PENDAHULUAN
1
Salah satu UMKM di Padang adalah Keripik Balado Sutan Pangeran.
Keripik Balado Sutan Pangeran merupakan usaha yang memproduksi oleh-oleh
khas minang. Pada usaha keripik balado ini dibuat dari ubi pilihan yang ditanam
di kebun sendiri sehingga menjamin kualitas dari ubi tersebut.
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisikan teori tentang studi kelayakan bisnis, tujuan kelayakan
bisnis dan aspek – aspek kelayakan bisnis.
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak
hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang
maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran
produk baru[4]
Studi Kelayakan dibuat untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak dan masing-
masing pihak mempunyai kepentingan serta keinginan yang berbeda. Menurut
Studi kelayakan bisnis memiliki lima tujuan mengapa studi kelayakan perlu
dilakukan sebelum melakukan sebuah proyek atau usaha, yaitu [1]:
3
2. Mempermudah perencanaan
Dengan adanya peramalan masa yang akan datang, maka perencanaan akan
mudah untuk dilakukan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal yang
diperlukan, waktu pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan, besarnya keuntungan
serta keuntungan serta bagaimana pengawasan bila terjadi penyimpangan.
4. Memudahkan Pengawasan
Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka
pengawasan terhadap proses bisnis menjadi lebih mudah. Pengawasan dilakukan,
agar pelaksanaan usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
5. Memudahkan Pengendalian
Bila terjadi penyimpangan, maka akan mudah untuk memperbaikinya dan dapat
langsung dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan yang terjadi.
4
1. Aspek Pasar Pemasaran
Aspek pasar menyangkut apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan
dihasilkan oleh kegiatan usaha yang dilakukan, dapat dilihat dengan hal-hal
berikut :
a. Potensi pasar
b. Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau
hasrat untuk membeli.
c. Tentang perkembangan atau pertumbuhan penduduk
d. Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang
mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen,
kecenderungan permintaan masa lalu, dan lain-lain.
e. Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk dapat
meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar
pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah [4] :
a. Segmentasi geografik
5
Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
seperti negara, regional, negara bagian, kota atau kompleks perumahan.
b. Segmentasi demografik
c. Segmentasi psikografik
a. Strenghts (Kekuatan)
6
Weakness merupakan karakteristik dari suatu perusahaan yang merupakan
kelemahan.
c. Opportunities (Peluang)
d. Threats (Ancaman)
Threats merupakan elemen yang datang dari luar yang dapat mengancam bagi
perusahaan.
Menyangkut pemilihan lokasi, alat-alat, yang sesuai dengan hasil yang diinginkan,
lay out, serta pemilihan teknologi yang sesuai.
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan proses pembangunan
fisik usaha secara teknis dan pengoperasiannya setelah bangunan fisik selesai
dibangun[2]. Pembahasan dalam aspek teknis meliputi penentuan lokasi proyek,
perolehan bahan baku produksi, serta pemilihan mesin dan jenis teknologi yang
digunakan untuk menunjang proses produksi.
3. Aspek Lingkungan
7
Aspek manajemen dan sumber daya manusia menganalisis tahap-tahap
pelaksanaan bisnis dan kesiapan tenaga kerja, baik tenaga kerja kasar maupun
tenaga kerja terampil yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
5. Aspek Finansial
Aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan
rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan
membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana,
biaya modal, kemampuan bisnis untuk membayar kembali dana tersebut dalam
waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah bisnis akan dapat berkembang
terus[3].
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas,
dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment
dengan cash inflow nya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai
rasio ini dibandingkan dengan maksimum payback period yang dapat diterima.
8
b. Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa datang, atau penerimaan kas,
dengan mengeluarkan investasi awal
Net Present Value atau nilai kini manfaat bersih adalah selisih antara total present
value manfaat dengan total present value biaya, atau jumlah present value dari
manfaat bersih tambahan selama umur bisnis. Nilai yang dihasilkan dalam 16
perhitungan NPV adalah dalam satuan mata uang
9
e. Profitability Index (PI)
Break Event Point adalah titik pulang pokok dimana total revenue sama dengan
total cost (TR=TC), tergantung pada lama arus penerimaan sebuah bisnis dapat
menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya.
Selama suatu usaha masih di bawah BEP, maka perusahaan masih mengalami
kerugian. Semakin lama mencapai titik pulang pokok, semakin besar saldo rugi
karena keuntungan yang diterima masih menutupi segala biaya yang dikeluarkan.
10
Net B/C ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan
manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih yang
menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap setiap satu satuan kerugian dari
bisnis tersebut.
Gross B/C Ratio merupakan kriteria kelayakan lain yang biasa digunakan dalam
analisa bisnis. Baik manfaat maupun biaya adalah nilai kotor (gross). Dengan
menggunakan kriteria ini akan lebih menggambarkan pengaruh dari adanya
tambahan biaya terhadap tambahan manfaat yang diterima.
6. Aspek Hukum
Aspek hukum merupakan aspek penting dalam pendirian suatu perusahaan dimana
setiap usaha wajib memiliki legalitas, jika tidak memiliki maka perusahaan akan
dianggap ilegal. Sehingga tidak bisa melakukan usaha dan akan dikenakan sanksi
jika terdeteksi kemudian hari.
7. Aspek Sensitivitas
Aspek sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang
berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis kelayakan. Analisis sensitivitas
merupakan salah satu perlakuan terhadap ketidakpastian[3]. Analisis sensitivitas
dilakukan dengan cara mengubah besarnya variabel-variabel yang penting,
masing-masing dapat terpisah atau beberapa dalam kombinasi dengan suatu
persentase tertentu yang sudah diketahui atau diprediksi. Kemudian dinilai
seberapa besar sensitivitas perubahan variabel-variabel tersebut berdampak pada
hasil kelayakan (NPV, IRR, B/C).
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
12
masalah, identifikasi masalah, pengumoulan data, pengolahan data, analisis data
dan penutup. Berikut adalah skema metodologi penelitian :
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berikut merupakan hasil dan pembahasan dari analisis kelayakan pada usaha
Keripik Balado Sutan Pangeran.
13
positioning. Pada aspek pemasaran ini bertujuan untuk menguji serta menilai
sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung
perkembangan usaha yang akan dilaksanakan.
4.1.1 Segmenting
4.1.2 Targetting
Target dari pasar pada Keripik Balado Sutan Pangeran adalah konsumen dari
kalangan bawah hingga kalangan atas, karena melihat dari harga produk mulai
dari Rp 20.000 sampai Rp 45.000. Selain itu produk ditargetkan pada masyarakat
umum terlebih kepada para masyarakat luar padang.
4.1.3 Positioning
Perusahaan ingin bahwa tempat penjualan produk dapat mudah ditemukan naik di
mini market maupun swalayan. Produksi keripik balado ini memiliki variasi rasa
yang cocok di lidah masyarakat
14
4.1.4 Analisis SWOT
Berikut adalah tabel analisis SWOT Keripik Balado Sutan Pangeran yang
terlampir pada Tabel 3.
Tabel 2. Analisis SWOT
Lokasi Keripik Balado Sutan Pangeran adalah di Jalan Veteran No. 75F.
15
Gambar 2. Lokasi Usaha
Bahan baku langsung dari produksi kripik singkong ini adalah adalah ubi kayu,
cabai, gula, bumbu dan minyak kelapa. Sedangkan bahan baku tak langsungnya
adalah plastik, stiker dan karet. Bahan baku seperti ubi kayu didapatkan dari
kebun pribadi.
Proses produksi pada Keripik Balado Sutan Pangeran terdiri dari 5 proses yaitu
Langkah awal dalam pembuatan keripik singkong ini adalah pengupasan kulit
singkong yang dilakukan secara manual oleh pekerja. Setelah mengelupaskan
kulit singkong, maka dicuci terlebih dahulu sampai bersih. Lalu singkong tersebut
dipotong dengan bantuan alat pemotong.
2. Proses penggorengan
16
3. Proses pembumbuan
4. Proses pengemasan
Setelah keripik singkong telah dibumbui maka akan dikemas dengan plastic dan
kertas.
Selain produk yang telah dipesan oleh konsumen, promosi tetap harus dilakukan
baik secara langsung maupun tidak langsung agar nantinya semakin banyak
pesanan dari konsumen dan akan berefek pada meningkatnya profit yang
didapatkan oleh perusahaan.
Keripik Balado Sutan Pangeran menggunakan beberapa mesin dan peralatan yang
digunakan. Berikut mesin dan peralatan yang digunakan yang terlampir pada
Tabel 3.
