Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERKEMBANGAN

“KEPERAWATAN MENURUT ISLAM”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan Agama Islam

Di susun oleh :

Ricky Alwi Hermawan

Keperawatan Tingkat I

Alamat : Jl. Harapan No. 50 Lenteng Agung Jagakarsa Jakarta Selatan DKI
Jakarta

Telepon: (021) 78894043 Fax : 02187878788

Email : secretary_ainec@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seru sekalian alam atas

segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah

dengan judul “Keperawatan Menurut Islam,”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Semua orang yang telah membantu sehingga saya dapat

menyelesaikan tugas di mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan.

Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat

lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap kerangka acuan makalah ini dapat memberikan

wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penyusun pada khusunya

Cianjur ,5 November 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara agama, jiwa, akal,
jasmani, harta, dan keturunannya. Setidaknya tiga dari yang disebut di atas berkaitan dengan
kesehatan. Tidak heran jika ditemukan bahwa islam amat kaya tentang tuntunan kesehatan.

Kesehatan merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan, islam pun memberikan
penjelasan-penjelasan lewat Al-Quran maupun hadits yang berkaitan tentang pentingnya
kesehatan. Firman Allah berkaitan tentang menjaga kesehatan:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-
orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memberikan pelayanan kesehatan.


Berkaitan dengan hal tersebut kami membuat sebuah makalah yang berjudul “Paradigma
Keperawatan Dalam Islam”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah keperawatan Islam?


2. Apa pengertian keperawatan?
3. Apa pengertian Paradigma Keperawatan dalam Islam ?
4. Apa saja komponen-komponen Paradigma Keperawatan dalam Islam?
5. Apa saja prinsip-prinsip Islam dalam Kesehatan?
6. Apa peran Keperawatan Islam?

C. Tujuan Penulisan

Pada penulisan kami ini memberikan sebuah penjelasan tentang paradigma keperawatan
dalam islam agar kita sebagai seorang muslim dapat mengaplikasikan dalam praktik
keperawatan. Selain itu penulisan ini kami buat untuk memenuhi tugas pengantar profesi
keperawatan. Demikianlah penulisan ini kami buat semoga bermanfaat bagi semuanya
terkhusus bagi penulis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Keperawatan Islam

Untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul untuk
mengobati kaum muslimin yang terluka yang bernama Rufaidah Binti Sa’ Ad Al- Asalmiya,
Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan keperawatan
lainnya baik dijaman rasul maupun sesudah kerasulan.

Banyak perawat-perawat muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa’ ad, mereka lebih
mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence Nighttingale
seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris. Apabila kita mau menelaah lebih jauh
lagi ke belakang jauh sebelum agama Islam menyentuh dunia barat, dunia barat saat itu
mengalami masa kegelapan dan kebodohan di karenakan kebijakan dari pihak gereja yang
lebih banyak menguntungkan mereka, tapi disisi lain di belahan dunia lainnya yaitu Jazirah
Arab di mana Islam telah diajarkan oleh Rasulullah ilmu pengetahuan mengalami kemajuan
terutama dalam dunia keperawatan. Bukan berarti rasul menjadi seorang tabib tapi dalam
ajaran Islam yang beliau sampaikan mengandung ajaran dan nilai-nilai kesehatan seperti:
pentingnya menjaga kebersihan diri (Personal Hygiene), menjaga kebersihan makanan,
mencuci tangan, ibadah puasa, berwudhu dan lain sebagainya.

Rufaidah binti Sa’ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa’ad Al Bani Aslam Al-
Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yatsrib dan termasuk kaum Ansar yaitu suatu
golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia
mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah berkembang
Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun tenda di
luar Mesjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia
menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan
Rumah Sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW juga
memerintahkan agar para korban yang terluka di bantu olehnya.

Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan dalam
perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang pertempuran
untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya. Inilah dimulainya awal
mula dunia medis dan dunia keperawatan.

Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap aktifitas masyarakat, kepada anak


yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian yang luhur danempati
sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti.
Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat (nurse), sehingga sisi tekhnologi
dan sisi kemanusiaan (human touch) jadi seimbang.

