Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adera Suri Wardani

NIM : 1803416171544

Offering :C

1. a) Apa yang dimaksud dengan lingkungan eksternal?


Jawab: Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang keberadaannya di luar tubuh
organisme.
b) Apa yang dimaksud dengan lingkungan internal? Terdiri dari apa saja lingkungan
internal tersebut?
Jawab: Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berada di dalam suatu tubuh
organisme. Lingkungan ini terdiri dari cairan plasma daran dan cairan interstisial.
c) Beri contoh penyusun sel-sel pertukaran dan sel-sel protektif (pada hewan dan manusia)!
Jawab:
- Sel-sel pertukaran pada manusia: sel alveoli, sel epitel kubus selapis pad anefron, sel
kapiler paru-paru, sel epitel silindris selapis pada jonjot usus, sel selapis pada
pembuluh darah, dan sel saraf.
- Sel-sel pertukaran pada hewan: sel alveoli, sel darah merah (eritrosit) pad ahewan
vertebrata dan pada hewan dari familia Channicthyidae yang tidak memiliki eritrosit
sel nefron, sel kapiler paru-paru, sel epitel silindris selapis, pada jonjot usus, sel
selapis pada pembuluh darah, sel epitel kubus selapis pada nefron, sel kapiler paru-
paru, dan sel saraf.
- Sel-sel protektif pada manusia: sel epitel, sel adipose, sel darah putih (leukosit), dan
sel regenerasi.
- Sel-sel protektif pada hewan: sel epitel pada integumen, sel adipose, dan sel
regenerasi.

d) Tanda panah Gambar 1 menunjukkan adanya aliran zat dari lingkungan internal,
eksternal, dan sel. Jelaskan mekanisme aliran zat tersebut!

Jawab: Zat masuk dari luar ke dalam tubuh melalui sel-sel pertukaran, kemudian zat
dibawa oleh cairan pada lingkungan internal (plasma darah atau cairan antar sel) untuk
melakukan pertukaran dengan zat intraseluler dan diproses sesuai fungsi dan kebutuhan
sel. Kemudian, zat hasil proses pencernaan akan dikeluarkan dari dalam sel dan dibawa
kembali oleh plasma darah atau cairan antar sel untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan atau
disimpan oleh sel-sel protektif dalam tubuh. Apabila zat tersebut sudah tidak diperlukan
dalam tubuh dan harus dikeluarkan, maka zat akan dikeluarkan dari dalam tubuh melewati
sel-sel pertukaran kembali ke luar tubuh.