17
4.2.5 Kapasitas produksi (per tahun)
Perusahaan ini membuat tiga jenis rasa kripik balado dan untuk masing –masing
tipe diproduksi dalam jumlah yang berbeda yaitu 125 bungkus per hari pada rasa
rendang dan pedas manis, dan 99 bungkus per hari pada rasa extra pedas.
Sehingga dapat diketahui untuk ketiga tipe keripik diproduksi sebanyak 349
bungkus per hari. Total jumlah produksi untuk satu tahun untuk ketiga tipe adalah
125712 bungkus per tahun.
18
Jenis badan hukum yang dipilih dalam usaha ini adalah perusahaan perseorangan.
Dengan proses perizinan pada pemerintah dengan mengajukan permohonan dan
ketentuan :
Dokumen yg diperlukan yaitu Daftar Perusahaan, Bukti Diri, Surat Keterangan
Usaha dari desa/kelurahan setempat.
Manajemen sumber daya manusia pada Keripik Balado Sutan Pangeran terdiri
dari 9 karyawan yang terdiri dari direktur, manajer keuangan, manajer marketing,
karyawan keuagan dan karyawan produksi.
Pada Keripik Balado Sutan Pangeran terdapat dua jenis imbalan yaitu makan
sebesar 15% dari gaji pokok dan transportasi sebesar 10% dari gaji pokok.
Aspek lingkungan hidup harus dikaji sebelum suatu usaha dijalankan. Dampak
lingkungan hidup yang diteliti berupa berubahnya suatu lingkungan dari bentuk
aslinya seperti perubahan fisik, kimia, biologi, dan sosial. Limbah yang dihasilkan
19
Keripik Balado Sutan Pangeran berupa geram atau bahan – bahan sisa dari proses
pembuatan kripik singkong.
1. Kebutuhan Dana
Pada usaha Kripik Balado Sutan Pangeran, sumber dana berasal dari dana pribadi
dan dana dari bank dengan persentasenya adalah 40% dana pribadi dan 60% dana
dari bank. Bank yang digunakan adalah bank BRI dengan besar bungnya 10,50%.
a. Biaya Investasi
Biaya inventasi terdiri dari semua biaya yang memiliki nilai ekonomis yang lama.
Diantaranya biaya pendirian perusahaan, biaya pemasangan listrik, biaya
perlengkapan kantor, biaya kendaraan dan biaya mesin.
b. Biaya Operasional
Biaya opersional berisikan semua biaya yang berefek langsung dalam proses
produksi. Diantaranya biaya material, biaya tenaga kerja, biaya reparasi, biaya
administrasi, biaya transportasi dan biaya utilitas.
2. Sumber Dana
Sumber dana terdiri dari dana pribadi dan dana dari lampiran. Berikut adalah tabel
sumber dana :
20
Tabel 4. Sumber Dana
3. Pajak Penghasilan
Tarif pajak tergantung dari tingkatan penghasilan yang sesuai dengan Direktorat
Jendral Pajak Kantor Pelayanan Pajak 2010 yang terlampir pada Tabel 5.
Besarnya bunga bank yang diberikan berdasarkan kepada bank yang digunakan
sebagai sumber dana. Pada Keripik Balado Sutan Pangeran, perusahaan
menggunakan sumber dana dari bank BRI dengan besar bunganya 10,50%.
Sedangkan besarnya nilai inflasi didapatkan dari bank BI dengan besar inflasi
sebesar 4,2%. Berikut adalah tabel bunga dan inflasi.
5. Sales Ravenue
21
Nilai revenue didapatkan dari nilai harga produk yang dikalikan dengan jumlah
produksi dalam satu tahun. Jumlah produksi akan meningkat setiap tahunnya
karena berdasarkan pada pertumbuhan penduduk yang naik setiap tahunnya.
Nilai cash flow didapatkan dari nilai revenue dan total pengeluaran yang mana
nantinya akan didapatkan laba bersih untuk digunakan dalam perhitungan analisis
kelayakan bisnis.
7. Kelayakan Investasi
22
Tabel 10. Analisis sensitivitas peresen pinjaman
Diagram tornado digunakan untuk bisa melihat lebih jelas apakah dari keempat
metode uji kelayakan bisnis semuanya sudah memberikan nilai layak atau tidak
untuk keberlangsungan usaha kripik singkong ini.