Itulah sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan kami akan menjelaskan
sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam dari masa ke masa.
1. Masa penyebaran Islam (The Islamic Period) 570 – 632 M. Pada masa ini keperawatan
sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (holy wars), pada masa inilah Rufaidah binti
Sa’ ad memberikan kontribusinya kepada dunia keperawatan.
2. Masa setelah Nabi (Post prophetic era) 632 – 1000 M. Masa ini setelah nabi wafat, pada
masa ini lebih di dominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh Islam dalam
dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna (Avicenna), Abu Bakar ibnu Zakariya Ar-Razi (Ar-
Razi), bahkan Ar-Razi sendiri menulis dua karangang tentang ”The Reason why some
persons and common people leave a physician even if he is clever“.
3. Masa pertengahan 1000 – 1500 M. Pada masa ini Negara-negara arab membangun rumah
sakit dengan baik dan mengenalkan perawatan orang sakit, dan di rumah sakit tersebut
dimulai pemisahan antara kamar perawatan laki-laki dan perempuan dan sampai
sekarang banyak diikuti semua rumah sakit di seluruh dunia.
4. Masa Modern ( 1500 – sekarang ). Pada masa inilah perawat-perawat asing dari dunia
barat mulai berkembang dan mulai ada. Tapi pada masa ini seorang perawat bidan
muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan Diploma
Keperawatan di Kairo.

Jadi, demikianlah sekelumit dunia keperawatan dalam Islam dan kami ingin mengajak
para pembaca terutama para perawat bahwa ilmu pengetahuan sudah dimulai oleh islam
terutama dunia kesehatan dan keperawatan sudah ada di jaman rasul.

Profesi keperawatan merupakan ladang ibadah kita, manakala kita lakukan dengan penuh
kesungguhan serta penuh keihklasan. Oleh karenanya untuk dapat melaksanakan tugas
profesi yang bernilai ibadah tentunya perlu dilandasasi oleh kaidah-kaidah agama yang kita
yakini bersama.

B. Pengertian Keperawatan

Pengertian keperawatan menurut Abdellah, F.G. (1960) “Nursing is based upon art
and science which would the attitudes, intellectual competencies and technical skills of the
individual nurse into the desire and ability to help people sick or well cope with their health
needs, and may be carried out under general of specific medical direction”

Menurut keperawatan Indonesia “Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan


professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif,
ditunjukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup
selurug proses kehidupan manusia.

Menurut keislaman adalah suatu manifestasi dari ibadah yang berbentuk pelayanan
professional dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasari pada
keimanan, keilmuan dan amal. Pengertian menurut keislaman nantinya dapat kita kaitkan
kepada komponen paradigma keparawatan dalam Islam. Oleh karena itu perlu kita
memahami pengertiannya paradigma keperawatan dalam Islam

C. Pengertian dan Komponen-Komponen Paradigma Keperawatan Dalam Islam

Paradigma keperawatan dalam Islam adalah cara pandang, persepsi, keyakinan, nilai-
nilai dan konsep-konsep dalam menyelenggarakan profesi keperawatan yang melaksanakan
sepenuhnya prinsip dan ajaran Islam. Oleh karena itu paradigma keperawatan dalam Islam
memiliki empat komponen yang dilandasi oleh prinsip dan ajaran islam Yaitu:

1. Manusia Dan Kemanusiaan.

Firman Allah SWT:

Artinya: “ Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya.” (QS. At-Tiin: 4)

Berdasarkan dalil diatas , maka manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang terbaik bentuknya
dan dimuliakan Allah, terdiri dari : Jasad, Ruh, dan Psikologis, dimana makhluk lainnya yang
ada dilangit dan dibumi ditundukan oleh Allah kepada manusia kecuali Iblis. Dalam Al-
Quran manusia diistilahkan dengan sebutan : Al-Basyar dan An-Naas.

