantung, sedangkan kondisi jantung ibu yang sudah
dalam keadaan lemah atau sakit, dapat semakin parah hingga gagal jantung, sehingga
akan terjadi payah jantung akibat kompensasi yang kurang baik dari jantung ibu selama
persalinan. (Farrer, 2001)

b. Hipoksemia pada ibu dan janin. Hal ini dapat terjadi pada ibu dengan kelainan pembuluh
darah coroner. Beban kerja jantung yang meningkat selama proses intranatal membuat
jantung harus bekerja ekstra untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi ibu dan juga
janin, namun dengan adanya kelainan pada jantung ibu, pasokan oksigen untuk ibu dan
janin akan terganggu sehingga beresiko mengalami hipoksemia dan gawat janin selama
persalinan. (Manuaba, 2004)
c. Kematian maternal dan bayi. Selama persalinan kala I dan kala II, curah jantung ibu
meningkat lebih besar, sehingga kerja jantung berkali lipat lebih cepat dari normal.
Dengan adanya penyakit jantung pada ibu, maka kerja jantung menjadi tidak optimal,
dan bila terjadi henti jantung selama persalinan, maka ibu dan janin akan berujung pada
kematian. (Manuaba, 2000)

Apa penyebab penyakit jantung bawaan?

penyakit jantung bawaan terjadi karena adanya gangguan pada proses pembentukan dan
perkembangan jantung saat janin berada di dalam kandungan. bagi penderita penyakit jantung
bawaan, putaran darah ini dapat terganggu dikarenakan adanya struktur jantung yang abnormal,
termasuk struktur katup, ruang jantung, septum (dinding penyekat yang memisahkan ruang
jantung), serta arteri.

Hingga saat ini, belum ada yang dapat memastikan apa penyebab utama gangguan pembentukan
jantung tersebut, khususnya pada minggu ke-5 masa kehamilan, atau saat proses pembentukan
jantung terjadi. Namun, terdapat beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko
terjadinya kondisi ini, di antaranya:

Genetika, Diabetes. Sebanyak 3-6% wanita yang menderita diabetes tipe 1 dan 2 berpotensi melahirkan
bayi dengan kelainan jantung, khususnya pada bagian arteri. Hal ini terjadi dikarenakan tingginya kadar
insulin dalam darah yang dapat mengganggu pertumbuhan janin.  Alkohol. Wanita hamil yang
mengonsumsi minuman alkohol berlebih berpotensi melahirkan bayi dengan kelainan struktur
arteri atau ventriklel jantung. Selain itu, paparan alkohol yang terdapat pada kosmetik seperti cat
dan pembersih kuku, atau pada lem serta produk lainnya, juga dapat meningkatkan risiko
terjadinya kondisi ini.

 Flu. Meskipun penjelasannya secara medis belum dipastikan, terdapat beberapa kasus dimana
wanita hamil yang mengalami flu pada trimester pertama, dua kali lebih berisiko melahirkan bayi
dengan kelainan jantung. Dalam hal ini, vaksinasi flu sangat disarankan.
 Infeksi rubella atau campak Jerman. Infeksi virus ini berisiko membahayakan pertumbuhan
janin jika dialami oleh wanita yang hamil pada 8-10 minggu pertama kehamilan, termasuk organ
jantung.
 Merokok. Enam puluh persen kasus bayi dengan penyakit jantung bawaan dipicu oleh
kandungan rokok yang dapat mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.

 Obat-obatan. Obat antikejang, obat anti jerawat, dan ibuprofen yang dikonsumsi tanpa
petujuk dokter dapat membahayakan pertumbuhan janin, khususnya pada trimester pertama
kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai