Anda di halaman 1dari 5

RONDE KEPERAWATAN

PEMERAN
1. Ikas sebagai kepala ruang
2. Thea sebagai perawat primer / ketua tim
3. Lias sebagai perawat asosiet
4. Ayu sebagai keluarga pasien
5. Pratiwi sebagai pasien
6. Icha sebagai narrator
Di ruang penyakit dalam sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan model
praktik keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan. Tahap
pre ronde keperawatan..
Sebelum ketua tim memberikan tugas kepada perawat asosiet, ketua tim
menemui pasien terlebih dahulu untuk memberikan informed concent.
Di ruang pasien..
Thea : Assalamu’alaikum. Pak Pratiwi, bagaimana keadaannya?
Pratiwi : Dada saya masih sakit Sus, saya tidak bisa tidur semalaman.
Thea : Oh, bTheatu ya.
Ayu : Pratiwi juga tidak mau makan Sus.
Thea : Oh, kenapa tidak mau makan Pak? Kan biar cepat sembuh. BTheani
Pak Pratiwi, Bu Ayu, saya mau meminta persetujuan bapak dan ibu.
Ayu : Persetujuan apa Sus?
Thea : Pak Pratiwi akan saya jadikan pasien untuk ronde keperawatan. Nah
ronde keperawatan ini adalah suatu kTheaatan yang nantinya pasien
dan keluarga akan diajak diskusi untuk menyelesakan masalah yang
dihadapi pasien.
Pratiwi : Oh, gitu.. nah terus saya harus bagaimana Sus?
Thea : Bapak Pratiwi ya tidak harus bagaimana – bagaimana, bapak tinggal
menyetujui saja. Dengan ronde keperawatan ini, nanti masalah bapak
Insya’allah akan bisa diatasi.
Ayu : Benar bTheatu Sus?
Thea : Insya’allah Bu. Bagaimana, bersedia ya Pak?
Pratiwi : Oh, kalau bTheatu saya bersedia Sus.
Thea : Baik, kalau bTheatu silakan Pak Pratiwi dan Bu Ayu tanda tangan
disini.
Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju ke
ruang perawat untuk memberikan tugas kepada perawat asosiet.
Di ruang perawat….
Thea : Assalamu’alaikum perawat Lias. Seperti yang sudah direncanakan,
hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde keperawatan, dimana
pasien yang akan kita pilih adalah Tn. Pratiwi.
Lias : Memangnya Tn. Pratiwi menderita penyakit apa Bu?
Thea : Tn. Pratiwi itu memiliki penyakit gagal jantung, tetapi setahu saya
beliau juga mengalami gangguan harga diri rendah, soalnya sudah
berumur hampir 40 tahun tetapi belum menikah.
Lias : Wah, kasihan sekali ya.
Thea : Maka dari itu, nanti tolong ya perawat Lias untuk mengkaji lebih
lanjut masalah yang ada pada Tn. Pratiwi.
Lias : Baik Bu.
Kemudian perawat asosiet melakukan pengkajian kepada pasien.
Di ruang pasien…
Lias : Selamat pagi Pak Pratiwi... Bagaimana kabarnya?
Pratiwi : Wah, tidak ada perubahan Sus. Dada saya masih sakit, saya tidak bisa
tidur semalam, sama mau makan rasanya tidak enak.
Lias : Oh, bTheatu ya Pak. Baik, saya disini akan melakukan pengkajian
pada bapak, untuk mengetahui masalah apa yang ada pada bapak.
Ayu : Oh, iya, silakan Suster.
Perawat asosiet pun melakukan pengkajian kepada Tn. Pratiwi. Ternyata
didapatkan hasil bahwa Tn. Pratiwi mengalami nyeri pada dada, gangguan
sulit tidur, susah makan dan mengalami gangguan konsep diri, yaitu gangguan
citra tubuh dan harga diri rendah.
Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat asosiet
melaporkan hasil pengkajiannya kepada ketua tim.
Di ruang perawat…
Lias : Bu, pengkajian sudah saya lakukan.
Thea : Oh, kemudian bagaimana hasilnya?
Lias : Ternyata masalah yang dihadapi oleh pasien banyak sekali Bu.
(sambil menggeleng – gelengkan kepalanya dan membuka hasil
pengkajian)
Lias : Pasien mengalami nyeri dada, gangguan tidur, susah makan, dan
gangguan konsep diri Bu.
