PENDAHULUAN
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB) sampai saat
ini masih merupakan paling banyak. karena dapat mengakibatkan penyakit hati
sekitar 2 miliar penduduk dunia pernah terinfeksi virus hepatitis hepatitis B dan 360
juta orang sebagai pengidap (carier) HBsAg dan 220 juta (78%) diantaranya terdapat
di Asia. Lima ratus ribu hingga 750 ribu orang diduga akan meninggal karena sirosis
5-10 % dari total penduduk atau setara dengan 13,5 juta penderita. Jumlah ini
membuat Indonesia termasuk daerah endemis sedang sampai tinggi (3-17%), dan
virus hepatitis B (surface karena sirosis hepatis atau berkembang menjadi kanker
respon imun sel inang sehinggga terbentuk anti-HBs, yaitu sebagai komponen
antibodi yang mampu menghambat penempelan virus dan masuknya VHB kedalam
sel inang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Vaksinasi
memberikan paparan antigen yang berasal dari suatu pathogen antigen yang
s e j u m l a h k e c i l b a h a n ya n g m e n ye r u p a i o r g a n i s m e p a t h o g e n
k e m u d i a n m e n yi m p a n n ya d a l a m m e m o r i s e l i m u n s e h i n g g a
m e n g h a n c u r k a n n ya j i k a t e r p a p a r k e m b a l i o l e h p a t h o g e n
yang sama.
V a k s i n t e r b a g i m e n j a d i v a k s i n ya n g d i l e m a h k a n d a n
v a k s i n ya n g t e l a h d i m a t i k a n . V a k s i n i n a k t i f d i b a g i l e b i h
v a k s i n k o n j u g a t ( b e r a s a l d a r i p o l i s a k a r i d a m u r n i ya n g
2.2 Hepatitis B
perinatal atau pada awal masa kanak-kanak. Infeksi kronik VHB merupakan
suatu proses dinamis dengan terjadi interaksi antara virus, hepatosit dan
saliva, dan cairan tubuh lainnya sehingga cara transmisi hepatitis B yaitu
seperti sisir, pisau cukur, alat makan, sikat gigi, tato, akupuntur, tindik, alat
yang berat seperti muntah darah dan koma. Pada hepatitis akut gejala amat
ringan dan apabila ada gejala, maka gejala itu seperti gejala influenza. Gejala
itu berupa demam ringan, mual, lemas, hilang nafsu makan, mata jadi kuning,
kencing berwarna gelap, diare dan nyeri otot. Pada sebagian kecil gejala
kematian. Infeksi hepatitis B yang didapatkan pada masa perinatal dan balita
biasanya asimtomatik dan dapat menjadi kronik pada 90% kasus. Sekitar
30% infeksi hepatitis B yang terjadi pada orang dewasa akan menimbulkan
ikterus dan pada 0,1-0,5% dapat berkembang menjadi fulminan. Pada orang
dewasa 95% kasus akan sembuh dengan sempurna yang ditandai dengan
Vaksin yang aman dan efektif terhadap hepatitis B sudah ada sejak
tahun 1982. Zat yang aktif dalam vaksin hepatitis B merupakan protein dari
- Pasien yang sedang sakit akut dengan derajat sedang atau berat dengan
atau tanpa demam disarankan untuk menunda pemberian vaksin
hepatitis B sampai keadaan teratasi. 5
- Pasien dengan imunosupresi, seperti pasien HIV, penyakit hepar
kronik, penyakit ginjal kronik, dan diabetes juga tidak memiliki respon
imunogenitas yang baik sehingga efektivitas vaksin dapat berkurang.
Akan tetapi, pada pasien kelompok ini, vaksin hepatitis B tetap
diberikan.
- Pemberian kepada bayi prematur dengan berat < 2000 gram perlu
diperhatikan karena biasanya tidak berespon baik terhadap vaksin. Pada
satu bulan.
A. Jenis Vaksin
tipe b (Hib) dan / atau polioielitis tidak aktif (IPV) dalam beberapa
penyakit lain.
B. Dosis Vaksin
Dewasa
Anak-anak
c. Jadwal Pemberian
aspek anterolateral paha untuk bayi atau ke dalam otot deltoid untuk
otot gluteal tidak dianjurkan karena rute ini telah dikaitkan dengan
vertikal dari ibu ke anak. Infeksi dapat dicegah dengan vaksinasi dan
DNA load tinggi) sebaiknya diberikan HBIG dan vaksin untuk bayi.
Bagi bayi yang ibunya HbeAg positif berisiko tinggi menjadi infeksi
HBV kronik.
dari ibu kepada bayinya. Ada dua tipe vaksin Hepatitis B yang
1. Bayi yang lahir dari ibu yang tidak diketahui status HbsAg nya
mendapatkan 5 mcg (0,5 ml) vaksin rekombinan atau 10 mcg (0,5 ml)
vaksin asal plasma dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua
diberikan pada umur 1-2 bulan dan dosis ketiga pada umur 6 bulan.
2. Bayi yang lahir dari ibu HbsAg positif mendapatkan 0,5 ml HBIg
dalam waktu 12 jam setelah lahir dan 5 mcg (0,5 ml) vaksin
rekombinan. Dosis kedua diberikan pada umur 1-2 bulan dan dosis
3. Bayi yang lahir dari ibu dengan HbsAg negatif diberi dosis
2 bulan. Dosis kedua diberikan pada umur 1-4 bulan, sedangkan dosis
efektivitas.
pada 24 jam pertama pada bayi yang sehat. Untuk bayi prematur
sesuai jadwal yang ada, vaksin tetap diberikan dalam 3 dosis dengan
jarak yang disarankan antara dosis pertama dengan dosis kedua adalah
minggu.