Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU BERSALIN DENGAN

PENGAPLIKASIAN TEKNIK COUNTER PRESSURE DAN


TERAPI MUSIK PADA PERSALINAN KALA I DI RUANGAN
KAMAR BERSALIN RSUD KABUPATEN TANGERANG

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Stase Maternitas


Program Profesi Ners

Disusun Oleh :

1. Ayu Kurnia 19316009


2. Elin Parliana 19316041
3. Fasya Fauziyyah 19316049
4. Ike Kristyani 19316059
5. Khufaidoh 19316066
6. Mega Suciani 19316076
7. Novan Catur Setiawan 19316107
8. Pontia Heryanti 19316093
9. Ratna 19316100
10. Ridwan 19316069
11. Usman 19316147

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN YATSI (STIKes) YATSI TANGERANG
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIK
KEPERAWATAN STASE MATERNITAS
RSUD KABUPATEN TANGERANG

Telah disetujui untuk disajikan sebagai presentasi laporan praktik keperawatan


stase maternitas di RSUD Kabupaten Tangerang pada tanggal 23 Desember–11
Januari 2020

Oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing CI


Lahan

Ns. Febi Ratnasari, M.Kep Titi Juhriati, S.,ST.


M.Kes

Kaprodi Keperawatan

Ns. Febi Ratnasari, M. Kep

ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK
KEPERAWATAN STASE MATERNITAS
RSUD KABUPATEN TANGERANG

Telah disetujui untuk disajikan sebagai presentasi laporan praktik keperawatan


stase maternitas di RSUD Kabupaten Tangerang pada tanggal 23 Desember–11
Januari 2020

Oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing CI


Lahan

Ns. Febi Ratnasari, M.Kep Titi Juhriati, S.,ST.


M.Kes

Kaprodi Keperawatan

Ns. Febi Ratnasari, M. Kep

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, hanya
atas petunjuk, rahmat, nikmat, karunia, pertolongan serta kasih sayang Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kelompok dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Ibu Hamil dengan Anemia dengan Pengaplikasian Teknik
Counter Pressure dan Terapi Musik pada Persalinan Kala I di Ruangan Kamar
Bersalin RSUD Kabupaten Tangerang”. Laporan ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas.
Dengan selesainya penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu memberikan bimbingan,
pengarahan, dan nasihat dalam proses penyelesaian laporan ini, yaitu :
1. Ibu Ida Faridah, S.Kp, M.Kes, selaku Ketua STIKes YATSI Tangerang
2. Ibu Ns. Febi Ratnasi, S.Kep, M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan dan
Pembimbing Akademik
3. Ibu Ns. Ria Setia Sari, S.Kep, M.Kep selaku penanggung jawab akademik
profesi ners reguler
4. Ibu Titi Juhriati, S.,ST. selaku pembimbing lahan di ruangan Kamar Bersalin
RSUD Kabupaten Tangerang yang telah menerima dan membimbing kami
selama praktik di ruangan Kamar Bersalin

Tangerang, 11 Januari 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ................................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................


1.1 Latar Belakang ............................................................................
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................
1.3 Tujuan ........................................................................................
1.4.1 Tujuan Umum ....................................................................
1.4.2 Tujuan Khusus ..................................................................
1.4 Manfaat ......................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................


2.1 Anatomi Fisiologi Kehamilan .....................................................
2.2 Definisi Persalinan ......................................................................
2.3 Anemia pada Kehamilan .............................................................
2.3.1 Definisi ...............................................................................
2.3.2 Etiologi ...............................................................................
2.3.3 Manifestasi Klinis ..............................................................
2.3.4 Patofisiologi .......................................................................
2.4 Nyeri Persalinan ..........................................................................
2.4.1 Definisi Nyeri Persalinan ...................................................
2.4.2 Rasa Nyeri Saat Persalinan dan Melahirkan ......................
2.4.3 Manajemen Nyeri Persalinan Secara Non Farmakologi ....
2.5 Langkah-Langkah Teknik Counter Pressure .............................

v
BAB III TINJAUAN KASUS ...............................................................
3.1 Pengkajian Data Pasien ...............................................................
3.2 Laporan Persalinan ......................................................................

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................
4.1 Aplikasi Jurnal ............................................................................
4.2 Kaitan Teori dengan Jurnal .........................................................

BAB V PENUTUP .................................................................................


5.1 Kesimpulan .................................................................................
5.2 Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa kehamilan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan janin
menuju masa kelahiran sehingga gangguan gizi yang terjadi pada masa
kehamilan akan berdampak besar bagi kesehatan ibu maupun janin. Salah
satu masalah gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah anemia, yang
merupakan masalah gizi mikro terbesar dan tersulit diatasi diseluruh dunia
(Rosmiati, dkk, 2016).
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung
hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen keseluruh jaringan
tubuh. Anemia pada ibu hamil di negara berkembang umumnya diduga
karena kekurangan zat besi. Menurut definisi WHO, anemia pada kehamilan
adalah bila kadar hemoglobin (Hb)<11 g/dl. Anemia merupakan masalah
kesehatan masyarakat karena berhubungan dengan meningkatnya resiko
morbidat dan mortalitas pada ibu melahirkan. Ibu hamil yang menderita
anemia mempunyai peluang mengalami perdarahan pada saat melahirkan
yang berakibat pada kehamilan (Rosmiati, dkk, 2016).
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal
dalam kehidupan.Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan 37-42 minggu,
lahir spontan dengan persentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin (Nadyah, dkk, 2019)
Nyeri persalinan merupakan pengalaman tentang sensasi secara fisik
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta
penurunan janin selama persalinan. Pada umumnya untuk mengatasi nyeri
selama persalinan digunakan farmakologis yaitu menggunakan obat-obatan
untuk mengurangi nyeri dan cara non farmakologis atau tanpa obat. Salah

1
2

satu metode non-farmakologi yang efektif untuk mengurangi nyeri saat


persalinan adalah dengan tekhnik Counter pressure dan Terapi Musikyaitu
pijatan yang dilakukan dengan memberikan tekanan secara terus menerus
selama kontraksi pada tulang sakrum pasien dengan pangkal atau kepalan
salah satu telapak tangan (Purwaningsih, 2018).
Menurut (WHO) World Health Organization secara global prevalensi
anemia pada ibu hamil diseluruh dunia sebesar (41,8%), di Asia sebesar
(48,2%), Afrika (57,1%), Amerika (24,1%), dan Eropa (25,1%) (Astiana,
2017).
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar (37,1%). Pemberian
tablet Fe di Indonesia pada tahun (2015) sebesar (85%). Persentase ini
mengalami peningkatan dibandingkan ditahun (2013) yang sebesar (83%).
Meskipun pemerintah sudah melakukan progrm penanggulangan anemia
pada ibu hamil yaitu dengan memberikan tablet Fe kepada ibu hamil selama
periode kehamilan dengan tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil,
tetapi kejadian anemia masih tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan
sebelumnya penulis merumuskan masalah yang akan dibahas adalah tentang
“Asuhan Keperawatan pada Ibu Bersalin dengan Pengaflikasian Tekhnik
Counter Pressure dan Terapi Musik pada Persalinan Kala I di ruang Kamar
Bersalin RSU Kabupaten Tangerang”.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu memberikan Asuhan Keperawatan pada Ibu Bersalin dengan
Pengaflikasian Tekhnik Counter Pressure dan Terapi Musik pada
Persalinan Kala I Tekhnik Counter Pressure yang bertujuan untuk
membantu ibu merasa lebih segar, rileks dan nyaman dan terapi musik yang
3

bertujuan untuk tekhnik distraksi yang efektif yang dapat menurunkan nyeri
fisiologis, stress dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang
dengan nyeri untuk menimbulkan kenyamanan lingkungan saat wanita
melahirkan diruang bersalin.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Mahasiswa mampu melakukan Pengkajian pada ibu bersalin dengan
Pengaflikasian Tekhnik Counter Pressure dan Terapi Musik pada
Persalinan Kala I di ruang Kamar Bersalin RSU Kabupaten Tangerang.
b. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada ibu bersalin
dengan Pengaflikasian Tekhnik Counter Pressure dan Terapi Musik di
ruang Kamar Bersalin RSU Kabupaten Tangerang.
c. Mahasiswa mampu mengimplementasikan Pemberian TerapiCounter
pressure dan Terapi Musik pada ibu bersalin pada Persalinan Kala Idi
ruang Kamar Bersalin RSU Kabupaten Tangerang.
d. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pemberian Terapi Counter
pressure dan Terapi Musik pada ibu bersalin pada Persalian Kala I di
ruang Kamar Bersalin RSU Kabupaten Tangerang.

1.4 Manfaat
1. Rumah Sakit
Diharapkan agar pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
khususnya terhadap pasien ibu hamil dengan anemia, agar tercapainya
derajat kesehatan masyarakat setinggi- tingginya.
2. Profesi Ners
Dapat menjadi masukan mengenai faktor-faktor yang dapat dilakukan
dalam melakukan pengkajian pada pasien ibu hamil dengan
anemia.Dengan demikian dapat menajadi bahan pertimbangan untuk
mencari topik makalah yang memang diminati dan memilih konsep yang
dapat dipahami sehingga dapat lebih termotivasi.
3. Pasien
4

Pasien dapat memberikan informasi lengkap perihal penyakitnya kepada


tenaga kesehatan.Mematuhi masukan tenaga kesehatan dan menghormati
privasi tenaga kesehatan yang mengobatinya agar perawat dapat bekerja
profesional dalam menjalakan kewajibannya sebagai seorang perawat
yang bertanggung jawab, sehingga pasien dapat merasakan kepuasan atas
asuhan keperawatan yang telah diberikan.
4. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan perawat atau bidan mampu memberikan asuhan keperawatan
untuk menghilangkan sakit saat persalinan dengan maksimal agar pasien
dapat sejahtera dalam menjalankan persalinannya sehingga persalinan
bisa berjalan dengan lancar dan cepat.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Anatomi Fisologi Kehamilan


1. Plasenta
Plasenta adalah organ yang sangat penting untuk menjaga
kelangsungan kehamilan karena plasenta berperan untuk pertukaran O2
dan transfer nutrisi dalam pertumbuhan janin. Plasenta normal berbentuk
ceper dan bulat, diameter 15-20 cm dan tebal 1 ½ - 3 cm, pada kehamilan
cukup bulan, berat plasenta normal 500-600 gram(Nur Fahira, 2018).
Plasenta berfungsi untuk nutritif, oksigenasi, ekskresi. Kapasitas
pertumbuhan berat janin dipengaruhi oleh pertumbuhan plasenta dan
terdapat korelasi kuat antara berat plasenta dengan berat badan lahir.
Berat plasenta mencerminkan fungsi dan perkembangan plasenta itu
sendiri dan berat plasenta juga dapat memprediksi kemungkinan
terjadinya hipertensi dikemudian hari, sebaliknya plasenta ringan dapat
mengindikasikan adanya kekurangan asupan nutrisi ke plasenta sehingga
terjadi hipoksia plasenta yang pada akhirnya mengganggu fungsinya
sehingga dapat berdampak pada bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) (Rahmania, dkk, 2019).
Kira-kira pada minggu ke-8 seluruh korion telah ditutup/ditumbuhi
villi koriales. Dengan makin besarnya kantong ini, villi yang ada di
seberang janin (pada daerah desidua kapularis) makin terjepit dan
akhirnya mengalami degenerasi, sehingga daerah ini menjadi halus dan
berkembang dengan cepat. Bagian korion ini disebut korion frondosum,
yang akan membentuk plasenta (plasenta) dengan makin tumbuhnya villi,
desidua basalis makin tererosi, sehingga terbentuk sekat-sekat yang
disebut sekat plasenta. Sekat ini membagi plasenta pars fetalis menjadi
kira-kira 15-30 lobuli yang disebut kotiledon. Tiap kotiledon berisi vilus
utama dengan beberapa vilus cabang (Rahmania, dkk, 2019)

5
6

2. Tali Pusat
Tali pusat atau tali pusar adalah tali kehidupan bayi waktu berada
dalam rahim ibu. Benda ini menghubungkan janin dengan aliran darah
ibu melalui plasenta. Tali pusat memberikan oksigen, zat gizi, anti body,
dan hormon sehingga janin benar-benar tergantung pada suplai tali ini.
Dalam 7 – 14 hari tali pusat lepas meninggalkan organ kecil yang
bergranulasi dan biasanya menghilang. Jaringan parut yang kecil menjadi
bentukkontraktur disebut dengan umbilikus atau pusar (Astuti Eny,
2018).
Tali pusat terlalu pendek atau panjang mempunyai hubungan dengan
berbagai macam problem janin seperti intrapartum distress dan atau
meninggal. Insersi tali pusat abnormal mempunyai hubungan dengan
plasenta lebih kecil dan densitas pembuluh darah lebih rendah, secara
signifikan menyebabkan asfiksia pada janin, yang menimbulkan efek
terhadap organ dan metabolisme janin baik akut maupun kronis, sehingga
pada akhirnya akan mempengaruhi luaran bayi lahir yang dapat
mempengaruhi berat badan bayi lahir. Tali pusat merupakan salah satu
struktur dalam amnion yang memfiksasi antara salah satu sisi plasenta
dan tali pusat bayi sebagai penghubung, dengan panjang normal 50 – 60
cm terdiri dari tiga pembuluh darah: dua arteri dan satu vena. Sebuah tali
pusat normal memiliki rata – rata 11 pilinan pembuluh darah tali pusat.
Panjang tali pusat yang sekitar 50 – 60 cm mempunyai makna bahwa
outcome bayi yang dilahirkan cukup baik terutama perihal berat badan
lahirnya (Thomas, dkk, 2018).
3. Uterus
Uterus (rahim) Bagian ini merupakan tempat pertumbuhan dan
perkembangan janin, Bentuknya seperti buah alpokat, agak gepeng.
Bagian ini memiliki berat normal 30-50 gram. Rahim bersifat elastis
Rahim akan membesar pada saat seorang wanita mengalami kehamilan
dan akan kembali mengecil setelah bayi lahir. Rahim diikat oleh 6
ligamen. Rahim terbagi menjadi dua bagian, yaitu serviks dan korpus
7

(badan rahim). Selama masa reproduksi, panjang korpus adalah dua kali
panjang serviks (Thomas, dkk, 2018).
Korpus merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk
menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya akan
mengerut. Dengan demikian, bayi terdorong keluar melalui serviks dan
vagina. Pada bagian dalam dari korpus terdapat lapisan yang disebut
endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium akan
menebal. Endometrium tersebut akan dilepaskan sehingga terjadi
pendarahan yang biasa disebut menstruasi, jika tidak terjadi kehamilan
(Thomas, dkk, 2018).
4. Cairan Amnion
Air Ketuban adalah bagian paling penting dalam masa kehamilan,
cairan ini melindungi bayi dari trauma, memberikan ruang untuk
pertumbuhan janin dan mencegah tali pusat mengalami kompresi dari
luar selain itu cairan ketuban adalah mediator utama untuk mengetahui
segala informasi tentang janin yang ada didalam uterus, cairan ketuban
menyediakan daya pantul akustik yang memfasilitasi pencitraan
ultasonografi dan pemanfaatan dopler untuk memantulkan detak jantung
janin.(Murphy, dkk,2018). Cairan ketuban juga memiliki sifat
bakteriostatik yang berfungsi melawan infeksi bakteri dari luar.(Luo et
al., 2018).
Kadar PH pada cairan ketuban adalah satusatunya informasi yang
digunakan di Fasilitas Kesehatan primer yang ada di Indonesia, cairan
ketuban memiliki kadar alkaline atau bersifat basa dengan nilai pH 6,9 -
8.2 (Murphy, dkk, 2018). Bahan yang digunakan sebagai indikator pH
adalah kertas litmus atau kertas lakmus, alat ukur ini digunakan karena
sifat membrane permiabitas yang ada pada kertas lakmus memudahkan
sisa air ketuban yang ada disarung tangan terserap dan memberikan
Air Ketuban adalah bagian paling penting dalam masa kehamilan,
cairan ini melindungi bayi dari trauma, memberikan ruang untuk
pertumbuhan janin dan mencegah tali pusat mengalami kompresi dari
8

luar (Pilliod et al., 2015). selain itu cairan ketuban adalah mediator utama
untuk mengetahui segala informasi tentang janin yang ada didalam
uterus, cairan ketuban menyediakan daya pantul akustik yang
memfasilitasi pencitraan ultasonografi dan pemanfaatan dopler untuk
memantulkan detak jantung janin (Murphy, dkk, 2018). Cairan ketuban
juga memiliki sifat bakteriostatik yang berfungsi melawan infeksi bakteri
dari luar (Luo et al., 2018). Adanya meconium pada kehamilan trimester
3 adalah informasi penting yang diperoleh dari cairan ketuban, bercak
mekonium pada ketuban tidak hanya memberi informasi terjadi kondisi
fetal distress (Pop & Kuppens, 2015). tetapi juga dapat memberikan
informasi usia kehamilan atau maturitas bayi.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Carr, dkk, (2018) pada 3.041
wanita melahirkan di Ausralia menyatakan bahwa usia kehamilan
memiliki hubungan kuat dengan cairan amnion bernoda meconium pada
kehamilan lebih atau sama dengan 42 minggu. Kadar PH pada cairan
ketuban adalah satusatunya informasi yang digunakan di Fasilitas
Kesehatan primer yang ada di Indonesia, cairan ketuban memiliki kadar
alkaline atau bersifat basa dengan nilai pH 6,9 - 8.2. Bahan yang
digunakan sebagai indikator pH adalah kertas litmus atau kertas lakmus,
alat ukur ini digunakan karena sifat membrane permiabitas yang ada pada
kertas lakmus memudahkan sisa air ketuban yang ada disarung tangan
terserap dan memberikan perubahan warna, dikatakan ketuban possitive
apabila kertas lakmus berwarna merah berubah warna menjadi biru
(basa) atau kertas lakmus biru berubah warna menjadi pink. Kendala
pada metode ini adalah apabila cairan ketuban sudah kering atau
bercampur dengan cairan vagina dan lendir darah akan memberikan hasil
positive palsu (Carr, dkk, 2018).
5. Serviks
Serviks (leher rahim). Bagian ini terletak di puncak vagina. Serviks
biasanya merupakan penghalang masuknya bakteri kecuali selama masa
menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur). Saluran di
9

dalam serviks sangat sempit sehingga selama masa kehamilan janin tidak
dapat melewatinya. Akan tetapi, saluran ini dapat meregang pada saat
persalinan, yang memungkinkan janin dapat melewati saluran tersebut.
Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir.
Lendir ini tebal dan tidak ditembus oleh sperma kecuali sesaat
sebelum terjadinya ovulasi. Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah
sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan
(fertilisasi). Pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir tersebut juga
mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari. Sperma ini
kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke tuba
fallopi untuk membuahi sel telur. Oleh kerana itu, hubungan seksual
yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum ovulasi dapat
menyebabkan kehamilan. Vagina berakhir pada serviks yakni leher
rahim. Dinding vagina terdiri dari otot-otot yang halus dan
jaringanjaringan ikat yang warnanya merah muda: dilapisi oleh lendir
tebal yang dinamakan epithelium. Biasanya, dinding-dinding ini saling
bersentuhan.
6. Vagina
Vagina adalah organ yang berbentuk tubulus, 10 sentimeter, terdiri
dari kanal fibromuskular panjang yang dilapisi oleh membran mukus
yang bermula dari bagian eksterior tubuh hingga ke serviks uterus. Ia
merupakan tempat keluarnya aliran darah menstruasi, jalan untuk
melahirkan anak, dan juga penerima penis sewaktu hubungan seksual.
Terletak di antara kantung kemih dan rektum, vagina bersambung dengan
uterus dari arah superior dan posterior (Thomas,dkk, 2018).

2.2 Definisi Persalinan


Persalinan adalah Persalinan adalah merujuk pada proses memindahkan
janin, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus dan melalui jalan lahir.
Berbagai perubahan dapat terjadi pada sisitem reproduksi wanita dalam
beberapa hari dan minggu sebelum persalinan dimulai (Oktarina, 2016).
10

Perslinan kala 1 berlangsung dari onset kontraksi uterus yang teratur


sehingga pembukaan lengkap dari serviks. Umumnya onset persalinan sulit
ditentukan karena wanita mungkin datang ketempat persalin sesasat sebelum
melahirkan, dan awal dari persalinan mungkin hanya perkiraan. Kala 1 jauh
lebih panjang dibandingkan kombinasi kala 2 dan 3 (Oktariana, 2016).
Persalinan ka 2 berlangsung dari saat pembukaan serviks lengkap hingga
lahirnya janin. Kala 2 membutuhkan waktu rata-rata 20 menit bagi wanita
multipara dan 50 menit bagi wanita nulipara (Oktarian, 2016).
Persalinan kala 3 berlangsung dari kelahiran janin plasenta dilahirkan.
Plasenta normalnya terpisah dengan 3 atau 4 kontraksi uterus yang kuat
setelah bayi dilahirkan. Setelah terpisah, plasenta dapat dilahirkan dengan
kontraksi uterus selanjutnya. Durasi dari persalinan kala 3 dapat
dipersingkat selama 3-5 menit, walaupun hingga 30 menit masih dinggap
batas normal.Risiko perdarahan meningkat ketika kala 3 memanjang
(Sursilah, 2010).
Persalinan kala 4 diperkirakan berlangsung sekitar 2 jam setelah
melahirkan plasenta. Tahap ini merupakan periode penyembuhan segera,
ketika homeostatis dibentuk kembali. Kala 4 merupak periode penting untuk
observasi komplikasi, seperti perdarahan abnormal (Sursilah, 2010).

2.3 Anemia pada Kehamilan


2.3.1 Definisi
Anemia pada kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
(Hb)<11 gr% pada trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar
hemoglobin <10,5 gr%. Anemia kehamilan disebut sebagai potensi yang
membahayakan ibu dan anak, karena itulah anemia memerlukan perhatian
serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan
(Keisnawati, dkk, 2015).
11

2.3.2 Etiologi
Menurut Keisnawati, dkk, (2015) penyebab anemia pada ibu hamil sebagai
berikut :
a. Kekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi.
b. Penyerapan zat besi yang tidak optimal, misalnya karena diare.
c. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang
banyak, perdarahan akibat luka.

2.3.3 Manifestasi klinis


Menurut Keisnawati, dkk, (2015) bila kadar Hb< 7 gr% maka gejala dan
tanda anemia akan jelas. Nilai ambang vatas yang digunakan untuk
menentukan status anemia ibu hamil, dan tanda gejalanya berdasarkan
WHO ditetapkan 3 kategori yaitu :
a. Normal >11 gr%
b. Ringan 8-11 gr%
c. Berat <8 gr%
d. Merasa lelah atau lemah
e. Kulit pucat progresif
f. Denyut jantung cepat
g. Sesak nafas
h. Konsentrasi terganggu

2.3.4 Patofisiologi
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah arena
perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan
pertumbuhan payudara volume plasma meningkat 45-65% pada trimester II
kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan ke-9, menurun sedikit
menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus (Keisnawati,
dkk, 2015)
12

2.4 Nyeri Persalinan


2.4.1 Definisi Nyeri Persalinan
Rasa nyeri saat persalinan merupakan fenomena yang kompleks, tidak
menyenangkan dan sangat berbeda pada tiap individu baik dalam komponen
sensorik, maupun emosional. Rasa nyeri pada persalinan dalam hal ini
adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan
aktivitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung,
pernafasan dan apabila tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa
khawatir, tegang, takut dan stress. Nyeri pada ibu bersalin juga
menyebabkan meningkatnya kadar katekolamin atau hormon stres seperti
epinefrin dan kortisol. Peningkatan kadar katekolamin atau hormon stres
dapat mengurangi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri (Andreinie, 2016).

2.4.2 Rasa Nyeri Saat Persalinan dan Melahirkan


1. Neurologi
Nyeri dan ketidaknyaman saat persalinan mempunyai dua sumber,
somatik dan viseral. Saat kala 1 persalinan, kontraksi uterus akan
menyebabkan dilatasi dan penipisan (effacement) serviks. Iskemia uterus
(penurunan suplai darah, sehingga terjadi deficit oksigen) disebabkan
oleh kompresi ateri yang menyuplai myometrium saat uterus
berkontraksi. Rangsangan nyeri pada kala 1 persalinan akan
ditransmisikan lewat segmen saraf spinal T-1 sampai T-12, saraf torax
bawah dan sympatetik lumbar atas. Saraf-saraf ini berasal dari korpus
uterus dan serviks (Lowdermilk, 2013).
Nyeri yang disebabkan oleh perubahan serviks, distensi segmen
bawah uterus, peregangan jaringan serviks saat serviks berdilatasi, dan
tekanan pada struktur dan saraf disekiranya merupakan nyeri viseral.
Nyeri tersebut akan terasa diperut bagian bawah. Nyeri alih atau reffred
pain terjadi ketika nyeri yang berasal dari uterus menjalar kedinding
abdomen, area lumbosakral dipunggung, kristailiaka, bokong, paha, dan
punggung bagian bawah (Zwelling dkk, 2010).
13

