Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

Elemen Penilaian MFK 9 Telusur Skor


1. Rumah sakit mempunyai R Regulasi tentang pengelolaan sistem 10 TL

regulasi pengelolaan sistem utilitas - -


utilitas meliputi sekurang- 0 TT
kurangnya a) sampai
dengan f) di maksud dan
tujuan. (R)
2. RS mempunyai daftar D Bukti daftar inventaris sistem 10 TL
inventaris komponen- utilitas dan lokasinya
5 TS
komponen sistem
0 TT
utilitasnya dan W  Bagian umum/rumah tangga
memetakan  Ka IPSRS/Penanggung jawab utilitas
pendistribusiannya.
(D,W)
3. RS telah melaksanakan D 1) Bukti hasil pemeriksaaan 10 TL

jadwal pemeriksaan, testing, 2) Bukti hasil testing/pengujian 5 TS


pemeliharaan semua sistem 3) Bukti hasil pemeliharaan sistem 0 TT
utilitas berdasar kriteria utilitas Ka IPSRS/ Penanggung
seperti rekomendasi dari W jawab utilitas
pabrik, tingkat risiko dan
pengalaman rumah sakit
sendiri serta sudah
dilaksanakan.
(D,W)
4. RS telah memberikan O Lihat label pada tuas-tuas kontrol 10 TL

label pada tuas-tuas utilitas 5 TS


kontrol sistem utilitas W 0 TT
untuk membantu Ka IPSRS/ Penanggung jawab utilitas
pemadaman
darurat secara keseluruhan
atau
Standar MFK 9.1
Dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas utama di rumah sakit
Maksud dan tujuan MFK 9.1
Rumah sakit harus mempunyai daftar lengkap dari sistem utilitas dan sistem utilitas
utama dari rumah sakit serta menentukan komponen yang berdampak pada bantuan
hidup, pengendalian infeksi, pendukung lingkungan, dan komunikasi.
Program manajemen utilitas menetapkan pemeliharaan utilitas untuk memastikan utilitas
seperti air, listrik, limbah, sampah, ventilasi, gas medis, teknologi informasi, lift agar
dijaga, diperiksa berkala, dipelihara dan diperbaiki.
Utilitas utama antara lai air, listrik dan teknologi informasi agar berfungsi 24 jam.
Elemen Penilaian MFK 9.1 Telusur Skor
1. RS mempunyai regulasi R Regulasi tentang sistem utilitas 10 TL
tentang inventarisasi, penting/utama - -
pemeliharaan, inspeksi 0 TT
dengan kriteria yang
ditentukan untuk sistem
utilitas penting yang
dilakukan secara
berkala (R)
2. RS mempunyai daftar D 1) Bukti daftar inventaris sistem 10 TL

sistem utilitas di rumah utilitas 5 TS


sakit dan daftar sistem 2) Bukti daftar inventaris sistem 0 TT
utilitas penting (D,W) utilitas penting/ utama
W Ka IPSRS/PJ utilitas

3. Sistem utilitas dan D Bukti inspeksi sistem utilitas penting: 10 TL

komponen telah diinspeksi 1) Bukti form ceklis 5 TS


secara 2) Bukti pelaksanaan inspeksi 0 TT
teratur/berdasarkan
kriteria yang disusun RS O Lihat ke sistem utilitas penting di RS
(D,O)
4. Sistem utilitas dan D Bukti hasil uji coba sistem utilitas 10 TL

komponen diuji secara penting 5 TS


teratur berdasarkan kriteria W 0 TT
yang sudah ditetapkan. Ka IPSRS/Penanggung jawab utilitas
(D,W)
5. Sistem utilitas dan D Bukti pelaksanaan pemeliharaan/bukti 10 TL

komponen dipelihara hasil pemeliharaan sistem utilitas 5 TS


berdasarkan kriteria yang penting 0 TT
sudah ditetapkan. (D,O) O
Lihat ke sistem utilitas penting di RS
6. Sistem utilitas dan D Bukti perbaikan sistem utilitas 10 TL

komponen diperbaiki 5 TS
bila diperlukan (D,O) O Lihat ke sistem utilitas penting di RS 0 TT
Standar MFK 9.2
Sistem utilitas rumah sakit menjamin tersedianya air bersih dan listrik sepanjang waktu
serta menyediakan sumber alternatif persediaan air dan tenaga listrik jika terjadi
terputusnya sistem, kontaminasi atau kegagalan.
Maksud dan tujuan MFK 9.2
Pelayanan pasien dilakukan selama 24 jam terus menerus, setiap hari dalam seminggu di
rumah sakit.

