Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

PRODI D-III KEBIDANAN BUKITTINGGI


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

Pokok Bahasan : Hipertensi (Darah Tinggi)


Sub Pokok Bahasan : Penanganan Hipertensi
Penyaji : Mahasiswa Kebidanan Bukittinggi
Sasaran : Pasien Yang Berkunjung Ke Puskesmas
Guguak Panjang
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis/ 24 Oktober 2019
Tempat : Puskesmas Guguk Panjang

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan
perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya
tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama gagal jantung,
stroke dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi disebut sebagai "pembunuh diam-
diam" karena orang dengan darah tinggi sering tidak menampakkan gejala. Institut
Nasional Jantung, Paru dan Darah memperkirakan separuh orang yang menderita
darah tinggi tidak sadar akan kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah
pasien harus dipantau dengan interval teratur karena darah tinggi merupakan kondisi
seumur hidup.
Hipertensi merupskan faktor resiko penyakit kardiovaskuler aterosklorosis, gagal
jantung, stroke, dan gagal ginjal ditandai dengan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastol lebih dari 90 mmhg. Berdasarkan pada dua kali
pengukuran atau lebih (Smeltzer , 2012)
Dari hasil PIS PK ( Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) yang
di lakukan oleh Puskesmas guguk panjang didapatkan persentase penderita
hipertensi yang belum melakukan pengobatan secara teratur yaitu 78,51 % di
wilayah Puskesmas Guguk Panjang tahun 2018. Berdasarkan data tersebut maka
penulis menyusun satuan acara penyuluhan mengenai hipertensi di Puskesmas
Guguk Panjang dengan tujuan supaya setelah dilakukan pendidikan kesehatan,
masyarakat dapat memahami tentang hipertensi dan mampu melakukan perawatan
diri terhadap hipertensi.

TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 15 menit
masyarakat dapat memahami tentang penyakit darah tinggi, diit darah tinggi
dan dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit darah tinggi.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x15 menit masyarakat
mampu menjelaskan kembali tentang:
a. Pengertian darah tinggi
b. Penyebab darah tinggi
c. Tanda dan gejala darah tinggi
d. Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk
penderita Darah tinggi
e. Obat- obatan untuk hipertensi
f. Komplikasi dari hipertensi

B. SASARAN
Pasien Yang Berkunjung Ke Puskesmas Guguak Panjang

C. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/ Tanggal Pelaksanaan : Kamis/ 24 Oktober 2019
Waktu : 15 menit
Tempat : Puskesmas Guguak Panjang
D. MATERI
Terlampir

E. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


NO TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1. Pembukaan 3 menit o Salam
perkenalan
o Menjelaskan
kontrak dan
tujuan
pertemuan
2. Pelaksanaan 10 menit  Menjelaskan Leaflet
tentang :
 Pengertian
darah tinggi
 Penyebab darah
tinggi
 Tanda dan
gejala darah
tinggi
 Diet darah
tinggi
 Mengetahui
obat-obatan
untuk hipertensi
 Mengetahui
komplikasi
yang terjadi
akibat
hipertensi
 Membuka
sesion
pertanyaan
 Diskusi dengan
keluarga
3. Penutup 2 menit  Menutup
pembelajaran
dengan salam

F. METODE
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

G. MEDIA DAN ALAT


Leaflet
H. SUMBER
Benowitz, L. 2002. Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G., 2002, Basic
and Clinical Farmacology, ed ke-3, Penerjemah: Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika

Corwin, J Elizabeth. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah


Volume 2. EGC. Jakarta

Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan


Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

Smeljer,S.C Bare, B.G .2002. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah,


*Brunner & Suddarth, Ed 8.Penerbit EGC Jakarta

Smeltzer, C. S & Bare, G. B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical


Medah edisi 8. Jakarta. EGC

Soeparman dkk.1987.Ilmu Penyakit Dalam Ed 2. Penerbit FKUI. Jakarta

Sofyan, Andy.2012. Hipertensi. Kudus

Wiryowidagdo, S & Sitanggang, M. (2002). Tanaman Obat untuk Penyakit


Jantung, Darah Tinggi, dan Kolesterol. Jakarta: PT Argomedia Pustaka
MATERI

A. PENGERTIAN
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan
pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif
Muttaqin, 2009).
Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi merupakan suatu
keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal.

Sedangkan menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
darah tinggi (Soeparman, 1999)
Tekanan darah sistolik normal pada orang dewasa yakni berkisar antara 90-120
mmHg. Jika berada pada kisaran angka 120-139 mmHg termasuk pra-hipertensi dan
dianggap hipertensi apabila tekanan darah sistoliknya berada pada angka 140 atau lebih.
Tekanan darah diastolik normalnya berada pada kisaran angka 60-80 mmHg. Apabila
diastolik berkisar pada angka 80-89 termasuk pra-hipertensi. Sedangkan jika berada pada
angka 90 atau lebih maka dianggap hipertensi.
Tekanan darah menurut WHO dan berdasarkan usia:

Usia Minimal Normal Maksimal


14-19 105/73 117/77 120/81
20-24 108/75 120/79 132/83
25-29 109/76 121/80 133/84
30-34 110/77 122/81 134/85
35-39 111/78 123/82 135/86
40-44 112/79 125/83 137/87
45-49 115/80 127/84 139/88
50-54 116/81 129/85 142/89
55-59 118/82 131/86 144/90
60-64 121/83 134/87 147/91
B.PENYEBAB
1. usia
Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi semakin besar.
Hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada wanita
biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.
2. Keturunan
Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat darah tinggi
3. Obesitas.
Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke
dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini mengakibatkan peningkatan
tekanan di dalam pembuluh darah dan

4. Terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan


yang mengandung kalium.
Hal ini dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam darah, sehingga cairan tertahan dan
meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah.

5. Kurang aktivitas fisik dan olahraga.

Keadaan ini dapat mengakibatkan meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung


harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kurang aktivitas dan olahraga juga
dapat mengakibatkan peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko hipertensi.

6. Merokok.

Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah menyempit, yang
berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah dan jantung.
Klasifikasi Tekanan Darah dari JNC-VII 2003
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <120 dan < 80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi
Derajat 1 140-149 atau 90-99
Derajat 2 ≥ 160 atau ≥ 100

B. TANDA DAN GEJALA

Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala hipertensi paling umum yang mungkin
terjadi:

1.Sakit kepala yang parah


2. Penglihatan buram
3. Kencing berdarah
4. Nyeri di daerah dada
5. Sulit bernapas
6. Denyut jantung tidak teratur
7. Berdenyut kencang di bagian dada, leher, atau telinga

C. MAKANAN
Pemilihan makanan merupakan pengendalian asupan kalori total untuk
mencapai atau mempertahankan BB yang sesuai dan mengendalikan kadar
glukosa.Tujuan diituntuk membantu menurunkan tekanan darah, mempertahankan
tekanan darah menuju normal,penurunan faktor resiko BB yang berlebih, menurunkan
kadar lemak kolesterol.makanan untuk penderita Hipertensi:
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a. Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari, telur
ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak
c. Sumber protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom.
d. Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis,
kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel.
f. Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah
terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak
lebih 15 gramperhari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.

2. Makanan yang dibatasi


a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi misalnya otak, paru,
minyak kelapa, gajih
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan natrium misalnya
biscuit, craker
c. Makanan dalam kaleng : sarden, abon, asinan, ikan asin, telor asin.
d. Makanan yang mengandung alkohol misalnya durian dan tape.
e. Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam, sosis, daging
sapi, daging kambing.
f. Garam dapur
g. Makan tinggi lemak dan kolesterol
h. Buah/sayur yang diawetkan dengan garam : ikan asin, asinan, dll

D. Pengobatan
1.Secara medis
pengobatan hipertensi secara medis ini didapatkan dari pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh dokter langsung atau dengan resep dokter,dengan dosis yang telah
ditentukan dokter.

2.Perubahan gaya hidup.


Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, bisa menurunkan tekanan darah dalam beberapa
minggu. Gaya hidup sehat yang yang perlu dijalani, antara lain:

o Mengadopsi pola diet DASH (dietary approaches to stop hypertension),


yaitu pola makan dengan lebih banyak mengonsumsi buah, sayur-sayuran,
susu rendah lemak, gandum, dan kacang-kacangan, dibandingkan dengan
daging merah dan makanan yang mengandung lemak jenuh serta kolesterol
tinggi.
o Mengurangi konsumsi garam hingga kurang dari satu sendok teh per hari.
o Perbanyak aktivitas fisik dan rutin berolahraga.
o Menurunkan berat badan.
o Berhenti merokok.
o Menghindari atau mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
o Mengurangi konsumsi minuman tinggi kafein, seperti kopi, teh, atau cola.
o Melakukan terapi relaksasi, misalnya yoga atau meditasi untuk
mengendalikan stres.

Cara-cara di atas bisa dilakukan dengan atau tanpa dibarengi konsumsi obat anti
hipertensi. Meski demikian, penerapan gaya hidup sehat lebih awal bisa membuat
penderita terhindar dari konsumsi obat anti hipertensi.

E. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya sehingga
menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai target organ
tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak
terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah dan
kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita akibat komplikasi
hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab
kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan
darah pada 19 organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi
terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif, down regulation, dan lain-lain.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap
garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya kerusakan
pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-β).
Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien
hipertensi adalah:
1. Jantung
a. hipertrofi ventrikel kiri
b. angina atau infark miokardium
c. gagal jantung
2. Otak - stroke atau transient ishemic attack
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati

Anda mungkin juga menyukai