Pada kala persalinan, wanita pada akan mengalami nyeri somatik yang
sering dideskripsikan sebagai nyeri yang tajam, intens, terasa panas
seperti dibakar, dan lokasinya jelas. Nyeri berasal dari peregangan dan
distensi jaringan perineal dan dasar pelvis agar vetus dapat lewat, dari
distensi dan tertariknya peritoneum dan jaringan pendukung utero serviks
saat kontraksi, dan laserasi dijaringan lunak. Faktor fisik lainnya pada
kala 2 persalinan adalah posisi vetus, kecepatan, turunnya vetus, posisi
ibu, durasi dan interval kontraksi, dan rasa lelah. Ranggsangan nyeri pada
kala 2 persalinan akan ditransmisikan lewat saraf pudendus lewat segmen
S-2 sampai S-4 tulang belakang dan syaraf parasimpatis (Blackburn,
2013).
Nyeri yang dialami pada kala 3 persalinan dan masa awal setelah
melahirkan adalah nyeri yang berasal dari uterus, sama seperti nyeri yang
dialami pada awal kala 1 persalinan (Zwelling dkk, 2010).
2. Ekspresi rasa nyeri
Rasa nyeri akan mengakibatkan efek fisiologis, respon sensorik, dan
emosional. Selama persalinan, nyeri akan menimbulkan efek-efek
fisiologis yang dapat diidentifikasikan. Aktifitas sistem saraf simpatik
akan distimulasi sebagai respon terhadap rangsangan nyeri yang akan
meningkat, sehingga terjadi peningkatan kadar Katekolamin. Tekanan
darah dan denyut jantung akan meningkat. Pola respirasi ibu akan
berubah sebagai respon terhadap peningkatan konsumsi oksigen.
Hiperventilasi, kadang-kadang bersamaan dengan alkalosis respirasi,
dapat terjadi selama rasa nyeri meningkat. Pasien dapat terlihat pucat dan
berkeringat. Asam lambung meningkat dan rasa mual, muntah umum
terjadi pada fase aktif persalinan. Perfusi plasenta dapat berkurang, dan
aktifitas uterus berkurang, berpotensi untuk memperpanjang persalinan
dan mempengaruhi kesejahteraan fetus. Beberapa ekspresi emosional
(afektif) terhadap rasa nyeri seringkali dapat dilihat.
Perubahan tersebut termasuk meningkatnya rasa cemas ddengan
lapang pandang yang berkurang, menangis, meronta, merintih, gerakan-
14

gerakan tertentu (mengepalkan telapak tangan dan meremas-remas), dan


eksitabilitas otot yang berlebihan di seluruh tubuh (Zwelling dkk, 2010).

2.4.3 Manajemen Nyeri Persalinan Secara Non Farmakologi


Menurut Zwelling,dkk, (2010) menejemen nyeri persalinan secra non
farmakologi adalah sebagai berikut.
1. Teknik relaksasi dan pernafasan
Relaksasi dapat mengurangi ketegangan dan stersa, pada teknik relaksasi
dapat memfokuskan perhatian dan pengalih perhatian ke pusat nyeri yang
dapat mengurangi nyeri. Teknik pernafasan dapat mengalihkan perhatian,
sehingga mengurangi persepsi nyeri dan membantu wanita
mempertahankan kontrol selama kontraksi. Pada kala 1 persalinan, teknik
pernafasan tersebut dapat meningkatkan relaksasi dinding abdomen
sehingga memperbesar rongga abdomen.
2. Effleurage dan counterpressure
Effleurage adalah sentuhan lembut pada abdomen. Teknik ini
digunakanan untuk mengalihkan perhatian wanita dari neyri saat
kontraksi. Saat persalinan semakin maju, hiperestasi mungkin dapat
membuat teknik ini tidak nyaman sehingga menjadi kurang efektif.
Counterpressure merupakan tekanan yang menetap diberikan oleh
seseorang dengan menekankan kepalan atau bagian bawah telapak tangan
mulai dari pinggang sampai ke punggung atas. Teknik ini dapat megatasi
sensasi tekanan dari dalam dan rasa neyri dari punggung bawah.
3. Musik
Musik bisa meningkatkan relaksasi dan semangat saat persalinan,
sehingga mengurangi stres, kecemasan, dan persepsi terhadap nyeri.
Musik dapat digunakan untuk meningkatkan relaksasi di awal persalinan
dan menstimulasi pergerakan ketika persalinan semakin maju.
4. Terapi air (Hidroterapi)
Berendam, mandi dengan pancyran dan hidroterapi jet (berendam di
kolam arus) dengan air merupakan tindakan nonfarmakologi yang bisa
15

dilakukan untuk meningkatkan kenyaman dan relaksasi saat persalinan.


Air hangat menstimulasi pelepasan endokrin, merelakasi saraf sehingga
menutup gerbang rasa nyeri, dan meingkatkan sirkulasi dan oksigenisasi
yang lebih baik.
Selain sebagai penghilang nyeri,hidroterapi memberikan keuntungan
lainnya, yaitu jika wanita mengalimi perasalinan sungsang, karena posisi
oksipital posterior atau transversal, hidroterapi dapat meningkatkan rotasi
fetus menjadi posisi oksipital anterior sebagai hasil dan meningkatkan
daya apung.
5. Rangsangan elektrik saraf transkutan
Rangsangna elektrik saraf subkutan (Transcutaneous electrical nerve
stimulation [TENS]) adalah menempatkan dua pasang elektroda datar
pada tiap sisi tulang belakang bagian toraks dan sakral. Elektroda ini
mmeberikan rangsangan atau impuls elektrik berintensitas rendah yang
terus-menerus dari alat berbatrai. TENS berguna untuk nyeri punggung
bawahpada kala 1 persalinan.
6. Akupressure dan Acupunture
Teknik dan akupresur akupuntur dapat digunakan saat hamil, melahirkan
dan setalah melahirkan untuk mnegurangi nyeri dan ketidaknyaman
lainnya. Tekanna rangsangan pana atau dingin diberikan ke titik
akupuntur yang disebut tsubo. Titik ini mempunyai kepadatan
neuroreseptor yang lebih besar dan peningkatan konduktivitas elektrik.
Akupresur dapat meningkatkan sirkulasi darah, hormon dan yang
melepaskan neurotransmiter sehingga mempertahankan fungsi tubuh dan
meningkatkan kesejahteraan.
Akupuntur adalah teknik menurusukkan jarum ke area tertentu di tubuh
untuk mengembalikan aliran energi dan mengurangi nyeri, yang
dianggap menghambat aliran energi. Akupuntur dapat berkerja dengan
mengubah kadar neurotransmiter kimia di tubuh atau dengan melepas
endorfin karena aktifitas hipotalamus
16

7. Pemberian rangsangan panas dan dingin


Selimut hangat, kompres hangat, kantung yang dipanaskan, mandi
berendam atau dengan pancuran air hangat, atau menggunakan tempelan
panas dapat meningkatkan relaksasi dan mengurangi nyeri saat persalina.
Panas akan mengurangi iskemia otot dan meningkatkan aliran darah ke
daerah yang mengalami ketidaknyaman. Pemeberian rangsangan panas
efektif untuk nyeri punggung karena presentasi posterior atau nyeri
punggung biasa karena kelelahan.
Rangsangan dingin deperti kain dingin atau kantung es diletakksan di
punggung, dada, atau wajah saat persalinan mungkin efektif dalam
meningkatkan kenyamanan ketika wanita merasa panas. Rasa dingin
mengurangi nyeri dengan menurunkan suhu otot dan mengurangi spasme
otot.
8. Sentuhan dan Pijatan
Sentuhan dan pjatan merupakan bagian yang paling penting dari proses
perawatan tadisional untuk wanita dalam perasalinan. Efektifitas eknik
sentuhan dalam meningkatkan relaksasi, mengurangi kecemasan, dan
menghilangkan rasa sakit.
9. Hipnosis
Hiponosis merupakan suatu bentuk relaksasi dalam, seperti meditasi atau
melamun. Teknik hipnosis pada persalinan dan melahirkan menekankan
pada peningkatan relaksasi, pengurangan rasa takut, kecemasan, dan
persepsi nyeri.
10. Biofeedback
Biofeedback merupakan teknik relaksasi lain yang dapat digunakan saat
persalinan. Biofeedback berlandaskan pada teori bahwa jika seseorang
dapat menenali sinyal fisik, beberapa kejadian fisiologis dapat
diubah.agar teknik ini efektif, pasien harus diedukasi pada periode
pranatal agar menyadari keadaan tubunya dan respon tubuh dan
bagaimana ini dapat berelaksasi.
17

11. Aromaterapi
Aromaterapi menggunakan suatu minyak yang terbuat ari tananman,
bunga, tumbuhan herbal, dan pohon untuk mengobati serta
meyeimbangkan tubuh, pikiran maupun jiwa. Minyak tersebut
mempunyai kosentrasi yang tinggi, ini yang kompleks, dan biasanya
dicampur dengan lotion dan krim sebelum dioleskan ke kulit. Beberapa
minyak aromaterapi dapat membantu tonus uterus, meningkatkan
kontraksi, mengurangi nyeri, mengurangi ketegangan, menghilangkan
rasa takut dan cemas, serta meningkatkan perasaan sejahtera. Minyak
aromaterapi juga dapat digunakan dengan memasukkan beberapa tetes ke
bak berisi air hangat, atau ke dalam air hangat untuk merendam,
kompres, atau diteteskan ke lampu aromaterapi yang menyebarkan wangi
ke seluruh ruangan.

2.5 Langkah-langkah Tekhnik Countere Pressure


1. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan.
2. Ibu mencari posisi yang nyaman seperti duduk dibangku, membungkuk
diatas tempat tidur berbaring miring,
3. Handuk tangan kecil, atau kain kering diatas buku-buku jari
4. Pijat seluruh punggung dari tulang ekor kemudian naik keatas hingga
kebahu dan sekitar leher
5. Ketika kontraksi mulai keluarga dapat menggunakan dengan pergelangan
tangan didaerah tulang ekor.
6. Tempatkan kepalan tangan dari tulang ekor ke atas dan ke arah pusat dan
tahan selama kontraksi berlangsung dan ingatkan ibu untuk bernapas.
7. Miringkan panggul ibu, kepalan ditarik kea rah kaki ibu.
8. Jika ibu sakit punggung, lakukan menemukan bokong bagian tengah dan
lakukan gerakan seperti meremas kea rah atas membentuk huruf X dan
tahan selama kontraksi.
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Data Pasien


DATA UMUM
 Inisial klien : Ny.P
 Umur : 21 Tahun
 Alamat : Kadu Bitung
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Agama : Islam
 Suku bangsa : Sumatera
 Status perkawinan : Menikah
 Pendidikan terakhir : SMK
 Nama Suami : Tn.A
 Umur : 23 Tahun
 Pekerjaan : Supir

DATA UMUM KESEHATAN


 TB/BB : TB (155), BB (54)
 Berat badan sebelum hamil : 40 Kg
 Masalah kesehatan khusus : Mual-mual
 Obat-obatan : Penambah darah dan vitamin
 Alergi (obat/makanan/bahan tertentu): Tidak ada
 Diet khusus : Tidak ada
 Frekuensi BAK : ± 6 kali dalam 1 hari
 Masalah : Tidak ada masalah
 Frekuensi BAB : 1 kali
 Masalah : Tidak ada masalah
 Kebiasaan waktu tidur : Tidur selama kurang lebih 6 jam

18
19

DATA UMUM KEBIDANAN


 Kehamilan sekarang direncanakan (YA)
 Status obstetrikus : G (1) P (0) A (0) usia kehamilan
(40 minggu)
 HPHT : 27-03-2019
 Taksiran partus : 4-01-2020
 Mengikuti kelas prenatal : (Tidak)
 Jumlah kunjungan pada kehamilan ini : Setiap bulan / 9 kali
 Masalah kehamilan sekarang : Tidak ada
 Rencana KB : suntik
 Pelajaran apa yang diinginkan saat ini: ingin menjadi orang tua yang
baik, ingin mengetahui makanan yang baik setelah melahirkan, ingin
mengetahui perawatan payudara dan perineum, ingin mengetahui
makanan yang mempercepat pengeluaran ASI.
 Setelah bayi lahir, siapa yang diharapkan membantu: Suami

RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG


 Pasien datang ke rumah sakit pada tanggal 27-12-2019 jam 17:00. Pada
saat datang klien dilakukan periksa dalam oleh bidan belum ada
pembukaan. Sebelumnya pasien mengeluh mulas sejak jam 14:00 tanggal
27-12-2019. Pukul 17:00 tanggal 27-12-2019 HIS 3x 10’12” (3 kali
frekuensi dalam 10 menit dengan kekuatan 12 detik). Pasien tampak
meringis setiap kali kontraksi, berkeringat dan sering menarik nafas
panjang. Pasien tampak gelisah dan tegang.
 Frekuensi dan kualitas denyut jantung janin : 143 x/menit
 Pemeriksaan fisik :
- kenaikan BB selama kehamilan: 14 kg
- tanda vital: TD 110/80 mmHg, nadi : 83 x/menit, suhu 36,5’c,
pernafasan 20 x/mnt
- kepala dan leher (normal)
20

- jantung : Lup Dup


- paru-paru : Simetris, cuping hidung (-), retraksi dada (-)
- payudara : Simetris, Putting susu menonjol, kolostrum (-), asi (-),
massa (-)
- abdomen (secara umum & pemeriksaan obstetric) : tidak ada luka
bekas operasi, linea alba (+), DJJ 143 x/menit, leopold 1 di fundus
teraba bulat lunak tidak melenting (bokong), leopold II di bagian perut
ibu sebelah kanan teraba panjang keras seperti papan (punggung), di
bagian kiri teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas), leopold III
dibagian terendah perut ibu teraba bulat keras melenting (kepala)
leopold IV kepala sudah masuk PAP 1 bagian.
- HIS ;3X 10’12””
- ekstremitas : Tidak ada edema, tidak ada lesi
- refleks : +/+
 Laboratorium :
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
NORMAL
HEMATOLOGI
Haemoglobin *8,2 11,7 – 15,5 g/dl
Eritrosit *13.10 3.60 – 11.00 x103/ul
Hematocrit *26 35 – 47 %
Trombosit 377 140 – 440 X103/ul
KIMIA KARBOHIDRAT
Glukosa dara 108 <180 Mg/dl
sewaktu
HEPATITIS
Ag (rapid) Non Non reaktif
reaktif
HIV (screening) Terlampir
21

DATA PSIKOSOSIAL
 Penghasilan keluarga setiap bulan; Rp : 4.000.000,00
 Bagaimana perasaan Anda terhadap kehamilan sekarang : klien
mengatakan senang karna diberi kesempatan oleh allah untuk hamil
namun klien mengatakan dirinya cukup takut untuk lahiran dan cemas
apakah nanti mampu mengurus anaknya sendiri
 Bagaimana perasaan suami terhadap kehamilan sekarang : senang dan
sangat menunggu akan kelahiran buah hatinya.

3.2 Laporan Persalinan


KALA PERSALINAN
 KALA I
 Mulai persalinan : kala 1 fase laten tgl: 27-12-2019, jam:
18:00
 Lama kala I : 4 jam
 Keadaan psikososial : Cemas
 Kebutuhan khusus klien : Tidak ada
 Tindakan : Observasi DJJ setiap 1 jam sekali,
pemasangan infus dan memberikan teknik counter pressure dan music
klasik untuk menurunkan rasa nyeri persalinan.

OBSERVASI KESEJAHTERAAN JANIN


Tanggal/jam HIS TTV DJJ Keterangan
27/12/2019 3x10’12” TD : 110/80 143 Dilakukan periksa dalam
17:00 WIB mmHg x/menit namun belum ada
Nadi : 83 pembukaan, Tidak ada
x/menit pengeluaran pervagina,
Suhu : 36,5℃ massa (-), varises (-)
RR : 20
x/menit
22

27/12/2019 4x10’20” TD : 120/90 134 Dilakukan periksa dalam


18:00 mmHg x/menit dan didapatkan hasil
Nadi : 84 pembukaan 3, Tidak ada
x/menit pengeluaran pervaginan,
Suhu : 37℃ porsio tebal lunak, belum
RR : 23 ada molase
x/menit
27/12/2019 4x/10’20” TD : 110/80 140 Tidak dilakukan VT
mmHg x/menit karena VT dilakukan
Nadi : 90 setiap 4 jam, dan tidak
x/menit ada peningkatan HIS
Suhu : 36,5℃
RR : 21
x/menit
27/12/2019 5x10’45” TD : 120/80 142 Tidak dilakukan VT,
20:00 WIB mmHg x/menit namun terjadi
Nadi : 90 peningkatan HIS
x/menit
Suhu
; 36,7℃
RR : 21
x/menit
27/12/2019 5x10’45” TD : 120/80 140 Ketuban sudah pecah
21:00 WIB mmHg x/menit berwarna jernih,
Nadi : 92 kemudian dilakukan
x/menit periksa dalam dan
Suhu : 36,5℃ didapatkan hasil
RR : 22 pembukaan 6, tidak ada
x/menit penyusupan, persetasi
kepala hordge : 3, porsio
23

tipis lunak
27/12/2019 5x10’50” TD : 120/80 143 Setelah dilakukan VT
22:30 WIB mmHg x/menit didapatkan hasil
Nadi : 95 pembukaan lengkap,
x/menit persentasi kepala hodge
Suhu : 36,0℃ 3-4 posisi UKK (ubun-
RR : 20 ubun kecil kanan depan),
x/menit adanya pengeluaran
lendir bercampur darah,
timbul rasa keinginan
untuk mengejan

 KALA II
 Kala II mulai : tanggal 27-12-2019, jam 22:30 WIB
 Lama kala II : ±30 menit dari pembukaan lengkap
 Tanda dan gejala : Dorongan ingin meneran, tekanan pada
anus, perineum menonjol, vulva membuka
 Jelaskan upaya meneran : Tarik nafas panjang, lalu ibu meneran
seperti BAB keras
 Keadaan psikososial : Baik
 Tindakan : Asuhan persalinan normal dan pemberian
oxytocin 0,5 cc (diberikan oxytocin karena untuk memperkuat kontraksi
dan merangsang bayi cepat keluar)

CATATAN KELAHIRAN
 Bayi lahir jam : 23:00WIB
 Nilai APGAR : menit I (8), menit V (9)
 Perineum : rupture, tingkat 2
 Bonding ibu dan bayi : IMD
24

 Tanda-tanda vital : TD 120/80 mmHg, Nadi: 95 x/menit, suhu:


36,0℃ pernafasan: 20 x/menit

 KALA III
 Tanda dan gejala : Semburan darah, tali pusat memanjang
 Plasenta lahir jam : 23:15 WIB
 Cara lahir plasenta : PTT (Peregangan tali pusat terkendali) dan
dilakukan massage setelah plasenta lahir
 Ukuran : 20x20
 panjang tali pusat : 32cm
 pembuluh darah : 2 arteri, 1 vena
 kelainan : Tidak ada
 Perdarahan : 250 ml, karakteristik:Stosol
 Keadaan psikososial : Cukup tenang
 Kebutuhan khusus klien : Pantau TTV per 15 menit pada 1 jam
pertama, pantau TTV per 30 menit pada 1 jam kedua.
 Tindakan : Memberikan oxitocyn 0,5 cc (diberikan
karena untuk memperkuat kontraksi dan membantu pengeluaran plasenta
)
 Pengobatan : Misoprostol 1 tab untuk mencegah adanya
perdarahan.

 KALA IV
 Mulai jam : 23:30 WIB
 Tanda-tanda vital :
Tanggal/ Jam Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu
27-12-2019
120/80 MmHg 95 x/menit 20 x/menit 36ºC
23:30
27-12-2019
120/80 MmHg 88 x/menit 22 x/menit 36 ºC
23:45
25

27-12-2019
100/70 MmHg 85 x/menit 22 x/menit 36 ºC
24:00
37,6 ºC
(masuk
28-12-2019
100/60 MmHg 85 x/menit 22 x/menit paracetamol
00:15
1 tablet 500
mg)
28-12-2019
100/70 MmHg 90 x/menit 23 x/menit 38,1 ºC
00:30
28-12-2019
100/70 MmHg 90 x/menit 22 x/menit 38,3 ºC
01:00
38,2 ºC
(masuk
28-12-2019
100/70 MmHg 92 x/menit 22 x/menit paracetamol
01:30
1 tablet 500
mg)

 Keadaan uterus : 2 jari dibawah pusat dan kontraksinya


keras
 Perdarahan : kurang lebih 80cc
 Bonding ibu dan bayi : IMD (inisiasi menyusui dini) yg dilakukan
setelah bayi lahir dan dibersihkan
 Tindakan : Massage fundus, pemeriksaan kandung
kemih dengan pemasangan kateter sementara.

3.2 Analisa Data


 Kala 1 dan kala 2
No Data Fokus Masalah Keperawatan
1. Ds: pasien mengatakan Domain 12 : kenyamanan
- Perut terasa mulas Kelas 1 : kenyamanan fisik
- Ada tekanan seperti ingin BAB Nyeri persalinan (00256)
- Skala nyeri : 5
26

Do: pasien tampak


- Meringis
- Sulit diajak berbicara
- Kontraksi 4X 10’40”
- Mengeluarkan banyak keringat
- Sering menarik nafas menahan nyeri
- TD : 120/90 MmHg
ND :84 x/menit
RR : 23 x/menit
2 Ds: pasien mengatakan Domain 9 : koping toleransi stress
- Dirinya cemas menghadapi persalinan Kelas 2 : respons koping
- Gelisah apakah bayi nya akan terlahir Ansietas (00146)
sehat atau tidak

Do: pasien tampak


- Mengeluarkan banyak keringat
- Gelisah
- Tidak ada kontak mata saat diajak
berbicara
- Tegang
- TD : 120/90 MmHg
ND : 84 x/menit
RR: 23 x/menit

 Kala 2
No Data Fokus Masalah Keperawatan
1 Ds: pasien mengatakan Domain 8 : seksualitas
- Ini adalah kehamilan pertamanya Kelas 3 : reproduksi
- Sangat ingin menjadi ibu yg baik Kesiapan peningkatan proses
- Ingin mengetahui tentang makanan- kehamilan-melahirkan (00208)
makanan yg baik setelah persalinan
- Ingin mengetahui makanan yg
mempercepat pengeluaran AS
Do: Pasien tampak antusias mendengarkan
pendidikan kesehatan.

 kala 4
No Data Fokus Masalah Keperawatan
1 Ds: pasien mengatakan Domain 11:
- Tidak nyaman seperti banyak darah di keamanan/perlindungan
27

pembalutnya Kelas 2: cedera fisik


Resiko perdarahan (00206)
Do: pasien tampak
- Saat pengeluaran plasenta pasien tampak
mengeluarkan banyak darah kurang
lebih 80 cc
- Pasien dilakukan hecting
- Rupture perineum tingkat 2
- TD : 120/80 MmHg
ND : 95 x/menit
RR : 20 x/menit

3.3 Intervensi Keperawatan


No Dx NOC NIC
Keperawatan
1 Domain 12 : Selama dilakukan tindakan Domain 1 : Fisiologis : Dasar
kenyamanan keperawatan selama ± 1 jam Kelas E: Peningkatan
Kelas 1 : diharapkan masalah teratasi dengan Kenyamanan Fisik
kenyamanan KH : 1400 : Manajemen Nyeri
fisik Domain 5 : Kondisi Kesehatan Aktivitas :
Nyeripersali yang Dirasakan - Lakukan pengkajian nyeri
nan (00256) Kelas V : Status Gejala komprehensif yang
2102 : Tingkat Nyeri meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
- 210201 Nyeri yang dilaporkan
frekuensi, kualitas,
(3-4)
intensitas atau beratnya
- 210217 Mengerang dan
nyeri dan faktor pencetus.
menangis (3-4)
- Observasi adanya petunjuk
- 210206 Ekspresi nyeri wajah (3-
nonverbal mengenai
4)
ketidaknyamanan terutama
- 210224 Mengerinyit (3-4)
pada mereka yang tidak
- 210210 Frekuensi napas (4)
dapat berkomunikasi
- 210212 Tekanan darah (3)
secara efektif.
- Gali bersama pasien
faktor-faktor yang dapat
menurunkan atau
memperberat nyeri.
- Berikan informasi
mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan dirasakan,
dan antisipasi dari
ketidaknyaman prosedur.
- Dorong pasien untuk
28

memonitor nyeri dan


menangani nyeri dengan
tepat.
- Lakukan pijat
conterpressure sambil
menyetelkan musik klasik.
Penggunaan teknik non
farmakologi penurunan
nyeri menurut jurnal Ayu
matha, dkk.
2 Domain 9 : Selama dilakukan tindakan Domain 3 : Perilaku
kopingtolera keperawatan selama .... diharapkan Kelas : T : Peningkatan
nsi stress masalah teratasi dengan KH : kenyamanan psikologis
Kelas 2 : Domain 3 : Kesehatan Psikososial 6040 : Terapi Relaksasi
responskopi Kelas M : Kesejahteraan Aktivitas :
ng Psikologis - Gambarkan
Ansietas 1211 : Tingkat Kecemasan rasionalisasi dan
(00146) - 1211 03 Meremas-remas manfaat relaksasi
tangan ( 3-4) serta jenis relaksasi
- 121105 Perasaan gelisah yang tersedia.
(3-4) - Dorong pasien untuk
- 121107 Wajah tegang (2-3) mengambil posisi
- 121115 serangan panik (3- yang nyaman dengan
4) pakaian longgar.
- 121117 Rasa cemas yang - Spesifikan isi
disampaikan secara lisan intervensi relaksasi
(3-4) (misalnya dengan
- 121119 Peningkatan meminta saran
tekanan darah (2-3) perubahan).
- 121121 Peningkatan - Minta pasien untuk
frekuensi pernapasan (3-4) rileks dan merasakan
sensasi yang terjadi.
- Dorong pasien untuk
mengulang praktik
teknik relaksasi, jika
memungkinkan.
- Evaluasi dan
dokumentasikan
respon terhadap terapi
relaksasi.
3 Domain 8 : Selama dilakukan tindakan Domain 5 : Keluarga
seksualitas keperawatan selama .... diharapkan Kelas : W Perawatan
Kelas 3 : masalah teratasi dengan KH : melahirkan.
reproduksi Domain IV 6720 persalinan
29

Kesiapanpen :PengetahuanTentangKesehatan&P Aktivitas :


ingkatan erilaku - Siapkan panduan
proses Kelas S antisipasi untuk
kehamilan- :PengetahuanTentangKesehatan persalinan
- Lakukan pemeriksaan
melahirkan 1817: Pengetahuan :Melahirkan
vagina untuk
(00208) dan Persalinan mengetahui letak dan
- 181707 :tehnikrelaksasi posisi janin.
yang efektif (3-4) - Jaga privasi dan
- 181708 :tehnikposisi yang kenyamanan pasien
efektif (3-4) serta lingkungan yang
- 181714:Kelahiranbayi (3-4) tenang selama
persalinan.
- Bantu pasien dalam
posisi bersalin.
- Regangkan jaringan
perineal, jika
diperlukan untuk
mengurangi raserasi
dan efisiotomi.
- Bersihkan perineum
- Pasang pembalut
perineal.
- Pujilah usaha yang
dilakukan ibu yang
melahirkan.
- Dokumentasikan
kejadian kelahiran.
4 Domain 11 : Selama dilakukan tindakan Domain 2 : Fisiologis :
keamanan/pe keperawatan selama 60 menit Kompleks
rlindungan diharapkan masalah teratasi dengan Kelas : N Managemen perfusi
Kelas 2 : KH : jaringan.
cederafisik Domain 2 kesehatan fisiologi. 4026 : Pengurangan
Resikoperda Kelas E : Jantung-Paru perdarahan : Uterus Post
rahan 0413 : Keparahan kehilangan partum.
(00206) darah. Aktivitas :
- 041301 Kehilangan darah - Kaji riwayat obstetrik
yang terlihat (3-4) dan catatan persalinan
- 041307 Perdarahan vagina terkait dengan faktor
(3-4) risiko perdarahan post
- 041309 Penurunan tekanan partum. (Misalnya,
darah sistol (3-4) persalinan yang lama,
- 041310 Penurunan tekanan Induksi, Preeklamsia,
darah diastolik (3-4) kala dua lama,
- 041316 Penurunan persalinan dengan di
30

hemoglobin (Hb) (2-3) pacu).


- Tingkatkan frekuensi
pijatan fundus
- Observasi
karakteristik lokiya
(misalnya, warna,
bekuan dan jumlah).
- Berikan oksitosin IV
atau IM sesuai
protokol.
- Monitor tanda-tanda
vital maternal setiap
15 Menit.
- Pastikan keluarga
tetap mendapatkan
informasi tentang
kondisi klinis dan
managemen (yang
dilakukan).

3.4 Implementasi Keperawatan


No Hari / Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal
1 27 Des 18.30 - Menentukanapaka S: pasien mengatakan
2019 hketubantelahpeca - mulas dan nyeri
h - Merasa nyaman dengan
Hasil : pijat counter pressure
dan terapi music
19.30
- Memindahkankeru O: Pasien tampak
angpersalinan berkeringat, meringis,
Hasil : mengeluarkan suara
Pasiendipindahkanke meringis kesakitan, skala
27 Des ruangtindakanpers nyeri berkurang dengan
2019 alinan pada jam : skala 5
22.40
A: ibu dapat beradaptasi
20.30
- Memonitoring dengan nyeri
tingkatnyeriselama
persalinan P: intervensi dilanjutkan oleh
Hasil :
perawatruangan ( 2 jam
Pasientampakmeringi
setelah melahirkan pasien
31

s dan mengeran dipindahkan keruangan


nifas/perawatan )
- Memonitordenyutj
antungjaninselama
dan
setelahkontraksi
22.30
Hasil :
DJJ : 142 x/menit

- Melakukan pijat
counterpressure
dan mendengarkan
musik klasik
Hasil :
- Melakukan pijat
conterpressure
sambil
menyetelkan musik
klasik.
Penggunaan teknik
non farmakologi
penurunan nyeri
menurut jurnal
Ayu matha, dkk.
(Skala nyeri
berkurang)
2 27 Des 22.30 - Mendengarkanklie S: Pasien mengatakan rileks
2019 n jika diusap punggung dan
Hasil : ditemani selama
Dengarkankeluhanke persalinan
cemasanklienselam
apersalinan O: Pasien tampak lebih
tenang tidak terlalu cemas
- Menggunakanpend
ekatan yang tenang A: Masalah sebagian teratasi
dan menyakinkan
Hasil :
27 Des 22.30 Lakukanpendekatan P: intervensi dilanjutkan oleh
2019 untukmenenangka perawatruangan ( 2 jam
setelah melahirkan pasien
nkliensaatcemas
dipindahkan keruangan
nifas/perawatan )
- Beradadisisipasien
22.35 untukmeningkatka
n rasa aman dan
32

mengurangikecem
asan
22.35 Hasil :
Mengusappunggung
klienuntukmengura
nginyeri dan
22.37 kecemasan

- Menginstruksikank
lienuntukmenggun
akantehnikrelaksas
i
Hasil :
Klienmengikutiinstr
uksiperawatuntuk
melakukantehiktari
knafasdalam

3 27 Des 22.40 - Memimpin S: Pasien mengatakan seperti


2019 persalinan ingin BAB
- Mengajarkan ibu
dan pasangan O: bayi tampak lahir dengan
mengenai tehnik
pernapasan dan spontan, ibu dapat
relaksasi yang melahirkan bayi dengan
akan digunakan baik
selama persalinan
- Ajarkan ibu teknik A: Masalah keperawatan
mengeran yang teratasi sebagian
baik saat ada his
Hasil :
22.45 P: intervensi dilanjutkan oleh
Klien dapat
perawat ruangan ( 2 jam
melakukan instruksi
setelah melahirkan pasien
bidan, dokter, dan
dipindahkan keruangan
perawat dengan baik
nifas / perawatan )
- Melakukan sesuatu
untuk memberikan
kenyamanan pada
ibu selama proses
persalinan seperti
posisi dan
menggosok
33

23.00 punggung.
- Hasil :
Memberikan posisi
yang nyaman
(dorsal recumben)
dan menggosok
punggung ibu

- Mendukung ibu
menempatkan bayi
kepayudara setelah
persalinan
Hasil :
Klien belum
mengeluarkan ASI

- Memberikan
kesempatan bagi
ibu untuk berada di
dekat bayi selama
rawat inap setelah
persalinan untuk
memfasilitasi
kedekatan dan
menyusui
Hasil :

Meletakkan
keranjang bayi di
dekat klien
4 27 Des 23.15 - Meningkatkanfrek S: Pasien mengatakan merasa
2019 uensipijatan fundus pembalutnya penuh
Hasil :
Setelah O: pasien tampak terdapat
lahirplasentalakuka luka hecting
npijitan fundus
untukmengeluarka A: Masalahsebagianteratasi
nsisa-
sisadarahataugump P: intervensidilanjutkan oleh
alanplasenta perawatruangan ( 2 jam
23.30 setelahmelahirkanpasiendi
- Memberikanoksito pindahkankeruangannifas/
34

sin drip atau IM perawatan )


sesuai protocol
Hasil :
Memberikanoksitosi
nkedalamcairaninf
use1 amp dan
00.00 menyuntikan IM

- Monitor tanda-
tanda vital
maternal setiap 15
menitataulebih,
jikaperlu
Hasil :
TTV :
TD : 100/70mmHg
N : 85 x/menit
R : 22 x/menit
S : 36 oC
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Aplikasi Jurnal


Kelompok kami mengambil kasus Ny. P seorang perempuan berusia 21
tahun beralamat di Kadu Bitung datang kerumah sakit pada tanggal 27-12-
2019 jam 17:00 WIB. Pada saat datang pasien dilakukan periksa dalam oleh
bidan belum ada pembukaan. Sebelumnya pasien mengeluh mulas sejak jam
14:00 WIB tanggal 27-12-2019. Pukul 17:00 keadaan kontaksi 3x10’12” (3
kali frekuensi dalam 10 menit dengan kekuatan 12 detik).Pasien tampak
meringis setiap kali kontraksi, berkeringat dan sering menarik nafas
panjang.Pasien tampak gelisah dan tegang.TD : 110/80 mmHg, Nadi : 83
x/menit, Suhu : 36,5℃, RR : 20 x/menit.
Saat dilakukan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil, Hb : 8,2 gr/dl
(N: 11,7-15,5), Eritrosit : 13,10x103/ul (N: 3,60-11,00), Hematokrit : 26%
(N: 35-47), Trombosit : 377 x103/ul (N: 140-440), GDS : 108 mg/dl (N :
<180).Diagnosa keperawatan prioritas menurut NANDA (2015) yang sesuai
dengan kasus INC dengan persalinan normal yaitu (00256) Nyeri
Persalinan, (00146) Ansietas, (00208) Kesiapan Peningkatan Proses
Kehamilan-Melahirkan, (00206) Risiko Perdarahan.
Berdasarkan jurnal yang berjudul “Efektivitas Kombinasi Teknik
Counter Pressure dan Terapi Musik Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
Kala I” dapat di aplikasikan untuk masalah keperawatan yang dialami Ny.P
yaitu Nyeri persalinan dengan penerapan pijat counter pressure dan terapi
musik pada Ny.P didapatkan penurunan nyeri yang cukup signifikan. Selain
menerapkan teknik counter pressure dan terapi music pada Ny.P, 1 pasien
diberikan teknik counter pressure saja, 1 pasien lain diberikan terapi music
saja, dan 1 pasien lain tidak diberikan terapi apapun. Hal ini dilakukan oleh
kelompok untuk mengetahu seberapa berpengaruh kombinasi teknik counter

