L
DENGAN TUMOR PARU RUANG GARDENIA ( PARU ) RSUD
dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. L
Umur : 10 – 12 – 1956 ( 63 Tahun )
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat :Ds Tumbang Kalang, Kec. Antang
Kalang, Kotawaringin Timur
No. Medical Record : 33.53.09
Tanggal masuk : 21 Desember 2019
Tanggal dan jam pengkajian : 21 Desember 2019 ( 16.00 wib )
Diagnosa Medis : Tumor Paru (D) + Efusi Fleura (D)
Pneumonia Komunitas
B. Identitas penanggung jawab
Nama : Nn. R
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : Anak Kandung
Alamat : Jln. Antang I No.15 Palangka Raya
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan Sesak nafas disertai batuk berdahak,
2. Riwayat penyakit sekarang (PQRST)
Pada Tgl 21 Desember 2019 jam 14.00wib tiba- tiba pasien
mengeluh Sesak dan Nyeri dada sebelah kanan. lalu Pasien di bawa
ke IGD RSUD dr. Doris Sylvanus jam 14.30wib dengan keluhan
Sesak, Nyeri dada sebelah Kanan ketika batuk dan nyerinya seperti
di tusuk-tusuk sampai tembus ke belakang dengan skala 3 (sedang),
batuk berdahak, tidak nafsu makan dan badan terasa lemas.
TTV di IGD :
0
TD: 130/80 mmHg, N: 122×/menit, S : 36,4 C, R: 26 ×/menit.
Dan di berikan penanganan:
Pemasangan O2
Pemasangan IVFD D5% + Aminophilin 1 amp 20 tpm ( Tangan
sebelah kanan )
Injeksi Moxyfloxacin 1 x 400mg
Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gr
Injeksi MP 3 x 62,5 mg
PO : Salbutamol 3 x 4 mg
OBH 3 x 1 cth
PCT 3 x 750 mg ( kalau Demam )
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Laboratorium.
Pasien di sarankan untuk Rawat Inap di ruang Gardenia ( Paru )
Masuk pukul 15.45 wib.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien kurang lebih setahun (2019) ini mengalami Batuk – batuk
dan keluarga sudah membawa pasien untuk berobat ke puskesmas
tp tidak kunjung sembuh.sebelum masuk RS kurang lebih 2 bulan
sebelum nya ( Oktober 2019) Pasien Demam di sertai batuk
berdarah. Lalu pasien di bawa keluarga berobat ke puskesmas dan
ke dokter praktek untuk di berikan pengobatan.
4. Riwayat keluarga
Pasien dan keluarga mengatakan Tidak mempunyai riwayat
penyakit dalam keluarga baik itu Hipertensi, Diabetes melitus
maupun TBC.
5. Genogram
X = Meninggal
= Perempuan
= Laki- Laki
= Serumah
= Pasien
D. Riwayat aktivitas sehari-hari
c. Kemampuan
Mengunyah Bisa Bisa
Menelan Bisa Bisa
Bantuan total / sebagian Tidak ada Tidak ada
b. BAK
Frekuensi 6-7x/hari Tidak menentu
Warna Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan.
Bantuan total/sebagian Mandiri Dibantu sebagian
4 Personal hygiene
a. Mandi (frekuensi,bantuan 2x/hari dengan 1x/hari dengan di
total/sebagian mandiri. seka
E. Data Psikologis
Pasien dan keluarga mengatakan sudah dapat menerima dengan
keadaan pasien sekarang dan sangat berharap cepat sembuh.
F. Data Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga pasien baik ditandai dengan
banyaknya sanak saudara pasien yang menjenguk ke RS, pasien juga
berhubungan baik dengan perawat dan dokter. Hubungan pasien dengan
lingkungan sekitar pasien dirawat juga baik.
G. Data Spiritual
Pasien beragama islam dan keluarga selalu berdoa agar pasien cepat
sembuh.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Pasien :
Kesadaran Pasien Composmentis, pasien tampak lemah,dan sesak,
tampak O2 terpasang 3 ltr/ menit dengan nasal canul, terpasang
infus D5% drip Aminophilin= 15 tpm di tangan sebelah kanan.
Pasien tidur dengan posisi semi fowler, pasien tampak bersih dan
rapi.
2. Tanda Vital Pasien
a. Temperature (Suhu ) : 36,8°C
b. Pulse ( Nadi) : 108 x/menit
c. Respiratory ( Pernapasan ) : 26 x/menit
d. Sphygmomanometer (Tekanan Darah ) : 140 / 90 mmHg
3. Kesadaran
a. Kualitatif : Composmentis
b. Kualitatif : GCS 15
Eye (Respon Membuka Mata) : 4 (pasien mampu
membuka mata secara spontan)
4. Sistem pernafasan
a. Inspeksi
tampak berkeringat, batuk, sesak, tampak gelisah, pasien
tampak terpasang O2: 3 liter/menit dengan nasal canul,bentuk
dada kiri dan kanan tidak simetris, pergerakan dada tertinggal
sebelah kanan, tidak ada lesi/ ulkus, ada penggunaan otot bantu
pernapasan dengan mengangkat bahu
b. Palpasi
nyeri pada bagian dada, taktil fremitus teraba getaran bagian
kiri, kanan tidak teraba getarannya
c. Perkusi
bunyi sonor pada bagian dada kiri, redup pada bagian dada
kanan
d. Auskultasi
bunyinya vesikuler bagian dada kiri, dan tidak terdengar suara
napas pada bagian dada kanan
5. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi
Ictus cordis tidak terlihat
b. Palpasi
arteri carotis pasien teraba, ukuran jantung (-) , tidak terlihat
detak di apex jantung pasien
c. Perkusi
Bunyi Dulness di dada sebelah kiri dan redup di dada sebelah
kanan.
d. Auskultasi
Bunyi jantung normal S1 dan S2 tunggal.
6. Sistem persyarafan
8. Sistem muskuloskeletal
Struktur ekstrimitas atas dan ektrimitas bawah simetris, tidak ada
kelainan, dan pada kedua ekstremitas atas dan bawah baik dekstra
dan sinistra mampu bergerak dengan bebas dengan kekuatan otot
penuh.
Skala otot :
5555 5555
5555 5555
Keterangan :
0: Paralisis total
1: Tidak ada gerak
2: Tidak dapat melawan gravitasi
3: Gerak normal melawan gravitasi
4: Gerak normal sedikit tahanan
5: Kekuatan otot penuh
9. Sistem integumen
Akral teraba Dingin, kulit tampak lembab, turgor kulit normal
kembali dalam < 3 detik, warna kulit sawo matang, tidak ada luka
pada kulit serta tidak ada alergi.
10. Sistem endokrin
Tidak terlihat ada pembesaran kelenjar tyroid
11. Sistem genitourinaria
Pasien BAB 1 x sehari dan BAK tidak menentu.
I. Data Penunjang
1. Laboratorium
KIMIA KLINIK
(21 Desember 2019):
HEMATOLOGI
( Tgl 21 Desember 2019)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
- Cor membesar ke laterokaudal kiri, CTR 53%, aorta normal,
pinggang jantung mendatar
- Trakea letak sentral
- Sinus costaprenicus dan diafragma kanan tertutup lesi opak
- Sinus costaprenicus dan diafragma kiri normal
- Pulmo: - Hili kabur
- Coracan bronchovascular
- Tampak lesi opak inhomogen dengan batas tidak tegas
tipe sentral pada lapang atas-bawah paru kanan, silvet
sign (+)
- Tampak bercak infiltrat pada lapang atas-bawah paru
kanan dan lapang atas-tengah paru kiri
- Tulang dan
- Jaringan
Lesi opaklunak
homogen
tidak di
tampak
hemithorax
kelainan.
kanan bawah
10. Therapy
(Tanggal 21 Desember 2019 )
Kontraindikasi
Hipersensitivitas
terhadap teofilin dan
ethylendiamine.
Kontraindikasi:
Pada klien dengan
riwayat alergi terhadap
golongan
cephalosporin
J. Analisa Data
DO :
- Pasien tampak lemah
- Klien tampak berbaring di
tempat Tidur dengan posisi
semi fowler.
- Klien tampak gelisah
- Bentuk dada Tidak simetris
- Pasien tampak menggunakan
otot bantu pernafasan dengan
mengangkat bahu
- Taktil fremitus sebelah kanan
tidak teraba getarannya.
- Bunyi redup didada sebelah
kanan.
- Hasil Pemeriksaan Radiologi :
Sugestif massa paru
DD/massa mediastinum.
Tb paru aktif lesi sedang
dengan efusi Pleura kanan.
Kardiomegali.
- Pasien tampak menggunakan
Oksigen 3 ltr/menit dengan
nasal canul.
- TTV
TD : 140/90 mmHg
N : 108 x/menit
R : 26 x/menit
S : 36,8 0 C
DO :
- Klien tampak lemah
- Skala Nyeri : 3 (sedang )
- TTV
TD : 140/90 mmHg
N : 108 x/menit
R : 26 x/menit
S : 36,8 0 C
4. DS : Intake tidak Ketidak seimbangan
Pasien mengatakan Nafsu adekuat nutrisi kurang dari
makan berkurang. kebutuhan tubuh
Pasien mengatakan hanya
dapat menghabiskan 3 – 4
sendok makan dari porsi
makan yang di sajikan.
DO :
Pasien tampak lemah dan
hanya berbaring di tempat
tidur
BB sebelum sakit 55kg
BB setelah sakit 45 kg
IMT : 17,57 ( Berat badan
kurang )
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 108 x/menit
R : 26 x/menit
S : 36,8 0 C
K. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Adanya Eksudat di
alveolus, ditandai dengan :
DS :
Pasien mengatakan Batuk berdahak
DO :
Pasien tampak lemah,
Batuk (+),Dahak(+)
Pasien tampak Berbaring di tempat tidur dengan posisi semi fowler.
Pasien tampak menggunakan Oksigen 3 ltr/ menit dengan nasal canul.
TTV
TD : 140/90 mmHg
N : 108 x/menit
R : 26 x/menit
S : 36,8 0 C
2. Ketidakefektifan Pola Nafas berhubungan dengan Penurunan ekspansi paru (
Tumor Paru sebelah kanan),ditandai dengan :
DS :
- Pasien mengeluh sesak disertai batuk.
DO :
- Pasien tampak lemah
- Klien tampak berbaring di tempat Tidur dengan posisi semi fowler.
- Klien tampak gelisah
- Bentuk dada Tidak simetris
- Pasien tampak menggunakan otot bantu pernafasan dengan mengangkat
bahu
- Taktil fremitus sebelah kanan tidak teraba getarannya.
- Bunyi redup didada sebelah kanan.
- Hasil Pemeriksaan Radiologi :
Sugestif massa paru DD/massa mediastinum.
Tb paru aktif lesi sedang dengan efusi Pleura kanan.
Kardiomegali.
- Pasien tampak menggunakan Oksigen 3 ltr/menit dengan nasal canul.
- TTV
TD : 140/90 mmHg
N : 108 x/menit
R : 26 x/menit
S : 36,8 0 C
3. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen injury Biologis, ditandai dengan :
DS :
- Pasien mengatakan Nyeri dada sebelah kanan ketika batuk sampai tembus
ke belakang,
- Pasien mengeluh nyeri bagian dada sebelah kanan seperti di tusuk-tusuk
DO :
- Klien tampak lemah
- Skala Nyeri : 3 (sedang )
- TTV
TD : 140/90 mmHg
N : 108 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36,8 0 C
DO :
Pasien tampak lemah dan hanya berbaring di tempat tidur dengan posisi semi
fowler.
BB sebelum sakit 55kg
BB setelah sakit 45 kg
IMT = 17,57 ( Berat badan kurang)
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 108 x/menit
R : 26 x/menit
S : 36,8 0 C
L. Intervensi Keperawatan
NIC
Diagnosa NOC
No
(Nursing
Keperawatan (Nursing Outcome)
Intervention
Classification)
Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan 1.Observasi TTV
1
tidak efektif keperawatan selama 3x24 jam, 2.Monitor status O2
berhubungan dengan diharapkan Bersihan jalan nafas 3. Identifikasi pasien
Adanya Eksudat di efektif perlunya
alveolus, ditandai Kriteria hasil : pemasangan alat
dengan : Indikator IR ER bantu tambahan.
DS : Frekuensi pernafasan 3 5 4. Berikan terapi
Pasien sesuai dengan yang oksigen
mengatakan Batuk diharapkan 5. Letakkan kepala
berdahak Pengeluaran sputum 3 5 pada posisi agak
DO : pada jalan nafas ditinggikan dan
Pasien tampak Bebas dari suara nafas 3 5 dalam posisi
lemah, Tambahan anatomis
Batuk (+),Dahak(+) Keterangan: 6. Posisikan pasien
Pasien tampak 1. Keluhan ekstrim pada posisi
Berbaring di 2. Keluhan Berat semifowler
tempat tidur 3. Keluhan sedang 7. Keluarkan sekret
dengan posisi semi 4. Keluhan Ringan dengan Batuk
fowler. 5. Tidak ada Keluhan efektif.
menggunakan untuk
No Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas 1.08.00 WIB S:
- Pasien mengatakan masih
tidak efektif Mengobservasi TTV batuk berdahak
berhubungan dengan 2.08.10 WIB
O:
Adanya Eksudat di Monitoring status O2 - Pasien masih tampak lemah,
alveolus, ditandai 3.08.20 WIB - Pasien tampak berbaring di
dengan : Mengidentifikasi pasien tempat tidur.
- O2 masih terpasang 3
DS : perlunya pemasangan ltr/menit dengan nasal
Pasien alat bantu tambahan. canul.
mengatakan Batuk 4. 08.30 WIB - TTV
berdahak Memberikan terapi TD : 130/80 mmHg
DO : oksigen N : 98 x/menit
Pasien tampak 5. 08.40 WIB R : 24 x/menit
lemah, Meletakkan kepala S : 36,2 0 C
Batuk (+),Dahak(+) pada posisi agak
Pasien tampak A : Masalah belum teratasi
ditinggikan dan dalam
Berbaring di posisi anatomi. Indikator IR ER
Keterangan :
6. Keluhan ekstrim
7. Keluhan berat
8. Keluhan sedang
9. Keluhan ringan
10. Tidak ada keluhan
P : Lanjutkan Intervensi
1.Observasi TTV
2.Monitor status O2
3. Identifikasi pasien
perlunya pemasangan alat
bantu tambahan.
4. Berikan terapi oksigen
5. Letakkan kepala pada
posisi agak ditinggikan
dan dalam posisi anatomis
6. Posisikan pasien pada
posisi semifowler
7. Keluarkan sekret dengan
Batuk efektif.
8. Atur intake cairan untuk
mengoptimalkan
keseimbangan.
dalam O2
( )