Anda di halaman 1dari 6

Kanker merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan banyak

membunuh manusia.Baik di Negara industry ataupun Negara berkembang


mengalami hal ini yang menyebabkan kanker penyebab kematian yang paling
banyak di dunia. Kasus kanker yang dihadapi dunia pun banyak dilaporkan dan
mempunyai angka kematian yang tinggi (AlDimassi, et al., 2014) dalam
(Handayani et al., 2013).

Faktor yang dapat menyebabkan kanker dapat disebabkan dari luar yaitu
sinar ultraviolet, radiasi, virus, radikal bebas, infeksi, rokok, dan bahan kimia dari
kehidupan sehari-hari. Namun kanker juga bisa disebabkan oleh faktor genetik,
hormonal, kejiwaan, dan antibodi (Utari, et al., 2013) dalam (Handayani et al.,
2013).

Saat sekarang ini telah banyak pengobatan yang dilakukan untuk pasien
penderita kanker. Pemakaian radioaktif dan pembedahan merupakan salah satu
cara pengobatan penyakit kanker. Selain pemakaian radioaktif dan pembedahan,
juga bisa dilakukan metode kemoterapi.Perbedaan pengobatan pada pasien kanker
tersebut berdasarkan jenis kanker yaitu kanker non metastatis dan
metastatis.Untuk kanker non metastatis lebih efektif digunakan radioaktif dan
pembedahan. Berbeda dengan kanker metastatis yang menyerang banyak organ
tubuh, pemakaian kemoterapi lebih efektif dibanding pembedahan dan radioaktif
(Chabner dan Roberts Jr, 2006) dalam (Handayani et al., 2013).

Berbagai macam pengobatan kanker pada pasien dengan menggunakan


obatobatan kemoterapi mempunyai efek samping yang sangat kuat.Hal ini
disebabkan karena obat-obatan kemoterapi tidak hanya menyerang sel kanker
namun juga dengan sel-sel normal yang ada di tubuh.Sel-sel normal yang biasa
dihancurkan oleh obat kemoterapi yaitu sel yang memiliki proliferasi yang cepat,
contoh sumsum tulang belakang, rambut, folikel rambut, dan sel-sel saluran
pencernaan. Karena efek samping inilah, banyak dilakukan penelitian untuk
mencari alternatif baru untuk pengobatan kanker (Nursafitri, et al., 2013) dalam
(Handayani et al., 2013).
Fisiologi sel yang berubah akan tumbuh menjadi malignan, yang
merupakan penyebab terjadinya kanker. ciri-ciri dari sel kanker adalah:

1. Mempunyai sinyal pertumbuhan sendiri yang dapat memacu daur sel dan
tidak dapat dihentikan. Hal ini juga meningkatkan peningkatan
pertumbuhan yang tak terduga. 2.
2. Tidak adanya program apoptosis (kemampuan melakukan program bunuh
diri), sehingga sel tersebut tidak pernah menua.
3. Sel menyebar ke jaringan lain yang disebut metastasis.
4. Dapat mereplikasi diri sendiri tanpa batas (immortal) .
5. Memiliki kemampuan untuk angiogenesis (pembentukan pembuluh darah
(Hanahan and Weinberg, 2000) dalam (Handayani et al., 2013).

Tahap-tahap mekanisme kanker yaitu sebagai berikut (Brunicardi, et al,


2010) dalam (Handayani et al., 2013) :

1. Tahap inisiasi
Merupakan tahap pertama terjadinya karsiogenesis atau
pembentukan tumor (neoplasma). Hal ini terjadi karena adanya mutasi
DNA, sehingga pada saat replikasi, sifat ini diturunkan ke sel anakannya
(Handayani et al., 2013).
2. Tahap promosi
Sel yang memiliki DNA mutasi terjadi pengulangan siklus sel
tanpa hambatan dan secara kontinu. Diteruskan dengan proses metastasis
yang melibatkan interaksi kompleks yang menyebabkan angiogenesis
(Handayani et al., 2013).
3. Tahap angiogenesis
Proses pembentukan pembuluh darah baru di dalam tubuh. Dalam
mekanisme kanker, angiogenesis dapat menjadi patologi yang diawali
dengan pada saat pembentukan pembuluh darah baru, sel-sel disekitar
akan dihancurkan (Handayani et al., 2013).
4. Tahap progresif
Pada tahap ini DNA yang termutasi akan mengaktivasi gen-gen
pertumbuhan yang mengakibatkan pertumbuhan sel yang tidak normal.
Metastasis kanker terjadi akibat sel kanker yang menyebar dan terjadi
pembentukan tumor di tempat baru yang jauh dari sel kanker utama.
Berbeda dengan kanker non-metastasis, kanker ini tidak menyebar ke
jaringan lain namun tetap di sel kanker utama.

