A DENGAN ABDOMINAL
PAIN DI RSUD ULIN
GI ILMU
NG K
TI
ES
H
SEKOLA
EH
S T I K E S
ATAN
SA
C
A
H G
B AY
A BAN
AN IN
JARMAS
OLEH :
MUHAMAD ROYLAH, S. Kep
16.31.0773
GI ILMU
NG K
TI
ES
H
SEKOLA
EH
S T I K E S
ATAN
SA
C
A
H G
B AY
A BAN
AN IN
JARMAS
OLEH :
MUHAMAD ROYLAH, S. Kep
16.31.0773
Mengetahui,
Perseptor Akademik Perseptor Klinik
( ) ( )
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN ABDOMINAL
PAIN DI RSUD ULIN
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 37 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Alamat : jln. Pahlawan
No. Medical Record : 2047xx
Tanggal Masuk : 25 -11-2018
Tanggal Pengkajian : 02-12-2018
Diagnosa Medis : Abdominal pain
Keterangan :
: Laki -Laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal Serumah
3. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x sehari 1x sehari
Konsistensi lembek lembek
Warna kuning kecoklatan kuning kecoklatan
Masalah tidak ada tidak ada
Bantuan mandiri bantuan sebagian
total/sebagian
b. BAK
Frekuensi tidak menentu tidak menentu
kuning jernih kuning jernih
Warna
tidak ada tidak ada
Keluhan
mandiri bantuan sebagian
Bantuan
total/sebagian
4. Istirahat tidur
a. Mulai tidur
b. Lama tidur 7-9 jam /hari 6-7 jam/hari
c. Kesulitan memulai tidak ada Tidak ada
tidur
d. Gangguan tidur tidak ada tidak ada
e. Kebiasaan sebelum tidak ada tidak ada
tidur
5. Personal Hygiene
a. Mandi
frekuensi 2x sehari 1x sehari/ seka
bantuan mandiri bantuan sebagian
total/sebagian
b. Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
c. Cuci rambut 1x sehari tidak pernah
d. Gunting kuku 1x seminggu 1x seminggu
e. Ganti pakaian 2x sehari 2x sehari
6. Aktivitas
a. Mobilitas fisik secara mandiri bantuan total
b. Olahraga tidak menentu tidak pernah
c. rekreasi tidak menentu tidak pernah
E. Data Psikologis
Klien mengatakan sudah ikhlas dengan keadaannya sekarang. Keluarga klien
sangat berharap klien cepat sembuh.
F. Data Sosial
Hubungan klien dengan keluarga klien baik ditandai dengan banyaknya sanak
saudara klien yang menjenguk ke RS, klien juga berhubungan baik dengan
perawat dan dokter, klien selalu mudah untuk diajak berkomunikasi. Hubungan
klien dengan lingkungan sekitar pasien dirawat juaga baik, klien dapat
berinteraksi dengan orang lain.
G. Data Spiritual
Keinginan klien untuk sembuh sangat tinggi, klien sering terlihat berdoa dan
klien yakin penyakitnya akan sembuh
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien
Klien tampak terbaring di tempat tidur, klien mengatakan nyeri pada perut.
3. Kesadaran
a. Kualitatif : Composmentis
b. Kuantitatif : E4, V5, M6
4. Sistem pernafasan
a. Inspeksi
Bentuk dada Simetris kiri dan kanan, pergerakan dada mengikuti irama
pernafasan, tidak didapatkan otot bantu pernafasan, klien tidak tampak
sesak
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan kiri dan kanan, taktil primitus
kiri dan kanan seimbang.
c. Perkusi
Suara nafas vesikuler lemah
d. Auskultasi
Bunyi redup dilapang dada sebelah kiri
5. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi
Iktus cordis tidak terlihat, tidak tampak sianosis
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, Nadi 84x /menit, tidak ada oedema, tidak ada
pelebaran luas jantung
c. Perkusi
Terdengar pekak dilapang dada sebelah kiri
d. Auskultasi
Bunyi jantung normal, S1 S2 tunggal lup dup
6. Sistem persyarafan
a. Nervus I Olfaktorius : fungsi penciuman klien masih normal
b. Nervus II Optikus : fungsi penglihatan klien masih baik
c. Nervus III Okulomotor : klien dapat mengangkat kelopak mata keatas,
tidak ada penglihatan ganda
d. Nervus IV Troklearis : klien dapat menggerakan bola mata kebawah
dan kedalam
e. Nervus V Trigeminalis : klien dapat menggerakan rahang ke semua sisi,
klien dapat merasakan sentuhan didahi dan pipi.
f. Nervus VI Abdusen : deviasi mata kerateral normal
g. Nervus VII Fisialis : ekspresi wajah klien normal, klien dapat senyum
dan mengangkat alis mata
h. Nervus VIII Vestibulokoklear : fungsi pendengaran klien masih normal,
klien dapat mendengar dengan normal.
i. Nervus IX Glossofaringeus : klien dapat membedakan rasa asam dan
manis
j. Nervus X Vagus : fungsi menelan klien baik
k. Nervus XI Assesorius Spinal : pergerakan bahu klien sebelah kanan
normal dapat melawan tahanan.
l. Nervus XII Hipoglossus : klien dapat menjulurkan lidah
7. Sistem pencernaan
a. Inspeksi
Datar, Tidak ada distensi abdomen
b. Auskultasi
Terdengar bising usus hiperaktif
c. Perkusi
Terdengar suara tympani
d. Palpasi
Terdapat nyeri tekan, keras
8. Sistem musculoskeletal
Tidak ada deformitas, postur tubuh tegap, tidak ada nyeri tekan dan tidak
ada bengkak pada ektremitas kiri dan kanan.
9. Sistem integument
Akral teraba hangat, kulit kering, turgor kulit normal kembali dalam < 3
detik, warna kulit sawo matang, tidak ada luka pada kulit serta tidak ada
alergi. Konjungtiva anemis. Klien terlihat pucat.
10. Sistem endokrin
Rambut hitam, klien tidak demam, tidak terlihat ada pembesaran kelenjar
tyroid.
11. Sistem genitourinaria
Klien mengatakan tidak ada nyeri pada daerah kelamin, klien BAB dan
BAK dibantu keluarga.
I. Data Penunjang
1. Laboratorium :
Hb : 9,9
2. Therapy
Infus Asering 30 tetes/ menit
Metoc 10 mg 3x1 /8jam
Tranfusi PRC 1 kolf
Pantoprazole 40 mg /12 jam
Tramadol 100 mg /8jam
DO :
Ekspresi wajah tampak meringis
apabila nyeri terjadi.
TTV
T : 37,4oC, N : 84x /menit,
R : 23x /menit, TD : 110/70 mmHg
2. DS : klien mengatakan mudah merasa lelah. Penurunan Inefektif
konsentrasi Hb perfusi
DO : dalam darah jaringan
klien tampak terbaring lemah perifer
Membran mukosa dan konjungtiva
pucat
III. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injury Biologis
2. Inefektif perfusi jaringan perifer berhubungan dengan Penurunan
konsentrasi Hb dalam darah.
Keterangan :
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan sedang
4. keluhan ringan
5. tidak ada keluhan
V. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Nyeri Akut 1. Lakukan pengkajian S : Nyeri perut
berhubungan secara kompherensif P : Agen Injury Biologis
dengan Agen termasuk lokasi, Q : Seperti ditusuk - tusuk
Injury fisik karakteristik, durasi, R : Seluruh Bagian perut
frekuensi, kualitas S : 5 (1-10)
dan faktor T : hilang timbul, durasi ± 5 menit
predisposisi saat nyeri terjadi
Hasil :
Klien DO :
mengatakan nyeri Ekspresi wajah tampak
perut meringis apabila nyeri terjadi.
P : Agen Injury TTV
Biologis T : 37,4oC, N : 84x /menit,
Q : Seperti R : 23x /menit, TD : 110/70
ditusuk - tusuk mmHgg
R : Seluruh
Bagian perut
S : 5 (1-10)
T : hilang timbul, A :
durasi ± 5 Indikator IR ER
menit saat 1. Melaporkan adanya 3 4
nyeri terja nyeri
2. Observasi reaksi 2. Luas bagian yang 3 4
nonverbal terpengaruh
Hasil : 3. Panjangnya episode 3 4
Ekspresi wajah nyeri
tampak meringis 4. Frekuensi nyeri 3 4
ketika sakit 5. Ekspresi wajah 3 4
dirasakan 6. Posisi tubuh 3 4
3. Gunakan teknik protekstif
komunikasi 7. Kurang istirahat 3 4
terapeutik untuk 8. Ketegangan otot 3 4
mengetahui 9. Perubahan frekuensi 3 4
pengalaman nyeri nafas
pasien 10. Perubahan nadi 3 4
4. Kaji kultur yang 11. Menyatakan rasa 3 4
mempengaruhi nyaman setelah nyeri
respon nyeri berkurang
Hasil : Ket :
Apabila bergerak 1. Keluhan ekstrim
dan beraktivitas 2. Keluhan berat
5. Evaluasi pengalaman 3. Keluhan sedang
nyeri masa lampau 4. Keluhan ringan
6. Ajarkan tentang 5. Tidak ada keluhan
teknik relaksasi dan P : Lanjutkan intervensi
distraksi 1. Lakukan pengkajian secara
Hasil : kompherensif termasuk lokasi,
Menarik nafas dalam karakteristik, durasi, frekuensi,
dan menghembuskan kualitas dan faktor predisposisi
perlahan ketika sakit 2. Observasi reaksi nonverbal
dirasakan 3. Ajarkan tentang teknik relaksasi
7. Kolaborasi dengna dan distraksi
dokter jika ada 4. Kolaborasi dengan dokter jika
keluhan dan ada keluhan dan tindakan nyeri
tindakan nyeri tidak tidak berhasil
berhasil 5. Berikan analgetik untuk
8. Berikan analgetik mengurangi nyeri
untuk mengurangi 6. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri nyeri
9. Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
2 Inefektif 1. catat respon pasien S : : klien mengatakan mudah merasa
perfusi terhadap stimulasi lelah.
