Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN daan yang mencolok antara golongan orang

Pembangunan ekonomi pada ha- kaya dan orang miskin dalam hal distribusi
kekatnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, distribusi kesejahteraan, latar
kesejahteraan masyarakat, dalam rangka belakang pendidikan, jenis pekerjaan, ting-
meningkatkan kesejahteraan masyarakat kat kepuasan dan kebahagiaan hidup (Adrei
maka diperlukan pertumbuhan ekono-mi dan Craciun, 2014).
yang meningkat dan distribusi pen-dapatan Kesenjangan pembangunan ekonomi
yang lebih merata. Peningkatan dan antar kabupaten/kota di Provinsi Jambi
pertumbuhan perekonomian daerah akan berdasarkan data PDRB antar
membawa pengaruh terhadap pe- kabupaten/Kota di Provinsi Jambi dapat
ningkatan kesejahteraan rakyat di daerah dilihat dari nilai PDRB antar ka-bupaten/kota
(Raswita & Made, 2013). Hubungan antara berbeda-beda dan selama tiga tahun terakhir
ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi nilai PDRB tiap-tiap kabupaten/kota
adalah topik ekonomi pembangunan dan mengalami peningkatan. Pada Tahun 2018,
isu pemerintahan yang menarik di negara Kab. Tanjung Jabung Timur memiliki nilai
berkembang. Hal ini dikarenakan adanya PDRB tertinggi kemudian diikuti oleh, Kab.
keterkaitan yang erat antara kedua variabel Tanjung Jabung Barat, Kota Sungai penuh,
ini dalam kehidupan masyarakat dan stabi- Kab. Batanghari, Kab. Muaro Jambi, Kab.
litas sosial (Das et al, 2014 dan Dewanto et Sarolangun, Kab. Bungo, Kota Jambi, Kab.
al, 2014). Tebo, Kab. Kerinci dimana Kab. Merangin
memiliki nilai PDRB terendah.
Ketimpangan pembangunan antara
Selama sembilan tahun terakhir yaitu
daerah yang satu dengan daerah yang lain-
nya berdampak pada keseimbangan perpu- dari tahun 2010 sampai dengan 2018 laju
taran kegiatan ekonomi yang berpengaruh pertum-buhan ekonomi di tiap Kabupaten/
pada ketimpangan kemakmuran antar da- Kota mengalami naik turun yang berbeda
erah yang bersangkutan. Tambunan (2001) antar Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi.
menyatakan terkonsentrasinya kegiatan Misalnya pada tahun 2018 nilai laju PDRB
ekonomi pada suatu daerah tertentu seca- tertinggi adalah di Kota Jambi, Kota Jambi,
ra langsung berdampak pada ketimpangan Kab. Bungo, Kab. Merangin, Kab. Kerinci,
pandapatan antar daerah sehingga tercipta Kab. Muaro Jambi, Kab. Batanghari, Kota
kondisi dimana daerah yang menjadi pusat Sungai penuh, Kab. Tebo, Kab. Tanjung
konsentrasi kegiatan ekonomi akan lebih Jabung Timur, Kab. Tanjung Jabung Barat,
mampu memberikan pendapatan yang le- dan laju pertumbuhan ekono-mi terendah
bih tinggi kepada masyarakatnya sehing-ga yaitu di Kab. Sarolangun. Perbedaan tingkat
masyarakatnya relatif lebih makmur, pembangunan yang ditunjukkan dengan
sementara disisi lain daerah yang bukan perbedaan nilai PDRB dan laju PDRB antar
merupakan pusat kegiatan ekonomi hanya daerah akan membawa dam-pak perbedaan
mampu memberikan pendapatan yang ren- tingkat kesejahteraan antar daerah yang pada
dah sehingga berakibat relatif rendah pula akhirnya menyebabkan ketimpangan regional
kemakmuran masyarakatnya. antar daerah semakin lebar serta dapat
menghambat pembangu-nan ekonomi
Oleh karena itu upaya mewujudkan
daerah.
pemerataan ketimpangan pembangunan
antar daerah menjadi sangat penting agar Menurut Adam Smith (ahli ekono-mi
tujuan dari pembangunan yakni peningka- klasik), ada dua aspek utama pertum-buhan
tan ketersediaan serta perluasan distribu-si ekonomi yaitu (1) pertumbuhan output
barang kebutuhan pokok, peningkatan (GDP) total dan (2) pertumbuhan
standar hidup masyarakat dapat terwujud penduduk. Kedua aspek tersebut berkaitan
secara bersama-sama baik pada tingkat re- satu sama lainnya. Berkaitan dengan per-
gional maupun nasional. Disparitas secara tumbuhan output total, Smith melihat sis-
ekonomi diartikan sebagai adanya perbe- tem produksi suatu negara terdiri dari tiga
unsur pokok yaitu sumber daya alam yang
tersedia, sumber daya manusiawi (jumlah
penduduk) dan stok barang kapital yang ada . cal progress) merupakan sumber pertum-
Sumber- sumber alam yang tersedia buhan ekonomi yang paling penting,
merupakan wadah yang paling mendasar dari karena dengan kemajuan teknologi akan
kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah ditemu-kan cara baru ataupun teknologi
sumber-sumber alam yang tersedia baru untuk menggantikan cara-cara lama
merupakan batas maksimum bagi pertum- sehingga dapat meningkatkan
buhan perekonomian tersebut. Artinya, se- pertumbuhan ekonomi dengan cepat.
lama sumber-sumber ini belum sepenuhnya Menurut Adelman dan Morris (1973)
dimanfaatkan, yang memegang peranan da- secara umum yang menyebabkan ketidak-
lam proses produksi adalah dua unsur pro- merataan distribusi pendapatan di negara
duksi yang lain, yaitu jumlah penduduk dan sedang berkembang adalah pertambahan
stok kapital yang ada. penduduk yang tinggi yang mengakibatkan
Menurut Kuznets dalam Todaro (2004), menurunnya pendapatan perkapita, inflasi
pertumbuhan ekonomi (economic growth) yang dikarenakan pendapatan uang bertam-
adalah kenaikan kapasitas dalam jangka bah tetapi tidak diikuti secara proporsional
panjang dari negara yang bersang-kutan dengan pertambahan produksi barang-ba-
untuk menyediakan berbagai barang rang, ketidakmerataan pembangunan antar
ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan daerah, capital intensif sehingga persentase
kapasitas di tentukan oleh adanya kemajuan pendapatan modal dari harta tambahan le-bih
atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, besar dibandingkan persentase penda-patan
institusi (kelembagaan), dan ideologis ter- yang berasal dari kerja sehingga pen-
hadap berbagai tuntutan keadaan yang ada. gangguran bertambah, rendahnya mobilitas
Selain itu, Todaro (2003) menyatakan sosial, kebijakan industri substitusi impor
ada 3 faktor dalam pertumbuhan ekonomi di yang berakibat pada peningkatan harga
setiap negara yakni; (1) Akumulasi mo-dal barang hasil industri, memburuknya nilai
(capital accumulation), meliputi semua jenis tukar bagi negara sedang berkembang den-
investasi baru yang ditanamkan pada pabrik gan negara maju, dan hancurnya industri-
baru, tanah, peralatan fisik dan pem-bagian industri kerajinan rakyat, dan lain-lain (Ar-
sumber daya manusia juga dapat me- syad, 2004).
ningkatkan kualitasnya, sehingga pada ak- Kuncoro (2004) melakukan penelitian
hirnya akan membawa dampak positif yang tentang pertumbuhan ekonomi dan ketim-
sama terhadap angka produksi. Akumulasi pangan antar kecamatan : kasus kabupaten
modal terjadi apabila sebagian dari penda- Banyumas, Jawa Tengah. Hasil penelitian
patan diinvestasikan kembali dengan tujuan menunjukkan bahwa (1) berdasarkan ti-
memperbesar output atau pendapatan pada pologi daerah menurut pertumbuhan dan
masa yang akan datang; (2) Pertumbuhan pendapatan per kapita, daerah/kecamatan di
penduduk (growth in population) maksud- Kabupaten Banyumas dapat diklasifikasi-kan