Al-Basyar mengambarkan manusia dalam bentuk fisik : diciptakan dari tanah , dapat dilihat,
memakan sesuatu, mendengar, berjalan dan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

An-Naas. Mengindikasikan bahwa manusia adalah mahluk social.

Sebagaimana firman Allah SWT.

Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Manusia memiliki tiga komponen antara lain:

a. Jasad (fisik )

Artinya: ”Dan tidaklah kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan
tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal.” (QS. Al-Anbiyaa: 8 )

b. Ruh.

Artinya: ”Maka apabila Telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh
(ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.” (QS. Shaad:
72)

c. Nafs (jiwa)

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS.
Ar-Ra’d: 28)

2. Lingkungan

 Lingkungan Internal:
Lingkungan yang berada dalam diri manusia, meliputi:

Genetik, struktur dan tubuh, psikologis dan internal spiritual.

 Lingkungan Eksternal:

Lingkungan sekitas yang berada diluar diri manusia yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kesehatan maupun perawatan, meliputi:

Lingkungan fisik, biologis, social, cultural dan spiritual

3. Sehat dan Kesehatan

Sehat adalah suatu keadaan sejahtera , penuh rasa syukur atas nikmat Allah dalam aspek
jasmani, rohani dan social.

Dilandasi oleh Firman Allah SWT:

Artinya: ”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS.
Ar-Ra’d: 28)

Serta Hadist Tarmudzy dan Ibnu Majah ”Barang siapa sehat badannya, damai dihatinya dan
punyamakanan untuk sehari-harinya, maka seolah-olah dunia seisinya dianugrahkan
kepadanya“

Upaya kesehatan adalah sebagai berikut:

 Promotif

Firman Allah SWT:

Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195)

 Prefentif

Firman Allah SWT:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” ( QS. At-Tahrim : 6)
 Kuratif

Firman Allah SWT:

Artinya: “Dan apabila Aku sakit, dialah yang menyembuhkan aku,” (QS. Asy-Syuara: 80)

 Rehabilitatif.

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’du: 11)

4. Keperawatan.

Adalah suatu manifestasi dari ibadah yang berbentuk pelayanan professional dan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasari pada keimanan, keilmuan
dan amal.

D. Prinsip-prinsip Islam dalam Kesehatan

Dalam ilmu kesehatan islam pun mengajarkan beberapa prinsip tentang kesehatan.
Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut:

1. Agama Islam bertujuan memelihara agama, jiwa, akal, kesehatan dan harta benda umat
manusia
2. Anggota badan dan jiwa manusia merupakan milik Allah
3. Justice
4. Mengutamakan peluang hidup yang lebih tinggi

E. Peran Keperawatan Islam

Sebagai seorang perawat islam perlu adanya peran terhadap ilmu keperawat tersebut.
Peran yang dapat kita lakukan antara lain:

Mengintegrasikan Nilai-nilai Keislaman dalam Ilmu Keperawatan

Islam mengajarkan kita beberapa aspek nilai-nilai yang dapat menjadikan manusia itu
terlihat baik disisi Allah SWT. Oleh karena itu nilai-nilai keislaman perlu di integrasikan
terhadap ilmu keperawatan yang berkembang pada saat ini. Adanya pengintegrasian ini
dimaksudkan akan terciptanya seorang perawat yang bercirikan agama Islam.

Mengaplikasikan Nilai-nilai Keislaman dalam Ilmu Keperawatan

Setelah adanya pengintegrasian maka perlu adanya realisasi dari pada nilai-nilai
tersebut untuk diaplikasikan terhadap praktik keperawatan.
Misalnya ketika seorang perawat mendapati pasien yang beragama islam, dan pasien
tersebut memiliki penyakit yang apabila terkena air maka penyakit tersebut bertambah. Maka
seorang perawat tersebut perlu untuk mengajarkan bertayamum kepada pasien/klien agar
klien tidak bertambah sakitnya, namun tidak pula meninggalkan ibadahnya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan dalam islam tidak hanya menjalankan pekerjaannya sebagai profesi


tetapi sebagai bentuk syiar islam, yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman serta
mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.

