Pembimbing :
dr. Indah Rahmawati, Sp.P
Disusun oleh :
Intan Mawaridhatul Ulla G1A014007
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Intan Mawaridhatul Ulla G1A014007
Mengetahui,
Pembimbing
A. IDENTITAS
1. Nama : Ny. S
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Usia : 51 Tahun
4. Alamat : Berkoh RT 05/03 Purwokerto
5. No. CM : 00166070
6. Status : Menikah
7. Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
8. Agama : Islam
9. Ruang Rawat : Cendana
10. Tanggal Masuk RS (IGD) : 11 Juli 2018
11. Tanggal Periksa : 16 Juli 2018
B. ANAMNESIS
1. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Keluhan utama : Sesak napas
b. Lokasi : Dada
c. Onset : 2 jam SMRS
d. Kuantitas : Sesak memberat 2 jam SMRS
e. Kualitas : Bunyi ngik ngik, mengganggu aktifitas
f. Faktor memperberat : Berjalan dan beraktivitas berat
g. Faktor memperingan : Istirahat dengan posisi duduk, berotec
h. Keluhan tambahan : Batuk berdahak
i. Kronologi
Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan utama sesak sejak
2 jam sebelum masuk Rumah Sakit (SMRS) saat pasien sedang
bersih-bersih rumah dan sesak dirasakan semakin memberat dan tidak
membaik setelah menggunakan berotec sehingga pasien memutuskan
untuk segera ke RSMS. Sesak dirasakan memberat bila pasien
melakukan aktivitas sedang seperti menyapu dan berkurang dengan
istirahat. Ketika pasien istirahat, sesak sedikit berkurang terutama
dengan posisi duduk. Pasien mengaku sesak ini bukan yang pertama
kalinya, pasien sudah mengalami masalah sesak napas sejak 20 tahun
yang lalu dan rutin kontrol ke poli paru RSMS. Selama 2 tahun
terakhir sesak semakin sering dirasakan, serangan sesak napas terjadi
setiap minggu dan terkadang tidak membaik dengan pemberian
berotec.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Darah lengkap
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Darah Lengkap 12 Juli 2018
Hemoglobin 13.7 11.7 - 15.5
Leukosit 15360 (H) 3600 – 11000
Hematokrit 45 35 – 47
Eritrosit 4.9 juta 3.8 - 5.2
Trombosit 212000 150000 – 440000
MCV 91.4 80 – 100
MCH 28.0 26 – 34
MCHC 30.6 (L) 32 – 36
RDW 15.6 (H) 11.5 - 14.5
MPV 9.9 9.4 - 12.3
2) Foto thorax
E. DIAGNOSA KERJA
1. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) eksaserbasi akut
F. PLANNING
1. Terapi
a. Farmakologi
1) IVFD RL 20 tpm + aminofilin 1 Ampul/ 12 jam
2) Cefixime 2x100 mg
3) Rantin 2x1 tab AC
4) Metilprednisolon 2x4 mg
5) Sukralfat syr 3x1 cth
6) Acetyl cystein 200 mg 3x1 kaps
7) Salbutamol 2 mg 3x1 tab
b. Non Farmakologi
1) Oksigen 42 lt/menit nasal kanul
2) Nebulizer combivent
3) Bed rest
4) Edukasi tentang PPOK
5) Edukasi tentang zat-zat kimia seperti asap rokok, asap hasil
pembakaran (sampah, kayu bakar, dll), dan polusi udara terutama
di lingkungan rumah dan kerja yang merupakan faktor resiko
memperberat PPOK dan dapat mencetuskan infeksi saluran nafas.
2. Usulan Pemeriksaan Penunjang
a. Faal paru (spirometri)
3. Monitoring
a. Keadaan umum dan kesadaran
b. Tanda vital
4. Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
III. PEMBAHASAN
2) Antiinflamasi
Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau
injeksi intravena, berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih
golongan metilprednisolon atau prednison. Bentuk inhalasi sebagai terapi
jangka panjang diberikan bila terbukti uji kortikosteroid positif yaitu
terdapat perbaikan VEP1 pascabronkodilator meningkat > 20% dan
minimal 250 mg (Drummond, 2011).
3) Antibiotika
Hanya diberikan bila terdapat infeksi. Antibiotik yang digunakan :
Lini I (amoksisilin dan makrolid), Lini II (Amoksisilin dan asam
klavulanat, Sefalosporin, Kuinolon dan Makrolid baru).
4) Antioksidan
Dapat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kualiti hidup,
digunakan N - asetilsistein. Dapat diberikan pada PPOK dengan
eksaserbasi yang sering, tidak dianjurkan sebagai pemberian yang rutin.
5) Mukolitik
Hanya diberikan terutama pada eksaserbasi akut karena akan
mempercepat perbaikan eksaserbasi, terutama pada bronkitis kronik
dengan sputum yang viscous. Mengurangi eksaserbasi pada PPOK
bronkitis kronik, tetapi tidak dianjurkan sebagai pemberian rutin.
6) Antitusif : diberikan dengan hati – hati
Tabel 3.1. Penatalaksanaan PPOK (PDPI, 2011)
Tabel 3.2 Penatalaksanaan PPOK (PDPI, 2011)
Wedzicha JA, 2011. Beonchodilator Therapy For COPD. New England Journal
Medicine.