nya adalah dengan pertumbuhan penduduk menjadi empat kelompok, yaitu daerah cepat
diikuti oleh pertumbuhan tenaga kerja se- maju dan cepat tumbuh, daerah yang maju
bagai salah satu faktor positif yang memacu tertekan, daerah yang berkembang ce-pat,
pertumbuhan ekonomi. Ini berarti dengan dan daerah tertinggal, (2) Pada periode
pertambahan penduduk akan menambah pengamatan 1993-2000, terjadi kecende-
jumlah produktifitas. Pertumbuhan pen- rungan peningkatan ketimpangan, baik dia-
duduk yang lebih besar akan menyebab-kan nalisis dengan indeks Williamson maupun
pertumbuhan pasar domestik menjadi lebih dengan indeks entropi theil. Ketimpangan ini
besar, namun positif atau negatifnya salah satu disebabkan oleh konsentrasi
pertumbuhan penduduk dalam pembangu- aktivitas ekonomi secara spasial., (3) Hipo-
nan ekonomi sepenuhnya tergantung pada tesis Kuznets mengenai ketimpangan yang
kemampuan sistem perekonomian tersebut berbentuk U-terbalik
untuk menyerap setiap tambahan angkatan Kuznets (1995) menemukan bahwa
kerja; (3) Kemajuan teknologi (technologi- ada hubungan antara pertumbuhan eko-
nomi dan perbedaan pendapatan berupa konstan di Jambi dari tahun 2010 sampai
kurva berbentuk ”U-terbalik” yaitu proses dengan 2018, Pertumbuhan Ekonomi
pertumbuhan melalui perluasan sektor kabupaten di Provinsi Jambi dari tahun 2010
modern yang pada awalnya mengakibatkan sampai dengan 2018, Perkembangan jumlah
pe-ningkatan perbedaan pendapatan di penduduk tiap kabupaten di Jambi dari
antara rumah tangga, kemudian mencapai tahun 2010 sampai dengan 2018. Teknik
tingkat pendapatan rata-rata tertentu. Selain analisis data menggunakan Indeks
faktor-faktor sosial, ekonomi dan politik ada Williamson, In-deks Etropi Theil, Hipotesis
dua faktor penting yang mempengaruhi pola Kuznets.
tersebut, yaitu terpusatnya modal pada Ketimpangan pembangunan (kesen-
kelompok panda-patan tinggi dan pergeseran jangan) antar kabupaten/kota di Provinsi
penduduk dari sektor pertanian tradisional Jambi akan dianalisa dengan menggunakan
menuju sektor industri modern (Sutarno, Indeks Ketimpangan Wil-liamson dengan
2002). formula sebagai berikut (syafrizal, 2008):
Bahasan mengenai hubungan antara
ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi
mulai mengemuka ketika ekonom Simon ………………….. (1)
Kuznets mengemukakan hipotesis U ter-balik
Keterangan :
(Galbraith dan Kum, 2018). Kuznets
Yi : PDRB per kapita di kabupaten/kota i,
mengatakan bahwa mula-mula ketika pem- Y : PDRB per kapita rata-rata Jambi,
bangunan di mulai distribusi pendapatan
i : Jumlah penduduk di Kabupaten/kota i n
tidak merata, namun setelah mencapai sua-tu : merupakan Jumlah penduduk Provinsi
tingkat pembangunan tertentu distribusi f
Jambi.
pendapatan makin merata (Kuncoro, 2004). Angka indeks ketimpangan william-
Seolah-olah dalam jangka pendek ada ko- son yang semakin kecil atau mendekati nol
relasi positif antara pertumbuhan ekonomi menunjukkan ketimpangan yang semakin
dan ketimpangan distribusi pendapatan, kecil atau pembangunan antar wilayah se-
artinya pertumbuhan ekonomi akan diikuti makin merata dan bila semakin jauh dari
dengan meningkatnya ketimpangan distri- titik nol (mendekati satu) menunjukkan
busi pendapatan. Namun dalam jangka pan- ketimpangan yang semakin melebar. Anali-
jang hubungan keduanya menjadi korelasi sa ketimpangan pendapatan regional antar
negatif, artinya peningkatan pendapatan akan wilayah di kabupaten/kota juga ddapat di-
diikuti dengan penurunan ketimpan-gan hitung menggunakan Indeks Entropi Theil
distribusi pendapatan (Todaro, 2004). (Kuncoro : 2004) dengan rumus sebagai be-
Kuznets mengatakan bahwa pada ta- rikut :
hap awal pertumbuhan ekonomi, distribusi
pendapatan cenderung memburuk, namun (2)
pada tahap selanjutnya, distribusi pendapa-
tannya akan membaik. Hipotesis Kuznets
I (y) : Indeks Entropi Theil
dapat dibuktikan dengan membuat grafik
antara pertumbuhan PDRB dan indeks ke- yj : PDRB per kapita kabupaten/kota,
timpangan (Kuncoro, 2004). Y : Rata-rata PDRB per kapita
METODE PENELITIAN Provinsi Jambi,
Jenis Penelitian ini adalah kuantitaif. xj : Jumlah penduduk
Jenis data yang digunakan adalah data se- kabupaten/ kota
kunder yang didapat secara langsung dari
Badan Pusat Statistik (BPS), yang meliputi X : Jumlah penduduk Provinsi
PDRB per kapita di Provinsi Jambi 2010 Jambi
sampai dengan 2018, PDRB Per Kapita tiap
kabupaten atas dasar harga
Indeks entropi theil yang semakin besar maka korelasinya sangat kuat tetapi negativ. r
menunjukkan ketimpangan yang se-makin bertanda negativ (-) artinya hubungan antara
besar pula, demikian pula sebaliknya bila dua variabel berlawanan, dengan kata lain
indeksnya semakin kecil, maka ketim-pangan yaitu apabila nilai variabel yang satu tu-run
akan semakin rendah/ kecil atau dengan kata maka nilai variabel yang lain naik, atau
lain semakin merata. Indeks ketimpangan sebaliknya. Untuk memastikan apakah Ho
entropi theil tidak memiliki batas atas atau atau Ha yang diterima maka digunakan uji
batas bawah, hanya apabila semakin besar dua arah dengan tingkat signifikan 0.01. Ke-
nilainya, maka semakin tim-pang dan putusan Ho diterima apabila – t (α/2) < t uji
semakin kecil nilainya maka se-makin merata. <+1 (α/2).
Selanjutnya analisis yang digunakan
adalah hipotesis Kuznets yang lebih dikenal HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan kurva U terbalik dibuktikan den-gan Untuk mengetahu ketimpangan pem-
melihat hubungan antara pertumbuhan bangunan dibeberapa wilayah sudah dila-
ekonomi dengan Indeks Williamson. Persy- kukan oleh beberapa peneliti. Ada beberapa
aratan yang harus dipenuhi agar hubungan alat analisis yang dapat digunakan untuk
antara pertumbuhan ekonomi dengan per- menentukan kesenjangan pembangunan
tumbuhan ekonomi kuadrat Provinsi Jambi ekonomi dan ketimpangan pendapatan,
sebagai variabel independen memiliki bentuk antara lain dengan menggunakan Indeks
kurva U terbalik adalah β2 bernilai negatif. Williamson (Williamson, 1965 dan Sjafri-zal,
Dari hasil regresi kuadratik (quadratic 2008), Koefisien Gini (Arsyad, 2004), Indeks
regression analysis) diperoleh persamaan Kuznets, Indeks Oshima, dan Indeks Entropi
regresi. Theil (Ying, 2000 dan Akita, 2000)
Selain melakukan analisis tentang . Pada penelitian ini akan jelaskan tentang
pembuktian Kurva Kuznetz, akan dilakukan hasil analisis ketimpangan pembangunan
pula analisis korelasi pearson untuk melihat yang akan dianalisis dengan menggunakan
hubungan antara variabel pertumbuhan Indeks Williamson dan hasil analisis ketim-
ekonomi dan ketimpangan pembangunan pangan pendapatan yang akan dianalisis
(indeks Williamson). Rumus untuk meng- dengan menggunakan Indeks Entropi Theil.
hitung korelasi pearson adalah sebagai be- Besar kecilnya ketimpangan PDRB per
rikut : (Subagyo dan Djarwanto, 2005:288). kapita antar Kabupaten/Kota memberikan
Nilai r dapat bervariasi dari -1 mela-lui 0 gambaran perkembangan pembangunan di
hingga +1. Bila r = 0 atau mendekati 0 maka Provinsi Jambi. Keberhasilan ekonomi
hubungan antara dua variabel sangat lemah kabupaten/kota di Provinsi Jambi dalam
atau tidak ada hubungan sama seka-li. Bila mencapai pertumbu-han ekonomi tinggi
nilai r = +1 atau mendekati 1 maka hubungan dalam beberapa periode ternyata menghadapi
antara kedua variabel dikatakan positif dan permasalahan kesen-jangan ekonomi antar
sangat kuat. Nilai korelasi yang positif (+) Kabupaten/ Kota.
berarti arah hubungan varia-bel yang satu Pertumbuhan ekonomi merupakan
dengan yang lain adalah satu arah, dengan kunci untuk mengatasi masalah kemiskin-an,
kata lain apabila nilai variabel yang satu naik menurunkan tingkat pertumbuhan eko-nomi,
maka nilai variabel yang lain juga ikut naik. melindungi lingkungan dan memper-kuat
Jika r = -1 atau mendekati -1 tatanan sipil. Pertumbuhan ekonomi

…………………………………(3)
Keterangan rxy adalah Koefisien Korelasi, Xi merupakan Indeks Williamson, Yi
Pertumbu-han Ekonomi, dan n adalah Jumlah Observasi
diukur dari pertumbuhan PDRB suatu da- lainnya yang hanya menyajikan nilai tung-
erah. Semakin tinggi PDRB menunjukkan gal pada satu titik tertentu dan melihat ke-
semakin tinggi output barang dan jasa yang cenderungan pola kesenjangan pembangu-
dihasilkan. Tingkat kesejahteraan masyara- nan wilayah di Provinsi Jambi pada periode
kat dari sisi ekonomi dapat diukur dari se- 2010-2018. Perkembangan ke-timpangan
berapa besar PDRB perkapita yang diterima. pembangunan antar kabupaten/ kota di
Namun demikian, tingginya PDRB perka-pita Provinsi Jambi dapat juga dilihat sebagai
yang diterima tersebut belum mampu berikut :
menggambar kondisi kesejahteraan masya- Dari Gambar 1, Indeks Williamson
rakat yang sebenarnya. Mungkin saja terjadi Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.
nilai PDRB per kapita tinggi namun sebagi-an menunjukkan bahwa selama tiga tahun
besar PDRB perkapita tersebut dinikmati oleh terakhir dari tahun 2010 sampai dengan tahun
sebagian kecil masyarakat (Tambunan, 2001). 2018 hasil indeks williamson terus mengalami
Besar kecilnya ketimpangan PDRB peningkatan yaitu 0,534 ditahun 2010
perkapita antar kabupaten/kota memberi- meningkat menjadi 0,581 ditahun 2018.
kan gambaran tentang kondisi perkemban- Peningkatan ketimpangan pembangunan
gan pembangunan di wilayah Jambi. antar Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi salah
Gambaran tentang perkembangan satunya disebabkan oleh ketidaklancaran
pembangunan daerah di Provinsi Jambi dapat proses perdagangan dan mobilitas faktor
dilihat dari pemerataan PDRB perkapita antar produksi antar daerah merupakan salah satu
kabupaten/kota yang dianalisis dengan penyebab terjadinya ketimpangan wilayah.
menggunakan indeks Williamson. Formula Karena itu, kebija-kan dan upaya yang dapat
indeks Williamson menggunakan PDRB dilakukan untuk mengurangi ketimpangan
perkapita dan jumlah penduduk. Nilai indeks pembangunan adalah dengan memperlancar
Williamson dipero-leh antara nol dan satu mobilitas ba-rang dan faktor produksi antar
(0< IW <1 ). Angka indeks Williamson yang daerah. Upa-ya untuk mendorong kelancaran
semakin kecil atau mendekati nol mobilitas barang dan faktor produksi antar
menunjukkan ketimpan-gan yang semakin daerah da-pat dilakukan melalui penyebaran
kecil atau dengan kata lain makin merata, dan pemban-gunan prasarana dan sarana
apabila semakin jauh dari nol menunjukkan perhubungan keseluruh pelosok wilayah.
ketimpangan semakin melebar (Kuncoro, Prasarana per-hubungan yang dimaksudkan
2004). Dalam penelitian ini dipilih disini adalah fasilitas jalan, terminal,
menggunakan Indeks Williamson, karena pelabuhan laut ser-ta bandara udara guna
berbeda dengan yang mendorong proses perdagangan antar daerah
(Syafrizal, 2008).

Indeks Williamson
1.000
0.800
0.600 0.581
0.534 0.543 0.544 0.551 0.555 0.529 0.524 0.545
0.400
0.200
0.000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Indeks Williamson

Sumber : Data Sekunder (diolah)


Gambar 1. Indeks Williamson Kabupaten/kota di Provinsi Jambi Tahun 2010-2018
Serta terdapatnya penduduk busi pendapatan perkapita menurut Kabu-
transmigran yang datang ke Provinsi paten/ Kota di Provinsi Jambi mulai merata.