Runah sakit mempunyai kebutuhan sistem utilitas yang berbeda-beda tergantung misi
rumah sakit, kebutuhan pasien dan sumber daya. Walaupun begitu pasokan sumber air
bersih dan listrik terus menerus sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Rumah skit harus melindungi pasien dan staf dalam keadaan darurat seperti jika terjadi
kegagalan sistem, pemutusan dan kontaminasi.

Sistem tenaga listrik darurat dibutuhkan oleh semua rumah sakit yang ingin memberikan
asuhan kepada pasien tanpa putus dalam keadaan darurat. Sistem darurat ini
memberikan tenaga listrik untuk mempertahankan fungsi yang esensial dalam keadaan
darurat dan juga menurunkan risiko terkait terjadinya kegagalan. Tenaga listrik cadangan
dan darurat harus dites sesuai rencana yang dapat membuktikan beban tenaga listrik
memang seperti yang dibutuhkan. Perbaikan dilakukan jika dibutuhkan seperti menambah
kapasitas listrik di daerah dengan peralatan baru. Mutu air dapat berubah mendadak
karena banyak sebab, sebagian besar karena terjadi di luar RS, seperti ada kebocoran di
jalur suplai ke rumah sakit. Jika terjadi suplai air ke rumah sakit terputus, persediaan air
bersih darurat harus tersedia segera.

Untuk mempersiapkan diri terhadap keadaan darurat seperti ini, rumah sakit agar
mempunyai regulasi yang antara lain meliputi :
a) mengidentifikasi peralatan, sistem, dan area yang memiliki risiko paling tinggi
terhadap pasien dan staf (sebagai contoh, rumah sakit mengidentifikasi area
yang membutuhkan penerangan, pendinginan (lemari es), bantuan
hidup/Ventilator, dan air bersih untuk membersihkan dan sterilisasi alat)
b) menyediakan air bersih dan listrik 24 jam setiap hari dan 7 hari seminggu.
c) menguji ketersediaan dan kehandalan sumber tenaga listrik dan air bersih darurat
/pengganti/backup
d) mendokumentasikan hasil-hasil pengujian
e) memastikan bahwa pengujian sumber alternatif air bersih dan listrik dilakukan
setidaknya setiap 6 bulan atau lebih sering jika dipersyaratkan oleh peraturan
perundangan di daerah, rekomendasi produsen, atau kondisi dari sumber
listrik dan air.

Kondisi dari sumber listrik, air dan teknologi informasi yang mungkin dapat
meningkatkan frekuensi dari pengujian mencakup:
 perbaikan sistem air bersih yang terjadi berulang-ulang
 sumber air bersih sering terkontaminasi
 jaringan listrik yang tidak dapat diandalkan
 pemadaman listrik yang tak terduga dan berulang-ulang
 gangguan pada teknologi informasi.

Elemen Penilaian MFK 9.2 Telusur Skor


1. RS mempunyai regulasi R Regulasi tentang sistem utilitas 10 TL

tentang sistem utilitas yang termasuk kerjasama dengan - -


meliputi a) sampai dengan e) penyedia air bersih bila terjadi 0 TT
dimaksud dan gangguan
tujuan. (R)
2. Air bersih harus tersedia O Lihat penampungan persediaan air 10 TL

selama 24 jam setiap hari, 7 W bersih 5 TS


hari dalam seminggu. (O,W) 0 TT

 Penanggung jawab air bersih RS


 Staf RS
 Pasien
3. Listrik tersedia 24 jam O Lihat sumber listrik utama dan sumber 10 TL

setiap hari, 7 hari dalam listrik 5 TS


seminggu. (O,W) alternatif di RS termasuk UPS pada 0 TT
alat-alat tertentu misalnya ventilator
dan server sentral

W  Penanggung jawab listrik RS


 Staf RS
 Pasien
4. RS mengidentifikasi area D 1) Bukti identifikasi area berisiko 10 TL

dan pelayanan yang berisiko bila terjadi kegagalan listrik 5 TS


paling tinggi bila terjadi 2) Bukti identifikasi area berisiko 0 TT
kegagalan listrik atau air bila terjadi kegagalan air
bersih terkontaminasi atau
terganggu. (D,W) W  Ka IPSRS
 Ka Sanitasi
5. RS berusaha untuk D Bukti telah dilakukan upaya-upaya 10 TL

mengurangi risiko bila hal untuk mengurangi risiko bila terjadi 5 TS


itu terjadi (tata kelola kegagalan listrik maupun air di area 0 TT
risiko). (D,W) paling berisiko, termasuk kerjasama
dengan penyedia air bersih bila terjadi
gangguan

W
 Ka IPSRS
 Ka Sanitasi
6. RS mempunyai sumber listrik D 1) Bukti pelaksanaan kajian kebutuhan 10 TL

dan air bersih alternatif sumber listrik dan air bersih 5 TS


dalam keadaan emergensi. alternatif dalam keadaan 0 TT
(D,O,W) emergensi
2) Bukti kontrak kerjasama dengan
O penyedia air bersih bila terjadi
W gangguan

Lihat ke genset dan sumber air bersih


alternatif

 Ka IPSRS
 Ka Sanitasi
Standar MFK 9.2.1
Rumah sakit melakukan uji beban listrik dan sumber air alternatif.
Maksud dan tujuan MFK 9.2.1
Rumah sakit melakukan asesinen risiko dan meminimalisasi risiko kegagalan sistem utilitas
di area-area tersebut.

Rumah Sakit merencanakan tenaga listrik darurat (dengan menyiapkan genset) dan
penyediaan sumber air bersih darurat untuk area-area yang membutuhkan. Untuk
memastikan kapasitas beban yang bisa dicapai oleh unit genset apakah benar-benar
mampu mencapai beban tertinggi maka pada waktu pembelian unit genset, dilakukan
test loading dengan menggunakan alat yang bernama Dummy Load. Selain itu rumah sakit
melaksanakan uji coba sumber listrik alternatif sekurangnya 6 bulan sekali atau lebih
sering bila diharuskan oleh peraturan perundang-undangan atau oleh kondisi sumber
listrik.

Jika sistem listrik darurat membutuhkan sumber bahan bakar maka jumlah tempat
penyimpanan bahan bakar perlu dipertimbangkan. Rumah sakit dapat menentukan
jumlah bahan bakar yang disimpan kecuali ada ketentuan lain dari pihak berwenang.

Elemen Penilaian MFK 9.2.1 Telusur Skor


1. RS mempunyai regulasi uji R Regulasi tentang uji coba sumber air 10 TL

coba sumber air bersih dan bersih dan listrik alternatif - -


listrik alternatif TT
0
sekurangnya 6 bulan sekali
atau lebih sering bila
diharuskan oleh peraturan
perundang-undanganan
yang berlaku atau oleh
kondisi sumber
air (R)
2. RS mendokumentasi hasil uji D Bukti dokumentasi pelaksanaan uji 10 TL

coba sumber air bersih coba sumber air bersih alternatif 5 TS


alternatif tersebut. (D,W) 0 TT
W  Ka unit Sanitasi
 Petugas air bersih
3. RS mendokumentasi hasil uji D Bukti dokumentasi pelaksanaan uji coba 10 TL

sumber listrik alternatif sumber listrik alternatif 5 TS


tersebut. (D,W) 0 TT
W  Ka IPSRS
 Petugas genset
4. RS mempunyai tempat dan O Lihat tempat penyimpanan bahan 10 TL

jumlah bahan bakar untuk bakar untuk genset 5 TS


sumber listrik alternatif 0 TT
yang mencukupi. (O,W) W Petugas genset
Standar MFK 9.3
RS melakukan pemeriksaan air bersih dan air limbah secara berkala sesuai dengan
peraturan perundang - undangan.
Maksud dan tujuan MFK 9.3
Seperti dijelaskan di MFK 9.2 dan MEK 9.2.1, mutu air rentan terhadap perobahan yang
mendadak, termasuk percbahan diluar kontrol Rumah sakit. Mutu air juga kritikal didalam
proses asuhan klinik, seperti dalam dialisis ginjal. Jadi, Rumah sakit menetapkan proses
monitor mutu air, termasuk tes (pemeriksaan) biologik dari air yang dipakai untuk dialisis
ginjal. Tindakan dilakukan jika mutu air ditemukan tidak aman.
Monitor dilakukan paling sedikit 3 bulan sekali atau lebih cepat mengikuti peraturan
perundang-undangan, kondisi sumber air, dan pengalaman yang lalu dengan masalah
mutu air. Monitor dapat dilakukan oleh perorangan yang ditetapkan rumah sakit seperti
staf dari laboratorium klinis, atau oleh dinas kesehatan, atau pemeriksa air pemerintah di
luar rumah sakit yang kompeten untuk melakukan pemeriksaan seperti itu. Apakah
diperiksa oleh staf rumah sakit atau oleh otoritas di luar rumah sakit maka tanggung
jawab rumah sakit adalah memastikan pemeriksaan (tes) dilakukan lengkap dan tercatat
dalam dokumen.

