Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN CITRA TUBUH

1. Pengertian

Citra tubuh atau gambaran citra diri (Body Image) adalah salah satu

komponen konsep diri dimana citra tubuh mencakup sikap individu terhadap

tubuhnya sendiri, termasuk penampilan fisik, struktur dan fungsinya.

Perasaan mengenai citra tubuh meliputi hal-hal yang terkait dengan

seksualitas, feminitas, dan maskulinitas, keremajaan, kesehatan dan kekuatan

(Aziz Alimul, 2006).

Citra tubuh membentuk persepsi seseorang tentang tubuh, baik secara

internal maupun eksternal. Persepsi ini mencakup perasaan dan sikap yang

ditunjukan pada tubuh. Citra tubuh dipengaruhi oleh pandangan pribadi

tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh persepsi dari pandangan

orang lain(Potter& Perry, 2005).

2. Tanda dan Gejala

a. Menolak, melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah

b. Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau akan terjadi

c. Menolak penjelasan perubahan tubuh

d. Persepsi negatif terhadap tubuh

e. Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang

f. Mengungkapkan keputusasaan dan ketakutan

22
3. Rentang Respon

Respon Respon
Adaptif Maladaptif

Aktualisasi konsep diri harga diri keracunan depersonalisasi


diri positif rendah identitas

a. Aktualisasi diri :

Pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang

pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.

b. Konsep diri positif :

Apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam

beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negative

dari dirinya.

c. Harga diri rendah :

Individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa rendah

dari orang lain.

d. Kerancunan identitas :

Kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa kanak-

kanak kedalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa

dewasa yang harmonis.

23
e. Depersonalisasi :

Perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri y lain.ang

berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat

membedakan dirinya dengan orang lain.

4. Stressor Yang Mempengaruhi Citra Tubuh

Perubahan dalam penampilan tubuh, seperti amputasi atau perubahan

penampilan wajah adalah stressor yang sangat jelas mempengaruhi citra

tubuh, meskipun tidak terlihat oleh orang lain perubahan tubuh mempunyai

efek yang signifikan pada individu. Perubahan tubuh normal akibat progress

perkembangan normal dari penuaan juga dapat mempengaruhi citra tubu.

Selain itu, kehamilan dan penambahan atau penurunan berat badan yang

signifikan mengubah citra tubuh seperti juga halnya cemoterapy dan terapi

radiasi.

Persepsi seseorang tentang perubahan tubuh, dapat dipengaruhi oleh

bagaimana perubahan tersebut terjadi, contoh : paralisis yang disebabkan oleh

cidera saat perang mungkin dapat diterima karena veteran perang

diperlakukan sebagai pahlawan. Makna dari kehilangan fungsi atau

perubahan dalam penampilan dipengaruhi oleh persepsi individu tentang

perubahan yang dialaminya.

Perubahan sosial yang positif berkenaan dengan penyakit dan

perubahan citra tubuh dapat mempengaruhi model positif bagi individu yang

mengalaminya stressor yang lazim dialami oleh keluarga, teman, masyarakat

secara keseluruhan.

24
5. Faktor yang Mempengaruhi

a. Faktor Predisposisi

Masalah khusus tentang konsep diri salah satunya citra tubuh yang

disebabkan oleh situasi yang dihadapi individu, dan individu tidak

mampu menyesuaikan. Stressor yang dapat memperngaruhi citra tubuh

adalah hilangnya bagian tubuh, tindakan operasi, proses patologi

penyakit, perubahan struktur dan fungsi tubuh, proses tumbuh kembang,

proses tindakan dan pengobatan.

b. Penilaian Stressor

Masalah konsep diri dapat dicetuskan oleh faktor psikologis,

sosiologis atau fisiologis namun yang terpenting adalah bagaimana

persepsi individu terhadap ancaman.

6. Sumber Koping

Individu mempunyai beberapa kemampuan yang dimilik dengan

memberikan kesempatan dan menguatkan diri sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan diri individu.

7. Mekanisme Koping

Penggunaan mekanisme koping untuk melindungi diri dalam

menghadapi persepsi yang menyakitkan meliputi pertahanan koping jangka

pendek dan jangka panjang dan pertahanan ego.

a. Pertahanan jangka pendek meliputi :

1) Aktivitas pelarian sementara dari krisis

25
2) Aktivitas yang memberi kekuatan atau sementara terhadap konsep

diri

3) Aktivitas sebagai pengganti identitas

4) Aktivitas yang memberi arti bagi kehidupan

b. Pertahanan jangka panjang meliputi penutupan identitas negatif yang

berasal dari koping jangka pendek yang dikembangkan menjadi koping

jangka panjang. Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan

adalah Pantasi, Disosiasi, Isolasi, Proyeksi dan Displacement. Dalam

keadaan yang semakin berat dapat terjadi Deviasi Perilaku dan kegagalan

penyesuaian.

26

Anda mungkin juga menyukai