Jambi Kesenjangan pembangunan ekono- Namun, nilai indeks masih berada diatas
mi di Provinsi Jambi yang di 0,35 berarti kesenjangan pen-dapatan
hitung dengan menggunakan Indeks Wil- perkapita antar Kabupaten/ Kota di
liamson menunjukkan bahwa nilai indeks Provinsi Jambi menurt indikator yang
williamson dari tahun 2010-2018 mengalami ditetapkan oleh Bank Dunia masih belum
peningkatan. Nilai indeks williamson yang menunjukkan tingkat kemerataan yang
mengalami peningkatan ini nilainya men- baik
dekati nol berarti distribusi pembangunan Apabila dilihat dari gambar-gambar
ekonomi antar Kabupaten/ Kota semakin yang ditampilkan sebelumnya, didapat ha-
merata. sil kecenderungan peningkatan ketimpan-
Ketimpangan pendapatan antar Ka- gan dan kemudian mengalami penurunan
bupaten/ Kota di Provinsi Jambi akan ketimpangan , tetapi belum membuktikan
dianalisis dengan menggunakan indeks apakah hipotesis Kuznets berlaku atau
Entropi Theil, dimana dari hasil per-hitungan tidak di Provinsi Jambi artinya pada tahap
dapat diketahui terjadi atau tidak awal pertumbuhan, distribusi penda-patan
ketimpangan pendapatan antar Kabupaten/ cenderung memburuk dan ketim-pangan
Kota di Provinsi Jambi. akan meningkat, kemudian pada tahap
berikutnya ketimpangan tersebut akan
Perkembangan Ketimpangan Pendapatan mengalami penurunan dan pemera-taan
Di Provinsi Jambi Tahun 2010-2018 PDRB perkapita akan di capai (Todaro,
2004)..

Indeks Theil
1.7
1.5 1.494
1.376
1.3
1.24 1.2481.293
1.172
1.1 1.097
1.028
0.9 0.934
201020112012201320142015201620172018

Sumber : Data primer (diolah)


Sumber: Data primer diolah
Provinsi Jambi memili-ki sumber daya
alam yang melimpah serta sebagai daerah
otonomi sehingga kepentingan pemerintahan
Gambar 2. Hubungan Indeks Williamson
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi
Hal ini menyebabkan pemerintah daerah
Jambi Tahun 2010-2018
dapat mengambil kebi-jakan-kebijakan yang
disesuaikan dengan potensi serta kondisi di Gambar 2 menunjukkan bahwa Hi-
daerah, sehingga dapat meningkatkan kondisi potesis Kuznets dibuktikan dengan mem-
perekonomi-an didaerah yang ditunjukkan buat grafik antara pertumbuhan ekonomi
pula dengan berkurangnya ketimpangan dan indeks ketimpangan Williamson, den-
pendapatan atau semakin meratanya gan menjadikan pertumbuhan ekonomi
distribusi penda-patan antar penduduk . sebagai variabel independen dan indeks
Kesenjangan pendapatan perkapita ketimpangan williamson sebagai variabel
yang dihitung dengan menggunakan Indeks dependenUntuk mengetahui bagaimana
Entropi Theil menunjukkan bahwa nilai In-
deks Entropi Theil semakin kecil dari tahun
2010-2018. Apabila nilai indeks yang menu-
run semakin mendekati nol berarti distri-
52 Tutik Yuliani, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten di Kalimantan
Timur
hubungan antara pertumbuhan ekonomi bangunan antar kabupaten/kota di Provinsi
dengan indeks ketimpangan (indeks wil- Jambi tahun 2010-2018 dengan menggunakan
liamson) digunakan analisis korelasi per- Indeks Williamsom menun-jukkan bahwa
son. Berikut disajikan analisis tabel koefisi- nilai Indeks Williamson mengalami
en korelasi pearson. peningkatan, yaitu pada tahun 2010 nilai
Tabel 1 Korelasi Pearson antara Pertumbu- indek williamson sebesar 0,69, kemudian
ditahun 2011 ketimpangan tidak mengalami
han Ekonomi dengan Indeks Williamson
peningkatan dan pada tahun 2018
Korelasi Pertumbuhan Signifikan ketimpangannya menigkat menjadi 0.72.