Karena itu RS harus mempunyai regulasi sekurang-kurangnya meliputi:


a) Pelaksanaan monitoring mutu air bersih paling sedikit setiap 1 tahun sekali.
Untuk pemeriksaan kimia minimal setiap 6 bulan sekali atau lebih sering tergantung
ketentuan peraturan perundang-undangan, kondisi sumber air, dan pengalaman
sebelumnya dengan masalah mutu air. Hasil pemeriksaan didokumentasikan.
b) Pemeriksaan air limbah dilakukan setiap 3 bulan atau lebih sering tergantung
peraturan perundang- undangan, kondisi air limbah, dan hasil pemeriksaan air
limbah terakhir. Hasil pemeriksaan didokumentasikan
c) Pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis ginjal setiap bulan, untuk
menilai pertumbuhan bakteri dan endotoksin.
d) Pemeriksaan tahunan untuk menilai kontaminasi zat kimia. Hasil pemeriksaan
didokumentasikan
e) Melakukan monitoring hasil pemeriksaan air dan melakukan perbaikan bila
diperlukan.

Elemen Penilaian MFK 9.3 Telusur Skor


1. RS mempunyai regulasi R Regulasi tentang pemeriksaan air 10 TL

sekurang- kurangnya bersih (termasuk air minum) dan air 5 TS


meliputi a) sampai dengan limbah meliputi a) s/d e) di maksud dan 0 TT
e) di maksud dan tujuan tujuan
(R)
2. RS telah melakukan D Bukti hasil pemeriksaan mutu 10 TL

monitoring mutu air sesuai air bersih termasuk air minum 5 TS


dengan peraturan 0 TT
perundang-undangan dan W Petugas Sanitasi
terdokumentasi (D,W)
3. RS telah melakukan D Bukti hasil pemeriksaan mutu air 10 TL

pemeriksaan air limbah limbah 5 TS


sesuai dengan peraturan W 0 TT
perundang-undangan Petugas Sanitasi
dan terdokumentasi. (D,W)
4. RS telah melakukan D Bukti hasil pemeriksaan mutu 10 TL

pemeriksaan mutu air yang air yang digunakan untuk 5 TS


digunakan untuk dialisis dialisis 0 TT
ginjal yang meliputi W
pertumbuhan bakteri dan Petugas sanitasi/unit hemodialisa
endotoksin dan
kontaminasi zat kimia
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan
terdokumentasi. (D,W)
5. RS telah menindak lanjuti D Bukti tindak lanjut hasil pemeriksaan 10 TL

hasil pemeriksaan mutu air 5 TS


yang bermasalah dan W Petugas sanitasi 0 TT
didokumentasikan. (D, W)
PROGRAM MONITORING FASILITAS
Standar MFK 10
Rumah sakit mengumpulkan data dari setiap program manajemen risiko fasilitas dan
lingkungan untuk mendukung rencana mengganti atau meningkatkan fungsi (upgrade)
teknologi medik.
Maksud dan tujuan MFK 10
Monitoring program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan melalui pengumpulan
data dan analisisnya memberikan informasi yang dapat membantu rumah sakit mencegah
masalah, menurunkan risiko, membuat keputusan tentang sistem perbaikannya, dan
membuat rencana untuk meningkatkan fungsi (upgrade) teknologi medik, peralatan dan
sistem utilitas. Persyaratan monitor untuk program manajemen fasilitas dikoordinasikan
dengan persyaratan yang dijelaskan di standar TKRS 11. Data hasil monitoring dicatat
didokumen dan laporan setiap 3 bulan serta disampaikan kepada direktur rumah sakit.
Elemen Penilaian MFK 10 Telusur Skor
1. RS mempunyai regulasi R Regulasi tentang sistem 10 TL