Oleh karena itu empat komponen dari paradigma keperawatan dalam Islam perlu untuk lebih
dicermati sehingga terciptanya seorang perawat professional yang Islami.

B. Penutup

Demikianlah penulisan kami ini semoga penulisan kami kali ini bermanfaat bagi para
pembaca maupun penulis. Dan kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan pada
penulisan kami kali ini.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 2005. AL-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: PT Syamil Media
Cipta

Shihab, M. Quraish. 1998. Wawasa

Anda mungkin juga menyukai

  • Materi
    Materi
    Dokumen9 halaman
    Materi
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Sistem Pencernaan
    Sistem Pencernaan
    Dokumen2 halaman
    Sistem Pencernaan
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Materi
    Materi
    Dokumen9 halaman
    Materi
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Otonomi Daerah Dan Otonomi Khusus
    Otonomi Daerah Dan Otonomi Khusus
    Dokumen16 halaman
    Otonomi Daerah Dan Otonomi Khusus
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Lansia Dengan Defresi
    Lansia Dengan Defresi
    Dokumen12 halaman
    Lansia Dengan Defresi
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Filsafat
    Filsafat
    Dokumen9 halaman
    Filsafat
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pancasillaa
    Tugas Pancasillaa
    Dokumen6 halaman
    Tugas Pancasillaa
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Filsafat
    Filsafat
    Dokumen9 halaman
    Filsafat
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Otonomi Daerah Dan Otonomi Khusus
    Otonomi Daerah Dan Otonomi Khusus
    Dokumen16 halaman
    Otonomi Daerah Dan Otonomi Khusus
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Sop Fisioterapi Dada
    Sop Fisioterapi Dada
    Dokumen2 halaman
    Sop Fisioterapi Dada
    Artika Ghamatzha
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pancasila Alwi
    Tugas Pancasila Alwi
    Dokumen21 halaman
    Tugas Pancasila Alwi
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Lansia Dengan Defresi
    Lansia Dengan Defresi
    Dokumen12 halaman
    Lansia Dengan Defresi
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • LP Bronkitis Pada Anak (Qeis)
    LP Bronkitis Pada Anak (Qeis)
    Dokumen14 halaman
    LP Bronkitis Pada Anak (Qeis)
    Qeis Al Ghifari
    100% (1)
  • Lansia Dengan Depresi
    Lansia Dengan Depresi
    Dokumen9 halaman
    Lansia Dengan Depresi
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Lansia Dengan Depresi
    Lansia Dengan Depresi
    Dokumen17 halaman
    Lansia Dengan Depresi
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Bronkitis
    Bronkitis
    Dokumen8 halaman
    Bronkitis
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Askep Jadi
    Askep Jadi
    Dokumen11 halaman
    Askep Jadi
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Askep Jadi
    Askep Jadi
    Dokumen11 halaman
    Askep Jadi
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Sop Fisioterapi Dada
    Sop Fisioterapi Dada
    Dokumen2 halaman
    Sop Fisioterapi Dada
    Artika Ghamatzha
    Belum ada peringkat
  • Reviw Jurnal
    Reviw Jurnal
    Dokumen2 halaman
    Reviw Jurnal
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Bronkitis
    Bronkitis
    Dokumen8 halaman
    Bronkitis
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Lansia Dengan Depresi
    Lansia Dengan Depresi
    Dokumen17 halaman
    Lansia Dengan Depresi
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Edit Vertigo
    Edit Vertigo
    Dokumen31 halaman
    Edit Vertigo
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ibu Hamil Dengan Endometriosis
    Makalah Ibu Hamil Dengan Endometriosis
    Dokumen10 halaman
    Makalah Ibu Hamil Dengan Endometriosis
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Maklah Infertil
    Maklah Infertil
    Dokumen6 halaman
    Maklah Infertil
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • BBLR
    BBLR
    Dokumen10 halaman
    BBLR
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat
  • Maklah Infertil
    Maklah Infertil
    Dokumen6 halaman
    Maklah Infertil
    Ricky Alwi Hermawan
    Belum ada peringkat