Anda di halaman 1dari 10

Preoperative Laboratory Testing

Oleh:
1. Dias K.
2. Intan M. Ulla
What do we need to check?
1. Complete Blood Count / Darah lengkap
2. Electrolyte (Na, K, Cl, Ca)
3. Ureum & Creatinine
4. Coagulation testing / Prothrombin Time, Activated Partial
Thromboplastin Time
5. Glucose / GDS
6. SGOT, SGPT
7. HbSAg
1. Complete blood count / DL
 Hb ( 12-16 g/dl)
 Ht (35 – 45 %)
 Eritrosit (3.8 – 5.6 jt)
 Leukosit (3.200 – 10.000)
 Thrombosit (170.000 – 380.000)
 MCV(80 – 100), MCH (28-34), MCHC(32-36)
 Neutrofil batang, segmen, limfosit, monosit, eosinofil, basofil

“Pemeriksaan DL untuk mengetahui kondisi kelayakan operasi dan kontrol perdarahan


terkait estimated blood loss dan transfusi yang perlu disiapkan.”

Rumus transfusi PRC:


Volume darah yang dibutuhkan = 4 X ∆Hb x BB
1 unit PRC -> 300 ml  Ht naik 2-3%, Hb naik 1,3 – 1,4 gr/dl
Cont’
ESTIMATED BLOOD VOLUME (EBV)
 Bayi prematur : 95 ml/kgBB
 Bayi cukup bulan: 85 ml/kgBB
 Anak : 80 ml/kgBB
 Dewasa pria: 75 ml/kgBB
 Dewasa wanita: 65 ml/kgBB

MAXIMUM ALLOWABLE BLOOD LOSS (MABL) INTRAOPERATIVE


 MABL= EBV x (Ht awal – Ht min yg ditolerir)
Ht awal
 Ht min yang ditolerir adalah 25%
2. Electrolyte
3. Ureum creatinine
1. Na (135-144) “Pemeriksaan elektrolit penting
untuk mengetahui kondisi tubuh
2. K (3.6-4.8) yang berkaitan dengan elektrolit
3. Cl (97-106) seperti irama jantung, potensi
kejang, gangguan keseimbangan
4. Ca (8.8-10.4) asam-basa(asidosis, alkalosis)”
5. Ur: 10-50 “ureum creatinine berkenaan
6. Cr : 0.6 – 1.3 dengan fungsi ginjal untuk
clearance. Obat bius akan
memiliki efek yang lebih lama
ketika fungsi clearance dari
ginjal menurun”
4. Coagulation testing (PT, APTT)
PT : 9.3 – 11.40
APTT : 29 – 40

“test terhadap PT dan APTT ditujukan untuk mengetahui


apakah terdapat kelainan pembekuan darah/ blood clotting
pada pasien. Proses pembekuan darah akan berpengaruh
dengan bleeding control pada saat operasi.”
5. Glucose / GDS
GDS : <200 mg/dl

“Hiperglikemia pada pasien pra operasi akan meningkatkan


mortalitas karena peningkatan risiko terbentuknya blood
clots, deep vein thrombosis dan emboli paru post operasi.”
“Pada pasien post operasi, sering terjadi hiperglikemia terkait
hypermetabolic stress response yang semakin meningkatkan
risiko blood clots, deep vein thrombosis dan emboli paru.”
“Pada pasien dengan diabetes melitus, kadar glukosa darah
diturunkan dengan pemberian insulin preoperatif dan pasca
operatif setelah dilakukan pemeriksaan ulang kadar GDS.”
6. SGOT, SGPT
SGOT : <35 U/L
SGPT : < 40 U/L

“test ini dilakukan untuk mengetahui kondisi faal liver. Hal ini
berkenaan dengan penggunaan obat-obatan anestesi yang
dimetabolisme di liver. Pada pasien dengan gangguan fungsi
liver, efek obat akan memanjang”
7. HBsAg
“HBsAg reaktif menunjukkan adanya infeksi virus hepatitis.
Tindakan operasi berpotensi tinggi untuk transmisi virus
hepatitis yang menular melalui kontak darah / blood borne
pathogens.”
SEMOGA BERMANFAAT 
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai