Oleh :
Andri Irawati 140612603044
Arinda Eka Putri S. 140612603530
Citra Perdana Yanti 140612602659
Retno Ismawati 140612601729
BAB I
1.1 Sejarah Bank Sampah Malang
...............................................................................................................................
1
1.2 Letak Tempat Observasi
...............................................................................................................................
2
BAB II
2.1 Gambaran Lingkungan Observasi
...............................................................................................................................
3
2.2 Pengelolaan Limbah
...............................................................................................................................
4
2.3 Mekanisme Pelayanan BSM pada Unit BSM
...............................................................................................................................
9
2.4 Manfaat
...............................................................................................................................
10
BAB III
3.1 Perbandingan Dengan Kriteria yang Ditetapkan Oleh Undang-Undang
...............................................................................................................................
11
BAB IV
4.1 Kesimpulan
...............................................................................................................................
20
4.2 Saran
...............................................................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
i
ii
BAB I
1
membelinya yang orientasinya tidak semata-mata mencari keuntungan atau bisnis
tetapi Bagaimana Masyarakat Mempunyai Nilai Tambah dari Aspek Lingkungan
(bersih dan sejuk), Aspek Sosial (kegotong-royongan/kepedulian muncul) dan
Aspek Ekonomi (penambahan pendapatan) dengan adanya transaksi sampah an-
organik tersebut.
Dari pertanyaan tersebut beberapa orang dari Kader Lingkungan Kota Malang
yang juga menjadi pengurus Koperasi BSM ditugaskan oleh Kepala DKP Kota
Malang untuk menggali dan mencari pengalaman daerah-daerah lain serta belajar
kepada para pemulung, lapak dan akhirnya beridirilah Bank Sampah Malang atau
disingkat BSM dalam lembaga Koperasi pada tanggal 26 Juli 2011 dan diaktekan
ke Notaris tanggal 12 Agustus 2011 serta mendapat pengesahan dari Walikota
Malang tanggal 16 Agustus 2011 dan diresmikan oleh Menteri Negara
Lingkungan Hidup tanggal 15 November 2011.
1.2 Letak tempat observasi
Kantor pusat bank sampah berada di kelurahan sukun tepatnya di jalan S.
Supriyadi No. 38 Malang (Satu kawasan dengan kantor Makam Nasrani Sukun)
Telp/Fax Kantor BSM (0341) 341618 atau 081235214545 / 087701415000.
Kelurahan Sukun memiliki batas wilayah adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen ;
Sebelah Timur : Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen ;
Sebelah Selatan : Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun ;
Sebelah Barat : Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun.
Secara Geografis Kelurahan Sukun terletak pada ketinggian 440460 m dpl,
dan merupakan kawasan yang relatif datar serta dilintasi Sungai Sukun dan
Sungai Kutuk, dari luas wilayah 137.006 Hektar untuk kawasan pertanian tinggal
±15 %.
Untuk menjangkau Kantor pusat bank sampah jika dari arah
Surabaya/Terminal Arjosari menuju arah selatan (Blitar/Kepanjen) dan bisa naik
angkutan GA atau taksi dan jika dari Blitar menuju arah ke Utara atau ke dan bisa
naik angkutan GA, AG atau taksi.
2
BAB II
3
dibawah ke BSM dan dilakukan penimbangan ulang. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi terjadinya susut saat perjalanan. Jika nasabah PT dan Hotel BSM
cukup menimbang sampah yang dibawah dari hotel di BSM. Nasabah sekolah
memakai sistem jemput sampah. Nasabah yang ada di kota Malang tidak
dikenakan biaya penjemputan sampah. Tetapi jika nasabah tersebut berasal dari
luar kota Malang maka akan dikenakan biaya berdasarkan Kilometer.
Sampah yang telah terkumpul nantinya akan di klasifikasikan berdasarkan
kamar. Sampah yang ada di kamar-kamar di tumpuk secara rapi dan dimasukan
dalam karung-karung. Sampah tersebut tidak berbau dan terlihat bersih. Sampah
yang terkumpul dibeli dari nasabah dengan harga yang berbeda-beda untuk
masing-masing jenis sampah. Supplier,pembeli atau pabrik dapat memesan
sampah yang diinginkan sesuai jenis sampah.
2.2. Pengelolaan limbah
Pada BSM limbah yang diolah adalah hanya limbah anorganik,
pengolahannya antara lain:
a. Pencacahan plastik
Tahap-tahap pencacahan plastic pada BSM sebagai berikut:
1. Sampah yang ada di BSM selanjutnya akan dilakukan pengklasifikasian
berdasarkan jenisnya kemudian dilakukan pembersihan. Pembersihan ini
bukan dicuci melainkan dibersihkan dari label. Seperti botol air mineral akan
dibersihkan dari label merk air tersebut. Sampah yang banyak terdapat di
BSM adalah jenis plastik.Karena terdapat fasilitas pencacahan sampah
plastik. Seperti terlampir pada gambar 2.1
4
2. Sebagian sampah akan diolah menjadi cacahan. Proses pertama sampah
tersebut dicuci kemudian dimasukan mesin pencacah kasar setelah itu di cuci
kembali. Sesuai dengan keterangan gambar 2.2
5
4. Selanjutnya cacahan plastik dimasukan kedalam karung yang ditimbang
sesuai berat pesanan supplier atau pabrik. Sesuai dengan gambar 2.4
6
2. Untuk pembuatan produk dengan penganyaman kita anyam bahan dgn
bentuk dasar
IV. Pembuatan Pola Produk Daur Ulang
1. Pola dibuat pada lembaran panel sesuai dengan produk yang akan dibuat,
seperti kita menjahit pakaian tapi untuk kerajinan ini dengan media
plastik.
2. Untuk bahan penganyaman kita anyam pola dasar dengan menggunakan
menjahit tangan pola dasar sesuai dengan produk yang diinginkan.
V. Penyelesaian Akhir
1. Pengecekan akhir semua produk yang dibuat, misalkan kerapian,
kebersihan, label, harga dll (sesuai gambar 2.5, gambar 2.6 dan gambar
2.7)
7
Gambar2.6 hasil pengolahan sampah
8
2.3. Mekanisme Pelayanan BSM pada Unit BSM
Mekanisme pelayanan BSM dari anggota ke pengumpul BSM, antara lain:
1. Anggota
b. Anggota mengumpulkan sampah rumah tangga dan memilahnya
c. Sampah yang terpilah berdasarkan yang ditetapkan BSM ditabung ke
pengurus pada waktu yang ditetapkan pengurus.
2. Pengurus unut BSM
a. Menerima sampah dari anggota dan menimbangnya.
b. Sampah yang terpilah ditabung ke pengurus unit BSM pada waktu yang
ditentukan pengurus.
c. Pengurus mencatat ke buku induk dan buku tabungan anggota berdasarkan
hasil hasil timbangan sampah beserta nilai rupiah berdasarkan harga yang
ditetapkan BSM dan buku tabungan anggota di serahkan ke anggota.
d. Pengurus yang mengumpulkan sampah anggotanya dan memilah untuk
sampah yang belum terpilah sesuai yang distandarkan BSM.
3. Petugas pengambilan sampah dari BSM
a. datang ke lokasi unit BSM berdasarkan jadwal yang ditetapkan atau
isidental untuk unit BSM yang baru belajar /mendaftar serta cek timbangan
unit BSM dengan BSM.
b. Melakukan penimbangan berdasarkan jenis sampah yang terpilih dari unit
BSM dan apabila belum terpilah dihargai lebih murah atau tidak diambil
untuk dipilah karena harganya tinggi.
c. Petugas memberi nota sementara hasil penimbangan dengan harga yang
berlaku pada saat penimbangan kepada pengurus unit BSM dan membawa
salinan nota dan buku tabungan unit BSM
4. Kantor BSM Jl. S. Supriyadi No. 38 A Malang
a. Sampah yang diambil petugas akan ditimbang ulang oleh petugas
penimbangan BSM dan nota sementara dibawa ke Teller dan apabila tidak
sesuai diberikan catatan di nota tersebut.
b. Petugas teller BSM membuat nota asli jumlah dan nilai rupiah sampah
dengan SIM di print rangkap 2 untuk unit BSM dan BSM serta mencatat
global nilai rupiah dalam tabungan.
9
c. Buku tabungan unit BSM dan nota asli diberikan pengurus.
2.4. Manfaat
Efek pengelolaan dari limbah ini adalah diharapkan berdampak positif mulai
hal kecil seperti orang mampu membuang sampah pad temptanya,kemudian
kegiatan ini mampu mengurangi jumlah sampah yang ada di TPA supiturang,
kemudian mampu menjadi sumber perekonomian masyarakat, memudahkan
transkasi seperti membeli sembako, membayar listirk,air dan PLN dengan
menabung/menukar sampah ke BSM, yang terakhir adalah meningkatkan
keterampilan masyarakat dengan mengolah limbah anorganik menjadi barang
yang lebih bermanfaat.
10
BAB III
Sesuai Tidak
Sesuai
b. bersih
d. kedap air
e. rata
11
f. tidak licin
g. tidak miring
h. luas lantai bank sampah
lebih kurang atau sama
dengan 40 m2
2. Dinding a. Kuat
b. Rata
c. Bersih
d. Berwarna terang
e. kering
3. ventilasi Tidak
a. apabila bank a. ventilasi alam, menggunakan
sampah lubang ventilasi ventilasi
dengan paling sedikit 15 % x mekanis
ventilasi luas lantai
gabungan b. ventilasi mekanis
(alam dan (fan, AC, exhauter)
mekanis)
b. apabila Lubang ventilasi
Bank paling sedikit 15%
Sampah (lima belas
hanya perseratus) x luas
ventilasi lantai
alam
4. Atap a. bebas serangga dan
tikus
b. tidak bocor
c. kuat
5. Langit- a. tinggi langit-langit
langit paling sedikit 2,7m
dari lantai
b. kuat
c. berwarna terang
d. mudah dibersihkan
6. Pintu Bank a. dapat mencegah Masih ada
Sampah masuknya lubang yang
serangga dan tikus dapat dimasuki
serangga
b. kuat
c. membuka ke arah
luar
12
7.
Lingkungan
Bank a. aman dari risiko
Sampah kecelakaan
a. pagar b. Kuat
b. halaman a. bersih
b. tidak berdebu/ tidak
becek
c. tersedia tempat
sampah
tertutup
c. taman a. indah dan rapi Tidak ad ataman
b. ada pohon dan pohon
perindang perindang
e. tidak berbau
(terutama H2S dan
atau NH3)
f. pencahayaan 100-
200 lux
g. suhu ruang 22º -
24º C (apabila
Bank Sampah dengan
AC) atau
suhu kamar (tanpa
AC)
13
B. Standar Manajemen Bank Sampah
14
d. telah mengikuti
pelatihan Bank Sampah
e. melakukan monitoring
dan evaluasi (monev)
paling sedikit 1 (satu)
bulan
sekali dengan melakukan
rapat pengelola Bank
Sampah
f. jumlah pengelola harian
paling sedikit 5 (lima)
orang
g. pengelola mendapat
gaji/insentif setiap bulan
3. Pengepul/ a. tidak melakukan
pembeli pembakaran sampah
b. mempunyai naskah
sampah/i
kerjasama/mou
ndustri
dengan Bank Sampah
daur
sebagai mitra
ulang
dalam pengelolaan
sampah
c. mampu menjaga
kebersihan lingkungan
seperti tidak adanya jentik
nyamuk dalam sampah
kaleng/botol
d. mempunyai izin usaha
4. Pengelola a. sampah layak tabung
an diambil oleh
sampah pengepul paling lama
di Bank sebulan sekali
b. sampah layak kreasi
Sampah
didaurulang oleh pengrajin
binaan Bank Sampah
15
c. sampah layak kompos Pengelolaan
dikelola skala RT dan/atau hanya sampah
skala komunal anorganik
d. sampah layak buang
(residu) diambil petugas
PU 2 (dua) kali dalam 1
(satu) minggu
e. cakupan wilayah
pelayanan Bank
Sampah paling sedikit 1
(satu)
kelurahan (lebih besar dari
500 (lima
ratus) kepala keluarga)
f. sampah yang diangkut ke
TPA
berkurang 30-40% setiap
bulannya
g. jumlah penabung
bertambah rata-rata 5-10
penabung setiap bulannya
h. adanya replikasi Bank
Sampah
setempat ke wilayah lain
16
ditimbang dan dihargai sesuai
harga yang ditetapkan BSM.
Uangnya dapat langsung diambil
penabung atau dicatat dalam buku
rekening yang dipersiapkan oleh
bank. Berdasarkan pengalaman
selama ini, sampah yang ditabung
tidak langsung diuangkan namun
ditabung dan dicatat dalam buku
rekening, dan baru dapat diambil
jika nasabah membutuhkan
bisanya mendekati hari raya atau
saat tahun ajaran baru. Sampah
yang ditabung juga dapat ditukar
dekan bahan sembako yang ada di
BSM.
