Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM EMS

On Board Diagnostic dengan MIL

Nama : Julian Eka Pradana


NIM : 16504241005

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
2019
A. Judul
On Board Diagnostic dengan MIL

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi terminal pada DLC
2. Melaksanakan prosedur persiapan untuk diagnosis menggnakan
MIL
3. Menampilkan kedipan MIL dalam menemukan penyebab masalah
engine
4. Menginterpretasikan kedipan MIL dalam menemukan
penyebab masalah engine

C. Alat dan bahan


1. Engine stand timor s515i
2. Engine toyota Avanza
3. Kabel jumper
4. Test lamp
5. Manual book

D. Dasar teori
Elektronik Control Unit (ECU) atau Electronic Control Modul (ECM) pada
Engine Management System berfungsi sebagai pusat control utama agar
mesin dapat memenuhi kebutuhannya sehingga menghasilkan performa yang
maksimal. Dengan dukungan dan pemanfaatan mikrokontroler, ECU dapat
melaksanakan fungsinya sebagai penghitung, pembanding dan evaluator data
– data masukan dari berbagai sensor yang ada. Selanjutnya ECU dapat
memberikan perintah eksekusi bagi beberapa kelompok actuator (seperti
Injector, coil Ignition/Igniter, Idle Speed Control Valve) untuk
mengaplikasikan hasil olah data yang dilakukan ECU begi mesin. Hasil yang
diperoleh dari kerja ECU tersebut adalah diperolehnya penggunaan bahan
baker yang lebih efektif dan efisien, peningkatan torsi dan daya engine,
kemudahan dalam pengendalian dan penurunan emisi gas buang yang
dihasilkan dari proses pembakaran.
Sebagai hasil dari perkembangan teknologi, ECU harus mampu bekerja
melayani engine dengan maksimal. Disamping itu, tuntutan kemudahan
dalam perawatan dan antisipasi terhadap kemungkinan gangguan yang
muncul harus dapat terakomodir dengan baik. Dengan demikian ECU harus
mamiliki fitur yang dapat membantu mempermudah teknisi dalam perawatan
dan perbaikan kendaraan, dapat menciptakan system peringatan kepada
pengendara apabila terjadi gangguan didalam system dan memiliki mode
pengaman untuk membantu pengendara mencapai bengkel terdekat pada
saat gangguan muncul pada saat pengendaraan.
Sistem Self Diagnosis pada kendaraan dapat diakses dengan menggunakan
dua cara yaitu dengan menggunakan scanner dan metode manual yaitu
memanfaatkan peralatan khusus (Special Service Tool / SST). Dengan
menggunakan scanner, gangguan pada system dapat diketahui secara
langsung dengan membaca informasi gangguan yang diberikan. Dengan
mengikuti prosedur yang ditampilkan pada monitor scanner, gangguan dapat
terbaca dan disertai dengan kode gangguannya. Akan tetapi harga scanner
yang sangat mahal, maka tidak semua tempat bengkel memilikinya.
Berbeda dengan scanner, metode manual tidak membutuhkan peralatan
yang mahal dimana SST yang dibutuhkan dapat dibuat dengan mudah.
Peralatan yang dibutuhkan hanya berupa kabel servis dan rangkaian lampu
(apabila tidak tersedia pada instrument panel) dengan daya rendah ( 1,5 – 3
watt). Disamping peralatan, hal yang penting diperlukan adalah menguasai
prosedur, dapat membaca kode-kode gangguan dan mengetahui terminal
pada kotak diagnosis. Untuk posisi terminal pada kotak diagnosis dan arti
kode-kode dapat diketahui dari buku petunjuk servis yang tersedia sesuai
dengan jenis kendaraannnya.
E. Data pemeriksaan
No Kode MIL Lokasi
1 12 TPS
2 13 MAPS
3 09 WTS
4 10 IATS

F. Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil kedipan lampu yang menunjukan
kode kerusakan 12, 13, 09, dan 10. Namun sebelum itu untuk dapat
melihat kode kerusakan yang ada, terdapat prosedur yang harus dilalui.
Prosedur tersebut yaitu :
1. Menghubungkan teminal Engine Test dan Ground, serta pasang
test lamp diantara terminal B+ dan Engine Fail pada kotak
diagnosis (lihat skema /gambar kotak diagnosis).

2. Memutar kunci kontak ke posisi “ON”, baca sinyal (kedipan lampu)


diagnosis pada Test Lamp (Malfunction Indicator Lamp /MIL) dan
baca referensi pada manual.
3. Memutar kunci kontak pada posisi “OFF”. Lepaskan salah
satu konektor pada sensor.
4. Hidupkan mesin beberapa saat dan baca kode diagnosis pada MIL.
5. Memasang kembali konektor yang terlepas.
6. Untuk menghilangkan data memory/ reset dapat dilakukan
dengan lepas kabel negative baterai atau Main Fuse pada kotak
sekering, minimal 20 detik.

Pada hasil percobaan didapatkan hasil kedipan MIL yang pertama yaitu
12. Bentuk kedipan lampu yaitu pertama lampu menyala 1 kali kemudian
jeda cukup lama dan kemudian berkedip kembali 2 kali. Selanjutnya
menyala kembali satu kali setelah jeda yang lama, dan disusul kedipan 2
kali lagi. Hasil ini menandakan bahwa terdapat kerusakan pada sensor
yaitu TPS. Pada kasus ini TPS memang dilepas connectornya.

Pada kesempatan selanjutnya yaitu melepas connector MAPS. Hasilnya


kedipan berubah menjadi kedipan satu kali, kemudian jeda, dan disusul
kedipan lampu 3 kali. Dan kode kerusakannya yaitu 13. Setelah Praktik
dengan percobaan ini dilakukan terdapat beberapa kemungkinan
kerusakan yang mungkin terjadi pada stau kendaraan.

Kerusakan pada suatu kendaraan dapat terjadi karena sensor maupun


aktuatornya. Untuk kerusakan tersebut dapat dikarekan beberapa alasan.
Yang pertama yaitu terjadi kerusakan pada komponen terkait baik sensor
maupun aktuator. Kemudian yang kedua yaitu rangkaiannya seperti
rangkaian power dari suatu sensor atau jalur signal dari suatu sensor.
Tentu saja kerusakan ini harus dilakukan pengamatan lebih lanjut pada
komponen yang ditunjukan oleh MIL terjadi kerusakan.

G. Kesimpulan
Malfunction indicator lamp merupakan salah satu bentuk dari self
diagnostic pada suatu kendaraan. MIL ini berfungsi mengetahui bagian apa
yang mengalami kerusakan atau gangguan. Gangguan ini
direpresentasikan oleh sistem dalam bentuk kedipan lampu.
MIL ini dapat dilakukan salah satunya dengan menghubungkan dengan
kabel jumper teminal Engine Test dan Ground, serta pasang test lamp
diantara terminal B+ dan Engine Fail pada kotak diagnosis. Lampu akan
berkedip jika terjadi permsalahan baik pada sensor maupun pada aktuator.
Jumlah kedipan ini merupakan sebuah kode dari kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai