Disusun Oleh:
KEPANITERAAN KLINIK
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya kehamilan ditandai dengan adanya riwayat terlambat haid dan
keluhan mual muntah. Mual dan muntah dalam kehamilan dikenal dengan morning
sickness, yang dialami 80% wanita hamil. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,
dapat juga timbul setiap saat dan pada malam hari. Gejala ini biasanya terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung ± 10 minggu.
Penelitian-penelitian memperkirakan bahwa mual dan muntah terjadi pada 50-
90% dari kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-
60% multigravida. Mual dan muntah yang berkaitan dengan kehamilan biasanya
dimulai pada usia kehamilan 9-10 minggu, puncaknya pada usia kehamilan 11-13
minggu, dan kebanyakan sembuh pada umur kehamilan 12-14 minggu, 1-10% dapat
berlanjut melampaui 20-22 minggu.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sel
darah putih (limfosit) di dalam tubuh yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh
manusia sehingga menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Data dari Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah kumulatif kasus HIV yang
telah dilaporkan hingga September 2013 sebanyak 118.787 kasus yang tersebar di
33 provinsi dengan 348 kab/kota di Indonesia. Di Indonesia persentase kumulatif
HIV paling banyak ditemukan kasus pada kelompok umur 25-49 tahun (73,4%).
Dan pada kasus AIDS yang paling banyak terdeteksi yaitu pada kelompok umur 30-
39 tahun (39,5%). Prevalensi HIV pada ibu hamil diproyeksikan meningkat dari
0,38% (2012) menjadi 0,49% (2016), dan jumlah ibu hamil HIV positif yang
memerlukan layanan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) juga akan
meningkat dari 13.189 orang pada tahun 2012 menjadi 16.191 orang pada tahun
2016. Demikian pula jumlah anak berusia di bawah 15 tahun yang tertular HIV dari
ibunya pada saat dilahirkan ataupun saat menyusui akan meningkat dari 4.361
(2012) menjadi 5.565 (2016), yang berarti terjadi peningkatan angka kematian anak
akibat AIDS.
BAB II
LAPORAN OBSTETRIK SOSIAL
- Riwayat Menarche
Menarche : 13 tahun
Haid : teratur
Siklus : 28 hari
- Riwayat Pernikahan
Merupakan pernikahan yang pertama dan sudah sudah berjalan 5 tahun
- Riwayat Obstetri
G2P1A0
- Riwayat Kontrasepsi
Pasien tidak menggunakan KB
- Riwayat Perkawinan :
- Pasien menikah 1 kali pada tahun 2014 dan belum pernah bercerai, dikaruniai 1
anak perempuan usia 4 tahun. Saat ini pasien sedang hamil 13 minggu.
- Perilaku
Sehari-hari pasien melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci,
menjemur, menyapu dan memasak dirumah. Pasien makan 3 kali sehari dan
diselingi dengan jajanan, hubungan dengan keluarga pasien juga baik dan saling
membantu. Pasien mengaku jarang berolahraga. Keluarga sehari-hari
mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok dengan lauk serta sayur, makanan
protein yang sering dimakan berupa telur, tahu, tempe, ayam dan ikan namun
daging jarang. Keluarga harmonis karena saling memberi dukungan.
- Pekerjaan :
Pasien seorang ibu rumah tangga yang mengurus keluarga.
- Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal Pasien :
Pasien mengatakan sering menjaga kebersihan di rumah serta ada tempat
pembuangan sampah yang berada di dekat ruang keluarga, dan pasien menjalin
hubungan yang baik dengan tetangga yang ada disekitar rumahnya namun
berinteraksi seperlunya karena banyak pekerjaan di rumahnya.
- Psikososial :
Pasien merupakan seseorang yang ramah dan supel, pasien juga memiliki
hubungan yang dekat dengan keluarga.
Suhu : 36,6 0C
Status Gizi
-Berat Badan : 47 kg
- LLA : 25,5 cm
Ekstremitas :
Superior Inferior
Status Ginekologi
OUE : tertutup
Konseling
1. Menjelaskan ke pasien mengenai penyakit dan cara penularannya
2. Menjelaskan tentang pentingnya untuk melakukan pemeriksaan CD4 dan
Viral load
3. Menjelaskan kepada pasien bahwa HIV dapat ditularkan ke janinnya melalui
persalinan normal dan ASI
4. Menjelaskan kepada pasien bahwa pentingnya pengobatan ARV saat
kehamilan
5. Menjelaskan kepada pasien jenis persalinan yang sebaiknya dipilih dan jenis
kontrasepsi setelah melahirkan
6. Menyarankan pasien dan suami untuk menggunakan kondom saat
berhubungan seksual
7. Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan menjaga
kebersihan diri.
2.9 Prognosis
Ibu Janin
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dan wawancara yang kami peroleh, dapat kami simpulkan
bahwa tatalaksana yang cocok untuk Ny. R sebelum dan sesudah melahirkan
adalah edukasi mengenai KB paska persalinan untuk menghentikan kehamilan di
masa mendatang, edukasi mengenai penyakit HIV pasien dan edukasi nutrisi
untuk mencegah adanya gangguan perkembangan janin. Edukasi pelayanan ANC
hingga persalinan, agar pasien selalu rutin kontrol dan dapat mempersiapkan diri
untuk persalinan. Dan rujukan dini berencana diperlukan untuk pasien hingga
perencanaan persalinan karena pasien kehamilan risiko sangat tinggi.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Pasien / Masyarakat
Keaktifan dari pasien untuk bertanya dan berkonsultasi dengan tenaga
kesehatan lebih baik ditingkatkan, terutama terhadap informasi yang datang
lewat buah bibir atau internet. Bila ditemukan rasa takut atau bimbang, lebih
baik dibantu untuk opini tambahan dari tenaga kesehatan lainnya/rujukan.