35
36

pressure dan terapi music dalam mengatasi diagnose keperawatan nyeri


persalinan. Dari hal tersebut didapatkan hasil :
No Inisial
Jenis Terapi Nilai Pre Nilai Post
Pasien
1. Ny.P Counter Skala : 5 (nyeri benar- Skala : 2 (nyeri ringan, ada
Pressure& benar mengganggu dan sensasi seperti dicubit
Musik Klasik tidak bisa didiamkan namun tidak begitu sakit)
dalam waktu lama)
2. Ny.H Counter Skala : 5 (nyeri benar- Skala : 3 (nyeri terasa,
pressure benar mengganggu dan namun masih bisa
tidak bisa didiamkan ditoleransi)
dalam waktu lama)
3. Ny.M Musik Klasik Skala : 5 (nyeri benar- Skala : 4 (nyeri cukup
benar mengganggu dan mengganggu)
tidak bisa didiamkan
dalam waktu lama)
4 Ny.A Tidak dilakukan Skala : 5 (nyeri Skala 5 : (nyeri benarbenar
terapi apapun benarbenar mengganggu mengganggu dan tidak
dan tidak bisa didiamkan bisa didiamkan dalam
dalam waktu lama) waktu lama)

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kombinasi teknik counter


pressure dan terapi musik lebih efektif dilakukan untuk mengatasi pasien nyeri
persalinan dibandingkan yang hanya dilakukan counter pressure saja, terapi musik
saja, dan yang tidak dilakukan terapi apapun. Hal ini dikarenakan pijat
merangsang tubuh melepaskan senyawa endophrin yang merupakan pereda sakit
alami dan juga dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak, sedangkan terapi
musik hanya sebagai salah satu teknik distraksi yang efektif yang dapat
menurunkan nyeri fisiologi, stress dengan mengalihkan perhatian seseorang dari
nyeri sehingga terapi music hanya mampu sedikit menurunkan nyeri.namun
menurut Risa Ayu Marta (2019) terdapat pengaruh yang signifikan antara
intensitas nyeri sebelum dan setelah diberikan kombinasi counter pressure dan
terapi music klasik karna counter pressure sendiri melepaskan hormone
endorphine sebagai pereda nyeri alami dan terapi music sebagai distraksi dan
media yang membuat tubuh jauh lebih rileks.
37

4.2 Kaitan Teori dengan Jurnal


Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Secara
fisiologi nyeri persalinan mulai timbul pada persalinan kala I fase aktif dan
fase laten, pada fase laten terjadi pembukaan sampai 3 cm. pada
primigravida kala I persalinan bisa berlangsung kurang lebih 20 jam, pada
multigravida kurang lebih 14 jam. Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus
dan dilatasi serviks. Makin lama nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat,
puncak nyeri terjadi pada fase aktif, dimana pembukaan lengkap sampai 10
cm. intensitas nyeri selama persalinan mempengaruhi kondisi psikologis
ibu, proses persalinan, dan kesejahteraan janin (Potter&Perry2015)
Terapi massage counter pressure adalah pijatan yang dilakukan dengan
memberikan tekanan terus-menerus selama his pada tulang sacrum pasien
dengan pangkal atau kepalan salah satu telapak tangan (Simkin&Andrea
2013). Cara memijat conture pressure yaitu mencuci tangan sebelum
melakukan tindakan. Ibu mencari posisi yang nyaman seperti duduk
dibangku, membungkuk diatas tempat tidur berbaring miring. Handuk
tangan kecil, atau kain kering diatas buku-buku jari. Pijat seluruh punggung
dari tulang ekor kemudian naik keatas hingga kebahu dan sekitar leher.
Ketika kontraksi mulai keluarga dapat menggunakan dengan pergelangan
tangan didaerah tulang ekor. Tempatkan kepalan tangan dari tulang ekor ke
atas dan ke arah pusat dan tahan selama kontraksi berlangsung dan ingatkan
ibu untuk bernapas. Miringkan panggul ibu, kepalan ditarik kea rah kaki
ibu. Jika ibu sakit punggung, lakukan menemukan bokong bagian tengah
dan lakukan gerakan seperti meremas kea rah atas membentuk huruf X dan
tahan selama kontraksi.
Penelitian yang dilakukan oleh Marifah 2015 menjelaskan bahwa teknik
counter massage efektif menurunkan nyeri, namun penurunan nyeri pada
teknik ini tidak signifikan.
Terapi musik adalah salah satu metode untuk teknik relaksasi dan
distraksi yang jarang di aplikasikan dalam praktek keperawatan metrnitas,
38

padahal terapi music merupakan yang efektif yang dapat menurunkan nyeri
fisiologis, stress, dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang
dari nyeri, disamping itu music juga berfungsi sebagai pengontrol dan
merupakan untuk menimbulkan kenyamanaan lingkungan saat wanita
melahirkan diruang bersalin, yang digunakan yaitu musik klasik Mozart dan
tradisional gamelan jawa. (Oktavia 2015). Terapi music klasik Mozart
mampu menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif
(Ernawati&Armini,2018).
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kombinasi teknik
counter pressure dan terapi musik lebih efektif dilakukan untuk mengatasi
pasien nyeri persalinan dibandingkan yang hanya dilakukan counter
pressure saja, terapi musik saja, dan yang tidak dilakukan terapi apapun.
Hal ini dikarenakan pijat merangsang tubuh melepaskan senyawa endophrin
yang merupakan pereda sakit alami dan juga dapat menciptakan perasaan
nyaman dan enak, dan terapi musik yaitu salah satu teknik distraksi yang
efektif yang dapat menurunkan nyeri fisiologi, stress dengan mengalihkan
perhatian seseorang dari nyeri.

5.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa kebidanan
atau keperawatan dapat memberikan terapi kombinasi antara teknik pijat
counter pressure dan terapi musik yang diharapkan untuk mengurangi
rasa nyeri saat persalinan.
2. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan mampu meningkatkan pelayanan rumah sakit diharapkan
menyediakan banner / lefleat tentang cara acupressure dan efektifitasnya
untuk menurunkan nyeri saat persalinan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan mampu menjadi sarana sumber informasi, bacaan serta acuan
tentang pengetahuan asuhan kebidanan pada pasien yang akan
melahirkan.
4. Pasien

39
40

Diharapkan pasien dan keluarga mampu untuk membaca media informasi


yang telah disediakan oleh rumah sakit dan bisa mengaplikasikannya
kepada pasien yang sakit, jika tidak mengerti keluarga pasien dapat
bertanya kepada petugas kesehatan yang ada.
5. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan perawat atau bidan mampu memberikan asuhan keperawatan
untuk menghilangkan sakit saat persalinan dengan maksimal agar pasien
dapat sejahtera dalam menjalankan persalinannya sehingga persalinan
bisa berjalan dengan lancar dan cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Andreinie, R. 2016. Analisis Efektivitas Kompres Hangat Terhadap Penurunan


Nyeri Persalinan. RAKERNAS AIPKEMA. 2016.

Bulechek, G.M, et all. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Sixth


edition. Mosby : Elsevier

Callister. 2013. What Has Literatur Tought Us About Culturally Competent Care
Of Women And Children Men American Journal Of Maternal Child
Nursing. 30(6) 380-388.

Cashion Kitty. 2013. Keperawatan Maternitas Edisi 8 Buku 1. Singapore :


Elsevier.

Fadlun, Feryanto. 2010. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika

Farrer, H. 2015. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Fitrianingsih Yadam Wandari K. 2018. Pengaruh Kompres HangatTerhadap


Rasa Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Persalinan Fase Aktif di BPM Kota
Cirebon. Jurnal Care Vol.6, No.1

Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. 2014. Jakarta : Kementrian


Kesehatan RI

Lowdermilk. 2013. Keperawatan Maternitas. Edisi 8 Buku 1. Mosby : Elsevier

Manurung S, Nuraeni A, Lestari TR, et al. Pengaruh Tekhnik Pemberian Kompres


Hangat Terhadap Perubahan Skala Nyeri Persalinan pada Klien
Primigravida. J Health Quality. 2013 : 4 (1) : 1-76

Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. 2015. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta :
EGC

Maharani, T. Dan Nugrahini, E. Y. 2O17. Hubungan Usia, Paritas dengan


Ketuban Pecah dini di Puskesmas Jgir Surabaya. Jurnal Penelitian
Kesehatan Suara Forikes, 8(2), pp. 102-110.
Maryunani A. Nyeri dalam Persalinan Tekhnik dan Cara Penangananya. Jakarta.
Trans Info Medika : 2010

Moorhead, S., et all. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC).


Measurement of Health Outcome Fifth Edition. Moaby : El;sevier

NANDA International. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi


2015- 2017. Jakarta : EGC

Perry Shannon. 2013. Keperawatan Maternita Edisi 8 Buku 1. Jakarta : Salemba


Medika

Potter P, Perry A, G. Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan. Jakarta


: Salemba Medika : 2010

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Zwelling, Johnson, dan J. Allen. 2010. How to Implernent Complementary


Therapies For Laboring Women PICN American Journal Of Maternal Child
Nursing 31(6). 364-372

Anda mungkin juga menyukai