Sel kanker dapat berada dalam 3 keadaan : (Elsa, 2008)

1. Sel kanker yang sedang membelah (siklus poliferatif)


2. Sel kanker dalam keadaan istirahat (tidak membelah, G0)
3. Sel kanker yang secara permanen tidak membelah.

Senyawa Antikanker

Banyak ditemukan obat-obat yang digunakan untuk mengobati


kanker.Biasanya kanker diobati dengan metode kemoterapi.Metode kemoterapi
banyak memakai obat-obat sintetis.Namun efek samping dan harga untuk
kemoterapi sangat berbahaya dan mahal dengan hasil yang bagus.Dengan
kekurangan metode kemoterapi yang memiliki efek samping yang berbahaya,
telah banyak dilakukan penelitian untuk menemukan obat antikanker yang
bersumber dari tumbuhan. Berikut tumbuhan-tumbuhan yang mempunyai
senyawa antikanker : (Handayani et al., 2013).

1. Daun dan Kulit batang tumbuhan Erythrina variegate (Dadap Ayam) yang
mengandung senyawa alkaloid dan terpenoid, dan senyawa isoflavonoid
(Handayani et al., 2013).
2. Tanaman lengkuas (Alpinia galangal) yang mengadung senyawa
flavonoid(Handayani et al., 2013).
3. Biji tanaman Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl (mahkota dewa) dengan
senyawa estradiol(Handayani et al., 2013).
4. Ekstrak daun sesewanua (Clerodendron squmatum Vahl) (Handayani et
al., 2013).
5. Kayu batang tumbuhan ndokulo (Kleinhovia hospital L.) dengan
mengandung senyawa flavonol, kaemferol, kuersetin (Handayani et al.,
2013).
6. Tanaman bawang putih (Allium sativum)(Handayani et al., 2013).
7. Salah satu tanaman obat di Indonesia yang menarik untuk diteliti sebagai
antikanker adalah maitan (Lunasia amara Blanco). Maitan merupakan
tumbuhanasli Indonesia yang hanya tersebar di daerah Jawa Timur,
Sulawesi, Papua, Borneo, sedikit tersebar pada Negara Filipina, dan
northern Queensland. Masyarakat sering menggunakan daun maitan untuk
segala macam pengobatan, seperti pengobatan penyakit jantung,
pengobatan antiinflamasi, mengobati iritasi pada mata, penangkal racun,
malaria, sakit kulit, dan yang paling terkenal yaitu digunakan sebagai obat
diabetes dan aprodisiaka (Elsa, 2008).
8. Tanaman dari genus Clerodendrum (Lamiaceae) tersebar luas di daerah
tropis dan subtropis sebagai pohon-pohon kecil, semak atau herba dan
pertama kali dideskripsikan oleh Linnaeus pada tahun 1753 dengan
mengidentifikasi C. infortunatum L. (Leeratiwong et al. 2011) dalam
(Kalonio, Hendriani, & Barung, 2017). Tanaman genus Clerodendrum
digunakan dalam pengobatan tradisional oleh berbagai suku yang tersebar
di Asia dan Afrika. Secara empiris tanaman genus Clerodendrum
digunakan untuk pengobatan rematik, asma, inflamasi, batuk, infeksi
serofulous, penyakit kulit, penurun demam, penyakit Beriberi, diabetes,
hipertensi, jaundice, tifoid, sifilis, tumor, ascariasis, gonoroe, dispepsia,
dan batu ginjal (Kalonio et al., 2017). Tanaman genus Clerodendrum
secara tradisional dimanfaatkan sebagai antitumor (Patel et al. 2014)
dalam (Kalonio et al., 2017) dan untuk membuktikan secara ilmiah
dilakukan penelitian baik in vitro maupun in vivo (Kalonio et al., 2017).

Penyakit infeksi merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat


Indonesia sejak dulu. Penyakit infeksi saat ini dapat ditanggulangi menggunakan
obat modern (Dzulkarnain et al., 2004)dalam (Candrasari, Romas, & Astuti,
2011), yaitu antimikroba. Penggunaan antimikroba (antibiotik, antifungi) yang
tidak rasional telah menyebabkan banyak mikroba patogen beradaptasi dengan
lingkungannya dan menjadi resisten terhadap obat tersebut. Meningkatnya
masalah resistensi menyebabkan kebutuhan akan obat antimikroba baru yang
dapat mengatasi masalah resistensi juga meningkat, oleh karena itu pencarian
antimikroba baru termasuk dari tanaman terus dilakukan (Martini dan Ellof 1998;
Yustina 2001) dalam (Candrasari et al., 2011).

Daun sirih merah mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid,


tanin, dan minyak atsiri yang diduga berpotensi sebagai daya antimikroba (Ebadi,
2002) dalam (Candrasari et al., 2011).Daun sirih merah mengandung senyawa
kimia seperti alkaloid, senyawa polifenolat, flavonoid, tanin, saponin, dan minyak
atsiri. Daya antifungi daun ini mungkin disebabkan oleh adanya senyawa alkaloid,
flavonoid, tanin, dan minyak atsiri (Sudewo, 2010) dalam (Candrasari et al.,
2011). Alkaloid adalah zat aktif dari tanaman yang berfungsi sebagai obat dan
aktivator kuat bagi sel imun yang dapat menghancurkan bakteri, virus, jamur, dan
sel kanker (Olivia dkk, 2004) dalam (Candrasari et al., 2011). Alkaloid
mempunyai aktivitas antimikroba dengan menghambat estera se, DNA, RNA
polimerase, dan respirasi sel serta berperan dalam interkalasi DNA (Aniszewki,
2007) dalam (Candrasari et al., 2011). Sedangkan sebagai antifungi, secara biologi
alkaloid menyebabkan kerusakan membran sel. Alkaloid akan berikatan kuat
dengan ergosterol membentuk lubang atau saluran sehingga menyebabkan
membran sel bocor dan kehilangan beberapa bahan intra sel seperti elektrolit
(terutama kalium) dan molekul-molekul kecil. Hal ini mengakibatkan kerusakan
yang tetap pada sel dan kematian sel pada jamur (Mycek et al , 2001; Setiabudy &
Bahry, 2007) dalam (Candrasari et al., 2011).Tanin juga diduga mempunyai
efektivitas dalam menghambat pertumbuhan atau membunuh Candida
albicans.Tanin bersifat menciutkan dan mengendapkan protein dari larutan dengan
membentuk senyawa yang tidak larut. Selain itu, tanin berperan dalam sistem
pertahanan tubuh dan mempunyai aktivitas antioksidan serta antiseptik (Sirait,
2007; Sulistyawati & Mulyati, 2009) dalam (Candrasari et al., 2011).

DAFTAR PUSTAKA

Candrasari, A., Romas, M. A., & Astuti, O. R. (2011). UJI DAYA


ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper
Crocatum Ruiz & Pav.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus
aureus ATCC 6538, Eschericia coli ATCC 11229 DAN Candida albicans
ATCC 10231 SECARA IN VITRO. Biomedika, 5(1), 9–16.
https://doi.org/10.23917/biomedika.v4i1.258

Elsa, P. M. dos S. (2008). BAB I PENDAHULUAN. Applied Microbiology and


Biotechnology, 85(1), 2071–2079.
https://doi.org/10.1016/j.bbapap.2013.06.007

Handayani, F. W., Muhtadi, A., Farmasi, F., Padjadjaran, U., Dara, T., Manis, K.,
& Aktif, S. (2013). Farmaka Farmaka. Farmaka, 4, 1–15.

Kalonio, D. E., Hendriani, R., & Barung, E. N. (2017). Aktivitas Antikanker


Tanaman Genus Clerodendrum (Lamiaceae): Sebuah Kajian. Traditional
Medicine Journal, 22(3), 182–189.

Anda mungkin juga menyukai