Sistem pelaporan data pelaporan data insiden/ - -


insiden/ kejadian/kecelakaan dari setiap 0 TT
kejadian/kecelakaan dari program manajemen risiko
setiap program fasilitas
manajemen risiko
fasilitas (R)
2. Ada laporan data D Bukti laporan insiden keselamatan 10 TL

insiden/kejadian/kecelakaa terkait manajemen risiko fasilitas dan 5 TS


n dari setiap program hasil analisis 0 TT
manajemen risiko fasilitas W
dan sudah dianalisis. (D,W)  Ka Tim K3/ Penanggung jawab
manajemen risiko/kepala unit/staf
RS
 Komite PMKP/Tim Keselamatan
Pasien RS
3. Hasil analisis sudah D Bukti tindak lanjut dari hasil analisis 10 TL

ditindaklanjuti dengan O 5 TS
mengganti atau Lihat kondisi sistem peralatan dan 0 TT
meningkatkan fungsi W lingkungan kerja
(upgrade) teknologi medis,
peralatan, sistem dan  Ka Tim K3/ Penanggung jawab
menurunkan risiko di manajemen risiko/kepala unit/staf
lingkungan. (D,O,W) RS
 Komite PMKP/Tim Keselamatan
Pasien RS

4. Seorang atau lebih individu D Bukti pelaksanaan pengawasan dan 10 TL

yang ditunjuk mengawasi pelaporan program manajemen risiko 5 TS


pelaksanaan program fasilitas 0 TT
manajemen risiko fasilitas W
telah membuat laporan  Ka Tim K3/ Penanggung jawab
kepada direktur rumah sakit manajemen risiko
setiap  Komite PMKP/Tim Keselamatan
3 bulan (lihat juga MFK 3) Pasien RS
(D,W)
PENDIDIKAN STAF
Standar MFK 11
RS menyelenggarakan edukasi, pelatihan, tes dan simulasi bagi semua staf tentang
peranan mereka dalam memberikan fasilitas yang aman dan efektif.
Maksud dan tujuan MFK 11
Staf RS merupakan sumber kontak utama dengan pasien, keluarga pasien dan
pengunjung. Dengan demikian, mereka perlu dibekali edukasi dan dilatih untuk
menjalankan peran mereka dalam mengidentifikasi dan mengurangi risiko serta
melindungi orang lain dan diri mereka sendiri untuk menjamin fasilitas yang aman dan
terlindung (Lihat juga MFK 7.1, MKE 1).

Rumah sakit melakukan tes secara berkala pada staf tentang pengetahuannya soal
prosedur darurat, proteksi kebakaran, respons terhadap B3 termasuk tumpahan bahan
tersebut, penggunaan teknologi medik berisiko terhadap pasien dan staf. Pengetahuan
yang dimiliki peserta tes dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti demonstrasi
kelompok atau individual dan simulasi kejadian bila ada epidemi di masyarakat. Tes
tertulis atau lewat komputer dan mendokumentasikan peserta dan hasil test.
Elemen Penilaian MFK 11 Telusur Skor
1. RS mempunyai program R Program pelatihan MFK 1 TL
pelatihan tentang 0 -
manajemen fasilitas dan - TT
keselamatan (R) 0
2. Edukasi diadakan setiap D Bukti pelaksanaan pelatihan program 10 TL

tahun mengenai setiap W MFK 5 TS


komponen dari program 0 TT
manajemen fasilitas dan  Ka Tim K3/ Penanggung jawab
keselamatan untuk manajemen risiko
menjamin semua staf dapat  Bidang diklat
melaksanakan dengan
efektif tanggung jawabnya.
(Lihat juga AP.5.3;AP.6.3)
(D,W)
3. Edukasi diikuti oleh D Bukti pelaksanaan edukasi terhadap 10 TL

pengunjung, suplier, pekerja pengunjung, suplier, pekerja kontrak 5 TS


kontrak dan lain- lain sesuai dan lain- lain 0 TT
regulasi rumah sakit (D,W)
W  Ka Tim K3/PJ manajemen risiko
 Bidang diklat
 Pengunjung
 Suplier
4. Pengetahuan staf dites dan D Bukti evaluasi pelatihan berupa pre 10 TL