4.2.2 Bagi Institusi Pemerintah (Pemerintah Daerah / Puskesmas)
Pembekalan bagi para tenaga kesehatan lebih dimaksimalkan terutama
informed concent ANC dan KB oleh dokter dan bidan. Karena pengetahuan
yang benar dan baik untuk pasien akan meningkatkan kepercayaan pasien
terhadap pelayanan kesehatan terutama dalam pelaksanaan program KB.
DAFTAR PUSTAKA
A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFIK
ISTRI SUAMI
1. Nama Ny. R Tn. D
2. Tanggal Lahir/Umur 08 Maret 1988 21 Oktober 1986
33 tahun
( 31 Tahun)
3. Status Pernikahan Menikah
4. Pernikahan ke Pertama
5. Alamat Kelurahan Pela Mampang
6. Pendidikan SMA S1
7. Pekerjaan Ibu rumah tangga Pegawai swasta
8. Agama Islam Islam
9. Aktivitas Sosial - Olahraga
10. Penghasilan rerata perbulan 5 juta/bulan (suami)
B. RIWAYAT OBSTETRIK
1. Gravida (hamil ke-…) 2
2. Para (riwayat lahir hidup) 1
3. Abortus (riwayat keguguran) 0
4. Riwayat lahir mati 0
5. Asuhan antenatal – frekuensi 1 kali
6. Asuhan antenatal – tempat Puskesmas
7. Asuhan antenatal – petugas Bidan
8. Pemeriksaan kehamilan : YA TIDAK
a. Pengukuran tinggi badan v
b. Pengukuran tekanan darah v
c. Pengukuran LLA v
d. Pengukuran tinggi rahim
v
e. Penentuan letak/presentasi janin
f. Penghitungan denyut jantung janin v
g. Imunisasi Tetanus Toxoid v
h. Pemberian tablet tambah darah v
i. Tes laboratorium v
j. Konseling v
k. Tatalakasana/pengobatan v
9. Penyulit kehamilan : YA TIDAK
a. Mual muntah V
b. Perdarahan kehamilan muda v
c. Demam tinggi v
d. Bengkak kaki, tangan, wajah
v
e. Nyeri kepala
f. Tekanan darah tinggi v
g. Pergerakan janin kurang v
h. Perdarahan kehamilan tua v
i. Ketuban pecah v
v
B. RIWAYAT OBSTETRIK
10. Gangguan/penyakit lain dalam kehamilan HIV
11. Konseling Gizi TIDAK
12. Penyulit nifas : YA TIDAK
a. Infeksi/demam v
b. Perdarahan <24jam v
c. Perdarahan >24jam v
13. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Tidak
14. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Tidak
15. Konseling Kontrasepsi Pasca persalinan
16. Imunisasi Tetanus Toxoid TIDAK
17. Pemberian tablet tambah darah YA
18. Pemeriksaan laboratorium darah YA TIDAK
a. Golongan darah V
b. Kadar hemoglobin V
c. Infeksi menular seksual V
19. Pemeriksaan laboratorium urin YA
20. Pemeriksaan pasca-persalinan YA TIDAK
a. 1-2 minggu pasca persalinan v
b. 6 minggu pasca persalinan v
Lampiran 2. Kuesioner Risiko Kehamilan
No Faktor Risiko I : Ada Potensi Gawat Obstetrik/APGO Skor
1 Terlalu muda hamil (<16th) -
2 A. Terlalu lambat hamil pertama (> 4 th nikah) -
B. Terlalu tua hamil pertama (usia >35th) -
3 Terlalu cepat hamil lagi (<2th) -
4 Terlalu lama hamil lagi (>10th) -
5 Terlalu banyak anak (4 x / lebih) -
6 Terlalu tua (usia > 35 th) -
7 Terlalu pendek (< 145 cm) 4
8 Pernah gagal hamil (riw.obstetri jelek) -
9 Pernah melahirkan dengan A. Tarikan tang/vakum -
B. Uri dirogoh -
C. Diberi infus/transfusi -
10 Pernah operasi sesar 8
Faktor Risiko II : Ada Gawat Obstetrik/AGO
1 Penyakit pada ibu hamil A. Kurang darah -
B. Malaria -
C. TBC paru -
D. Penyakit jantung -
E. Kencing manis (diabetes) -
F. Penyakit menular seksual 4
2 Preeklampsia,bengkak muka tungkai tekanan darah tinggi dan albumin di -
urin
3 Hamil kembar ( perut membesar, gerakan anak ada di banyak tempat ) -
4 Hidramnion atau kembar air ( perut sangat membesar gerak anak tak terasa ) -
5 Janin mati dalam kandungan -
6 Kehamilan lebih bulan -
7 Letak sungsang atau letak melintang -
Faktor Risiko III : Ada Gawat Darurat Obstetrik/ADGO
1 Perdarahan ante partum -
2 Preeklampsia berat atau eklampsia -
TOTAL +2 18
Berdasarkan hasil diatas, pasien diketahui memiliki kehamilan risiko sangat tinggi
(≥12)
Lampiran 3. Hasil Dokumentasi
Kunjungan di Poli KIA