Anda di halaman 1dari 3

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di Toko Pak Muji, beliau menggunakan metode

FIFO dikarenakan menghindari kerusakan barang jika disimpan terlalu lama sehingga
kualitas barang selalu terjaga. Metode FIFO dilakukan dengan cara menjual barang yang
pertama dibeli terlebih dahulu.

Mohon ijin memberikan ilustrasi pencatatan persediaan barang dagangan dengan metode
periodik dan perpetual dengan asumsi arus harga pokok rata-rata, FIFO dan LIFO

P.D. MUJI MAKMUR, Perusahaan Dagang yang memperdagangkan obat batik dan
malam. Memiliki persediaan dan pembelian Malam dalam bulan Agustus 2019 sebagai
berikut.

1 Agustus 2019 Persediaan awal 20 buah @ Rp 40.000,00 = Rp 800.000,00


3 Agustus 2019 Pembelian 20 buah @ Rp 50.000,00 = Rp 1.000.000,00
5 Agustus 2019 Penjualan 30 buah
7 Agustus 2019 Pembelian 20 buah @ Rp 42.000,00 = Rp 840.000,00
Total 60 buah Rp 2.640.000,00

1. Sistim periodik
a. Metode FIFO (First In First Out)
Jumlah persediaan awal dan pembelian 60 buah = Rp 2.640.000,00
Jumlah penjualan 30 buah
Persediaan Akhir 30 buah

Persediaan tersebut terdiri dari :


Pembelian tanggal 3 Agustus 2019 10 buah @ Rp 50.000,00 = Rp 500.000,00
Pembelian tanggal 7 Agustus 2019 20 buah @ Rp 42.000,00 = Rp 840.000,00
Nilai persediaan akhir = Rp 1.340.000,00
Harga Pokok Penjualan = Rp 1.300.000,00

b. Metode LIFO (Last In First Out)


Jumlah persediaan awal dan pembelian 60 buah = Rp 2.640.000,00
Jumlah penjualan 30 buah
Persediaan Akhir 30 buah

Persediaan tersebut terdiri dari :


Persediaan awal tanggal 1 Agustus 2019 10 buah @ Rp 40.000,00 = Rp 400.000,00
Pembelian tanggal 7 Agustus 2019 20 buah @ Rp 50.000,00 = Rp 1.000.000,00

Nilai persediaan akhir = Rp 1.400.000,00


Harga Pokok Penjualan = Rp 1.240.000,00
c. Metode Rata-rata Tertimbang
Jumlah persediaan awal dan pembelian 60 buah = Rp 2.640.000,00
Jumlah penjualan 40 buah
Persediaan Akhir 30 buah

Harga rata-rata per buah = Jumlah harga per buah


Banyaknya pembelian

= Rp 800.000,00 + Rp 1.000.000,00 + Rp 840.000


60 buah
= Rp 44.000,00
Persediaan tersebut terdiri dari :
Persediaan awal tanggal 1 Agustus 2019 20 buah @ 44.000,00 = Rp 880.000,00
Pembelian tanggal 3 Agustus 2019 10 buah @ Rp 44.000,00 = Rp 440.000,00

Nilai persediaan akhir = Rp 1.320.000,00


Harga Pokok Penjualan = Rp 1.320.000,00
2. sistem perpetual
a. Metode FIFO (First In First Out)
(Dalam Ribuah Rupiah)
PEMASUKAN PENGELUARAN SALDO
TGL KETERANGAN HARGA HARGA HARGA
BUAH JUMLAH BUAH JUMLAH BUAH JUMLAH
PER PER PER
PERSEDIAAN
01-Ags-19 AWAL 20 40 800
03-Ags-19 PEMBELIAN 20 50 1000 20 50 1000
05-Ags-19 PENJUALAN 20 40 800 10 50 500
10 50 500
07-Ags-19 PEMBELIAN 20 42 840 10 50 500
20 42 840
HPP 30 1.300
PERSEDIAAN
AKHIR 30 1.340

b. Metode LIFO (Last In First Out)


(Dalam Ribuah Rupiah)
PEMASUKAN PENGELUARAN SALDO
TGL KETERANGAN HARGA HARGA HARGA
BUAH PER JUMLAH BUAH PER JUMLAH BUAH PER JUMLAH
PERSEDIAAN
01-Ags-19 AWAL 20 40 800
03-Ags-19 PEMBELIAN 20 50 1000 20 50 1000
05-Ags-19 PENJUALAN 20 50 1.000 10 50 500
10 40 400
7-Ags-19 PEMBELIAN 20 42 840 10 40 400
20 84 840
HARGA POKOK
PENJUALAN 30 1.400
PERSEDIAAN AKHIR 30 1.240

c. Metode Rata-rata Bergerak


(Dalam Ribuah Rupiah)
PEMASUKAN PENGELUARAN SALDO
TGL KETERANGAN HARGA HARGA HARGA
BUAH JUMLAH BUAH JUMLAH BUAH JUMLAH
PER PER PER
01-Jul- PERSEDIAAN
19 AWAL 20 40 800
03-Jul-
19 PEMBELIAN 20 50 1.000 40 44 1760
05-Jul-
19 PENJUALAN 30 44 1.320 10 44 440
07-Jul-
19 PEMBELIAN 20 42 840 30 44 1.320
HARGA POKOK
PENJUALAN 30 1.320
PERSEDIAAN AKHIR 30 1.320

Anda mungkin juga menyukai