23
Gambar 5. Diagram Tornado berdasarkan Perubahan Persen Pinjaman
BAB V
ANALISIS
Analisis terdiri dari analisis aspek pasar dan pemasaran, analisis aspek teknis
teknologi, analisis aspek hukum, analisis aspek manajemen dan organisasi,
analisis aspek lingkungan, analisis aspek finansial, analisis sensitivitas.
Target produksi Usaha Kripik Balado Sutan Pamgeran sebesar 10476 bungkus per
bulan atau 125712 per tahun yang akan dipasarkan secara regional di Sumatra
Barat. Namun, tidak hanya usaha Kripik Balado Sutan Pangeran yang
memproduksi kripik singkong dengan berbagai rasa, sehingga mengharuskan
24
kami merencanakan strategi pemasaran agar tidak kalah saing dengan perusahaan
pesaing lainnya. Strategi yang dilakukan adalah harus memiliki tingkat penawaran
yang tinggi untuk setiap tahunnya yang sesuai dengan pertambahan masyarakat
luar dan masyarakat umum tiap tahunnya.
Analisis aspek teknis dan teknologi di awali dengan pemilihan lokasi usaha.
Lokasi berada pada di Jalan Veteran No. 75F. Teknologi yang digunakan adalah
menggunakan mesin-mesin dalam proses produksi seperti mesin molen untuk
mengaduk kerupuk, mesin sealer, mesin strapping dan mesin slicer.
Aspek manjemen sumber daya manusia yang merupakan aspek penting dalam
kelayakan suatu bisnis. Keripik Balado Sutan Pangeran mempunyai 9 karyawan.
Tahapan dari perencanaan sumber daya manusia dimulai dari tahapan rekrutmen
karyawan, seleksi karyawan, pelatihan bagi para karyawan dan pengembangan.
Pada Keripik Balado Sutan Pangeran terdapat dua jenis imbalan yaitu makan dan
transportasi. Dimana semua jenis imbalan ini diberikan berbeda-beda. 15% untuk
makan dan 10% untuk transportasi sesuai dengan gaji pokok yang didapatkan.
25
Dengan demikian aspek manajemen dan organisasi Keripik Balado Sutan
Pangeran dapat terpenuhi.
Keripik Balado Sutan Pangeran tidak menghasilkan limbah cair ataupun padat,
namun hanya menghasilkan limbah berupa geram atau bahan – bahan sisa dari
proses pembuatan kripik singkong. Dengan demikian pembanguan Keripik
Balado Sutan Pangeran ini tidak akan merusak lingkungan.
Sensitivitas dilakukan dengan tiga variasi yaitu dari harga jual produk, jumlah
produksi, dan sumber dana. Ketika harga jual produksi dinaikkan untuk masing ke
3 tipenya sebesar 10%, untuk keempat metode manghasilkan bahwa bisnis ini
layak untuk dijalankan. Ketika jumlah produksi dinaikkan sebanyak 100 unit / tipe
untuk satu bulannya, didapatkan dari keempat metode bahwasanya bisnis ini layak
untuk di jalankan dan ketika sumber dana diturunkan dari 60% menjadi 50%, dari
26
keempat metode juga didapatkan bahwa bisnis ini layak di jalankan. Menurut
metode PP, bisnis ini layak dihalankan ketika didapatkan nilai yang kecil dari 10
tahun, karena nilai ekonomisnya adalah 10 tahun. NPV dikatakan layak ketika
nilainya positif, IRR dikatakan layak ketika nilainya besar dari MARR dan PI
dikatakan layak ketika nilainya > 1.
Pada diagram tornado dapat diketahui bahwa semua metode dengan beberapa
perbandingan seperti harga produk, jumlah produksi dan sumber dana. Dari
diagram tornado tersebut didapatkan hasil untuk keempat metode analisis
kelayakan bisnis dengan diagramnya berada di sebelah kanan yang menandakan
bahwa semua metode memberikan nilai layak untuk jalannya bisnis Keripik
Balado Sutan Pangeran.
6. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari analisis kelayakan bisnis pada Keripik Balado
Sutan Pangeran adalah :
1. Keripik Balado Sutan Pangeran telah memenuhi aspek uji kelayakan bisnis
suatu perusahaan yang dapat dilihat dari nilai investasi NPV, IRR, dan
payback period, dan investasi yang akan menguntungkan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
27