Ekonomi Peningkatan ketimpangan pembangu-nan
Indeks -0,301 0.469 antar kabupaten/kota disebabkan oleh
Williamson perbedaan kandungan sumber daya alam,
perbedaan kondisi demografis, konsentrasi
Sumber: data diolah kegiatan ekonomi, dan alokasi dana pem-
Nilai korelasi positif menunjukkan bangunan antar wilayah.
bahwa arah hubungan antara variabel yang Ketimpangan pendapatan antar kabu-
satu dengan variabel yang lain adalah sea- paten/kota di Provinsi Jambi tahun 2010-2018
rah, yang artinya apabila variabel yang satu dianalisis dengan menggu-nakan Indeks
meningkat maka variabel yang lain juga Entropy Theil. Hasil analisis menunjukkan
mengalami peningkatan. Tetapi apabila ni- bahwa nilai indeks entropi theil semakin kecil
lai korelasi negatif maka hubungan antara dengan kata lain distri-busi pendapatan
dua variabel berlawanan artinya apabila ni- semakin merata dari tahun ketahun. Nilai
lai variabel yang satu turun maka nilai va- indeks yang menurun sema-kin mendekati
riabel yang lain akan meningkat, atau seba- nol berarti distribusi penda-patan perkapita
liknya. menurut kabupaten/kota di Provinsi Jambi
Dari hasil analisi korelasi pada tabel mulai merata. Namun, nilai indeks masih
diatas menunjukkan bahwa antara pertum- berada diatas 0 berarti kesenjangan
buhan ekonomi dengan indeks williamson pendapatan perkapita antar kabupaten/kota
memiliki hubungan negatif yang diperoleh di Provinsi Jambi menurut indikator yang
nilai -0,301, yang artinya jika pertumbuhan ditetapkan oleh Bank Dunia masih belum
ekonomi meningkat maka ketimpangan-nya menunjukkan tingkat kemerataan yang baik.
turun. Hasil penelitian ini sesuai den-gan Pada tahun 2010 (0,934) di tahun 2018 (1,494)
penelitian yang dilakukan oleh Sutarno dan dengan kata lain distribusi pendapatan di
Kuncoro (2004) tentang pertumbuhan Jambi selama sembilan tahun terakhir
ekonomi dan ketimpangan antar kecama-tan semakin menurun, meskipun mengala-mi
kasus kabupaten Banyumas Jawa Ten-gah. penurunan dari tahun ke tahun tetapi
Hasil penelitian tersebut menunjukkan ketimpangan pendapatan di Jambi masih jauh
bahwa Kurva Kuznets tentang U terbalik dari nol, sehingga dapat disimpulkan
berlaku di Kabupaten Banyumas artinya pada ketimpangannya sangat tinggi.
masa-masa awal pertumbuhan ketim-pangan Hipotesis Kuznets tentang U-terbalik
memburuk dan pada tahap -tahap berikutnya dianalisis dengan analisis Korelasi Pearson
ketimpangan menurun, tetapi pada waktu dalam menentukan korelasi (hubungan)
tertentu akan terjadi peningka-tan antara pertumbuhan ekonomi dengan in-
ketimpangan dan pada akhirnya menga-lami deks Williamson. Hasil analisis adalah se-
penurun lagi sehingga dapat dikatakan bagai berikut : Berdasarkan hasil analisis
peristiwa tersebut seperti berulang. korelasi(korelasi pearson) antara pertum-
buhan ekonomi dan indeks Williamson,
SIMPULAN disimpulkan bahwa pertumbuhan ekono-
Berdasarkan hasil analisis data dan mi memiliki nilai korelasi negatif sebesar -
pembahasan penelitian diketahui bahwa; 0,333 artinya hubungan antara dua variabel
Hasil analisis tentang ketimpangan pem-
berlawanan atau apabila pertumbuhan eko- edu/~econ270/taejoon.html. Diunduh pada
nomi meningkat maka ketimpangan pem- tanggal 3 Maret 2015
Jhingan, M.L. (1999). Ekonomi Pembangunan dan
bangunan Perencanaan (terjemahan). Edisi Ketujuh, Ja-
karta: PT. Raja Grafindo.
DAFTAR PUSTAKA Kuncoro, Mudrajad. (2001). Analisis Spasial dan Re-
Adelman, Irma., and Cynthia T.Morris. (1973). Eco- gional. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
nomic Growth and Social Equity in Develop- Kuncoro, Mudrajad. (2004). Otonomi dan Pembangu-
ing Countries. Stanford : Stanford University nan Daerah : Reformasi, Perencanaan, Strate-gi,
Press. dan Peluang. Jakarta : Erlangga
Adrei, Ana., and Liliana Craciun. (2014). Inequality Kuznets, S. (1955). Economic Growth and Income In-
and economic growth: theoretical and op- equality. American Economic Review
erational approach. Theoretical and Applied Madani, R.A. (2005). Transformasi Struktural Dan Ke-
Economics Volume XXII (2015), No. 1(602), pp. timpangan Antar Kabupaten/Kota Di Daerah
177-186. Istimewa Yogyakarta. Tesis. Program
Akita, T., & Hermawan, A. (2000). The Sources of Pascasar-jana UGM, Yogyakarta.
Industrial Growth in Indonesia, 1985–95: An Person, T., dan Tabellini T. (1994). Is Inequality
Input Output Analysis. ASEAN Economic Harm-ful For Growth. The American review.
Bulletin,Vol. 17, No. 3. vol.84 No. 3 (Jun,1994). PP.600-621
Arsyad, Lincolin. (2004). Ekonomi Pembangunan Raswita, Ngakan Putu Mahesa Eka., dan Made Suyana
(Edisi 4). Yogyakarta: STIE YKPN. Utama. (2013). Analisis Pertumbuhan Ekono-
Barro, R.J. (1999). Inequality, Growth and Investment, mi dan Ketimpangan Pendapatan Antar Keca-
Working Paper. National Bureau Of Economic matan Di Kabupaten Gianyar 2013. E-Jurnal EP
Research Working Paper No. 7038. Unud, 2 [3] : 119-128
Boediono. (1981). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Edisi Subagyo., dan Djarwanto. (2005). Statistika Induktif.
Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
BPS. (2013). Jambi Dalam Angka. Kali-mantan Timur Sukirno, S. (1985). Ekonomi Pembangunan-Proses,
: BPS Masalah dan Dasar Kebijakan. LP3ES-UI den-
Bratakusumah, Deddy S. (2003). Perencanaan Pem- gan Bina Grafika, Jakarta Sutarno, 2002. Per-
bangunan Daerah : Strategi Menggali Potensi tumbuhan ekonomi dan ketimpangan PDRB
Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah . Jakarta Per kapita Antar Kecamatan di Kabupaten
: PT. Gramedia Pustaka Utama. Banyumas 1993-2000. Tesis. Program Pasca
Das, Samarjit. et al. (2014). Economic growth and in- sarjana UGM, Yogyakarta.
come inequality: examining The links in indi- Sutarno., dan Mudrajad Kuncoro. (2004). Pertumbu-
an economy. Journal of Quantitative Econo- han Ekonomi dan Ketimpangan antar Keca-
mics, Vol. 12, No.1, January 2014 matan di Kabupaten Banyumas, 1993-2000.
Dewanto, Pendi. et al. (2014). Analisis pengaruh per- Jurnal Ekonomi Pembangunan
tumbuhan ekonomi dan ketimpangan penda- Syafrizal. (2008). Ekonomi Regional: Teori dan Ap-
patan terhadap Pengentasan kemiskinan di likasi. Padang: Baduose Media.
kawasan mebidangro. Jurnal Ekonom, Vol 17, Tambunan, Tulus. (2001). Perekonomian Indonesia:
No 3, Juli 2014 Beberapa Masalah Penting. Jakarta : Ghalia In-
Fan, Cindy C. (1995). Of Belt And Ladders : State Policy donesia Erlangga
And Uneven Regional Development In Post- Map Todaro, Michael P. (2003). Pembangunan Ekonomi
China. Annals of the association of American Di Dunia Ketiga. Alih Bahasa: Aminuddin dan
geographer, vol.18 No. 3 PP. 421-449. Drs.Mursid. Jakarta: Ghalia Indonesia
Galbraith, James K., and Hyunsub Kum. (2018). In- Todaro, Michael P. (2004). Pembangunan Ekonomi
equality and Economic Growth: Data Compar- Di Dunia Ketiga. Edisi Kedelapan. Jakarta: Er-
isons and Econometric Tests. UTIP Working langga.
Paper Number 21 Wei, Y Dennis., dan Fan C Cindy. (2000). Regional
Garcia, F., dan Lilian Furquim L. (2001). A Contribu-tion Inequality in China : a Case Study of Jiangsu
to the Empirics of Economic Growt. Jour-nal of Province. Asian Economic Journal. Vol. 52,
Development, Vol 27, No.9, 171-231. 455-469.
Han, Taejoon. (2001). China : a Shared Poverty to Yin, Robert K. (2000). Studi Kasus (Desain dan
Uneven Wealth?. The Georgia Washing-ton Metode). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
University, Website http://www.gwu.

Anda mungkin juga menyukai