2. Homeostasis
a) Apakah yang dimaksud dengan Homeostasis?
Jawab: Homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus menerus atau suatu
keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi
yang dialaminya yang sifatnya dinamis yang berlangsung secara konstan dan terjadi
pada setiap organisme.
b) Contoh berikut adalah mekanisme pengendalian homeostasis terhadap suhu tubuh.
Bagaimana mekanisme mempertahankan agar suhu tubuh (homeoterm) relatif
konstan pada suhu 37 °C.
Jawab:
- Jika suhu tubuh menurun atau kedinginan, pembuluh darah akan menyempit
(vasoconstriction). Pada keadaan tersebut suplai darah ke kulit akan berkurang,
tetapi suplai darah semakin cepat. Sehingga, suplai darah yang menuju ke
kelenjar keringat menyebabkan berkurangnya atau tidak terjadi sekresi keringat
dan badan akan terasa hangat.
- Jika suhu tubuh naik atau panas, pembuluh darah akan membesar dan
mengalami vasodilation. Pada keadaan tersebut, suplai darah ke kulit akan
bertambah banyak tetapi suplai darah melambat. Melambatnya suplai darah
menyebabkan produksi air lebih banyak di kelenjar keringat. Sehingga, keringat
yang mengalami evaporasi setelah di ekskresikan mampu menurunkan suhu
tubuh.
c) Dari contoh pada gambar tersebut jelaskan bahwa pemeliharaan homeostasis
memerlukan mekanisme umpan balik?
Jawab: Mekanisme umpan balik yang terjadi dapat berupa positif maupun negatif.
Pada umpan balik negatif, keluaran sistem kontrol diatur untuk menahan perubahan
sehingga variabel terkontrol dijaga agar releatif tetap. Sedangkan pada umpan balik
positif, keluaran meningkatkan atau memperkuat perubahan sehingga variabel
terkontrol terus bergerak searah perubahan awal. Karena tujuan utama tubuh adalah
mempertahankan kondisi homeostatis yang stabil, umpan balik positif lebih jarang
terjadi dibandingkan dengan umpan balik negatif.
d) Berdasarkan gambar berikut apabila terjad gangguan maka sel-sel tidak dapat
berfungsi. Beikanlah penjelasannya!
Jawab: Jika sel-sel saraf pemantau suhu mendeteksi penurunan suhu tubuh di
bawah tingkat yang diinginkan, sensor-sensor ini mengirim sinyal ke pusat kontrol
suhu yang memulai serangkaian proses yang berakhir dengan respons antara lain
menggigil untuk menghasilkan panas dan meningkatkan suhu ke tingkat yang
diinginkan. Pada saat suhu tubuh meningkat mencapai titik patokan sel-sel saraf
pemantau suhu memadamkan sinyal stimulatorik ke otot rangka. Akibatnya, suhu
tubuh tidak terus meningkat melewati titik patokan. Sebaliknya, ketika sel saraf
pemantau suhu mendeteksi peningkatan suhu tubuh di atas normal, mekanisme
pendingin, misalnya berkeringat diaktifkan untuk mengurangi suhu ke normal. Saat
suhu mencapai titik patokan, mekanisme pendingin dihentikan. Bila satu atau lebih
sistem tubuh gagal berfungsi dengan baik, maka homeostatis akan terganggu dan
semua sel akan menderita sebab sel-sel tidak lagi berada dalam lingkungan yang
optimal untuk hidup dan berfungsi. Bila gangguan homeostatis menjadi semakin
hebat hingga tidak lagi sesuai dengan lingkungan hidup, maka tubuh menjadi sakit
dan apabila tidak diobati dapat menyebabkan kematian.
3. Regulasi dan Adaptasi
a) Jelaskan perbedaan regulasi dan adaptasi!
Jawab: Regulasi merupakan sistem yang terdapat di dalam tubuh manusia yang
berguna agar manusia dapat hidup secara seimbang, serasi, dan selaras. Sistem
regulasi pada manusia terdiri atas sistem saraf, sistem hormone, dan sistem indera.
Sedangkan adaptasi merupakan cara bagaimana organisme mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi
terhadap lingkungannya mampu untuk memperoleh air, udara, dan nutrisi
(makanan), mempertahankan hidup dari musuhnya, bereproduksi, serta merespon
perubahan yang terjadi di sekitar.
b) Di dalam regulasi ada aklimasi dan aklimatisasi, jelaskan dan berikan contoh pada
kedua istilah tersebut berkaitan dengan kegiatan penelitian dan aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Jawab:
- Aklimasi merupakan suatu upaya penyesuain suatu organisme saat mengalami
perubahan lingkungan aslinya melalui perubahan fisiologis dan perilaku.
Contoh: Bila terjadi perubahan tempertur air, ikan akan segera melakukan
upaya guna menyesuaiakan perubahan lingkungan melalui modifikasi perilaku
maupun fisiologis tubuh.
- Aklimatisasi merupakan upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu
organisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasukinya, proses
penyesuaian berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dari
jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan dihadapi.
Contoh: ikan tawar yang dipindah ke dalam media berisi air laut untuk tujuan
penelitian, maka ikan tawar akan menyesuaikan melalui perubahan perilaku,
struktur, maupun sistem fisiologis tubuh ikan.

Anda mungkin juga menyukai