Pola peledakan merupakan urutan waktu peledakan antara lubang –lubang ledak dalam
satu baris dengan lubang ledak pada garis berikutnyaataupun antar lubang ledak satu
dengan lainnya. Pola peledakan ditentukanberdasarkan urutan waktu peledakan serta arah
runtuhan material yangdiharapkan.Berdasarkan arah runtuhan batuan , pola
peledakandiklasifikasikan sebagai berikut:
1. ü Box Cut , yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan dan
membentuk kotak.
2. ü “ V “ Cut , yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan.
3. ü Corner Cut , yaitu pola peledakkan yang arah runtuhan batuannya kesalahsatu sudut
dari bidang bebasnya.Berdasarkan urutan waktu peledakan, pola peledakan
diklasifikasikan sebagaiberikut :
-Pola peledakkan serentak, adalah suatu pola peledakan yang terjadi secaraserentak
untuk semua lubang ledak.
-Pola peledakkan beruntun, adalah suatu pola yang menerapkan peledakandengan
waktu tunda antara baris yang satu dengan baris lainnya.
Ada dua prinsip yang harus digunakan untuk mengontrol ukuran fragmentasi yaitu
cukupnya jumlah energi yang dihasilkan bahan peledak terpakai di dalam massa
batuan dan saat pelepasan energi juga tepat agar terjadi interaksi yang tepat. Lebih
jauh, distribusi energi di dalam massa batuan terpecah ke dalam dua tahap yang
berbeda. Pertama harus ada energi yang cukup untuk menghancurkan massa batuan
dengan menggunakan jumlah bahan peledak yang tepat. Bahan peledak juga harus
ditempatkan dalam suatu konfigurasi geometri sehingga energi optimum untuk
fragmentasi. Konfigurasi geometri ini biasanya disebut dengan pola peledakan.
Pelepasan energi pada waktu yang salah dapat mengubah hasil akhir, bahkan
meskipun sejumlah energi yang tepat ditempatkan dengan strategis diseluruh
massabatuan dalam pola yang tepat. Jika waktu inisiasi tidak tepat, maka dapat terjadi
perbedaan pada pecahan batuan, getaran, airblast, flyrock dan backbreak.Biasanya
dalam pengaplikasian secara nyata dari fragmentasi batuan hasil peledakan dapat
diketahui dan diukur dengan sebuah software berupa software split desktop. Program
Split Desktop merupakan program yang berfungsi untuk menganalisa ukuran fragmen
batuan yang dikembangkan oleh Universitas Arizona, Amerika Serikat. Pada
Penelitian ini program Split Desktop digunakan untuk membantu menganalisis
gambar fragmen material hasil peledakan, hasilnya berupa grafik persentase-
persentase lolos material dan ukuran fragmen rata-rata yang dihasilkan dalam suatu
peledakan.Split Desktop merupakan program pemrosesan gambar (image analysis)
untuk menentukan distribusi ukuran-ukuran dari fragmen batuan pada proses
penghancuran batuan yang terjadi pada proses penambangan. Program Split Desktop
dijalankan oleh engineer tambang atau teknisi di lokasi tambang dengan mengambil
input data berupa foto digital fragmentasi.
Geometri peledakan, merupakan suatu hal yang sangat menentukan hasil peledakan
dari segi fragmentasi yang dihasilkan, rekahan yang diharapkan maupun dari segi
jenjang yang terbentuk. Dalam kegiatan peledakan yang termasuk geometri peledakan
adalah : burden, spasi, stemming, subdrilling, kedalaman lubang ledak, panjang
kolom isian, diameter lubang ledak dan tinggi jenjang.
1. Burden (B) ~ Merupakan jarak tegak lurus antara lubang tembak terhadap bidang
bebas yang paling dekat. Burden merupakan dimensi yang paling penting dalam
kegiatan peledakan, karena burden digunakan untuk menentukan geometri peledakan
lainya. Jarak burden yang baik adalah jarak yang memungkinkan energi secara
maksimal dapat bergerak dari kolom isian menuju bidang bebas dan dipantulkan
kembali dengan kekuatan yang cukup untuk melampaui kuat tarik batuan sehingga
akan terjadi penghancuran. Apabila peledakan dilakukan penerapan jarak burden yang
terlalu kecil maka akan mengakibatkan energi ledakan dengan mudah bergerak
menuju bidang bebas dapat menyebabkan terjadinya batuan terbang (Flying rock).
Sedangkan jarak burden yang terlalu besar akan mengakibatkan energi tidak cukup
kuat untuk mencapai bidang bebas sehingga pecahnya batuan akan terbentuk
bongkahan atau boulder
2. Spasi (S) ~ Adalah Jarak antara lubang tembak dalam suatu baris dan diukur sejajar
terhadap dinding teras (jenjang). Dalam memperkirakan panjang spasi, yang perlu
diperhatikan adalah apakah ada interaksi antara charges yang berdekatan. Apabila
masing-masing lubang bor diledakan sendiri-sendiri dengan interval waktu yang
cukup panjang dan untuk memungkinkan setiap lubang bor meledak dengan
sempurna, maka tidak akan terjadi interaksi sehingga akan menyebabkan terjadinya
efek yang kompleks.
3. Stemming (T) ~ atau collar merupakan suatu kolom untuk tempat material penutup
didalam lubang tembak yang terletak diatas kolom isian. Stemming digunakan untuk
menentukan stress balance (tegangan untuk memecah batuan agar dapat meledak
keatas secara serentak). Stemming juga berguna untuk mengurung gas-gas yang
timbul dari hasil peledakan sehingga dapat merekahkan batuan dengan energi yang
maksimal. Ada 2 hal yang berhubungan dengan stemming antara lain :
Pada tambang terbuka atau Quary, yang umumnya menerapkan peledakan jenjang
atau bench blasting, volume batuan yang akan diledakan tergantung pada burden, spasi,
tinggi jenjang, dan jumlah lubang.
Loading density
TUGAS MATA KULIAH
TEKNIK PELEDAKAN
Dosen : Ir. Budiarto, MT
Oleh :
OLOAN
15310022