Anda di halaman 1dari 2

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN


A. SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian tentang

pengaruh fisitoterapi dada terhadap frekuensi nafas pada pasien TB

Paru di RSUD Cibabat yang dilakukan pada tanggal 21-24 September

2019 terhadap 10 responden dengan tujuan umum untuk mengetahui

pengaruh fisioterapi dada terhadap frekuensi nafas pada pasien TB

Paru di Ruang D3 RSUD Cibabat maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Gambaran frekuensi nafas pasien TB Paru sebelum diberikan

fisioterapi dada didapatkan bahwa nilai frekuensi nafas responden

sebelum diberikan fisioterapi dada seluruhnya yaitu 10 orang

(100%) memiliki frekuensi nafas diatas normal.

2. Gambaran frekuensi nafas pasien TB Paru setelah sebelum

diberikan fisioterapi dada didapatkan bahwa nilai frekuensi nafas

responden hampir seluruhnya responden yang memiliki frekuensi

nafas normal yaitu 8 orang (80%).

3. Dari hasil analisa bivariat didapatkan nilai p (0.0000) < α (0.05).

Hal ini menunjukkan ada pengaruh fisioterapi dada terhadap

frekuensi nafas pada pasien TB Paru di Ruang D3 RSUD Cibabat.

B. SARAN

1. Bagi Rumah D3 RSUD Cibabat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pilihan terapi yang

disarankan oleh perawat sehingga menjadi bagian dari intervensi

mandiri keperawatan untuk mempertahankan frekuensi pernafasan

44
45

pasien dalam rentang normal pada pasien yang mengalami

ketidakefektifan pola nafas khususnya pasien-pasien TB Paru.

2. Bagi Pasien TB Paru

fisoterapi dada ini sebagai salah satu terapi alternatif untuk

mempertahankan frekuensi nafas. Diharapkan pasien gagal ginjal

kronik dapat mengaplikasikan fisioterapi dada yang telah diberikan di

rumah secara rutin.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan

penelitian dengan menggunakan group kontrol (2 kelompok) ataupun

meneliti mengenai perbandingan fisioterapi dada dengan terapi

modalitas yang lain.

Anda mungkin juga menyukai