Thea : Baiklah kalau bTheatu, mari kita lakukan validasi data, langsung ke
pasiennya saja ya..
Lias : Baik Bu.
Kepala tim dan perawat asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai
melakukan validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk
ronde keperawatan
Di ruang pasien…
Thea : Baik, terima kasih atas kerja samanya. Pak Pratiwi dan Bu Ayu
memang orang baik. Kita ketemu laagi besok yah Pak, Bu, untuk
melakukan ronde keperawatan.
Pratiwi : Oh, iya. Terima kasih Sus..
Thea : Iya, sama – sama Pak. Kami permisi dulu ya, Assalamu’alaikum..
Ayu : Wa’alaikumsalam.
Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. ronde tersebut dihadiri
oleh ketua tim, perawat asosiet, kepala ruang, dan perawat spesialis.
Di ruang perawat..
Ikas : Assalamu’alaikum, selamat pagi Bapak dan Ibu. Di pagi hari ini, kita
akan melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah
dijadwalkan sebelumnya. Langsung saja, silakan Bu Thea
membacakan data pasiennya..
Thea : Baik, terima kasih.. Assalamu’alaikum.. pasien dalam ronde
keperawatan kita kali ini adalah Tn. Pratiwi, dengan diagnosa medis
gagal jantung. Setelah dilakukan pengkajian kemarin oleh perawat
Lias, didapatkan data bahwa pasien ini mengalami nyeri pada dada,
susah tidur, tidak mau makan, dan mengalami gangguan konsep diri.
Lias : Gangguan konsep diri yang bagaimana Bu?
Thea : Jadi dia mengalami gangguan citra tubuh karena dia merasa tubuhnya
itu tidak berguna, pasien sakit – sakitan sudah sejak lama, jadi dia
tidak bisa bekerja. Dia juga sekarang umurnya hampir 40 tahun tetapi
belum menikah, jadi sekarang dia merasa minder. Mengalami harga
diri rendah juga.
Ikas : Iya, terima kasih kepada bu Thea, sebelum kita melakukan validasi
data, ada yang ingin ditanyakan?
Lias : Tidak Bu, cukup.
Ikas : OK, langsung saja kita ke pasiennya ya..
Tim ronde keperawatan menuju ke ruang pasien.
Di ruang pasien…
Ikas : Assalamu’alaikum.. Selamat pagi pak Pratiwi... Bagaimana? Bisa
tidur tadi malam?
Pratiwi : Wah, masih tidak bisa tidur Bu. Dada saya ini lho sakit banget
rasanya.
Ikas : Oh, bTheatu ya..
Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke
ruang perawat.
Di ruang perawat…
Ikas : Baik, tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan pasien
tersebut, bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul?
Lias : Kita harus melakukan rontgent dulu pada pasien Bu.
Thea : Iya, untuk mengetahui keadaan jantung. Apa perlu melakukan
cangkok jantung Bu
Lias : Saya belum bisa memastikan, kita lihat dulu saja hasilnya, baru saya
bisa menentukan.
Ikas : Untuk masalah gangguan konsep dirinya, kita diskusi dengan
keluarganya saja ya Bu Lias.
Lias : Iya Bu, Saya rasa itu perlu.
Pemecahan masalah pun telah ditemukan. Akhirnya keluarga klien diajak
untuk berdiskusi mengenai masalah gangguan konsep diri klien. Keluarga
diberi pengarahan bagaimana cara meningkatkan harga diri klien.
Setelah dilakukan diskusi dengan klien, tugas didelegasikan kepada perawat
asosiet.
Thea : Baik, perawat Lias, Anda sudah tahu apa yang akan Anda lakukan?
Lias : Sudah Bu.
Thea : OK, bagus.. Kalau bTheatu silakan nanti Anda lakukan tugas yang
harus Anda lakukan
Lias : Siap Bu.
Ikas : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima kasih atas
kerja samanya, semuanya bagus. Semoga masalah pasien kita dapat
segera teratasi. Wassalamu’alaikum.
Semua : Wa’alaikumsalam..
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat asosiet mulai
menjalankan tugasnya..
Sekian..
Terima kasih...

Anda mungkin juga menyukai