Sidang kedua BPUPKI dilkasanakan pada tanggal 10 juli 1945. IR. Soekarno diminta untuk menjelaskan kesepakatan tanggal 22 juni 1945 (piagam jakarta) dan perumusan UUD berdasarkan pasal demi pasal dan penjelasannya. Sidang BPUPKI kedua juga berhasil menentukan bentuk negara idonesia sebagai negara republik yang disepakati oleh 55 dari 64 orang yang hadir dalam sidang, serta wilayah negara yang disepakati oleh hindia belanda yaitu ditambah papua dan timor leste. B. Pembentukan PPKI Pada Agustus 1945, posisi Jepang semakin rawan dan terancam oleh kekuatan Sekutu. Pada 7 Agustus 1945, atas persetujuan Komando Tertinggi Jepang untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di Saigon, telah dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Iinkai. Panitia ini semula ber anggotakan 21 orang. Namun atas usul Ir, Soekarno, ditambah 6 orang sehingga jumlahnya menjadi 27 orang. Panitia ini diketuai oleh Ir, Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya. C. Lahirnya Negara Indonesia Dalam pelkasanaan Proklamasi terdapat perbedaan antara golongan tua dan golongan muda tentang perbedaan waktu untuk melakukan proklamasi kemerdekaan indonesia. Golongan muda dengan anggota Soekarni, Adam Malik, Kusnaini, sultan Syahrir, Sayuti melik, Soearsono, Soepomo,dll mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilakukan agar terhindar dari pengaruh dari jepang dengan cara mengamankan Ir. Soekarno ke rengasdengklok agar dapat segera melakukan proklamasi kemerdekaan, hingga pada akhirnya proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945. D. Sidang PPKI Pertama 18 Agustus 1945 Sidang PPKI Pertama dilakukan pada tenggal 18 Agustus 1945 dengan hasil sidang sebagai berikut: Pengesahan UUD 1945 Sidang PPKI pertama dilaksanakan di sebuah Gedung Cuo Sangi In di Jalan Pejambon. Pada rapat ini Soekarno-Hatta meminta sejumlah tokoh untuk merevisi ulang kembali piagam Jakarta, khusunya pada kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” . Hal tersebut memicu rasa keberatan bagi pemeluk agama lain ( selain agama Islam). Akhirnya setelah melakukan perundingan yang dilakukan kurang lebih selama 15 menit yang dipimpin oleh Bung Hatta semua tokoh mencapai kesepakatan untuk merubahnyamenjadi “ Ketuhanan Yang Maha Esa”. Penetapan Ir.Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden . Penetapan Soekarno-Hatta sebagai presiden dan wakil presiden diusulkan oleh Otto Iskandardinata secara aklamasi.