disimulasikan sesuai peran test dan post test pelatihan 5 TS


mereka dalam setiap termasuk mampu memperagakan 0 TT
program manajamen
fasilitas. Kegiatan pelatihan W  Ka Tim K3/ Penanggung jawab
dan hasil pelatihan setiap manajemen risiko
staf didokumentasikan.  Peserta pelatihan
(D,W)
Standar MFK 11.1
Staf dilatih dan diberi pengetahuan tentang peranan mereka dalam program RSuntuk
proteksi kebakaran, keamanan dan penanggulangan bencana.
Maksud dan tujuan MFK 11.1
Setiap rumah sakit harus memutuskan sendiri jenis dan tingkat peiatinan bagi stafnya
kemudian melaksanakannya melalui program pendidikan dan pelatihan. Program dapat
memuat misalnya diskusi kelompok, mencetak materi, orientasi bagi staf baru atau
bentuk lainnya untuk memenuhi kebutuhan RS. Program juga memuat proses dan
prosedur pelaporan tentang risiko potensial, pelaporan insiden dan kecelakaan,
penanganan bahan/ barang berbahaya yang merupakan risiko pada dirinya sendiri dan
lainnya.
Elemen Penilaian MFK 11.1 Telusur Skor
1. Staf dapat menjelaskan W Staf RS 10 TL

dan/atau memperagakan 5 TS
peran mereka dalam S Peragaan oleh staf 0 TT
menghadapi kebakaran.
(W,S)
2. Staf dapat W Staf RS 10 TL

menjelaskandan/atau S 5 TS
memperagakan tindakan Peragaan oleh staf 0 TT
untuk menghilangkan,
mengurangi/
meminimalisir atau
melaporkan tentang
keselamatan, keamanan
dan risiko lainnya.(W,S)
3. Staf dapat menjelaskan W Staf RS 10 TL

dan/atau memperagakan S 5 TS
tindakan, kewaspadaan, Peragaan oleh staf 0 TT
prosedur dan partisipasi
dalam penyimpanan,
penanganan dan
pembuangan gas
medis, serta limbah B3. (W,S)
4. Staf dapat menjelaskan W Staf RS 10 TL

dan/atau 5 TS
memperagakan prosedur dan

peran mereka dalam S Peragaan oleh staf 0 TT


penanganan
kedaruratan serta bencana
internal atau eksternal
(community). (W,S)
Standar MFK 11.2
Staf dilatih untuk menjalankan dan memelihara peralatan medis dan sistem utilitas
Maksud dan tujuan MFK 11.2
Staf yang bertanggung jawab menjalankan atau memelihara peralatan medis dan non
medis, menerima pelatihan secara khusus. Pelatih dpt berasai dari rumah sakit, produsen
teknologi atau tenaga ahli sebagai narasumber pelatihan.
Elemen Penilaian MFK 11.2 Telusur Skor
1. Staf diberi pelatihan untuk D 1) Bukti pelaksanaan pelatihan 10 TL

menjalankan peralatan 2) Bukti tes yang dilakukan 5 TS


medis sesuai uraian 0 TT
tugasnya dan dilakukan tes W  Penanggung jawab peralatan medis
secara berkala. (D,W,S)  Kepala bidang pelayanan/penunjang
 Operator peralatan medis
 Diklat

S Peragaan oleh operator peralatan medis


untuk menjalankan peralatan medis
2. Staf diberi pelatihan untuk D 1) Bukti pelaksanaan pelatihan 10 TL

menjalankan sistem utilitas 2) Bukti tes yang dilakukan 5 TS


sesuai uraian tugasnya dan 0 TT
dilakukan tes secara W  Penanggung jawab sistem utilitas
berkala. (D,W,S)  Kepala bidang pelayanan/penunjang
 Operator sistem utilitas
 Diklat

S Peragaan oleh operator sistem utilitas


untuk menjalankan sistem utilitas
3. Staf diberi pelatihan untuk D 1) Bukti pelaksanaan pelatihan 10 TL

memelihara peralatan 2) Bukti tes yang dilakukan 5 TS


medis sesuai uraian 0 TT
tugasnya dan dilakukan tes W  Penanggung jawab peralatan medis
secara berkala. (D,W,S)  Teknisi peralatan medis
4. Staf diberi pelatihan untuk D 1) Bukti pelatihan 10 TL

memelihara sistem utilitas 2) Bukti test yang dilakukan 5 TS


sesuai uraian tugasnya dan 0 TT
dilakukan tes secara W  Teknisi sistem utilitas
berkala.(D,W,S)  Penanggung jawab sistem utilitas

S Peragaan oleh teknisi sistem


utilitas dalam pemeliharaan
sistem utilitas

Anda mungkin juga menyukai