jaringan 2. monitor TIK pasien
perifer dan respon DO :
berhubungan neurology pasien klien tampak terbaring lemah
dengan terhadap aktivitas Membran mukosa dan
Penurunan 3. monitor intake dan konjungtiva pucat
konsentrasi output cairan A:
Hb dalam 4. restain pasien jika
darah perlu Indikator IR ER
5. monitor suhu tubuh 1. Tekanan darah sistol 3 4
dan angka WBC dalam rentang yang
6. kolaborasi diharapkan
pemberian 2. Tekanan darah 3 4
antibiotic diastole dalam batas
7. minimalkan stimuli yang diharapkan
dari lingkungan 3. Tekanan nadi dalam 3 4
8. tentukan faktor- rentang yang di
faktor yang harapkan
berhubngan dengan 4. Rata-rata tekanan 3 4
penyebab darah dalam rentang
9. pantau status yang diharapkan
neurologis sesering 5. Tekanan vena sentral 3 4
mungkin dan dalam rentang yang
bandingkan dengan diharapkan
keadaan normal 6. Hipotensi ortostatik 3 4
10. pantau TTV tidak muncul
11. evaluasi pupil, catat 7. Heart rate dalam 3 4
ukuran, bentuk, rentang yang
kesamaan dan diharapkan
reaksi terhadap 8. Suara jantung 3 4
cahaya abnormal tidak
12. letakkan kepala muncul
pada posisi agak 9. Angina tidak muncul 3 4
ditinggikan dan 10. Gas darah dalam 3 4
dalam posisi rentang yang
anatomis diharapkan
13. perahankan keadaan 11. Perbandingan O2 3 4
tirah baring arteri vena dalam
14. catat perubahan rentang yang
dalam penglihatan, diharapkan
seperti adanya, 12. Suara nafas tambahan 3 4
kebutaan, tidak muncul
kesamaan, 13. Intake dan output 24 3 4
gangguan lapangan jam seimbang
pandang/kedalaman 14. Perfusi jaringan 3 4
persepsi perifer
15. kaji rigiditas, 15. Nadi feriper teraba 3 4
kedutan, kuat
kegelisahan yang 16. Nadi ferifer simetris 3 4
meningkat, peka 17. Pembesaran 3 4
rangsang dan pembuluh darah tidak
serangan kejang ada
16. beri obat sesuai 18. JAV tidak tampak 3 4
indikasi 19. Edema periper tidak 3 4
pantau pemeriksaan muncul
laboratorium sesuai 20. Asites tidak muncul 3 4
indikasi seperti 21. Status kognitif dalam 3 4
massa prontombin rentang yang
dan kadar dilantin diharapkan
nutrisi yang 22. Kelemahan ekstrim 3 4
dibutuhkan tubuh tidak ada
kepada klien dan Keterangan :
keluarganya.
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P : lanjutkan intervensi
1. catat respon pasien terhadap
stimulasi
2. monitor TIK pasien dan respon
neurology pasien terhadap
aktivitas
3. monitor intake dan output cairan
4. restain pasien jika perlu
5. monitor suhu tubuh dan angka
WBC
6. kolaborasi pemberian antibiotic
7. minimalkan stimuli dari
lingkungan
8. tentukan faktor-faktor yang
berhubngan dengan penyebab
9. pantau status neurologis sesering
mungkin dan bandingkan dengan
keadaan normal
10. pantau TTV
11. evaluasi pupil, catat ukuran,
bentuk, kesamaan dan reaksi
terhadap cahaya
12. letakkan kepala pada posisi agak
ditinggikan dan dalam posisi
anatomis
13. perahankan keadaan tirah baring
14. catat perubahan dalam
penglihatan, seperti adanya,
kebutaan, kesamaan, gangguan
lapangan pandang/kedalaman
persepsi
15. kaji rigiditas, kedutan, kegelisahan
yang meningkat, peka rangsang
dan serangan kejang
16. beri obat sesuai indikasi
pantau pemeriksaan laboratorium
sesuai indikasi seperti massa
prontombin dan kadar dilantin
nutrisi yang dibutuhkan tubuh
kepada klien dan keluarganya.