3. Peminjaman uang Ada peminjaman uang di BSM tetapi hanya
khusus untuk pengurus/karyawan belum
mencakup untuk semua nasabah.
17
6. Jenis tabungan 1. Tabungan regular
Tabungan yang diambil sewaktu-waktu.
2. Tabungan pendidikan
Tabungan yang diambil pada saat tahun
ajaran baru.
3. Tabungan lebaran
Tabungan diambil menjelang lebaran.
4. Tabungan sembako
Tabungan yang diambil buka berupa
uang tetapi dalam bentuk sembako.
5. Tabungan kepedulian social
Tabungan dutujukan untuk memberikan
batuan beaiswa.
6. Tabungan lingkungan
Tabungan ini ditujukan untuk
pembiayaan pengelolaan lingkungan
binaan.
7. Jenis sampah 4 jenis sampah anorganik:
1. Kertas
2. Plastik
3. Logam
4. Kaca
(lihat gambar 3.2, lampiran 1)
8. Penetapan harga Harga sampah yang dihargai oleh BSM
sementara ini hanya pada sampah an-
organik (plastic, kertas, kaca dan logam)
kurang lebih ada 70 jenis sampah an-
organik yang dibeli oleh masyarakat, dan
dipilah lagi menjadi 100 jenis lagi di BSM
(lihat gambar 3.3, lampiran 1).
Harga sampah ditetapkan oleh BSM dan
terdiri dari 2 yaitu: harga anggota unit
BSM dan harga BSM sendiri. Pengurus
unit BSM akan menghargai sampah
anggotanya dengan harga anggota dan
tertulis di buku tabungan anggota.
Untuk sampah yang terkumpul dalam unit
BSM akan dihargai oleh BSM dengan
18
harga BSM dan tertulis di buku tabungan
unit BSM, dimana selisih harga
diperuntukan untuk pengurus unit BSM
untuk memotivasi pengurus memberikan
pelayanan kepada anggotanya.
9. Kondisi sampah Penabung didorong untuk memilah sampah
sesuai jenis yang ditentukan bank sampah.
Sampah dalam keadaan bersih dan
utuh karena harga sampah dalam
keadaan bersih dan utuh memiliki
nilai ekonomi yang lebih tinggi.
10. Berat minimum Agar timbangan sampah lebih
efisien dan pencatatan dalam buku
rekening lebih mudah, perlu
diberlakukan syarat berat minimum
untuk menabung sampah, misalnya
1 kg untuk setiap jenis sampah.
11. Wadah sampah Penabung menempatkan sampah sesuai jenis
sampah pada wadah yang berbeda-beda.
Pada bank sampah malang dipilah dalam 4
jenis wadah sampah Setelah terkumpul di
bank sampah sampah akan dipilah kembali
menurut jenisnya ke dalam ruang dalam
bentuk petak-petak bangunan (lihat gambar
3.4, lampiran 1)
13. Pemberian upah karyawan Pada bank sampah malang karyawan sudah
mendapatkan upah yang layak dari hasil
pengolaan bank sampah sendiri.
19
BAB IV
4.1 Kesimpulan
1. Bank sampah Malang sudah memiliki sistem tersendiri dalam melakukan
pengolahan terhadap sampah yang dikumpulkan dari para nasabah dengan
hari kerja senin sampai sabtu
2. Setiap sampah yang diterima diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya
menggunakan pengkodean dari pihak bank sampah Malang sendiri
3. Sampah botol plastik akan dicacah oleh pihak bank sampah Malang agar
lebih mudah diolah kembali
4. Pengolahan sampah plastik lainnya digunakan untuk kerajinan tangan dengan
memanfaatkan masyarakat sekitar
4.2 Saran
Sebaiknya untuk pihak bank sampah Malang dalam menjual sampah plastik
pada suplier tidak sembarangan memberikan ijin unyuk meminimalisasi adanya
resiko penggunaan yang tidak semestinya
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Lampiran
Gambar 3.1 Buku Tabungan
22
Gambar 3.3 Harga Sampah
23
Gambar 3.4. Ruang ruang sampah
24
Gambar 3.5 Mobil pengangkut sampah BSM beroperasi baik kota dan luar kota.
Gambar 3.6 Mahasiswa berfoto didalam kantor BSM bersama dengan salah satu
pegawai BSM
25
Gambar 3.7 Halaman depan BSM
26
Gambar 3.10 Ruang tengah BSM terdapat display barang hasil daur ulang.
27